PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PENGADILAN AGAMA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

Berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur. Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan

Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan. setiap instansi pemerintah dituntut untuk menetapkan Indikator

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN. Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja

REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 20X7

HASIL REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN NEGERI DENPASAR

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

PENGADILAN TINGGI SULAWESI TENGGARA

PENGADILAN NEGERI SOLOK

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAGIAN ANGGARAN 005 REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

PENGADILAN NEGERI MAJALENGKA

SURAT KEPUTUSAN SEKRETARIS PENGADILAN NEGERI SUNGAILIAT NOMOR :W7-U2/4426/OT.01.3/12/2015 TENTANG PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI KOTA TIMIKA TAHUN

PENGADILAN NEGERI WONOSARI

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2012

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG. Perbandingan antara perkara yang

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU TELEPON/ WEBSITE FAKSIMILI : : /

PENGADILAN NEGERI SLAWI INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI KLAS II BREBES

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI BANTUL

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI PELALAWAN PENGADILAN NEGERI PELALAWAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM

RENCANA KINERJA TAHUN 2014 PENGADILAN NEGERI TANGERANG

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA SANGGAU NOMOR: W14-A4/113.a/OT.01/I/2017. Tentang PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA SANGGAU

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA PASURUAN NOMOR :W13-A23/07/OT/SK/I/2014

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2014 PENGADILAN NEGERI PURWAKARTA

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U ) PENGADILAN AGAMA TAHUNA TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENGADILAN AGAMA TEMANGGUNG PENGADILAN AGAMA TEMANGGUNG

BAGIAN ANGGARAN 005 PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2017 PENGADILAN NEGERI TEMBILAHAN SEKRETARIAT MAHKAMAH AGUNG RI

PENGADILAN AGAMA PASURUAN Jalan Ir.H. Juanda No. 11-A Telp. (0343) Fax (0343) /

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT KELAS IA KHUSUS JALAN BUNGUR BESAR RAYA NOMOR 24, 26, 28 JAKARTA PUSAT 10610

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA BANTAENG TAHUN 2014

PENGADILAN AGAMA SOLOK Jalan Kapten Bahar Hamid, Kota Solok Sumatera Barat

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA KEBUMEN. Indikator Kinerja Utama Penjelasan Penanggung Jawab

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA TAHUN ANGGARAN 2016 NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET %

PENETAPAN KINERJA PENGADILAN NEGERI WONOSARI TAHUN ANGGARAN 2015

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA PASURUAN NOMOR :W13-A23/168/OT/SK/I/2013

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA PANDAN INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB

PENGADILAN NEGERI KLAS IA JAYAPURA JL. RAYA ABEPURA KOTAK POS 223, TELP , FAX Homepage:

No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Penjelasan Penanggung Jawab Sumber Data Meningkatnya penyelesaian perkara

JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM.14 MAKASSAR Phone: (0411) Fax : (0411) Website :

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN NEGERI/ NIAGA/ HAM/ TPKOR DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL JAKARTA PUSAT

PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA TAHUN ANGGARAN 2015 NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET

REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN NEGERI/ NIAGA/ HAM/ TPKOR DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL JAKARTA PUSAT

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) PENGADILAN NEGERI WAIKABUBAK

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA TUAL IKU. JLN. JEND. SOEDIRMAN, OHOIJANG LANGGUR Telp/Fax. (0916) 23572,

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI SIBOLGA TAHUN 2015

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMASIJUNJUNG

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 DAN RENCANA KINERJA TAHUN 2016

STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI IA PEKANBARU

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI JOMBANG INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PENGADILAN NEGERI KLAS II BREBES

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENGADILAN NEGERI PADANG Jl. Rasuna Said No 81 Padang REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI KLAS IA PADANG

PENGADILAN NEGERI SUNGAILIAT KELAS IB JL. PEMUDA NO. 12 KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Website :

PENGADILAN NEGERI/HUBUNGAN INDUSTRIAL/TINDAK PIDANA KORUPSI BENGKULU

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI /HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN TINDAK PIDANA KORUPSI YOGYAKATA TAHUN 2016

PENGADILAN AGAMA DEMAK

Reno Sugiarto, S.H., M.H.

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 PENGADILAN AGAMA PANGKALPINANG

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BENGKULU

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

RENCANA KERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

PENGADILAN NEGERI SLAWI PENETAPAN KINERJA TAHUNAN (PKT) TAHUN 2017 JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016 (PKT) PENGADILAN NEGERI KLATEN PENGADILAN NEGERI KLATEN JL. RAYA KLATEN-SOLO KM. 2, KLATEN

PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM

Purwodadi, 29 Januari 2016 KETUA PENGADILAN NEGERI PURWODADI R.HENDRAL,SH.MH NIP H a l i

REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) PENGADILAN NEGERI SIBOLGA TAHUN 2015 NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET. diselesaikan - Pidana

Transkripsi:

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN 2016 2016

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama,yang dimaksud dengan Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatutujuan sasaran strategis sebuah organisasi, dimana setiap Instansi Pemerintah wajib menetapkan indikator kinerja utama di lingkungannya masing-masing. Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi, maka setiap instansi pemerintah dituntut untuk menetapkan Indikator Kinerja Utama di lingkungan masingmasing. Tuntutan demikian sangat beralasan karena seringkali terjadi ketidak selarasan dalam penetapan indikator kinerja sehingga menyebabkan hasil yang disajikan tidak sesuai dengan perencanaan instansi atasannya bahkan dengan perencanaan nasional. 1. Maksud Dan Tujuan Penyusunan Indikator Kinerja Utama ini memiliki maksud tujuan sebagai berikut: a. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting diperlukan dalammenyelenggarakan manajemen kinerja yang baik; Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja peningkatan akuntabilitas kinerja.

BAB II INDIKATOR KINERJA UTAMA Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) dilakukan oleh setiap instansi pemerintah yang meliputi Kementerian Koordinator / Kementerian Negara / Departemen / Lembaga Pemerintah Non Departemen, Sekretariat Jenderal Lembaga Tinggi Negara Lembaga Lain yang menjalankan fungsi pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota Pemerintah Kabupaten. Oleh karena itu diperlukan koordinasi yang baik di dalam tubuh instansi tersebut sehingga penyusunan Indikator Kinerja Utama dapat dilaksanakan dengan baik penerapannya dilakukan secara integratif di antara unit kerja di dalamnya. Indikator Kinerja Utama instansi pemerintah harus selaras antar unit organisasi. Cakupan Indikator Kinerja Utama pada setiap tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja keluaran (output) hasil (outcomes) dengan tatanan sebagai berikut : 1. Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tingkat Kementerian Negara / Departemen / LPND / Pemerintah Provinsi / Pemerintah Kabupaten / Pemerintah Kota,sekurangkurangnya adalah indikator hasil (outcomes) sesuai dengan kewenangan,tugas fungsi. 2. Indikator Kinerja Utama (IKU) pada unit organisasi setingkat Eselon I adalah indikator hasil (outcomes) atau keluaran (output) yang setingkat lebih tinggi dari keluaran (output) unit kerja di bawahnya. 3. Indikator kinerja utama (IKU) pada unit kerja setingkat Eselon II / SatuanKerja / SKPD / unit kerja mandiri sekurang-kurangnya adalah indikator keluaran(output) Keberhasilan Indikator Kinerja Utama secara makro pada suatu lembaga tidak hanya ditentukan oleh satu instansi/unit kerja, tetapi dipengaruhi oleh keberhasilan instansi / unit kerja lain. Oleh karena itu, Indikator Kinerja Utama pada level lembaga (yang memiliki unitkerja di bawahnya) harus pada tingkat indikator hasil (outcomes) secara bertahap ditingkatkan pada indikator manfaat (benefit) dampak (impacts). Untuk tingkat unitkerja/satuan kerja, indikator kinerja yang digunakan harus lebih rinci spesifik, namun tetap harus diperhatikan keselarasan keseimbangan dengan indikator kinerja unit-unit kerja lain serta dengan tingkat instansi pemerintah/lembaga.

Dengan demikian mulai dari bagian terkecil suatu organisasi sampai bagian terbesarnya sejak awal sudah selaras satu sama lain sehingga perencanaan instansi sampai perencanaan nasional dapat tercapai. A. DASAR PENETAPAN IKU PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH. Adapun hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan dalam rangka pemilihan penetapan indikator kinerja utama Pengadilan Negeri Buntok adalah sebagai berikut: - Dokumen Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung yang dimuat dalam Blue Print 2010-2035 (jilid II) - Dokumen Rencana Strategis Pengadilan Negeri Muara Teweh - Kewenangan, tugas fungsi serta peran Pengadilan Negeri Muara Teweh yang diamanatkan oleh ung-ung - Ketentuan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah - Nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat sebagai salah satu sumber pelaksanaan hukum materiil bagi penyelenggaraan peradilan. B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH Dalam pemilihan penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) bagi Pengadilan Negeri Muara Teweh, telah dilibatkan berbagai pendapat, saran atau usulan dari pemegang kepentingan (stakeholders) baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan diupayakan untuk memenuhi karakteristik kinerja yang baik cukup memadai guna pengukuran kinerja satuan kerja organisasi. Tolak ukur Indikator Kinerja Utama yang baik cukup memadai untuk pengukuran kinerja satuan kerja organisasi antara lain: - Spesifik - Dapat dicapai - Relevan - Menggambarkan keberhasilan - Dapat dikualifikasi diukur

Indikator kinerja utama tersebut dapat digunakan untuk beragam kepentingan, antara lain: - Perencanaan Jangka Menengah - Perencanaan - Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja - Pelaporan akuntabilitas kinerja - Evaluasi kinerja - Pemantauan pengendalian kinerja pelaksanaan program kegiatankegiatan.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB 1. Meningkatnya penyelesaian perkara. 2. Peningkatan aksepsibilitas putusan Hakim a. Prosentase perkara perdata yang mediasi b. Prosentase perkara perdata mediasi yang menjadi akta perdamaian. c. Prosentase sisa perkara tahun lalu yang diselesaikan : - Perdata - Pia d. Prosentase perkara masuk yang diselesaikan - Perdata - Pia e. Prosentase diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan - Perdata - Pia f. Prosentase diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan - Perdata - Pia Prosentase perkara perdata pia yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding jumlah perkara perdata yang diajukan mediasi dengan jumlah perkara yang masuk. Mengacu pada Perma No.1 tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. jumlah mediasi dengan jumlah berhasil mediasi yang menjadi akta perdamaian. sisa perkara tahun lalu yang diselesaikan dengan sisa harus diselesaikan. masuk dengan akan diselesaikan (saldo awal masuk) Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan (diluar sisa perkara) Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan. Jumlah Upaya Hukum selama tahun berjalan Hakim Mediator Hakim Mediator Majelis Hakim. Majelis Hakim Panitera Majelis Hakim Panitera Majelis Hakim Panitera Majelis Hakim Panitera Panitera/ Panitera Muda SUMBER DATA

- Kasasi - Peninjauan Kembali 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. a. Prosentase berkas diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap. berkas yang diajukan Banding yang lengkap dengan jumlah berkas yang diajukan Banding. Lengkap = terdiri dari bundel A B Panitera/ Panitera Muda Perdata Panitera Muda Pia b. Prosentase berkas diajukan Kasasi yang disampaikan secara lengkap. berkas yang diajukan Kasasi yang lengkap dengan jumlah berkas yang diajukan Kasasi. Lengkap = terdiri dari bundel A B Panitera/ Panitera Muda Perdata Panitera Muda Pia c. Prosentase berkas diajukan PK yang disampaikan secara lengkap. berkas yang diajukan PK yang lengkap dengan jumlah berkas yang diajukan PK Lengkap = terdiri dari bundel A B Panitera/ Panitera Muda Perdata Panitera Muda Pia d. Prosentase berkas yang diregister telah didistribusikan ke Majelis. berkas diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis. Panitera/ Panitera Muda Perdata Panitera Muda Pia e. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu tempat kepada para pihak. putus dengan pemberitahuan isi putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu. Panitera/ Jurusita/Jurusita Pengganti f. Prosentase penyitaan tepat waktu tempat permohonan penyitaan dengan Pelaksanaan penyitaan tepat waktu tempat. Panitera/ Jurusita/Jurusita Pengganti g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk. Majelis Hakim Panitera Pengganti 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (access to justice) a. Prosentase diajukan secara prodeo. b. Prosentase diajukan prodeo dengan perkara prodeo yang masuk. Perbandingan perkara prodeo yang diselesaikan Majelis Hakim Panitera Pengganti Majelis Hakim Panitera Pengganti

diselesaikan dengan diajukan secara prodeo. c. Prosentase amar putusan yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Jumlah amar putusan yang dimasukkan di website dengan jumlah putusan yang selesai. Amar putusan yang diutamakan adalah atas menarik perhatian masyarakat (publik) Kepaniteraan/Kesekret ariatan 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang dilaksanakan. Perbandingan perkara perdata yang ditindaklanjuti (eksekusi) dengan perkara perdata yang belum ditindaklanjuti (eksekusi) Ketua Pengadilan & Panitera/ 6. Meningkatnya kualitas pengawasan. a. Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. Pengaduan yang dimaksud mengenai perilaku Aparatur peradilan teknis non teknis. Ketua Pengadilan & Panitera/ b. Prosentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Perbandingan jumlah temuan eksternal yang ditindaklanjuti dengan jumlah temuan eksternal. Pengaduan yang dimaksud mengenai perilaku Aparatur peradilan teknis non teknis. Ketua Pengadilan & Panitera/ 7. Peningkatan sarana prasarana di lingkungan peradilan. Prosentase pengadaan sarana prasarana guna menunjang operasional peradilan. a yang dianggarkan untuk peningkatan sarana prasarana dengan kebutuhan guna menunjang operasional perkantoran. Dana yang dimaksud penyerapan anggaran belanja modal. Sekretaris Kasubag Umum Keuangan 8. Peningkatan pembinaan administrasi Prosentase pembinaan administrasi pengelolaan keuangan a yang dianggarkan dengan kebutuhan guna Sekretaris Kasubag Umum Keuangan

pengelolaan keuangan di lingkungan peradilan. guna menunjang operasional perkantoran. menunjang operasional perkantoran ( Penyerapan Anggaran). MUARA TEWEH, 10 PEBRUARI 2016 PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH SUPARNA, SH NIP. 196606 211989 031002

BAB III PENUTUP Keberhasilan Indikator Kinerja Utama secara makro pada suatu lembaga tidak hanya ditentukan oleh satu instansi/unit kerja, tetapi dipengaruhi oleh keberhasilan instansi/unitkerja lain. Oleh karena itu, Indikator Kinerja Utama pada level lembaga (yang memiliki unit kerja di bawahnya) harus pada tingkat indikator hasil (outcomes) secara bertahap ditingkatkan pada indikator manfaat (benefit) dampak (impacts) atau Indikator kinerja utama pada unit organisasi setingkat eselon I menggunakan indikator hasil (outcome) sesuai dengan kewenangan, tugas fungsi; untuk Indikator kinerja utama pada unit organisasi setingkat eselon II/SKPD/unit kerja mandiri sekurang-kurangnya menggunakan indikator keluaran (output). Indikator Kinerja Utama yang baik cukup memadai untuk pengukuran kinerja satuan kerja organisasi harus memenuhi kriteria antara lain: Spesifik, dapat dicapai, relevan,menggambarkan keberhasilan, dapat dikualifikasi diukur. Karenanya Satuan Kerja Pengadilan Negeri Muara Teweh telah menetapkan Indikator Kinerja Utamanya sebagai bahan dalam penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.