LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ADMINISTRASI APARATUR TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2010 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2010 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2000 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 (2) Sekretariat Kabinet dipimpin oleh Sekretaris Kabinet. Pasal 2 Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabi

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2000 TENTANG SEKRETARIAT KABINET PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG KEPANITERAAN DAN SEKRETARIAT JENDERAL MAHKAMAH KONSTITUSI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG KEPANITERAAN DAN SEKRETARIAT JENDERAL MAHKAMAH KONSTITUSI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/KEPMEN-KP/2013 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 111 TAHUN 2000 (111/2000) TENTANG SEKRETARIAT KABINET PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN


2012, No

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PER. 02 Tahun 2009 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

Keterwakilan Perempuan Di Lembaga Eksekutif

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG TATA KERJA DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN DAN SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG UNIT KERJA PRESIDEN BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2000 TENTANG SEKRETARIAT PENGENDALIAN PEMERINTAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

III. PENGAWAS BENIH IKAN

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN EKONOMI KREATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG UNIT KERJA PRESIDEN BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2 Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 3. Peraturan Pemerint

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN EKONOMI KREATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 117 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL JAKSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 07/E/2010 TENTANG

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

KATA PENGANTAR Ketentuan yang mengatur tenaga fungsional penyuluh kehutanan adalah Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 130/KEP/M.PAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kantor Regional. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 6,

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/HUK/2015 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANDUNG BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

MEMUTUSKAN: 6. Jabatan...

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Kepegawaian dan Diklat

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP 073/J.A/07/1999

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190 TAHUN 2014 TENTANG UNIT STAF KEPRESIDENAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2013, No BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut LAN adalah lembaga pemerintah nonke

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG

STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI PENGANGKATAN DALAM DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 297/KPTS/M/2012 TENTANG

XV. PRANATA KOMPUTER

Transkripsi:

BIRO ADMINISTRASI APARATUR DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ADMINISTRASI APARATUR TAHUN 2014 PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2014

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami Panjatkan ke Khadirat Allah SWT, karena dengan Ridho dan Rahmat- Nya penyusunan Laporan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Biro Administrasi Aparatur Tahun 2014 dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, fungsi sebagaimana tertuang dalam rencana kerja tahun 2014, dan dapat memberikan gambaran mengenai besaran tingkat pencapaian target kinerja Biro Administrasi Aparatur Tahun 2014. Semoga Laporan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Biro Administrasi Aparatur Tahun 2014 ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai bahan peningkatan kinerja di masa yang akan datang. i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iv v BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi... 1 B. Struktur Organisasi... 3 C. Sumber Daya Manusia... 4 BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN... 6 A. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Kabinet... 1. Penyelesaian Administrasi Kepegawaian yang Wewenang Penetapannya berada di Tangan Presiden (5009) a. Pelaksanaan administrasi pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan, jabatan pada badan usaha milik negara, dan jabatan lainnya yang penetapannya memerlukan persetujuan Presiden (501)... 1) Penelitian dan penyelesaian administrasi pengangkatan, pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan, jabatan pada Badan Usaha Milik Negara, dan jabatan lainnya. (AB) b. Penyelenggaraan dan pengadministrasian kenaikan pangkat pejabat dan/ atau Pegawai Negeri Sipil yang penetapannya memerlukan persetujuan Presiden (502)... 1) Penelitian dan penyelesaian administrasi kenaikan pangkat pejabat dan/atau pegawai negeri sipil yang wewenang penetapannya memerlukan persetujuan Presiden (AB)... 6 6 6 6 8 8 ii

c. Penyelenggaraan dan pengadministrasian pemberhentian dan pensiun pejabat dan/atau Pegawai Negeri Sipil yang penetapannya memerlukan persetujuan Presiden (503)... 1) Penelitian dan penyelesaian administrasi pemberhentian dan pensiun pegawai negeri sipil (AB)... d. Penyiapan dan penyelesaian administrasi lainnya bagi pejabat pemerintah atau pejabat lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan atau memerlukan persetujuan Presiden (504)... 1) Pencatatan, pemilahan dan pendistribusian persuratan tentang jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun (AA)... 2) Penyajian data jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun (AB)... 3) Pendokumentasian dan penggandaan kepangkatan, pemberhentian dan pensiun (AC)... e. Penyelenggaraan koordinasi dengan lembaga/instansi/unit/pihak yang berkepentingan, baik di dalam maupun di luar Sekretariat Kabinet dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Administrasi Aparatur (505)... 1) Rapat koordinasi berkaitan dengan pengangkatan dalam jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun (AA)... 2) Rapat konsinyasi berkaitan dengan pengangkatan dalam jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun (AB)... f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan Deputi Bidang Administrasi (560)... 1) Menghadiri rapat koordinasi/diskusi/seminar/workshop/sosialisasi/konsinyering (AA)... 9 9 10 10 13 13 13 13 14 14 14 BAB III PERMASALAHAN TINDAK LANJUT... 15 BAB IV PENUTUP... 18 iii

DAFTAR TABEL Tabel 1. Data Pegawai Biro Administrasi Aparatur... 5 Tabel 2. Penyelesaian Keputusan Presiden tentang Pengangkatan dan 7 Pemberhentian dalam dan dari Jabatan Pemerintahan... Tabel 3. Penyelesaian Keputusan Presiden tentang Kepangkatan PNS... 8 Tabel 4. Penyelesaian Keputusan Presiden tentang Pemberhentian dan Pensiun PNS. 9 Tabel 5. Jumlah Usulan Semester I Tahun 2014... 11 Tabel 6. Jumlah Pertimbangan Teknis BKN Semester I Tahun 2014... 11 Tabel 7. Jumlah Keputusan Presiden Semester I Tahun 2014... 12 Tabel 8. Permasalahan dan Tindak Lanjut... 15 iv

DAFTAR GAMBAR Gbr. 1. Struktur Organisasi 4 v

BAB I PENDAHULUAN A. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Berdasarkan Keputusan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012, Biro Administrasi Aparatur mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan dan pengadministrasian pengangkatan dan pemberhetian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan dan jabatan lainnya, pengurusan administrasi kenaikan pangkat, pemberhentian dan pensiun pejabat dan/atau pegawai negeri sipil pusat dan daerah, serta penyiapan dan penyelesaian administrasi lainnya bagi pejabat pemrintah atau pejabat lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden atau memerlukan persetujuan Presiden. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Biro Administrasi Aparatur menyelenggarakan fungsi: 1. penyelenggaraan dan pengadministrasian pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan, jabatan pada badan usaha milik negara, dan jabatan lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan atau memerlukan persetujuan Presiden; 2. penyelenggaraan dan pengadministrasian kenaikan pangkat pejabat dan/atau Pegawai Negeri Sipil pusat dan daerah yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden; 3. penyelenggaraan dan pengadministrasian pemberhentian dan pensiun pejabat dan/atau Pegawai Negeri Sipil pusat dan daerah yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden; 4. penyiapan dan penyelesaian administrasi lainnya bagi pejabat pemerintah atau pejabat lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan atau memerlukan persetujuan Presiden; 1

5. penyelenggaraan koordinasi dengan lembaga/instansi/unit/pihak yang berkepentingan, baik di dalam maupun di luar Sekretariat Kabinet dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Administrasi Aparatur; dan 6. pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Administrasi. Biro Administrasi Aparatur terdiri dari: a. Bagian Mutasi Jabatan; b. Bagian Kepangkatan; c. Bagian Pemberhentian dan Pensiun; d. Bagian Administrasi Umum; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional Tugas dan fungsi masing-masing Bagian pada Biro Administrasi Aparatur adalah sebagai berikut: 1. Bagian Mutasi Jabatan mempunyai tugas melaksanakan pengadministrasian pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan, dan jabatan lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan atau memerlukan persetujuan Presiden, penyiapan dan penyelesaian administrasi lainnya bagi pejabat pemerintah atau pejabat lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan atau memerlukan persetujuan Presiden. 2. Bagian Kepangkatan mempunyai tugas melaksanakan administrasi kenaikan pangkat, penetapan alih status anggota Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia menjadi pegawai negeri sipil atau pengangkatan pegawai negeri sipil pusat dan daerah yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden. 3. Bagian Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas melaksanakan administrasi pemberhentian dan pensiun pegawai negeri sipil pusat dan daerah yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden. 4. Bagian Administrasi Umum mempunyai tugas melaksanakan penatausahaan persuratan, penyajian data, reproduksi dan ekspedisi yang berkaitan dengan 2

pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun pegawai negeri sipil serta administrasi kepegawaian lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan atau memerlukan persetujuan Presiden. B. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Biro Administrasi Aparatur BIRO ADMINISTRASI APARATUR KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN MUTASI JABATAN BAGIAN KEPANGKATAN BAGIAN PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN BAGIAN ADMINISTRASI UMUM Subbagian Jabatan Struktural Subbagian Kepangkatan Kementerian Subbagian Pemberhentian dan Pensiun Kementerian Subbagian Penyajian Data Subbagian Jabatan Non Struktural C. Subbagian Kepangkatan Non Kementerian Subbagian Pemberhentian dan Pensiun non Kementerian Subbagian Umum Gbr. 1. Struktur Organisasi 3

C. Sumber Daya Manusia Biro Administrasi Aparatur didukung oleh 35 (tiga puluh lima) orang pegawai, yang dapat diklasifikasi berdasarkan jenjang golongan/ruang, jenis kelamin, dan jabatan. 1. Golongan/ruang. Kekuatan sumber daya manusia berdasarkan golongan/ruang, terdiri dari IV/d berjumlah 1 (satu) orang, IV/b berjumlah 1 (satu) orang, IV/a berjumlah 3 (tiga) orang, III//d berjumlah 2 (dua) orang, III/c berjumlah 5 (lima) orang, III/b berjumlah 8 (delapan) orang, III/a berjumlah 10 (sepuluh) orang, II/d berjumlah 3 (tiga) orang, dan II/c berjumlah 2 (dua) orang. 2. Jabatan. Sebagaimana telah tergambar dalam struktur organisasi, kekuatan sumber daya manusia Biro Administrasi Aparatur, terdiri dari seorang Kepala Biro, dan didukung oleh 4 (empat) Kepala Bagian dan 7 (tujuh) Kepala Subbagian, serta 23 (dua puluh tiga) pejabat fungsional umum. 3. Pendidikan Kekuatan sumber daya manusia berdasarkan jenjang pendidikan, terdiri dari Pasca Sarjana (S-2) sebanyak 3 (tiga) orang, Sarjana (S-1) sebanyak 14 (empat belas) orang, Diploma (D-3) sebanyak 1 (satu) orang, dan SLTA sebanyak 17 (tujuh belas) orang. 4. Jenis kelamin. Kekuatan sumber daya manusia berdasarkan jenis kelamin, terdiri dari 21 (dua puluh satu) orang laki-laki dan 14 (empat belas) orang perempuan. 4

Tabel 1. Data Pegawai Biro Administrasi Aparatur Pangkat Jabatan Pendidikan Jenis Kelamin Golongan Jumlah Nama Jabatan Jumlah Tingkat Jumlah Jenis Jumlah II/c 2 Kepala Biro 1 S-2 3 Laki-laki 21 II/d 3 Kepala Bagian 4 S-1 14 Perempuan 14 III/a 10 Kepala Subbagian 7 D-3 1 III/b 8 Analis Hukum 2 SLTA 17 III/c 5 III/d 2 Pengelola Sistem Informasi Pengelola Kepegawaian IV/a 3 Pengolah Data 9 IV/b 1 IV/c - IV/d 1 Pengadministrasi Umum I 1 5 6 Selain tenaga pegawai negeri sipil organik, terdapat 3 (tiga) orang pegawai outsourcing yang sudah ditempatkan di Biro Administrasi Aparatur, yang ditempatkan di Bagian Administrasi Umum dan Bagian Pemberhentian dan Pensiun. 5

BAB II PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI A. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Kabinet 1. Penyelesaian Administrasi Kepegawaian yang Wewenang Penetapannya Berada di Tangan Presiden (5009) a. Pelaksanaan administrasi pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan, jabatan pada Badan Usaha Milik Negara, dan jabatan lainnya yang wewenang penetapannya memerlukan persetujuan Presiden. (501) 1) Penelitian dan penyelesaian administrasi pengangkatan, pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan, jabatan pada Badan Usaha Milik Negara dan jabatan lainnya (AB) Pelaksanaan kegiatan penyelesaian administrasi pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan, jabatan pada badan usaha milik negara, dan jabatan lainnya yang wewenang penetapannya memerlukan persetujuan Presiden, telah diterbitkan 217 Keputusan Presiden, terdiri dari pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural Eselon I sebanyak 543 orang, setingkat eselon I sebanyak 84 orang, jabatan fungsional jenjang utama sebanyak 639 orang, Non Eselon (keanggotaan dalam lembaga non struktural, Kepala Satker) sebanyak 391 orang, dan jabatan Konsul dan Utusan Khusus Presiden sebanyak 63 orang. 6

Tabel 2. Penyelesaian Keputusan Presiden tentang Pengangkatan dan Pemberhentian dalam dan dari Jabatan Pemerintahan No. Tugas dan Fungsi 1. Jabatan Menteri/Setingkat Menteri Negara Jumlah Keppres Selesai Jumlah Orang Proses Menunggu Penetapan (masih proses) Jumlah RKeppres Jumlah Orang Koreksi Draft 3 7 - - - 2. Jabatan Wakil Menteri 3 23 - - - 3. Struktural Eselon I 144 543 - - - 4. Setingkat Eselon I (Utusan Khusus Presiden/Dewan Pertimbangan Presiden) 5. Fungsional Jenjang Utama 6. Non Eselon (keanggotaan dalam lembaga non struktural, Kepala Satker) 7. Konsul dan Utusan Khusus Presiden 13 84 - - - 33 639 - - - 18 391 - - - 3 63 - - - Jumlah 217 1750 - - - 7

b. Penyelenggaraan dan pengadministrasian kenaikan pangkat pejabat dan/atau Pegawai Negeri Sipil yang penetapannya memerlukan persetujuan Presiden. 1) Penelitian dan penyelesaian administrasi kenaikan pangkat pejabat dan/atau Pegawai Negeri Sipil yang penetapannya memerlukan persetujuan Presiden (AB) Penyelenggaraan dan pengadministrasian kenaikan pangkat pejabat dan/atau Pegawai Negeri Sipil pusat dan daerah yang penetapannya memerlukan persetujuan Presiden, telah diselesaikan kenaikan pangkat gol IV/c ke atas sebanyak 9.365 orang, Alih Status TNI/Polri sebanyak 2 orang, pengangkatan tenaga ahli sebagai CPNS sebanyak 6 orang. dan permasalahan ralat sebanyak 15 orang. Tabel 3. Penyelesaian Keputusan Presiden tentang Kepangkatan PNS Proses No. Tugas dan Fungsi Selesai Menunggu Penetapan (masih proses) Koreksi Draft Jumlah Keppres Jumlah Orang Jumlah RKP Jumlah Orang 1. Kenaikan pangkat gol./ruang IV/c ke atas 55 9.365 - - - 2. Alih status TNI/Polri 2 2 - - - 3. Pengangkatan tenaga ahli sebagai CPNS 1 6 - - - 4. Ralat 15 - - - 8

c. Penyelenggaraan dan pengadministrasian pemberhentian dan pensiun pejabat dan/atau Pegawai Negeri Sipil yang penetapannya memerlukan persetujuan Presiden (503) 1) Penelitian dan penyelesaian administrasi pemberhentian dan pensiun PNS (AB) Pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan dan pengadministrasian pemberhentian dan pensiun pejabat dan/atau Pegawai Negeri Sipil yang penetapannya memerlukan persetujuan Presiden selama tahun 2014, telah diselesaikan usul kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun PNS Gol. IV/c ke atas sebanyak 12.852 orang, usul kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun janda/duda/anak sebanyak 1.676 orang, usul pensiun langsung sebanyak 717 orang, ralat SK pemberhentian dan pensiun sebanyak 144 orang. Proses penetapan pemberhentian dan pensiun yang masih menunggu penetapan dari Presiden, yaitu usul kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun PNS gol. IV/c ke atas sebanyak 212 orang. Tabel 4. Penyelesaian Keputusan Presiden Tentang Pemberhentian dan Pensiun PNS Proses No. Tugas dan Fungsi Selesai Menunggu Penetapan (masih proses) Koreksi Draft Jumlah Keppres Jumlah Orang Jumlah RKeppres Jumlah Orang 1 2 3 4 5 6 7 1. Kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun 48 12.852 1 212-9

1 2 3 4 5 6 7 2. Kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun Janda/Duda/Anak 20 1.676 - - - 3. Pensiun langsung 19 717 - - - 4. Pemberhentian dengan hormat/tidak dengan hormat 17 21 - - - 5. Ralat 144 - - 6. 7. 8. Perbaikan Pertek BKN Penarikan/pembatalan usul pensiun Permohonan Petikan II - - - - - - - - d. Penyiapan dan penyelesaian administrasi lainnya bagi pejabat pemerintah atau pejabat lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan atau memerlukan persetujuan Presiden (504) 1) Pencatatan, pemilahan dan pendistribusian persuratan tentang jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun (AA) Pada tahun 2014, Biro Administrasi Aparatur telah memproses 20.422 surat yang diusulkan oleh pejabat Pembina kepegawaian pusat dan daerah, terdiri dari fungsional utama berjumlah 639 orang, kepangkatan berjumlah 9.141 orang, kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun berjumlah 9.269 orang, pensiun berjumlah 302 orang, pemberhentian dan pensiun janda/duda/anak berjumlah 1.071 orang. 10

Tabel 5. Jumlah Usulan Tahun 2014 No. Mutasi Jumlah Usulan 1. Fungsional Utama 639 2. Kenaikan Pangkat 9.141 3. Kenaikan Pangkat Pengabdian dan Pensiun 9.269 4. Pensiun 302 5. Pensiun Janda/Duda/Anak 1.071 Total 20.422 Jumlah pertimbangan teknis yang telah diterima dari Badan Kepegawaian Negara pada tahun 2014 berjumlah 20.104 pertimbangan teknis. Tabel 6. Jumlah Pertimbangan Teknis BKN Tahun 2014 No. Mutasi Jumlah Usulan 1. Fungsional Utama 639 2. Kenaikan Pangkat 8.822 3. Kenaikan Pangkat Pengabdian dan Pensiun 9.148 4. Pensiun 399 5. Pensiun Janda/Duda/Anak 1.096 Total 20.104 11

Jumlah Keputusan Presiden yang telah diterbitkan berjumlah 379 buah, terdiri dari kepangkatan berjumlah 55 buah, kenaikan pangkat pengabdian dan pensiun berjumlah 48 buah, pensiun berjumlah 19 buah, pemberhentian dan pensiun janda/duda/anak berjumlah 20 buah, pemberhentian dengan hormat/tidak dengan hormat berjumlah 17 buah, alih status TNI/Polri berjumlah 2 buah, pengangkatan tenaga ahli sebagai CPNS berjumlah 1 buah, dan pemberhentian dan pengangkatan dalam Jabatan negeri, Pemerintahan dan jabatan pada BUMN serta jabatan lainnya berjumlah 217 buah (daftar terlampir). Tabel 7. Jumlah Keputusan Presiden Tahun 2014 No. Jenis Keppres Jumlah (Keppres) Jumlah (orang) 1 Kepangkatan 55 9.365 2 Kenaikan pangkat dan pensiun 48 12.852 3 Pensiun 19 717 4 5 Pemberhentian dan pensiun janda/duda/anak Pemberhentian dengan hormat/tidak dengan hormat 20 1.676 17 21 6 Alih Status TNI/Polri 2 2 7. 8. Pengangkatan tenaga ahli sebagai CPNS Jabatan negeri, Pemerintahan dan jabatan pada BUMN serta jabatan lainnya 1 6 217 1750 Jumlah 379 26.389 Pengiriman dan pendistribusian Keputusan Presiden kepada Pejabat Pembina Kepegawaian pusat dan daerah serta kepada pegawai negeri sipil yang bersangkutan telah menyerap anggaran sebesar Rp. 150.892.615. 12

2) Penyajian data jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun (AB) Dalam tahun 2014 telah disusun laporan penyajian data jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun sebanyak 8 laporan, yaitu: 1. Laporan realisasi output triwulan I; 2. Laporan realisasi output triwulan II; 3. Laporan realisasi output triwulan III; 4. Laporan realisasi output triwulan IV; 5. Laporan pencapaian keberhasilan Inpres Nomor 1 Tahun 2014 triwulan I; 6. Laporan pencapaian keberhasilan Inpres Nomor 1 Tahun 2014 triwulan II. 7. Laporan pencapaian keberhasilan Inpres Nomor 1 Tahun 2014 triwulan III. 8. Laporan pencapaian keberhasilan Inpres Nomor 1 Tahun 2014 triwulan IV. 3) Pendokumentasian dan penggandaan kepangkatan, pemberhentian dan pensiun (AC) Penjilidan dokumen dilaksanakan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) dengan menggunakan anggaran Biro Administrasi Aparatur. e. Penyelenggaraan koordinasi dengan lembaga/instansi/unit/pihak yang berkepentingan, baik di dalam maupun di luar Sekretariat Kabinet dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Administrasi Aparatur (505) 1) Rapat koordinasi berkaitan dengan pengangkatan dalam jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun (AA) Dalam rangka koordinasi dengan lembaga/instansi/unit/pihak yang berkepentingan, telah dilaksanakan satu kali rapat koordinasi pada tanggal 27 Januari 2014 tentang pembahasan batas usia pensiun ASN sebagaimana diamanatkan Undang-undang ASN Nomor 5 Tahun 2014. 13

2) Rapat konsinyasi berkaitan dengan pengangkatan dalam jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun (AB) Selama kurun waktu Tahun 2014, penyelenggaraan koordinasi dalam bentuk rapat-rapat konsinyasi dengan lembaga/unit/instansi terkait belum dapat terlaksana. f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan Deputi Bidang Administrasi (560) 1) Menghadiri rapat koordinasi/diskusi/seminar/workshop/sosialisasi/ konsinyering (AA) Kegiatan menghadiri rapat koordinasi/diskusi/seminar/workshop/ sosialisasi/konsinyering belum terlaksana pada Tahun 2014. 14

BAB III PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Administrasi Aparatur, masih ditemukan beberapa kendala yang menjadi hambatan terhadap penyelesaian penerbitan Keputusan Presiden yang berkaitan dengan jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun, sesuai target waktu yang telah ditetapkan dalam standard operasional prosedur (SOP), serta kendala manejemen pengendalian kegiatan yang bersifat teknis. Berdasarkan pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Administrasi Aparatur selama satu semester, beberapa kendala yang dijumpai antara lain di bidang sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana, koordinasi kepegawaian dan teknis. Tabel 8. Permasalahan dan Tindak Lanjut Permasalahan Cheklist (V) Keterangan Permasalahan Tindak Lanjut yang diperlukan Pihak yang dapat membantu penyelesaian masalah (1) (2) (3) (4) (5) Sumber Daya Manusia - Kurangnya kemampuan analisis hukum Diklat Analisis Hukum Bidang Kepegawaian Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana di bidang kepegawaian - Rendahnya kemampuan pegawai dalam Diklat Pengelolaan Arsip Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana mengelola arsip - Kurangnya Diklat Biro Kepegawaian, 15

kemampuan Komputer Organisasi dan Tata pegawai untuk Laksana mengoperasikan komputer Sarana dan - Belum - Uji coba Pusat Data dan Prasarana optimalnya Simpeg belum Informasi Sistem diimplementa- Informasi si kepegawaian - Pengembangan Simpeg Koordinasi - Masih adanya Perlu Biro Administrasi Kepegawaian pertimbangan meningkatkan Aparatur teknis ganda koordinasi BKN yang antara Instansi Pengusul diterbitkan Sekretariat BKN Kabinet, BKN dan instansi pengusul - Kurangnya Peningkatan Biro Administrasi koordinasi koordinasi Aparatur dengan dengan instansi Instansi pengusul instansi pengusul pengusul terkait pencabutan usulan, kelengkapan berkas dll 16

Teknis - Banyaknya tamu yang berkunjung untuk mencari informasi sehingga mengganggu dan menghambat aktifitas pekerjaan - Belum tertibnya pengiriman dan pendistribusian Keputusan Presiden - ruang khusus untuk penerimaan tamu - penunjukan staf untuk bertugas sebagai front officer - Diseminasi Simpeg ke stake holder - Penertiban metode pengiriman Keppres - Menyusun juklak pengiriman Keppres - Implementasi juklak pengiriman Keppres Biro Umum Biro Administrasi Aparatur 17

BAB IV PENUTUP Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kami sampaikan hal-hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Biro Administrasi Aparatur sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, perlu kiranya untuk diselenggarakan berbagai pelatihan, terutama pelatihan kearsipan dan komputer. 2. Dalam hal pengelolaan arsip, perlu kiranya untuk mengelola arsip secara elektronis, yaitu dengan melakukan scanning berkas usulan dan Keputusan Presiden terkait kepangkatan dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas. 3. Guna meminimalisir hilang/tidak dapat ditemukannya arsip baik berupa usulan maupun Keputusan Presiden tentang kenaikan pangkat, pemberhentian dan pensiun PNS golongan IV/c ke atas, perlu kiranya diterapkan manajemen arsip yang lebih baik. 4. Perlu segera disusun petunjuk pelaksanaan pengiriman Keputusan Presiden mengatur tata cara pengiriman surat, memorandum dan Keputusan Presiden. 5. Keberadaan pegawai outsourcing yang dipekerjakan di Biro Administrasi Aparatur dinilai cukup membantu pelaksanaan kerja. Demikian laporan kami, mohon arahan lebih lanjut. 18

LAMPIRAN 19

TABEL REALISASI ANGGARAN PERIODE 1 JANUARI S.D. 31 DESEMBER 2014 SATUAN ORGANISASI/UNIT KERJA BIRO ADMINISTRASI APARATUR Kode Program/Kegiatan/Komponen/ Indikator Rencana Realisasi % Realisasi Keterangan Sub Komponen Kegiatan Volume Anggaran Volume Anggaran Volume Anggaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 5009.001 Laporan penyelesaian 19.166 744.654.000 26.414 393.864.615 137,82% 52,89 % kepegawaian yang wewenang penetapannya berada di tangan Presiden dokumen dokumen 501 Pelaksanaan administrasi 308.256.000 222.018.000 72,02 % pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan, jabatan pada badan usaha milik negara dan jabatan lainnya yang penetapannya memerlukan persetujuan Presiden AA Penelitian dan penyelesaian 308.256.000 222.018.000 72,02% administrasi pengangkatan, pemberhentian dalam dan dari jabatan negeri, jabatan pemerintahan, jabatan pada Badan Usahan Milik Negara, dan jabatan lainnya 502 Penyelenggaran dan pengadministrasian kenaikan pangkat dan atau pegawai negeri sipil yang penetapannya memerlukan persetujuan presiden 32.364.000 9.262.000 28,61 %

Kode Program/Kegiatan/Komponen/ Indikator Rencana Realisasi % Realisasi Keterangan Sub Komponen Kegiatan Volume Anggaran Volume Anggaran Volume Anggaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 AA Penelitian dan penyelesaian 32.364.000 9.262.000 28,61 % administrasi kenaikan pangkat pejabat dan atau pegawai negeri sipil yang penetapannya memerlukan persetujuan presiden 503 Penyelenggaraan dan 34.422.000-0 % pengadministrasian pemberhentian dan pensiun pejabat dan atau pegawai negeri sipil yang penetapannya memerlukan persetujuan presiden AA Penelitian dan penyelesaian 34.422.000-0 % administrasi pemberhentian dan pensiun PNS 504 Penyiapan dan penyelesaian 214.712.000 150.892.615 70,27 % administrasi lainnya bagi pejabat pemerintah atau pejabat lainnya yang wewenang penetapannya berada di tangan atau memerlukan persetujuan Presiden AA Pencatatan, pemilahan, 175.740.000 150.892.615 85,86 % pendistribusian persuratan tentang jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun AB Penyajian data jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun 21.472.000-0 %

Kode Program/Kegiatan/Komponen/ Indikator Rencana Realisasi % Realisasi Keterangan Sub Komponen Kegiatan Volume Anggaran Volume Anggaran Volume Anggaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 AC Pendokumentasian dan 17.500.000-0 % penggandaan kepangkatan, pemberhentian dan pensiun 505 Penyelenggaraan koordinasi 139.104.000 11.692.000 8,4 % dengan lembaga/instansi/unit/pihak yang berkepentingan, baik di dalam maupun di luar Sekretariat Kabinet dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Administrasi Aparatur AA Rapat koordinasi berkaitan 80.304.000 11.692.000 14,55 % dengan pengangkatan dalam jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun AB Rapat koordinasi berkaitan 58.800.000-0 % dengan pengangkatan dalam jabatan, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun 506 Pelaksanaan fungsi-fungsi lain 15.796.000-0 % yang diberikan Deputi Bidang Administrasi AA Menghadiri rapat koordinasi/diskusi/seminar/ workshop/sosialisasi/konsinyering 15.796.000-0 %