BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Student

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Meningkatkan Hasil Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk Meningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Penjumlahan Dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu pertamakali peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nabi Muhammad SAW, adapun guru yang mengajar mata pelajaran tersebut

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan secara rinci mengenai hasil penelitian yang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian tentang Peningkatan Hasil

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian Sebelum Tindakan

BAB V PEMBAHASAN. Pembelajaran penerapan trigonometri melalui belajar kooperatif tipe Student

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun subyek

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengadakan penelitian tindakan kelas kepada Kepala Madrasah. Peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBUAT KALIMAT MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I ALAFAN KABUPATEN SIMEULUE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan pemahaman materi jenisjenis

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas dapat diketahui bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dengan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Penerapan Active Learning Dengan Model

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Tema Lingkungan di Kelas 1 SD Negeri 10 Tolitoli

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) di SDN Baruh III Sampang. Hasil penelitian ini akan dipaparkan per siklus. Setiap siklus tindakan pembelajaran diuraikan tentang perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. 1. Hasil Penelitian Siklus I a. Perencanaan siklus I Pada penelitian tindakan kelas ini,siklus I direncanakan atas satu kali pertemuan. Pertemuan dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit atau dua jam mata pelajaran. Materi yang akan dibahas hubungan sumber daya alam dengan lingkungan dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). Adapun instrumen yang harus disiapkan dalam pelaksanaan siklus I adalah RPP siklus I, lembar tes belajar siswa, lembar observasi untuk siswa dan guru siklus I. b. Pelaksanaan dan Pengamatan siklus I Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan pada awal pembelajaran adalah apersepsi, yang 86

87 dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan secara acak kepada siswa dan siswi, bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahaman mereka tentang materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Kegiatan apersepsi ini dilakukan dengan baik oleh guru. Ketika guru menginformasikan materi pembelajaran yang akan dipelajari serta menyampaikan indikator yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran, serta guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan. Siswa tampak senang dan tertarik untuk mengikuti pelajaran. Kegiatan yang dilakukan pada inti pembelajaran yaitu pertama guru mempresentasikan sedikit materi pembelajaran. Kemudian membagi siswa ke dalam 5 kelompok dengan masing masing kelompok terdiri dari anggota belajar heterogen, dalam membagi kelompok dilakukan dengan cara menempatkan siswa pandai bersama sama dengan siswa yang kemampuannya sedang atau kurang dan atau siswa laki laki dengan siswa perempuan. Setelah setiap kelompok terbentuk, guru memberikan lembar materi diskusi kelompok pada setiap kelompok untuk didiskusikan bersamasama, dan saling bantu-membantu antar anggota dalam kelompoknya. siswa berdiskusi cukup baik dalam kelompok, sedangkan guru memotivasi, memfasilitasi kerja siswa, dan membantu siswa yang mengalami kesulitan, dan mengamati tiap anggota kelompok dalam belajar.

88 Selanjutnya setiap anggota kelompok mempersentasikan hasil diskusi kelompok dan guru bertindak sebagai fasilitator serta menilai hasil belajar kelompok. Langkah selanjutnya guru memberikan pertanyaan tes, awalnya siswa ragu ragu untuk menjawab kuis, tetapi lama kelamaan siswa tertantang untuk berebut menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Guru meminta siswa untuk membuat rangkuman hasil dari diskusi kelompok. Kegiatan yang dilakukan pada akhir pembelajaran adalah mereview pembelajaran yang telah dilakukan, hal ini dapat dilakukan dengan baik oleh guru dan siswa. Guru juga memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya, tetapi hanya satu siswa yang bertanya. Cukup baik untuk pertemuan awal ini. Sebagai kegiatan penutup guru memberikan motivasi kepada siswa supaya tetap semangat dalam belajar. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, guru mata pelajaran dan mahasiswa melakukan diskusi tentang kekurangan yang perlu diperbaiki dan kelebihan yang perlu ditingkatkan dalam siklus II. c. Refleksi siklus I Pada saat guru menyampaikan bahwa siswa akan belajar dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD), siswa tampak senang karena belum pernah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran tersebut.

89 Ketika guru meminta siswa untuk berkelompok, siswa kurang sedikit cekatan, hal ini disebabkan karena mereka belum terbiasa membentuk kelompok. Selain itu siswa juga tampak ramai dan belum mengerti apa yang dikerjakan. Hal ini terjadi karena guru dalam menjelaskan prosedur diskusi kurang dimengerti siswa. Oleh karena itu pada siklus berikutnya, guru perlu menjelaskan prosedur diskusi yang lebih jelas dan bertanya kepada siswa apa ada yang belum dimengerti. Dalam berdiskusi dengan kelompok sudah cukub baik, tetapi lebih baik kalau guru lebih ikut memantau diskusi siswa agar dalam berdiskusi tidak monoton hanya siswa yang pandai saja yang aktif, guru harus bisa mengarahkan siswa yang kurang pandai untuk berbicara dalam kelompok. Pada saat guru memberikan soal kuis, siswa cukup antusias dalam menjawab. Hal ini bisa menjadi catatan untuk siklus berikutnya guru lebih baik menyiapkan soal kuis yang lebih banyak agar tanya jawab kelas lebih ramai dan seru. 2. Hasil Penelitian Siklus II a. Perencanaan siklus II Pelaksanaan siklus II direncanakan atas satu kali pertemuan. Pertemuan dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit. Adapun instrumen yang harus disiapkan dalam pelaksanaan siklus II hampir sama dengan siklus I, instrumennya yaitu RPP siklus II, lembar

90 materi, lembar tes siklus II, lembar tes siklus II, lembar observasi untuk siswa dan guru siklus II. b. Pelaksanaan dan Pengamatan siklus II Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II mempunyai langkah langkah pembelajaran yang sama dengan siklus I, kegiatan apersepsi dilakukan dengan cara meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk membacakan rangkuman materi yang pada pertemuan sebelumnya. Hal ini dapat dilakukan dengan baik oleh siswa, terlihat dari siswa perwakilan kelompok sangat siap menyampaikan hasil rangkumannya di depan kelas. Kegiatan inti, seperi halnya di siklus I siswa berkumpul dengan kelompoknya terlebih dahulu, hal ini dilakukan baik oleh siswa, siswa sudah lebih cekatan dalam membentuk kelompok dan tidak tampak ramai. Begitu pula pada saat berdiskusi siswa yang kurang pandai sudah mulai bisa bersaing dengan siswa yang pandai. Pada saat guru menginformasikan waktunya kuis, siswa tampak senang sekali. Pertanyaan demi pertanyaan dapat disampaikan dengan baik oleh guru dan siswa juga dapat menjawab dengan baik, walaupun kelas terdengar agak ramai tetapi tetap kondusif. Setelah pertanyaan kuis habis, 15 menit sebelum bel pelajaran berbunyi guru memberikan tes kepada masing masing siswa, siswa tampak tenang dalam mengerjakan soal tersebut. Semua siswa dapat selesai 5 menit sebelum pelajaran berakhir. Guru menggunakan waktu

91 tersisa untuk melakukan review terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran di siklus II, guru mata pelajaran dan mahasiswa melakukan diskusi untuk merefleksi pembelajaran tersebut dan membuat kesimpulan tentang penelitian tindakan kelas ini, karena menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) kepada siswa sudah dirasa berhasil terlaksana. c. Refleksi siklus II Sebagaian besar dari langkah langkah pembelajaran pada siklus II ini dapat terlaksana dengan baik. Siswa sudah mampu bekerja kelompok dengan sangat kooperatif, siswa sudah tidak tampak ramai atau bingung apa yang harus dikerjakan. Begitu pula dalam menjawab pertanyaan kuis yang diberikan guru, hampir seluruh siswa berebut ingin menjawabnya. Dalam mengerjakan soal tes pun siswa terlihat lebih santai dan tenang daripada di siklus I kemarin. Ketenangan siswa dalam mengerjakan soal ini membuat nilai siswa lebih baik daripada di siklus I kemarin, sehingga peningkatan ketuntasan belajar sudah mulai terlihat di siklus II ini.

92 B. Data Hasil Penelitian 1. Hasil Observasi a. Aktifitas Siswa Table 1 Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Student Team Achievement Division No 1. 2. 3. 4. 5. 7. 8. 9. Indikator Penelitian Siswa duduk di mejanya waktu pelajaran akan dimulai. Siswa siap dengan buku atau kelengkapan alat belajar. Mendengar dan memperhatikan penjelasan guru atau sesama siswa (interaksi dalam pembelajaran). Siswa tanggap dengan apa yang diperintahkan guru. Siswa dapat saling terbuka dalam menyampaikan materi diskusi dengan kelompoknya Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan/ kuis yang diberikan guru. Siswa aktif mengajukan pertanyaan. Pertanyaan siswa memiliki bobot yang tinggi. Siklus I Siklus II 1 2 3 4 1 2 3 4

93 10. Jika diberi pekerjaan rumah atau tugas oleh guru, siswa mengerjakan dengan sungguh sungguh. Keterangan : 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang Berdasarkan tabel di atas aktifitas siswa pada siklus I dapat digambarkan bahwa persiapan siswa sebelum pelajaran dimulai yaitu duduk di mejanya masing masing dan menyiapkan buku dan kelengkapan alat belajar sudah bagus (baik). Pada saat pembelajaran berlangsung belum semua siswa aktif mendengarkan penjelasan guru dan masih ada sebagaian siswa kurang interaksi dengan teman kelompoknya dan ada siswa yang masih mengganggu temannya, berada pada kualifikasi cukup. Siswa juga belum semuanya aktif dalam berinteraksi dalam kelompok, berada pada kualifikasi cukup, hal ini karena mungkin model pembelajaran Student Team Achievement Division ini baru pertama diterapkan. Tetapi dalam hal menjawab kuis dari guru maupun dalam

94 hal mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, siswa sudah aktif dan semuanya mengerjakan dan antusias untuk menjawab (baik). Pada siklus II siswa sudah lebih siap sebelum pelajaran dimulai dimana siswa lebih tertib dan tenang. Semua siswa mendengar dan memperhatikan penjelasan guru atau sesama teman (interaksi dalam pembelajaran) dengan sangat baik. Dalam proses pembelajaran berlangsung siswa lebih aktif mendengarkan penjelasan guru, mengerjakan tugas yang diberikan, dan berinteraksi dengan teman lainnya. Pada siklus kedua, aktifitas siswa mengalami peningkatan dimana indikator penilaian semuanya dilakukan dengan baik dan berada pada kualifikasi baik dan sangat baik. b. Aktifitas Guru Table 2 Data Hasil Observasi Aktifitas Guru Selama Proses Pembelajaran Student Team Achievement Division No 1. 2. Indikator Penilaian Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan apersepsi berupa motivasi yang tepat dengan mengaitkan materi pelajaran yang diajarkan sesuai dengan kompetensi Siklus I Siklus II 1 2 3 4 1 2 3 4

95 dasar yang diharapkan. 3. Penjelasan materi yang sistematis dan runtut. 4. Penggunaan suara yang jelas. 5. Mimik dan gaya guru dalam mengajar. 6. Perhatian guru menyeluruh untuk semua siswa. 7. Pengelolaan kelas. 8. 9. 10. 11. 12. Penampilan guru yang rapi dan mengesankan. Pertanyaan guru diajukan keseluruh kelas. Pertanyaan guru jelas, terarah dan tidak membingungkan siswa. Pertanyaan guru sesuai dengan konteks pembelajaran. Guru memberikan penguatan yang tepat kepada siswa. 13. Guru memberikan tugas perorangan. 14. Guru memeriksa hasil kerja siswa. 15. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa. 16. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan. Guru memberikan penghargaan 17. kepada kelompok/ siswa yang berprestasi.

96 18. Guru bersama siswa membuat rangkuman materi di akhir pembelajaran. Keterangan : 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang Berdasarkan tabel di atas aktifitas guru pada siklus I dalam tahap persiapan sudah dilaksanakan dengan penilaian baik. Pada tahap pelaksanaan juga sudah dilaksanakan sesuai indikator yang disiapkan dengan penilaian pada indikator menjelaskan materi pelajaran, pengelolaan kelas, memeriksa hasil kerja siswa, memberikan penguatan yang tepat kepada siswa cukup. Sedangkan penilaian terhadap memberikan tanya jawab dengan siswa, membimbing siswa yang mengalami kesulitan, melakukan evaluasi, semuanya berada pada kualifikasi baik. Pada siklus II ini, dari indikator yang disiapkan semuanya dilaksanakan dengan baik. Aktifitas guru pada kegiatan pendahuluan diantaranya : memusatkan perhatian kepada siswa, mengkondisikan kelas,

97 dan menyampaikan tujuan pembelajaran masuk dalam kriteria penilaian baik. Aktifitas ini masih sama dengan siklus pertama. Pada kegiatan pelaksanaan yang meliputi : menjelaskan materi, memberikan tanya jawab dengan siswa, memberikan tugas perorangan dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan masuk dalam kriteria penilaian sangat baik. Membuat rangkuman materi pada akhir pembelajaran masuk dalam kriteria penilaian baik. c. Hasil Belajar (Tes) Tahap penyajian data hasil belajar materi hubungan sumberdaya alam dengan lingkungan mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division setelah dilakukan pengumpulan data sesuai prosedur, langkah selanjutnya adalah penyajian data hasil penelitian sesuai dengan tes yang dilakukan. Table 3 Nilai Evaluasi Siklus I dan II Siswa KelasI V SDN III Baruh Sampang dengan Menggunakan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division Nilai No. Nama Siswa Siklus I Siklus II Tes Tes 1 Mustaqin 70 80 2 Syaiful Anwar 55 60 3 Ida Royani 65 85 4 Musyayyadah 60 70 5 Azizah 55 75

98 6 LAilatul Afiah 75 95 7 Nur Aini 70 80 8 Syaiful Romadhon 65 85 9 Imron 55 75 10 Mustafa 70 85 11 Fauzi 55 75 12 Ipung Wahyudi 60 70 13 Ahmad Siri 70 85 14 Badrus Sholeh 75 90 15 Syaiful Anam 75 90 16 Syaiful Rijal 60 60 17 Moch. Jazuli 70 80 18 Evi Nur Jannah 60 80 19 Rawdah 60 75 Jumlah Nilai 1225 1495 Rata - Rata Kelas 64,47 78,68 Prosentase Ketuntasan 42,10 89,47 Jumlah Siswa Yang Tuntas 8 17 Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 11 2 Kriteria Penilaian : 85 100 : Sangat Tuntas 70 84 : Baik 60-69 : Cukup 0-59 : Kurang Untuk menghitung rata rata kelas digunakan rumus : Keterangan : X = Rata rata (mean) x = Jumlah seluruh nilai

99 N = Banyaknya subjek (siswa) Jadi, rata rata untuk tes pada siklus I adalah (Baik) Sedangkan rata rata untuk tes pada siklus II adalah ( Sangat Baik) Untuk menghitung prosentase ketuntasan digunakan rumus : Keterangan : P = Prosentase yang akan dicari f = Jumlah siswa yang tuntas N = Jumlah seluruh siswa Jadi, prosentase ketuntasan pada siklus I adalah

100 (Belum Tuntas) Sedangkan prosentase ketuntasan pada siklus II adalah (Tuntas) Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa pada siklus I rata rata kelas baik dengan angka 64,47 dan prosentase kelulusannya mencapai 42,10%, besarnya prosentase ini masih belum dikatakan tuntas karena standar ketuntasan seperti yang dijelaskan sebelumnya adalah mencapai 70%. Pada siklus II nilai rata rata siswa meningkat menjadi 78,68 atau dapat dikategorikan sangat baik, begitu juga dengan prosentase ketuntasannya mencapai 89,47 dan angka tersebut termasuk kategori tuntas. d. Penghargaan kelompok terbaik. Dalam perhitungan kelompok terbaik, berdasarkan pada skor perkembangan individu. Adapun perhitungan skor perkembangan individu dalam penelitian ini di ambil dari skor penskoran pengembangan individu yang di kemukan oleh Slavin (1995) seperti tabel berikut:

101 Table 4 Penghitungan Skor Kelompok Skor Tes Skor perkembangan individu a. Lebih 10 poin dibawah skor awal b. 10 hingga 1 poin dibawah skor 5 10 awal c. Skor awal sampai 10 poin 20 diatasnya d. Lebih dari 10 poin diatas skor 30 awal e. Nilai sempurna (tidak 30 berdasarkan skor awal Penghitungan skor kelompok dilakukan dengan cara memjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai dengan jumlah kelompok. Pemberian penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata-rata yang dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat, dan kelompok super. Adapun criteria yang digunakan untuk menentukan penghargaan terhadap kelompok adalah sebagai berikut : a) kelompok dengan skor rata-rata 15, dikategorikan skor baik, b) kelompok dengan rata-rata 20, sebagai kelompok hebat, dan c) kelompok dengan rata-rata 25, sebagai kelompok super.

102 Kelompok 1 Nama kelompok Tes siklus I Tes siklus II Skor perkembangan individu LAilatul Afiah 75 95 30 Mustaqin 70 80 10 Imron 55 75 30 Musyayyadah 60 70 10 Jumlah 80 Skor rata-rata 16 Kelompok 2 Nama kelompok Tes siklus I Tes siklus II Skor perkembangan individu Azizah 55 75 30 Mustafa 70 80 10 Rawdah 60 75 30 Badrus Sholeh 75 90 30 Jumlah 100 Skor rata-rata 20 Kelompok 3 Nama kelompok Tes siklus I Tes siklus II Skor perkembangan individu Nur Aini 70 80 10 Syaiful Romadhon 65 85 30 Ahmad Siri 70 85 30 Jumlah 70 Skor rata-rata 14

103 Kelompok 4 Nama kelompok Tes siklus I Tes siklus II Skor perkembangan individu Evi Nur Jannah 60 80 30 Moch. Jazuli 70 80 10 Ipung Wahyudi 60 70 10 Syaiful Rijal 60 60 5 Jumlah 55 Skor rata-rata 11 Kelompok 5 Nama kelompok Tes siklus I Tes siklus II Skor perkembangan indivudu Ida Royani 65 85 30 Fauzi 55 75 30 Syaiful Anam 75 90 30 Syaiful Anwar 55 60 5 Jumlah 95 Skor rata-rata 19 Dari penghitungan data di atas maka dapat diketahui bahwa kelompok hebat diperoleh oleh kelompok 2 dengan skor pengembangan individu 20, dan yang dikategorikan kelompok baik diperoleh oleh kelompok 5 dengan perolehan skor pengembangan individu 19, serta kelompok 1 dengan perolehan skor pengembangan individu 16, dan kelompok yang di kategorikan cukup baik diperoleh kelompok 3 dengan skor pengembangan individu 14, serta kelompok 4 dengan skor perkembangan individu 11.

104 C. Pembahasan Dari hasil kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Student Team Achievement Division (STAD) materi hubungan sumber daya alam dengan lingkungan mata pelajaran IPA yang telah dilakukan selama dua siklus, diperoleh beberapa temuan hasil tindakan sebagai berikut: 1. Hasil yang diperoleh menunjukkan penerapan metode Student Team Achievement Division (STAD) berjalan dengan baik melalui perbaikanperbaikan pada tiap siklus. Pada siklus pertama, penerapan pembelajaran dengan memberikan motivasi sudah dapat dilakukan dengan baik, tetapi siswa tidak begitu cekatan dalam membentuk kelompok dan pada awalnya siswa juga kurang terbuka dengan antar kelompok, itu dikarenakan metode yang digunakan masih baru bagi mereka. Dalam proses pembelajaran dengan metode Student Team Achievement Division (STAD) siswa dapat berbagi pengalaman pada dan saling memberikan motivasi antar individu. Pada siklus kedua, siswa mulai termotivasi kembali untuk saling berbagi pengetahuan dan berlomba untuk mendapatkan nilai skor kelompok terbaik dikarenakan mereka sudah mengenal metode Student Team Achievement Division (STAD). Dalam proses pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) siswa dapat belajar utuk berinteraksi dengan orang-orang yang ada disekitarnya serta melatih keberanian mereka untuk mengeluarkan idea atau gagasan-gagasan, serta menghargai pendapat orang lain. 2. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa:

105 a) Dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari aktifitas guru dan siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. b) Dengan meningkatnya hasil belajar mengajar diatas, maka secara langsung presatasi belajar siswapun meningkat. Hal ini dapat dilihat dari rata rata nilai perolehan siswa pada tes hasil belajar dari 64,47 pada siklus I yang secara klasikal belum tuntas atau belum memenuhi KKM 70. 78,68 pada siklus II. Begitu pula dengan ketuntasan belajar yang meningkat dari 42,10% pada siklus I dengan kategori kurang, menjadi 89,47% pada siklus II dengan kategori tinggi. Dari hasil temuan penelitian di atas menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar belajar siswa pada materi hubungan sumber daya alam dengan lingkungan mata pelajaran IPA kelas IV di SDN Baruh III Sampang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA kelas IV di SDN Baruh III Sampang. Pembelajaran dengan metode Student Team Achievement Division (STAD) memiliki prosedur yang secara eksplisit memberikan siswa lebih banyak waktu untuk berpikir, lebih melibatkan siswa dalam menelaah materi yang dipelajari, menjawab dan saling membantu satu sama lain.