DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

Indikator Unjuk Kerja (P/K/S) Kriteria Unjuk Kerja. Pertanyaan Jawaban Ket Ketentuan UUJK tentang peran masyarakat diterapkan.

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

BAB I STANDAR KOMPETENSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

MELAKUKAN PERSIAPAN PEKERJAAN ESTIMASI BIAYA JALAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

BAB I STANDAR KOMPETENSI

- 5 - BAB I PENDAHULUAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Bangunan Gedung

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K-3)

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL

BAB IV HASIL DAN ANALISA

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN TASIKMALAYA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

WALIKOTA BANJARMASIN

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor industri

O H T UUJK, ETIKA PROFESI DAN ETOS KERJA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PELATIHAN PELAKSANA TEROWONGAN MODUL : TCE 01 UUJK, ETIKA PROFESI, ETOS KERJA DAN UUSDA

MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MODUL STEBC 01 : UUJK,K3 DAN PEMANTAUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

BAB I KONSEP PENILAIAN

2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SUNGAI DAN DRAINASE

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

HUKUM KONSTRUKSI. Ringkasan Hukum Konstruksi UU No 18 Tahun 1999 Jasa Konstruksi. Oleh : Inggrid Permaswari C Kelas B NIM :

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING KOMUNIKASI TIMBAL BALIK DI TEMPAT KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

-2- saling melengkapi dan saling mendukung, sedangkan peran KLHS pada perencanaan perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup bersifat menguatkan. K

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2000 TENTANG PERIZINAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LUWU TIMUR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Sampah rumah tangga. Raperda. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi juga memiliki karakteristik yang bersifat unik, membutuhkan sumber

MATERI PELATIHAN OPERATOR FORKLIFT BATTERY

STANDAR LATIHAN KERJA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

Transkripsi:

DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6 Panduan Penilaian... 4 1.7 Kompetensi Kunci... 5 BAB II TAHAPAN BELAJAR... 7 Hal BAB III TUGAS TEORI DAN UNJUK KERJA... 8 3.1 Tugas Tertulis... 8 3.2 Lembar Tugas Unjuk Kerja... 15 3.3 Daftar Cek Unjuk Kerja... 15 Halaman 1 dari 21

BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 KODE UNIT 1.2 JUDUL UNIT 1.3 DESKRIPSI UNIT F.45 2 1 0 0 0 00 IV 08 01 Menerapkan Ketentuan UUJK, K3, Lingkungan dan Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk menerapkan ketentuan UUJK, mencakup masalah keteknikan, sistem manajemen K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) dan pengendalian dampak lingkungan serta kode etik profesi terkait dengan bangunan gedung 1.4 ELEMEN KOMPETENSI DAN KRITERIA UNJUK KERJA ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan ketentuan UUJK selama melaksanakan pekerjaan pengukuran KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Ketentuan UUJK tentang peran masyarakat diterapkan 2.1 Ketentuan tentang pencegahan kegagalan konstruksi dan kegagalan bangunan diterapkan. 2.2 Ketentuan teknis dan tanggung jawab yang tercanum dalam UUJK diterapkan secara teliti dan benar. 2. Menerapkan ketentuan K3 selama melaksanakan pekerjaan pengukuran 3. Menerapkan ketentuan pengendalian lingkungan selama melaksanakan pekerjaan pengukuran 2.1Ketentuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diinventarisasi secara sistematisdalam suatu daftar simak. 2.2.Potensi bahaya penilaian resiko dan pengendalian resiko diidentifikasi secara rinci 2.3Pengendalian resiko pada pelaksanaan pekerjaan pengukuran dilaksanakan 3.1 Ketentuan pengendalian lingkungan diterapkan 3.2 Spesifikasi teknis lingkungan diidentifikasi. 3.3 Upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan (UPL) di tempat kerja diterapkan. Halaman 2 dari 21

ELEMEN KOMPETENSI 4. Menerapkan ketentuan kode etik profesi KRITERIA UNJUK KERJA 4.1 Kaidah kode etik profesi diidentifikasi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan 4.2 Kode etik profesi selalu diwujudkan dalam sikap dan perbuatan. 4.3 Sikap dan perilaku tim pengukuran dipantau dan dievaluasi sesuai kode etik profesi. 4.4 Catatan penerapan ketentuan UUJK, K3, Lingkungan dan dibuat dengan menggunakan format yang ditetapkan dan di administrasi sesuai dengan SOP. BATASAN VARIABEL 1. Konteks Variabel 1.1 Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja perorangan dan kelompok 1.2 Tempat kerja meliputi 1.2.1. Lokasi sekitar gedung 1.2.2. Lokasi gedung itu sendiri 1.3 Potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja yang diidentifikasi meliputi peralatan, bahaya kecelakaan fisik, bahaya kebakaran, dan bahaya ledakan 1.4 Pengendalian bahaya dan resiko kecelakaan kerja yang dilakukan meliputi 1.4.1. Memilih, menyiapkan, memelihara dan memakai alat pelindung diri (APD) 1.4.2. Memilih, memeriksa, memelihara dan menggunakan alat pengaman kerja (APK) 1.4.3. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan kerja 1.5 Tindakan pencegahan pencemaran lingkungan meliputi 1.5.1 Melaksanakan prosedur dan ketentuan pembuangan sisa limbah dan barang-barang bekas yang berbahaya 1.5.2 Melaksanakan prosedur dan ketentuan pembersihan lokasi pekerjaan dari sisa-sisa bahan material yang tidak terpakai setelah pekerjaan selesai 1.5.3 Penerapan kode etik profesi dilakukan sesuai prosedur 2. Perlengkapan yang diperlukan 2.1 Alat Pelindung Diri antara lain Halaman 3 dari 21

2.1.1 Sepatu Keselamatan (Safety Shoes) 2.1.2. Helm Pengaman (Safety Helmet) 2.1.3. Sarung tangan 2.1.4. Safety Belt 2.1.5. Pelindung telinga 2.2 Alat Pengaman Kerja antara lain 2.2.1. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 2.2.2. Perlengkapan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) 2.2.3. Rambu-rambu keselamatan kerja 3. Tugas-tugas yang harus dilakukan 3.1 Mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja sebelum memulai pekerjaan. 3.2 Menganalisa dampak dan potensi bahaya resiko kecelakaan kerja serta pencemaran lingkungan. 3.3 Mengendalikan bahaya dan resiko kecelakaan kerja dengan mengawasi pemakaian APD, mematuhi rambu-rambu keselamatan kerja dan penggunaan APK sesuai dengan prosedur. 3.4 Meningkatkan kepedulian terhadap pelaksanaan K3, pencemaran lingkungan dan kode etik profesi tempat kerja 4. Peraturan-peraturan yang diperlukan 4.1 Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi dan aturanaturan pelaksanaannya. 4.2 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Aturanaturan pelaksanaannya. 4.3 Undang-undang Nomor 4 tahun 1982 tentang Pencegahan pencemaran 4.4 Kode etik profesi asosiasi 4.5 Kebijakan perusahaan dan SOP yang terkait. PANDUAN PENILAIAN 1. Kondisi Pengujian Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen. Pengujian dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau secara simulasi pada kondisi seperti tempat kerja normal dengan Halaman 4 dari 21

menggunakan kombinasi metoda uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai standar. 1.1 Ujian lisan / wawancara 1.2 Ujian tertulis 1.3 Ujian praktek 1.4 Observasi 1.5 Portofolio atau metoda lain yang relevan 2. Keterkaitan dengan unit lain 2.1 Unit kopetensi yang harus dimiliki sebelumnya - 2.2 Kaitan dengan unit lain 2.2 1 F.45 2 1000 00 IV 08 02 Mengiventarisasi gambar Pelaksanaan dan menyusun Program Pelaksanaan Pengukuran 2.2 1 F.45 2 1000 00 IV 08 03 Mempersiapkan Pelaksanaan Pengukuran 2.2.2 F.45 2 1000 00 IV 08 04 Mengawasi Pelaksanaan Pengukuran 2.2.3 F.45 2 1000 00 IV 08 05 Membuat Laporan 3. Pengetahuan yang dibutuhkan 3.1 Peraturan perundangan, prosedur penerapan K3 dan Lingkungan hidup 3.2 Jenis dan fungsi APD dan APK 3.3 Pengendalian bahaya dan resiko kecelakaan kerja 3.4 Organisasi K3 di perusahaan 3.5 Kode Etik profesi Mampu memahami Sistem Manajemen Lingkungan. 4. Keterampilan yang dibutuhkan 4.1 Keterampilan dalam mengidentifikasi bahaya/kecelakaankerja 4.2 Keterampilan dalam mengendalikan bahaya/resiko kecelakaan kerja 4.3 Penerapan ketentuan pencegahan pencemaran lingkungan di tempat kerja 4.4 Keterampilan dalam penerapan kode etik profesi 5. Aspek Kritis yang harus diperhatikan 5.1 Kemampuan mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja di tempat kerja Halaman 5 dari 21

5.2 Kemampuan dalam mentaati prosedur/ketentuan K3 untuk mengendalikan bahaya/resiko kecelakaan kerja. 5.3 Kemampuan dalam membina kedisiplinan pemakaian APD sesuai ketentuan K3. 5.4 Kemampuan untuk melakukan tindakan penanggulangan kecelakaan kerja bila terjadi kecelakaan kerja atau terjadi keadaan darurat lainnya di tempat kerja. 5.5 Kemampuan dalam membina pencegahan pencemaran lingkungan di tempat kerja. 5.6 Kemampuan dalam mengendalikan proses tahapan pekerjaan sehingga menghasilkan mutu pekerjaan yang sesuai standar mutu KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2 Halaman 6 dari 21

BAB II TAHAPAN BELAJAR Langkah-langkah/tahapan belajar Penyajian bahan, pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar kompetensi. Isi pembelajaran merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan serta sikap kerja yang dibutuhkan. Menginventarisasi peraturan dan perundang-undangan yang terkait dengan pelaksanaan fungsi diklat profesi. Peserta harus mampu mendiskripsikan peraturan perundang-undangan yang terkait untuk pengelolaan pelaksanaan pelatihan. Peserta dapat mengidentifikasi pasal-pasal yang berhubungan dengan pengelolaan pelaksanaan pelatihan Menginvetarisasi peraturan dan perundang-undangan yang terkait dengan fungsi dan tugas manajer diklat profesi. Membuat daftar dan penyimpanan sarana dan prasarana pelatihan. Peserta dapat melayani kebutuhan peserta pelatihan akan sarana dan prasarana pelatihan yang dibutuhkan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang terkait. Peserta dapat mengevaluasi penggunaan sarana dan prasarana pelatihan yang digunakan selama penyelenggaraan pelatihan. Peserta harus mampu mengevaluasi penerapan SKKNI, KPBK, Materi Ajar, dan MUK dalam program pelatihan. Peserta harus mampu mengevaluasi penggunaan teknik dan metode pengajaran yang disampaikan oleh para instruktur dalam setiap sesi pelajaran. Halaman 7 dari 21

3.1 Tugas tertulis 3.1.1 Tugas Teori I BAB III TUGAS TEORI DAN UNJUK KERJA Tugas Teori Menerapkan ketentuan UUJK selama melaksanakan pekerjaan pengukuran Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan Anda untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja. Perintah Tugas Waktu Penyelesaian Tugas Soal Tugas Jawablah soal di bawah ini pada lembar jawaban yang telah disediakan 30Menit Pilihan Ganda 15 butir Petunjuk Umum 1. Jawablah soal-soal berikut ini pada lembar jawaban/kertas yang telah disediakan; 2. Seluruh buku-buku lembaran-lembaran tulisan disimpan; 3. Bacalah soal dengan teliti sebelum menulis jawaban a. Pilihan Ganda 1. Untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan konstruksi, pekerja wajib memenuhi ketentuan... a) Tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja serta tata lingkungan setempat. b) Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan keteknikan yang bekerja pada pelaksana konstruksi harus memiliki sertifikat keterampilan dan keahlian kerja. c) a dan b benar. d) Tertib administrasi kontrak. 2. Pasal 8 Undang-Undang Jasa Konstruksi No. 18 tahun 1999 mengamanatkan tentang... a) Semua tenaga perencana, pelaksana dan pengawas konstruksi ahli maupun trampil harus memiliki sertifikat keahlian dan keterampilan. b) Perencana konstruksi, pelaksana konstruksi dan pengawas konstruksi berbentuk badan usaha harus memenuhi ketentuan perizinan memiliki sertifikat klasifikasi dan kualifikasi perusahaan jasa konstruksi. Halaman 8 dari 21

c) Usaha perencanaan konstruksi dan pengawasan konstruksi dikembangkan ke arah usaha yang bersifat umum dan spesialis. d) Pengusaha perencanaan konstruksi dikembangkan ke arah usaha yang bersifat umum 3. Pasal 9 Undang-undang Jasa Konstruksi No. 18 tahun 1999, mengamanatkan tentang... a) Semua tenaga perencana, pelaksana dan pengawas konstruksi ahli maupun terampil harus memiliki sertifikat keahlian dan atau keterampilan. b) Badan usaha, perencana, pelaksana dan pengawas konstruksi harus memenuhi ketentuan perizinan, memiliki sertifikat klasifikasi dan kualifikasi perusahaan jasa konstruksi. c) Usaha perencanaan konstruksi dan pengawasan konstruksi dikembangkan ke arah usaha yang bersifat umum dan spesialis. d) Pengusaha perencanaan konstruksi dikembangkan ke arah usaha yang bersifat umum. 4. Perencana konstruksi, pelaksana konstruksi dan pengawas konstruksi yang berbentuk badan usaha harus... a) Memenuhi ketentuan tentang perizinan usaha di bidang jasa konstruksi. b) Memiliki sertifikat, klasifikasi dan kualifikasi perusahaan jasa konstruksi. c) Melaksanakan amanat UUJK No. 18 tahun 1999 yang tertuang pada Pasal 6. Pasal 7. Pasal 8. Pasal 9 d) Memenuhi persyaratan tentang perizinan usaha di bidang jasa konstruksi. 5. Masyarakat berhak untuk melakukan pengawasan untuk mewujudkan tertib pelaksanaan jasa konstruksi seperti tertuang pada UUJK... a) Bab VI, pasal 31, ayat a. b) Bab VII, pasal 29, huruf a. c) Bab VII, pasal 30, ayat (1). d) Bab VI, pasal 31, ayat (1). 6. Perencana konstruksi bebas dari tuntutan pidana atau denda jika terjadi kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan yang disebabkan kesalahan dari... a) Pengguna jasa, pelaksana dan pengawas konstruksi. b) Pengguna jasa dan perencana konstruksi. c) Pengawas dan perencana konstruksi, serta pengguna jasa. d) Perencana, pelaksana dan pengawas konstruksi. 7. Pelaksana konstruksi bebas dari tuntutan pidana atau denda jika terjadi kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan yang disebabkan kesalahan dari a) Penyedia jasa, pengguna jasa dan pelaksana konstruksi. Halaman 9 dari 21

b) Pengguna jasa, perencana dan pelaksana konstruksi. c) Pengguna jasa, pengawas dan pelaksana konstruksi. d) Pengguna jasa, perencana konstruksi dan pengawas konstruksi. 8. Pengawas konstruksi bebas dari tuntutan pidana atau denda jika terjadi kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan yang disebabkan kesalahan dari a) Pengguna jasa, pengawas dan pelaksana konstruksi. b) Pengawas dan pelaksana konstruksi. c) Pengawas konstruksi dan pengguna jasa. d) Pengguna jasa, pelaksana konstruksi dan pengawas konstruksi. 9. Berikut adalah wewenang Pemerintah untuk mengambil tindakan tertentu apabila terjadi kegagalan pekerjaan konstruksi, kecuali... a) Menghentikan sementara pekerjaan konstruksi. b) Meneruskan pekerjaan dengan persyaratan tertentu. c) Meneruskan pekerjaan tanpa persyaratan tertentu. d) Menghentikan sebagian pekerjaan. 10. Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan oleh pengguna jasa maka yang wajib bertanggung jawab dan dikenai ganti rugi adalah... a) Perencana konstruksi. b) Pelaksana konstruksi. c) Pengawas konstruksi. d) Pengguna jasa. 11. Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan oleh perencana konstruksi maka yang wajib bertanggungjawab dan dikenai ganti rugi adalah... a) Perencana konstruksi. b) Pelaksana konstruksi. c) Pengawas konstruksi. d) Pengguna jasa. 12. Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan oleh Pelaksana konstruksi, maka yang wajib bertanggungjawab dan dikenai ganti rugi adalah... a) Perencana konstruksi. b) Pelaksana konstruksi. c) Pengawas konstruksi. d) Pengguna jasa. 13. Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan oleh Pengawas konstruksi maka yang wajib bertanggungjawab dan dikenai ganti rugi adalah... a) Perencana konstruksi. b) Pelaksana konstruksi. Halaman 10 dari 21

c) Pengawas konstruksi. d) Pengguna jasa. 14. Bentuk pertanggungjawaban atas kegagalan konstruksi dan bangunan dapat berupa sangsi... a) Pembatalan kontrak. b) Diadakan tender ulang. c) Sangsi administratif, sangsi profesi maupun pengenaan ganti-rugi. d) Pidana dan denda. 15. Berikut ini adalah ketentuan-ketentuan tentang keteknikan, kecuali... a) Persyaratan keselamatan umum. b) Tertib administrasi kontrak c) Konstruksi bangunan, mutu hasil pekerjaan, mutu bahan. d) Komponen bangunan dan mutu peralatan sesuai dengan standar atau norma yang berlaku. 3.1.2 Tugas Teori II Tugas Teori Menerapkan ketentuan K3 selama melaksanakan pekerjaan pengukuran yang relevan di tempat kerja. Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan Anda untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja. Perintah Tugas Waktu Penyelesaian Tugas Soal Tugas Jawablah soal di bawah ini pada lembar jawaban yang telah disediakan 30Menit Pilihan Ganda 10 butir Jawaban Singkat 5 butir Petunjuk Umum 1. Jawablah soal-soal berikut ini pada lembar jawaban/kertas yang telah disediakan; 2. Seluruh buku-buku lembaran-lembaran tulisan disimpan; 3. Bacalah soal dengan teliti sebelum menulis jawaban a. Pilihan ganda 1. Jamsostek terdiri dari a) Jaminan kecelakaan kerja, kematian hari tua dan pemeliharaan kesehatan. b) Jaminan perumahan, transportasi, lembur dan hari tua. Halaman 11 dari 21

c) Jaminan karir, jabatan, tunjangan dan pensiun. d) Jaminan kekayaan dan kesehatan. 2. Berikut ini adalah jenis APD (Alat Pelindung Diri) yang harus dipergunakan oleh pekerja, kecuali... a) Pakaian kerja, pelindung kepala, pelindung kaki. b) Pelindung tangan, pelindung pernafasan. c) Topi biasa. d) Pelindung pendengaran, pelindung mata dan sabuk pengaman. 3. Berikut adalah jenis sepatu sebagai APD (Alat Pelindung Diri) dalam menerapkan ketentuan K3, kecuali... a) Sepatu untuk memanjat. b) Sepatu Kats. c) Sepatu korosi. d) Sepatu bot. 4. Ruang lingkup obyek pengawasan Keselamatan Kerja menurut Undang-undang Keselamatan Kerja ialah... a) Perusahaan swasta. b) Tempat kerja. c) Perusahaan Negara. d) Tempat Usaha. 5. Daftar simak K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) disusun berdasarkan... a) Hasil identifikasi potensi bahaya / kecelakaan setiap item pekerjaan. b) Hasil identifikasi tenaga kerja yang sedang melakukan pekerjaan. c) Hasil identifikasi dan inspeksi lokasi pekerjaan d) Hasil identifikasi peralatan yang digunakan 6. Daftar simak potensi bahaya / kecelakaan dan daftar simak K3 harus diisi a) Sesuai kemauan supervisor / atasan. b) Sesuai fakta / keadaan senyatanya di tempat kerja. c) Sesuai permintaan. d) Sesuai perjanjian. 7. Berikut adalah Alat Pelindung Diri (APD) yang harus dimiliki pekerja, kecuali... a) Sarung. b) Pakaian kerja dan sarung tangan. c) Helm / topi keselamatan dan sepatu keselamatan. d) Masker dan sarung tangan. 8. Bagaimana sikap Anda apabila diberi APD (Alat Pelindung Diri) yang dengan jelas tidak cocok dan kualitasnya jelek? Halaman 12 dari 21

a) Dipakai saja apa adanya. b) Dikembalikan dan minta diganti yang memenuhi standar. c) Dibawa pulang. d) Disimpan dan dijual. 9. Batasan pengertian Kecelakaan Kerja adalah suatu kejadian yang berakibat, kecuali... a) Adanya korban yang cedera luka-luka atau meninggal dunia. b) Adanya kerusakan peralatan dan nyaris terjadi korban manusia. c) Terganggunya proses pekerjaan walaupun tidak terjadi korban yang cedera maupun kerusakan peralatan. d) Adanya korban yang berakibat senang dan tertawa 10. Faktor penyebab kecelakaan kerja, kecuali.. a) Perbuatan manusia yang tidak aman. b) Kondisi yang berbahaya. c) Kombinasi a dan b. d) Dalam mengerjakan pekerjaan penuh kehati-hatian. b. Jawaban Singkat 1. Sebutkan sedikitnya 5 (lima) macam jenis APD (Alat Pelindung Diri)! 2. Apakah yang dimaksud dengan APD (Alat Pelindung Diri)? 3. Apa yang dimaksud dengan risiko kerja? 4. Dapatkah risiko kerja diatasi/dikurangi dengan tindakan preventif? Jelaskan! Halaman 13 dari 21

5. Sebutkan tindakan-tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko/ kecelakaan kerja? 1.1.3 Tugas Teori III Menerapkan ketentuan pengendalian lingkungan selama melaksanakan pekerjaan pengukuran. Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan Anda untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja. Perintah Tugas Waktu Penyelesaian Tugas Soal Tugas Jawablah soal di bawah ini pada lembar jawaban yang telah disediakan 30Menit Pilihan Ganda 10 butir Jawaban Singkat 5 butir Petunjuk Umum 1. Jawablah soal-soal berikut ini pada lembar jawaban/kertas yang telah disediakan; 2. Seluruh buku-buku lembaran-lembaran tulisan disimpan; 3. Bacalah soal dengan teliti sebelum menulis jawaban a. Pilihan Ganda 1. Pengertian lingkungan hidup menurut UU No. 4 tahun 1982, adalah... a) Kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan keadaan, makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempunyai kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya. b) Ruang lingkungan kita selalu dikelilingi dengan makhluk hidup, baik dalam bentuk manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Halaman 14 dari 21

c) Lingkungan kita selalu hidup karena banyak pemikiran dan inisiatif yang mampu memecahkan kehidupan kita. d) Lingkungan kita selalu hidup abadi sejalan dengan kehidupan bumi ini. 2. 4 (empat) unsur dalam lingkungan hidup yang perlu diketahui adalah... a) Materi, energi, ruang, dan kondisi / situasi setempat. b) Manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk lainnya. c) Kehidupan kaya, miskin, pandai dan bodoh. d) Lingkungan yang hidup, lingkungan yang sakit, lingkungan yang positif dan lingkungan yang negatif. 3. Dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan meliputi... a) Kerangka acuan analisis dampak lingkungan, analisa dampak lingkungan, rencana pengelolaan lingkungan, rencana pemantauan lingkungan. b) Kerangka acuan dan analisis dampak lingkungan. c) Rencana pengelolaan lingkungan (RKL). d) Semuanya benar. 4 Berikut adalah prinsip pengendalian lingkungan kerja, kecuali... a) Preventif (Pencegahan). b) Kuratif (Penanggulangan). c) Insentif (Kompensasi). d) Eksekutif (Golongan). 5 Perbedaan yang menonjol antara lingkungan hidup dan ekologi adalah... a) Lingkungan hidup lebih menonjol peran manusianya, sehingga faktor manusia lebih dominan, lebih bersifat ilmu aplikatif (applied science) misalnya bagaimana aktivitas manusia agar tidak merusak atau mencemari lingkungan. Sedangkan ekologi sebagai cabang ilmu biologi mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya ditinjau dari disiplin biologi. b) Lingkungan hidup lebih menonjolkan pada analisa lingkungan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan, sedangkan ekologi lebih mengedepankan pada hewan dan tumbuhan. c) Lingkungan hidup lebih menonjolkan pada kajian praktis kehidupan nyata sehari-hari, sedangkan ekologi lebih menekankan pada teori tentang kehidupan. d) Lingkungan hidup dan ekologi pada dasarnya adalah sama saja, hanya perbedaan istilah. 6. Berikut adalah dampak yang dapat timbul pada pekerjaan tanah, kecuali... a) Meningkatnya pencemaran udara dan debu dan terjadi erosi/ longsor/ genangan air. b) Pencemaran kualitas air dan kerusakan jalan. c) Gangguan lalu lintas dan berkurangnya aneka ragam flora dan fauna. Halaman 15 dari 21

d) Meningkatnya jumlah flora dan fauna. 7. Berikut adalah upaya-upaya penanggulangan dampak dari pekerjaan tanah, kecuali... a) Pengaturan pelaksanaan pekerjaan, sehingga tidak merusak atau menyumbat saluran-saluran yang ada dan perkuat tebing yang timbul akibat pekerjaan galian. b) Pembuatan saluran drainase dengan dimensi yang memadai dan pengaturan waktu pengangkutan tanah dan material bangunan pada saat tidak jam sibuk. c) Pembuatan rambu lalu lintas dan pengaturan lalu lintas disekitar lokasi kegiatan dan menggunakan metode konstruksi yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. d) Penutupan saluran drainase dengan dimensi yang memadai dan pengaturan waktu pengangkutan tanah dan material bangunan pada saat tidak jam sibuk. 8. Upaya Pengelolaan Lingkungan yang dimaksud dalam materi yang kita pelajari adalah... a) Upaya terpadu dalam melakukan pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian dan pengembangan lingkungan hidup, sehingga pelestarian potensi sumber daya alam dapat tetap dipertahankan dan pencemaran atau kerusakan lingkungan dapat dicegah. b) Upaya terpadu pengelolaan lingkungan disekitar rumah kita dalam skala rukun warga dan rukun tetangga. c) Upaya pengelolaan lingkungan didalam rumah kita yang sifatnya permanen maupun yang semi permanen. d) Upaya pengelolaan pembiayaan, sumber daya manusia dan administrasi dalam lingkungan kita.ksa 9. Dampak negatif dari kegiatan penggalian dan penimbunan dalam jangka panjang adalah... a) Meningkatnya pencemaran udara. b) Merusak dan merosotnya sumber daya alam. c) Terjadi polusi suara yang berlebihan. d) Meningkatnya harga tanah lahan. 10. Pasal 34 ayat 1 UU no.32 th.2009, tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup mengatur bahwa a) Setiap usaha dan / atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL, wajib memiliki UKL-UPL b) Setiap usaha dan / atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL, tidak wajib memiliki UKL-UPL c) Setiap usaha dan / atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria tidak wajib AMDAL, tidak wajib memiliki UKL-UPL Halaman 16 dari 21

d) Setiap usaha dan / atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL, wajib memiliki UKL-UPL-SPPL b. Jawaban Singkat 1. Sebutkan macam-macam pendekatan pengelola lingkungan! 2. Jelaskan maksud dan tujuan identifikasi spesifikasi teknis lingkungan? 3. Apa saja dampak yang dapat timbul akibat adanya pekerjaan konstruksi? Jelaskan! 4. Indikator dampak lingkungan dapat dilihat dari kerusakan prasarana dan utilitas umum yang dapat mengganggu fungsi tersebut serta keluhan masyarakat disekitar, salah satu upaya menangani dampak tersebut adalah?. 5. Komponen pekerjaan konstruksi yang dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup sangat dipengaruhi oleh? Halaman 17 dari 21

3.1.4 Tugas Teori IV Menerapkan ketentuan kode etik profesi Etik Profesi Tugas tertulis dapat digunakan oleh penilai untuk mengidentifikasi kesiapan Anda untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja. Perintah Tugas Waktu Penyelesaian Tugas Soal Tugas Jawablah soal di bawah ini pada lembar jawaban yang telah disediakan 30Menit Pilihan Ganda 10 butir Jawaban Singkat 5 butir Petunjuk Umum 1. Jawablah soal-soal berikut ini pada lembar jawaban/kertas yang telah disediakan; 2. Seluruh buku-buku lembaran-lembaran tulisan disimpan; 3. Bacalah soal dengan teliti sebelum menulis jawaban a. Pilihan Ganda 1. Ketentuan tanggung jawab profesional merupakan tuntutan UUJK No. 18 tahun 1999 yang tertuang pada... a) Bagian pertama, Pasal 10. b) Bagian kedua, Pasal 11. c) Bagian ketiga, Pasal 11. d) Bagian keempat, Pasal 12. 2. Tanggung jawab profesional di landasi prinsip-prinsip keahlian sesuai dengan... a) Kaidah dan norma yang sedang berkembang disuatu negara. b) Kaidah keilmuan, kepatutan dan kejujuran intelektual. c) NSPM (Norma, Standar, Pedoman, Manual). d) Semua jawaban benar. 3. Prinsip-prinsip keahlian sesuai dengan kaidah keilmuan, kepatutan dan kejujuran intelektual dalam menjalankan profesinya dengan tetap mengutamakan a) Assosiasi profesi yang menaungi. b) Kepentingan penguasa negara dan bangsa. c) Kepentingan Umum. d) Kepentingan partai pemenang pemilu. Halaman 18 dari 21

4. Ketentuan-ketentuan berikut harus dipenuhi oleh seorang pekerja, kecuali... a) Keamanan, keselamatan dan kesehatan tempat kerja konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b) Perlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c) Tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d) Tata cara adat setempat Tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK) No. 18 tahun 1999 mengakomodasi tuntutan dan peran masyarakat yang dituangkan pada... a) Bab V, Pasal 23, 24 dan 25. b) Bab VI, Pasal 29 dan 30. c) Bab VII, Pasal 29 dan 30. d) Bab V, Pasal 29 dan 30. 6. Hak masyarakat sesuai amanat UUJK No. 18 tahun 1999 adalah... a) Melakukan pengawasan untuk mewujudkan tertib pelaksanaan jasa konstruksi. b) Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang dialami secara langsung sebagai akibat penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. c) Gabungan butir a dan b. d) Penyelenggaraan peran masyarakat jasa konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui suatu forum jasa konstruksi. 7. Kewajiban masyarakat sesuai amanat UUJK No. 18 tahun 1999 adalah... a) Menjaga ketertiban dan memenuhi ketentuan yang berlaku dibidang pelaksanaan jasa konstruksi. b) Turut mencegah terjadinya pekerjaan konstruksi yang membahayakan kepentingan umum. c) Membentuk asosiasi perusahaan barang dan jasa mitra usaha jasa konstruksi. d) Gabungan butir a dan b. 8. Berikut adalah isi ayat-ayat Pasal 31, UUJK No. 18 tahun 1999, kecuali... a) Masyarakat jasa konstruksi merupakan bagian dari masyarakat yang mempunyai kepentingan dan / atau kegiatan yang berhubungan dengan usaha dan pekerjaan jasa konstruksi. b) Penyelenggaraan peran masyarakat jasa konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui suatu forum jasa konstruksi. c) Penyelenggaraan tokoh masyarakat setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan pengembangan jasa konstruksi dilakukan oleh suatu lembaga yang independen dan mandiri. Halaman 19 dari 21

d) Penyelenggaraan peran masyarakat jasa konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan pengembangan jasa konstruksi dilakukan oleh suatu lembaga yang independen dan mandiri. 9. Bagaimana pendapat anda sebagai anggota masyarakat bila menemukan ada tembok rumah berdiri tinggi tepat dipinggir saluran samping jalan a) Membiarkan karena urusan pemerintah. b) Melaporkan kepihak berwenang. c) Acuh saja. d) Semua jawaban benar. 10. UUJK no. 18 th. 1999, memberi kesempatan untuk mengingat kerugian akibat penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang diatur pada a) Pasal 36,37 dan 38 UUJK b) Pasal 37,38 dan 40 UUJK c) Pasal 36,39 dan 40 UUJK d) Pasal 35,36 dan 37 UUJK b. Jawaban Singkat 1. Jelaskan maksud dan tujuan perwujudan Kode etik profesi selalu diwujudkan dalam sikap dan perbuatan? 2. Bentuk pelaksanaan tugas apa saja yang menunjukkan bahwa seseorang telah menerapkan kode etik profesi? 3. Jelaskan isi dari Kode Etik Ahli dan Etika Profesi Ahli! Halaman 20 dari 21

4. Jelaskan maksud dan tujuan pemantauan sikap dan perilaku tim pengukuran sesuai kode etik profesi? 5. Bagaimana seseorang dapat dinyatakan telah mendapatkan sertifikasi menjadi Ahli dalam bidangnya? Halaman 21 dari 21