PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN PERILAKU KLIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BAHU MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I LATAR BELAKANG

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP KLIEN GOUT ARTHRITIS DI PUSKESMAS TAHUNA TIMUR KABUPATEN SANGIHE

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU GAYA HIDUP KLIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DAU KABUPATEN MALANG ABSTRAK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

PENGARUH FAKTOR PRILAKU PENDUDUK TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBELANG KECAMATAN TOULUAAN SELATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG MANFAAT BUAH MENGKUDU UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. normal yang ditunjukkan oleh angka bagian atas (systolic) dan angka

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

HASIL PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TEKANAN DARAH PADA NELAYAN DI KELURAHAN BITUNG KARANGRIA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH POSISI TIDUR MIRING TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG OBAT GOLONGAN ACE INHIBITOR DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM PELAKSANAAN TERAPI HIPERTENSI DI RSUP PROF DR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

Unnes Journal of Public Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ada sekitar 1 milyar penduduk di seluruh dunia menderita hipertensi,

SKRIPSI. Oleh: Yuni Novianti Marin Marpaung NIM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN BONGSARI SEMARANG BARAT TAHUN 2011

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia karena prevalensi yang masih tinggi dan terus meningkat.

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PRAKTIK IBU HAMIL DALAM UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI POST PARTUM

Sarah Youna Moniung Rolly Rondonuwu Yolanda B. Bataha

I. PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi menetap yang penyebabnya tidak

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 dengan memperoleh responden

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diastolik diatas 90 mmhg (Depkes, 2007).

ABSTRAK. EFEK TERAPI AJUVAN EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENDERITA HIPERTENSI

BAB I PENDAHULUAN. diastolic (Agrina, et al., 2011). Hipertensi sering dijumpai pada orang

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi terus

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN ANAK PRA SEKOLAH TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE DI TK MINASAUPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. EFEK DAUN TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PRIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tyas Kusuma Dewi, 2013

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ROBBANIA MUHIBBAH

BAB I PENDAHULUAN. sistolic dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmhg (Baradero, Dayrit &

PENGARUH TERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BAHU MANADO

Kata Kunci : Pendidikan, Pekerjaan, Riwayat Keluarga Menderita Diabetes, Aktifitas Fisik dan Kejadian Diabetes Mellitus tipe 2

ANALISIS FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

Transkripsi:

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN PERILAKU KLIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BAHU MANADO Riana D. Purwati Hendro Bidjuni Abram Babakal Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: rianadewipurwati@gmail.com Background: Hypertension is high blood pressure that is settled that the cause may not be known (essential hypertension, idiopathic or primary) or associated with other diseases (secondary hypertension). Based on data from Bahu Health Centers Manado mentioned in the period January 2014 to March 2014 there were a total of 207 patients with hypertension. Purpose of this research was to find out effect of health education on the knowledge of the client s behavior hypertension in Bahu Health Centers Manado. The research method used is pre experimental design with One group Pre test post test in one group. Sample in this study were 59 people, data processed by Wilcoxon Sign Rank test with significance (α) = 0.05. Results showed that there was a effect of health education on knowledge of the client s behavior hypertension in Bahu Health Centers Manado, where before it was given health education clients have less knowledge of the behavior of both (56%) and health education was given after the client has knowledge of good behavior (100%). based on Wilcoxon statistical test obtained ρ = 0.000, which meant p was smaller than α (0,05). Conclusion of this research there was a effect of health education on knowledge of the client s behavior hypertension in Bahu Health Centers Manado. Suggestion this research can be made in the new source in improving the quality of healthcare by making health counseling. Keyword: Health education, Knowledge of the behavior, Client hypertension Latar Belakang: Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang menetap yang penyebabnya mungkin tidak diketahui (hipertensi essensial, idiopatik atau primer) maupun yang berhubungan dengan penyakit yang lain (hipertensi sekunder). Berdasarkan data dari Puskesmas Bahu Manado menyebutkan dalam kurun waktu Januari 2014 sampai dengan Maret 2014 terdapat sebanyak 207 pasien penderita hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan perilaku klien hipertensi di Puskesmas Bahu Manado. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre-eksperimen dengan desain One group pre-post test design dalam satu kelompok, Sampel dalam penelitian ini adalah 59 orang. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat kemaknaan (α) 0,05. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan perilaku klien hipertensi di Puskesmas Bahu Manado, dimana sebelum di beri penyuluhan kesehatan klien memiliki pengetahuan perilaku kurang baik (56 %) dan sesudah diberi penyuluhan kesehatan klien memiliki pengetahuan perilaku baik (100 %). berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai ρ = 0.000, yang berarti nilai ρ lebih kecil dari α (0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan perilaku klien hipertensi di Puskesmas Bahu Manado. Saran penelitian ini dapat di jadikan sumber baru dalam meningkatkan kualitas kesehatan dengan melakukan penyuluhan kesehatan.

Kata Kunci : Penyuluhan kesehatan, Pengetahuan perilaku, Klien hipertensi PENDAHULUAN Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan tekanan dinding arteri ketika darah tersebut melewatinya (Dorland, 2009). Hasil penelitian WHO menunjukkan hampir setengah dari kasus serangan jantung dipacu oleh tekanan darah tinggi. Dua pertiga penderita hipertensi hidup di Negara miskin dan berkembang, berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik. Tiap tahunnya, 7 juta orang diseluruh dunia meninggal akibat hipertensi. Tahun 2000 saja hampir 1 milyar penduduk dunia menderita hipertensi (Anna, 2011). Prevelensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada umur diatas 18 tahun sebesar 25,8%, tertinggi di bangka belitung (30,9%), diikuti kalimantan selatan (30,8%) Kalimantan timur (29,6%) dan jawa barat (29,4%) (RISKESDAS, 2013) secara khusus di provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2011 jumlah kasus hipertensi berada pada peringkat kedua dari sepuluh penyakit menonjol dengan jumlah 20.202 kasus (Kemenkes RI, 2012). Data dari Puskesmas Bahu Manado menyebutkan bahwa dalam kurun waktu Januari 2014 sampai dengan Maret 2014 terdapat sebanyak 207 pasien penderita Hipertensi. Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang hipertensi yaitu dengan dilakukan penyuluhan kesehatan. Penyuluhan merupakan suatu upaya yang direncanakan untuk menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang diharapkan untuk meningkatkan status kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, mempertahankan derajat kesehatan, memaksimalkan fungsi dan peran penderita selama sakit, dan membantu penderita dan keluarga mengatasi masalah kesehatan (Pratiwi, 2010). Kurangnya pengetahuan akan mempengaruhi pasien hipertensi untuk dapat mengatasi kekambuhan atau melakukan pencegahan agar tidak terjadi komplikasi. Sehingga pengetahuan serta sikap tentang hipertensi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dimiliki, agar

bisa menanggulangi penyakit hipertensi itu sendiri (Dewi, 2010). Dalam hal ini penyuluhan kesehatan sangatlah penting bagi masyarakat penderita hipertensi agar lebih memahami tentang penyakit tersebut dan dapat merubah pola hidupnya demi tercapainya hidup sehat. Menurut Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan seharusnya dimiliki oleh pasien karena pasien adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap terkontrolnya tekanan darah. Berdasarkan konsep tersebut, faktor pengetahuan tentang hipertensi kemungkinan mempunyai hubungan dengan terkontrolnya tekanan darah. Seorang perawat diharapkan dapat membantu berperan serta memberikan informasi dan mengawasi penderita hipertensi untuk mengatasi masalah kesehatan dimasyarakat (Pratiwi, 2010). Gaya hidup adalah pola hidup seseorang didunia yang diekspresikan dalam aktifitas, minat dan opininya. Banyak penyakit akibat gaya hidup yang berhubungan erat dengan kebiasaan hidup yang salah sedangkan untuk mencapai kondisi fisik dan psikis tetap prima dibutuhkan serangkaian kebiasaan maupun gaya hidup yang sehat. Gaya hidup berpengaruh pada bentuk perilaku atau kebiasaan seseorang dalam merespon kesehatan fisik dan psikis, lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi. Gaya hidup sehat dilakukan dengan tujuan agar hidup lebih panjang dan menghindari berbagai macam penyakit. Gaya hidup sehat merupakan suatu perilaku kesehatan yang merupakan suatu respon seseorang terhadap rangsangan dari luar untuk menjaga kesehatan secara utuh. Perilaku dibentuk oleh tiga aspek penting, yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan tiap individu. (Pratiwi, 2010) Penelitian sebelumnya yang dilakukan menunjukkan adanya perubahan pengetahuan dan sikap tentang penyakit hipertensi sebelum dan sesudah diberi penyuluhan (Suparni, 2010). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan Pre-eksperimen dengan design One-group- Pretest-Posttest Design. Pada rancangan penelitian ini kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian

diobservasi lagi setelah diberi intervensi. Penelitian ini telah dilaksanakan di Puskesmas Bahu Manado dimulai dari bulan Juni 2014 sampai Juli 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien penderita Hipertensi yang berkunjung di Puskesmas Bahu Manado. Populasi kunjungan pasien hipertensi per bulan sebanyak 69 pasien. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Accidental sampling. Dengan besar sampel berjumlah 59 sampel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner untuk mengukur pengetahuan perilaku yang terdiri dari 10 item pernyataan. Dikatakan pengetahuan perilaku baik jika nilai 5 dan pengetahuan perilaku kurang jika < 5. Pengolahan data melalui tahap: Editing, Coding, Tabulating dan kemudian analisa data yang terdiri dari analisa univariat dan analisa bivariat yang menggunakan uji wilcoxon dengan tingkat kemaknaan α 0,05 dengan menggunakan bantuan program komputer. Etika dalam penelitian ini ditekankan pada Informed Consent,Anonimity, dan Confidentialy. HASIL dan PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan umur Umur n % 30-40 Tahun 10 17 41 50 Tahun 17 29 51 60 Tahun 12 20 61 70 Tahun 10 17 >70 Tahun 10 17 Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan Jenis Kelamin n % Laki-laki Perempuan Tingkat Jumlah Pendidikan Jenis Pekerjaan n % 1 4 5 32 68 100 n % SD 11 19 SMP 14 24 SMA 19 32 PERGURUAN TINGGI 15 25 Wiraswasta 15 25 Pegawai swasta 7 12 Buruh 4 7 IRT 25 42 Pensiunan 8 14

Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan riwayat keturunan hipertensi Riwayat Hipertensi n % Tidak ada 37 63 Ada 22 37 Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan perilaku sebelum diberikan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi Tingkat Pendidikan N % Baik 26 44 Kurang baik 33 56 Tabel 7. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan perilaku setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi Tingkat Pendidikan n % Baik 59 100 Kurang baik 0 0 Tabel 8. Analisis pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan perilaku klien Hipertensi di Puskesmas Bahu Manado Variabel - Sebelum penyuluh an - Sesudah penyuluh an Pengetahuan Kurang baik 33 perilaku ρ <0,05 = signifikan Baik Mea Paling banyak subjek yang menjadi klien Hipertensi berada pada kelompok umur 41-50 tahun. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa semakin bertambahnya umur seseorang maka semakin tinggi resiko untuk terkena berbagai macam penyakit. Secara biologis penuaan menjadikan manusia rentan terhadap berbagai penyakit karena menurunnya fungsi berbagai alat tubuh. (Ginting, 2010). Berdasarkan penelitian terhadap jenis kelamin, jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada jenis kelamin laki-laki. Perempuan lebih berisiko untuk terkena Hipertensi dibandingkan dengan lakilaki, sebelum menopause wanita cenderung terlindungi oleh hormon estrogen yang dimana kadar estrogen menurun setelah menopause. Pada wanita seringkali dipicu oleh perilaku tidak sehat (konsumsi makanan dalam jumlah berlebihan, kelebihan berat badan/overweight), depresi, dan status pekerjaan yang menyebabkan kurang gerak (Arief, 2008). n 26 4,97 0 59 8,14 ρ 0,00 0

Berdasarkan tingkat pendidikan paling banyak responden berpendidikan SMA. Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi pengetahuan. Pendidikan merupakan suatu kegiatan sadar tujuan, yaitu kegiatan secara sistematika terarah pada perubahan tingkah laku menuju tercapainya tujuan yang diinginkan. Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pelatihan dan pengajaran, proses, perbuatan dan cara mendidik (Ngatimin, 2003). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak responden penelitian yang berpendidikan SD. Rendahnya tingkat pendidikan maka akan diikuti oleh penurunan derajat kesehatan seseorang, dikarenakan pengetahuan yang cukup untuk seseorang melakukan pencegahan terhadap penyakit Hipertensi. Berdasarkan penelitian terhadap pekerjaan penderita hipertensi paling banyak responden yang hanya sebagai ibu rumah tangga (IRT) yaitu, IRT yang kesehariannya dihabiskan di rumah dengan kurangnya aktifitas fisik cenderung memberikan dampak resiko untuk terkena penyakit Hipertensi. Semakin ringan pekerjaan yang dihadapi maka aktifitasnya pun berkurang. Perempuan yang sering dirumah yang aktifitasnya banyak di dapur dalam mengelola makanan cenderung akan lebih tergoda dengan berbagai makanan yang tidak terkontrol untuk bisa meningkatkan tekanan darah yang menyebabkan Hipertensi. Pengetahuan perilaku sebelum diberikan penyuluhan kesehatan masih menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan perilaku kurang baik terhadap penyakit hipertensi yaitu 33 responden. Menurut Ginting (2008), Tingkat pengetahuan penderita tentang hipertensi sangat bervariasi. Sebagian penderita kurang memahami penyakit hipertensi, gejala serta faktor resikonya, sebagian lagi penderita sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang hipertensi namun dalam tindakannya masih sulit meninggalkan kebiasaan yang justru memperparah penyakit tersebut. Setelah diberikan penyuluhan kesehatan keseluruhan responden sudah memiliki pengetahuan perilaku baik (100%). Hal ini sesuai pendapat Notoatmodjo (2007) menunjukkan bahwa usia, pendidikan, pengalaman, informasi dan fasilitas merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Pengetahuan merupakan proses belajar dengan menggunakan pancaindra yang dilakukan seseorang terhadap objek tertentu untuk dapat menghasilkan pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan maka,

orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Berdasarkan hasil analisis statistik pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan perilaku klien Hipertensi di Puskesmas Bahu Manado dengan menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test pada tingkat kemaknaan 95 % (α 0,05) diperoleh bahwa terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan perilaku klien Hipertensi. Secara statistik diperoleh nilai ρ = 0,000 (ρ<0,05). Menurut Notoatmodjo (2003), penyuluhan kesehatan tidak dapat lepas dari media, pesan-pesan di sampaikan dengan mudah dipahami, dan lebih menarik. Media juga dapat menghindari kesalahan persepsi, memperjelas informasi, mempermudah pengertian, dapat mengurangi komunikasi yang verbalistik, dan memperlancar komunikasi. Dengan demikian, sasaran dapat mempelajari pesan tersebut dan mampu memutuskan mengadopsi perilaku sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan. Penyuluhan kesehatan bagi masyarakat atau komunitas yang lebih luas dapat dilakukan melalui media massa, sedangkan untuk komunitas yang lebih kecil misalnya di lingkup rumah sakit, puskesmas atau dokter praktek swasta dapat dibuat brosur atau leaflet. Dari hasil penelitian diperoleh perbedaan pengetahuan perilaku responden sebelum diberikan penyuluhan kesehatan dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan. Sebelum diberikan penyuluhan kesehatan (44 %) yang pengetahuan perilakunya baik dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan tingkat pengetahuan perilakunya semakin baik (100 %). Hal ini menandakan bahwa dengan adanya pemberian penyuluhan kesehatan akan meningkatkan pengetahuan perilaku seseorang dalam mengintervensi penyakitnya dengan mengontrol dan mencegah terjadinya kenaikan tekanan darah yang melebihi batas normal. Penelitian yang dilakukan Suparni (2010) berjudul Pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap pasien tentang penyakit Hipertensi di Desa beton wilayah kerja puskesmas siman kabupaten ponorogo didapatkan ada perubahan pengetahuan dan sikap tentang penyakit Hipertensi sebelum dan sesudah diberi penyuluhan di Desa beton wilayah kerja puskesmas siman ponorogo. Penelitian yang dilakukan Umah (2012) berjudul Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku diet rendah garam pada pasien Hipertensi di Desa banjarsari RT 1 RW 01 manyar gresik didapatkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku (pengetahuan, sikap, tindakan) pada pasien hipertensi.

Hasil penelitian diatas menunjukan bahwa penderita Hipertensi yang diberikan pendidikan dan pedoman dalam perawatan diri akan meningkatkan pola hidupnya yang dapat mengontrol tekanan darah dengan baik sekaligus mengingatkan bahwa pendidikan kesehatan akan lebih efektif bila petugas kesehatan mengenal tingkat pengetahuan perilaku dan kebiasaan sehari-hari klien tersebut. KESIMPULAN Pengetahuan perilaku klien tentang Hipertensi sebelum diberikan penyuluhan kesehatan banyak responden memiliki pengetahuan perilaku kurang baik. setelah diberikan penyuluhan kesehatan sudah memiliki pengetahuan perilaku yang baik. Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan perilaku klien Hipertensi di Puskesmas Bahu Manado. DAFTAR PUSTAKA Anna Lusia Kus, 2011. Penyakit Hipertensi. http://pjnkh.go.id. Diakses tanggal 31 Maret 2014 Arief, 2008. Promosi Kesehatan. http://www.promosikesehatan.com/ar tikel.php. Diakses tanggal 17 Juli 2014 Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Laporan Nasional Riskesda 2013. http://litbag.depkes.go.id/. Diakses tanggal 31 Maret 2014 Dewi M, 2010. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Jakarta : Nuha Medika Ginting M, 2008. Determinan Tindakan Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit http://resipitory.usu.ac.id/. tanggal 3 Juni 2014 Hipertensi. Diaskes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012. Masalah Hiperensi DiIndonesia. Diakses tanggal 31 Maret 2014 Notoatmodjo S, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo S, 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Ngatimin, 2003. Ilmu Perilaku Kesehatan. BAB VI Perubahan Perilaku Kesehatan. Makasar : FKM UNHAS Pratiwi, 2010. Pengaruh Penyuluhan Hipertensi Terhadap Tingkat Pengetahuan Pada Penderita Hipertensi. http://digilib.unimus.ac.id/. Diakses tanggal 30 April 2014 Suparni, 2010. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Pasien Tentang Penyakit Hipertensi. http://dglib.uns.ac.id/. Diakses tanggal 2 April 2014 Umah K, 2012. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Diet Rendah Garam Pada Pasien Hipertensi. http://jurnal.unigres.ac.id/. Diakses tanggal 17 Juli 2014