LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA
|
|
- Budi Yandi Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA A. Defenisi Keluarga Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain (Harmoko, 2012). Menurut Departemen Kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Sutanto (2012) yang dikutip dari Bailon dan Maglaya (1997) keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya. B. Struktur keluarga Struktur keluarga terdiri atas: 1. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ayah. 2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ibu. 3. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari istri. 4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari suami. 5. Keluarga kawinan, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian dari keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri. Ciri-ciri struktur keluarga: 1. Terorganisasi, yaitu saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga. 2. Ada keterbatasan, dimana setiap anggota keluarga memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugas masing-masing. 3. Ada perbedaan dan kekhususan, yaitu setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing. Friedman, Bowden, & Jones (2003) dalam Harmoko (2012) membagi struktur keluarga menjadi empat elemen, yaitu komunikasi, peran keluarga, nilai dan norma keluarga, dan kekuatan keluarga.
2 1. Struktur komunikasi keluarga. Komunikasi dalam keluarga dapat berupa komunikasi secara emosional, komunikasi verbal dan non verbal, komunikasi sirkular. Komunikasi emosional memungkinkan setiap individu dalam keluarga dapat mengekspresikan perasaan seperti bahagia, sedih, atau marah diantara para anggota keluarga. Pada komunikasi verbal anggota keluarga dapat mengungkapkan apa yang diinginkan melalui katakata yang diikuti dengan bahasa non verbal seperti gerakan tubuh. Komunikasi sirkular mencakup sesuatu yang melingkar dua arah dalam keluarga, misalnya pada saat istri marah pada suami, maka suami akan mengklarifikasi kepada istri apa yang membuat istri marah. 2. Struktur peran keluarga. Peran masing masing anggaota keluarga baik secara formal maupun informal, model peran keluarga, konflik dalam pengaturan keluarga. 3. Struktur nilai dan norma keluarga. Nilai merupakan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal apakah baik atau bermanfaat bagi dirinya. Norma adalah peran-peran yang dilakukan manusia, berasal dari nilai budaya terkait. Norma mengarah kepada nilai yang dianut masyarakat, dimana norma-norma dipelajari sejak kecil. Nilai merupakan prilaku motivasi diekspresikan melalui perasaan, tindakan dan pengetahuan. Nilai memberikan makna kehidupan dan meningkatkan harga diri (Susanto, 2012, dikutip dari Delaune, 2002). Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola prilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. 4. Struktur kekuatan keluarga Kekuatan keluarga merupakan kemampuan baik aktual maupun potensial dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi perilaku orang lain berubah kearah positif. Tipe struktur kekuatan dalam keluarga antara lain: hak untuk mengontrol seperti orang tua terhadap anak (legitimate power/outhority), seseorang yang ditiru (referent power), pendapat, ahli dan lain-lain (resource or expert power), pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima (reward power), pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya (coercive power), pengaruh yang
3 dilalui dengan persuasi (informational power), pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta kasih misalnya hubungan seksual (affective power). C. Tugas Keluarga Friedman (2002) membagi 5 peran kesehatan dalam keluarga yaitu: 1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggotanya 2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat 3. Menberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda. 4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungjan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga. 5. Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada. D. Tahap perkembangan keluarga Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga yang meliputi perubahan pola interaksi dan hubungan antara anggotanya disepanjang waktu. Tahap perkembangan tersebut disertai dengan fungsi dan tugas perawat pada setiap tahapan perkembangan. 1. Tahap I pasangan baru atau keluarga baru (beginning family). Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing. Meninggalkan keluarga bisa berarti psikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan orang tuanya. Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya. Tugas perkembangan a. Membina hubungan intim dan memuaskan. b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial. c. Mendiskusikan rencana memiliki anak. Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami, keluarga istri dan keluarga sendiri.
4 2. Tahap II keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing family). Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak berumur 30 bulan atau 2,5 tahun. Tugas perkembangan kelurga yang penting pada tahap ini adalah: a. Persiapan menjadi orang tua b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan kegiatan. c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan. Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana orang tua berinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai. 3. Tahap III keluarga dengan anak prasekolah (families with preschool). Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman. b. Membantu anak untuk bersosialisasi c. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga harus terpenuhi. d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun dengan masyarakat. e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak. f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga. g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang. 4. Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah (families with children). Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir pada saat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah maksimal sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masingmasing anak memiliki minat sendiri. Dmikian pula orang tua mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak. Tugas perkembangan keluarga. a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan. b. Mempertahankan keintiman pasangan.
5 c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga. Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah. 5. Tahap V keluarga dengan anak remaja (families with teenagers). Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun kemudian. Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi orang dewasa. Tugas perkembangan a. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab. b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga. c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan. d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga. Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik orang tua dan remaja. 6. Tahap VI keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (launching center family). Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan ada atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tugas perkembangan a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar. b. Mempertahankan keintiman pasangan. c. Membantu orang tua memasuki masa tua. d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat. e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga. 7. Tahap VII keluarga usia pertengahan (middle age families). Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dianggap sulit karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua. Tugas perkembangan a. Mempertahankan kesehatan.
6 b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anakanak. c. Meningkatkan keakraban pasangan. Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya. 8. Tahap VIII keluarga usia lanjut Dimulai saat pensiun sampai dengan salah satu pasangan meninggal dan keduanya meninggal. Tugas perkembangan a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan. b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan. c. Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat. d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat. e. Melakukan life review. f. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada tahap ini. Pengambilan Keputusan dalam Perawatan Kesehatan Keluarga Dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga, yang mengambil keputusan dalam pemecahannya adalah tetap kepala keluarga atau anggota keluarga yang di tuakan, merekalah yang menentukan masalah dan kebutuhan keluarga. Dasar pegambilan keputusan tersebut adalah : 1. Hak dan Tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga 2. Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing-masing anggota keluarga 3. Hak dalam menentukan masalah dan kebutuhan pelayanan terhadap keluarga atau anggota keluarga yang bermasalah. E. Fungsi Keluarga Ada beberapa fungsi keluarga antara lain (Suprajitno, 2004) 1. Fungsi biologis, kebutuhan meliputi: a. Sandang, Pangan dan papan b. Hubungan seksual suami istri c. Reproduksi atau pengembangan keturunan 2. Fungsi ekonomi: Keluarga (dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya (istri dan anaknya).
7 3. Fungsi pendidikan: keluarga berfungsi sebagai (transmiter budaya atau mediator sosial budaya bagi anak). 4. Fungsi sosialisasi: Keluarga merupakan penyamaan bagi masyarakat masa depan dan lingkungan keluarga merupakan faktor penentu yang sangat mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang. 5. Fungsi perlindungan: Keluarga sebagai pelindung bagi para anggota keluarga dari gangguan, ancaman atau kondisi yang menimbulkan ketidaknyamanan (fisik, psikologis) para anggotanya. 6. Fungsi rekreasi: Keluarga diciptakan sebagai lingkungan yang memberi kenyamanan, keceriaan, kehangatan dan penuh semangat bagi anggotanya 7. Fungsi agama (religius): keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama kepada anak agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar. F. Keluarga Kelompok Risiko Tinggi Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, yang menjadi prioritas utama adalah keluarga-keluarga yang risiko tinggi dalam bidang kesehatan, meliputi: 1. Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah sebagai berikut: a. Tingkat sosial ekonomi keluarga rendah. b. Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri. c. Kelurga dengan keturunan yang kurang baik atau keluarga dengan penyakit keturunan. 2. Keluarga dengan ibu risiko tinggi kebidanan. Waktu hamil: a. Umur ibu (kurang 16 tahun atau lebih 35 tahun). b. Menderita kekurangan gizi atau anemia. c. Menderita hipertensi. d. Primipara atau multipara. e. Riwayat persalinan dengan komplikasi. 3. Keluarga dimana anak menjadi risiko tinggi, karena: a. Lahir prematur atau BBLR. b. Lahir dengan cacat bawaan. c. ASI ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi. d. Ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi atau anaknya. 4. Keluarga mempunyai masalah dalam hubungan antara anggota keluarga: a. Anak yang tidak dikehendaki dan pernah dicoba untuk digugurkan b. Tidak ada kesesuaiana pendapat antara anggota keluarga dan sering cekcok dan tegang. c. Ada anggota keluarga yang sering sakit.
8 d. Salah satu orang tua (suami atau istri) meninggal, atau lari meninggalkan keluarga. G. Data Yang Akan dikaji lebih Lanjut. 1. Pengkajian tahap I Data umum: a. Identitas kepala keluarga (nama, alamat, pekerjaan, pendidikan). b. Komposisi keluarga (daftar anggota keluarga dan genogram). c. Tipe keluarga: Tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut. d. Suku bangsa (etnis): identifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan. e. Agama: kaji agama yang dianut serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan. f. Status sosial ekonomi: tentukan pendapatan keluarga, serta kebutuhan dan penggunaannya. g. Aktifitas rekreasi keluarga: rekreasi dirumah (nonton TV, mendengarkan radio), jalan-jalan ke tempat rekreasi. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap perkembangan keluarga saat ini. b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. c. Riwayat penyakit keluarga: riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing keluarga, status kesehatan anak (imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang bisa digunakan keluarga serta pengalaman terhadap pelayanan kesehatan. Lingkungan a. Karakteristik rumah: luas, tipe rumah, jumlah ruang, pemanfaatan rumah, peletakan perabot rumah tangga, sarana eliminasi (tempat, jenis, jarak dari sumber air), sumber air minum. b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW: kebiasaan, lingkungan fisik, nilai, budaya yang mempengaruhi kesehatan. c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. d. Mobilitas geografis keluarga: ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat. e. Sistem pendukung keluarga: jumlah anggota yang sehat, fasilitas untuk penunjang kesehatan, fasilitas kesehatan.
9 Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik lengkap semua anggota keluarga serta interpretasi hasil pemeriksaan fisik tersebut. Harapan Keluarga Keinginan keluarga terhadap perawat keluarga terkait permasalahan kesehatan yang dialami keluarga. 2. Pengkajian Tahap II a. Kaji pengetahuan, kemampuan, kemauan keluarga terhadap tugas keluarga b. Pengkajian terhadap tugas keluarga, apakah ada ketidakmampuan dalam mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga, memelihara lingkungan dan ketidakmampuan menggunakan fasilitas kesehatan. H. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga dan masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data, analisis yang memberikan dasar untuk menetapkan tindakan keperawatan. Hal ini berhubungan dengan adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur, fungsi keluarga dan koping. Tipologi atau sifat dari diagnosa keperawatan keluarga adalah aktual, risiko dan sejahtera. Actual berarti terjadi deficit atau gangguan kesehatan dalam keluarga. Diagnosa keperawatan keluarga bersifat resiko (ancaman kesehatan) berarti sudah ada data yang menunjang tapi namun belum terjadi gangguan, misalnya lingkungan yang kurang bersih atau pola makan yang tidak adekuat. Diagnosa yang bersifat keadaan sejahtera merupakan suatu keadaan sejahtera merupakan suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera, sehingga kesehatan perlu ditingkatkan. I. Rencana Keperawatan Perencanaan keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang ditentukan oleh perawat bersama keluarga untuk dilaksanakan. Dalam perencanaan keperawatan keluarga ada beberapa hal yang harus dilakukan keluarga bersama perawat keluarga yaitu menyusun tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih intervensi dan menyusun prioritas. 1. Menetapkan Prioritas Masalah Keperawatan. Menetapkan prioritas masalah atau diagnose keperawatan keluarga adalah dengan menggunakan Skala menyusun prioritas dari Bailon dan Maglaya, 1978:
10 Skala untuk menentukan prioritas Asuhan Keperawatan Keluarga (bailon dan Maglaya, 1978): N Kriteria Skor Bobot o 1 Sifat masalah Skala: Aktual Risiko Keadaan sejahtera/diagnosis sehat 2 Kemungkinan masalah dapat diubah Skala: Mudah Sebagian Tidak dapat 3 Potensi masalah untuk dicegah Skala: Tinggi Cukup Rendah 4 Menonjolnya masalah Skala: Masalah dirasakan dan harus segera ditangani. Ada masalah, tapi tidak perlu ditangani. Masalah tidak dirasakan Scoring: a. Tentukan skore untuk setiap criteria. b. Skore dibagi dengan makna tertinggi dan dikalikan dengan bobot c. Jumlahkan skore untuk semua kriteria Menetapkan Tujuan Keperawatan. Tujuan merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan yang terdiri dari jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan jangka panjang adalah target dari kegiatan atau hasil akhir yang diharapkan dari rangkaian proses penyelesaian masalah keperawatan dan berorientasi pada perubahan prilaku seperti pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Misalnya: keluarga mampu merawat anggotanya (Tn.S) yang menjalani TBC Paru. Tujuan jangka pendek merupakan hasil yang diharapkan dari setiap akhir kegiatan yang dilakukan pada waktu tertentu disesuaikan dengan penjabaran jangka panjang. Misalnya: setelah dilakukan satu kali kunjungan, keluarga mengerti tentang penyakit TBC. Pada tujuan juga perlu direncanakan evaluasi yang merupakan criteria dan standar tingkat penampilan sesuai tolak ukur yang ada. Misalnya: a. Berat badan anak akan naik minimal 1Kg setiap bulan.
11 b. Setelah kunjungan rumah ibu akan mengunjungi puskesmas minimal 4x selama kehamilan. Implementasi Pada pelaksanaan implementasi keluarga, hal yang perlu diperhatikan adalah: 1. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan tindakan yang tepat. 2. Menstimulasi kesadaran dan penerimaan tentang masalah dan kebutuhan kesehatan. 3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat keluarga yang sakit. 4. Intervensi untuk menurunkan ancaman psikologis. 5. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan menjadi sehat. 6. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Contoh Diagnosa keperawatan keluarga: 1. Gangguan parenting pada keluarga X khususnya dalam perawatan anak Y berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan ketrampilan orang tua dalam pemenuhan tugas pertumbuhan dan perkembangan anak remaja. Tujuan Umum: Setelah dilakukan 5x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan, diharapkan penampilan parenting keluarga optimal dalam perawatan anak remaja. Tujuan Khusus: 1. Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan, diharapkan keluarga mengenal tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja. Kriteria Evaluasi: Standar 1. Kriteria : Menyebutkan pengertian tugas perkembangan keluarga pada tahap remaja dengan bahasa yang sederhana. : Perkembangan keluarga dengan remaja merupakan suatu fase perkembangan keluarga dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir dengan 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberikan tanggung jawab serta pada tahap sebelumnya. Rencana Tindakan: a. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian tugas perkembangan keluarga dengan remaja. b. Anjurkan keluarga mengungkapkan kembali pengertian tugas perkembangan keluarga dengan remaja. c. Beri pujian atas kemampuan keluarga.
12 Standar 2. Kriteria : Menjelaskan dua ciri-ciri keluarga dengan remaja : Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja merupakan tahapan yang paling sulit, karena orang tua melepas otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Rencana Keperawatan: a. Diskusikan dengan keluarga tentang cirri-ciri perkembangan keluarga dengan remaja. b. Anjurkan keluarga mengungkapkan kembali ciri-ciri perkembangan keluarga dengan remaja. c. Berikan pujian atas kemampuan keluarga. 3. Kriteria : Mampu menyebutkan 3 dari 4 tugas Standar perkembangan keluarga dengan remaja. : Tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja: memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah tambah dewasa dan meningkat otonominya, mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga, mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Hindari permusuhan dan kecurigaan, perubahan system aturan tumbuh kembang keluarga. Rencana Keperawatan: a. Identifikasi tugas yang sudah dilakukan oleh keluarga pada remaja. b. Berikan penjelasan setiap tugas yang sudah dilakukan orang tua pada remaja. c. Diskusikan dengan keluarga tentang tugas perkembangan keluarga dengan remaja. d. Anjurkan keluarga mengungkapkan kembali tugas perkembangan keluarga dengan remaja. e. Beri pujian atas kemampuan keluarga. Tujuan khusus 2: Setelah dilakukan 1x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan, diharapkan keluarga mampu mengambil keputusan dalam memfasilitasi perkembangan keluarga dengan anak remaja. Kriteria evaluasi: 1. Kriteria : Menjelaskan akibat yang terjadi bila keluarga tidak mencegah masalah anak remaja.
13 Standar Rencana Keperawatan: : Sering muncul konflik antara remaja dan orang tua karena anak menginginkan kebebasan melakukan aktivitasnya, sementara orangtua mempunyai hak untuk mengontrol anak. a. Jelaskan akibat yang bisa terjadi bila keluarga tidak mengambil keputusan untuk mencegah kenakalan remaja. b. Beri kesempatan keluarga bertanya. c. Dorong keluarga untuk mengungkapkan kembali penjelasan yang diberikan. d. Beri pujian atas kemampuan keluarga. 2. Kriteria : Mengambil keputusan yang tepat untuk segera Standar Rencana keperawatan: melakukan tindakan pencegahan masalah anak remaja. : Dalam hal ini orang tua perlu menciptakan komunikasi yang terbuka, menghindari kecurigaan dan permusuhan sehingga hubungan orang tua dan anak harmonis. a. gali pendapat keluarga bagaimana cara mencegah masalah pada remaja. b. Bimbing dan bantu keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat c. Beri kesempatan keluarga memikirkan kembali keputusan yang diambil. d. Beri pujian atas keputusan yang diambil. Tujuan khusus 3: Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan, diharapkan keluarga mampu merawat keluarga dengan perkembangan anak remaja. Kriteria evaluasi: Standar 1. Kriteria : Mengidentifikasi tentang peran orang tua yang belum tercapai dalam memenuhi tugas perkembangan remaja. : Kesibukan dalam pekerjaan sehari-hari mengakibatkan adanya gangguan komunikasi atau interaksi sosial dalam keluarga. Rencana keperawatan: Konseling a. identifikasi bersama keluarga tentang peran orang tua yang belum tercapai dalam memenuhi tugas perkembangan remaja. b. Jelaskan tentang peran orang tua yang belum tercapai dalam memenuhi tugas perkembangan remaja. c. Perhatikan respon verbal dan non verbal. d. Beri solusi pada orang tua. e. Kaji ulang kemampuan keluarga tentang peran orang tua yang belum tercapai dalam memenuhi tugas. f. Beri pujian atas kemampuannya.
14 Menyebutkan cara mengatasi peran orang tua yang belum tercapai. Standar : Peran orangtua : memberi waktu luang pada keluarga, meluangkan waktu untuk berlibur bersama keluarga, membuat jadwal pertemuan rutin keluarga. Memberi keleluasaan anak untuk menyampaikan pendapat, dan pengambilan keputusan secara demokratis. Rencana keperawatan: Konseling a. Identifikasi bersama keluarga b. Jelaskan tentang cara mengatasi peran orang tua yang belum tercapai c. Perhatikan respon verbal dan non verbal. d. Berikan solusi positif bersama dalam memenuhi ntugas peran orang tua terhadap anak remaja. e. Kaji ulang kemampuan keluarga f. Beri pujian positif atas kemampuannya. Tujuan khusus 4: Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan, diharapkan keluarga mampu memelihara lingkungan keluarga dengan perkembangan anak remaja. Kriteria evaluasi: Standar 1. Kriteria : Menyebutkan lingkungan yang kondusif untuk mendidik anak remaja. : Lingkungan dalam pertumbuhan remaja mencakup dukungan dalam memberikan perkembangan secara fisik, psikologis, social, dan spiritual. Rencana keperawatan: a. anjurkan keluarga untuk selalu memotivasi remaja rajin belajar. b. Tanyakan perasaan anak remaja saat ini. c. Lakukan kunjungan rumah tidak terjadwal d. Diskusikan dengan keluarga lingkungan yang kondusif e. Identifikasi dengan keluarga lingkungan yang ada kegiatan yang mendukung remaja. f. Dorong keluarga untuk menyebutkan kembali penjelasan g. Beri pujian atas kemampuan keluarga menjawab pertanyaan yang benar. Tujuan khusus 5: Setelah dilakukan 1x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan, diharapkan keluarga mampu menggunakan pelayanan kesehatan untuk menunjang perkembangan anak remaja. 1. Kriteria : Menggunakan pelayanan kesehatan dan social dalam menunjang tumbuh kembang remaja.
15 Standar : Keluarga dapat mendapat bantuan dari pelayanan social seperti LSM ataupun pelayanan kesehatan seperti puskesmas dalam rangka memenuhi kesehatan reproduksi anak remaja terkait pertumbuhan dan perkembangan remaja sehingga informasi yang didapat akurat dan dapat dipertcaya dalam mengambil keputusan. Rencana keperawatan : a. Diskusikan jenis fasilitas pelayanan social yang tersedia di lingkungan keluarga. b. Bantu keluarga memilih fasilitas kesehatan social yang sesuai dengan kondisi keluarga. c. Anjurkan keluarga mendapatkan fasilitas pelayanan social sesuai pilihan. d. Berikan pujian positif atas kemajuan keluarga. Rancangan Kegiatan Orientasi : 1. Topik : Pengkajian data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pemeriksaan fisik dan harapan keluarga 2. Metode : Wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi 3. Media : Format pengkajian, alat tulis dan alat pemeriksaan fisik 4. Waktu : Perjanjian dengan keluarga 5. Tempat : Rumah keluarga 6. Strategi Pelaksanaan : a. Mengucapkan salam b. Memperkenalkan diri c. Menjelaskan tujuan kunjungan d. Memvalidasi keadaan keluarga Kerja : a. Melakukan pengkajian b. Melakukan pemeriksaan fisik ( khususnya bagi anggota keluarga yang beresiko) c. Mengidentifikasi masalah kesehatan d. Memberikan reinforcement pada hal-hal positif yang dilakukan keluarga Terminasi ; a. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya b. Mengucapkan salam. DARTAR PUSTAKA
16 Harmoko. (2012 ). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Aplikasi Teori Pada Praktik asuhan keperawatan Keluarga. Jakarta: Trans Info Media. Suharto, (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkurtural. Jakarta : EGC Suprajitno, (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. KONSEP DIAGNOSA. Definisi Keperawatan Keluarga Diagnosis keperawatan keluarga merupakan perpanjangan diri diagnosis ke sistem keluarga dan subsistemnya
Lebih terperinciTAHAP-TAHAP KEHIDUPAN / PERKEMBANGAN KELUARGA
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BINAAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
Nama LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BINAAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU : Fajri Alfiannur Nim : 1511437971 Kunjungan : Minggu ke-1 Tanggal : 16 Januari
Lebih terperinci(Family therapy perspective) 1. Keluarga antara 2. Terbentuknya keluarga baru perkawinan (baru
(Family therapy perspective) 1. Keluarga antara 2. Terbentuknya keluarga baru perkawinan (baru menikah) 3. Keluarga memiliki anak usia muda (anak usia bayi s.d. usia sekolah) 4. Keluarga dengan anak dewasa
Lebih terperinciKonsep Keluarga. Firdawsyi Nuzula, S.Kp Prodi DIII Keperawatan
Konsep Keluarga Firdawsyi Nuzula, S.Kp Prodi DIII Keperawatan Definisi Klg merupakan kumpulan individu didasarkan hubungan tali perkawinan, hub darah dan tempat tinggal dalam satu rumah ( Friedman, 1998)
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 51 tahun. d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian (30 juni 2010) 1. Data Umum a. Nama KK : Tn. S b. Usia : 51 tahun c. Pendidikan : SD d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07 f.
Lebih terperinciKONSEP KEPERAWATAN KELUARGA DEFINISI KELUARGA
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA DEFINISI KELUARGA 1. Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
Lebih terperinciFormat Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Pasangan Baru Menikah
Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Pasangan Baru Menikah A. IDENTITAS UMUM 1. Identitas Kepala Keluarga: Nama : Tn. A Pendidikan : SMA Umur : 24 Tahun Pekerjaan : PNS Agama : Islam. Alamat
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 20 Juni 2010 pada keluarga Tn. L (45 th), dengan alamat Sambiroto kecamatan Tembalang, Semarang. Keluarga ini
Lebih terperinciAKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
Y A Y A S A N R U S T I D A AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA Program Studi DIII Keperawatan Alamat : Jalan RSU. Bhakti Husada Telp. (0333)821495, Fax: (0333)821193 KRIKILAN GLENMORE BANYUWANGI FORMAT PENGKAJIAN
Lebih terperinciB. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga
B. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga Tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga menurut Duval 1985 dan Friedman 1998, ada 8 tahap tumbuh kembang keluarga, yaitu : 1. Tahap I : Keluarga Pemula Keluarga
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA
BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA DISUSUN OLEH : AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya, maka buku panduan AKPER
Lebih terperinciMei Vita Cahya Ningsih, S.Kep.,Ns.
Mei Vita Cahya Ningsih, S.Kep.,Ns. Definisi keluarga Family (yunani) kumpulan individu yang hidup di bawah seorang KK dan di dalam rumah terdiri dari org tua, org dewasa, anak-anak, saudara & pembantu
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Nama Mahasiswa :... Pengkajian diambil tanggal :... Jam :... A. IDENTITAS UMUM. Identitas Kepala Keluarga: Nama :... Pendidikan :... Umur :... Pekerjaan :...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Departemen Kesehatan (1988, dalam Effendy 1998)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dukungan Keluarga 1. Pengertian Keluarga Menurut Departemen Kesehatan (1988, dalam Effendy 1998) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Keluarga sebagai sistem yang berinteraksi dan merupakan unit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. (dalam Setiadi, 2008).Menurut Friedman (2010) keluarga adalah. yang mana antara yang satu dengan yang lain
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Keluarga 2.1.1 Pengertian Menurut UU No.10 tahun 1992 keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri, atau suami istri dan anaknya atau ayah dan
Lebih terperinci5. Menggambarkan hubungan implementasi perawat terhadap respon pasien dengan masalahnya.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu aspek terpenting dalam keperawatan keluarga adalah pemberian asuhan pada unit keluarga. Keluarga bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah klien
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH I. TEORI dan KONSEP ANAK Anak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara
Lebih terperinciBAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN. Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal
BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal 19-01-2009 A. Data identitas Data yang diperoleh dari pasien adalah : Nama kepala keluarga Tn. G, pendidikan SD dan beliau
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008
BAB III RESUME KEPERAWATAN Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008 sampai dengan 06 Januari 2008 pada Tn. S (45 tahun), dengan alamat Parang Barong VIII, kelurahan Tlogosari kulon,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keluarga 1. Pengertian Friedman, (2010) mendefinisikan keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan, lembaga yang memengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Menunjukkan AKI yang sangat signifikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang AKI (Angka Kematian Ibu) merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan Survei Demografi dan
Lebih terperinciAsuhan Kebidanan Komunitas I. Mata Kuliah DODIET ADITYA SETYAWAN NIP
Pertemuan I KONSEP DASAR KELUARGA Oleh : DODIET ADITYA SETYAWAN NIP. 197401121998031002 Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas I Program Studi Diploma IV Kebidanan Komunitas Jurusan Kebidanan Poltekkes
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Keluarga 2.1.1. Defenisi Keluarga Banyak ahli yang mendefenisiskan tentang keluarga berdasarkan perkembangan sosial di masyarakat. Hal ini bergantung pada orientasi yang
Lebih terperinciDIAGNO DIAG SA NO KEPERAW SA ATAN KEPERAW KELUARGA KELUARG 19/10/2015 1
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA 9/0/05 DIAGNOSA KEPERAWATAN PENGELOMPOKAN DATA PENGELOMPOKAN DATA SAMA DENGAN DI KLINIS, BERDASARKAN DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PERUMUSAN
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)
KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC) No. Dokumen : No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS DR. IYOS ROSMAWATI NIP. 19740416 200801 2 003 KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC) A.
Lebih terperinciBy :
By : WWW.SYEDARA.COM DUVALL & LOGAN, 1986 Tahap I. Pasangan Baru (Keluarga Baru) Tahap II. Keluarga Child-bearing (Kelahiran Anak Pertama) Tahap III. Keluarga dengan Anak Prasekolah Tahap IV. Keluarga
Lebih terperinci3. Tanda (S) adalah data subjektif & objektif yang diperoleh dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung masalah dan penyebab.
DIAGNOSA & RENCANA ASKEP KELUARGA DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FK USU BAGIAN KEPERAWATAN KELUARGA By. Lufthiani, S.Kep, Ns Diagnosa Keperawatan Pengelompokan data Perumusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status nutrisi Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan manfaat zat zat gizi. Perubahan pada dimensi tubuh mencerminkan keadaan kesehatan
Lebih terperinciPENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA 2.1 Definisi Pengkajian Keluarga Pengkajian Keluarga merupakan suatu tahapan dimana perawat dimana suatu perawat mengambil informasi dari keluarga dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dukungan Suami 1. Pengertian Dukungan Suami Dukungan adalah menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Dukungan juga dapat diartikan sebagai memberikan dorongan
Lebih terperinci(Elisabeth Riahta Santhany) ( )
292 LAMPIRAN 1 LEMBAR PEMBERITAHUAN AWAL FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL JAKARTA Saya mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah saudara luangkan untuk berpartisipasi dalam penelitian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. proses penyesuaian diri seseorang dalam konteks interaksi dengan lingkungan
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PENYESUAN SOSIAL 1. Pengertian Penyesuaian sosial merupakan suatu istilah yang banyak merujuk pada proses penyesuaian diri seseorang dalam konteks interaksi dengan lingkungan
Lebih terperinciMANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGADALAM LINGKARAN HIDUP KELUARGA. Oleh: As-as Setiawati
MANAJEMEN SUMBER DAYA KELUARGADALAM LINGKARAN HIDUP KELUARGA Oleh: As-as Setiawati Lingkaran hidup keluarga adalah proses perkembangan hidup keluarga sejak perkawinan sampai masa pasangan itu mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. (DepKes, 2000 dalam Direja, 2011). Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Isolasi sosial merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi
Lebih terperinciBAB III RESUME KASUS
BAB III RESUME KASUS A. Pengkajian 1. Data identitas Asuhan keperawatan keluarga dilakukan pada tanggal 25 januari 2009 sampai dengan06 febuari 2009 pada keluarga Tn. M yang tinggal di kelurahan Tlogosari
Lebih terperinciASKEP KELUARGA TAHAP LANSIA. RETNO INDARWATI TIM KEPERAWATAN GERONTIK PSIK FKp UNAIR
ASKEP KELUARGA TAHAP LANSIA RETNO INDARWATI TIM KEPERAWATAN GERONTIK PSIK FKp UNAIR Lanjut Usia Lansia bukan suatu penyakit tapi tahap lanjut dari proses kehidupan yang ditandai dg penurunan kemampuan
Lebih terperinciBAB III PERNIKAHAN ANAK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BAB III PERNIKAHAN ANAK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Pernikahan anak menjadi salah satu persoalan sosial di Kabupaten Gunungkidul. Meskipun praktik pernikahan anak di Kabupaten Gunungkidul kian menurun di
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. 1.2 Tujuan A. Tujuan Umum :
BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan
Lebih terperinciTINJAUAN KASUS. 1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S. 2. Usia : 43 tahun. 4. Pekerjaan : Buruh Pabrik ( LIK )
TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keluarga I. Data Umum 1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S 2. Usia : 43 tahun 3. Pendidikan : SD 4. Pekerjaan : Buruh Pabrik ( LIK ) 5. Alamat : RT. 05 / RW I Bangetayu Kulon,
Lebih terperinciFORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELUARGA TN. S
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KELUARGA TN. S I. Data umum 1. Nama Kepala Keluarga : Tn. Setyo 2. Alamat dan telpon : Rt 03/ 16, Dukuh Ngawen 3. Komposisi Keluarga : 4 orang NO Nama Jenis Kelamin Hubungan
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA
PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA Disusun Oleh: DESI SUCI ANGRAENI SRI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ditulis pada Kamis, 24 Maret 2016 02:38 WIB oleh damian dalam katergori Keluarga tag Laporan pendahuluan, keluarga http://fales.co/blog/laporan-pendahuluan-asuhan-keperawatan-keluarga.html
Lebih terperinciAsuhan Kebidanan Komunitas I. Mata Kuliah DODIET ADITYA SETYAWAN NIP
Pertemuan II KONSEP DASAR KELUARGA Oleh : DODIET ADITYA SETYAWAN NIP. 197401121998031002 Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas I Program Studi Diploma IV Kebidanan Komunitas Jurusan Kebidanan Poltekkes
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat Mendapatkkan gelar ahli madya keperawatan Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Varney (2006) dijelaskan bahwa Asuhan Kebidanan Komprehensif merupakan suatu tindakan pemeriksaan pada pasien yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan
Lebih terperinciA. Definisi Keluarga Kelurga dapat dipandang sebagai tempat pemenuhan kebutuhan biologis bagi para anggotanya. Dari sudut psikologis keluarga adalah
PENGARUH KELUARGA PADA PENINGKATAN KESEHATAN ANAK A. Definisi Keluarga Kelurga dapat dipandang sebagai tempat pemenuhan kebutuhan biologis bagi para anggotanya. Dari sudut psikologis keluarga adalah tempat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. psikososial anggota keluarga dan mentransmisikan tuntutan dan nilai-nilai. dari masyarakat (Friedman,1998).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan kita, keadaan yang perlu disadari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan bagiannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan motorik, verbal, dan ketrampilan sosial secara. terhadap kebersihan dan kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah individu yang mengalami tumbuh kembang, mempunyai kebutuhan biologis, psikologis dan spiritual yang harus dipenuhi. Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN Isolasi sosial merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Data Fokus Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Juni 2011 jam 16.00 WIB pada keluarga Tn.L (60th). Tn.L merupakan kepala keluarga dari Ny. N (51th) dan kedua anaknya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Halusinasi adalah gangguan terganggunya persepsi sensori seseorang,dimana tidak terdapat stimulus. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Pasien merasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita pada dasarnya harus menjalankan kodrat sebagai seorang ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa mulai dari kehamilan, persalinan, nifas,
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BABl PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi pasangan suami istri, memiliki keturunan merupakan sesuatu yang dinantikan. Pasangan yang baru menikah ataupun sudah lama berkeluarga tapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut defenisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan
6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pernikahan 2.1.1. Pengertian Pernikahan Pernikahan merupakan suatu istilah yang tiap hari didengar atau dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan adalah nikah,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung (isolasi diri).
1 BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Menarik diri adalah satu tindakan melepaskan diri, baik perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung (isolasi diri). (Depkes RI, 1983) Menarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan ikatan lahir batin dan persatuan antara dua pribadi yang berasal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan merupakan ikatan lahir batin dan persatuan antara dua pribadi yang berasal dari keluarga, sifat, kebiasaan dan budaya yang berbeda. Pernikahan juga memerlukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PROGRAM KELUARGA BERENCANA. a. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan. b. Mendapat kelahiran yang memang diinginkan
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PROGRAM KELUARGA BERENCANA Menurut WHO (world Health Organization) Expert Committee Tahun 1970 keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pola Asuh 1.1 Definisi Pengasuhan adalah kegiatan kompleks yang mencakup berbagai tingkah laku spesifik yang bekerja secara individu dan bersama sama untuk mengasuh anak (Darling,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, dan lain-lain. Setiap tugas dipelajari secara optimal pada waktu-waktu tertentu
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN) NAMA KELOMPOK 6 A4E : 1. Made Udayati (10.321.0864) 2. Kadek Ayu Kesuma W. (10.321.0858) 3. Kadek Ninik Purniawati (10.321.0859) 4. Luh Gede Wedawati (10.321.0867)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakteristik sendiri dalam pelaksanaan pembangunan yang menuntut semua
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua pembangunan yang menyangkut masyarakat mempunyai karakteristik sendiri dalam pelaksanaan pembangunan yang menuntut semua pihak untuk senantiasa menggerakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Gangguan Harga Diri Rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif dapat secara langsung atau tidak langsung di ekspresikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan suatu kelompok primer yang sangat erat. Yang dibentuk karena kebutuhan akan kasih sayang antara suami dan istri. (Khairuddin, 1985: 104).Secara historis
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PUSKESMAS TULUNGAGUNG DENGAN KASUS HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PUSKESMAS TULUNGAGUNG DENGAN KASUS HIPERTENSI MAHASISWA MUHAMAD TAUFIK NIM : 01.09.024 PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan saling berinteraksi satu sama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi dan saling berinteraksi satu sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan bagi beberapa individu dapat menjadi hal yang istimewa dan penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam kehidupan yang
Lebih terperinciBAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601
Lebih terperinciPERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN
PERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN Dewi S Simanullang* Wardiyah Daulay** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera
Lebih terperinciOleh : DODIET ADITYA SETYAWAN NIP Mata Kuliah. Program Studi Diploma IV Kebidanan Komunitas Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta
Pertemuan III Praktek & Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Keluarga Oleh : DODIET ADITYA SETYAWAN NIP. 197401121998031002 Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas I Program Studi Diploma IV Kebidanan Komunitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan sangat cepat. Perubahan yang terjadi dalam bidang teknologi, informasi dan juga ledakan populasi
Lebih terperinciBAB III RESUME KASUS
BAB III RESUME KASUS Bab ini membahas tentang asuhan keperawatan keluarga pada pasien Diabetes Mellitus, penulis mengemukakan bahwa penulis memperoleh data melalui wawancara, obvserasi dan studi dokumentasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk mampu mengatasi segala masalah yang timbul sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan sosial dan harus mampu menampilkan
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. A. Keluarga. Banyak ahli mendefinisikan tentang keluarga sesuai dengan
BAB II KONSEP DASAR A. Keluarga Banyak ahli mendefinisikan tentang keluarga sesuai dengan perkembangan sosialdi masyarakat. Berikut ini akan dikemukakan definisi keluarga menurut beberapa ahli. Duvall
Lebih terperinciDEFENISI Keluarga : Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di b
PENGARUH KELUARGA TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK DEFENISI Keluarga : Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
Lebih terperinciRita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY
Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY 1. Definisi Permasalahan Perkembangan Perilaku Permasalahan perilaku anak adalah perilaku anak yang tidak adaptif, mengganggu, bersifat stabil yang menunjukkan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH
PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciBAB II IBU DAN ANAK. Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah,
BAB II IBU DAN ANAK 2.1 Arti Ibu Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah dan ibu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Manusia sejak awal kelahirannya adalah sebagai mahluk sosial (ditengah keluarganya). Mahluk yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain.
Lebih terperinciASKEP KELUARGA BARU MENIKAH
ASKEP KELUARGA BARU MENIKAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Dewi, 2013 : 1). neonatus sebagai individu yang harus menyesuaikan diri dari kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Neonatus disebut juga bayi baru lahir yakni merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perkawinan Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah; sedangkan menurut Purwadarminta (1979), kawin adalah perjodohan laki-laki dan perempuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Terletak di Sebelah Utara jalan, dengan alamat Jalan Wates Km.5.5. Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta.Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping berada di Jl Wates
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi merupakan anugrah terindah yang diberikan oleh sang pencipta kepada manusia. Era globalisasi yang semakin maju diharapkan bangsa Indonesia dapat menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Remaja dipandang sebagai periode perubahan, baik dalam hal fisik, minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA A. KOMPETENSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menikah merupakan saat yang penting dalam siklus kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menikah merupakan saat yang penting dalam siklus kehidupan manusia. Pernikahan pada dasarnya menyatukan dua pribadi yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama.
Lebih terperinciA. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri
A. Pengertian Defisit Perawatan Diri Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Maslim, 2001). Kurang perawatan diri adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. perhatian penuh kasih sayang kepada anaknya (Soetjiningsih, 1995). Peran
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Peran Orang Tua 2.1.1. Definisi Peran Orang Tua Qiami (2003) menjelaskan bahwa orangtua adalah unsur pokok dalam pendidikan dan memainkan peran penting dan terbesar dalam
Lebih terperinciAsuhan Keperawatan Keluarga pada Lansia Post Operasi Kanker Serviks. (Reproduksi dan Seksualitas) b. Alamat dan telepon : Jalan Pemuda No.
Asuhan eperawatan eluarga pada Lansia Post Operasi anker Serviks (Reproduksi dan Seksualitas) 1. Data Umum a. Nama keluarga () : (60 tahun) b. Alamat dan telepon : Jalan Pemuda No. 53 Depok c. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan dalam siklus kehidupan seorang perempuan karena sepanjang masa kehamilannya dapat terjadi
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK PRASEKOLAH DENGAN GANGGUAN TUMBUH KEMBANG
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK PRASEKOLAH DENGAN GANGGUAN TUMBUH KEMBANG ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH I. TEORI dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Witri Puji Rahayu, Kebidanan DIII UMP, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15% menderita komplikasi berat,dengan
Lebih terperinciBUKU PEGANGAN KADER KESEHATAN JIWA BUKU PEGANGAN KADER KESEHATAN JIWA NAMA KADER ALAMAT
BUKU PEGANGAN KADER KESEHATAN JIWA NAMA KADER ALAMAT BUKU PEGANGAN KADER KESEHATAN JIWA Sejak Tahun 2002, paradigma kesehatan Indonesia berfokus pada peningkatan dan pencegahan penyakit dengan memberdayakan
Lebih terperinci