Nama : Niken Palupi Utami NIM : POKJAR : Gantiwarno Mata Kuliah : PDGK4202/Pembelajaran IPA SD. 1. Pembelajaran IPA Dengan Teori Ausubel

dokumen-dokumen yang mirip
LINGKUNGAN PERUBAHAN LINGKUNGAN ALAM. Pengaruh cahaya matahari

1. Contoh pembelajaran dan teori sesuai dengan kelas saya (Kelas I), yaitu :

1. Contoh Desain Pembelajaran tentang Keterampilan Mengobservasi, Mengklasifikasi, Mengukur, dan Desain dan Langkah-Langkah Pembelajaran

VIVIPAR CARA BERKEMBANGBIAK HEWAN AYAM SAPI OVIPAR OVOVIVIPAR KAMBING KADAL BURUNG ULAR IKAN PAUS

1) Contoh pembelajaran yang saya pilih sesuai jenjang kelas yang diajarkan di sekolah. : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

NIM : : POKJAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimana mata dapat melihat? bagaimanakah dengan terjadinya siang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

2 BAB II KAJIAN PUSTAKA

materi yang ada dalam suatu pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang berlaku di jenjang sekolah menengah adalah kurikulum

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dari penelitian tindakan kelas ini yang terdiri dari : Hasil Belajar, Belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. Eka Atika Sari

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa peserta didik harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II REMEDIASI HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN. A. Pembelajaran Remediasi Menggunakan Metode Eksperimen

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis praktikum,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang ada

1. Contoh desain pembelajaran tentang keterampilan mengobservasi, mengklasifikasi, mengukur, dan desain dan langkah-langkah evaluasi pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa Mengembangkan pengetahuan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu dan sifat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR. perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu,

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. 2.1 Hakikat Hasil Belajar Siswa Tentang Perubahan Wujud Benda

BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau proses sesuatu,

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Hasil Belajar. Sudjana, (2004:22) berpendapat hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu model pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI. Gagne menyatakan hasil belajar berupa: 1. Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gresi Gardini, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah tempat penelitian berlangsung. Penelitian yang dilaksanakan di kelas IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Nama : ARI WULANDARI NIM : Pokjar : Gantiwarno

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD KELAS IV PADA MATERI HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN DENGAN KEGUNAANNYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional, dengan jelas dikatakan bahwa :

PENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Mulyasa, 2005 :70).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan diri dari kehidupan masyarakat dan mempunyai tanggung jawab. pendidikan sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan suatu bangsa adalah mengembangkan ilmu. Diperlukan strategi maupun model pembelajaran yang tepat agar proses

: DYAH ISMAWATI NIM : : Gantiwarno,Klaten Mata Kuliah : PDGK4202/Pembelajaran IPA SD

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan belajar yang nyaman dan penggunaan pendekatan yang relevan dan

Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN Pedoman Wawancara untuk Guru Nama Sekolah : Alamat Sekolah : Nama Guru kelas : Hari/ tanggal wawancara : Tempat :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nelly Fitriani, 2013

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

cara kerja suatu alat kepada kelompok siswa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SILABUS MATERI POKOK KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui

II. TINJAUAN PUSTAKA. Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

BAB I PENDAHULUAN. Banyak ahli mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan implementasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Keseluruhan dalam proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berarti tengah, perantara, atau pengantar atau dengan kata lain media

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Nama Sekolah :... I. STANDAR KOMPETENSI I. PKn 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI JENJANG PENDIDIKAN DASAR MATA PELAJARAN SAINS. 4 Pilar Pendidikan UNESCO

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

I. PENDAHULUAN. ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran pada. banyak menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. cara berfikir dan dapat diterapkan oleh guru-guru untuk menemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntut untuk mengalami

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dengan menggunakan sumber belajar dapat

Transkripsi:

Nama : Niken Palupi Utami NIM : 836762484 POKJAR : Gantiwarno Mata Kuliah : PDGK4202/Pembelajaran IPA SD 1. Pembelajaran IPA Dengan Teori Ausubel Kelas : V (Lima) / Semester 1 Materi : Perubahan wujud benda Tujuan Umum : Siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan tentang perubahan wujud benda. Desain Pembelajaran : a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai b. Guru mempersiapkan bahan-bahan seperti es, air dan kapur barus yang nantinya akan digunakan dalam percobaan perubahan wujud benda. c. Siswa di bagi ke dalam kelompok yang terdiri dari 3 kelompok yang masing masing kelompok terdiri dari 5 anak. d. Masing masing kelompok mendemonstrasikan tentang perubahan wujud benda. e. Adapun peta konsepnya sebagai berikut Perubahan Wujud Zat Padat Cair Gas 5 Air menjadi es bila dibekukan Es menjadi air bila dicairkan Air bila dipanaskan menjadi uap

Alasan Pembelajaran IPA dengan teori model Ausubel adalah karena pada dasarnya, belajar bermakna akan terjadi apabila informasi baru dapat dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah terdapat dalam kognitif seseorang. Dalam pembelajaran IPA pastilah siswa secara langsung menggunakan contoh benda secara nyata yang telah tersedia dilingkungan sekitar. Sejalan dengan teori Ausubel dengan diterapkan desain pembelajaran melalui peta konsep (mind mapping) siswa akan mudah mengkaitkan suatu informasi baru contoh perubahan wujud benda diantaranya cair menjadi padat dengan mengambil contoh air yang dibekukan menjadi es, padat menjadi cair dengan mengambil contoh es yang mencair, dan padat menjadi gas dengan mengambil contoh air yang dipanaskan menjadi uap, yang pada proses tersebut asimilasi/informasi baru tersebut di kaitkan pada subsumer-subsumer yang relevan. Jika dibandingkan dengan teori Gagne, teori Piaget,dan teori Burner dalam pelaksanaan disekolah kami khususnya dan disekolah lain pada umumnya, dalam membangun struktur pengetahuan baru membutuhkan waktu yang relatif lama, mulai pada tahap pengenalan ( teori piaget), tahap pemahaman, pengenalan ( teori Brunner ) dan perubahan tingkah laku ( teori Gagne ).Maka untuk mencapai tahap teori Ausubel sangatlah cocok di terapkan di kelas 5 SD. Karena siswa kelas 5 sudah dapat mengaitkan konsep-konsep yang umum menuju konsep-konsep yang lebih khusus dan secara tidak langsung sudah terbentuk struktur pemahaman kognitif pengetahuannya. 2. Keuntungan menggunakan pendekatan dalam pembelajaran IPA di SD adalah a. Seorang guru dapat memilih pendekatan yang dapat memberikan kesempatan dalam memberikan pengalaman belajar langsung, melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah b. Mengembangkan rasa ingin tahu siswa yang tinggi c. Sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,lingkungan,teknologi dan masyarakat d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelediki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan dalam memelihara lingkungan alam

3. a. Aplikasi Pembelajaran IPA Kelas 5 dengan Pendekatan Inkuiri Kelas : V/ Semester 1 Materi : Cara tumbuhan hijau membuat makanan Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu mengumpulkan informasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. Siswa dapat menjelaskan secara sederhana hasil cadangan makanan pada tumbuhan hijau dan tempat penyimpanannya. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Inkuiri artinya pendekatan yang ditandai dengan adanya pencarian jawaban melalui serangkaian kegiatan intelektual. Pendekatan inkuiri dimaksudkan untuk mengembangkan sifat ingin tahu, imajinasi, kemampuan berpikir, sikap dan keterampilan proses. Secara umum urutan kegiatan pendekatan Inkuiri adalah merencanakan, mendiskusikan, membuat hipotesis, menganalisis, menafsirkan hasil untuk mendapatkan konsep umum. Penelitian diuji melalui analisis rasional (inkuiri secara rasional), penggalian sehingga mendapatkan suatu penemuan (inkuiri secara penemuan/discovery), atau eksperimen (inkuiri secara eksperimen). Desain Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru menjelaskan tentang proses cara tumbuhan hijau membuat makanan Siswa diminta maju ke depan untuk memperagakan kejadian yang disajikan dalam motivasi, yaitu siswa membayangkan saat berteduh di bawah pohon dengan alat payung sebagai pohon dan sinar senter sebagai cahaya matahari. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru dan memperhatikan setiap gambar dan video yang ditampilkan oleh guru. Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.

Guru menyajikan berbagai macam gambar hasil cadangan makanan pada tumbuhan dan menugasi siswa untuk mengelompokkan gambar-gambar tersebut ke dalam satu kelompok yang sesuai tempat penyimpanannya. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen yaitu tes untuk konsep dan keterampilan, pedoman observasi untuk keterampilan dan perilaku, penilaian kinerja untuk keterampilan dan instrumen sikap untuk sikap. b. Aplikasi Pembelajaran IPA Kelas dengan Pendekatan Lingkungan Kelas : V/ Semester 2 Materi : Jenis jenis tanah Tujuan Pembelajaran : Peserta didik mampu membedakan lapisan-lapisan tanah. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan lingkungan merupakan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, untuk mengembangkan kebiasaan dalam menggunakan dan memperlakukan lingkungan secara bijaksana dengan memahami faktor politis, ekonomis, sosialbudaya, ekologis mengembangkan keterampilan untuk meneliti lingkungan. Desain Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru menjelaskan tentang tanah dan lapisan-lapisannya; Siswa di bagi ke dalam kelompok yang terdiri dari 3 kelompok yang masing masing kelompok terdiri dari 5 anak. Masing-masing kelompok melakukan observasi dan mengambil sample tanah terhadap jenis-jenis tanah dilingkungan sekitar. Salah satu wakil dari kelompok mempresentasikan hasil observasi dan jenis tanah yang diambil sebagai samplenya.

Guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk berpikir, memahami dari hasil pengamatan yang telah dilakukan. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen, yaitu tes untuk konsep, pedoman observasi untuk perilaku dan pengukuran sikap. 4 Pendekatan Sejarah diperlukan sangat cocok diperlukan pada jenjang kelas tinggi yaitu kelas 5 dan 6. Misalnya Penerapan pembelajan di kelas 6 yaitu mempelajari Tata Surya Para siswa diajak untuk mempelajari sistem tata surya, pergerakan bumi mengelilingi matahari, revolusi bumi, dan bulan. Dalam hal ini melalui media Proyektor siswa di kenalkan dengan tokoh ilmu tata surya yaitu galilio galilea., dikenalkan dengan seorang ahli astronomi lainya yang bertujuan agar siswa dapat memahami dan mengerti tentang system tata surya yang mengelilingi jagad alam semesta ini. 5 Metode yang paling tepat dalam pembelajaran IPA di SD Pada hakikatnya pembelajaran IPA di sekolah dasar bertujuan agar siswa menguasai fakta, konsep, prinsip, dan proses penemuan serta memiliki sikap ilmiah, yang bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitarnya.pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu mempelajari alam sekitar secara ilmiah. Menurut saya, metode yang paling cocok di terapkan di SD yaitu : Metode Demonstrasi dan Metode Eksperimen /percobaan a. Metode Demonstrasi yaitu : Suatu strategi pengembangan dengan cara memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengarkan di ikuti dengan meniru pakerjaan yang didemonstrasikan.metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Contoh Penggunan metode demonstrasi Kelas : V / Semester 2 Materi : Benda nyata di sekitar kita Demonstrasi : Membuat magnet

Alat dan bahan demonstrasi : 1. Magnet, benda bermagnet, kabel dan baterai Desain Pembelajaran Metode Demonstrasi a. Guru menyiapkan media berupa magnet,kabel dan baterai b. Guru memasang gambar cara membuat magnet secara induksi,gosokan dan elektromagnet c. Siswa secara berkelompok mengamati gambar dan menyiapkan alat sesuai gambar d. Siswa berdiskusi membuat magnet dan siswa mempresentasikan hasil diskusi membuat magnet Adapun kelemahan dari metode demontrasi adalah tidak semua murid dapat ikut aktif, mungkin hanya sebagian murid yang mencobanya, terkadang waktunya terbatas, terkadang siswa kurang terampil dalam penggunaan alat peraga demonstrasi. b. Metode eksperimen Metode eksperimen sangat berbeda dengan metode demonstrasi,secara khusus metode eksperimen adalah sebuah metode yang dapat dilakukan dialam sekitar, misalnya untuk mengetahui bagaimana tumbuhan berkembang biak dengan cara mencangkok, dalam pembelajaran siswa dibawa kehalaman sekolah yang terdapat tanaman mangga, siswa dapat melakukan eksperimen bagaimana cara mencangkok dengan bimbingan guru. Metode eksperimen juga dapat diterapkan dikelas atas yaitu kelas 3,4,5,6 SD. Adapun kelemahan dari metode eksperimen adalah metode ini butuh fasilitas khusus dan bahan yang terkadang sulit ditemukan, metode eksperimen menuntut ketelitian kesabaran yang tinggi, hasil percobaan terkadang tidak sesuai yang diharapkan. c. Metode Studi Lapangan Metode studi lapangan jauh lebih bermanfaat bagi siswa yang memberikan penglaman luas kepada murid.metode studi lapangan IPA juga merupakan pengalaman langsung, melihat obyek sebenarnya.misalnya ke kebun binatang

melihat flora dan fauna, namun kelemahan metode ini adalah kendala biaya sekolah untuk mengadakan karya wisata 6. Perbedaan antara pendekatan dan metode PERBEDAAN No Pendekatan Metode 1 Pendekatan dapat diartikan Metode merupakan suatu sebagai titik tolak atau sudut penjabaran dari suatu pandang kita terhadap proses pendekatan. Suatu pendekatan pembelajaran dapat dijabarkan kedalam berbagai metode Adapun secara implisit,contoh antara pendekatan dan metode dapat digambarkan kedalam diagram sebagai berikut: PENDEKATAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES METODE DISKUSI METODE DEMONSTRASI METODE EKSPERIMEN