Rencana Kerja dan Syarat-Syarat RKS) Perencanaan Pembangunan TPT Jalan Desa Indragiri Kec. Panawangan 22

dokumen-dokumen yang mirip
1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

SPESIFIKASI KHUSUS-2 INTERIM SEKSI 6.6 LAPIS PENETRASI MACADAM ASBUTON LAWELE (LPMAL)

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM SEKSI 6.6

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN UMUM PERSYARATAN

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

Cape Buton Seal (CBS)

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

SEKSI Skh 6.8 CAPE BUTON SEAL

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

DIVISI 5 PERKERASAN BERBUTIR DAN BETON SEMEN

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1

PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

DIVISI 5 PERKERASAN BERBUTIR DAN BETON SEMEN SEKSI 5.1 LAPIS FONDASI AGREGAT. 1) Standar Rujukan Metode Pengujian Kepadatan Berat untuk Tanah.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN

SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN. Pasal 1 PENJELASAN UMUM

PEDOMAN. Penggunaan tailing untuk lapis pondasi dan lapis pondasi bawah DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan

Kata Kunci: Blok Bahan Pasangan Dinding, Agregat bekas, Aspal emulsi sisa, Kuat tekan

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

TATA CARA PELAKSANA LABURAN ASPAL DUA LAPIS (BURDA) UNTUK PERMUKAAN JALAN

WAE BOBO KEL. RANA LOBA KEC. BORONG KAB. MANGGARAI TIMUR

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

TATA CARA PELAKSANAAN LABURAN ASPAL SATU LAPIS (BURTU) UNTUK PERMUKAAN JALAN

BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015

1. Kontruksi Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan infrastruktur dan properti yang membutuhkan material salah

II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba

DIVISI 6 PERKERASAN ASPAL SEKSI 6.1 LAPIS RESAP PENGIKAT DAN LAPIS PEREKAT. 2) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Ini

DIVISI 8 PENGEMBALIAN KONDISI SEKSI 8.1 PENGEMBALIAN KONDISI PERKERASAN LAMA

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pekerasan Jalan

TINJAUAN KERUSAKAN JALAN PROVINSI PADA RUAS NANGA PINOH SOKAN KABUPATEN MELAWI

PENERAPAN SPESIFIKASI TEKNIK UNTUK PELAKSANAAN PERKERASAN JALAN BETON. Disampaikan dalam Pelatihan : Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

DIVISI 5 PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN SEKSI 5.1 LAPIS PONDASI AGREGAT

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

SPESIFIKASI UMUM BAB 1 PEKERJAAN TANAH

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Kaku (Rigid Pavement) Pada Ruas Jalan Tol Solo - Ngawi, yaitu :

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

DIVISI 6 PERKERASAN BERASPAL SEKSI 6.1 LAPIS RESAP IKAT DAN LAPIS PEREKAT UMUM PERSYARATAN

TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH

SPESIFIKASI UMUM DAFTAR ISI DIVISI I UMUM

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN RAYA

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TATA CARA PELAKSANAAN LAPIS ASBUTON AGREGAT (LASBUTAG)

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

DAFTAR ISI. Bekerja untuk menjaga agar jalan kita tetap dalam kondisi yang baik BUKU PANDUAN 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

4. Perhitungan Proposi Campuran menurut SNI

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K)

KERANGKA ACUAN KERJA

METODE PELAKSANAAN A. Pekerjaaan Persiapan

BAB XII GALIAN BIASA UMUM. 1) Uraian

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi pada zaman sekarang,

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. Kelebihan dari konstruksi perkerasan kaku adalah sifat kekakuannya yang. sementara kelemahan dalam menahan beban

MANUAL. Pekerjaan Lapis Pondasi Jalan Buku 8 PERMASALAHAN LAPANGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA. Konstruksi dan Bangunan

BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV MANAJEMEN PROYEK

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG

DRAFT SPESIFIKASI KHUSUS INTERIM SEKSI 7.16 MATERIAL RINGAN MORTAR-BUSA

KUMPULAN SOAL SOAL UNTUK UJIAN KOMPETENSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN


BAB I PENDAHULUAN. golongan, yaitu : struktur perkerasan lentur (Flexible Pavement) dan struktur

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KANDANG LAKTASI TAMPUSU, MINAHASA. Pasal 1 SYARAT SYARAT PELAKSANAAN

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik

Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari Gorong-Gorong

Berat Tertahan (gram)

Transkripsi:

BAB III SPESIFIKASI TEKNIS PASAL I PELAKSANAAN KERJA 1. Dalam pelaksanaan pekerjaan fisik kontraktor diwajibkan bekeria sama dengan pengguna barang/jasa, pengawas lapangan, konsultan perencana sebagai pengawas berkala dan pengendali teknis dari Dinas Teknis terkait. 3. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan tidak diperkenankan mengadakan perubahan konstruksi ataupun perubahan gambar tanpa persetujuan pengguna barang/jasa dan konsultan perencana. 4. Semua perubahan gambar ataupun perubahan konstruksi harus diusulkan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan dan dibuat berita acara bersama. PASAL 2 PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Gudang a. Gudang material harus baik, sehingga bahan-bahan yang disimpan dan akan dipergunakan tidak rusak karena hujan, panas dan lain-lain, c. Luas lantai gudang 4 m 2. d. Lokasi gudang harus disetujui pengguna barang/jasa. e. Penyedia barang/jasa harus membuat rencana lay out dari bangunan direksi keet dan los kerja serta gudang material tersebut untuk mendapat persetujuan pengguna barang/jasa. 2. Papan Nama Pekerjaan a. Penyedia. barang/jasa. wajib membuat papan nama pekerjaan sesuai ketentuan yang berlaku dengan persetujuan pengguna barang/jasa. b. Ukuran papan nama. pekerjaan 80 x 120 cm. Perencanaan Pembangunan TPT Jalan Desa Indragiri Kec. Panawangan 22

c. Papan nama dipasang pada tempat yang jelas dan mudah dibaca. 3. Listrik dan Air Kerja Penyediaan listrik dan air kerja untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggungjawab penyedia barang/jasa. 4. Alat-alat kerja/alat-alat bantu Penyedia barang/jasa harus menyediakan alat-alat kerja sendiri untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan, misalnya beton molen, vibrator dan alat-alat lainnya yang dinyatakan perlu oleh pengguna barang/jasa. 5. P3K Penyedia barang/jasa diwajibkan menyedlakan kotak P3K termasuk isinya menurut persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Kotak P3K dipasang pada tempat yang strategis dan mudah dicari. 6. Photo pekerjaan a. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa dengan menugaskan kepada penyedia barang/jasa, membuat foto-foto dokumentasi untuk tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan dilapangan. b. Photo pekerjaan dibuat oleh penyedia barang/jasa sesuai petunjuk PengawasTeknis, disusun disesuaikan dengan tahapan pembayaran angsuran tetapi tidak termasuk masa pemeliharaan. c. Pengambilan titik pandang dari setiap pemotretan harus tetap/sama sesuai dengan petunjuk pengawas teknis atau pengguna barang/jasa. d. Photo setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat, dan penempatan dalam album disahkan oleh pengguna barang/jasa, untuk teknis penempelan/penempatan dalam album ditentukan oleh Pengawas Teknis. 7. Pematokan a. Penetapan patok-patok pengukuran. Sebelum pekerjaan dimulai, patokpatok trase pekerjaan dan patok-patok pengukuran yang terpasang haruslah dicek lagi. Terlebih apabila jangka waktu dimulainya pelaksanaan pekerjaan cukup lama dan antara patok-patok semacam ini haruslah diganti atau dikembalikan pada posisi semula. Perencanaan Pembangunan TPT Jalan Desa Indragiri Kec. Panawangan 23

PASAL 3 LAPIS PONDASI BAWAH (LPB) 1. Bahan-Bahan - Persyaratan Umum a. Bahan-bahan yang dipilih dan digunakan untuk pembangunan Lapis Pondasi Bawah (LPB) terdiri dari bahan-bahan berbutir dipecah (5/7), atau bahan berbutir dibelah (15/20) dan kerikil atau kerikil, pasir. b. Bahan untuk pekerjaan lapis pondasi bawah harus bebas dari debu, zat organic, serta bahan-bahan lain yang harus dibuang, dan harus memiliki kualitas bila bahan tersebut telah di tempatkan akan siap saling mengikat membentuk satu permukaan yng stabil dan mantap. c. Bila perlu dan sesuai dengan perintah Direksi Teknik, bahan-bahan dari berbagai sumber atau pemasokan dapat disatukan (dicampur) dalam perbandingan yang diminta oleh Direksi Teknik atau seperti yang ditunjukkan dengan pengujian-pengujian, untuk dapat memenuhi persyaratan Spesifikasi bahan lapis pondasi bawah. 2. Pelaksanaan Pekerjaan a. Penyiapan lapis Tanah Dasar Lapis tanah dasar atau formasi harus disiapkan dan diselesaikan sesuai dengan pekerjaan yang ditetapkan b. Pencampuran dan Pemasangan Lapis Pondasi Bawah - Lapis pondasi bawah tersebut harus dicampur di lapangan luar jalan yang bersangkutan, terkecuali diperintahkan lain, dengan menggunakan tenaga krja. Pengadukan yang merata diperlukan dan bahan tersebut harus dipasang dalam lapisan-lapisan tidak melebih diperintahkan oleh Direksi Teknik agar dapat mencapai tingkat pemadatan yang ditetapkan. - Penyiraman dengan air, bila diperlukan demikian selama pencampuran dan penempatan harus dikontrol dengan cermat, dan dilaksanakan hanya bila diminta demikian oleh Direksi Teknik. Perencanaan Pembangunan TPT Jalan Desa Indragiri Kec. Panawangan 24

- Ketebalan lapis pondasi bawah terpasang harus sesuai dengan gambar rencana dan seperti dinyatakan dalam Daftar Penawaran, atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik di lapangan sesuai kondisi tanah dasar sebenarnya. c. Penghamparan dan Pemadatan - Penghamparan akhir LPB sampai ketebalan dan kemiringan melintang jalan yang diminta. - harus dilaksanakan dengan kelonggaran penurunan ketebalan kirakira 15% untuk pemadatan lapisan-lapisan lapis pondasi bawah. Segera setelah penghamparan dan pembentukan akhir, masingmasing lapisan harus dipadatkan sampai lebar penuh lapis pondasi bawah perkerasan, dengan menggunakan mesin gilas 3 roda 8 10 Ton atau peralatan pemadatan lain yang disetujui oleh Direksi Teknik. - Penggilasan untuk pembentukan dan pemadatan bahan lapis pondasi bawah akan bergerak secara gradual (sedikit demi sedikit) dari pinggir ke tengah, sejajar dengan garis sumbu jalan sampai seluruh permukaan telah dipadatkan secara merata. Pada bagian-bagian superelevasi, kemiringan melintang jalan atau kelandaian yang terjal, penggilasan harus bergerak dari bagian yang lebih rendah ke bagian jalan yang lebih tinggi. Setiap ketidak-teraturan atau bagian ambles yang mungkin terjadi, harus dibetulkan dengan menggaru atau meratakan dengan menambahkan bahan lapis pondasi bawah untuk membuat permukaan tersebut mencapai bentuk dan ketinggian yang benar. Bagian-bagian yang sempit di sekitar kereb atau dinding yang tidak dapat dipadatkan dengan mesin gilas, harus dipadatkan dengan pemadat atau mesin tumbuk yang disetujui. - Kandungan kelembaban untuk pemasangan harus dijaga di dalam batas-batas 3% kurang dari kadar air optimum sampai 1% lebih dari kadar air optium dengan penyemprotan air atau pengeringan seperlunya, dan bahan lapis pondasi bawah harus dipadatkan untuk menghasilkan kepadatan yang disyaratkan pada seluruh ketebalan tiap lapisan dan mencapai 100% kepadatan kering maksimum yang di tetapkan yang sesuai dengan AASHTO T99 (PB 0111) Perencanaan Pembangunan TPT Jalan Desa Indragiri Kec. Panawangan 25

PASAL 4 LAPIS PONDASI ATAS (LPA) 1. Umum - Uraian Lapis pondasi atas jalan merupakan lapisan struktur utama diatas lapis pondasi bawah (atau di atas lapis tanah dasar dimana tidak dipasang lapis pondasi bawah). Pembangunan lapis pondasi atas terdiri dari pengadaan, pemrosesan, pengangkutan, penghamparan, penyiraman, dengan air dan pemadatan agregat batu atau kerikil alami pilihan dalam lapis pondasi atas, diatas satu lapis pondasi bawah atau di atas lapis tanah dasar yang telah disiapkan. - Toleransi Ukuran Bahan agregat lapis pondasi harus dipasang sampai ketebalan padat maksimum 7 cm, sebagaimana diperlukan untuk memenuhi persyaratan disain seperti ditunjukkan pada gambar atau diperintahkan oleh Direksi Teknik. Permukaan lapis pondasi atas harus diselesaikan mencapai lebar, kelandaian, punggung dan kemiringan melintang jalan seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana, tidak boleh ada ketidak-teraturan dalam bentuk, dan permukaan harus rata dan seragam. Kelandaian dan ketinggian akhir sesudah pemadatan tidak boleh lebih dari 1 cm kurang dari yang di tunjukkan pada gambar rencana atau seperti diatur lapangan dan disetujui oleh Direksi Teknik. Penyimpangan maksimum dalam kehalusan permukaan jika diuji dengan satu mistar panjang 3,0 m yang diletakkan sejajar atau melintang terhadap garis sumbu jalan tidak oleh melebihi 1,5 cm. - Contoh Bahan Contoh bahan yang digunakan untuk lapis pondasi atas harus diserahkan kepada Direksi Teknik untuk mendapatkan persetujuan paling sedikit 14 hari sebelum pekerjaan dimulai, beserta hasil-hasil test laboratorium sesuai dengan persyaratan spesifikasi untuk kualitas dan bahan sebagaimana di uraikan dalam spesifikasi ini. Perencanaan Pembangunan TPT Jalan Desa Indragiri Kec. Panawangan 26

Tidak boleh ada perubahan sumber pemasokan atau kualitas bahan lapis pondasi atas yang diizinkan tanpa persetujuan Direksi Teknik, dan setiap perubahan demikian harus disertai penyerahan tambahan contoh bahan dan hasil-hasil test yang telah dilakukan serta persetujuan seperti di atas. Bilamana Direksi Teknik menganggap perlu, kotntraktor akan diminta untuk melakukan test tersebut lebih lanjut sebagaimana diperlukannya untuk memastikan bahwa bahan-bahan tersebut memenuhi persyaratan Spesifikasi, sebelum menempatkan bahwa lapis pondasi atas pada pekerjaan di lapangan. Perbaikan Pekerjaan yang tidak memuaskan Setiap bahan lapis pondasi ats yang tidak memenuhi spesifikasi ini, apakah dipasang atau belum, harus di tolak dan diletakkan di samping ( pinggir ) untuk digunakan sebagai bahan penimbunan, atau dengan cara lain dibuang seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik. 2. Bahan- bahan Setiap bagian pekerjaan lapis pondasi atas yang menunjukkan ketidak teraturan atau kerusakan dikarenakan penganganan yang jelek atau kegagalan Kontaktor untuk mematuhi persyaratan spesifikasi atau gambar rencana harus dibetulkan dengan perbaikan atau penggantian atas beban biaya Penyedia sehingga memuaskan Direksi Teknik. a. Persyaratan Umum - Bahan-bahan yang dipilih dan digunakan untuk pembangunan lapis pondasi atas agregat terdiri dari satu atau dua kelas bahan sebagaimana yang diperlukan dalam kontrak tertentu seperti yang dinyatakan dalam daftar Penawaran. Lapis pondasi atas adalah agregat batu pecah 5-7 cm dan 3-5 cm, Semua lapisan lapis pondasi atas harus memenuhi persyaratan spesifikasi ini dan harus sesuai dengan gambar kontrak - Bahan lapisan lapis pondasi atas terdiri dari potongan batu bersudut tajam yang keras, awet dan bersih tanpa potongan-potongan yang Perencanaan Pembangunan TPT Jalan Desa Indragiri Kec. Panawangan 27

terlalu tipis atau memanjang dan bebas dari batu-batu yang lunak, tidak merupakan satuan batu bata pecah atau bercerai berai,kotor, mengandung zat organic atau zat-zat lain yang harus dibuang. Bahan yang bercerai berai bila secara alternative dibasahi dan dikeringkan, tidak boleh digunakan. 3. Pelaksanaan Pekerjaan a. Penyiapan Lapisan Pondasi Atas - Jika lapis pondasi atas harus diletakkan diatas lapis pondasi bawah, permukaan lapis pondasi bawah harus diselesaikan sesuai dengan pekerjaan-pekerjaan yang di tentukan dibawah dan harus diatur serat dibersihkan dari kotoran-kotoran dan setiap bahan lain yang merugikan untuk penghamparan lapis pondasi atas. - Agregat lapis pondasi atas harus ditempatkan dan ditimbun bebas dari lalu-lintas secara drainase dan lintasan air disekitarnya. b. Pencampuran dan Penghamparan Lapis Pondasi Atas - Agregat harus ditempatkan pada lokasi diatas L.P.B. yang sudah disiapkan dalam volume yang cukup untuk menyediakan penghamparan dan pemadatan ketebalan yang diperlukan. - Agregat harus dihampar dengan tangan oleh pekerja sampai satu campuran yang merata, dengan batas kelembaban yang optium, sebagaimana di tentukan dibawah spesifikasi. c. Penghamparan Dan Pemadatan - Penghamparan akhir sampai ketebalan dan kemiringan melintang yang diperlukan, harus dilaksanakan dengan cadangan pengurangan ketebalan sekitar 10% untuk pemadatan bahan L.P.A. Segera setelah penghamparan dan pembentukan akhir setiap lapisan L.P.A, bahan tersebut harus dipadatkan dengan baik dengan alat pemadat yang sesuai meliputi mesin gilas 3 roda 8 10 Ton, mesin penyemprot aspal 200 ltr, Dump truck (3,5 T), Blower - Penggilasan untuk pembentukan dan pemadatan harus maju secara gradual( sedikit demi sedikit) dari pinggir ke tengah dari perkerasan, sejajar dengan sumbu jalan dan harus dilaksanakan dalam operasi yang menerus untuk membuat pemadatan matang yang merata. Pada Perencanaan Pembangunan TPT Jalan Desa Indragiri Kec. Panawangan 28

bagian superelevasi, miring melintang atau kemiringan yang terjal, penggilasan harus bejalan dari bagian jalan yang lebih rendah menuju ke bagian atas. Setiap ketidakaturan atau penurunan setempat yang mungkin terjadi, harus diperbaiki dengan membongkar permukaan yang sudag dipadatkan, menggaruk, menambah atau membuang bahan pondasi, membentuk kembali dan memadatkan sampai permukaan akhir dan kemiringan melintang yang betul. Bagianbagian perkerasan yang sempit di sekitar batu tepi atau dindingdinding yang tidak dapat dimasuki mesin gilas, harus dipadatkan dengan kompactor (mesin pemadat) atau penumbuk mekanikal (stamper). - Kadar air untuk pemasangan harus dijaga di dalam batas-batas 3% lebih rendah dari kadar air optium sampai 1% lebih tinggi dari kadar optium dengan penyiraman air atau pengeringan bila perlu, dan bahan L.P.A tersebut harus dipadatkan sampai menghasilkan kepadatan 100% maksimum kepadatan kering yang diperlukan, yang ditetapkan sesuai dengan AASHTO T99 (PB 0111-76) PASAL 5 LAPIS ASPAL PEREKAT (PRIME COAT) 1. Untuk Lapis aspal resap pengikat (prime coat), pekerjaan ini terdiri dari pengadaan dan pemakaian suatu bahan pengikat aspal dengan kekentalan rendah yang tepilih diatas satu lapis pondasi jalan atau permukaan perkerasan tanpa lapis penutup yang sudah disiapkan, untuk menutup permukaan tersebut yang akan menyediakan adhesi (pelekatan)untuk satu lapis permukaan beraspal (lapen). 2. Untuk lapis aspal pengikat (Prime coat), pekerjaan ini terdiri dari pengadaan dan pemakaian satu lapisan sangat tipis bahan aspal pengikat yang terpilih diatas satu permukaan yang sudah ber aspal sebelumnya dalam persiapan untuk pemasangan satu lapis permukaan aspal baru. Perencanaan Pembangunan TPT Jalan Desa Indragiri Kec. Panawangan 29

3. Lapis aspal resap pengikat hanya digunakan diatas permukaan yang kering atau sedit lembab. Lapis aspal pengikat atau lapis aspal resap pengikat yang akan digunakan selama ada angin kuat atau hujan deras, atau jika hujan mungkin turun. 4. Syarat syarat pekerjaan. - Tidak boleh ada bahan aspal yang dibuang kedalam saluran tepi, parit atau jalan air. - Permukaan-permukaan struktur, pohon pohon atau hak milik disekitar permukaan jalan yang sedang dilapisi harus dilindungi dari kerusakan akibat pekerjaan penyemprotan aspal. - Penyedia harus menyediakan dan memelihara dilapangan dimana aspal sedang dipanaskan, alat pengendalian dan pencegahan kebakaran yang memadai,dan juga peralatan dan sarana untuk pertolongan pertama. - Kecuali diperoleh satu pengalihan ( alternatif) lalulintas, pekerjaan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan satu jalur lalu lintas, dengan diadakan pengaturan pengendalian lalu lintas sehingga mendapatkan persetujuan dari Direksi teknik. - Penyedia harus bertangung jawab terhadap semua konsekuensi (akibat) lalu lintas yang terlalu dini di izinkan melewati lapis aspal pengikat atau lapis aspal resap pelekat yang baru dipasang dan harus melindungi permukaan tersebut. 5. Bahan-bahan a. Bahan untuk lapis aspal resap pengikat Jenis aspal bitumen gradasi kental, diencerkan dengan kerosin (minyak tanah) dalam perbandingan 80 bagian minyak tanah terhadap 100 bagian aspal bitumen, atau seperti diperintah kan lain oleh direksi teknik atas dasar suatu percobaan yang dilaksanakan atau (tekstur)permukaan jalan pemilihan lapis aspal resap pelekat. 6. Pelaksanaan Pekerjaan. Jenis alat dan cara pengoperasian akan berdasarkan intruksi-intruksi yang diberikan direksi teknik dan sesuai dengan daftar unit intlasi dan peralatan disetujui untuk kontrak tertentu. Secara umum akan dipilih jenis peralatan berikut ini: Perencanaan Pembangunan TPT Jalan Desa Indragiri Kec. Panawangan 30

- Distributor aspal bertekanan beserta penyemprot - Peralatan untuk memanaskan aspal - Sapu sikat untuk penyapuan manual Distributor aspal harus memenuhi standard rencana internasional yang disetujui dengan roda peneumatik dan dilengkapi dengan sebuah batang penyemprot. Alat harus dapat menyemprotkan bahan aspal pada tingkat yang tekendali dan seragam dan pada suhu yang ditentukan. Peralatan termasuk Tacho Meter, ukuran tekanan, batang kali brasi tangki, thermometer untuk pengukur suhu aspal dalam tangki, dan alat alat untuk pengukuran kecepatan secara tepat pada kecepatan rendah. Tingkat Penggunaan Lapis Aspal Pengikat dan Lapis Aspal Resap Pengikat Jika diminta demikian oleh direksi teknik, percobaan lapangan harus dilaksanakan untuk menetapkan tingkat pemakaian yang memadai untuk berbagai kondisi permukaan. Lapis aspal resap pengikat: (aspal keras kekentalan rendah) - Untuk pondasi agregat, antara 0.6-1,6 L/m2 - Untuk pondasi tanah semen antara 0.3 1.0 L/m2 PASAL 6 LAPIS PERMUKAAN PENETRASI MAKADAM (LAPEN 50 mm) 1. Uraian Pekerjaan a. Penyiapan Badan Jalan Segala jenis benda yang menghalangi kelancaran pelaksanaan pekerjaan dibongkar / dibersihkan terlebih dahulu, seperti : Sampah sampah yang ada di badan jalan, Bangunan yang berada di badan jalan, Dan lain lain. Bangunan yang dibongkar, diganti atau dibangun kembali oleh Kontraktor dalam keadaan semula ke daerah yang disepakati oleh kedua belah pihak. (antara Masyarakat dengan Kontraktor). b. Hamparan Batu Pecah 3 5 cm, dan 2 3 cm, tebal 5 cm dengan pemadatan Perencanaan Pembangunan TPT Jalan Desa Indragiri Kec. Panawangan 31

Untuk pekerjaan semprotkan Aspal Tack Coat 0,8 liter/m3 Untuk pekerjaan penghamparan batu pecah 3 5 cm, 25 m2/m3 dan 2 3 cm, 45 m2/m3, batu pecah yang dipakai harus yang bersih dari segala kotoran, kemudian setiap lapisan batu dipadatkan Untuk pekerjaan semprotkan aspal ( 2,5 liter/m2 ), kemudian hamparkan batu pecah 1-2, 90 m2/m3 Untuk pekerjaan semprotkan aspal 1,5 liter/m2, kemudian hamparkan screen ( blinder ), 400 m2/m3 Untuk daerah yang ada hubungannya dengan pekerjaan selanjutnya, penimbunan tersebut harus dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan, Pemadatan hamparan batu pecah tersebut pada badan jalan dilaksanakan pada keadaan dimana tanah dasar mempunyai kadar air yang minimum, dan dipadatkan dengan mesin gilas dengan kapasitas kemampuan pemadatan minimal 6 ton. Hasil kepadatan yang dicapai harus mencapai kepadatan di lapangan ƴ 90 % AASHTO (Standar). c. Pekerjaan Penyiraman aspal curah Manual (1 Kg/M2) Setelah didapatkan lapisan batu pecah 3 5 cm, 25 m2/m3 dan 2 3 cm, 45 m2/m3, di siram dengan aspal dengan kapasitas 1 kg/m2. Penetrasi, tebal 5 cm : Setelah Prime Coat dilakukan dengan menggunakan aspal panas sebanyak 5,712 kg/m2 untuk penetrasi tebal 5 cm padat. Aspal harus cukup cair (160 o C) supaya dapat masuk ke lubang lubang di antara batu batu. Tempat pemasakan aspal jaraknya tidak boleh lebih dari 20 meter dari tempat gelaran. Dalam penetrasi padat digelar batu pecah diameter 2 3 cm, harus rata dan tidak boleh ada bagian bagian yang lebih berisi dari bagian bagian yang lain. Hamparan Batu Pecah 2-3 tebal 5 cm, Lapisan ini adalah dengan menghamparan Batu Pecah berukuran 2-3 untuk menutup Lapisan Penutup dibawahnya agar rata dan semakin padat. Lapisan ini mempunyai ketebalan 5 cm. Lalu dipadatkan kembali dengan mesin gilas berat 6-8 ton Perencanaan Pembangunan TPT Jalan Desa Indragiri Kec. Panawangan 32

Setelah rata, lapisan tersebut ditutup / ditaburi dengan batu sebanyak 0,5-1 cm m3/m2, kemudian dipadatkan hingga rata betul dengan mesin gilas seberat 6 8 ton. d. Pekerjaan penyelesaian Pemborong bertanggung jawab untuk perbaikan kembali untuk bangunan yang dibongkar seperti keadaan konstruksi semula dengan kualitas minimal sama, yaitu untuk konstruksi atau bangunan lainnya yang rusak oleh Pemborong akibat pelaksanaan pekerjaan ini Pembersihan sisa pekerjaan dan Angkutan sisa pekerjaan : Tanah bekas galian dan bekas bongkaran yang sudah tidak terpakai lagi dibersihkan dan diangkut ke luar Proyek, sehingga pada waktu serah terima pekerjaan tampak bersih dan rapih. 1. Pekerjaan Pembersihan PASAL 7 PEKERJAAN TANAH a. Penyedia barang/jasa wajib melakukan pembersihan, meliputi lantai dan kolom-kolom beton. b. Penyedia barang/jasa harus menyediakan pompa air dan perlengkapan lain yang diperlukan untuk menyerap ataupun mengalirkan air sehingga semua daerah penggalian dan pembuangan bebas dari air. 2. Pekerjaan Galian Tanah a. Penggalian tanah harus mencapal kedalaman yang telah ditentukan. b. Penggalian akan mencakup pemindahan tanah-tanah serta bahan-bahan lain yang dijumpai dalam pengerjaan. c. Dasar galian harus bersih dari kotoran sampah, akar-akar, tumbuh-tumbuhan atau tanah humus yang dapat merusak pada bangunan diatasnya. d. Bilamana terjadi kesalahan dalam penggalian tanah, sehingga dicapal kedalaman, yang melebihi dari apa yang tertera dalam gambar atau yang dapat disetujui oleh pengguna barang/jasa, maka kelebihan di atas harus ditimbun kembali dengan pasir yang dipadatkan. Risiko biaya pekerjaan tersebut menjadi tanggungjawab Penyedia barang/jasa. 3. Pekerjaan Urugan Tanah Perencanaan Pembangunan TPT Jalan Desa Indragiri Kec. Panawangan 33

a. Urug pasir bawah lantai 5 cm b. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis tiap 30 cm dipadatkan dengan stamper c. Pengurugan tanah kembali dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi dan balok sloof d. Bahan penimbunan ini harus bersih dari sampah dan batu-batu lain yang bersifat merusak. 4. Pekerjaan Urugan Sirtu a. Urugan sirtu 90 cm, b. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis tiap 30 cm dipadatkan c. Bahan penimbunan ini harus bersih dari sampah dan batu-batu lain yang bersifat merusak. PASAL 8 PEKERJAAN TEMBOK PENAHAN TANAH (PASANGAN BATU) a. Lingkup pekerjaan Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan tembok penahan tanah meliputi :Pekerjaan pondasi batu kali dan tembok penahan. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta Komposisi adukan 1 Pc : 5 Ps. Jenis batu berupa batu kali b. Pedoman pelaksanaan Sebelum pelaksanaan pekerjaan tembok penahan tanah kontraktor harus mengadakan pengukuran-pengukuran untuk as-as tembok penahan tanah seperti pada gambar konstruksi dan harus dimintakan persetujuan Direksi lapangan/pemberi tugas. Kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi/pemberi tugas bila ada perbedaan gambar-gambar dari konstruksi dengan gambargambar arsitektur atau apabila ada hal-hal yang kurang jelas. Ketentuan tentang kewajiban pembuatan shop drawing. c. Penggalian Perencanaan Pembangunan TPT Jalan Desa Indragiri Kec. Panawangan 34

Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman (sesuai gambar) Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka perlu konsultasi dengan perencana untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut. Tanah dasar pondasi harus padat Perencanaan Pembangunan TPT Jalan Desa Indragiri Kec. Panawangan 35