Mengapa perlu menulis karya ilmiah?

dokumen-dokumen yang mirip
MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik

11/1/2011 TUPOKSI GURU: KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PERMASALAHAN

TATA CARA PENULISAN KARYA ILMIAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd.

KARANGAN ILMIAH DAN TEKNIK PENULISAN KARANGAN ILMIAH. Oleh Novi Resmini. Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riva Lesta Ariany, 2014

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah SMA (Sekolah Menengah Atas). menurunkan dan menggunakan rumus Matematika yang diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 1 Konsep Karya Ilmiah [

BAB I PENDAHULUAN. persoalan baru untuk diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu

Pengantar Penulisan Ilmiah U M M I K A L S U M

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF (SKRIPSI)

PKM-ARTIKEL ILMIAH (PKM-AI)

KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI SALAH SATU KARYA PENGEMBANGAN PROFESI GURU Oleh : Dra. Umi Chotimah, M. Pd

Karya Tulis Ilmiah (Penelitian Tindakan Kelas) 1

Oleh: HARRY SULASTIANTO

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

KARYA TULIS ILMIAH. Dalam KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

BAB 2 PERENCANAAN PENELITIAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertujuan: Untuk mengembangkan potensi

Penulisan Karya Ilmiah: Paper, Proposal dan Tesis

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI

BAB II KAJIAN TEORITIS Kedudukan Pembelajaran Menyimpulkan Isi Bacaan dalam KTSP

BAB I PENDAHULUAN. minatnya serta dapat menerapkan keterampilan berbahasa Indonesia secara tepat,

Topik 4 Menyusun Laporan Penelitian Tindakan Kelas dalam bentuk Makalah dan Artikel Jurnal

PENULISAN KARYA ILMIAH BIDANG BIMBINGAN

Promotor: Prof. Dr. H. Samsuddin A.R., M.S. Ko-Promotor: Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd. Anggota: Prof. Dr. Hj. Nenden Sri Lengkanawati, M. Pd.

10 PERTANYAAN MENGENAI PENELITIAN TINDAKAN KELAS OLEH GURU Oleh: Sri Wulandari Danoebroto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

Berpikir & Menulis Ilmiah

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

MACAM KARYA ILMIAH 1. ARTIKEL 2. MAKALAH 3. LAPORAN PENELITIAN (SKRIPSI)

KARYA TULIS ILMIAH 1

BAB I PENDAHULUAN. guru untuk mengetahui dan memperbaiki proses maupun hasil belajar siswa.

KIAT MENULIS LAPORAN ILMIAH. Oleh: Khaerudin Kurniawan

Keterkaitan antara Karya Tulis Ilmiah PENGEMBANGAN PROFESI GURU

90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Ragam Bahasa Ilmiah

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

PKM-ARTIKEL ILMIAH (PKM-AI)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

A. Latar Belakang Masalah

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi

KISI-KISI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIDANG STUDI BAHASA DAN SASTRA INGGRIS

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

PROPOSAL PENELITIAN. Diajukan untuk penyusunan skripsi di Jurusan Pedagogik pada Program Studi PGSD. oleh

TAHAP-TAHAP PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tugas dan Kompetensi Guru. 1. Pengertian Guru. Menurut UU No.14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1, guru adalah pendidik

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Oleh: Setya Raharja 2

A Leading and Outstanding University

PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA

KETERBACAAN Kunci Sukses Membaca Kritis

SISTIMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH MK. AKUNTANSI KEPERILAKUAN

SUKSES DALAM MEMBINA & MEMBIMBING KARYA ILMIAH REMAJA (KIR) PENELITIAN ILMIAH REMAJA (PIR) DI SEKOLAH. Oleh: Pujianto

SILABUS PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. salah satu tujuan pembangunan di bidang pendidikan. antara lain: guru, siswa, sarana prasarana, strategi pembelajaran dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dipaparkan definisi operasional, desain penelitian,

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Sederhana Melalui Media Gambar Seri Di Kelas IV SDN Ginunggung

Satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat (Finoza,2005:165)

SYARAT DAN JENIS KARYA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika Khaerunnisa, 2013

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

Pengertian Tulisan Ilmiah

PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN DALAM BENTUK TULISAN ILMIAH DAN POPULER

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran fisika saat ini adalah kurangnya keterlibatan mereka secara aktif

INU HARDI KUSUMAH PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) BANDUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Laporan Ilmiah Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

Transkripsi:

Bambang Prihadi

Mengapa perlu menulis karya ilmiah? Merupakan bagian dari kehidupan akademis, untuk berkomunikasi serta memberdayakan diri sendiri dan orang lain. Guru sebagai ilmuwan memiliki tanggung jawab untuk selalu mendalami, mengembangkan, dan mencari temuan baru dalam bidang keilmuan. Bagi guru berstatus pegawai negeri sipil yang berpangkat IV/a, merupakan persyaratan kenaikan pangkat. Masih sangat banyak (sekitar 390.000) guru yang berpangkat IV/a terkendala persyaratan itu (Zamroni 2007).

Mengapa perlu menulis karya ilmiah? (lanjutan) Direktorat Profesi Pendidik menawarkan bantuan dana block grant kepada guru berpangkat IV/a untuk mengembangkan profesi dalam bentuk penulisan karya ilmiah. Mereka akan dibimbing secara on line (lewat jaringan internet) oleh pakar dari perguruan tinggi keguruan di provinsi setempat. Tahun 2007, program dibuka bagi 10.000 guru. Mekanisme seleksi dimulai dari pengajuan proposal ke tingkat kabupaten/kota, sebelum kemudian diseleksi di tingkat pusat. Guru yang proposalnya dinyatakan lolos akan menerima bantuan Rp 1 juta per orang guna melancarkan aktivitas penelitian mereka.

Mengapa perlu menulis karya ilmiah? (lanjutan) Ada beberapa bidang karya tulis yang ditawarkan. Di antaranya masalah pembelajaran di kelas, kesalahan konsepsi, strategi pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, sistem evaluasi, serta penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Muaranya adalah penyempurnaan tindakan kelas terhadap siswa yang memiliki beragam bakat dan potensi. Program ini terbuka bagi guru jenjang SD-SMA. Informasi selengkapnya bisa diperoleh melalui telepon 021-7698035.

Apa dan seperti apa karya ilmiah? Karya: hasil kerja Ilmiah: bersifat ilmu Ilmu: pengetahuan yang telah teruji kebenarannya melalui metode ilmiah Sikap ilmiah: terbuka, jujur, teliti, kritis, tidak cepat percaya tanpa bukti, tidak cepat putus asa, tidak cepat puas Hasil karya ilmiah: karangan tertulis dan bentuk lain berdasarkan pengetahuan, sikap, dan berpikir ilmiah

Apa dan seperti apa karya ilmiah? Berpikir ilmiah: berpikir rasional & empirik Rasional: mendasarkan pada penalaran Empirik: mendasarkan pada bukti-bukti faktual Berpikir ilmiah: gabungan berpikir rasional dan empirik Proses berpikir ilmiah: Mengajukan masalah Merumuskan hipotesis Menguji hipotesis berdasarkan data (Verifikasi)

Apa dan seperti apa karya ilmiah? Berpikir ilmiah: berpikir deduktif & berpikir induktif Berpikir deduktif: menarik kesimpulan dimulai dari pernyataan umum menuju pernyataan khusus berdasarkan penalaran (rasio). Hasil: hipotesis Berpikir induktif: kebalikan berpikir deduktif: menarik kesimpulan dimulai dari pernyataan/fakta-fakta khusus menuju pernyataan yang bersifat umum berdasarkan hasil pengamatan di lapangan atau pengalaman empirik, dengan cara mengolah data (misalnya dengan statistika) untuk melakukan generalisasi. Hasil: kesimpulan umum.

Metode Ilmiah (logiko-hipotetiko-verifikatif) Merumuskan masalah: mengajukan pertanyaanpertanyaan problematik untuk dicari jawabannya. Sumber: teori atau fakta empirik (hasil berpikir deduktif atau induktif). Mengajukan hipotesis sebagai jawaban sementara, yang didasarkan pada kajian teoretik (melalui penalaran deduktif). Verifikasi data secara empirik: mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data untuk menguji kebenaran hipotesis. Menarik kesimpulan: menentukan jawaban definitif terhadap masalah-masalah yang diajukan berdasarkan pembuktian atau pengujian empirik setiap hipotesis.

Jenis karya ilmiah Disertasi (S3) Tesis (S2) (Skripsi S1) Laporan Penelitian Makalah seminar Artikel jurnal/media massa

Komponen Karya Ilmiah Latar belakang masalah Masalah dan batasannya Tujuan dan manfaat Metode dan Teknik Analisis

Latar belakang masalah Uraian tentang apa yang menjadi ketertarikan penulis pada objek yang diteliti atau hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap masalah yang muncul. Identifikasi topik-topik yang sedang menjadi kebutuhan. Perlu disertakan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan topik/objek yang dipilih.

Masalah dan batasannya Uraian secara eksplisit masalah yang akan dibahas berkaitan dengan fenomena yang telah diuraikan dalam latar belakang. Pembatasan masalah yang akan dibahas atau diteliti, agar tidak meluas pada aspek-aspek yang tidak relevan. Pembatasan berkaitan dengan keterbatasan biaya, waktu, dan kemampuan.

Tujuan dan manfaat Uraian tentang tujuan dan manfaat penelitian yang dikerjakan, baik secara teoretik maupun praktis bagi lingkungan akademis serta masyarakat secara umum.

Metode Pengumpulan Data Menggunakan alat ukur, misalnya skala, tes, atau pengamatan Data kualitatif atau kuantitatif Instrumen dikembangkan berdasarkan indikator yang diturunkan dari variabel

Metode dan Teknik Analisis Metode adalah cara yang harus dilaksanakan: deskriptif, komparatif, eksperimen, sensus, survai, kepustakaan, dan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Tidak semua metode perlu dan relevan untuk digunakan dalam menganalisis data penelitian.

Landasan teori Menghasilkan hipotesis/berfungsi mengarahkan pembahasan Penelitian perlu memiliki landasan teori yang kuat. Perlu ketelitian dalam menentukan landasan teori untuk mendukung pembedahan masalah.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab yang terpenting dalam penelitian ilmiah. Berisi deskripsi dan analisis data serta interpretasinya secara tuntas.

Penutup Berisi simpulan dari hasil penelitian dan saran. Simpulan harus disajikan secara sederhana dan singkat, agar hasil penelitian dapat dipahami secara ringkas. Saran dilakukannya penelitian lanjutan, misalnya berkaitan dengan kelemahan atau hambatan dalam penelitian yang telah dilakukan.

Daftar Pustaka Merupakan bagian yang penting, karena penelitian ilmiah harus menggunakan referensi-referensi pendukung. Penggunaan referensi tidak dibatasi, sewajar dan seperlunya saja. Tata cara penulisan bibliografi harus diperhatikan: buku, jurnal, majalah, surat kabar, internet.

Abstrak Untuk makalah, satu atau dua paragraf Untuk laporan penelitian, tiga paragraf, berisi tujuan, metode, dan hasil.

Catatan Judul tidak sama dengan topik atau permasalahan. Nyatakan permasalahan dalam bentuk kalimat tanya terbuka (jawabannya penjelasan, bukan ya atau tidak) Hindari kata-kata yang tidak baku. Simpulan harus berkaitan dengan permasalahan, dengan kata-kata yang terukur atau pasti. Hindari kata pengaruh, karena mencakup semua segi dan memerlukan metode eksperimen. Hindari kalimat majemuk yang bertingkat-tingkat, karena dapat mengaburkan inti kalimat. Gunakan istilah asing dengan benar. Buatlah kutipan dengan benar, agar terhindar dari penjiplakan. Jangan lupa membuat daftar gambar dan daftar tabel.

Catatan (Lanjutan) Jangan membuat kalimat tanpa subjek. Tuliskan kata asing dengan benar, dengan huruf miring. Pendahuluan dan landasan teori jangan sampai mendominasi laporan.

Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Seperti laporan penelitian pada umumnya, tetapi hasil penelitian merupakan laporan perkembangan siklus, bukan pengolahan data kuantitatif. Peneliti mendeskripsikan kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya, dengan tahap-tahap tindakan seperti perencanaan tindakan, analisis, refleksi, observasi dan tindakan, dan seterusnya.

Format Laporan Penelitian Halaman Judul Halaman Pengesahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Pendahuluan Landasan Teori Metode Penelitian Hasil Penelitian dan Pembahasan Penutup (Kesimpulan dan Implikasi/Saran) Daftar Pustaka Lampiran (Diberi judul dan nomor halaman)

Format Laporan Penelitian Eksperimen Pembukaan Halaman Judul Halaman Pengesahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Pendahuluan Landasan Teori Isi (Rancangan, Implementasi, dan Pengujian) Penutup Daftar Pustaka Lampiran

Format Artikel Ilmiah Judul Abstrak Pendahuluan Kajian Teori Metode Penelitian Hasil Penelitian dan Pembahasan Simpulan Daftar Pustaka

Artikel Ilmiah Populer Gagasan harus: Penting bagi sejumlah besar orang Dapat difokuskan secara tajam Tidak terikat waktu Baru dan memiliki pendekatan yang unik

Artikel Ilmiah Populer Pola pemecahan topik : Memecah topik menjadi subtopik-subtopik dan kemudian menganalisisnya masing-masing. Pola masalah dan pemecahannya: Mengemukakan masalah, kemudian menganalisis pemecahannya menurut para ahli di bidang keilmuan yang bersangkutan. Pola kronologi : Membahas topik sesuai dengan urut-urutan terjadinya peristiwa.

Artikel Ilmiah Populer Pola pendapat dan alasan pemikiran Penulis mengemukakan pendapatnya sendiri tentang topik yang dibahasnya, dan menunjukkan alasan pemikiran yang mendasarinya. Pola pembandingan Membandingkan aspek-aspek dari suatu topik dan membahsa persamaan dan perbedaannya.

Artikel Ilmiah Populer Pendahuluan: Bisa berupa: Ringkasan Pernyataan yang menonjol Pelukisan Anekdot Pertanyaan Kutipan orang lain Amanat langsung

Artikel Ilmiah Populer Pembahasan: Disarankan dipecah-pecah menjadi beberapa bagian, masing-masing dibatasi dengan subjudul-subjudul. Membahas topik secara lebih mendalam, menguraikan persoalan yang perlu dibahas, jika perlu dibandingkan dengan persoalan lain. Penutup: Simpulan dari isi tulisan secara keseluruhan. Dapat berupa saran, imbauan, atau ajakan.

Bahasa Artikel Ilmiah Populer Merupakan pembahasan yang mudah dipahami oleh pembaca umum. Menggunakan kosa kata sehari-hari, bukan kosa kata akademis.

Jadilah well-rounded-man, agar banyak ide untuk menulis. Untuk belajar menulis, dapat ditiru penulis-penulis yang ahli (copy the master).

SELESAI TERIMA KASIH

Tugas sekolah: mengembangkan potensi peserta didik secara optimal menjadi kemampuan yang berguna bagi dirinya untuk hidup di masyarakat. Holland (1973): 6 skala inventori preferensi (dimensi intelektual, realistik, artistik, sosial, pengusaha, dan konvensional). Gardner: inteligensi lingusitik, logika matematik, musik, kinestetik, spasial, naturalist interpersonal, dan intrapersonal. Siswa yang berada pada dimensi artistik akan cocok bila belajar pada program studi yang berkaitan dengan teologi, psikologi klinis, seni, dan musik. Berdasarkan potensi peserta didik, maka perlakuan yang dirancang akan bisa lebih tepat, untuk mengembangkan potensinya secara optimal.

Faktor penentu kualitas pendidikan: kualitas pembelajaran karakter istik peserta didik: bakat, minat, dan kemampuan. Kualitas pembelajaran: interaksi peserta didik dengan sumber belajar, termasuk pendidik. Interaksi yang berkualitas: Menyenangkan: belajar dengan rasa senang Menantang : ada pengetahuan atau keterampilan yang harus dikuasai untuk mencapai kompetensi.

Penelitian mutakhir: guru perlu memiliki seperangkat keterampilan dan kompetensi agar dapat mengajar secara efektif, yaitu 1) Pengetahuan tentang watak dan kebutuhan siswa berbakat, 2) Keterampilan menggunakan teks dan tes, 3) Keterampilan menggunakan dinamika kelompok, 4) Keterampilan dalam bimbingan dan konseling, 5) Keterampilan dalam pengembangan pemikiran kreatif, 6) Keterampilan menggunakan strategi seperti simulasi, 7) Keterampilan memberikan kesempatan belajar pada semua tingkat kognitif (mulai tingkat rendah sampai tingkat tinggi), 8) Keterampilan dalam menghubungkan dimensi kognitif dan afektif, 9) Pengetahuan tentang perkembangan baru dari pendidikan, 10) memiliki pengetahuan tentang riset mutakhir mengenai perkembangan siswa (Munandar, 2001).