TUJUAN, TAHAPAN PELAKSANAAN DAN PENDEKATAN VALUASI

dokumen-dokumen yang mirip
THE AVERTING BEHAVIOR METHOD (ABM) VALUASI EKONOMI SDAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VALUASI EKONOMI OLEH : NOVINDRA

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode

ENVIRONMENTAL VALUATION VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA ALAM & LINGKUNGAN (ESL 434) DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN PERTEMUAN 1

JURNAL PRAKTIKUM VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN DATA MAHASISWA BAGIAN EKONOMI LINGKUNGAN

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Sebagian besar perekonomian Provinsi Bali ditopang oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ekonomi lingkungan atau ilmu ekonomi lingkungan merupakan ilmu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis dan maritim yang kaya akan sumber

PENILAIAN EKONOMI DAN KONSEP WTP vs WTA VALUASI EKONOMI SDAL PERTEMUAN KE /2016

III. KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tentang ekowisata mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Namun

BAB III METODE PENELITIAN

Pertemuan 12 VALUASI EKONOMI SDAL 2015/2016 DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN

Contingent Valuation Method (CVM)

BAB I PENDAHULUAN. udara bersih dan pemandangan alam yang indah. Memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan seperti hutan lindung sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sektor lain untuk berkembang karena kegiatan pada sektor-sektor lain

PDRB HIJAU (KONSEP DAN METODOLOGI )

BAB I PENDAHULUAN. sustainable development. Sustainable development merupakan pembangunan yang

1.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam & PUSPARI Universitas Sebelas. 2.Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,

VALUASI LINGKUNGAN. Valuasi Lingkungan (Contingent Valuation Method) 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2. Peta Kabupaten Kuningan, Jawa Barat

TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin. pada iklim tropis dan sub tropis saja. Menurut Bengen (2002) hutan mangrove

METODE PENELITIAN. hutan mangrove non-kawasan hutan. Selain itu, adanya rehabilitasi hutan

KERANGKA PEMIKIRAN P 1 0 Q 1. Kurva Opportunity Cost, Consumers Surplus dan Producers Surplus Sumber : Kahn (1998)

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA CIKOROMOY DENGAN TRAVEL COST METHOD

ANALISIS PERMINTAAN DAN NILAI EKONOMI WISATA PULAU SITU GINTUNG-3 DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN TRI FIRANDARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Ekonomi Lingkungan. manusia dalam memanfaatkan lingkungan sedemikian rupa sehingga

Data aspek biofisik-kimia perairan terdiri dari :

METODE PENILAIAN EKONOMI SUMBERDAYA KAWASAN

4. METODE PENELITIAN

Travel Cost Method (TCM) Pertemuan 10 VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN 2015/2016

Valuasi Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Kode Mata Kuliah/SKS ESL 434/ 3 (2-2) Semester 6

II. TINJAUAN PUSTAKA. Spillane (1994) mendefinisikan pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan

METODE VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA ALAM

VALUASI EKONOMI: UMUM. Disiapkan oleh Arianto A. Patunru Untuk Program Pelatihan Analisis Biaya-Manfaat LPEM-FEUI, 2004.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut (Hussen dalam Adrianto, 2010) Willingness to pay(wtp) pada

I. PENDAHULUAN. Hutan mangrove yang dikenal sebagai hutan payau merupakan ekosistem hutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGENALAN KONSEP ANALISIS BIAYA-MANFAAT DAN LINGKUNGAN PERTEMUAN 5 VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGUNGAN 2011/2012

36 2. Menghitung kerugian ekonomi perubahan ekologi CPAD dan tambak sekitarnya akibat kenaikan muka laut 3. Mengidentifikasi upaya peningkatan resilie

MG-3 KONSEP PENILAIAN EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN

VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA RUMPUT LAUT DI KOTA PALOPO

Valuasi Ekonomi Dalam Pengembangan Ekowisata Berbasis Sumberdaya Penyu di Kampung Baru Desa Sebong Lagoi Kabupaten Bintan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berupa produk jasa lingkungan yang manfaatnya secara langsung bisa di rasakan

Pengukuran Kontribusi Terhadap Nilai Ekonomi Obyek Wisata Kawasan Rawapening Kabupaten Semarang Dengan Pendekatan Multiplier Effect

Batusangkar International Conference II, October

II. TINJAUAN PUSTAKA

EFISIENSI EKONOMI dan PASAR

BAB II LANDASAN TEORI. Nglambor Gunung Kidul. Tujuan penelitian tersebut adalah

PERSPEKTIF FILOSOFIS VALUASI EKONOMI DAN KONSEP NILAI SDAL

CHANGE IN PRODUCTIVITY (PRODUCTION FUNCTION APPROACH) VALUASI ESDAL PERTEMUAN 7

VALUASI EKONOMI SUMBER DAYA GENETIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi. Dapat juga dikatakan bahwa sumberdaya adalah komponen dari

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

VALUASI EKONOMI JASA LINGKUNGAN OBYEK WISATA ALAM TRACKING MANGROVE BUNGKUTOKO KOTA KENDARI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Muhammad Fauzi, FE UI, 2010.

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN. Loka Yogyakarta, total willingness to pay 110 responden untuk

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penentuan Nilai Ekonomi Wisata

3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian 3.2 Metode Pengumpulan Data

KONSEP DASAR VALUASI EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata masih menjadi basis perekonomian Provinsi Bali. Pariwisata

Jurnal Geodesi Undip April 2016

METODE VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN

ESTIMASI NILAI WILLINGNESS TO PAY BERDASARKAN CONTINGENT VALUATION METHOD TERHADAP RENCANA PENINGKATAN KUALITAS

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan

VALUASI EKONOMI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI TAMAN WISATA PERAIRAN KAPOPOSANG KABUPATEN PANGKEP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

VALUASI EKONOMI OBJEK WISATA GUNUNG BANYAK DI KOTA BATU DENGAN PENDEKATAN INDIVIDUAL TRAVEL COST

VALUASI EKONOMI HUTAN SEBAGAI PENCEGAH BANJIR BERDASARKAN METODE KONTINGENSI DAN BIAYA PENGENDALI BANJIR DI DAS DELI

Oleh : Tim Peneliti Pengusul (TPP) : Usep Surahman, ST., MT Asal Institusi : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

EVALUASI MIKRO MAKRO PROYEK PARIWISATA DAN HOSPITALITY

VALUASI EKONOMI: METODE PILIHAN KONJOIN. Disiapkan oleh Arianto A. Patunru Untuk Program Pelatihan Analisis Biaya-Manfaat LPEM-FEUI, 2004.

Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Ekonomi untuk Kesehatan. Heni Wahyuni FEB UGM

APLIKASI CONTINGENT CHOICE MODELLING (CCM) DALAM VALUASI EKONOMI TERUMBU KARANG TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA FAZRI PUTRANTOMO

VALUASI EKONOMI HUTAN SEBAGAI PENYEDIA JASA WISATA ALAM DI KAWASAN DAS DELI

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai fungsi produksi, perlindungan dan pelestarian alam. Luas hutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EKONOMI LINGKUNGAN Pertemuan 4 DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI & MANAJEMEN

II TINJAUAN PUSTAKA EKOSISTEM TERUMBU KARANG EKOSISTEM PADANG LAMUN EKOSISTEM MANGROVE

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Fauzi (2006), sumber daya didefinisikan sebagai sesuatu yang

KONSEP NILAI EKONOMI TOTAL DAN METODE PENILAIAN SUMBERDAYA HUTAN. Oleh /Bye: Fitri Nurfatriani 1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peringkat kedua Best of Travel 2010 (

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

PENDAHULUAN. Ekosistem /SDAL memiliki nilai guna langsung dan tidak langsung

III. KERANGKA PEMIKIRAN. angka-angka statistik sering dijadikan sebagai alat untuk memahami

Jurnal Geodesi Undip APRIL 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

TUJUAN, TAHAPAN PELAKSANAAN DAN PENDEKATAN VALUASI VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 434) DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

FONDASI VALUASI EKONOMI (1) Pertanyaan yang sering muncul: bagaimana mengukur dan menilai jasa lingkungan pada saat konsumen tidak mengkonsumsi langsung jasa lingkungan tersebut, atau bahkan tidak pernah mengunjungi tempat dimana SDAL tersebut berada? VALUASI EKONOMI Valuasi ekonomi sebuah upaya untuk memberikan nilai kuantitatif terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh SDAL terlepas dari apakah nilai pasar tersedia bagi barang dan jasa tersebut. Akar dari fondasi penilaian: ekonomi neoklasik (neoclassical economics) yang menekankan pada kepuasan konsumen.

FONDASI VALUASI EKONOMI (2) Menurut ekonomi neo-klasik penilaian individu terhadap suatu barang atau jasa merupakan selisih antara WTP dengan biaya yang diperlukan untuk mensuplai (menyediakan) barang atau jasa tersebut. Jika untuk mendapatkan barang/jasa lingkungan tidak diperlukan biaya (at no cost) nilai WTP individu mencerminkan nilai SDAL itu sendiri, terlepas kita membayar/ tidak untuk mendapatkan barang/jasa tersebut. Konsep ini mirip dengan surplus konsumen yang sudah dikenal cara pengukurannya dalam barang dan jasa konvensional/non SDAL

TUJUAN VALUASI EKONOMI 1. Menentukan nilai ekonomi total (Total Economic Value, TEV) dari suatu SDAL yang berada dalam suatu kawasan ekosistem tertentu 2. Menentukan nilai jasa lingkungan tertentu dari suatu ekosistem atau sumberdaya alam dan lingkungan 3. Menentukan nilai kerusakan lingkungan dengan tujuan menentukan nilai ganti rugi 4. Menentukan nilai dampak lingkungan dari suatu kegiatan pembangunan 5. Menentukan nilai lingkungan (kerusakan lingkungan, nilai SDAL, dll) dengan tujuan menyusun neraca SDAL 6. Menentukan nilai lingkungan untuk menyusun PDRB Hijau Divisi Ekonomi Lingkungan

Nilai Ekonomi SDAL Jumlah maksimum seseorang ingin/rela/berkehendak/tidak keberatan mengorbankan barang dan jasa demi mendapatkan barang dan jasa lain Willingness to pay (WTP). WTP SDAL kerelaan seseorang mengorbankan barang dan jasa untuk mendapatkan atau mempertahankan keberadaan barang dan jasa lingkungan dan SDA dapat dianggap sebagai nilai SDAL. WTP dapat dinggap sebagai penterjemah nilai ekologis SDAL terhadap bahasa ekonomi dengan mengukur nilai moneter dari setiap fungsi ekonomi dan ekologis SDAL tersebut. Ada kecenderungan, peniaian SDAL dilakukan dengan menggunakan nilai pasar. Hal ini mudah dipahami dan tdk menimbulkan perdebatan walaupun menyisakan persoalan.

NILAI EKONOMI TOTAL (1) Pada barang non konvensional yang menghasilkan jasa sulit terukur, penentuan surplus konsumen sulit dilakukan karena pasar tidak memberikan sinyal/harga (ingat harga sebagai sinyal). Untuk menjembatani kompleksitas ini, maka dibuatlah konsep total economic value atau nilai ekonomi total (TEV), yaitu nilai ekonomi total bagi setiap individu atas SDAL. Nilai ekonomi total (TEV) nilai ekonomi SDAL dalam suatu ekosistem tertentu yang merupakan penjumlahan dari nilai guna (use value) dan nilai non guna (non use value)

METODE VALUASI EKONOMI SDAL Nilai SDAdan Jasa L Nilai Guna Nilai Non Guna Guna Langsung Guna Tidak Langsung Nilai Pilihan Nilai Warisan Nilai Keberadaan Produktifitas Biaya pengendalian Biaya Kesempatan Biaya Kontingensi Biaya Kontingensi Harga Subsritusi Barang Biaya Pengendalian Harga Kesenangan Biaya perjalanan Biaya Kesehatan Jenis Valuasi Ekonomi SDAL Benefit transfer

NILAI EKONOMI TOTAL (2) TEV dianggap sama dengan manfaat bersih yang diperoleh individu dari sumberdaya alam Manfaat penentuan TEV : Apresiasi yang tinggi terhadap SDAL Merupakan data/informasi penting untuk menentukan kebijakan pengelolaan SDAL dengan mempertimbangkan hubungan timbal balik antara ekonomi dan lingkungan Sebagai bahan analisis alam menentukan proyek pemanfaatan SDAL

TAHAPAN VALUASI EKONOMI (1) Tahap 1. Penentuan daerah atau wilayah yang akan divaluasi, untuk mengetahui cakupan wilayah yang dapat dinilai, potensi SDAL, pola pemanfaatan, kondisi sosial ekonomi terkait dgn pemanfaatan, dan identifikasi narasumber yang akan menjadi instrumen penilaian Tahap 2. Penentuan Tujuan, untuk mengetahui tujuan/sasaran penilaian, apakah untuk menghitung nilai ekonomi total (TEV), menghitung biaya ganti rugi, neraca SDAL, AMDAL dll. Jika tujuan valuasi untuk menghitung TEV, dilanjutkan dengan tahapan berikutnya.

TAHAPAN VALUASI EKONOMI (2) Tahap 3. Identifikasi permasalahan, tidak semua komponen SDAL atau kerusakan lingkungan dapat divaluasi karena berbagai keterbatasan. Untuk itu perlu dibuat skala prioritas berdasarkan hasil identifikasi. Untuk kemudahan bisa dibuat matriks kualitatif yang sesuai. Tahap 4. Identifikasi Jenis dan sebaran SDAL, dimana SDAL bisa berada dalam berbagai bentuk ekosistem. Tiap ekosistem memiliki fungsi yang berbeda sehingga akan memiliki nilai yang berbeda. Untuk itu, diperlukan identifikasi jenis dan sebaran SDAL dalam berbagai ekosistem tersebut.

TAHAPAN VALUASI EKONOMI (3) Tahap 5. Identifikasi Fungsi dan Manfaat SDAL, setelah jenis dan sebaran SDAL diketahui, identifikasi fungsi dan manfaat dari masingmasing SDAL. Pisahkan antara manfaat ekstraktif dan non ekstraktif. Perlu dibuat matrik untuk memudahkan penilaian. Tahap 6. Penentuan Metoda Valuasi, setelah fungsi dan manfaat SDAL teridentifikasi, kemudian tentukan teknik yang paling sesuai digunakan untuk menilai fungsi/manfaat tsb. Matrisk yang dibuat pada tahap 5 bisa ditambahkan kolom untuk menuliskan teknik valuasi yang paling sesuai

TAHAPAN VALUASI EKONOMI (4) Tahap 7. Kuantifikasi Data, pendekatan nilai pasar masih merupakan teknik valuasi yang paling mudah, namun membutuhkan data kuantitatif masing-masing fungsi SDAL yang akan dinilai (meliputi luasan, penambahan/ pengurangan produktifitas dll). Kuantifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan. Untuk memvaluasi fungsi SDAL yang non ekstraktif juga perlu data kuantitatif yang sesuai dengan teknik valuasi yang digunakan. Tahap 8. Valuasi Fungsi/manfaat SDAL, dimana valuasi ekonomi didapat dengan cara mengalikan data kuantitatif dengan nilai moneter.

Dampak Lingkungan Perubahan Produksi dapat terukur? Perubahan Kualitas Lingkungan Ya Tidak Habitat Kualitas Udara dan Air Efek Kesehatan Rekreasi Apakah harga pasar tersedia Ya Gunakan pendekatan perubahan produksi dg harga pasar Tidak Gunakan pendekatan pasar pengganti, aplikasi harga bayangan untuk perubahan Pendekatan Biaya Kesempata n Pendekatan Biaya Pengganti Pendekatan Nilai Lahan Penilaian Kontingensi Keefektifan biaya pencegahan Pengeluaran Pencegahan Biaya Penggantian / relokasi Sakit Kehilangan pendapatan Biaya Pengobatan Kematian Keefektifan biaya pencegahan Modal Manusia Biaya Perjalanan Biaya Kontingen si Diagram Tehnik Valuasi (Dixon and Bojo, 1988)

A TYPOLOGY OF ENVIRONMENTAL VALUES (1) Beberapa kategori valuasi dari perilaku pasar yang diamati adalah: 1. Variasi harga pasar perumahan atau harga sewa yang meningkat karena perubahan kualitas lingkungan. Metode yang digunakan untuk mengevaluasinya adalah hedonic method. Metode ini juga bisa digunakan untuk mengevaluasi respon dari tingkat upah karena adanya perubahan karakteristik lingkungan/ kesehatan hedonic wage method Divisi Ekonomi Lingkungan

A TYPOLOGY OF ENVIRONMENTAL VALUES (2) 2. Karakteristik barang/ jasa termasuk karateristik kualitas lingkungan menjelaskan permintaan terhadap barang/ jasa tersebut. Mis. area rekreasi, dimana perubahan lingkungan akan merubah permintaan terhadap temapat rekreasi tersebut. Metode yang digunakan adalah random utility model. 3. Metode lain yang digunakan untuk menganalisis permintaan rekreasi adalah travel cost method. Metode ini menggunakan biaya perjalanan untuk mewakilkan bentuk access fee.

A TYPOLOGY OF ENVIRONMENTAL VALUES (3) 4. Perubahan kondisi lingkungan mungkin berdampak pada produksi dan biaya sebuah industri. Nilai meningkat karena produksi meningkat bisa dipertimbangkan sebagai respon dari perubahan ekologi. Mis. perubahan kualitas atau kuantitas air akan berdampak pada hasil pertanian yang nantinya akan berdampak pada level profit. Permasalahan ini bisa dianalisis dengan menggunakan ecosystem service model.

A TYPOLOGY OF ENVIRONMENTAL VALUES (4) Nilai diekspresikan melalui non market behavior Terdapat beberapa kasus perubahan lingkungan yang tidak bisa diamati melalui perilaku pasar. Mis. Seorang individu ingin ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan ecological reserve, maka mekanisme yang digunakan adalah mereka menilai keberadaan dari ecological reserve. Nilai yang digunakan dalam kondisi ini adalah existence value atau passive use value. Divisi Ekonomi Lingkungan

A TYPOLOGY OF ENVIRONMENTAL VALUES (5) Dikarenakan pengamatan perilaku pasar tidak bisa digunakan untuk mengukur nilai tersebut, maka diperlukan suatu metode yaitu stated preference methods. Metode ini merapkan wawancara dengan seorang individu melalui survey yang terstruktur.

A TYPOLOGY OF ENVIRONMENTAL VALUES (8) Terdapat beberapa tipe dari stated preference method yaitu: 1. Contingent Valuation teknik yang sering digunakan dalam ekonomi lingkungan. Metode ini membangun sebuah pasar untuk barang lingkungan dan menentukan perubahan kesejahteraan ekonomi yang dihubungkan dengan perubahan barang dan jasa lingkungan. 2. Attribute Based Methods metode ini membagi situasi dan konteks valuasi menjadi beberapa karakteristik. karakteristik tersebut dirancang untuk mencakup level kualitas lingkungan karena adanya berbagai perubahan, seperti perbedaan tingkatan pengeluaran responden.