PENURUNAN SKALA NYERI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUANG PEDIATRIK MELALUI TERAPI BERMAIN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

EFEKTIFITAS LINGKUNGAN TERAPETIK TERHADAP REAKSI HOSPITALISASI PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

HUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J

EFEKTIFITAS LINGKUNGAN TERAPETIK TERHADAP REAKSI HOSPITALISASI PADA ANAK

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

SKRIPSI. Oleh : MUTIARA SIBURIAN

Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto Rina Margaretha Kundre

TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP RESPON PENERIMAAN OBAT PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

LEMBAR METODOLOGI PENURUNAN TINGKAT NYERI ANAK PRASEKOLAH YANG MENJALANI PENUSUKAN INTRAVENA UNTUK PEMASANGAN INFUS MELALUI TERAPI MUSIK

EFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG DI RAWAT DI RSUD dr.pirngadi MEDAN

Katinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes, Biomed**) ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL DAN MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

TINGKAT NYERI ANAK USIA 7-13 TAHUN SAAT DILAKUKAN PEMASANGAN INFUS DI RSUD KOTA SEMARANG

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

ABSTRAK. Kata kunci : kecemasan dental, tanaman bunga berwarna biru muda, pencabutan gigi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kehidupan manusia (Ramawati, 2011). Kemampuan merawat diri adalah suatu

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN

I. PENDAHULUAN Hospitalisasi sering kali menjadi krisis pertama yang harus dihadapi anak. Anak- anak, terutama selama tahun-tahun awal, sangat

ARTIKEL ILMIAH ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio. ANALISIS JURNAL: The Effect of Performing Preoperative. pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Tasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIAPRASEKOLAH SELAMA HOSPITALISASI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KOOPERATIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUANG PERAWATAN ANAK RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG SURABAYA

BAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA DALAM MERAWAT PASIEN JIWA PADA PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002).


FLORENTIANUS TAT 1, SELFIANA A. SING 2. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

PENGARUH CERITA MELALUI AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN

Keyword: Parenting, The States of Cooperative in Children, Children Aged 6-12 years old

Emi Agustina 1, Artie Puspita 2 1 Dosen Akademi Keperawatan Pamenang 2 Perawat RSUD Pare ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Teknik Guided Imagery Pada Pemasangan Infus Terhadap Kecemasan Anak Usia Sekolah Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Vol IX No 1, Maret 2016 ISSN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah sakit. Anak merupakan individu

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH INTERVENSI MUSIK KLASIK MOZART DIBANDING MUSIK INSTRUMENTAL POP TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DENTAL PASIEN ODONTEKTOMI

Nursing Lecturer of School of Health Science, Al Irsyad Cilacap 2) 3) Nursing Lecturer of Nursing Science Program, Soedirman University

PENGARUH TERAPI MUSIK DANGDUT RITME CEPAT TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM TOILET TRAINING TODDLER ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical


PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

EFEKTIVITAS BERMAIN TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG SEDANG DIRAWAT DI RRI ANAK RSUD Dr. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2012

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERMAIN PRETEND PLAY TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SLB BHAKTI SIWI SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

HUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN KECEMASAN ORANG TUA PADA ANAK HOSPITALISASI

KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK COMMUNICATION WITH IMPACT OF NURSE HOSPITALISASI IN CHILDREN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

JURNAL PENGARUH KUALITAS CARING TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

PENGARUH TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH TERHADAP KEHILANGAN KONTROL DALAM HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RSUD NGUDI WALUYO WLINGI

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

HUBUNGAN KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN TINGKAT STRES PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DI RSD dr. SUBANDI JEMBER

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AKTIVITAS BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA TODDLER

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sosialisasi merupakan suatu proses di dalam kehidupan seseorang yang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

Transkripsi:

PENURUNAN SKALA NYERI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RUANG PEDIATRIK MELALUI TERAPI BERMAIN ABSTRAK Grace Solely Houghty, Shinta Marina J. P. Sihaloho 2, Janet Elaine Weeda Faculty of Nursing and Allied Health Sciences UPH,2, e-mail: gracesolely@yahoo.com Kebutuhan bermain anak dirumah sakit sering diabaikan karena banyak tenaga kesehatan berpikir bahwa tujuan utama rumah sakit adalah menyelamatkan jiwa. Terapi bermain dapat digunakan sebagai salah satu terapi distraksi untuk menurunkan skala nyeri pada anak. Di Siloam Hospital Lippo Village, nyeri merupakan salah satu dari lima tanda vital. Dari 20 responden di Siloam Hospital Lippo Village, rata-rata pasien mengalami nyeri sedang sekitar empat sampai dengan lima kali saat dirawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh terapi bermain terhadap skala nyeri pada anak usia prasekolah di ruang Pediatrik Siloam Hospital Lippo Village. Prosedur terapi bermain diberikan sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan kognitif anak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif quasi eksperimen dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sesuai kriteria inklusi dengan jumlah responden pada anak usia prasekolah di ruang Pediatrik Siloam Hospital Lippo Village yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengobservasi skala nyeri anak dengan menggunakan FLACC (Face, Leg, Activity, Cry and Consolability) pain scale sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain baik pada kelompok kontrol maupun perlakuan. Uji statistik yang dilakukan dengan uji t test independen. Dari hasil penelitian didapatkan nilai p = < 0,00, α = 0.005 sehingga secara statistik dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Ada pengaruh terapi bermain terhadap skala nyeri pada anak usia prasekolah di ruang Pediatrik Siloam Hospital Lippo Village. Kata kunci: anak pra sekolah,, FLACC pain scale, terapi bermain ABSTRACT Children s play needs when hospitalization are often ignored because the hospital thought that the main purpose of the hospital is saving lives and many parents wanted their children to take a rest when hospitalized. Play therapy can be used as a distraction therapy to reduce pain scale in children. Pain scale in Siloam Hospital Lippo Village is one of the five vital signs. Among 20 patients in Siloam Hospital Lippo Village complain had a medium pain about four or five times when hospitalized. The purpose of this study was to identify the effect of play therapy on the pain scale in preschool aged children in Pediatric room Siloam Hospital Lippo Village. Play therapy procedures provided in accordance with the age and level of child cognitive development. This study uses quantitative research methods with quasi experimental cross sectional design. Sampling was conducted with a purposive sampling technique in accordance with inclusion criteria and took respondents in preschool aged children in Pediatric room Siloam Hospital Lippo Village which respondents as control group and respondents as experiment group. Data collected by observing the child's pain scale by using FLACC (Face, Leg, Activity, Cry and Consolability) pain scale before and after the play therapy in control and experiment group. The statistical test performed by Independent t Test. The result of this research showed that the p value = < 0.00, α = 0.005.It is proved that there is an effect of play therapy on decreasing pain scale in preschool children in the Pediatric Room Siloam Hospital Lippo Village. Keywords: FLACC pain scale, play therapy, preschool children

PENDAHULUAN Nyeri merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama pada anak-anak layaknya orang dewasa (Hasanpour et all, 2006). Nyeri merupakan salah satu dari lima tanda vital. Manajemen nyeri yang efektif bukan saja memiliki nilai nilai yang berkaitan dengan hak pasien untuk tidak merasakan nyeri tetapi juga memiliki keuntungan medis dan ekonomis seperti lama rawat inap yang lebih pendek karena waktu pemulihan yang lebih cepat. Oleh karena itu, perawat harus mampu untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien. Terapi bermain adalah respon modalitas sesuai dengan perkembangan anak untuk mencegah dan memecahkan masalah psikososial serta untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal (Bratton et al, 2005). Menurut Goymour, Stephenson, Goodenough, dan Bolton (2000) salah satu cara yang penting untuk mempersiapkan anak terhadap prosedur medis yang menyebabkan nyeri adalah terapi bermain. Siloam Hospital Lippo Village (SHLV) telah memiliki fasilitas ruang bermain dan sarana alat permainan, tetapi pelaksanaan program terapi bermain kurang maksimal. Terapi bermain yang dilakukan pada bulan Januari 200 sampai dengan Oktober 200 dilakukan hanya pada 6 pasien. Dari hasil wawancara dengan perawat bahwa faktor utama tidak maksimalnya program terapi bermain adalah karena keterbatasan jumlah tenaga perawat dan tidak kooperatifnya orangtua. Data yang didapatkan peneliti dari audit efektivitas nyeri di SHLV dari dua puluh pasien, rata-rata pasien anak usia pra sekolah mengeluh nyeri sedang, yaitu nyeri dengan skala nyeri dengan rentang - 6 pada bulan Mei 200 sekitar empat sampai dengan lima kali pada masa rawat inap. Bulan Juni 200 keluhan nyeri sedang dua sampai dengan tiga kali dan bulan juli 200 keluhan satu kali dalam masa perawatan. Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang penurunan skala nyeri pada anak usia prasekolah di ruang Pediatrik SHLV melalui terapi bermain. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap skala nyeri pada anak usia prasekolah di ruang Pediatrik SHLV. Hipotesa penelitian adalah ada perbedaan skala nyeri antara kelompok kontrol dan intervensi melalui terapi bermain di ruangan Pediatrik SHLV. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai pentingnya 2

bermain bagi anak walaupun dalam masa perawatan di rumah sakit yang akan meningkatkan asuhan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif Quasy Experimental dengan pre dan post design. Rancangan ini berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimental. Pemilihan kedua kelompok ini tidak menggunakan teknik acak. Kelompok eksperimental diberi intervensi sedangkan kelompok kontrol tidak. Pada kedua kelompok diawali dengan pre-tes, dan setelah pemberian intervensi diadakan pengukuran kembali (post-tes) (Nursalam, 200). Pertimbangan etis penelitian ini adalah dengan meminta ijin kepada orang tua anak. Orangtua terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan serta dampak intervensi sebelum dilaksanakan penelitian. Orang tua diinformasikan bahwa partisipasi mereka adalah sukarela dan setiap data yang diberikan bersifat anonymity yaitu nama responden tidak dicantumkan pada lembar pengumpulan data. Orang tua yang setuju akan menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Responden memiliki hak untuk mengundurkan diri atau tidak menjawab pertanyaan pertanyaan dalam penelitian. Peneliti menjaga kerahasiaan identitas responden. Variabel dependen penelitian ini adalah skala nyeri sedangkan variabel independen adalah terapi bermain. Populasi penelitian adalah anak usia pra sekolah yang dirawat di ruang pediatrik SHLV. Penentuan sampel adalah dengan purposive sampling dengan kriteria inklusi adalah anak usia prasekolah yang sedang dirawat di ruang Pediatrik SHLV, anak yang telah mendapat persetujuan dari orangtuanya untuk menjadi responden, pasien dalam keadaan sadar, pasien yang mengalami nyeri dengan diagnosa post operasi appendiktomi maupun appendiktomi perforasi, pasien 2 jam post operasi dan pasien yang memiliki analgetik propyretic suppositoria, pasien yang dapat berkomunikasi dengan baik. Kriteria eksklusi adalah anak yang mengalami spesial need yaitu autism dan ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder). Sampel penelitian berjumlah anak, dengan responden untuk kelompok kontrol dan responden untuk kelompok intervensi. Penelitian ini menggunakan instrumen terapi bermain yang dikembangkan dari Supartini (200), terapi bermain di sesuaikan dengan usia anak pra

sekolah. Terapi bermain dibagi menjadi: Social affective play, Sense pleasure play, Skill play, dan Dramatic role play. Instrumen yang digunakan untuk mengukur skala nyeri menggunakan FLACC pain scale (face, leg, activity, cry, consolability). FLACC pain scale adalah instrumen pengkajian nyeri untuk anak dengan rentang usia 2 bulan sampai dengan 0 tahun (Jaques, 2009). FLACC adalah alat pengkajian dengan lima kategori dan setiap kategori memiliki skala 0-2 dan hasil keseluruhan antara 0-0. Anak diobservasi selama 2-5 menit mencakup aktivitas tubuh, gerakan kaki, wajah dan tangisan serta kenyamanan anak sesuai dengan skala nyeri. Penelitian ini melakukan uji kesetaraan atau homogenitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Polit & Beck, 2009). Uji kesetaraan pada penelitian ini menggunakan uji Chi- Square. Uji Chi-Square dilakukan untuk melihat kesetaraan karakteristik responden yaitu: umur, jenis kelamin dan diagnose medis. Uji Chi-Square digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel katagorik dengan variabel katagorik (Hastono, 200). Analisis untuk perbedaan skala nyeri antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan uji t independen karena data berdistribusi normal. HASIL Tabel Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia, Jenis kelamin, Diagnose Medis Dan Skala Nyeri Data Demografi Kontrol Intervensi Total Usia.5.5 tahun.5 5.5 tahun 5.5 6 tahun Total Jenis Kelamin Laki laki Perempuan Total Diagnosa medis Appendektomi Appendektomi perforasi Total n % n % n 5 2.2% 5.%.6% 28.% 5 2.2% 5.%.6% 28.% 6 0 Tabel menunjukkan bahwa usia paling banyak pada kelompok kontrol adalah.5 5.5 tahun dan 5.5 6 tahun sebanyak responden (). Pada kelompok

intervensi usia.5.5 tahun dan.5 5.5 tahun sebanyak responden (). Pada kelompok kontrol jenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu responden (5.%) sedangankan pada kelompok intervensi jenis kelamin paling banyak adalah laki laki sebanyak responden (5.%). Diagnosa medis paling banyak adalah appendektomi untuk kelompok kontrol dan kelompok intervensi sebanyak 5 orang (.6%). Tabel 2 Perbedaan Skala Nyeri Pasien Sebelum dan Sesudah Intervensi Pada Kelompok Kontrol Dan kelompok intervensi Melalui Terapi Bermain Kontrol Intervensi p value n % n % Sebelum Intervensi Skala nyeri Nyeri ringan 2 28.6% Nyeri sedang 5.2% Nyeri berat.2%.2% Total Sesudah Intervensi Skala nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat.2% 5.6%.2%.2% Total < 0.00 Tabel 2 menunjukkan nilai p sebesar < 0.00, dari hasil uji statistik menunjukkan perbedaan skala nyeri yang signifikan PEMBAHASAN Nyeri adalah suatu gejala yang terlihat pada anak yang dapat disebabkan oleh suatu tekanan, injuri atau kekurangan oksigen ke jaringan tubuh, nyeri juga dapat terjadi karena adanya masalah kesehatan atau penyakit atau diakibatkan karena suatu pengobatan (Ross, 200). Bermain adalah sarana ekspresi bagi anak dimana pada saat anak mengalami tahap perkembangannya, anak dapat belajar antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi melalui terapi bermain. menggali dan mengkomunikasikan perasaan dan kebutuhannya. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan atau kepuasan. Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial, dan bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain, anak-anak akan berkata-kata (berkomunikasi), belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, 5

melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan mengenal waktu, jarak serta suara. (Hockenberry & Wilson, 200). Bermain merupakan aspek terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan satu cara yang paling efektif untuk menurunkan stres pada anak, dan penting untuk kesejahteraan mental dan emosional anak (Campbell & Glasper, 995 dalam Supartini, 200). Terapi bermain adalah intervensi yang efektif untuk membantu anak menggali perasaan dan mengekspresikan dirinya serta membantu anak untuk mengerti pengalaman yang telah mereka alami (Play Therapy Careers, 200). Fokus dari terapi bermain adalah untuk menolong anak untuk melepaskan emosi, perasaan dan masalah anak (Potts and Mandleco, 2002). Terapi bermain digunakan anak untuk meningkatkan koping terhadap nyeri dan menggunakan permainan untuk menghambat nyeri. Contohnya, menggambar akan dapat membantu anak untuk menjelaskan nyeri yang dirasakan dengan seperti perasaan sakit tanpa mengatakan bahwa mereka merasakan nyeri (Potts & Mandleco, 2002). Pada dasarnya, fungsi bermain bagi anak adalah untuk mendapatkan kesenangan bagi dirinya sehingga tdak merasa bosan. Fungsi bermain adalah untuk merangsang perkembangan sensorik motorik, perkembangan intelektual, perkembangan sosial, perkembangan kreatifitas, perkembangan kesadaran diri, perkembangan moral dan terapi sebagai bermain (Soetjiningsih, 995). Hasil penelitian yang dilakukan Li, Lopez & Lee (200) menunjukkan bahwa anak yang menerima intervensi terapi bermain memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah pada periode sebelum dan sesudah operasi daripada anak yang hanya menerima informasi di rumah sakit. Li, Lopez, & Lee (200) menyatakan bahwa pada anak yang telah menerima persiapan permainan teraupetik memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah, emosi yang negatif, penurunan denyut jantung dan tekanan darah daripada anak yang hanya menerima persiapan informasi. Hasil penelitian yang dilakukan Azevedor, Santos, Justino, Miranda & Simpson (2008) menunjukkan dengan adanya terapi bermain dapat menurunkan tingkat stress pada anak karena adanya hospitalisasi dan dapat membantu anak saat pelaksanaan prosedur medis. Penelitian Li, Lopez, & Lee (200) menyatakan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kontrol pada kecemasan 6

anak dan kurang signifikan pada nyeri postoperatif. Terapi bermain efektif pada saat preoperasi untuk mengatasi rasa cemas anak dibandingkan dengan manajemen postoperasi. Penelitian Gariepy & Howe (200) menunjukkan hasil adanya hubungan antara terapi bermain dengan tingkat stress yang dialami anak selama hospitalisasi. Penelitian yang dilakukan oleh Wikstrom (2005) hasil menunjukkan bahwa terapi bermain dengan metode mengekspresikan seni dengan cara menggambar dan mewarnai dapat menurunkan kecemasan dan rasa putus asa serta dapat menjadi sarana komunikasi bagi anak untuk mengekspresikan perasaan anak. Terapi bermain juga dapat digunakan untuk mempersiapkan anak yang mengalami nyeri akibat prosedur medis. Penelitian oleh Sinha, Christophe, Fenn & Reeves (2006) menunjukkan hasil berbeda bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap skala nyeri pada kelompok kontrol dan perlakuan pada anak umur kurang dari 0 tahun. Penelitian yang dilakukan Hendon & Bohon (200) menyatakan bahwa terapi musik memiliki pengaruh yang lebih dominan dan lebih banyak memberikan kesenangan daripada terapi bermain pada anak di rumah sakit. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai persepsi responden mengenai nyeri. Hockenberry & Wilson (200) menjelaskan bahwa reaksi anak terhadap nyeri dipengaruhi oleh tingkat perkembangan usia, pengalaman nyeri sebelumnya dan pengalaman dirawat di Rumah Sakit, sistem dukungan (support system) yang tersedia, keseriusan penyakit, dan keterampilan koping dalam mengatasi nyeri. Berdasarkan uraian diatas dapat dinyatakan bahwa terapi bermain merupaka komponen penting dalam mempersiapkan anak untuk operasi Li, Lopez, & Lee (200). KESIMPULAN Skala nyeri anak usia prasekolah di SHLV sebelum dilakukan terapi bermain pada kelompok kontrol dan perlakuan menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami nyeri sedang. Skala nyeri anak usia prasekolah di SHLV sesudah dilakukan terapi bermain pada kelompok kontrol menunjukkan bahwa presentasi nyeri ringan dan berat sama, sementara pada kelompok perlakuan mayoritas responden mengalami nyeri ringan. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi, sehingga dapat dilihat adanya pengaruh terapi bermain terhadap skala nyeri pada anak usia prasekolah di ruang Pediatrik SHLV.

Pihak SHLV dapat mengimplementasikan kembali program terapi bermain di ruang Pediatrik SHLV. Perawat dapat memberikan terapi bermain sebagai teknik distraksi untuk menurunkan skala nyeri pada anak usia prasekolah guna meningkatkan asuhan keperawatan. Peneliti selanjutnya, dapat meneliti perbedaan efektifitas terapi bermain yang diberikan secara kelompok atau individual dengan melakukan terapi bermain di ruang bermain atau di tempat tidur pasien. REFERENSI Azevedor, D. M., Santos, J. J. S., Justino, M.A. R., Miranda, F.A.N., & Simpson, A. (2008). Playing as Theraupetic Instrument: Opinion of Companios. Revista Electronica de Efermagem, 0 (), -. Retrieved from http://www.fen.ufg.br/revista/v0/n/v0na2.html. Bratton, S., Ray, D., Rhine, T., & Jones, L. (2005). The efficacy of play therapy with children: A Meta-analytic Review of the Outcome Research. Professional Psychology: Research and Practice, 6(), 6-90. Gariepy,N., & Howe, N. (200). The Theraupetic Power of Play: Examining the Play of Young Children with Leukimia. Child, Health, Care & Development, 29(6), 52-5. Goymour, K., Stephenson, C., Goodenough, B., & Bolton, C., (2000). The Role of Play Therapy in Pediatric Emergency. Australian Emergency Nursing Journal, (2). 0-2. Hasanpour, M., Tootoonchi, M., & Yadegarfar, G. (2006). The Effect of Two Nonpharmacologic Pain Management Methods for Intramuscular Injection Pain in Children. Acute Pain 8, -2. Hastono, S. P. (200). Analisis Data Kesehatan. Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Hendon, C., & Bohon, L.M. (200). Hospitalized Children s Mood Differences During Play and Music Therapy. Journal Compilation Blackwell Publishing Ltd. Advanced Online Publication. doi:0./j.65-22-200-006.x. Hockenberry, M. J., & Wilson, D. (200). Wong's essentials of pediatric nursing (6th ed.). St. Louis, MO: Mosby/Elsevier. Jaques, E. (2009). FLACC Scale Pain Assessment Tool. Diambil dari http://pain.about.com/od/testingdiagnosis/ig/pain-scales/flacc-scale.htm. Tanggal 6 Maret 200. Li, H. C. W., & Lopez, V. (200). Effectiveness and Appropriateness of Therapeutic Play Intervention in Preparing Children for Surgery: A Randomized Controlled Trial Study. JSPN, (2), 6- Li, H. C. W., Lopez, V., & Lee, T. L. I. (200). Effects of Perioperative Therapeutic Play on Outcomes of School-Age Children Undergoing Day Surgery. Research in Nursing and Health, 0, 20-2. Nursalam. (200) Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis. Jakarta: Salemba Medika. 8

Play Therapy Carriers. (200). What Is Play Therapy. Retrieved from http://www.playtherapycareers.org.uk/whatisplaytherapy.htm tanggal 6 Mei 200. Polit, D. L, & Beck, C. T. (2006). Essentials of Nursing Research (6th ed.). United State of America, USA: Lippincoltt Williams and Wilkins. Potts, N., & Mandleco, B. (2002). Pediatric Nursing Caring for Children and Their Families. United States of America. USA: Delmar Learning. Ross, E. L. (200). Hot Topics Pain Management. United States of America, USA: Manley and Belfus Sinha, M., Christopher, N.C., Fenn, R., & Reeves L. (2006). Evaluation of Nonpharmacologic Methods of Pain and Anxiety Management for Laceration Repair in the Pediatric Emergency Department. Pediatrics Nurse. Vol. (), pp. 62-8. Soetjiningsih. (995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. Supartini. (200). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC. Wikstrom, B. M. (2005). Communicating Via Expressive Arts: The Natural Medium of Self Expression for Hospitalized Children. Pediatric Nursing,(6). 9