A1 Selamat Datang dan Selamat Mengikuti Pelatihan PERPAJAKAN
Slide 1 A1 Axioo; 17/11/2011
PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORG. PRIBADI BADAN KARYAWAN Usahawan Omzet<4,8M Omzet>=4,8M 1. Cara Menghitung Penghasilan Bersih Gaji Bersih Perkiraan/Norma Pembukuan Pembukuan 2. Cara Menghitung Penghasilan Kena Pajak Dikurangi PTKP Tidak Dikurangi PTKP 3. Cara Pengeanaan PPh ( Tarif) Tarif PPh Orang Pribadi Tarif PPh Badan
Soal 1 Seorang Wajib Pajak menerima atau memperoleh penghasilan neto Tahun Pajak 2010 sebesar Rp96.800.000,00. Wajib Pajak berstatus kawin dan mempunyai 3 (tiga) orang anak, sedangkan isterinya tidak mempunyai penghasilan sendiri. Berapa PPh Terutang?
Jawaban Soal 1 Penghasilan Neto 1 tahun Penghasilan Tidak Kena Pajak Penghasilan Kena Pajak Rp 96.800.000,00 Rp 21.120.000,00 -/- Rp 75.680.000,00 PPh yang terutang : 5% x Rp50.000.000,00 15% x Rp25.680.000,00 Jumlah Rp 2.500.000,00 Rp 3.852.000,00 +/+ Rp 6.352.000,00
Soal 2 Seorang Wajib Pajak yang berstatus tidak kawin baru datang dan mempunyai niat menetap di Indonesia untuk selama-lamanya pada awal Oktober 2010 dan menerima atau memperoleh penghasilan dari usaha mulai Oktober s.d. Desember 2010 sebesar Rp5.750.230,00.sendiri. Berapa PPh Terutang?
Jawaban Soal 2 Penghasilan 3 bulan Penghasilan 1 tahun : = Rp 5.750.230,00 12 X Rp5.750.230,00 3 Penghasilan Tidak Kena Pajak Penghasilan Kena Pajak Dibulatkan menjadi PPh yang terutang 1 tahun = 5% x Rp7.160.000,00 PPh yang terutang tahun 2010 (3 bulan) = 3 X Rp358.000,00 12 = Rp 23.000.920,00 = Rp 15.840.000,00 -/- Rp 7.160.920,00 Rp 7.160.000,00 = Rp 358.000,00 = Rp 89.500,00
Soal 3 Seorang Wajib Pajak dalam tahun 2010 menerima atau memperoleh penghasilan neto sebesar Rp219.608.000,00. Wajib Pajak berstatus kawin pisah harta dan mempunyai 3 (tiga) orang anak, sedangkan isterinya menerima atau memperoleh penghasilan neto dari usaha sebesar Rp109.192.000,00. Berapa PPh Terutang?
Jawaban Soal 3 Penghasilan Neto suami Penghasilan Neto isteri Penghasilan Neto gabungan PTKP: K/I/3 Penghasilan Kena Pajak PPh terutang gabungan (suami dan isteri) : 5 % x Rp 50.000.000,00 15% x Rp200.000.000,00 25% x Rp 41.400.000,00 Rp 219.608.000,00 Rp 109.192.000,00 +/+ Rp 328.800.000,00 Rp 37.400.000,00 -/- Rp 291.400.000,00 = Rp 2.500.000,00 = Rp 30.000.000,00 = Rp 10.350.000,00 +/+ = Rp 42.850.000,00 a. Untuk SPT suami PPh terutang diisi = 219.608.000 X Rp 42.850.000 = Rp 28.619.838 328.800.000 b. Untuk SPT isteri PPh terutang diisi = 109.192.000 X Rp 42.850.000 = Rp 14.230.162 328.800.000
Soal 4 Seorang Wajib Pajak (Suami) dalam tahun 2010 menerima atau memperoleh penghasilan neto sebesar Rp 219.608.000,00. Wajib Pajak berstatus hidup berpisah (HB) dan mempunyai 3 (tiga) orang anak, sedangkan isterinya menerima atau memperoleh penghasilan neto dari usaha sebesar Rp 109.192.000,00. Berapa PPh Terutang?
Jawaban Soal 4 a. Penghitungan PPh terutang bagi suami : Penghasilan Neto suami PTKP (TK/3) Penghasilan Kena Pajak Rp 219.608.000,00 Rp 19.800.000,00 -/- Rp 199.808.000,00 PPh terutang suami: 5 % x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000 15% x Rp149.808.000 = Rp 22.471.200 +/+ Jumlah Rp 24.971.200 b. Penghitungan PPh terutang bagi isteri : Penghasilan Neto isteri PTKP (TK) Penghasilan Kena Pajak PPh terutang isteri : 5% x Rp 50.000.000,00 15% x Rp 43.352.000,00 Jumlah Rp 109.192.000,00 Rp 15.840.000,00 -/- Rp 93.352.000,00 Rp 2.500.000,00 Rp 6.502.800,00 +/+ Rp 9.002.800,00
Data Tahun 2010 : Soal 5 Nama : Hendra Sialagan NPWP : 08.296.172.2.007.000 Pekerjaan : Dagang Tekstil/Direktur CV Inovasi Status : Menikah Tanggungan : 1 orang anak (PTKP K/I/1) Peredaran bruto atau omzet dari usaha dagang tekstil Hendra Sialagan adalah Rp1.000.000.000,- (tarif norma30%).
Soal 5 (Lanjutan) Penghasilan lainnya pada tahun 2010 adalah : 1. Jasa angkutan darat (angkutan kota), (norma 25%) dengan omzet sebesar Rp 400.000.000,00 2. Gaji bersih sebagai direktur di CV Inovasi sebesar Rp 44.400.000,00 3. Keuntungan dari penjualan perhiasan emas sebesar Rp38.000.000,00 (Hendra Sialagan membeli perhiasan emas seharga Rp40.000.000,00 dan kemudian dijual seharga Rp78.000.000,00) Isteri bernama Megan Susilawati dan mempunyai NPWP 07.890.123.4.567.000 (NPWP sendiri yang terpisah dengan suami) dan menerima penghasilan neto selama pada tahun 2010 total sebesar Rp141.000.000,00 yang berasal dari : 1. Penghasilan sebagai karyawan (Rp129.000.000,00) 2. Penghasilan dari keuntungan selisih kurs (Rp12.000.000,00) Berapa dan bagaimana penghitungan PPh Terutang?
Ilustrasi Tahun 2012 (Simulasi Penghitungan PhKP) 1&2 Peredaran bruto Rp. 425.000.000 Biaya (3M) 315.000.000 Penghasilan neto usaha 110.000.000 Penghasilan lainnya 17.500.000 Biaya (3M) lainnya (13.000.000) Penghasilan neto lain 4.500.000 Total Penghsl. neto 114.500.000 Kompensasi kerugian (11.000.000) PhKP bagi WP Badan 103.500.000 PTKP bagi WPOP (K/3) 21.120.000 PhKP bagi WPOP DN Rp. 82.380.000 13
Ilustrasi Tahun 2013 (Simulasi Penghitungan Ph.KP) Peredaran bruto Rp. 425.000.000 Biaya (3M) 315.000.000 Penghasilan neto usaha 110.000.000 Penghasilan lainnya 17.500.000 Biaya (3M) lainnya (13.000.000) Penghasilan neto lain 4.500.000 Total Penghsl. neto 114.500.000 Kompensasi kerugian (11.000.000) PhKP bagi WP Badan 103.500.000 PTKP bagi WPOP (K/3) 32.400.000 PhKP bagi WPOP DN Rp. 71.100.000 14
Kasus Perhitungan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Dalam tahun 2013 Tn. Acep Gorbachev, SH. adalah WPOP DN dgn status kawin dan mempunyai 2 (dua) orang anak (K/2). Ia seorang Lawyer (Advokat) bertempat tinggal di Bandung yang juga memiliki industri rotan di Bandung dan di Cirebon, dan Istrinya tidak bekerja. Peredaran usaha dari Industri Rotan setahun di Bandung Rp. 500.000.000,00 Peredaran usaha dari Industri Rotan setahun di Cirebon Rp. 350.000.000,00 Penerimaan bruto sebagai Lawyer (advokat) setahun di Bandung Rp. 75.000.000,00 Sesuai KEP No.536/PJ/2000 bahwa Norma Penghitungan Penghasilan Neto untuk Industri Rotan di Bandung tarifnya sebesar 15% dan untuk di Cirebon 12,5%. Sedangkan untuk Lawyer di Bandung tarifnya yaitu 51%. Hitunglah besarnya PPh Terutang WPOP DN Tn. Acep Gorbachev, SH.! 3
CONTOH : PT AKU SAYANG INDAH, BARU BERDIRI tanggal 2 MARET 2012, PEREDARAN / PENERIMAAN BRUTO MENURUT PEMBUKUAN DLM BULAN MARET 2012 SEBESAR Rp. 2 M DGN JUMLAH PENGHASILAN NETO BULAN MARET TSB MISALNYA Rp 480.000.000. PENGHASILAN NETO SETAHUN 12 x Rp 480.000.000. = Rp5.760.000.000. PPh TERUTANG BERDASARKAN TARIP Pasal 17-UU PPh, ADALAH : 25% x Rp5.760.000.000. = Rp 1.440.000.000. DG DEMIKIAN ANGSURAN PPhPsl 25 UNTUK BULAN MARET TSB ADALAH 1/12 x Rp1.440.000.000. = Rp120.000.000. UNTUK BULAN-BULAN BERIKUTNYA DIHITUNG KEMBALI DIDASARKAN PENGHASILAN NETO BULAN YBS, SESUAI DG CONTOH DIATAS 2. WP BARU YG MENGGUNAKAN NORMA PERHITUNGAN/TIDAK WAJIB PEMBUKUAN, ARTINYA PEREDARAN USAHA /PENERIMAAN BRUTO/ OMZET USAHANYA DIBAWAH Rp 4.800.000.000./TAHUN. PERHITUNGAN NORMA HANYA DIPERKENANKAN BAGI WP ORANG PRIBADI DN. 4
RUMUSNYA : PENERIMAAN BRUTO DIKALIKAN PROSENTASE NORMA PERHITUNGAN BAGI USAHA/KEGIATAN YBS YANG DISETAHUNKAN ( DIKALIKAN 12 ) DIKURANGKAN DG PTKP SESUAI STATUS Wajib Pajak, SELANJUTNYA DITARIP DG TARIP Psl 17 UU No 17 ( PPh ), HASILNYA KEMBALI DIBAGI 12, DAN TATA CARA SEPERTI INI DITERAPKAN TIAP BLN s/d AKHIR THN PAJAK.
CONTOH : ATEP(WPOP) BER-NPWP MEMULAI USAHA BLN APRIL 2012 USAHA BENGKEL MOTOR.PENERIMAAN BRUTO BULAN APRIL 2012 TERSEBUT MISALNYA Rp 160.000.000. PROSENTASE NORMA PERHITUNGAN UTK USAHA MOTOR DIMAKSUD SESUAI DENGAN KLASIFIKASI USAHANYA, PENGHASILAN NETONYA 22,5%. ATEP KAWIN DAN PUNYA ANAK 2 ORANG (K/2). PERHITUNGAN : PENGHASILAN NETO BULAN APRIL2012 MENURUT NORMA 22,5% x Rp 160.000.000. = Rp 36.000.000. PN SETAHUN 12 x Rp 36.000.000.= Rp 432.000.000. PTKP Dg STATUS K/2 TAHUN 2012.= Rp 19.800.000. PENGHASILAN KENA PAJAK Rp 412.200.000. PPh TERUTANG MENURUT TARIF Ps 17 : 5% x Rp 50.000.000. = Rp 2.500.000. 15% x Rp 200.000.000. = Rp 30.000.000. 25% x Rp 162.200.000. = Rp 40.550.000.
PPh TERUTANG MENURUT TARIF Ps 17 : 5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000 15% x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000 25% x Rp 162.200.000 = Rp 40.550.000 JUMLAH = Rp 73.050.000. MAKA BESARNYA ANGSURAN PPh Psl 25 UNTUK BLN PEBRUARI TERSEBUT ADALAH 1/12 x Rp 73.050.000. = Rp 6.087.500. UNTUK BULAN-BULAN BERIKUTNYA DIHITUNG KEMBALI MENURUT TATACARA DIATAS, SESUAI DENGAN BESARNYA PENERIMAAN BRUTO/OMZET KOTOR BULAN YANG BERSANGKUTAN.
Ada Pertanyaan??? 7/9/2014 20
Pertanyaan: 1. 2. 3. 4. 5.
Terima kasih atas perhatiannya Iji Samaji, S.E, M.Si., BKP., Ak. Lecturer, Tax Adviser & Tax Trainer / Instructor
Semoga Sukses
24