ANALISIS DERET FOURIER UNTUK MENENTUKAN PERSAMAAN FUNGSI GELOMBANG SINUSOIDAL ARUS AC PADA OSILOSKOP

dokumen-dokumen yang mirip
DERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA

INTERFERENSI GELOMBANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV DERET FOURIER

PERCOBAAN MELDE TUJUAN PERCOBAAN II. LANDASAN TEORI

Deret Fourier. (Pertemuan XI) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

Laporan Praktikum Gelombang PERCOBAAN MELDE. Atika Syah Endarti Rofiqoh

Aplikasi Deret Fourier (FS) Deret Fourier Aplikasi Deret Fourier

GETARAN MEKANIK P R E S E N T A T I O N B Y M U C H A M M A D C H U S N A N A P R I A N T O

KARAKTERISTIK GELOMBANG

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber:

GELOMBANG. Lampiran I.2

Fisika Dasar I (FI-321)

GETARAN DAN GELOMBANG

BAB GEJALA GELOMBANG

BAB GEJALA GELOMBANG

ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

5.1 Fungsi periodik, fungsi genap, fungsi ganjil

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA

PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA 2014

BAB 11 GETARAN DAN GELOMBANG

Materi Pendalaman 01:

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG MEKANIS

LEMBAR EVALUASI (Pilihan Ganda)

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu.

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi

KISI-KISI SOAL UJI COBA. Menurut medium perambatannya, gelombang

Pembahasan soal latihan dari buku fisika 3A Bab 1 untuk SMA, karangan Mikrajuddin Abdullah. 1. perhatikan gambar gelombang pada disamping.

materi fisika GETARAN,GELOMBANG dan BUNYI

Ditanya : v =? Jawab : v =

Fisika Dasar. Gelombang Mekanik 08:36:22. Mampu menentukan besaran-besaran gelombang yaitu amplitudo,

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

BAB GEJALA GELOMBANG I. SOAL PILIHAN GANDA. C. 7,5 m D. 15 m E. 30 m. 01. Persamaan antara getaran dan gelombang

: 1. KARAKTERISTIK GELOMBANG 2. PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG TEGAK

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

LEMBAR EVALUASI (Pilihan Ganda)

Polarisasi Gelombang. Polarisasi Gelombang

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN MELDE

BAB GELOMBANG MEKANIK. Pada pembelajaran pertama ini kita akan mempelajari. mekanik.

GETARAN DAN GELOMBANG. Gelombang. dibedakan berdasarkan. Gel. mekanik. contoh contoh contoh. Gel. air Gel. pada tali Gel. bunyi Gel.

FISIKA. Sesi GELOMBANG BERJALAN DAN STASIONER A. GELOMBANG BERJALAN

BAB 1 GEJALA GELOMBANG

5. Satu periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak dari titik. a. A O B O A b. A O B O c. O A O B d. A O (C3)

Gelombang Transversal Dan Longitudinal

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA

Waktu yang dibutuhkan oleh gelombang adalah 4 sekon.

GERAK HARMONIK SEDERHANA

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak

PERCOBAAN I KARAKTERISTIK SINYAL AC

2). Besaran Dasar Gelombang Y arah rambat ( v) A P T 0 Q S U. * Hubungan freakuensi (f) dengan pereode (T).f = n/t n = f.t dan T = t/n n = t/t

Gelombang Stasioner Gelombang Stasioner Atau Gelombang Diam. gelombang stasioner. (

Fisika I. Gelombang Mekanik 01:26:19. Mampu menentukan besaran-besaran gelombang yaitu amplitudo,

Pengertian Gelombang. Getaran yang merambat. Rambatan energi. Getaran yang merambat tetapi partikelpartikel medium tidak ikut merambat.

BAB V GETARAN DAN GELOMBANG

GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STATIONER

Soal dan Pembahasan : Getaran dan Gelombang

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

DERET FOURIER. n = bilangan asli (1,2,3,4,5,.) L = pertemuan titik. Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L)

GETARAN DAN GELOMBANG STAF PENGAJAR FISIKA DEP. FISIKA IPB

Antiremed Kelas 12 Fisika

Pipa Organa Terbuka. Gambar: 3.7. Organa Terbuka. Dengan demikian L = atau λ 1 = 2L. Dan frekuensi nada dasar adalah. f 1 = (3.10)

MAKALAH CEPAT RAMBAT BUNYI DI UDARA

SASARAN PEMBELAJARAN

By Group 121 IK-3C IT Telkom Bandung

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA

FUNGSI DAN GRAFIK FUNGSI

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

dy dx B. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah

LATIHAN SOAL PERSIAPAN UTS MATERI: GEM, GEL. BUNYI, GEL. BERJALAN, GEL. STASIONER

Getaran, Gelombang dan Bunyi

4. Deret Fourier pada Interval Sebarang dan Aplikasi

Getaran dan Gelombang

Xpedia Fisika DP SNMPTN 08. Pertanyaan 1-3 berhubungan dengan tumbukan dua balok di atas meja tanpa gesekan. Sebelum tumbukan, balok bermassa m diam.

Dapat merambat melalui sebarang medium dengan kecepatan yang bergantung pada sifat-sifat medium

3. Resonansi. 1. Tujuan Menentukan cepat rambat bunyi di udara

GETARAN DAN GELOMBANG

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 6. GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYILATIHAN SOAL BAB 6

GELOMBANG MEKANIK. (Rumus)

(a) Gelombang Tali 2 = tali) untuk menjalar. Sehingga Laju gelombang tali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang stasioner dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata. Persamaan Gelombang.

MODUL PEMBELAJARAN 1

Superposisi gelombang harmonik

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

Referensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons

KELAS XII FISIKA SMA KOLESE LOYOLA SEMARANG SMA KOLESE LOYOLA M1-1

SIGNAL & SPECTRUM O L E H : G U TA M A I N D R A. Rangkaian Elektrik Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik 2017

PERCOBAAN 2 PROPAGASI DARI GELOMBANG TRANSVERSAL KONTINU YANG DIHASILKAN SECARA PERIODIK

COBA PERHATIKAN GAMBAR GRAFIK BERIKUT

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2007

Transkripsi:

ANAISIS DERE FOURIER UNUK MENENUKAN PERSAMAAN FUNGSI GEOMBANG SINUSOIDA ARUS AC PADA OSIOSKOP 1.Dian Sandi,.Imas R.E, Malinda Pendidikan Fisika UHAMKA Jakarta Email 1.diansandi@gmail.com.iye1@yahoo.com ABSRAK Analisis Deret Fourier untuk Menentukan Persamaan Fungsi Gelombang Sinusoidal pada Rangkaian Arus AC dengan Menggunakan Osiloskop. ujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan persamaan fungsi gelombang sinusoidal pada arus AC dengan menggunakan pendekatan deret Fourier, serta mencari tahu pengaruh amplitudo dan panjang gelombang terhadap ekspansi deret Fourier. Metode yang digunakan dalam penilitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Osiloskop sebagai media untuk mengamati keluaran fungsi gelombang yang tejadi. Dengan pengambilan data sebanyak empat kali percobaan dengan variabel-variabel yang berbeda, maka didapatkan deret Fourier yang berbeda pula. Dari penelitian yang telah dilakukan, serta berdasarkan perhitungan didapatkan kesimpulan bahwa ekspansi deret Fourier untuk fungsi gelombang dipengaruhi oleh panjang gelombang dan besarnya amplitudo dari sebuah gelombang, selain itu besarnya frekuensi akan berbanding terbalik dengan panjang gelombang. ebih jauh lagi, keluaran fungsi gelombang berupa gelombang sinusoidal hanya akan didapati dengan menggunakan rangkaian AC pada Osiloskop. Kata kunci: Gelombang Sinusoidal, Osiloskop, Deret Fourier. PENDAHUUAN atar Belakang Dalam permasalahan fisika, banyak gejala yang dipelajari terkait dengan dinamika yang berulang-ulang atau periodik, seperti getaran atau osilasi. Contoh yang paling sederhana adalah gerakan berulang gerak harmonik sederhana oleh pegas yang membentuk fungsi sinusoidal jika kita gambarkan hubungan antara posisi dengan waktu. Di lain pihak, kadang kita dihadapkan pula pada permasalahan yang terkait dengan struktur yang memiliki periodisitas, seperti contohnya perambatan cahaya ketika melalui medium berlapis-lapis yang memiliki struktur lapisan periodik. Secara umum, gejala atau struktur periodik yang diamati tidak memiliki bentuk sesederhana fungsi sinusoidal, bahkan seringkali tidak memiliki bentuk ungkapan analitik yang kita kenal. Untuk menangani permasalahan yang terkait dengan sistem periodik tersebut, maka kita dapat menggunakan uraian deret dengan fungsi-fungsi sinusoidal sebagai basisnya. Jika pada deret aylor menjabarkan suatu fungsi berdasarkan deret pangkat, maka pada deret Fourier kita akan membahas perumusan yang kurang lebih sama tetapi diterapkan khusus pada fungsi-fungsi periodik yang secara umum tidak memiliki bentuk ungkapan analitik. SNF015-VI-51

Adapun identifikasi masalahnya yaitu - Fungsi gelombang sinusoidal arus AC dengan menggunakan deret Fourier. Pengaruh periode terhadap ekspansi deret Fourier. Fungsi Ganjil-Genap pada persamaan fungsi gelombang sinusoidal arus AC. Berdasarkan atar belakang dan Identifikasi masalah diatas penelitian ini kami batasi masalahnya mengenai bagaimanakah persamaan fungsi gelombang sinusoidal pada rangkaian AC dalam Osiloskop dengan analisis deret Fourier. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah seperti apakah persamaan fungsi gelombang sinusoidal pada rangkaian AC dengan menggunakan ekspansi deret Fourier. KAJIAN EORI Cepat Rambat Cepat Rambat adalah jarak yang ditempuh arah perpindahan energi tiap satuan waktu. Dalam hal ini cepat rambat yang digunakan untuk gelombang adalah cepat rambat gelombang yang jika pada seutas tali diberikan energi akan terlihat naik-turun yang tegak lurus terhadap perambatannya. Gelombang Gelombang adalah sebarang gangguan dari kondisi kesetimbangan yang merambat dari satu daerah ke daerah yang lainnya. Gelombang merupakan proses merambatnya suatu getaran yang tidak disertai dengan perpindahan medium perantaranya, tetapi hanya memindahkan energi. Gelombang juga dapat disebut sebagai getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik. Gerak gelombang dapat juga dipandang sebagai suatu perpindahan energi dan momentum dari satu titik di dalam ruang ke titik lain tanpa perpindahan materi. Pada gelombang mekanik, seperti gelombang pada tali atau gelombang bunyi di udara, energi dan momentum dipindahkan melalui gangguan dalam medium. Cepat Rambat Gelombang Cepat rambat gelombang didefinisikan sebagai perbandingan antara perpindahan (s) terhadap selang waktu (t) atau secara matematis dituliskan v = s t. Ketika gelombang berpindah atau menempuh jarak sejauh satu panjang gelombang, maka waktu yang diperlukannya adalah periode gelombang itu sendiri, dan secara matematis dituliskan:v = λ Karena periode merupakan kebalikan dari frekuensi, atau = 1 f, maka periode () pada persamaan diatas dapat diganti oleh besaran frekuensi, sehingga cepat rambat gelombang merupakan perkalian panjang gelombang dengan frekuensinya, dan secara matematis persamaannya menjadi:v = λ. f Deret fourier adalah suatu deret yang banyak digunakan dalam bidang rekayasa. Deret ini pertama sekali ditemukan oleh seorang ilmuwan Perancis Jean-Baptiste Joseph Fourier (1768-1830). Deret yang selanjutnya dikenal sebagai Deret Fourier ini merupakan deret dalam bentuk sinusoidal (sinus dan cosinus) yang digunakan untuk merepresentasikan fungsi-fungsi periodik secara umum. Selain itu, deret ini sering dijadikan sebagai alat bantu dalam menyelesaikan persamaan diferensial, baik persamaan diferensial biasa maupun persamaan diferensial parsial. eori dasar dari deret Fourier cukup rumit. Meskipun demikian, aplikasinya sangat sederhana. Deret SNF015-VI-5

Fourier ini lebih umum dibandingkan dengan deret aylor. Hal ini disebabkan karena dalam banyak permasalahan praktis yang terkait dengan fungsi periodik tak kontinu dapat diselesaikan dengan menggunakan deret ini dan tidak ditemukan pada Deret aylor. Berikut ini akan dijelaskan menngenai beberapa fungsi yang terdapat dalam deret Fourier. Kerangka Berfikir Deret Fourier yaitu deret yang suku-sukunya adalah periodik. Karena fungsi trigonometri merupakan fungsi periodic maka deret yang suku-sukunya fungsi trigonometri, terutama sinus dancosinus dapat disebut deret Fourier. Dalam banyak hal deret Fourier ini lebih bermanfaat dari pada deret pangkat yang telah kita pelajari, terutama untuk kasuskasus yang berhubungan dengan gerak periodic seperti vibrasi atau oscilasi (getaran periodik) maupun gerak gelombang yang dideskripsikan oleh fungsi sinus atau cosinus. MEODE PENEIIAN ujuan Penelitian ujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan persamaan fungsi gelombang sinusoidal pada arus AC dengan menggunakan osiloskop melalui pendekatan analisis deret Fourier serta mencari tahu pengaruh amplitudo dan panjang gelombang terhadap ekspansi deret Fourier. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan fungsi ganjil dan fungsi genap pada persamaan fungsi gelombang sinusoidal arus AC. EKNIK ANAISIS DAA eknik analisis data yang kami lakukan berupa eksperimen terhadap variasi frekuensi pada Osiloskop dan juga tegangan masukan pada power supply. Setelah diatur bentuk gelombang sinusoidal pada function generator ataupun power supply maka akan dituliskan besarnya frekuensi beserta panjang gelombang yang ternbentuk. Kemudian penelitian tersebut diulang dengan variasi frekuensi ataupun periode yang berbedabeda yang juga bergantung dari berapa besarnya tegangan masukan yang diberikan, dan terakhir akan dianalisis persamaan tersebut dengan deret fourier yang kemudian akan diekspansikan hasil persamaan fungsi gelombang tersebut ke dalam ekspansi deret fourier. HASI DAN PEMBAHASAN Data Hasil Bentuk umum persamaan deret Fourier: f(x) = a o b n sin [ nπx ]) Dengan: a o = 1 a n = 1 b n = 1 l + ~ (a o cos [ nπx n=1 ] + f(x)dx f(x) cos [nπx ] dx f(x) sin [nπx ] dx Bentuk umum persamaan deret sinus dan cosinus setengah jangkauan (half range): a n = 0, b n = nπx f(x)sin dx untuk deret sinus 0 b n = 0, a n = nπx f(x)cos { dx untuk deret cosinus 0 Bentuk umum deret Fourier dengan perioditas sembarang f(t) = a 0 + a n sin( nπt ) Dengan: n=1 + b n cos( nπt ) a 0 = 1 n=1 f(t)dt SNF015-VI-53

Pembahasan a n = 1 f(t) cos [nπt ] dt b n = 1 f(t) sin [nπt ] dt Pada data pertama, diamati keluaran gelombang dalam osiloskop tersebut memiliki fungsi dengan batas f(x) = 1 ; < x <. Sesuai dengan hipotesis kami bahwa keluaran gelombang berupa gelombang sinusoidal hanya akan muncul pada jenis rangkaian arus bolakbalik (AC) karena pada arus AC, gelombang akan bergerak secara periodik atau berlangsung secara berulang-ulang karena dipengaruhi oleh tetapan waktu. Berbeda dengan jenis rangkaian arus DC, bentuk keluaran gelombang bukan merupakan gelombang sinusoidal karena pada arus DC gelombang bergerak hanya ke satu arah saja dan tidak berlangsung secara periodik. Selain itu, pada data pertama variabel-variabel yang didapatkan adalah dari pengamatan langsung dan bukan melalui penurunan rumus. Dari data pertama didapatkan hasil a 0 =, a n = 0, b n = 1 nπ (n ). Dan ekspansi deret Fourier nya menjadi f(x) = 1 + n sin [nπx ] nπ Untuk n = 1 ; f(x) = 1 + π sin [πx ] Untuk n = ; f(x) = 1 + 4 π sin[πx] Untuk n = 3 ; f(x) = 1 + 8 3π sin [3πx ] Fourier akan menjadi f(x) = 1 + [ sin [πx ] + 4 sin [πx ] + π π 8 sin [3πx ] + ] 3π Pada data kedua, diamati keluaran gelombang dalam osiloskop tersebut memiliki fungsi dengan batas f(x) = ; < x < 3. Sesuai dengan hipotesis kami bahwa keluaran gelombang berupa gelombang sinusoidal hanya akan muncul pada jenis rangkaian arus bolakbalik (AC) karena pada arus AC, gelombang akan bergerak secara periodik atau berlangsung secara berulang-ulang karena dipengaruhi oleh tetapan waktu. Berbeda dengan jenis rangkaian arus DC, bentuk keluaran gelombang bukan merupakan gelombang sinusoidal karena pada arus DC gelombang bergerak hanya ke satu arah saja dan tidak berlangsung secara periodik. Selain itu, pada data pertama variabel-variabel yang didapatkan adalah dari pengamatan langsung dan bukan melalui penurunan rumus. Dari data kedua didapatkan hasil a 0 = 10, a 3 n = nπ ( 1)n, b n = nπ (1)n. Dan ekspansi deret Fourier nya menjadi f(x) = 5 + 3 nπ [( 1)n cos [ nπx ] + 3 (1) n sin [ nπx 3 ]] Untukn = 1 ; f(x) = 5 + [ cos [πx ] + 3 sin [ πx 3 ]] Untuk n = ; f(x) = 5 + 1 [cos [πx ] + 3 sin [ πx 3 ]]Untuk n = 3 ; f(x) = 5 3 + 3π [ cos[πx] + sin[πx]] Fourier akan menjadi f(x) = 5 3 + [( cos [πx] + sin [πx ]) + 3 ( 1 cos [πx ] + 1 sin [πx ]) + 3 3 ( 1 cos[πx] + 1 sin[πx]) + ] 3 3 Pada data ketiga, diamati keluaran gelombang dalam osiloskop tersebut memiliki fungsi dengan batas f(x) = ; 3 < x < 3. Sesuai dengan hipotesis kami bahwa keluaran gelombang berupa gelombang sinusoidal hanya akan muncul pada jenis rangkaian arus bolak-balik (AC) SNF015-VI-54

karena pada arus AC, gelombang akan bergerak secara periodik atau berlangsung secara berulang-ulang karena dipengaruhi oleh tetapan waktu. Berbeda dengan jenis rangkaian arus DC, bentuk keluaran gelombang bukan merupakan gelombang sinusoidal karena pada arus DC gelombang bergerak hanya ke satu arah saja dan tidak berlangsung secara periodik. Selain itu, pada data pertama variabelvariabel yang didapatkan adalah dari pengamatan langsung dan bukan melalui penurunan rumus. Dari data kedua didapatkan hasil a 0 = 4, a n = 0, b n = nπ ()n. Dan ekspansi deret Fourier nya menjadi f(x) = + nπ ()n sin [ nπx ] 3 Untuk n = 1 ; f(x) = + 4 sin [πx ] Untuk n = ; f(x) = + 4 sin [πx ] Untuk n = 3 ; f(x) = + 6 π sin[πx] Fourier akan menjadi f(x) = + [ 4 sin [πx ] + 4 sin [πx ] + 6 sin[πx] + π ] Pada data keempat, diamati keluaran gelombang dalam osiloskop tersebut memiliki fungsi dengan batas f(x) = 3 ; 3 < x < 3. Sesuai dengan hipotesis kami bahwa keluaran gelombang berupa gelombang sinusoidal hanya akan muncul pada jenis rangkaian arus bolakbalik (AC) karena pada arus AC, gelombang akan bergerak secara periodik atau berlangsung secara berulang-ulang karena dipengaruhi oleh tetapan waktu. Berbeda dengan jenis rangkaian arus DC, bentuk keluaran gelombang bukan merupakan gelombang sinusoidal karena pada arus DC gelombang bergerak hanya ke satu arah saja dan tidak berlangsung secara periodik. Selain itu, pada data pertama variabel-variabel yang didapatkan adalah dari pengamatan langsung dan bukan melalui penurunan rumus. Dari data kedua didapatkan hasil a 0 = 6, a n = 0, b n = 3 nπ ()n. Dan ekspansi deret Fourier nya menjadi f(x) = 3 + 3 nπ ()n sin [ nπx ] 3 Untuk n = 1 ; f(x) = 3 + 6 sin [πx ] Untuk n = ; f(x) = 3 + 6 sin [πx ] Untuk n = 3 ; f(x) = + 8 π sin[πx] Fourier akan menjadi f(x) = 3 + [ 6 sin [πx ] + 6 sin [πx ] + 8 sin[πx] + π ] Grafik Hasil Penelitian grafik hubungan frekuensi terhadap panjang gelombang panjang gelomb ang (cm) 10 5 0 30hz 50hz grafik hubungan frekuensi terhadap panjang Grafik di atas merupakan grafik hubungan frekuensi terhadap panjang gelombang yang didapatkan dalam praktikum tersebut. Kita bisa melihat bahwasanya grafik tersebut memberikan kita kesimpulan yakni semakin besar nilai frekuensi dari satu gelombang, maka akan semakin kecil panjang dari gelombang tersebut. Pada data pertama, didapatkan nilai frekuensi sebesar 60 hz dan panjang gelombang sebesar 4 cm. Pada data kedua, didapatkan nilai frekuensi sebesar 50 hz dan panjang gelombang sebesar 5 cm. Pada data ketiga, didapatkan nilai frekuensi sebesar 40 hz dan panjang gelombang sebesar 6 cm. Pada data keempat, didapatkan nilai frekuensi sebesar 30 hz dan panjang SNF015-VI-55

gelombang sebesar 6 cm. Hal ini semakin menguatkan kita pada kesimpulan bahwa semakin besar nilai frekuensi dari suatu gelombang, maka akan semakin kecil panjang gelombang tersebut. KESIMPUAN Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, terdapat beberapa kesimpulan yang kami dapatkan, yakni deret Fourier merupakan sebuah deret yang dapat digunakan untuk menyederhanakan fungsi-fungsi gelombang yang rumit, yang terdapat komponen sinus dan cosinus di dalamnya, deret ini juga kerap digunakan untuk menyederhanakan besarnya gelombang periodik, atau gelombang yang berlangsung secara terus menerus dalam waktu tertentu. Walaupun deret Fourier adalah deret yang biasa digunakan untuk menyederhanakan fungsi gelombang, namun banyak orang yang menganggap bahwa fungsi tersebut justru akan bertambah rumit. Hal itu tidaklah benar, kerumitan fungsi gelombang pada deret Fourier disebabkan karena fungsi tersebut akan diubah menjadi bentu deret. ebih jauh lagi, dalam percobaan ini juga disimpulkan bahwa bentuk keluaran gelombang berupa gelombang sinusoidal yang teramati dalam osiloskop hanya akan dijumpai ketika kita memberikan sumber tegangan pada arus AC dan bukan pada arus DC. Hal ini dikarenakan pada arus AC, gelombang akan berlangsung secara terus menerus yang berpengaruh terhadap waktu dan begerak bolak-balik, artinya gelombang tersebut memiliki sifat periodik. Berbeda dengan arus DC, pada arus ini gelombang hanya mengalir hanya ke satu arah saja sehingga jenis gelombang yang terbentuk bukanlah gelombang sinusoidal. Percobaan ini juga menunjukkan kita bahwa jika gelombang memiliki batas atas dan batas bawah yang nilainya sama besar, maka gelombang tersebut hanya akan membentuk fungsi ganjil, dan atau fungsi genap saja, tetapi tidak bisa menjadi fungsi keduanya. Dalam kasus tersebut juga diketahui bahwasanya deret Fourier yang akan terbentuk juga lebih sederhana dibandingkan jika gelombang memiliki batas atas dan batas bawah yang nilainya tidak sama besar. erakhir, pada percobaan ini, kami juga menarik kesimpulan yang cukup menarik, yakni besarnya frekuensi suatu gelombang akan berbanding terbalik dengan panjang gelombang tersebut. Dengan kata lain semakin kecil nilai frekuensi dari suatu gelombang, maka akan semakin besar panjang gelombang tersebut. SNF015-VI-56