FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PAOMAN KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 202 (Oleh ; Riyanto Martomijoyo,dr.M.Kes) Abstrak Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan terbaik bagibayi karena mengandung komposisi gizi yang paling lengkap dan ideal untukpertumbuhan dan perkembangan bayi selama 6 bulan pertama. Faktor yangmempengaruhi pemberian ASI eksklusif antara lain pendidikan, pengetahuan, dan dukungan keluarga. Data yang diperoleh dari Puskesmas Margadadi di kelurahan Paoman kabupaten Indramayu, jumlah bayi yang dilahirkan bulan Juli sampai Desember 20sebanyak 0 bayi.ibu menyusui di kelurahan Paoman mempunyai beberapa alasan dalam memberikan ASI secara eksklusif, hal ini menunjukkan adanya factor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif di kelurahan Paoman kabupaten Indramayu tahun 202. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik denganpendekatan metode potong lintang/cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang memiliki bayi yang berumur 6 sampai 2 bulan di kelurahan PaomanKabupaten Indramayu, dengan jumlah sampel sebanyak 88 responden yang diambil dengan menggunakan metode simple random sampling.pengumpulan data dilakukan pada tanggal bulan Juni 202 dengan melakukan wawancara kepada responden menggunakan kuesioner.pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 6.0, taraf kepercayaan sebesar 95% dengan nilai kemaknaan sebesar 5% Hasil penelitian berdasarkan uji statistik dengan menggunakan Chi-square, menunjukkan bahwa ada hubungan yangbermakna antara pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai p =0,002 (<0,05), ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai p = 0,006 (< 0,05) dan ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan dengan pemberian ASI eksklusif, dengan nilai p = 0,000 (< 0,05).Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat hubungan yang cukup kuat antara tingkatpendidikan, pengetahuan dan dukungan keluarga ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif. Dari hasil penelitian ini diharapkan ibu menyusui di kelurahan Paoman yang belum memberikan ASI eksklusif diharapkan dapatmemberikan ASI eksklusif pada bayinya.bagi petugas kesehatan Puskesmas hendaknya lebih meningkatkan penyuluhan tentang ASI eksklusif kepada pasangan usia subur (PUS), ibu hamil, ibu menyusuidan masyarakat umum lainnya dalam berbagai kesempatan Pendahuluan ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi umur 0 6 bulan tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan selain obat2an untuk penyakit yang dideritanya.asi merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual.asi mengandung nutrisi,
hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi.nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan.asi adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susu memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan system saraf. Masalah utama masih rendahnya penggunaan ASI di Indonesia adalah faktor sosial budaya, kurangnya pengetahuan ibu hamil, keluarga dan masyarakat akan pentingnya ASI, serta jajaran kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung peningkatan pemberian ASI. Masalah ini diperparah dengan gencarnya promosi susu formula dan kurangnya dukungan dari masyarakat, termasuk institusi yang memperkerjakan perempuan yang belum memberikan tempat dan kesempatan bagi ibu menyusui di tempat kerja (seperti ruang ASI). Keberhasilan ibu menyusui untuk terus menyusui bayinya sangat ditentukan oleh dukungan dari suami, keluarga, petugas kesehatan, masyarakat serta lingkungan kerja. Rendahnya pemberian ASI merupakan ancaman bagi tumbuh kembang anak yang akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kualitas sumber daya manusia secara umum. Seperti diketahui bayi yang tidak diberi ASI dan tidak diberi makanan pendamping setelah usia 6 bulan yang teratur, baik dan tepat dapat mengalami kekurangan gizi. Pemberian ASI tidak hanya bermanfaat untuk nutrisi bayi, tapi bisa membentuk perkembangan emosional karena dalam dekapan ibu selama menyusu bayi bisa bersentuhan langsung dengan ibu sehingga ia mendapatkan kehangatan, kasih sayang dan rasa aman. Di Indonesia terutama kota-kota besar, terlihat adanya tendensi penurunan pemberian ASI yang khawatir akan meluas ke pedesaan. Penurunan atau penggunaan ASI di negara berkembang atau di pedesaan terjadi karena adanya kecenderungan dari masyarakat untuk meniru sesuatu yang dianggap modern yang telah datang dari negara yang telah maju atau yang datang dari kota besar. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 200 menunjukkan pemberian ASI di Indonesia saat ini memprihatinkan, persentase bayi yang menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 5,3 persen. Artinya, masih ada 84.7 persen ibu yang masih memberikan susu formula pada bayi sebelum usia 6 bulan atau bahkan semenjak lahir.berdasarkan data 2
yang didapat dari dinas kesehatan kabupaten Indramayu tahun 200, dari 8.634 bayi, sebanyak 3.298 bayi ( 38,7%) diberi ASI eksklusif. Kelurahan Paoman terletak di kecamatan Indramayu dengan jumlah bayi kelahiran di bulan Juli sampai bulan Desember tahun 20 sebanyak 0 jiwa (Data Puskesmas 20).Ibu menyusui yang ada pada kelurahan Paoman mempunyai beberapa alasan dalam memberikan ASI secara eksklusif pada bayinya.fenomena tersebut menunjukkan bahwa ada faktorfaktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Metode Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analitik dengan metode survei dan menggunakan pendekatan potong lintang/ cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni tahun 202 di kelurahan Paoman kabupaten Indramayu.Populasi dalam penelitian ini adalah ibumenyusui yang memilki bayiusia 6-2 bulan di kelurahan Paoman kabupaten Indramayu dengan jumlah 0 orang. Dengan perhitungan sampeldiperoleh jumlah sampel sebanyak 88 ibu menyusui. Variabel yang diamati meliputi variabel bebas yang terdiri dari : pengetahuan, pendidikan dan dukungan keluarga, sedangkan variabel terikat adalah : pemberian ASI eksklusif. Instrumen penelitian adalah berupakuesioner yang diambil diunggah dari website dan dimodifikasi oleh peneliti tanpa mengurangi subtansinya Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara univariate dengan menggunakan distribusi frekuensi, sedangkan analisis bivariat dilakukan dengan menggunakn uji Chi Square, yaitu untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dengan pemberian ASI eksklusif Hasil Dari tabel, menunjukkan bahwa distribusi responden menurut pengetahuan tentang ASI eksklusif sebanyak 39,80 % pengetahuan baik, sedangkan menurut pendidikan ibu terbanyak adalah berpendidikan sedang (SMP &SMA) yaitu 55,7% (tabel 2). Berdasarkan tabel3, dapat diketahui distribusi responden berdasarkan dukungan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif terbanyak (7,60%) adalah tidak mendapatkan dukungan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif.dari 88 responden yang diteliti, sebanyak 64 responden (72,70%) menyatakan tidak memberikan ASI eksklusif (tabel 3) 3
Tabel. Distribusi Responden menuruttingkat Pengetahuan tentang di kelurahan Paoman No Pengetahuan Frekuensi Kurang 23 26, 2 Cukup 30 34, 3 Baik 35 39,8 Total 88 00 Tabel 2 Distribusi Responden menurut Tingkat Pendidikan Di kelurahan Paoman No Pendidikan Frekuensi Rendah 34 38,6 2 Sedang 49 55,7 3 Tinggi 5 5,7 Total 88 00 Tabel 4 Distribusi Responden menurut Pemberian No Pemberian ASI Eksklusif Frekuensi 64 72,7 2 24 27,3 Total 88 00 Tabel 5 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pemberian No Penge tahuan N % N % Ku rang 22 34,4 % 4,2 % 2 Cukup 22 34,4 % 8 33,3 % 3 Baik 20 3,2 % 5 62,5 % Total 64 00 % 24 00 % P Value 0,006 Tabel 6 Tabel3 Distribusi Responden menurut dukungan Keluarga Di kelurahan Paoman No Dukungan Keluarga Mendukung Frekuensi 63 7,6 2 25 28,4 Mendukung Total 88 00 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pemberian N o 2 3 Pendi dikan Ren dah Se dang Tinggi N % N % 32 29 3 Total 64 50 % 45, 3 % 4,7 % 00 % 2 8,3 % 20 83,3 % 2 8,3 % 24 00 % P Value 0,002 4
Tabel 7 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Pemberian No Dukungan keluarga N % N % Mendukung 53 82,8 % 0 4,7 % 2 Mendukung 7,2 % 4 58,3 % Total 64 00 24 00 P Value 0,000 Berdasarkan tabel 5, diketahui bahwa hasil uji statistik menggunakan Chi- Squaredengan df = 2, nilai p = < 0,05 diperoleh nilai X 2 hitung = 0,385 a dan nilai X 2 tabel = 5,99 sehingga Ha diterima, artinya ada hubungan antara antara tingkat pengatahuan Ibu tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan tabel 6, hasil uji statistik Chi-Squaredengan df = 2, nilai P = < 0,05 diperoleh nilai X 2 hitung = 2,785 a dan nilai X 2 tabel = 5,99 sehinggahaditerima, artinya ada hubungan antara tingkat pendidikan Ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan tabel.7,hasiluji statistik Chi-Squaredengan df =, dan nilai p = 0,000diperoleh nilai X 2 = 4,529 a dan nilai X 2 hitung = 3,84, sehingga Ha : diterima, artinya ada hubungan antara faktor dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif. Pembahasan Masih rendahnya persentase ibu menyusui yang memberikan ASI eksklusif di kelurahan Paoman merupakan kondisi yangsangat memprihatinkan, karena pemberian ASI eksklusif akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Pengetahuan ibu menyusui tentang ASI eksklusif memegang peranan penting dalam pemberian ASI eksklusif. Pengetahuan dipengaruhi oleh kesadaran seseorang, jika seseorang menyadari akan apa yang ia ketahui kemudian tertarik untuk mencobanya sehingga mau melakukan berdasarkan apa yang ia ketahui. Pengetahuan tidak hanya diperoleh di pendidikan formal saja, tetapi bisa juga didapatkan dalam pendidikan non formal.berdasarkan hasil penelitian, frekuensi terbanyak yang memberikan ASI eksklusif terdapat pada ibu yang memiliki tingkat pendidikan sedang (SMP&SMA) yaitu sebanyak83,3%. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam diri seseorang dalam menentukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan keluarganya.demikian pula adanyafaktor dukungan keluarga (suami, orang tua)merupakan penguat bagi ibu menyusui memberikan ASI eksklusif. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara faktor pengetahuan dan pendidikan ibu menyusui pemberian ASI eksklusif.keberhasilan program pemberian ASI eksklusif dipengaruhi juga oleh adanya faktor dukungan keluarga, dengan demikian pemberian ASI eksklusif harus menjadi 5
perhatian dan mendapat setiap komponen yang ada di masyarakat Saran Petugas kesehatan bisa memberikan pendidikan mengenai ASI eksklusif pada ibu-ibu hamil, salah satu contohnya yaitu dengan memanfaatkan ketika waktu posyandu yang dilaksanakan setiap bulan. Secara teknisnya bisa dilakukan dengan cara membentuk kelas ibu hamil disampaikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh ibu hamil. Dengan demikian ibu-ibu hamil masih bisa mendapatkan informasi yang baik dan mengenai ASI eksklusif, sehingga ibu mau melakukan program pemberian ASI eksklusif pada bayinya. Informasi mengenai ASI eksklusif tidak hanya diberikan pada ibu hamil dan ibu menyusui saja, tetapi juga pada keluarga dan tokoh masyarakat yang mempunyai pengaruh penting dalam pelaksanaan program ASI eksklusif Daftar Pustaka Ahmad watik Pratiknya. 20. Dasar-dasar Metodologi Penelitian kedokteran dan Kesehatan. Jakarta, PT Raja Grafindo Persada Atikah Proverawati, Eni Rahmawati. 200. Kpita Selekta ASI & Menyusui. Jakarta, Nuha Medika Depkes RI. 200. Manajemen Laktasi. Jakarta, Direktorat Gizi Masyarakat. 997. Pedoman Menyusui. Jakarta, Direktorat Gizi masyarakat. Soekidjo Notoatmojdo. 2005. Metodologi Penelitian kesehatan : Jakarta, PT Rineka Cipta.. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku : Jakarta, PT Rineka Cipta Soetjiningsih.997. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarata, Buku Kedokteran EGC Sutanto Priyo dan Luknis Sabri. 200. Statistik kesehatan. Jakrta, PT Raja Grafindo Persada Utami Roesli. 2000. Mengenal. Jakarta, Trubus Agriwidya 6