Pengaruh Pemberian Informasi Obat...(Stefy Muliyani Muljabar, dkk) 143

dokumen-dokumen yang mirip
PELAYANAN INFORMASI OBAT TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN GERIATRI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

HUBUNGAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS REMAJA SAMARINDA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KONSELING OBAT DALAM HOME CARE TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI HIPERTENSI

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberikan pretest (sebelum perlakuan) dan. penelitian kuasi eksperimental dengan metode non-randomized

PERBANDINGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DAN TEKANAN DARAH ANTARA PENGGUNAAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DAN APLIKASI DIGITAL PILLBOX REMINDER

PERUBAHAN KEPATUHAN KONSUMSI OBAT PASEIN DM TIPE 2 SETELAH PEMBERIAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DI PUSKESMAS MELATI KABUPATEN KAPUAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik di negara berkembang maupun di negara maju. Penyakit asma termasuk lima

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA

Sugiarti, et al, Studi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit ISPA Usia Bawah Lima Tahun...

ABSTRAK TINGKAT KEPATUHAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN KOTRIMOKSAZOL SUSPENSI KEPADA BALITA YANG MENGALAMI ISPA DI PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG OBAT GOLONGAN ACE INHIBITOR DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM PELAKSANAAN TERAPI HIPERTENSI DI RSUP PROF DR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Saftia Aryzki* dan Alfian R. Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin Jl. Flamboyan III/7B Kayu Tangi Banjarmasin 70123

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik

AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan 3 No.

BAB 1 PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MDGs) merupakan agenda serius untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. DM tipe 2 di Puskesmas Banguntapan 2 Bantul yang telah menjalani

Antibiotic Utilization Of Pneumonia In Children Of 0-59 Month s Old In Puskesmas Kemiling Bandar Lampung Period Januari-October 2013

Profil Data Pada Kegiatan Konseling obat pasien pulang Bulan Juli-September Tahun 2015

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KUALITAS HIDUP DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT SEBAGAI VARIABEL ANTARA PADA PASIEN DM

PHARMACY, Vol 05 No 01 April 2007

BAB II. METODE PENELITIAN

INTISARI. Mahrita Sauriah 1 ; Yugo Susanto 2 ; Dita Ayulia 3

PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI OBAT ANTIHIPERTENSI TERHADAP KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA PERIODE NOVEMBER 2014

INTISARI. Kata Kunci : Hipertensi, Pelayanan Komunikasi, Informasi Dan Edukasi.

Jurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Community Acquired Pneumonia (CAP) adalah penyakit saluran

PERBANDINGAN PENGARUH EDUKASI MELALUI LAYANAN PESAN SINGKAT DAN BOOKLET TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS

INTISARI. Madaniah 1 ;Aditya Maulana PP 2 ; Maria Ulfah 3

INTISARI TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN AMOXICILLIN SIRUP KERING PADA PASIEN BALITA DI PUSKESMAS SUNGAI KAPIH SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi energi yang dibutuhkan oleh otot dan jaringan. Orang yang menderita DM

Kata Kunci : Medication Error, skrining resep, persentase ketidaklengkapan administrasi resep

EVALUASI TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB II METODE PENELITIAN

DRUG USAGE DESCRIPTION FOR OUTPATIENT IN PKU MUHAMMADIYAH UNIT II OF YOGYAKARTA IN 2013 BASED ON WHO PRESCRIBING INDICATOR

INTISARI KESESUAIAN DOSIS CEFADROXIL SIRUP DAN AMOKSISILIN SIRUP PADA RESEP PASIEN ANAK DI DEPO UMUM RAWAT JALAN RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA

Nur aeni, Anjar Mahardian K, Githa Fungie G. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Naskah Publikasi Karya Tulis Ilmiah. 16 Mei 2017

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan pengobatan dalam jangka waktu yang panjang. Efek

Hasil Guna Edukasi Diabetes Menggunakan Telemedicine terhadap Kepatuhan Minum Obat Diabetisi Tipe 2

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan dan pengobatan penyakit (Depkes RI, 2009). yang tidak rasional bisa disebabkan beberapa kriteria sebagai berikut :

dalam terapi obat (Indrasanto, 2006). Sasaran terapi pada pneumonia adalah bakteri, dimana bakteri merupakan penyebab infeksi.

INTISARI GAMBARAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI PUSKESMAS BUNTOK

INTISARI. Lisa Ariani 1 ; Erna Prihandiwati 2 ; Rachmawati 3

PENGARUH PENYULUHAN OBAT ANTIHIPERTENSI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS JAGIR SURABAYA WILUJENG YULITA

BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN OBAT DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental dengan

Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis di Puskesmas Andalas Kota Padang

Bab 3. Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian observasional-analitik dengan rancangan yang

KETEPATAN DOSIS PERESEPAN ANTIBIOTIK AMOXICILLIN PADA BALITA PENDERITA ISPA DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK ISPA NON-PNEUMONIA PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT X DEMAK TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KEPATUHAN DAN POLA PENGOBATAN TERHADAP HASIL TERAPI PASIEN HIPERTENSI

PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN

INTISARI PENGARUH LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RSUD

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2013, Volume 5, Nomor 2 UJI KESERAGAMAN VOLUME SUSPENSI AMOKSISILIN YANG DIREKONSTITUSI APOTEK DI KOTA JAMBI.

INTISARI STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN INFORMASI OBAT ANTIBIOTIK KEPADA PASIEN DI PUSKESMAS SUNGAI MESA BANJARMASIN

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

KAJIAN PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS TEMINDUNG SAMARINDA

HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK, KEPATUHAN MENGKONSUMSI ANTI DIABETIK ORAL DENGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI FASYANKES PRIMER KLATEN

SKRIPSI ADYKA PRADANA R

PENDAHULUAN Hipertensi merupakan penyakit sistem kardiovaskuler yang umum terjadi.

MANFAAT KONSULTASI TERHADAP PEMAHAMAN PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS PADA ANTIBIOTIK YANG DIRESEPKAN DI APOTEK PANDUGO SURABAYA

PENGARUH INTERVENSI SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) TERHADAP KEPATUHAN PENGOBATAN DAN GAYA HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD DR. M.

HUBUNGAN PELAYANAN INFORMASI OBAT TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN HIPERTENSI DI RSUD PENAJAM PASER UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

INTISARI. Kata Kunci : Antibiotik, ISPA, Anak. Muchson, dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten 42

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI OBAT OLEH APOTEKER TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. juga berpengaruh terhadap keadaan sosioekonomi meskipun berbagai upaya. penyakit ini (Price & Wilson, 2006; Depkes RI 2006).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta. Semua responden penelitian berdomisili di

PENGARUH KONSELING APOTEKER TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN DAN HASIL TERAPI PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM

BAB III METODE PENELITIAN. sectional, yaitu mengambil variabel independent dan variabeldependent pada

INTISARI KETEPATAN DOSIS PERESEPAN ANTIBIOTIK AMOXICILLIN

PENGARUH PENYULUHAN OBAT ANTIHIPERTENSI TERHADAP PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS GUNUNG ANYAR SURABAYA TIMUR

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DAN KEPATUHAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RS X NASKAH PUBLIKASI

Analisis Penggunaan Obat di RSUD Kota Yogyakarta Berdasarkan Indikator WHO

SWAMEDIKASI PADA PASIEN GERIATRI DI APOTEK AFINA DAN FARMARIN KOTA YOGYAKARTA PERIODE MEI-JULI 2014

BAB III METODE PENELITIAN. secara descriptive dengan metode cross sectional dan pengambilan data secara

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA PADA PENGOBATAN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN Penelitian Tugas Akhir

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA BALITA DENGAN DIARE AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2015 SKRIPSI

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT RW.IV KELURAHAN FONTEIN KOTA KUPANG TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK. Ni Nyoman Yuliani, Carolina Wijaya, Geryana Moeda

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data

EVALUASI KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN LANSIA DENGAN PNEUMONIA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP PROF. DR. R. D

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN YANG MENDAPAT TERAPI ANTIBIOTIK DI PUSKESMAS MENDAWAI PANGKALAN BUN

PENGARUH KONSELING TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PENDERITA TBC PARU PADA TERAPI OBAT DI KECAMATAN PASAR REBO, JAKARTA TIMUR

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN

ULFA KUMALASARI K

STUDI RASIONALITAS PERESEPAN PADA PASIEN BRONKITIS RAWAT JALAN BERDASARKAN KETEPATAN DOSIS DI PUSKESMAS KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2015

HUBUNGAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS REMAJA SAMARINDA

Pengaruh Konseling Farmasis terhadap Kepatuhan dan Kontrol Hipertensi Pasien Prolanis di Klinik Mitra Husada Kendal

Transkripsi:

Pengaruh Pemberian Obat...(Stefy Muliyani Muljabar, dkk) 143 PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI OBAT TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ISPA DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA THE INFLUENCE OF GIVING DRUG INFORMATION TO LEVEL COMPLIANCE FOR ANTIBIOTIC USED IN PATIENTS OF ACUTE RESPIRATORY INFECTION AT COMMUNITY HEALTH CENTRE KOTAGEDE I YOGYAKARTA Stefy Muliyani Muljabar, Woro Supadmi Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta Email: wsupadmi@yahoo.com ABSTRAK ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang membutuhkan antibiotika. Penggunaan antibiotika sebaiknya rutin untuk mencegah terjadinya resistensi. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental dengan melakukan perlakuan terhadap kelompok kasus. Cara pengambilan data menggunakan metode prospektif. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 44 pasien ISPA di bagi menjadi dua kelompok yaitu 22 pasien yang diberi informasi sebagai kelompok perlakuan dan 22 pasien yang tidak diberi informasi sebagai kelompok kontrol. Pola penggunaan antibiotika pada pasien ISPA di Puskesmas Kotagede I Yogyakarta adalah Amoksisilin (65,9%), Kotrimoksasol (25%), Eritromisin (6,8%), dan Ciprofloksasin (2,3%). Persentase tingkat kepatuhan berdasarkan kuesioner MMAS adalah kepatuhan tinggi 59,09% dan kepatuhan rendah 40,91%. Persentase kepatuhan berdasarkan jumlah sisa obat adalah patuh 88,64% dan tidak patuh 11,36%. Hasil kuesioner MMAS dengan uji Chi-Square diperoleh p=0,220 (p>0,05), hal ini menunjukkan bahwa pemberian informasi obat tidak ada pengaruh terhadap tingkat kepatuhan penggunaan antibiotika pada pasien ISPA di Puskesmas Kotagede I Yogyakarta. Kata Kunci : ISPA, informasi obat, kepatuhan ABSTRACT ARI is an acute respiratory infection requiring antibiotics. The use of antibiotics should be routinely to prevent resistance. The design of this research was experimental by treatment of the cases. How to collect the data used prospective method. The subjects of research who fulfil the inclusion criteria were 44 patients with acute respiratory infection were divided into two groups: 22 patients who were given information as the treatment group and 22 patients who were not given information as the control group. Data was collected through interview to know the rest of the drug and questionnaires filling compliance with Modification Morisky Adherence Scale (MMAS). The pattern for antibiotic used in patients of acute respiratory infection at community health centre Kotagede I Yogyakarta were Amoxicillin (65.9%), Cotrimoksazol

144 Pharmaҫiana, Vol. 4, No. 2, 2014: 143-149 (25%), Erithromycin (6.8%), and Ciprofloxacin (2.3%). The level of patients compliance by questionnaire MMAS was 59.09% high compliance, and 40.91 % low compliance. The level of patients compliance by the rest of drug was 86.36% and patients uncompliance was 11.36%. The results of questionnaire MMAS with the Chi-Square test p=0.220 (p>0.05), this shows that giving drug informations had no influence to level compliance for antibiotic used in patiens of acute respiratory infection at Community Health Centre Kotagede I Yogyakarta. Key Words : ARI, drug information, compliance PENDAHULUAN Keberhasilan suatu pengobatan tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas pelayanan kesehatan, sikap dan keterampilan petugasnya, sikap dan pola hidup pasien beserta keluarganya, tetapi dipengaruhi juga oleh kepatuhan pasien terhadap pengobatannya. Hasil terapi tidak akan mencapai tingkat optimal tanpa adanya kesadaran dari pasien itu sendiri, bahkan dapat menyebabkan kegagalan terapi, serta dapat pula menimbulkan komplikasi yang sangat merugikan dan pada akhirnya dapat berakibat fatal (Hussar, 1995). Salah satu upaya untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatannya saat ini adalah dengan melakukan pemberian informasi obat atau konseling pasien. Memberikan dapat meningkatkan pengetahuan, mengubah perilaku, memberikan motivasi dan meningkatkan kepatuhan pasien. Pengetahuan yang dimiliki Farmasis diharapkan dapat menjadi titik tolak perubahan sikap dan gaya hidup pasien yang pada akhirnya akan merubah perilakunya serta dapat meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan yang dijalaninya. Komunikasi antara farmasis dengan pasien disebut konseling, dan ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari Pharmaceutical Care (Siregar, 2006). Kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat dapat diukur menggunakan berbagai metode, salah satu metode yang dapat digunakan adalah Skala MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale) yang terdiri dari tiga aspek yaitu frekuensi kelupaan dalam mengonsumsi obat, kesengajaan berhenti mengonsumsi obat tanpa diketahui oleh tim medis, kemampuan mengendalikan diri untuk tetap mengonsumsi obat (Morisky & Munter, 2009). Pemberian informasi ditujukan untuk meningkatkan hasil terapi dengan memaksimalkan penggunaan obat-obatan yang tepat (Jepson, 1990, Rantucci, 2007). Salah satu manfaat dari pemberian informasi adalah meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat, sehingga angka kematian dan kerugian (baik biaya maupun hilangnya produktivitas) dapat ditekan (Schnipper, 2006). Selain itu pasien memperoleh informasi tambahan mengenai penyakitnya yang tidak diperolehnya dari dokter karena tidak sempat bertanya, malu bertanya, atau tidak dapat mengungkapkan apa yang ingin ditanyakan (Rantucci, 2007). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental dengan melakukan perlakuan terhadap kelompok kasus. Subjek dialokasikan secara random atau penelitian acak terkontrol dengan cara pengambilan data secara prospektif atau data diambil setelah penelitian dimulai dan lebih melihat ke depan (Perwitasari, 2010). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suatu variabel independen (pemberian informasi obat) terhadap variabel dependen (kepatuhan pasien). Penelitian dilakukan dengan mengamati pasien ISPA yang diberi informasi obat (kelompok kasus) dan tanpa informasi obat (kelompok kontrol) saat pengambilan

Pengaruh Pemberian Obat...(Stefy Muliyani Muljabar, dkk) 145 obat, kemudian mengamati tingkat kepatuhan pasien dalam minum obat antibiotika. Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah panduan wawancara tentang jumlah sisa obat antibiotika untuk mengecek kepatuhan dan kuesioner MMAS yang sudah di validasi dan translasi versi Indonesia (Setyaningsih, 2013). Data rekam medik untuk mengetahui data pasien dan hasil diagnosa pasien ISPA oleh dokter. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pasien yang terdiagnosa ISPA dengan melihat kartu kendali atau kartu kontrol kesehatan pasien yang sudah tertulis atau terdata oleh petugas kesehatan dan mendapatkan antibiotika oleh dokter di Puskesmas Kotagede I Yogyakarta pada tanggal 3 September 2013 30 September 2013 jam 08.00-12.00 WIB. Jumlah sampel pada penelitian ini diperoleh sebanyak 44 responden. Peneliti dalam mengumpulkan data pasien ISPA pada Bulan September 2013. Data yang diambil meliputi nama obat, umur, dan alamat pasien. Data mengenai kepatuhan pasien ISPA menggunakan data primer, yaitu melalui wawancara secara langsung kepada pasien, yaitu data dari jumlah sisa obat yang diminum oleh pasien pada hari ke 3 serta pengisian kuesioner MMAS. Data dianalisis statistik Chi-Square bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan atau pengaruh dua variable nominal (Uji independen antara dua variable). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil tingkat kepatuhan pasien berdasarkan kuesioner MMAS a. Tingkat kepatuhan pasien yang diberi informasi dan tanpa informasi Pada penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien ISPA yang diberi informasi obat dan tanpa informasi obat. Berdasarkan hasil kuesioner MMAS kepatuhan tinggi jika skor yang dimiliki pasien adalah 8, kepatuahan rendah jika skor yang dimiliki pasien adalah <8, dan diperoleh data seperti pada Tabel I. Berdasarkan hasil kuesioner MMAS pada pasien ISPA yang diberi informasi memiliki tingkat kepatuhan tinggi dengan jumlah 15 responden dan tingkat kepatuhan rendah dengan jumlah 7 responden, hal ini menunjukan pentingnya pemberian informasi obat sehingga memberikan tingkat kepatuhan yang tinggi pada pasien dalam penggunaan obat antibiotika dibandingkan tanpa pemberian informasi obat. Berdasarkan penelitian (Putriani, 2013) menggunakan kuesioner MMAS pada pasien hipertensi hasil yang diperoleh jumlah pasien dengan tingkat kepatuhan tinggi lebih banyak dengan pemberian informasi obat yaitu 22 responden dan tingkat kepatuhan rendah 7 responden. Tabel I. Tingkat kepatuhan pasien ISPA Kepatuhan Diberi Tanpa Rendah 7 11 18 Tinggi 15 11 26 22 22 44 b. Pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap tingkat kepatuhan Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap tingkat kepatuhan. Hasil wawancara berdasarkan kuisioner MMAS diperoleh data dari hasil uji statistik seperti pada Tabel II. Berdasarkan uji statistik dengan uji Chi-Square diperoleh data hasil pengaruh usia terhadap tingkat kepatuhan dengan nilai p=0,071 (p>0,05). Pada usia tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan pasien ISPA pada penggunaan antibiotika, sedangkan pengaruh jenis kelamin terhadap tingkat kepatuhan dengan nilai p=0,950 (p>0,05), tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan pasien ISPA pada penggunaan antibiotika. Hal ini menunjukkan pada kelompok usia baik usia 20-59 tahun dan 60-79 tahun sama-sama

146 Pharmaҫiana, Vol. 4, No. 2, 2014: 143-149 Tabel II. pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap tingkat kepatuhan pasien ISPA Karakteristik Responden Usia (n:44) 20-59 60-79 Tingkat Kepatuhan Rendah Tinggi 10 8 21 5 p OR CI 31 13 0.071 0.298 0.077-1.145 18 26 44 Jenis Kelamin (n:44) Perempuan 13 19 32 Laki-laki 5 7 12 0.950 0.958 0.249-3.684 Tabel III. 18 26 44 Pengaruh pemberian informasi obat terhadap tingkat kepatuhan pasien ISPA Kelompok Diberi Tanpa Tingkat Kepatuhan Rendah Tinggi 7 11 15 11 p OR CI 22 18 26 44 22 0.220 0.467 0.137-1.590 peduli terhadap kesehatan sehingga memiliki kesadaran untuk sembuh sehingga tingkat kepatuhan pasien tidak ada pengaruh terhadap usia dalam penggunaan antibiotika pada pasien ISPA. Sedangkan pada jenis kelamin perempuan dan laki-laki kemungkinan samasama teliti dan telaten dalam mengkonsumsi obat antibiotika sehingga tingkat kepatuhan pasien tidak ada pengaruh terhadap jenis kelamin dalam penggunaan antibiotika pada pasien ISPA. c. Pengaruh Pemberian Obat Terhadap Tingkat Kepatuhan Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh pemberian informasi obat terhadap tingkat kepatuhan. Dari hasil wawancara berdasarkan kuisioner MMAS diperoleh data dari hasil uji statistik seperti pada Tabel III. Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji Chi-Square diperoleh data hasil pengaruh pemberian informasi obat terhadap tingkat kepatuhan dengan nilai p=0,220 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa informasi obat tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan pasien ISPA pada penggunaan antibiotika. Karena peneliti kurang lengkap dalam memberikan informasi kepada pasien serta kurangnya pengetahuan pasien dalam penggunaan antibiotika. Sehingga, masih ada pasien yang tidak patuh dalam minum obat antibiotika. Namun, ada juga pasien yang memiliki kesadaran sendiri untuk minum obat antibiotika karena memiliki

Pengaruh Pemberian Obat...(Stefy Muliyani Muljabar, dkk) 147 keinginan untuk sembuh atau lebih memperhatikan kesehatannya. 2. Hasil kepatuhan pasien berdasarkan jumlah sisa obat Setelah didapatkan tingkat kepatuhan pasien berdasarkan kuesioner MMAS peneliti membuktikan kebenaran kepatuhan pasien ISPA dalam penggunaan antibiotika berdasarkan jumlah sisa obat yang dilihat saat peneliti berkunjung kerumah pasien pada hari ke-3. a. Kepatuhan pasien ISPA berdasarkan jumlah sisa obat Pada penelitian ini untuk mengetahui kepatuhan pasien ISPA yang diberi informasi obat dan tanpa informasi obat, berdasarkan jumlah sisa obat diperoleh data seperti pada Tabel IV. Berdasarkan data sisa obat yang diperoleh dari hasil wawancara pada hari ke-3 dirumah pasien, pada pasien ISPA yang diberi informasi obat memiliki kepatuhan dengan jumlah 21 responden dan yang tidak patuh dengan jumlah 1 responden. Hal ini menunjukkan informasi obat yang diberikan pada pasien dapat menjadi salah satu tercapainya keberhasilan terapi sehingga banyaknya pasien yang patuh dalam penggunaan antibiotika. Sedangkan pada pasien yang tanpa diberikan informasi obat tapi tetap patuh dalam penggunaan antibiotika kemungkinan adanya kesadaran masingmasing pasien dalam penggunaan antibiotika untuk sembuh atau sudah adanya pengetahuan tentang penggunaan antibiotik. b. Pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap kepatuhan Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap kepatuhan. Berdasarkan hasil wawancara tentang jumlah sisa obat diperoleh data dari hasil uji statistik seperti pada Tabel V. Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji Chi-Square diperoleh data hasil pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap kepatuhan. Diperoleh hasil data dengan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) pada kelompok usia dan nilai p sebesar 0,530 (P>0,05) pada kelompok jenis kelamin. Maka pada penelitian ini usia memberikan pengaruh atau memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan penggunaan antibiotika pada pasien ISPA. Tabel IV. Kepatuhan pasien ISPA berdasarkan sisa jumlah obat Kelompok Diberi Tanpa Kepatuhan Berdasarkan Sisa Persentase Obat 21 47.73% Tidak 1 2.27% 17 38.64% Tidak 5 11.36% 44 100% c. Pengaruh pemberian informasi obat terhadap kepatuhan Pada penelitian ini peneliti juga ingin mengetahui apakah ada pengaruh dari pemberian informasi obat terhadap kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotika berdasarkan sisa obat seperti pada Tabel VI. Berdasarkan hasil uji statistik dengan uji Chi- Square diperoleh data hasil pengaruh pemberian informasi obat terhadap kepatuhan. Diperoleh hasil data dengan nilai P sebesar 0,079 (P>0,05). Maka pada penelitian ini pemberian informasi obat tidak ada hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan penggunaan antibiotika pada pasien ISPA.

148 Pharmaҫiana, Vol. 4, No. 2, 2014: 143-149 Tabel V. Pengaruh usia dan jenis kelamin terhadap tingkat kepatuhan Karakteristik Responden Usia (n:44) 20-59 60-79 Jenis Kelamin (n:44) Perempuan Laki-laki 31 7 38 86.36% 27 11 38 86.36% Tidak Tabel VI. Pengaruh pemberian informasi obat terhadap tingkat kepatuhan pasien ISPA Kelompok Tidak P OR CI Pemberian 21 1 22 0 6 6 13.64% 5 1 6 13.64% P OR CI 31 13 44 32 12 44 0.000 1.857 1.123-3.072 0.530 0.491 0.051-4.698 Tanpa Pemberian 17 5 22 38 6 44 0.079 6.176 0.657-58.031 KESIMPULAN Hasil analisa data dengan uji Chi- Square diperoleh p=0,220 (p>0,05) berdasarkan kuesioner MMAS, hal ini menunjukkan bahwa pemberian informasi obat tidak ada pengaruh terhadap tingkat kepatuhan penggunaan antibiotika pada pasien ISPA di Puskesmas Kotagede I Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Hussar, D.A. 1995. Patient Compliance, in Remington : The Science and Practice of Pharmacy, Volume II, USA : The Philadelpia College of Pharmacy and Science Jepson, M.H. 1990. Patient Compliance and Counselling, Diana M., Aulton, ME.(Editor), London: Pharmaceutical Practice, Churscill Livingstone. Morisky, D. & Munter, P. 2009. New medication adherence scale versus pharmacy fill rates in senior with hipertention. American Jurnal Of Managed Care, 15(1): 59-66 Perwitasari, A.D. 2010. Dasar-dasar Farmakoepidemiologi. Yogyakarta. Impremium Putriani, K. 2013. Pengaruh Pemberian Obat Terhadap Kepatuhan Penggunaan Obat Anti Hipertensi Di Puskesmas Kotagede I Yogyakarta Periode September 2013

Pengaruh Pemberian Obat...(Stefy Muliyani Muljabar, dkk) 149 Rantucci, MJ., 2007. Komunikasi Apoteker- Pasien (Edisi 2). Jakarta : Penerbit Kedokteran, EGC Schnipper, JL, Jennifer, LK, Michael, CC, Stephanie, AW, Brandon, AB, Emily, T,Allen, K, Mark, H, Christoper, LR, Sylvia, CM, David, WB. 2006. Role of Pharmacist Counseling in Preventing Adverse Drug Events After Hospitalization.USA : Archives of Internal Medicine. Vol 166.565-571. Setyaningsih, F. 2013. Pengaruh Konseling Farmasis dan Booklet Terhadap Prilaku, Kepatuhan Pasein Hipertensi Rawat Jalan Di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta. Thesis. Program Pasca Sarjana Fakultas Farmasi. UAD. Yogyakarta. Siregar, Charles J.P. dan Endang Kumolosasi. 2006. Farmasi Klinik Teori dan Penerapan, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC