Palembang 2014 PEDIATRI GAWAT DARURAT PENILAIAN NYERI DAN SEDASI PADA BAYI DAN ANAK UKK Pediatri Gawat Darurat Ikatan Dokter Anak Indonesia
TUJUAN 1. Mengetahui skor penilaian nyeri dan sedasi pada bayi dan anak 2. Mampu melakukan penilaian nyeri dan sedasi pada bayi dan anak 2
PENDAHULUAN ² ² Sedasi & analgesia merupakan bagian integral tatalaksana di PICU ª Tujuan: meminimalkan persepsi dan respons thd cemas dan nyeri Kombinasi sedasi dan analgesia memungkinkan pasien beradaptasi dengan venelasi mekanik/prosedur Endakan ª ª ª Tidak adekuat menyebabkan takikardia, hipertensi, serta risiko kehilangan kendali napas dan saraf pusat Sedasi berlebihan menyebabkan depresi kardiovaskular, ileus, dan mengganggu pemeriksaan neurologis komprehensif Sedasi berkepanjangan menyebabkan toleransi sehingga membutuhkan dosis obat sedasi yang lebih Enggi MONITORING (Skoring Klinis) 3
DEFINISI dan KLASIFIKASI NYERI Pengalaman sensorik & emosional Edak menyenangkan terkait kerusakan jaringan. Jadi nyeri adalah subyekef, apa yang dikatakan pasien (IASP) ² Klasifikasi: ª Patofisiologi: NosisepCf: adanya semuli noksius (trauma, penyakit, radang) Viseral: cramping dan disertai nyeri alih SomaEk: dari jaringan (kulit, otot, tulang, sendi) ü Superfisial (kulit): tajam, lokasi jelas, rasa terbakar ü Dalam (dari tempat lain): sensasi tumpul dan difus NeuropaCk: impuls dari disfungsi sisem saraf (perifer/pusat) peripheral mononeuropathy & polyneuropathy, deafferenta3on pain, sympathe3cally maintained pain, central pain. 4
Definisi dan klasifikasi nyeri ª Durasi: Akut: onset segera (< 30 hari), ada hubungan waktu dan kausal Kronik: nyeri bertahan > 6 bulan, nyeri terus ada meskipun telah penyembuhan, dapat berupa nosisepef / neuropaek / keduanya Nyeri kanker (pain associated with cancer) Nyeri bukan kanker (chronic non- cancer pain, CNCP). Nyeri yang bertahan/menetap 1-6 bulan disebut nyeri sub- akut. Nyeri psikologik: berhubungan dg persepsi individu terhadap penyakit, kecacatan, dan jenis adaptasi psikologis 5
Definisi dan klasifikasi SEDASI Tindakan menenangkan dengan pemberian obat penenang. Tujuan: menghilangkan rasa takut/cemas, Edak nyaman & nyeri, untuk memungkinkan toleransi terhadap prosedur terapeuek / diagnosek Tingkatan sedasi: 6
PATOFISIOLOGI NYERI ² Mekanisme dasar terjadinya nyeri adalah proses nosisepsi. Nosisepsi adalah proses penyampaian informasi adanya semuli noksius di perifer ke sisem saraf pusat. Rangsangan noksius adalah rangsangan yang berpotensi atau merupakan akibat terjadinya cedera jaringan (mekanik, suhu dan kimia) Bagaimana informasi ini di terjemahkan sebagai nyeri? è melibatkan proses yang kompleks dan banyak yang belum dapat dijelaskan. 7
Patofisiologi nyeri ² Substansi kimiawi yang memodulasi nyeri dilepas jaringan ke ekstrasel saat terjadi kerusakan jaringan, sepere: histamin, substansi P, bradikinin, aseelkolin, lekotrien, prostaglandin. Substansi kiwiawi mengake\an reseptor nyeri melalui iritasi ujung serabut saraf. Mediator kimiawi menimbulkan reaksi tempat cedera (vasokonstriksi, vasodilatasi, perubahan permeabilitas kapiler). 8
Patofisiologi nyeri ² Mekasnisme dasar nyeri secara klasik dijelaskan dengan proses transduksi, transmisi, persepsi, dan modulasi. Transduksi: konversi energi dari rangsangan noksius (suhu, mekanik, kimia) menjadi energi listrik (impuls saraf) oleh reseptor sensorik nyeri (nosiseptor). Transmisi: penyampaian impuls saraf perifer ke pusat. Persepsi: pemahaman impuls saraf di SSP sebagai nyeri. Modulasi: pengaturan impuls oleh otak terhadap proses di kornu dorsalis medulla spinalis. Serabut kornu dorsalis, batang otak, dan jaringan perifer melepas opioid endogen yang menghambat kerja serabut saraf penghantar impuls nyeri. Kadar endorfin bervariasi, Eap orang merasakan sensasi nyeri yang berbeda Engkatannya. 9
Patofisiologi nyeri 10
PENILAIAN NYERI DAN SEDASI PENILAIAN NYERI parameter fisiologi, perilaku, laporan pasien. Menilai nyeri pada anak : ª Tahap preverbal (bayi - anak < 3 tahun) parameter perubahan perilaku (ekspresi wajah, motorik dan respon fisiologis) dan pendapat orang tua. ü FLACC (Face, Legs, AcEvity, Cry, Consolability). ª Tahap verbal (3-8 tahun) menggunakan self- informa3on melalui gambar wajah. ü Wong Baker Faces Scale. ª Di atas usia 8 tahun Anak kompeten bisa gunakan penilaian uni- dimensional. ü Visual Analogue Scale (VAS) atau Numeric Ra3ng Scale (NRS) 11
Penilaian nyeri dan sedasi FLACC Behavioral Pain Assessment Scale Nilai : 0 = Edak nyeri, 1-3 = nyeri ringan, 4-6 = nyeri sedang, 7-10 = nyeri berat sekali 12
Penilaian nyeri dan sedasi Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat VAS/NRS WONG BAKER FACE SCALE Tidak Nyeri Sedikit Nyeri Agak Mengganggu Mengganggu AkCvitas Sangat Mengganggu Tidak Tertahankan Gabungan alat penilaian nyeri Visual Analogue Scale (VAS) atau Numeric Ra3ng Scale (NRS) dan Wong- Baker Faces Scale 13
Penilaian nyeri dan sedasi PENILAIAN SEDASI Banyak sistem skoring, paling luas digunakan skala Ramsay. Tingkat kesadaran diklasifikasikan 6 Engkatan (skor 1 6). Sebagian besar intensivis memilih Engkatan sedasi pada kondisi pasien tetap mengantuk tetapi mudah dibangunkan. Skor ideal 2 3. Tabel Skala Ramsay 14
Penilaian nyeri dan sedasi Skala COMFORT ª Untuk penilaian sedasi & nyeri (telah divalidasi untuk PICU). ª Bisa untuk bayi, anak maupun dewasa di ruang rawat intensif/kamar operasi/ruang rawat inap yang Edak dapat dinilai dengan Visual Analougue Scale (VAS), Numeric Ra3ng Scale maupun Wong- Baker FACES Pain Scale. ª Terdiri atas 8 variabel (6 variabel perilaku dan 2 variabel fisiologi), masing- masing berisi 5 kategori. ª Interpretasi : Nilai 8 16: sedasi dalam. Nilai 17 26: sedasi dan analgesia adekuat. Nilai 27 40: sedasi inadekuat. ª Tidak bisa digunakan pada pasien- pasien dibawah pengaruh obat- obat pelumpuh otot (neuromuscular blocking agents). 15
Skala COMFORT Penilaian nyeri dan sedasi 16
RINGKASAN ² Penilaian nyeri dan Engkatan sedasi merupakan bagian peneng dalam tatalaksana pasien di PICU. ª sbg pedoman pemberian obat- 2an analgesik dan sedaef. ª interaksi nyeri, Edak nyaman & cemas è agitasi ª sedasi berlebih menyebabkan depresi kardiovaskular, ileus, mengganggu pemeriksaan neurologis ² Sedasi dan analgesiaa merupakan kompetensi dokter yang bekerja di unit emergensi anak dan PICU. 17
18