[CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN] K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o B a n d u n g Page 1

dokumen-dokumen yang mirip
Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014

BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pemerintah Kota Bandung yang sudah membuat laporan keuangan berdasarkan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 2014 KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

Laporan keuangan Kec. Andir 2014 Februari 2014 KATA PENGANTAR

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN I PENDAHULUAN

BAGIAN I PENDAHULUAN

LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2016 AUDITED

LAPORAN KEUANGAN. SKPD KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 Desember 2014

BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) PROVINSI BANTEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL

LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB I PENDAHULUAN

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO.

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ( CALK )

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

AKUNTANSI DI SATUAN KERJA

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BLITAR

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERIODE : PER 31 DESEMBER 2014 BAB I. PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2012

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah LAPORAN REALISASI ANGGARAN Per 31 Desember 2015 dan 2014

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 105 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

BAB III EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah TAMBAHAN LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2015

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN I P E N D A H U L U A N

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BAHAN PRESENTASI KELAS PROGRAM MAKSI UNDIP OLEH: MARYONO DS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Gerung, 13 Januari 2014 Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lombok Barat, H. ILHAM, S.Pd, M.Pd NIP

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

NERACA PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Per 31 Desember Uraian Ref

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

BAB X KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TI MUR RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA Jl. Manyar Kertoadi Surabaya NERACA PER TANGGAL 31 DESEMBER 2014

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PROFIL KEUANGAN DAERAH

Transkripsi:

2015 [CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN] KECAMATAN BUAHBATU TAHUN ANGGARAN 2015 K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 1

BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Dalam Aspek Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan Pemendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai Implementasi dari UU Nomor 17 Tahun 2003, UU Nomor 1 Tahun 2004,Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi : 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca 3. Laporan Operasional 4. Catatan Atas Laporan Keuangan Laporan dimaksud disusun sesuai dengan system Akuntansi Pemerintahan. Adapun maksud dan Penyusunan Laporan Keuangan ini adalah : a. Menyediakan Informasi yang relevan mengenai posisi Keuangan dan Seluruh transaksi yang dilakukan (SKPD Kecamatan Buah Batu Kota Bandung) selama satu periode pelaporan. b. Menyajikan pertanggung jawaban pelaksanaan APBD dalam rangka meningkatkan Keterbandingan Laporan Keuangan baik terhadap anggaran antar periode maupun antar entitas. c. Menyajikan Informasi mengenai posisi keuangan, Realisasi Anggaran, dan Kinerja Keuangan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya. Sedangkan tujuan Penyusunan Laporan Keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan Keputusan dan untuk menunjukan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan : a. Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi. b. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya. c. Menyediakan Informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya. K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 2

1.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Kecamatan Buah Batu Kota Bandung atas Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2012, adalah : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2. Undang undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. 5. Peraturan Daerah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 6. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2011. 8. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : Tahun 2011 Tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2011. 9. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2011. 10.Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : Tahun 2011 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2011 11.Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : Tahun tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. 12.Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : Tahun tentang Dana Cadangan Daerah. K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 3

BAGIAN II KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD PADA KECAMATAN BUAH BATU KOTA BANDUNG 2.1. KEBIJAKAN KEUANGAN Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dimulai dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah dalam Kerangka Anggaran, Belanja dan Pembiayaan. Hal dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Kebijakan Keuangan Daerah diarahkan untuk meningkatkan struktur keuangan yang lebih baik melalui peningkatan kemampuan keuangan daerah, pengelolaan keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah. Kebijakan tersebut diharapkan meningkatkan Kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap APBD. Hal tersebut ditempuh melalui peningkatan target penerimaan daerah. Untuk Belanja melakukan efisiensi terhadap belanja Administrasi Umum dan Operasional /Pemeliharaan serta selektif dalam belanja modal serta memacu investasi pada daerah dalam menutupi devisit tahun anggaran berjalan dan pengeluaran lainnya. Kebijakan Keuangan meliputi komponen-komponen dan kinerja pelayanan yang diharapkan pada setiap kewenangan Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran. 2.2. BELANJA Dalam rangka penyelenggaran pemerintah dan peningkatan pelayanan publik, pengaturan alokasi belanja diupayakan untuk efisiensi, efektif dan proforsional. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa Belanja Daerah diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah. Belanja pada dasarnya untuk membiayai kegiatan pada Kecamatan BuahBatu Kota Bandung yang dibiayai oleh APBD Kota Bandung Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 18.610.852.210,- direalisasikan sebesar Rp. 17.944.772.563,00 dengan kondisi belanja tersebut diatas diserap sebesar Rp. 96,42 %. 2.2. INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD Sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, Urusan Wajib yang dilaksanakan oleh Kecamatan Buah Batu Kota Bandung Tahun 2015 berbentuk Program dan Kegiatan sebagai berikut : K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 4

a. Program dan Kegiatan No URAIAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA 1 Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber Daya airdan Listrik 2 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 3 Penyediaan Jasa Perbaiakan Peralatan Kerja 4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 5 Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan 6 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 7 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 8 Penyediaan Makanan dan Minuman 9 Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 10 Jasa Tenaga Pendukung Administrasi Perkantoran 11 Jasa Tenaga Pengaman Kantor 12 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan 13 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 14 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor 15 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas 16 Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannya 17 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 18 Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan 19 Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan 20 Kegiatan Fasilitasi Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan 21 Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan 22 Kegiatan Fasilitasi Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan 23 Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat 24 Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan Lingkup RW 25 Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan Lingkup PKK 26 Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan Lingkup Karang Taruna 27 Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan Lingkup LPM K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 5

BAGIAN III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD 4.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD Sebagaimana dikemukakan pada Bab terdahulu, Bahwa struktur APBD telah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah bahwa dalam Catatan Atas Laporan Keuangan harus menyajikan Ikhtisar Pencapaian kinerja APBD yang berisi Gambaran Realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan selama pelaksanaan APBD Tahun 2015. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan dapat diuraikan melalui program dan kegiatan dari masing-masing urusan tersebut disajikan sebagai berikut : (Terlampir ) : K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 6

BAGIAN IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1. Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah Berdasarkan PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pemendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu Kepala Kecamatan Buah Batu Kota Bandung sebagai entitas akuntansi menyusun pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun 2015 berupa Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi APBD, Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. 4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan a. Basis Akuntansi yang digunakan laporan keuangan kebijakan akuntansi Kota Bandung, adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Basis akrual untuk pengakuan Asset, Kewajiban, dan Ekuitas dana dalam Neraca. b. Basis Kas untuk Laporan Realisasi Anggaran. Berarti bahwa pendapatan dan penerimaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah, serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Kas Daerah. c. Basis Akrual Neraca, beratri bahwa asset,kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi,atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan Pemerintah Kota Bandung, bukan pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas daerah. d. Asas Bruto, berarti pengakuan serta pencatatannya tidak diperkenalkan secara netto, penerimaan dikurangi pengeluaran pada saat unit organisasi 4.3. Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Beberapa Informasi penting yang perlu disajikan, sehubungan dengan basis pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan adalah sebagai berikut : 1. Penyusunan Neraca Kecamatan Buah Batu Kota Bandung menganut Subtansi mengungguli bentuk formalnya (Subtansi Overform) 2. Asas yang digunakan adalah akrual yang dimodifikasi (Modified accrual basic)kas yang dimodifikasi (Modified cash basic) 3. Periode Akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Neraca Kecamatan Buah Batu Kota Bandung adalah Tahun Anggaran ( 1 Januari sampai dengan 30 Desember 2015) 4. Asset adalah sumber daya ekonomis yang dimiliki dan atau dikuasai oleh Pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 7

dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. 5. Kas Pencatatan kas menggunakan Asas dasar kas Kas Bendahara dinyatakan dalam rupiah, jika terlepas dalam valuta asing maka harus dikonversikan berdasarkan nilai kurs pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas dibendahara dalam valuta asing dikonversikan berdsarkan nilai kurs pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas dibendahara dalam valuta asing dikonversikan ke dalam rupiah menggunakan kurs pada tanggal Neraca. Nilai kas pada tanggal neraca adalah hasil Kas Opname dimasing-masing bendahara. 6. Piutang Piutang adalah hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi Piutang adalah transaksi yang terjadi antara Pemda dengan pihak ketiga, dapat berupa penjualan barang,kewajiban kepada Pemda yang belum dilunasi seperti pajak/restribusi atau pinjaman uang yang belum dilunasi pada saat pencatatan. Piutang dinilai sebesar nilai nominal Piutang diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut Pengakuan piutang Pajak/Retribusi yaitu Surat Keputusan Pajak Daerah/Surat Keputusan Retribusi Daerah (SKPD/SKRD) 7. Persediaan Persediaan adalah barang yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat. Persediaan dicatat pada akhr periode akuntansi dihitung berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan, Persediaan dinilai dalam Neraca dengan cara : Harga Pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian Harga standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri Harga/Nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi Jenis-jenis Persediaan Persediaan Habis Pakai adalah barang-barang yang bekas penggunaannya tidak dapat digunakan kembali misalnya ATK K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 8

Persediaan Tak Habis Pakai adalah persediaan yang dapat digunakan berulang kali misal File Box Persediaan Bekas Pakai adalah persediaan bekas pakai yang masih dapat digunakan Persediaan untuk dijual misal aspal dalam drum,obat-obatan,alat-alat kedokteran,bibit, benih ikan dlsb. 8. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah dalam BUMN/BUMD atau lembaga keuangan Negara dicatat sebesar jumlah yang dibayar oleh pemerintah daerah untuk penyertaan modal tersebut baik didalam atau diluar negeri serta pada lembaga-lembaga keuangan dimana pemerintah daerah memilliki kepentingan yang berdasarkan perjanjiannya dinyatakan sebagai penyertaan modal 9. Asset Tetap Asset tetap adalah asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi atau 1 (Satu) tahun digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset Tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan atau dari sitaan atau rampasan. Kebijakan penilaian Aset Tetap telah mengacu pada PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang menyatakan bahwa penyusunan Neraca Awal menggunakan nilai wajar pada saat penyusunan. Dalam hal penyusunan Aset Tetap penerapan akuntansi penyusutan belum dilakukan karena kebijakan akuntansi mengenai masa manfaat aset dan metode penyusutan belum ditetapkan. 10. Kontruksi dalam Pengerjaan Kontruksi dalam pengerjaan atau dapat dicatat sebagai aset daerah pada saat biaya telah dikeluarkan, kontruksi dalam pengerjaan dinyatakan dalam neraca dengan nilai historis yaitu harga perolehan. Biaya perolehan suatu kontruksi dalam pengerjaan dinyatakan dalam valuta asing maka dinilai rupiah aset itu akan ditetapkan berdasarkan nilai ukur (Kurs Tengah BI) pada saat perolehan. 11. Dana Bergulir Dana Bergulir adalah program berupa bantuan pinjaman penyaluran dana kepada pihak ketiga sesuai dengan program Pemda, Pengelolaan Dana tersebutdiserahkan kepada Tim Tekhnis/Bank Jabar Cabang Kota Bandung. Jumlah yang dicatat di Neraca adalah sebesar dana yang telah diserahkan dari Pemda Ke Temnis/Bank Jabar. 12. Kewajiban Jangka Pendek Merupakan utang lancar yang harus dibayar kembali atau akan jatuh tempo dalam satu periode akuntansi atau 12 (Dua belas) bulan sejak tanggal Neraca. Dibukukan sebesar nilai nominal, K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 9

Utang dalam valuta asing (Valas) dokonversikan kerupiah berdasarkan nilai tukar (Kurs tengah BI) pada tanggal transaksi terdiri dari : Bagian Lancar (BL) Utang kepada pemerintah pusat Merupakan bagian utang Jangka Panjang kepada Pemerintah Pusat yang dipindahkan ke Utang Jangka Pendek karena akan jatuh tempo dalam satu periode Akuntansi atau 12 (Dua belas) bulan sejak tanggal Neraca. Utang Perhitungan Pihak Ketiga Merupakan utang Jangka Pendek pihak ketiga yang akan jatuh tempo dalam satu periode Akuntansi. Utang Bunga, Denda dan Commitmen Fee Utang Bunga adalah beban yang harus dibayar oleh Pemda Kepada Lander melalui DP3 karena telah menarik pinjaman dengan dari suku bunga tertentu, dimana pembayarannya telah jatuh tempo Denda adalah kewajiban yang timbul karena Pemda tidak dapat melunasi angsuran pokok utang maupun bunganya dengan prosentase tertentu secara tepat aktual sesuai perjanjian pinjaman yang telah disepakati kedua belh pihak. Commitmen Fee adalah kewajiban yang ahrus dibayar oleh Pemda sebesar Prosentase tertentu terhadap jumlah pinjaman yang belum/tidak ditarik sampai dengan waktu yang telah disepakati dalam perjanjian pinjaman. 13. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban jangka panjang merupakan utang yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi, kewajiban jangka panjang dapat berasal dari luar negeri maupun dalam negeri. Kewajiban jangka panjang diakui pada saat dana tersebut diterima dan dibukukan sebesar nilai nominal, utang dalam valuta asing (Valas) dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (Kurs Tengah BI) pada tanggal transaksi. Utang Kepada Pemerintah Utang jangka panjang kepada pemerintah pusat, untuk tenggang waktu lebih dari satu periode akuntansi Utang Bunga Jangka Panjang Utang Bunga Jangka Panjang merupakan utang atas bunga pinjaman jangka panjang yang pembayaran bunganya belum jatuh tempo. K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 10

14. Ekuitas Dana Ekuitas dana adalah kekayaan bersih Pemerintah Daerah yang merupakan selisih antara aset dengan utang pemerintah. Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah nilai utang lancar, Ekuitas Dana Lancar terdiri atas Sisa lebih perhitungan Anggaran (SILPA), Cadangan untuk piutang,cadangan untuk persediaan dan Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Hutang Jangka Pendek. Ekuitas Dana Investasi Ekuitas Dana yang diinvestasikan merupakan selisih antara jumlah nilai investasi jangka panjang, Aset tetap, Aset lainnya (tidaktermasuk dana cadangan) dengan jumlah nilai hutang jangka Panjang. Ekuitas Dana yang diinvestasikan meliputi dana yang ;Diinvestasikan dalam Investasi Permanen, Diinvestasikan dalam Aset tetap mengurangi (contra account) adalah Dana yang harus disediakan untuk pembayaran hutang jangka panjang. 4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan Yang AdaDalam Standar Akuntansi Pemerintahan 4.4.1. Kebijakan Akuntansi Keuangan 1. Kebijakan Akuntansi anggaran bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi anggaran mencakup definisi, pengakuan dan pengukuran/penilaian. 2. Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan Kota Bandung meliputi rencana pendapatan, belanja dan pembiayaan yang diukur dalam satuan mata uang rupiah dan disusun menurut klarifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode. 3. Akuntansi Anggaran merupakan tekhnik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan,belanja dan pembiayaan. 4. Anggaran diakui pada saat ditetapkan oleh Kepala Daerah atau pejabat yang berwenang selaku pejabat/pelaksana tugas Kepala Daerah menjadi Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD serta pada saat anggaran di alokasikan. K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 11

4.4.2. Kebijakan Akuntansi Belanja 1. Kebijakan Akuntansi Belanja bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi belanja mencakup definisi,pengakuan,pengukuran/penilaian dan pertanggungjawaban. 2. Belanja adalah semua pengeluaran kas daerah yang mengurangi ekuitas dana dalam periodetahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah Kota Bandung atau sebagai penurunan aktiva dan atau kenaikan utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan pemerintahan dalam suatu periode akuntansi. 3. Belanja diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan sebagai urusan wajib dan urusan pilihan serta menurutfungsi dan pusat pertanggungjawabannya dirinci berdasarkan Kelompok,jenis,obyek belanja sedangkan pusatpertanggungjawabannya dirinci berdasarkan bidang atau fungsi dan unit organisasi Pemerintah Kota Bandung. 4. Belanja diakui saat terjadinya pengeluaran dari kas daerah, yang menjadi beban daerah dan pada saat SPJ disahkan 5. Kelompok belanja tidak langsung merupakan belanja administrasi umum yang dianggarkan tidak terkait secara langsung pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan pada SKPD berkenaan. 6. Kelompok Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan pada SKPD berkenan 7. Belanja Barang dan Jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang dinilai manfaatnya kurang dari 12 (Dua belas) bulan dan atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah. 8. Belanja Modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (Dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan Pemerintahan Daerah. 9. Belanja Barang dan Jasa serta belanja modal diakui pada saat aktiva atau jasa yang dibeli telah diterima dan/atau hak kepemilikannya telah berpindah. 10. Koreksi atas pengeluaran belanja (Penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurangan belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya dibukukan sebagai penambah ekuitas dana lancar (menambah pendapatan lainnya). K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 12

11. Belanja diukur dengan menggunakan mata uang rupiah pada saat terjadi pengeluaran kas. Belanja yang diukur dengan mata uang rupiah berdasarkan Kurs tengah BI pada saat terjadinya belanja. 4.4.3. Kebijakan Akuntansi Aset 1. Kebijakan akuntansi belanja bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi belanja mencakup definisi, pengakuan, pengukuran/penilaian dan penguatan aset. 2. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah Kota Bandung sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi/sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah Kota Bandung maupun masyarakat serta dapat diukur dalam satuan uang, dalam pengertian ini yang dimaksud aset pemerintah kota bandung tidak mencakup hutan alam, kekayaan dalam laut, maupun kandungan tambang yang belum diolah oleh Pemerintah Kota Bandung. 3. Aset disini mencakup juga aset-aset yang dikuasai Pemerintah Kota Bandung namun belum didukung dengan bukti kepemilikan formal yang sah, termasuk sumbet-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Tujuannya untuk menjaga kelengkapan,keamanan, dan kelestarian aset, agar semua aset terdaftardan terawasi. 4. Aset Bersejarah tidak harus diungkap dalam neraca namun aset tersebut harus diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan, nilai perolehan atau nilai wajar tidak harus diungkap, namun biaya kontruksi, pemeliharaan harus dibebankan sebagai belanja tahun terjadinya pengeluaran. 5. Suatu aset dapat diakui dan tercatat dalam akuntansi kala aset tersebut mempunyai manfaat ekonomi masa depan dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. 6. Semua aset yang tercatat dalam neraca harus diukur nilainya dengan satuan uang rupiah, jika terdapat aset yang diperoleh dengan mata uang asing harus dikonversikan kedalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengan Bank Indonesia. 7. Untuk pertanggungjawaban aset dinilai dengan menggunakan biaya perolehan, dimana jika biaya perolehan tidak diketahui digunakan penaksiran atau nilai wajar atas biaya perolehan aset yang bersangkutan sesuai dengan standar Akuntansi Pemerintahan 8. Biaya Perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau dinilai wajar yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau suatu kontruksi mencerminkan seluruh biaya yang dikeluarkan sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat siap untuk dipergunakan. K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 13

9. Aset tidak dicatat dan tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh Pemerintah Kota Bandung setelah periode akuntansi berjalan 10. Aset diakui pada saat timbulnya, diterimakan atau diserahkan hak kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaanya berpindah. 11. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Pengakuan aset dalam akuntansi terjadi bersamaan dengan perolehan aset yang bersangkutan. 12. Aset diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi Pemerintah Kota Bandung. K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 14

BAGIAN V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran sampai dengan 31 Desember 2015, diketahui Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Laporan. 1.1. Belanja Struktur belanja dalam APBD Kota Bandung Tahun 2015 pada Kecamatan Buah Batu Kota Bandung sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Belanja Daerah terdiri dari DuaBagian yaitu Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Realisasi Belanja Periode 1 Januari sampai dengan 30 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 17.944.772.563,00 atau mencapai 96,42% dari Anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 18.610.852.210,00, terdiri dari : (Terlampir) 1.2. Pembiayaan Kecamatan Buah Batu Kota Bandung sebagai SKPD yang hanya mempunyai Anggaran Belanja Nilai Saldo Kas Bendahara Pengeluaran per 30 Desember 2015 adalah sebesar Rp. Nihil terdiri dari : - Uang yang telah disetorkan ke Kas Daerah Rp. 61.560.427,00 Dengan rincian sebagai berikut : a. Kecamatan Buahbatu : Rp. 16.740.960 Rp. 4.207.500 Rp. 4.945.950 Jumlah a Rp. 25.894.410,00 b. Kelurahan Margasari : Rp. 841.150 Rp. 2.000.000 Jumlah b Rp. 2.841.150 c. Kelurahan Cijawura : Rp. 475.000,00 Jumlah c Rp. 475.000,00 d. Kelurahan Jatisari : Rp. 1.325.000,00 Jumlah d Rp. 1.325.000,00 e. Kelurahan Sekejati : Rp. 17.099.580,00 Rp. 13.925.287,00 Jumlah e Rp. 31.024.867,00 Jumlah Total a+b+c+d+e Rp.61.560.427,00 K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 15

Nilai Saldo Kas Per 31 Desember 2015 telah sesuai dengan Berita Acara Opname Kas dan Register Penutupan Kas 31 Desember 2015 yang telah disetorkan ke Kas Daerah pada Tanggal 23 Desember 2015. Saldo Per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 18.780.300,00,00 telah sesuai dengan Berita Acara Opname Persediaan Tanggal 31 Desember 2015. A. PERSEDIAAN HABIS PAKAI Saldo Akhir Per 30 Desember 2015 Rp. 18.780.300 Terdiri dari : a. Persediaan ATK 1. Kecamatan Buah Batu Rp. 10.956.300,00 2. Kelurahan Sekejati Rp. 834.500,00 3. Kelurahan Margasari Rp. 785.000,00 4. Kelurahan Cijawura Rp. 707.000,00 5. Kelurahan Jatisari Rp. 320.000,00 b. Persediaan Alat Kebersihan 1. Kelurahan Sekejati Rp. 4.207.500 2. Kelurahan Margasari Rp. 970.000 Persediaan 2014 Rp. 15.590.050,00 Terdiri dari : a. Persediaan ATK Rp. 13.304.050 b. Persediaan Alat Kebersihan Rp. 2.286.000 5.4.5 Aset Tetap Saldo Aset Tetap Per 30 Desember 2015 Sebesar Rp. 16.160.643.194,00 berasal dari : Mutasi Penambahan Aset Tahun 2015 : Rp. 3.770.305.974,00 Mutasi Aset dari SKPD Lain Tahun 2015 : Rp. 0 Penambahan Aset Selama Tahun 2015 APBD sebesar Biaya Umum : a. Belanja Pihak Ketiga (Gedung dan Bangunan) : Rp. 595.992.610,00 b. Belanja Modal Peralatan dan Mesin : Rp. 3.174.313.364,00 c. Belanja Penunjang/Belanja Pegawai : Rp. 0,00 d. Belanja Jaringan : Rp. 0,00 e. Mutasi SKPD lain : Rp. 33.776.000,00 Jumlah Rp. 3.804.081.974,00 K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 16

Saldo Aset Tetap per 30 Desember 2015 terdiri dari : ASET TETAP 1. Tanah Rp. 4.909.174.000,00 2. Gedung dan Bangunan Rp. 6.518.683.588,00 3. Peralatan dan Mesin Rp. 7.090.796.218,00 4. Jalan Irigasi dan Jaringan Rp. 203.234.690,00 5. Konstruksi dalam Pengerjaan Rp. 0,00 6. Aset Tetap lainnya Rp. 14.501.750,00 7. Akumulasi Penyusutan Rp. (2.690.919.338,00) Jumlah Aset Tetap Rp. 16.160.643.194,00 ASET LAINNYA 1. Aset Tidak Berwujud Rp. 4.886.906,00 2. Aset Rusak Berat/Proses Penghapusan Rp. 91.505.000,00 Jumlah Aset Lainnya Rp. 96.391.906,00 KEWAJIBAN - Utang Beban Rp. 189.573.108,00 Jumlah Kewajiban Rp. 189.573.108,00 EKUITAS EKUITAS Rp. 15.971.070.086,00 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana Rp. 16.160.643.194,00 K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 17

BAB VII PENUTUP Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) yang merupakan salah satu bagian dari Laporan Keuangan APBD Kota Bandung Tahun 2015 disusun dengan mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Namun Demikian Catatan Atas Laporan Keuangan ini tetap disusun dengan mengungkapkan beberapa penjelasan terhadap Laporan Keuangan secara keseluruhan sehingga diharapkan dapat dengan mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca tertentu ataupun hanya manajemen entitas pelaporan. Semoga dengan tersusunnya Catatan Atas Laporan Keuangan ini dapat memberikan penjelasan dan informasi yang berguna berbagai media pertanggungjawaban serta sebagai upaya untuk lebih meningkatkan Kinerja Keuangan Lingkup Pemerintah Kota Bandung. Bandung, Desember 2015 CAMAT BUAH BATU Drs. HENDRAWAN SETIA WIWAHA NIP. 19640519 198409 1 002 K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o. 2 9 1 B a n d u n g 0 2 2 7 5 6 1 9 4 5 Page 18