Asuhan Kebidanan Komunitas I. Mata Kuliah DODIET ADITYA SETYAWAN NIP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Departemen Kesehatan (1988, dalam Effendy 1998)

B. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga

Konsep Keluarga. Firdawsyi Nuzula, S.Kp Prodi DIII Keperawatan

Perilaku Kesehatan Individu dan Keluarga

KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA DEFINISI KELUARGA

BAB VIII KELUARGA 8.1 Pengantar 8.2 Pengertian Keluarga

BAB II TINJUAN PUSTAKA. (Anonim, 2004 dalam Pramuchita 2008).

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan ketertarikan aturan dan

Asuhan Kebidanan Komunitas I. Mata Kuliah DODIET ADITYA SETYAWAN NIP

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DI KELUARGA

Mei Vita Cahya Ningsih, S.Kep.,Ns.

BAB II TINJAUAN TEORI. (dalam Setiadi, 2008).Menurut Friedman (2010) keluarga adalah. yang mana antara yang satu dengan yang lain

Oleh : DODIET ADITYA SETYAWAN NIP Mata Kuliah. Program Studi Diploma IV Kebidanan Komunitas Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta

BAB II TINJAUAN TEORI

PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA SEJAHTERA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Delapan Fungsi Keluarga dalam Membentuk Generasi Penerus Bangsa

5. Menggambarkan hubungan implementasi perawat terhadap respon pasien dengan masalahnya.

MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA, URGENSI DAN UPAYANYA

POTRET KELUARGA, DARI MASA KE MASA

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan ikatan adopsi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Kehidupan berkeluarga adalah unit/satuan masyarakat yang kecil sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi di tengah kehidupan masyarakat yang lebih luas.

PP 21/1994, PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEFENISI Keluarga : Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di b

MENGHIDUPKAN 8 FUNGSI KELUARGA MENUJU KELUARGA SEJAHTERA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam

WAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. watak pada individu. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya

STRATEGI COPING IBU DALAM MENJALANI PERAN SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL SKRIPSI

UNDANG-UNDANG (UU) NOMOR: 10 TAHUN 1992 (10/1992) TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB II TINJUAN PUSTAKA. saudara laki-laki dan perempuan, serta pemelihara kebudayaan bersama.

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Keluarga dan Pendekatan Teori. Definisi Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk

BAB II KONSEP DASAR. a. Menurut Bussard dan Ball (1966) dalam Setiadi (2008) luar dan mediasi hubungan anak dengan lingkunganya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga memiliki tanggung jawab terbesar dalam pengaturan fungsi

KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA DALAM ISLAM PENDEKATAN PSIKOLOGI. Proposal Disertasi : Oleh H. Arifuddin

February 6, 2012 MK. ASKEB KOMUNITAS II : KONSEP DASAR MASYARAKAT : IG. DODIET ADITYA S, SKM

BAB II LANDASAN TEORI. perhatian penuh kasih sayang kepada anaknya (Soetjiningsih, 1995). Peran

: KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 53 TAHUN 2000 TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FUNGSI KELUARGA DAN UPAYA MEWUJUDKAN GENERASI BERKUALITAS DENGAN KETAHANAN KELUARGA

MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL

MEWUJUDKAN SDM BERKUALITAS MELALUI KELUARGA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga, Jakarta: Kencana, 2012, hlm Ibid, hlm. 6-7.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki

Budaya dan Komunikasi 1

BAB 1 PENDAHULUAN. meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan. Diantara ciptaan-nya, manusia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. anggota keluarga (Friedman, 2010). Setiadi (2008) mengatakan bahwa keluarga

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi

BAB III KEWARISAN ANAK DALAM KANDUNGAN MENURUT KUH PERDATA 1. A. Hak Waris Anak dalam Kandungan menurut KUH Perdata

BAB I PENDAHULUAN. individu tersebut. DEPKES RI (1988) Keluarga merupakan unit terkecil dari

Naskah Pidato PERANAN DAN TANGGUNG JAWAB WANITA MAKIN DIMANTAPKAN MELALUI PENINGKATAN PENGETAHUAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERAN KELUARGA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI BUDAYA SUNDA (Studi Deskriptif terhadap Keluarga Sunda di Komplek Perum Riung Bandung)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KELUARGA SEBAGAI UNIT PELAYANAN KESEHATAN. Dr. H. Fahrurazi, M. Kes

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga merupakan sekumpulan orang yang

Formulir Persetujuan Menjadi Responden Penelitian. Persepsi Ibu Tentang Fungsi Keluarga. Oleh : Jemprianto Nababan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dasar-dasar perkawinan dibentuk oleh unsur-unsur alami dari

BAB 1 PENDAHULUAN. adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang

PERANAN NILAI BUDAYA DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan gizi tetapi juga masalah perlakuan seksual terhadap anak (sexual abuse),

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimnya stimulus oleh alat indra,

PERAN KELUARGA INTI DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA

SUSI RACHMAWATI F

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar

PERKAWINAN KELUARGA SAKINAH

Kebijakan Pemerintah dalam Mempersipkan Keluarga yang Ramah Anak

BAB I PENDAHULUAN. dengan melangsungkan Perkawinan manusia dapat mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. 21 tahun dan belum menikah ( Menurut UU No. 23 Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dukungan keluarga menurut Friedman (2010) adalah sikap, tindakan penerimaan

Serambi Saintia, Vol. II, No. 2, Oktober 2014 ISSN :

Undang-undang Diskriminasi Status Keluarga & Saya

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. 1937, Murdok menemukan tiga Tipe keluarga yaitu; keluarga inti (Nurclear

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang Masalah. Remaja biasanya mengalami perubahan dan pertumbuhan yang pesat

BAB I PENDAHULUAN. parkawinan akan terbentuk masyarakat kecil yang bernama rumah tangga. Di

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus citacita

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Masalah

MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGADALAM LINGKARAN HIDUP KELUARGA. Oleh: As-as Setiawati

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat

Keluarga inti merupakan kelompok primer yang dapat dikatakan sebagai institusi dasar berkembangnya institusi sosial yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelompok yang disebut keluarga (Turner & Helmes dalam Sarwono & Weinarno,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti akan mengalami tahap-tahap kehidupan dimulai dari

Transkripsi:

Pertemuan I KONSEP DASAR KELUARGA Oleh : DODIET ADITYA SETYAWAN NIP. 197401121998031002 Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas I Program Studi Diploma IV Kebidanan Komunitas Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta

KONSEP KELUARGA K bagian dari masyarakat sesungguhnya keluarga mempunyai posisi yang strategis mempunyai peranan yang sangat penting kesehatan karena masalah kesehatan dalam dalam membentuk budaya dan perilaku sehat. keluarga Dari keluargalah pendidikan kepada individu mempengaruhi antar anggota keluarga, yang dimulai, pada akhirnya juga akan mempengaruhi juga eluarga yang merupakan tatanan masyarakat yang baik untuk dijadikan saling diciptakan, budaya dan perilaku sehat dapat keluarga dan lebih dini ditanamkan. Oleh karena itu, disekitarnya. sebagai unit berkaitan masyarakat pelayanan dan yang saling ada A. DEFINISI KELUARGA Keluarga dapat didefinisikan dari berbagai mcam orientasi dan cara pandang yang berbeda-beda. Adapun beberapa Definisi Keluarga sesuai waktu perkembangan konsep atau teori tentang keluarga adalah sebagai berikut : 1. BUSSARD dan BALL (1966) KELUARGA merupakan Lingkungan Sosial yang mempunyai hubungan yang sangat erat dengan seseorang. Dalam keluarga itulah seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, terbentuknya nilai-nilai, dan kebiasaan kebiasaan yang berfungsi sebagai saksi segenap budaya dari luar dan mengakomodir hubungan anak dengan lingkungannya. 2. WHO (1969) KELUARGA adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.

3. DUVAL (1972) KELUARGA adalah sekelompok orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi atau kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan social dari tiap-tiap anggota keluarganya. 4. HELVIE (1981) KELUARGA adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat. 5. DEPKES RI (1988) KELUARGA adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. 6. BAILON dan MAGLAYA (1989) KELUARGA adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi, dalam satu rumah tangga dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dalam perannya masing-masing dan mempertahankan suatu budaya. 7. UNDANG UNDANG NO. 10 TAHUN 1992 (Tentang : Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) KELUARGA adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. 8. SAYEKTI (1994) KELUARGA adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang lakilaki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga. 9. FRIEDMAN (1998) KELUARGA adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.

10. BKKBN (1999) KELUARGA adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa KELUARGA adalah : Unit terkecil masyarakat. Terdiri atas dua orang atau lebih. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah. Hidup dalam satu rumah tangga. Dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga. Mempunyai ikatan emosional Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing. Menciptakan dan mempertahankan suatu budaya tertentu. B. CIRI-CIRI KELUARGA Menurut pendapat Robert Mac Iver dan Charles Horton, bahwa ciri-ciri suatu keluarga antara lain : 1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan. 2) Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara. 3) Keluarga mempunyai suatu system tata nama (Nomen Clatur) dan perhitungan garis keturunan. 4) Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota keluarganya yang berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak. 5) Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga.

C. CIRI-CIRI KELUARGA INDONESIA Pada umumnya keluarga-keluarga di Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) Mempunyai ikatan yg sangat erat dengan dilandasi semangat gotong royong. 2) Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran. 3) Umumnya suami sebagai pengambil keputusan. 4) Berbentuk monogram D. TIPE/BENTUK KELUARGA Gambaran tentang pembagian Tipe Keluarga sangat beraneka ragam, tergantung pada konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan, namun secara umum pembagian Tipe Keluarga dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1) Pengelompokan secara Tradisional Secara Tradisional, Tipe Keluarga dapat dikelompokkan dalam 2 macam, yaitu : a) Nuclear Family (Keluarga Inti) Adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya. b) Extended Family (Keluarga Besar) Adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah, seperti kakek, nenek, paman, bibi dsb. 2) Pengelompokan secara Modern Dipengaruhi oleh semakin berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualism, maka tipe keluarga Modern dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, diantaranya : a) Tradisional Nuclear Adalah : Keluarga INTI (Ayah, Ibu dan Anak) yang tinggal dalam satu rumah yang ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, dimana salah satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah. b) Niddle Age/Aging Couple Adalah : suatu keluarga dimana suami sebagai pencari uang dan istri di rmah atau kedua-duanya bekerja di rumah, sedangkan anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/menikah/meniti karier.

c) Dyadic Nuclear Adalah : suatu keluarga dimana suami-istri sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang keduanya atau salah satunya bekerja di luar umah. d) Single Parent Adalah : keluarga yang hanya mempunyai satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah. e) Dual Carrier Adalah : Keluarga dengan suami istri yang kedua-duanya orang karier dan tanpa memiliki anak. f) Three Generation Adalah : keluarga yang terdiri atas tiga generasi atau lebih yang tinggal dalam satu rumah. g) Comunal Adalah : keluarga yang dalam satu rumah terdiri dari dua pasangan suamiistri atau lebih yang monogamy berikut anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas. h) Cohibing Couple/Keluarga Kabitas/Cahabitation Adalah : keluarga dengan dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa ikatan perkawinan. i) Composite /Keluarga Berkomposisi Adalah : sebuah keluarga dengan perkawinan poligami dan hidup/tinggal secara bersama-sama dalam satu rumah. j) Gay and Lesbian Family Adalah : keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama. Gambaran tentang Tipe/Bentuk keluarga tersebut menunjukkan banyaknya jenis/tipe keluarga yang ada disekitar kita, dan hal ini mengharuskan kepada para profesionalis khusunya dalam bidang kesehatan untuk dapat memahami konteksnya masing-masing dan lebih bersifat toleren dan sensitive terhadap perbedaan gaya hidup dalam memberikan pelayanan.

E. STRUKTUR KELUARGA Struktur sebuah keluarga memberikan gambaran tentang bagaimana suatu keluarga itu melaksanakan fungsinya dalam masyarakat. Adapun macam-macam Struktur Keluarga diantaranya adalah : 1. Patrilineal Adalah : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah. 2. Matrilineal Adalah : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu. 3. Matrilokal Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri. 4. Patrilokal Adalah : sepasang suami-istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami. 5. Keluarga Kawin Adalah : hubungan suami-istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri. F. PEMEGANG KEKUASAAN DALAM KELUARGA Terdapat 3 macam tipe pemegang kekuasaan dalam suatu keluarga, yaitu : 1. Patriakal : yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah. 2. Matriakal : yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu. 3. Equalitarian : yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu. G. FUNGSI KELUARGA Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh suatu keluarga, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Keluarga menurut Friedman (1998)

Secara umum, fungsi keluarga menurut Friedaman adalah sebagai berikut : a. FUNGSI AFEKTIF Yaitu fungsi keluarga yang utama adalah untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarganya dalam berhubungan dengan orang lain. b. FUNGSI SOSIALISASI Adalah fungsi mengembangkan dan sebagai tempat melatih anak untuk berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah. c. FUNGSI REPRODUKSI Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga. d. FUNGSI EKONOMI Adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga. e. FUNGSI PEMELIHARAAN KESEHATAN Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi. 2. Fungsi Keluarga menurut Undang-undang N0. 10 Tahun 1992 jo PP No. 21 Tahun 1994. Secara umum fungsi keluarga adalah sebagai berikut : a. FUNGSI KEAGAMAAN Membina norma ajaran-ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga. Menerjemahkan agama dalam tingkah laku hidup sehari-hari kepada seluruh anggota keluarga. Memberikan contoh konkrit dalam hidup sehari-hari dalam pengamalan ajaran agama.

Melengkapi dan menambah proses kegiatan belajar anak tentang keagamaan yang kurang diperolehnya disekolah atau dimasyarakat. Membina rasa, sikap dan praktek kehidupan keluarga beragama sebagai pondasi menuju keluarga kecil bahagia sejahtera. b. FUNGSI BUDAYA Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga untuk meneruskan norma-norma dan budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan. Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga untuk menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai. Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga yang anggotanya mencari pemecahan masalah dari berbagai pengaruh negative globalisasi dunia. Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga yang anggotanya dapat berperilaku baik sesuai dengan norma bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi. Membina budaya keluarga yang sesuai, selaras, dan seimbang dengan budaya masyarakat atau bangsa untuk menjunjung terwujudnya norma keluarga kecil bahagia sejahtera. c. FUNGSI CINTA KASIH Menumbuhkembangkan potensi kasih saying yang telah ada antar anggota keluarga kedalam symbol-simbol nyata secara optimal dan terus menerus. Membina sikap dan tingkah laku saling menyayangi antar anggota keluarga. Membina rasa, sikap dan praktik hidup keluarga yang mampu memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia sejahtera.

d. FUNGSI PERLINDUNGAN Memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari luar keluarga. Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar. Membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal menuju keluarga kecil bahagia sejahtera. e. FUNGSI REPRODUKSI Membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat, baik bagi anggota keluarga maupun bagi keluarga disekitarnya. Memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembentukan keluarga dalam hal usia, pendewasaan fisik maupun mental. Mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat, baik yang berkaitan dengan waktu melahirkan, jarak antara 2 anak, dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga. Mengembangkan kehidupan reproduksi sehat sebagai odal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia sejahtera. f. FUNGSI SOSIALISASI Menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan utama. Menyadari, merencanakan dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai tempat bagi anak untuk dapat mencari pemecahan atau solusi dari berbagai konflik dan permasalahan yang dijumpainya baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal-hal yang diperlukan untuk meningkatkan kematangan dan kedewasaan baik fisik maupun mental yang tidak/kurang diberikan oleh lingkungan sekolah ataupun masyarakat.

g. FUNGSI EKONOMI Melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam lingkungan keluarga dalam rangka menopang kelangsungan dan perkembangan kehidupan keluarga. Mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga. Mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua diluar rumah dan perhatiannya terhadap anggota keluarga berjalan secara serasi, selaras dan seimbang. Membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. h. FUNGSI PELESTARIAN LINGKUNGAN Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan internal keluarga. Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan diluar atau disekitar keluarga. Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan yang serasi, selaras dan seimbang antara lingkungan keluarga dengan lingkungan hidup masyarakat di sekitarnya. Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan hidup sebagai pola hidup keluarga menuju keluarga kecil bahagia sejahtera. 3. Fungsi Pokok Keluarga menurut Effendy (1998) Terdapat 3 Fungsi Pokok Keluarga terhadap anggota keluarganya yaitu : a. ASIH Adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia dan kebutuhannya.

b. ASUH Memenuhi kebutuhan akan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga mampu menjadikan mereka anakanak yang sehat, baik fisik maupun mental, social dan spiritual. c. ASAH Adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya. H. TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG KESEHATAN Menurut FREEMAN (1981), sesuai dengan Fungsi Pemeliharaan Kesehatan, keluarga mempunyai Tugas-tugas dalam bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, yaitu : 1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarganya. 2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga. 3. Memberikan perawatan bagi anggotanya yang sakit atau yang tidak mampu membantu dirinya sendiri karena kecacatan atau usianya yang terlalu muda. 4. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga. 5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan dengan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada. ------- oo0oo ------Referensi : 1. 2. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga, oleh : Setiadi, Cetakan pertama Tahun 2008 ; Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, oleh : Nasrul Effendi, Edisi kedua, Tahun 1998 ; Penerbit EGC, Jakarta. PERANAN KELUARGA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA KELUARGA SEJAHTERA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA POLA KEHIDUPAN KELUARGA DI INDONESIA