dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

dokumen-dokumen yang mirip
Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

SOAL DINAMIKA ROTASI

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

FIsika DINAMIKA ROTASI

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

PENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Bab VI Dinamika Rotasi

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

Momentum Linier. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com

FISIKA XI SMA 3

Momen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI

Pilihlah jawaban yang paling benar!

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

BAB 13 MOMEN INERSIA Pendahuluan

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

3.6.1 Menganalisis momentum sudut pada benda berotasi Merumuskan hukum kekekalan momentum sudut.

DINAMIKA GERAK FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) Mirza Satriawan. menu. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

MOMENTUM - TUMBUKAN FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) (+GRAVITASI) Mirza Satriawan. menu

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

Momen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

Mengukur Kebenaran Konsep Momen Inersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

MAKALAH MOMEN INERSIA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi

Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

DEPARTMEN IKA ITB Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR. MS Bab 6-1

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012

RENCANA PEMBELAJARAN GERAK ROTASI UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM

Olimpiade Sains Nasional 2012 Tingkat Propinsi. F i s i k a

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

SASARAN PEMBELAJARAN

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

Uji Kompetensi Semester 1

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BENDA TEGAR FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) Mirza Satriawan. menu. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 2 PESAWAT ATWOOD

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GENAP

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

PENGENDALIAN MUTU KLAS X

SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL FISIKA SMA N 1 SINGARAJA. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah.. mm

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika

1. Pada gambar dibawah ini, tekanan hidrostatis yang paling besar berada pada titik. a. A b. B

03. Sebuah kereta kecil bermassa 30 kg didorong ke atas pada bidang miring yang ditunjukan dengan gaya F hingga ketinggian 5 m.

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

GERAK ROTASI. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 3 Tanggal Berlaku : 02 Maret 2012

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009 UJIAN SEMESTER GANJIL

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT

ENERGI POTENSIAL. dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga

Jadi momentum anguler adalah jumlah momen dari momentum linear jika sumbu putar sistem berhimpit.

Prediksi 1 UN SMA IPA Fisika

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

V. MOMENTUM DAN IMPULS

Gerak rotasi: besaran-besaran sudut

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi:

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N

ULANGAN UMUM SEMESTER 1

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

Transkripsi:

Hukum newton hanya memberikan perumusan tentang bagaimana gaya mempengaruhi keadaan gerak suatu benda, yaitu melalui perubahan momentumnya. Sedangkan bagaimana perumusan gaya dinyatakan dalam variabelvariabel keadaan benda, harus dicari melalui pengamatan terhadap benda- benda penyebab gaya. Beberapa kasus sederhana perumusan tersebut akan diuraikan di bawah ini. Gaya berat. Untuk semua benda yang dekat permukaan bumi, percepatan gravitasi yang dialami benda dianggap sama, sehingga berat benda sebanding dengan massanya. Gaya berat pada sebuah benda yang dekat dengan permukaan bumi diberikan oleh dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

Gaya pegas. Sebuah pegas ideal bila diregangkan atau ditekan akan memberikan gaya yang sebanding dengan besar perubahan panjang pegas. Jadi gaya yang diberikan oleh pegas adalah x adalah vektor besar perubahan panjang pegas dan tanda negatif pada persamaan di atas menunjukkan arah gayanya yang berlawanan dengan arah perubahan panjang pegas. Konstanta kesebandingan k disebut juga sebagai konstanta pegas. Gaya normal/gaya kontak. Antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan akan ada gaya dari permukaan benda yang satu ke permukaan benda yang kedua, dan sebaliknya. Arah gaya normal ini tegak lurus ter- hadap permukaan dan membentuk pasangan aksi-reaksi.

Gaya gesekan. Antara dua permukaan benda yang bersentuhan akan ada gaya yang mengarah tangensial terhadap permukaan sentuh. Gaya ini merupakan pasangan dari gaya normal/gaya kontak dan secara bersama mendeskripsikan total gaya yang bekerja antara dua benda yang bersentuhan. Momentum satu benda Momentum adalah besaran yang merupakan perkalian massa dan kecepatan. Mometum sistem benda Jika sistem kita amati terdiri dari sejumlah partikel benda, maka momentum total sistem adalah jumlah vektor dari momentum masing-masing partikel.

Contoh : 1. Sebuah mobil yang memiliki massa 1250 kg berpindah sebesar rata-rata mobil tersebut? km dalam waktu setengah jam. Berapakah momentum 2. Benda yang bermassa masing-masing 2 kg dan 3,5 kg bergerak masingmasing dengan kecepatan m/s dan m/s. Berapa momentum total sistem dua partikel tersebut? Jawab : 1. 2.

Tumbukan Dalam proses tumbukan antara dua benda, gaya yang terlibat, ketika kedua benda dilihat sebagai satu kesatuan, hanya gaya internal. Sehingga pada semua proses tumbukan, selama tidak ada gaya eksternal, total momentum sistem konstan. Ditinjau tumbukan antara partikel 1 dan 2, dengan massa m1 dan m2, dan besar kecepatan awal v1 dan v2. Ketika tumbukan terjadi, partikel 1 memberi gaya ke partikel 2 sebesar F21, dan partikel 2 memberi gaya ke partikel 1 sebesar F12. Sehingga : Besaran integral di ruas kiri persamaan di atas juga disebut sebagai impuls yang diberikan oleh gaya F12. Untuk partikel kedua berlaku

Sehingga persamaan di atas menjadi : Kita akan meninjau terlebih dulu kasus ekstrim, yaitu tumbukan elastik, di mana tidak ada energi sistem yang hilang (sebagai panas maupun bunyi), dan tumbukan total tak elastik, di mana kedua partikel atau benda menempel dan bergerak bersama-sama. Tumbukan Elastik Dalam tumbukan elastik, energi sistem sebelum dan sesudah tumbukan, tetap sama

Persamaan di atas dapat disederhanakan sebagai Dengan membagi persamaan di atas dengan atau Koefisien e disebut koefisien resistusi, dan untuk kasus tumbukan elastik nilai e = 1. Contoh : sebuah mobil box massa 3000 kg sedang melaju kekanan dgn kecepatan 10 m/s menabrak bobil sedan dengan massa 1000 kg yang sedang parkir. Setelah terjadi tabrakan mobil sedan bergerak ke kanan dengan kecepatan 15 m/s. berapa kecepatan mobil sekarang dan apakah tabrakan tersebut termasuk tumbukan sempurna? tumbukan sempurna

Tumbukan tak elastik Tumbukan tak elastik adalah tumbukan yang mana setelah tumbukan kedua benda menyatu dan bergerak dengan kecepatan sama, sehingga : Ini berarti pada tumbukan total tak elastik, nilai e = 0. Contoh : Seekor ikan besar 50 kg hendak menangkap ikan kecil 8 kg. ketika itu ikan besar berenang dengan kecepatan 6 m/s dan ikan kecil berenang dengan kecepatan 2 m/s ke arah ikan besar. Berapakah kecepatan ikan besar setelah berhasil melahap ikan kecil tersebut dan apakah termasuk leting sempurna? Dalam hal ini : tumbukan tak elastik

Tumbukan elastik sebagian Tumbukan elastik sebagian yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum kekekalan mekanik sebab energi sebagian diubah dalam bentuk lain, misal panas, bunyi, getaran, dll. Nilai e yaitu 0 e 1. Contoh : Sebuah mobil kayu bergerak ke kanan dengan kecepatan 5 m/s menabrak mobil kayu lain 3 kg yang bergerak dengan arah yang sama dengan kecepatan 2 m/s. setelah terjadi tabrakan, mobil kayu 3 kg bergerak dengan kecepatan 4,2 m/s. berapa kecepatan mobil 2 kg setelah tabrakan dan apakah termasuk tumbukan sempurna? Tumbukan elastik sebagian

Momen Inersia Momen inersia dari titik partikel tersebut dinyatakan sebagai hasil kali massa partikel dengan kuadrat jarak partikel ke sumbu putar (jari-jari). Dengan demikian momen inersia titik partikel dapat dinyatakan dengan: Benda yang terjadi dari beberapa partikel yang berotasi pada sumbunya maka momen inersianya merupakan jumlah momen inersia dari partikelpartikel yang terkandung di dalam benda tersebut. Sehingga dapat dinyatakan dengan:

Benda-benda yang teratur bentuknya dan berotasi pada suatu sumbu tertentu mempunyai persamaan momen inersia tertentu seperti pada tabel berikut.

Keterangan: m = massa benda L = panjang benda R1 = jari-jari dalam R2 = jari-jari luar

Empat buah partikel dihubungkan oleh sebuah batang yang massanya diabaikan, ditunjukkan seperti gambar di bawah ini. Tentukan momen inersia sistem partikel bila : Diputar terhadap poros A Diputar terhadap poros B Pembahasan : Diputar terhadap poros A I = m.r² I = 2m (0) ² + 4m (r) ² + m (2r) ² + 2m (3r) ² I = 0 + 4m r² + 4m r² + 18m r² I = 26 m r² Diputar terhadap poros B I = m.r² I = 2m (2r) ² + 4m (r) ² + m (0) ² + 2m (r) ² I = 8m r² + 4m r² + 0 + 2m r² I = 14 m r²

Jika sebuah silinder pejal bermassa 2 kg dan berjari-jari 0,1 m diputar melalui sumbu silinder dan segumpal lumpur bermassa 0,2 kg menempel pada jarak 0,05 meter dari pinggir silinder, maka hitunglah momen inersia sistem. Pembahasan : I = I silinder + I lumpur I = ½ mr² + m.r² I = ½ (2).(0,1) ² + 0,2 (0,05) ² I = 0,01 + 0,0005 I = 0,0108 I = 1,05 x 10-2 kg m²

Dinamika Rotasi Momentum sudut Momentum sudut merupakan besaran vektor. Momentum sudut didefinisikan sebagai hasil perkalian silang antara vektor r dan momentum linearnya. Arah momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah putaran sekrup atau dengan aturan tangan kanan. Jika keempat jari menyatakan arah gerak rotasi, maka ibu jari menyatakan arah momentum sudut. Pada gerak translasi benda memiliki momentum linier sedangkan pada gerak rotasi ada momentum sudut. Arah Momentum Sudut Arah momentum sudut L tegak lurus dengan arah r dan arah v. Arah momentum sudutsesuai dengan arah putaran sekrup tangan kanan yang ditunjukan gambar berikut :

Momentum sudut linear akan kekal bila total gaya yang bekerja pada sistem adalah nol. Bagaimana pada gerak rotasi? Pada gerak rotasi kita akan menemukan apa yang disebut sebagai mometum sudut. Dalam gerak rotasi, besaran yang analog dengan momentum linier adalah momentum sudut. Untuk benda yang berotasi di sekitar sumbu yang tetap, besarnya momentum sudut dinyatakan : dengan: L = momentum sudut (kgm 2 /s) I = momen inersia (kgm 2 ) ω = kecepatan sudut (rad/s) Jika benda bermassa m bergerak rotasi pada jarak r dari sumbu rotasi dengan kecepatan linier v, maka persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut : Karena dan maka :

Tampak bahwa momentum sudut analog dengan momentum linear pada gerak rotasi, kecepatan linear sama dengan kecepatan rotasi, massa sama dengan momen inersia. Hubungan Momentum Sudut Dengan Momen Gaya (Torka) Kita telah mengetahui bahwa impuls merupakan perubahan momentum dari benda. Karena v = r. ω, maka : Jadi, kedua ruas dikalikan dengan r, diperoleh:

Mengingat r. F = τ dan m. r 2 = I, maka : dengan I. ω adalah momentum sudut, sehingga : Berdasarkan persamaan diatas dapat dinyatakan bahwa momen gaya merupakan turunan dari fungsi momentum sudut terhadap waktu.

Hukum Kekekalan Momentum Sudut Dalam gerak linear kita telah mempelajari apabila tidak ada gaya dari luar sistem maka momentum sudut total sistem adalah kekal, atau tidak berubah. Dari Persamaan momentum sudut diatas tampak jika torsi pada suatu sistem adalah nol maka dl =0 atau perubahan momentum sudutnya nol, atau momentum sudutnya kekal. Apabila τ = 0 maka L konstan, merupakan hukum kekekalan momentum. Sebagai contoh seorang penari balet berputar dengan kecepatan sudut w, momen inersianya I m. Bila dia kemudian merentangkan kedua tangannya sehingga momen inersianya menjadi I a, berapa kecepatan sudut penari sekarang? Kita bisa menyelesaikan dengan menggunakan hukum kekekalan momentum sudut. Pada penari tidak ada gaya dari luar maka tidak ada torsi dari luar, sehingga momentum sudut kekal : Penari merentangkan kedua tangannya maka momen inersianya menjadi bertambah. I a > I m maka kecepatan sudut penari menjadi berkurang.

Prinsip ini juga dipakai pada peloncat indah. Saat peloncat meninggalkan papan memiliki laju sudut ω o, terhadap sumbu horizontal yang melalui pusat massanya, sehingga dia dapat memutar sebagian tubuhnya setengah lingkaran. Jika ia ingin membuat putaran 3 kali setengah putaran, maka ia harus mempercepat laju sudut sehingga menjadi 3 kali kelajuan sudut semula. Gaya yang bekerja pada peloncat berasal dari gravitasi, tetapi gaya gravitasi tidak menyumbang torsi terhadap pusat massanya, maka berlakukekekalan momentum sudut. Agar laju sudutnya bertambah maka dia harus memperkecil momen inersia menjadi 1/3 momen inersia mula-mula dengan cara menekuk tangan dan kakinya ke arah pusat tubuhnya sehingga terbantu dengan adanya momentum sudut dari gerakannya.

Jika sebuah silinder pejal bermassa 2 kg dan berjari-jari 0,1 m diputar melalui sumbu silinder dan segumpal lumpur bermassa 0,2 kg menempel pada jarak 0,05 meter dari pinggir silinder diputar dengan kecepatan 2 rad/s selama 3 detik, maka hitunglah momen inersia sistem dan momentum sudutnya serta momen gayanya?. Pembahasan : I = I silinder + I lumpur I = ½ mr² + m.r² I = ½ (2).(0,1) ² + 0,2 (0,05) ² I = 0,01 + 0,0005 I = 0,0108 I = 1,05 x 10-2 kg m²