PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL. Kritik Terhadap Mazhab Pembangunan (Developmentalism)

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL. Pendekatan-Pendekatan Alternatif Dalam Pembangunan

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tugas-tugas pada posisinya tersebut. Apabila kita berbicara tentang tugas-tugas

SISTEM EKONOMI INDONESIA. Ilmu Hubungan Internasional Semester III

DOMINASI NEGARA DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL

Pendekatan Historis Struktural

KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN. Slamet Widodo

Teori Struktural. Marxist (1) Teori Struktural. Marxist (2) Raul Prebisch. Teori Dependensi: Pendahulunya (1)

Konflik Politik Karl Marx

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008

Asumsi dasar dari teori modernisasi mencakup:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

RUANG KAJIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN PENGARANG : SUWARSONO DAN ALVIN Y. SO. Oleh : Wahyu Ishardino Satries. Abstrak

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Teori Ketergantungan

BAB I PENDAHULUAN. wilayah. Karena pada dasarnya, investasi merupakan satu pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

6 Semua negara di Oceania, kecuali Australia dan Selandia Baru (New Zealand).

2. SEJARAH INVESTASI. Page9 POKOK POKOK HUKUM INVESTASI INDONESIA

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

RUANG LINGKUP KAJIAN EKONOMI POLITIK

Teori Ketergantungan

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

Etika Bisnis dan Globalisasi

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk. Konsekuensi dari terjadinya krisis di Amerika tersebut berdampak pada

DEPENDENCY THEORY (TEORI KETERGANTUNGAN)

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1

Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

Sebuah Pendekatan dalam Mempelajari Pembangunan di Negara Berkembang. By Dewi Triwahyuni

POVERTY ALLEVIATION THROUGH RURAL-URBAN LINKAGES: POLICY IMPLICATIONS

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang

TEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

JURUS-JURUS KAPITALISME MENGUASAI DUNIA

BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai ketimpangan ekonomi antar wilayah telah menjadi fenomena

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tersebut agar terlaksananya tujuan dan cita-cita bangsa

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping tetap

DEPENDENCY THEORY, GLOBALISASI, DAN PASAR TENAGA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin mengalami kamapanan dan keajegan. Adanya pengaruh

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembangunan ekonomi dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

MULTILATERAL TRADE (WTO), FREE TRADE AREA DI TINGKAT REGIONAL (AFTA) ATAU FREE TRADE AGREEMENT BILATERAL

Chapter 2 Comparative Economic Development

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

Tanggapan Anda dengan pernyataan Rektor UGM yang menyebut persen aset

BAB I SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

SISTEM EKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA DAN DAYA SAING INDUSTRI ELEKTRONIKA DI INDONESIA JOHANNA SARI LUMBAN TOBING H

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran

perkembangan investasi di Indonesia, baik investasi dalam negeri maupun investasi asing, termasuk investasi oleh ekonomi rakyat. Sementara itu, pada

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi

Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow

Transformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi

Kemandirian Ekonomi Nasional: Bagaimana Kita Membangunnya? Umar Juoro

Resensi Buku. Mas Wigrantoro Roes Setiyadi. Mahasiswa S3 Manajemen Strategi di Universitas Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara

1. Asal muasal dan standar

PEMASARAN INTERNASIONAL

PANCASILA PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Tugas Kajian Keislaman dan Keindonesiaan OPINI TERHADAP SISTEM EKONOMI PASAR Diena Qonita

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB 1 PENDAHULUAN. transformasi struktur ekonomi di banyak Negara. Sebagai obat, industrialisasi. ketimpangan dan pengangguran (Kuncoro, 2007).

Bab 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam

Transkripsi:

PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL Kritik Terhadap Mazhab Pembangunan (Developmentalism)

Apakah pembangunan yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi sudah mampu mensejahterakan rakyat Indonesia?

Indeks pembangunan manusia Indonesia tahun 2013: 0,684 (medium, peringkat 108 dari 187 negara) Jumlah penduduk miskin Indonesia 28, 07 juta/11,37% (BPS, 2013). Tingkat pengangguran 7,39 juta /6,25%, (BPS, 2013). Ketimpangan sosial ekonomi semakin melebar (indeks Gini 2013: 0,413 terbesar sepanjang sejarah)

Sebelum tahun 1998, ada 8 pusat pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan Asia Timur: 1. Jepang 2. Hongkong/Cina 3. Korea Selatan 4. Singapura 5. Taiwan 6. Indonesia 7. Malaysia 8. Thailand

Krisis Ekonomi 1998

Dua paradigma Teori Sosial-Pembangunan (Mansour Fakih, 2013): 1. Teori Sosial Regulasi - stabilitas - pertumbuhan - pembangunan - obyektiftivitas - bebas nilai - masyarakat sebagai obyek pembangunan

2. Teori Sosial Emansipatoris /Kritis - Penyadaran kritis masyarakat terhadap sistem dan struktur sosial yang timpang, tidak adil dan tidak manusiawi - Perubahan sosial bukanlah hal yang netral, dan berjarak terhadap masyarakat. - Menolak objektivitas, namun subyektif, memihak dan sarat dengan nilai-nilai demi kepentingan ekonomi dan politik golongan tertentu (golongan bawah/tertindas)

Teori Sosial Emansipatoris /Kritis Harus berperan dalam proses pembangkitan kesadaran kritis, baik yang tertindas maupun yang menindas terhadap sistem dan struktur sosial yang tidak adil Harus mengabdi pada proses transformasi sosial yakni terciptanya sistem sosial yang lebih baik, tanpa eksploitasi, tanpa diskriminasi dan adil untuk semua golongan Memanusiakan kembali manusia yang telah lama mengalami dehumanisasi.

Teori Sosial Regulasi Model pembangunan yang konvensional mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Emil Salim, 2010). Namun model pembangunan ini juga mempunyai kekurangan-kekurangan dan mendapat banyak kritik dari berbagai pihak

Pembangunan dalam paradigma yang konvensional mengacu dan hanya fokus pada pembangunan ekonomi, dimana menurut paradigma ini kesejahteraan masyarakat hanya dapat diwujudkan melalui pertumbuhan ekonomi. Strategi untuk meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi: 1. Mendorong proses industrialisasi 2. Meningkatkan jumlah produksi 3. Memperluas pasar 4. Mengekspor produksi dalam negeri ke luar negeri. 5. Membuka investasi asing

Dalam paradigma ini faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, tenaga kerja, modal, keterampilan dan teknologi digunakan semaksimal mungkin untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Modal Sumber Daya Alam: (Hutan, Tambang, Laut, Air, tanah, lora & fauna, dll.) Modal Sumber Daya Manusia: (Kapasitas personal seperti: pendidikan, kesehatan, keterampilan, ilmu pengetahuan, dll.) Pertumbuhan Ekonomi Kesejahteraan Masyarakat Modal Ekonomi/Fisik: (Uang, Aset: saham, pabrik, gedung, perusahaan, Infrastruktur: jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, dll)

Keberhasilan pembangunan secara ekonomi ternyata: 1. Tidak disertai dengan kesuksesan pembangunan secara sosial (yang ditandai dengan adanya ketimpangan ekonomi yang besar dalam masyarakat) 2. Pembangunan ekonomi di dunia ke tiga justru melahirkan pengangguran. Pertumbuhan ekonomi tidak disertai dengan penyerapan tenaga kerja. 3. Mengabaikan aspek keseimbangan lingkungan. Adanya tuntutan untuk meningkatkan produksi secara massal dan permintaan dari konsumen yang besar mengakibatkan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.

4. Pembangunan berpolakan modernisasi ala Barat ternyata telah meminggirkan posisi ekonomisosial-budaya masyarakat lokal. Modernisasi ala Barat menafikan eksistensi sistem sehingga bukan kemajuan yang dihasilkan dari proses modernisasi tersebut melainkan kemadegan. Dalam hal ini, para scholars menyebutnya sebagai modernization without development

5. Modernisasi ala Barat sangat menguntungkan pertumbuhan dan ekspansi modal serta proses akumulasi kapital bagi perekonomian Barat serta Global 6. Modernisasi ala Barat justru mendorong proses-proses disintegrasi sosial-masyarakat di kawasan sedang berkembang, dimana semangat kolektivitas sebagai ciri sosiologis penting meluntur (hilang) secara dramatis (misal: gotong-royong)

Krisis pembangunan sekarang krisis sejarah dominasi dan eksploitasi manusia oleh kapitalisme (Mansour Fakih, 2002) Fase kolonialisasi fase ekspansi, penjajahan Fase neokolonialisme fase developmentalism (modernisme) Fase globalisasi fase pasar bebas.

https://www.youtube.com/watch?v=augz2zzj2do

Model pembangunan pertumbuhan ekonomi (moderinisasi, globalisasi) dibangun berdasarkan landasan kapitalisme (Mansour Fakih, 2013). Kapitalisme berakar pada pandangan filsafat ekonomi klasik Adam Smith (Wealth of Nation), dengan ciri: - liberalisme - kebebasan individu - kepemilikan pribadi - inisiatif individu - usaha swasta

Prinsip Ekonomi liberalisme: 1. Kebebasan dalam bidang ekonomi, yang mensyaratkan perlunya membatasi peran pemerintah/negara 2. Mementingkan persaingan/kompetisi bebas 3. Ekonomi akan berjalan lancar dan akan selalu menyesuaikan diri tanpa adanya campur tangan pemerintah 4. Memenuhi kebutuhan individu = memenuhi kebutuhan masyarakat 5. Menitikberatkan pada kegiatan ekonomi, khususnya industri 6. Percaya hukum pasar (supply dan demand)

Prinsip Globalisasi (Neoliberalisme) yang mengacu pada prinsip liberalisme: 1. Bebaskan perusahaan swasta dari campur tangan pemerintah, misalnya jauhkan pemerintah dari campur tangan di bidang-bidang perburuhan, investasi, dan harga, serta biarkan mereka mempunyai ruang untuk mengatur diri sendiri untuk tumbuh dengan menyediakan kawasan pertumbuhan, seperti Otorita Batam, NAFTA (North American Free Trade Agreement), SIJORI (Singapore, Johor, and Riau), dan lain sebagainya.

2. Hentikan subsidi negara kepada rakyat, karena hal itu selain bertentangan dengan prinsip neo-liberal tentang jauhkan campur tangan pemerintah, juga bertentangan dengan prinsip pasar dan persaingan bebas. Oleh karena itu, pemerintah juga harus melakukan privatisasi semua perusahaan milik negara, karena perusahaan negara pada dasarnya dibuat untuk melaksanakan subsidi negara pada rakyat, dan itupun menghambat persaingan bebas.

3. Hapuskan ideologi 'kesejahteraan bersama' dan pemilikan komunal seperti yang masih banyak dianut oleh masyarakat 'tradisional'. Paham kesejahteraaan dan pemilikan bersama mereka menghalangi pertumbuhan. Akibat dari prinsip tersebut adalah serahkan 'manajemen' sumber daya alam pada ahlinya, dan bukan kepada masyarakat 'tradisional (masyarakat adat) yang tidak mampu mengelola sumber daya alam secara efisien dan efektif.

https://www.youtube.com/watch?v=rcybpohrpva

Teori Sosial Emansipatoris /Kritis Secara garis besar, paling tidak ada 4 kubu/paradigma teori kritis yang mempertanyakan efektivitas konsep pembangunan ala modernisasi dalam memfasilitasi prosesproses transformasi sosialekonomi dan budaya masyarakat di negara sedang berkembang. 1. Marxisme 2. Teori pemberdayaan 3. Teori ketergantungan 4. Teori sistem dunia

1. Marxisme Kritik terhadap kapitalisme pada dasarnya berangkat dari filsafat moral keadilan dan cita-cita untuk merubah masyarakat menuju keadilan sosial dan ekonomi. Sejarah peradaban dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan antar kelas di dalam masyarakat: 1. Ada kelas penguasa/tuan tanah/pemilik modal/kelas atas/ borjuis/ yang memiliki dan menguasai alat - alat produksi dan modal. 2. Di pihak lain ada kaum pekerja /buruh /petani kelas bawah/proletar yang menjadi hamba dan menjual tenaganya kepada kelas penguasa.

Terdapat ketidakadilan dan eksploitasi yang tersembunyi dalam dalam struktur dan hubungan masyarakat yang menganut sistem kapitalisme (kelas borjuis VS kelas proletar) Kapitalisme merupakan sistem sosio-ekonomi yang dibangun untuk mencari keuntungan semaksimal mungkin yang didapat dengan cara meminimalkan proses dan ongkos produksi. Proses produksi dalam kapitalisme dimulai dengan menanam modal. Setelah modal ditanam, ia diolah oleh kaum buruh menjadi satu komoditi tertentu. Setelah komoditi jadi, lalu dijual dan hasil keuntungannya ditanam kembali menjadai modal baru.

Inti kritik Marx: kapitalisme adalah sebuah system yang hidup dari penghisapan/eksploitasi. Marx percaya bahwa kapitalisme yang ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas melalui proses perubahan sosial yang dinamakan revolusi sosial

2. Teori pemberdayaan (Community Development) Paradigma ini menentang modernisasi ala westernisasikapitalisme. Secara teoretik, basis ideologi pemberdayaan berlandaskan Neo-Marxisme, karena menggunakan asumsi pembebasan dari ketertindasan. Asumsi yang mendasari paradigma ini, yaitu adanya: 1. Keterbelakangan/keterpinggiran 2. Ketertinggalan 3. Kemiskinan 4. Ketergantungan Kapitalisme Global

Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisanmasyarakat kita yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat, tanpa harus bergantung pada sistem eksternal. Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni yang bersifat "people-centered, participatory, empowering, and sustainable" (Chambers, 1995)

3. Teori ketergantungan (Dependensi) Utamanya didukung oleh mereka yang berasal dari kawasan Amerika Latin. Mereka menganggap bahwasanya modernisasi adalah strategi-licik Barat atau negara maju untuk membuat negara-negara sedang berkembang tergantung secara ekonomi dan politik kepada mereka. Ketergantungan dan keterbelakangan negara-negara Amerika Latin terjadi pada saat masyarakat prakapitalis tergabung ke dalam sistem ekonomi dunia kapitalis.

Negara-negara tersebut kehilangan otonominya dan menjadi daerah "pinggiran" (periphery) terhadap negara pusat yang kapitalis. Negara pinggiran hanya berfungsi sebagai produsen bahan mentah bagi kebutuhan industri negara pusat tersebut, dan sebaliknya merupakan konsumen barang-barang jadi yang dihasilkan industri-industri di negara-negara pusat tersebut.

4. Kubu penganut teori sistem dunia Kubu ini menggunakan teori ketergantungan sebagai basis teoretik utamanya. Teori sistem-dunia dianggap sebagai kelanjutan dari teori ketergantungan. Saat ini sistem perekonomian dunia (produksi-distribusi serta konsumsi) merupakan sistem yang seragam, menyatu dan sifatnya global, yang lebih dikenal dengan kapitalisme global. Pembagian 3 kelompok negara menurut Wellerstein 1. Pusat (Amerika, Eropa Barat, Jepang) 2. Tengah (Korea Selatan, Singapura, Taiwan) 3. Pinggiran (Negara dunia ke-3)

Dinamika ketiga kelompok negara itu tergantung dari sistem dunia. Negara-negara kedua dan ketiga tsb bisa naik-turun kelas Naiknya upah kerja di negara-negara pusat membuat negara-negara ini memberikan kesempatan pada beberapa negara yang siap, untuk mengambil alih produksi dari negara-negara pusat. Pengambil alihan tsb akhirnya akan membuat negara pinggiran naik kelas. Mengkaji pembangunan suatau negara tidak bisa dianalisis secara mandiri, harus dilihat dari totalitas/sistem dunia