BAB I PENDAHULUAN. yang mendesain dan memproduksi circuit breaker untuk perlindungan peralatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat

JSIKA Vol. 5, No. 12. Tahun 2016 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jika tidak ditangani dengan baik. Klaim yang tidak ditangani dengan

1 BAB I PENDAHULUAN. milik pemerintahan yang bergerak di bidang pendidikan. Dispendik sendiri

BAB I PENDAHULUAN. pusat di Jalan Kembang Jepun No , surabaya diterbitkan oleh PT. Haji

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi (TI) yang cukup

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. bidang jual-beli makanan dan minuman khususnya kopi. COFFEE CORNER

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. HD Finance adalah perusahaan yang bergerak dibidang kredit motor

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang memproduksi berbagai macam pupuk, seperti: Urea, ZA, SP-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi adalah melakukan penilaian kinerja (Performance Appraisal). Melalui

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang sudah ditempuh. Pada SMK Negeri 1 Cerme proses. Dengan adanya Kurikulum 2013 tiap guru harus mempelajari proses

BAB I PENDAHULUAN. seluruh pelosok Jawa Timur khususnya untuk bagian hidrologi. Untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. PT Bhirawa Steel Surabaya adalah salah satu produsen baja tertua dan

BAB I PENDAHULUAN. madya VI no.2 Surabaya. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya sendiri

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan penambahan line up bisnis dibidang Pelayanan Jasa Operasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya (Stikom Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang. Dewasa ini konstruksi bangunan merupakan salah satu langkah yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga informasi yang diharapkan cepat didapat. di kontraktor pengeboran minyak. Berkantor pusat di Kota Sidoarjo, PT MU

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM. PT Lotus Indah Textile Industries, Human Resource Department

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi Informatika (IT) hampir

BAB I PENDAHULUAN. membahas dan menangani tentang penyakit pada sistem reproduksi (traktus genitalis)

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai bahasa perusahaan yang berguna untuk memberikan informasi berupa data-data

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang dihasilkan menjadi lamban dan kurang maksimal.

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi sebagai sarana untuk mendukung dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bidang manufaktur sebagai fabrikator struktur baja berskala besar. Head Office

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi ini sangatlah maju pesat sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. transaksi penjualan tiap gerai senilai Rp ,00 per hari, maka perputaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses penilaian kinerja merupakan salah satu dari sub proses Manajemen

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. cukup banyak, maka perencanaan jenjang karir dari tiap karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Primasatya Husada Citra (PHC) Surabaya merupakan anak

dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. lebih dari 2000 jumlah barang yang terdapat di Toserba Santi Jaya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi pada saat ini telah membawa

AMIK MDP. Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Semester Genap Tahun / 2011

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi semakin pesat, mendorong manusia

sebagai karyawan, kolega maupun staf berdasarkan pandangan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada kota Surabaya

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL...xvii BAB I PENDAHULUAN Tujuan...

BAB I PENDAHULUAN. dalam penjualan peralatan alat listrik. UD Novanel Setia yang berdiri pada tahun

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. kualitatif. Berdasarkan penelitian penulis, maka objek penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan banyak perusahaan yang ingin atau telah mengubah seluruh

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang menunjang proses pendidikan adalah kegiatan penjadwalan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. LSP memiliki beragam jenis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi semakin berkembang di berbagai bidang. Semua

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan target dan tujuan perusahaan. Hal ini dapat tercapai apabila perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. akademik yang ada pada SMAK Untung Suropati Sidoarjo. lingkup perpustakaan pada SMAK Untung Suropati Sidoarjo tidak hanya sebagai

Gambar 4.1 Flowmap Usulan Pengecekan Berkas

BAB I PENDAHULUAN. pengolaan informasi. Sebagian besar kegiatan manusia saat ini memerlukan

LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv. SURAT PERNYATAAN... v. MOTTO DAN PERSEMBAHAN...

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seiring perkembangan zaman, pelanggan yang selalu bertambah dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan yang luas, maka penggunaan internet sebagai fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun UD. New Sehati bergerak dibidang produksi dan penjualan aneka

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi tanggung jawab manajemen sumber daya manusia. Pengelolaan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. JASNITA TELEKOMINDO DENGAN MENGGUNAKAN

ABSTRAK. Kata Kunci : enterprise architecture, arsitektur sistem informasi, 8-Productions, TOGAF, TOGAF ADM

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi (TI) yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Laporan ini penulis memilih topik Rancang Bangun Sistem. Informasi pada Koperasi Surya Mandiri Surabaya karena pada Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur yang memproduksi berbagai sparepart elektronik, kendaraan, dan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian, serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Saat ini aplikasi administratif semakin banyak digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. POS INDONESIA AREA VII Teknologi Jawa Timur merupakan. perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kegiatan yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. sudah banyak berkembang seperti salah satunya teknologi informasi. Yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi yang berkembang pesat dibanding beberapa tahun lalu.

AMIK MDP. Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Semester Genap Tahun 2010/2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi komputer di era saat ini sangat membantu brainware untuk

BAB I PENDAHULUAN. RSBS sendiri memiliki bermacam departemen dari yang sifatnya medis maupun

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB I PENDAHULUAN. 1332/MENKES/SK/X/2002, Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah. SMA Ta miriyah Surabaya merupakan salah satu sekolah menengah atas

Pembuatan Sistem Pemesanan, Pembayaran, dan Pengorganisiran Tenan Pujasera X. Wiryanto Wijaya Teknik Informatika

BAB I PENDAHULUAN. Negara (BUMN) milik Indonesia yang bergerak di bidang telekomunikasi,

1.1 Latar Belakang Masalah. Dipo Lokomotif Sidotopo merupakan tempat perawatan sarana lokomotif

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif memacu PT. HD Finance untuk

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin kompetitif memacu perusahaan untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Menurut Kosasih dan Budiani (2007:80) dalam upaya meningkatkan kualitas, perusahaan menyadari adanya tuntutan untuk memiliki kemampuan dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu cara dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah dengan melaksanakan penilaian kinerja. Dengan melaksanakan penilaian kinerja, perusahaan dapat mengetahui hasil kinerja karyawan mengenai kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja, kedisiplinan kerja, dan loyalitas karyawan. PT. E-T-A Indonesia adalah anak perusahaan internasional dari Jerman yang mendesain dan memproduksi circuit breaker untuk perlindungan peralatan yang bertujuan untuk memberikan solusi proteksi arus listrik. PT. E-T-A Indonesia merupakan salah satu tempat bagi perusahaan Jerman untuk melakukan perakitan terhadap produk yang akan dijual oleh induk perusahaan Jerman. PT. E-T-A Indonesia memiliki seorang Managing Director (MD) yang membawahi dua orang General Manager (GM) yaitu GM Operational dan GM Business Operation. MD membawahi tiga departemen yaitu Quality, Health and Safety & Changed Management (QHSE-CM); Engineering; dan Finance and Administration. GM Operational membawahi lima departemen yaitu Process 1

2 Optimization and IT (POIT); Facility; Human Resource Department (HRD); Production; Production and Planning Control (PPC). Sementara itu GM Busines Operation membawahi tiga departemen yaitu Procurement; Sales and Marketing; dan Material Handling. Masing-masing departemen dipimpin oleh seorang manajer yang membawahi dua sampai dua belas karyawan. Posisi jabatan MD, dan GM yang sering bertugas ke luar kota menyebabkan proses penilaian menjadi terhambat. Hal ini dikarenakan HRD harus menunggu MD dan GM kembali ke kantor untuk memberikan penilaian. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang dapat diakses dari luar kantor dan di mana saja agar MD dan GM dapat memberikan penilaian. Penilaian kinerja pada PT. E-T-A Indonesia dilakukan setiap tiga bulan sekali. Proses penilaian kinerja dimulai dari HRD yang membagikan form kepada MD, GM, dan Manajer setiap departemen. Form yang dibagikan berisi satu lembar form penilaian untuk diisi dan satu lembar form definisi untuk setiap nilai. Dalam melakukan penilaian kinerja, MD, GM, dan manajer membutuhkan kertas sebanyak dua lembar untuk setiap karyawan yang akan dinilai. Tabel 1 menunjukkan total lembar form penilaian yang dibutuhkan dalam melakukan satu kali penilaian kinerja dan banyaknya karyawan yang dinilai. Tabel 1.1 Perhitungan Lembar Form dan Karyawan yang dinilai Nama Jabatan Jumlah yang dinilai Total Managing Director 5 2x5 = 10 GM Operational 5 2x5 =10 GM Business Development 3 2x3 = 6 Manajer POIT 4 2x4 = 8 Manajer Facility 12 2x12 = 24 Manajer HRD 2 2x2 = 4 Manajer Production 10 2x10 = 20 Manajer PPC 8 2x8 = 16

3 Nama Jabatan Jumlah yang dinilai Total Manajer QM; CM; HSE 10 2x10 = 20 Manajer Engineering 6 2x6 = 12 Manajer Finance 5 2x5 = 10 Manajer Procurement 4 2x4 = 8 Manajer Sales and marketing 2 2x2 = 4 Manajer Material Handling 9 2x9 = 18 Total akhir 85 170 Pada tabel di atas dapat dilihat jumlah lembar form penilaian yang harus disiapkan oleh HRD dalam melakukan satu kali penilaian kinerja dan banyaknya karyawan yang dinilai. Banyaknya form penilaian kinerja yang harus diisi mengakibatkan HRD kesulitan dalam melakukan perhitungan dan pengarsipan hasil penilaian. Form penilaian dan definisi setiap nilai saat ini sangat sederhana yaitu hanya menampilkan induk dari kriteria tanpa ada sub kriteria. Hal itu menyebabkan MD, GM, dan manajer ragu untuk memberikan penilaian karena tidak mengetahui karyawan yang dinilai itu termasuk dalam aspek yang mana. Form penilaian ini dapat dilihat pada lampiran 1. Penilaian ini akan berdampak pada penentuan karyawan untuk menentukan jenjang karir, sehingga sistem penilaian ini perlu diperbaiki. Proses penilaian karyawan dilakukan dengan cara atasan menilai bawahan secara langsung dan setiap karyawan dinilai oleh satu atasan langsung. Penilaian dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung dan hasil kerja yang telah dicapai. Setelah form penilaian terisi, maka MD, GM, dan manajer mengembalikan form penilaian kepada HRD untuk kemudian dilakukan perekapan nilai. Dengan banyaknya jumlah karyawan yang dinilai, HRD membutuhkan waktu tiga hari kerja untuk melakukan perekapan nilai hingga

4 membagikan hasil penilaian kepada karyawan. Jika ada karyawan yang mendapat nilai di bawah standar maka HRD akan memanggil karyawan tersebut untuk diberi pengarahan. Pengarahan pada karyawan disesuaikan dengan tingkat nilai yang diperoleh oleh setiap karyawan. Tingkat nilai ini dapat dilihat pada lampiran 1. Untuk nilai 6 sampai dengan 11 termasuk dalam kategori kurang, maka akan diberi pelatihan kerja. Untuk nilai 12 sampai dengan 17 termasuk dalam kategori cukup, maka akan diberi pengarahan untuk meningkatkan prestasinya. Untuk nilai 18 sampai dengan 23 termasuk dalam kategori baik, maka akan diberi pengarahan meningkatkan kemampuannya agar mendapat nilai sempurna. Untuk nilai 24 termasuk dalam kategori sangat baik, maka HRD akan mempertimbangkan karirnya di perusahaan. Menurut Ilyas (2002:16), bahwa penilaian kinerja yang baik adalah dengan mengevaluasi menggunakan metode 360 derajat. Teknik ini merupakan pengembangan terakhir dari teknik penilaian diri sendiri. Dalam metode 360 derajat, penilai adalah atasan, rekan kerja, diri sendiri, dan bawahan. Teknik ini dapat memberikan data nilai yang lebih baik dan dapat dipercaya karena dilakukan penilaian silang. Dengan menerapkan metode 360 derajat, maka form penilaian akan dibuat lebih rinci dari form penilaian sebelumnya. Form penilaian yang dibuat juga mempunyai definisi yang lebih jelas karena tiap indikator akan memiliki definisi nilai yang berbeda. Aspek yang diberikan untuk penilaian akan disesuaikan dengan kapasitas yang dinilai. Cara perhitungan nilai akan menggunakan Skala Likert. Tiap indikator memiliki bobot persentase tersendiri

5 dengan total bobot keseluruhan 100 persen. Hasil untuk indikator diperoleh dengan mengalikan nilai yang diberikan dengan bobot persentase indikator. Nilai akhir diperoleh dengan menjumlahkan semua nilai indikator. Dengan adanya form penilaian yang baru serta definisi untuk setiap indikator yang lebih komplek, proses penilaian membutuhkan ketelitian dalam melakukan perhitungan. Oleh karena itu diperlukan aplikasi yang dapat membantu dalam proses penilaian kinerja. Berdasarkan uraian di atas, maka perusahaan membutuhkan aplikasi penilaian kinerja karyawan dengan metode 360 derajat berbasis web. Aplikasi penilaian yang dibuat ini dapat digunakan oleh atasan, diri sendiri, bawahan, dan rekan kerja yang memberikan penilaian. Selain itu, aplikasi ini juga dapat memberikan timbal balik kepada HRD untuk mengambil tindakan yang dapat dilakukan. Dengan adanya sistem berbasis web ini, proses penilaian kinerja dapat dilakukan di mana pun selama terdapat koneksi internet dan diharapkan proses penilaian kinerja yang dilakukan PT. E-T-A Indonesia dapat lebih efektif. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana merancang bangun aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT. E-T-A Indonesia menggunakan metode 360 derajat. 1.3 Pembatasan Masalah Agar pembahasan dalam penelitian ini nantinya terfokus dan tidak terlalu meluas, maka diperlukan batasan-batasan mengenai permasalahan di atas, yakni:

6 1. Kriteria-kriteria pada penilaian kinerja berdasarkan ketentuan perusahaan. 2. Penentuan bobot untuk tiap indikator ditentukan oleh perusahaan. 3. Sistem tidak membahas jenjang karir dan kesejahteraan karyawan. 4. Aplikasi dapat digunakan oleh penilai yaitu MD, GM, manajer, staf dan digunakan untuk menilai GM, manajer, staf. 5. Penelitian tidak membahas tahap pemeliharaan aplikasi lebih lanjut. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun aplikasi penilaian kinerja karyawan pada PT. E-T-A Indonesia menggunakan metode 360 derajat. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari adanya penelitian ini adalah: 1. Departemen Human Resource a. Dapat mempermudah proses penilaian karena tidak perlu membagikan dan mengumpulkan kembali form penilaian dari manajer. b. Mengurangi penggunaan kertas, tidak perlu mencetak form penilaian. c. Mengurangi kesalahan hitung nilai karyawan. d. Tidak perlu merekap nilai secara manual karena sudah dilakukan oleh aplikasi secara otomatis. 2. Pihak penilai a. Dapat memberikan penilaian kepada atasan bawahan dan rekan kerja. b. Tidak perlu membawa berkas kertas terlalu banyak. c. Dapat melihat nilai seluruh bawahannya

7 3. Pihak dinilai a. Dapat melihat nilainya sendiri yang diperoleh. 1.6 Sistematika Penulisan Secara sistematika, penulisan penelitian ini diatur dan disusun ke dalam lima bab, yaitu: Pada bab pertama ini menjelaskan latar belakang yang mendasari penulis dalam merancang dan membangun aplikasi penilaian kinerja karyawan. Bab ini juga mencakup perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan serta sistematika penulisan laporan penelitian. Pada bab kedua ini menjelaskan konsep-konsep dan teori teori yang mendukung dalam penyelesaian penelitian, yaitu: penilaian kinerja, kinerja, standar kinerja, penilaian 360 derajat, metode 360 derajat, Skala Likert, Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC), Analisis dan Perancangan Sistem, website. Teori-teori ini yang akan digunakan penulis dalam menyelesaikan laporan dan aplikasi pada penelitian ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian sesuai dengan teori yang telah didapatkan. Pada bab ketiga ini terdiri dari dua bagian, yaitu analisis sistem dan desain sistem. Pada bagian analisis sistem akan dijelaskan bagaimana sistem ini akan dibuat. Tahap ini dimulai dengan penjelasan tentang sistem yang ada sekarang, dilanjutkan dengan analisis dari permasalahan yang ada. Setelah melakukan analisis, akan dilakukan desain sistem yang akan di gambarkan menggunakan workflow, system flow, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan desain interface.

8 Pada bab keempat ini menjelaskan hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang telah dilakukan. Dalam bab ini akan menunjukkan tampilan dari sistem informasi yang telah dibuat, serta analisis dari hasil uji coba sistem informasi yang telah dilakukan. Pada bab kelima ini menjelaskan kesimpulan pembahasan permasalahan yang telah dilakukan dan saran bagi pengembangan aplikasi penilaian kinerja karyawan kedepannya.