BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang. a. Kedudukan Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kedudukan Mata Kuliah. Salah satu indikator keberhasilan suatu program studi dan mahasiswa

Tindakan Kelas pengantar Ekonomi Mikro. Lampiran 1 INSTRUMEN INOVASI PEMBELAJARAN MELALUI PENGENALAN SUBJEK MATERI PEMBELAJARAN

BAB I LATAR BELAKANG

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah/SKS : Tujuan Mata Kuliah : Deskripsi Mata Kuliah No dst

BAB I PENDAHULUAN. siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan SMK di Indonesia. Karena

BAB II. KONSEP PENGEMBANGAN DAN TINJAUAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

Modul 6 : membahas tentang bentuk pasar dan penentuan harga. Modul 7 : membahas tentang konsep dasar perdagangan inter-nasional dan peran perdagangan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

2 memperoleh pembelajaran. Karena belajar itu adalah dari tidak tahu menjadi tahu, dari buruk menjadi baik, dan dari tidak bisa menjadi bisa. Metode y

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

I. PENDAHULUAN. duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Pada pusat bahasa departemen pendidikan nasional bahwa: pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di SD adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN GELOMBANG DAN BUNYI

BAB I PENDAHULUAN. membekali setiap sumber daya manusia dengan pengetahuan, kecakapan dan

PROGRAM DAN METODE PEMBELAJARAN DALAM PROGRAM LINGKUNGAN HIDUP (LS: 419)

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, mandiri, berkarakter dan berdaya saing. Sebagai fondasi,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

STANDARD OPERATING PROCEDURE PERKULIAHAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan kenyataannya sampai saat ini mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang atau kelompok orang sebagai usaha untuk mendewasakan. negara dan bangsa, sebab pendidikan bisa meningkatkan dan

PENINGKATAN PROSES HASIL PEMBELAJARAN BERDASARKAN KOMPETENSI DALAM MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN

Mengidentifikasi contoh dari konsep dasar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Peta Kompetensi Dasar-dasar Logika

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

Prasyarat: Telah lulus KI420, KI502, KI507 dan telah mengikuti 80% perkuliahan KI310 dan KI500.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif satu bulan, terhitung mulai tanggal

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTIKUM

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

OPERASIONAL PROSEDUR PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ai Nunung Muflihah,2013

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Kondisi dan situasi empiris pembelajaran mata kuliah SP

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dibutuhkan bagi peningkatan dan akselerasi pembangunan

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. pada pengajaran dan pembelajaran saja, tetapi juga termasuk aspek-aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. dari bangsa itu sendiri. Hal itu sesuai dengan ketentuan umum Undang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

P a n d u a n P r a k t i k L e m b a g a K e u a n g a n I s l a m 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ery Nurkholifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan karya bersama yang berlangsung dalam. suatu pola kehidupan insan tertentu serta pendidikan merupakan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

SILABUS. : Manajemen Pemasaran Lanjutan. Komak / SKS : MJN / 382

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

PENJABARAN MATA KULIAH (COURSE OUTLINE)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan gambaran hasil analisis data yang telah diperoleh selama

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMA PIRI 1 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa dan Sastra Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SEJARAH ISLAM BERBASIS MULTIMEDIA DI KELAS VII SMPN 36 SEMARANG

Silabus. EKF 2010 Pengantar Ilmu Ekonomi. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

Jurnal Ekonomi Volume 20, Nomor 4 Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. paradigma yang lama atau cara-cara berpikir tradisional. Dalam dunia pendidikan,

Proses Belajar Mengajar Sistem Komputer Undip

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu

1 Kurikulum Versi Mahasiswa (Solusi SI Ekonomi SMA KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

Transkripsi:

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang a. Kedudukan Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro merupakan mata kuliah wajib di Jurusan Manajemen yang disediakan pada semester ganjil (semester 1), walaupun berdasarkan kurikulum ditempatkan pada semester pertama yang merupakan awal seorang mahasiswa Jurusan Manajemen mengenal hal-hal yang berkaitan dengan teori ekonomi sebagai induk dari mata kuliah ekonomi mikro, dan sebagai mahasiwa Fakultas Ekonomi mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang tidak dapat ditawar lagi dalam memahami hal-hal yang berkaitan dengan teori-teori ekonomi mikro yang sangat erat kaitan dengan dunia manajemen dan bisnis sehari-hari. Mata kuliah ini juga merupakan mata kuliah prasyarat untuk mengambil mata kuliah lanjutan lainnya yang berkaitan dengan kajian ilmu ekonomi, seperti : pengantar Ekonomi Makro, Teori ekonomi Mikro (lanjutan), Perekonomian Indonesia. Pemberian pemahaman dan kesadaran akan pentingnya pendidikan ekonomi merupakan bagian dari konsepan pendidikan yang luas, karena pendidikan adalah bagian dari kehidupan, maka perubahan yang terjadi pada lingkup perekonomian, mikro, makro, dan internasional, pada saatnya akan sangat tegas mempengaruhi cara bagaiman kurikulum, metode pembelajaran didesain dan dilaksanakan. Di sisi lain pelatihan Economic Literacy (melek ekonomi) bagi masyarakat belum menjadi perhatian serius pemerintah, padahal negara-negara maju seperti USA, Jepang masih menganggap masyarakat mereka belum mencapai Economic Literacy seperti yang diharapkan. Oleh karena itu program peningkatan kualitas pendidikan ekonomi di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi, menjadi agenda penting bagi negara maju sebagai bagian dari strategi panjang mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Program peningkatan Economic Literacy bertujuan uintuk mengkondisikan warga negara yang mampu membuat keputusan reasonable sebagai konsumen, produsen, penabung, investor, angkatan kerja, dan menjadi partisipan aktif dalam perekonomian global. Sasaran efektif program peningkatan Economic Literacy adalah siswa di sekolah dan mahasiswa di perguran tinggi yang nantinya akan terjun ke masyarakat dan menjadi 1

pelaku ekonomi setelah menyelesaikan pendiddikan mereka. Pemahaman yang baik tentang konsep-konsep ekonomi dasar akan sangat membantu mereka dalam mengambil keputusan tersebut. Dalam konteks di atas tersirat bahwa seorang dosen ekonomi di perguruan tinggi, penguasaaan atas materi kuliah ekonomi yang baik yang mampu mengikuti perkembangan perekonomian yang terjadi, mengadopsi, memanfaatkan dan membawanya ke dalam proses pembelajaran ekonomi, serta materi tersebut disajikan dengan metode yang inovatif, variatif, attractive. Kemampuan seperti itu akan merupakan core competency bagi dosen yang pada gilirannya akan menjadi nilai tambah pembelajaran mata kuliah ekonomi. Bila hal ini dilakukan, maka akan menjawab keluhan banyak mahasiswa tentang pembelajaran mata kuliah ekonomi, khususnya pengantar ekonomi mikro yang monoton, tidak menarik, hanya bersifat hapalan, dan tidak relevan dengan kehidupan mereka di luar perguruan tinggi. Padahal di sisi lain, mahasiswa setelah lulus dan hidup bersama masyarakat akan dihadapkan pada tuntutan untuk mengambil keputusan-keputusan penting tentang ekonomi. Untuk itu pembekalan dengan pengetahuan dan keterampilan tentang konsep-konsep dasar ekonomi menjadi sangat penting. Pada sisi inilah perguruan tinggi melalui pembelajaran ekonomi sangat berperan, yakni dengan cara menyajikan proses pembelajaran yang inovatif sekaligus menarik minat mahasiswa. Proses pembelajaran ini dapat disajikan apabila dosen mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan penguasaan materi dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro memberikan konsep-konsep dasar untuk memahami masalah rumah tangga perusahaan, baik dari prilaku konsumen dan juga bidang prilaku produsen yang sangat bermanfaat bagi seorang mahasiswa manajemen dalam memahami bagaimana proses pengambilan keputusan baik dari sisi konsumen, maupun sisi produsen. Data semester lalu menunjukkan kurangnya pemahaman dan penguasaan mahasiswa tentang materi mata kuliah ini, salah satunya menurut penulis karena metode pembelajaran (proses belajar-mengajar ) yang belum optimal, hal ini tergambar dari hasil belajar yang belum memuaskan yang tercermin dari nilai hasil evaluasi belajar-mengajar dengan proporsi sebagai berikut : mahasiswa yang memperoleh nilai A sebanyak 7 persen, nilai B sebanyak 19 persen, 2

nilai C sebanyak 48 persen, dan yang memperoleh nilai D sebanyak 19 persen, serta yang memperoleh nilai E sebanyak 7 persen. b. Gambaran umum mata kuliah Mata kuliah ini dimaksudkan untuk membekali mahasiswa pengetahuan dasar tentang hal-hal yang berkaitan dengan dasar-dasar teori ekonomi dalam scope mikro yang sangat berkaitan dengan konsep manajemen yang efisien dan efektif, yang meliputi : tingkah laku (perilaku) konsumen; perilaku produsen; konsep biaya; serta struktur pasar (penggolongan produsen). c. Metode pembelajaran yang diberikan saat ini Metoda pembelajaran saat ini dilakukan dengan menggunakan metoda campuran antara ceramah, penugasan. Perkuliahan dibuka dengan penjelasan tentang pokok bahasan dan kompetensi yang diharapkan dari pertemuan tersebut. Selanjutnya dilakukan pretest untuk mengetahui kompetensi awal mahasiswa tentang pokok bahasan tersebut dan dilanjutkan dengan pematerian atas beberapa teori yang menjadi dasar dsari suatu analisis pokok bahasan, baik secara narasi maupun dalam bentuk gambar kurva. Untuk mengukur hasil pembelajaran diadakan digunakan test akhir pembelajaran (posttest), sedangkan untuk memperdalam dan memperkaya pengetahuan, diluar pertemuan tatap muka diberikan tugas terstruktur. Walaupun pembelajaran telah diupayakan secara baik, namun pencapaian tujuan pembelajaran belum maksimal. Artinya pembelajaran yang dilakukan belum efektif. Mahasiswa tidak dirangsang untuk melihat masalah-masalah sekitar yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi dalam skala mikro yang meliputi aktivitas konsumen dan produsen. Berdasar pengamatan tidak terstruktur dan hasil refleksi peneliti selama mengajar mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro, dapat dianalisa bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan. Dengan mengacu pada diagram tulang ikan (Pulungan,2001) ada beberapa faktor penyebab belum optimalnya hasil pembelajaran tersebut : 3

peralatan SDM SAP blm tersusun Interaksi dan motivasi mhs msh rendah Peer group dosen belum diberdayakan Ruang kelas cukup mendukung Sarana OHP dan LCD tersedia Hand out blm tersedia Aplikasi aktivitas ekonomi mash kurang Kinerja proses pembelajaran Pengantar Ekonomi Mikro Metoda pengajaran dominant ceramah Tdk ada wkt pengganti Lingkungan Metode dan Media Prosedur Gambar 1. Analisis Diagram Tulang Ikan Masih belum optimalnya mutu Pembelajaran Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro Dari gambar di atas, terlihat bahwa masalah yang muncul selama proses pembelajaran adalah masih rendahnya interaksi antara mahasiswa dan dosen, serta rendahnya motivasi mahasiswa dalam proses belajar-mengajar akibat dari penyampaian materi yang kurang menarik hanya dengan metode ceramah saja, misalnya penyampaian materi hanya menggunakan transparansi yang terbatas, hand out belum ada, dan belum bervariasinya metode pembelajaran Belum diberdayakannya peer group, sehingga SAP belum tersusun secara baku, masingmasing dosen menggunakan acuan sendiri. Keterbatasan hand out, sehingga dalam kelas mahasiswa hanya pasif. Hal ini menyebabkan interaksi antara dosen dan mahasiswa kurang, dan pemahaman menjadi kurang juga. Dengan terjadwalnya waktu perkuliahan selama 16 minggu, sehingga jika ada ketertinggalan (dosen tidak memenuhi jadwal pengajarannya), maka sulit mencari pengganti, 4

karena mahasiswa juga mengambil mata kuliah berdasarkan IP dengan mengambil secara maksimal. Oleh karena itu dengan menyiapkan hand out dan didukung penyampaian materi dengan LCD serta tugas terstruktur, tanya jawab antara dosen dengan mahasiswa, dan mahasiswa dengan mahasiswa, serta dengan perbaikan metode pembelajaran yang lebih aplikatif diharapkan pemahaman mengenai konsep-konsep bagaimana ilmu ekonomi mikro diaplikasikan di lapangan, demikian pula nilai hasil belajar, dan kemampuan pemahaman mahasiswa secara teori dan praktek semakin meningkat. Namun dari berbagai permasalahan di atas yang dominan adalah metode pengajaran, karena mencakup unsur manusia baik sebagai tenaga pengajar maupun sebagai mahasiswa. Permasalahan pada keduanya dapat diatasi salah satunya dengan melakukan inovasi metoda pembelajaran. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan kondisi di atas ada beberapa perumusan masalah yang bisa diambil : 1. Bagaimana dosen dapt menerapkan pola pembelajaran yang inovatif tentang konsep dasar materi ekonomi dalam mata kuliah pengantar ekonomi mikro sehingga mahasiswa dapat memperoleh materi ekonomi di dalam proses pembelajaran yang atraktif dan materi bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan kehidupannya kelak. 2. Apakah strategi Direct instruction dan simulasi, dan role playing, peta konsep, dapat meningkatkan motivasi mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro? 1.3. Tujuan Dan Manfaat Kegiatan ini bertujuan untuk: meningkatkan kualitas pembelajaran mata kuliah Pengantar ekonomi mikro melalui perbaikan metode pengajaran dengan membuat SAP, GBPP, Kontrak perkuliahan, hand out, power point, praktek perilaku konsumen dan produsen secara nyata melalui simulasi dan role playing, sehingga proses pembelajaran meningkat dengan kemampuan rata-rata mahasiswa dalam memperoleh nilai dan kemampuan pemahaman teori ekonomi menjadi meningkat, atau dirinci sebagai berikut : 5

a. Agar metode pengajaran yang digunakan dapat membuat mahasiswa aktif b. Agar metode pengajaran yang digunakan dapat meningkatkan motivasi mahasiswa dalam belajar c. Untuk dapat membantu meningkatkan kemauan, pemahaman, dan kemampuan belajar mahasiswa dalam mata kuliah pengantar ekonomi mikro (ketuntasan belajar) atau dengan kata lain mahasiswa mampu sepenuhnya menguasai bahan ajar yang dipelajari, sehingga minimal pembelajar 85 % mencapai nilai tinggi (Depdikbud,1994). Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat : a. Bagi mahasiswa kegiatan ini diharapkan dapat menarik minat (memotivasi dan aktif) serta memudahkan memahami dan menyerap mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro, sehingga tidak hanya dapat meningkatkan nilai mahasiswa menjadi semakin baik, tetapi pemahaman mahasiswa tentang aktivitas ekonomi juga meningkat, dengan kata lain dengan metoda yang digunakan dapat memperbaiki kualitas isi, masukan, proses dan hasil pembelajaran. b. Bagi dosen agar proses pembelajaran dilakukan secara terencana dan terstruktur serta untuk kejelasan dan kemudahan penyampaian materi perkuliahan (meningkatkan layanan profesional dalam menangani masalah pembelajaran). c. Bagi dosen juga menumbuh-kembangkan budaya meneliti dengan proaktif mencari solusi terhadap masalah pembelajaran, dan meningkatkan produktivitas meneliti tersebut 6