IDENTIFIKASI BIOMETRIK FINGER KNUCKLE PRINT MENGGUNAKAN FITUR EKSTRAKSI PCA DAN GLCM

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Identifikasi Biometrik Finger Knuckle Print Menggunakan Histogram Equalization dan Principal Component Analysis (PCA)

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

Tugas Teknik Penulisan Karya Ilmiah. M.FAIZ WAFI Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

IMPLEMENTASI K-NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENGENALI POLA CITRA DALAM MENDETEKSI PENYAKIT KULIT

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE

KLASIFIKASI JENIS IKAN KOI MENGGUNAKAN GRAY LEVEL CO- OCCURRENCE MATRIX DAN ALGORITMA NAIVE BAYES

TEKNIK PENGENALAN WAJAH DENGAN ALGORITMA PCA BERBASIS SELEKSI EIGENVECTOR

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Principal Component Analysis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

IDENTIFIKASI DAGING SAPI DAN DAGING BABI MENGGUNAKAN FITUR EKSTRAKSI GREY LEVEL CO-OCCURRENCE MATRIX DAN K-NEAREST NEIGHBOR CLASSIFIER

PENGENALAN POLA BENTUK BUNGA MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS DAN K-NN

BAB II LANDASAN TEORI

Implementasi Principal Component Analysis (PCA) dan Euclidean Distance untuk Identifikasi Citra Daging Sapi dan Daging Babi

Analisis Kinerja Pengenalan Telapak Tangan Menggunakan Ekstraksi Ciri Principal Component Analysis (PCA) dan Overlapping Block

Identifikasi Tanda Tangan Dengan Ciri Fraktal dan Perhitungan Jarak Euclidean pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur

ENKRIPSI DATA HASIL ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PCA) ATAS CITRA IRIS MATA MENGGUNAKAN ALGORITMA MD5

PENGENALAN SESEORANG MENGGUNAKAN CITRA GARIS TANGAN

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Implementasi Pengenalan Citra Wajah dengan Algoritma Eigenface pada Metode Principal Component Analysis (PCA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

JURNAL SISTEM IDENTIFIKASI CITRA TANDA TANGA MENGGUNAKAN METODE 2D-PCA (TWO DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALISYS)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS UNTUK SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PULPITIS MENGGUNAKAN METODE WATERSHED

Pengenalan Pola Garis Telapak Tangan Menggunakan Metode Fuzzy K- Nearest Neighbor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES

PENGENALAN IRIS MATA MENGGUNAKAN METODE PENCIRIAN INDEPENDENT COMPONENTS ANALYSIS (ICA) DAN JARAK MINKOWSKI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem analog menjadi sistem komputerisasi. Salah satunya adalah sistem

BAB 3 METODOLOGI. seseorang. Hal inilah yang mendorong adanya perkembangan teknologi

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI

EKSTRAKSI CIRI TEKSTUR CITRA WAJAH PENGGUNA NARKOTIKA MENGGUNAKAN METODE GRAY LEVEL CO-OCCURANCE MATRIX. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pengembangan Perangkat Lunak untuk Pengenalan Wajah dengan Filter Gabor Menggunakan Algoritma Linear Discriminant Analysis (LDA)

ESTIMASI FUNGSI SPASIAL PADA IDENTIFIKASI FITUR WAJAH

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KLASIFIKASI CITRA ADENIUM MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

APLIKASI PENGENALAN KARAKTER HURUF HIJAIYAH UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) SKRIPSI

BAB 3 ANALISIS DAN KEBUTUHAN ALGORITMA

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

KOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra

Muhammad Reza Rukmana 1 Fakultas Informatika Universitas Telkom, Jalan Telekomunikasi No 1, 40257, Bandung, Indonesia

PENCARIAN ISI CITRA MENGGUNAKAN METODE MINKOWSKI DISTANCE

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus

Dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pakuan Bogor

IDENTIFIKASI MACAN TUTUL DENGAN METODE GREY LEVEL COOCURENT MATRIX ( GLCM) Zuly Budiarso Fakultas teknologi Informasi, Univesitas Stikubank Semarang

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini mengacu pada tahapan proses yang ada pada sistem

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ADJACENT PIXEL INTENSITY DIFFERENCE QUANTIZATION TERMODIFIKASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi image processing sekarang ini menyediakan

HALAMAN SAMPUL SKRIPSI PENGENALAN POLA TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK

PERBANDINGAN KINERJA EKSTRAKSI FITUR TINGKAT RENDAH MENGGUNAKAN METODE

ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Empat Metode Pembobotan Sistem Persamaan Linier Pada Variabel atau Komponen Wajah Pada Sistem Pengenalan Wajah

BAB 2 Landasan Teori

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 263

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

PENGENALAN POLA TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)

BAB 2 DENGAN MENGGUNAKAN INTERPOLASI INTERPOLASI SPLINE LINIER DAN INTERPOLASI SPLINE

PENDAHULUAN. Latar Belakang

ISBN: Cetakan Pertama, tahun Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

KOMPRESI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN HEBBIAN BASED PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk dalam bidang Computer Vision. Computer Vision membuat komputer

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR...

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

APLIKASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

PERANCANGAN SISTEM PENGENAL GARIS UTAMA TELAPAK TANGAN PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) DAN JARAK EUCLIDEAN

BAB III METODE PENELITIAN

Ekstraksi Ciri Citra Batik Berdasarkan Tekstur Menggunakan Metode Gray Level Co Occurrence Matrix

SISTEM BIOMETRIKA IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN MODEL PERCEPTRON

Beberapa sampel tanda tangan setiap orang pada umumnya identik namun tidak

Pertemuan 2 Representasi Citra

BAB 2 PENGENALAN IRIS, PENENTUAN LOKASI IRIS, DAN PEMBUATAN VEKTOR MASUKAN

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE EIGENFACE DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

Atthariq 1, Mai Amini 2

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang masalah

Implementasi Principal Component Analysis (PCA) Untuk Pengenalan Wajah Manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS DAN K NEAREST NEIGHBOR

Transkripsi:

1 IDENTIFIKASI BIOMETRIK FINGER KNUCKLE PRINT MENGGUNAKAN FITUR EKSTRAKSI DAN Ratna Dwi Jayanti A11.2011.05949 Program Studi Teknik Informatika S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro, Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang 111201105949@mhs.dinus.ac.id ABSTRAK Penelitian biometrik terus berkembang hingga saat ini, salah satunya adalah Finger Knucke Print. Finger Knuckle Print merupakan sebuah biometrik varian baru karena dianggap unik dan aman. Kelebihan dari Finger Knuckle Print lainnya adalah bahwa permukaan luar dari punggung jari memiliki fitur garis yang lebih jelas dari permukaan telapak tangan. Dalam penelitian kali ini peneliti ingin mengidentifikasi biometrik finger knuckle print dengan menggabungkan fitur estraksi Principal Component Analysis () dan Gray level co-occurrence matrix (). Dengan tujuan mengetahui teknik penggabungan antara dan, pengaruh preprocessing dan seberapa baik penggunaan pencocokan dengan Chi Square.Tahapan penelitian dimulai dari persiapan citra ROI finger knuckle print, selanjutnya citra ROI akan di tingkatkan kualitasnya(untuk FKP yang menggunakan peningkatan citra), hasil dari peningkatan citra tersebut akan di ekstraksi fiturnya dengan menggunakan dan. Tahap berikutnya adalah melakukan pencocokan antara citra latih dan citra uji, dengan cara mengukur jarak kemiripan dengan menggunakan Chi Square yang dilakukan secara berulang-ulang. Pada tahap akhir, hasil dari pencocokan tersebut akan dihitung tingkat akurasi. Dari penelitian ini peneliti berhasil menggabungkan dan dengan teknik fusion. Penggunaan preprocessing menaikan akurasi, namun menurunkan akurasi. Penggabungan dan ini, dari sisi mengalami kenaikan akurasi, sedangkan dari sisi ada kenaikan dan ada penurunan akurasi dengan pencocokan Chi Square. Kata Kunci : Biometrik, Chi Square, Finger Knuckle Print, Gray level co-occurrence matrix, Principal Component Analysis I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, penelitian biometrik terus berkembang. Finger Knuckle Print merupakan sebuah biometrik varian baru karena dianggap unik dan aman. Kelebihan dari Finger Knuckle Print lainnya adalah bahwa permukaan luar dari punggung jari memiliki fitur garis yang lebih jelas dari permukaan telapak tangan[1]. Dalam tugas akhir ini, peneliti termotivasi untuk mengidentifikasi biometrik Finger Knuckle Print dengan menggabungkan fitur ekstraksi Principal Component Analysis () dan Gray level co-occurrence matrix () dengan pencocokan menggunakan chi Citra Finger Knuckle Print yang digunakan diperoleh dari Biometric Research Center The Hong Kong Polytechnic University. 1.2 Tujuan Tujuan dari laporan tugas akhir yang dibuat oleh penulis adalah : 1. Mengetahui teknik menggabungkan fitur ekstraksi Principal Component Analysis dan Grey Level Co-occurrence Matrix pada pengenalan Finger Knuckle Print. 2. Mengetahui seberapa besar pengaruh preprocessing terhadap akurasi pengenalan finger knuckle print dengan fitur ekstraksi Principal Component

2 Analysis dan Grey Level Co-occurrence Matrix. 3. Mengetahui seberapa baik penggabungan fitur ekstraksi Principal Component Analysis dan Grey Level Co-occurrence Matrix pada biometrik finger knuckle print dengan pengenalan distance Chi 1.3 Batasan Masalah Adapun dalam penelitian ini, penulis mengambil batasan masalah yang akan dibahas yaitu : 1. Pembuatan sistem biometrik Finger Knuckle Print ditahap ekstraksi ciri yaitu menggabungkan dua algoritma yaitu Principal Component Analysis dan Grey Level Co-occurrence Matrix. 2. Data yang digunakan untuk pengamatan adalah citra ROI (region of interest) Finger Knuckle Print pada jari telunjuk kanan manusia yang diperoleh dari Biometric Research Center The Hong Kong Polytechnic University, diambil 440 sampel citra dari 55 orang. 275 sampel (5 sampel dari setiap orang) sebagai citra latih dan 165 sampel (3 sampel dari setiap orang) sebagai citra uji. 3. Sistem dibuat menggunakan MATLAB R2010a. II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Finger Knuckle Print Finger Knuckle atau buku jari atau bisa disebut punggung jari merupakan temuan biometrik yang relatif baru diteliti. Finger knuckle memenuhi syarat dijadikan biometrika dikarenakan fitur garis permukaan luar dari buku jari jauh lebih jelas dari permukaan dari telapak tangan dibanding dengan sidik jari, buku jari sulit untuk terkelupas karena orang memegang barang dengan bagian dalam tangan[1]. 2.2 Principal Component Analysis Secara Geometris, Principal Component Analysis merupakan suatu teknik untuk mereduksi dimensi dari data, dengan membentuk variabel-variabel baru yang merupakan kombinsi linier dari variabelvariabel awal[2]. Tahapan pengolahan citra dengan, adalah: a. Menghitung nilai rata rata citra b. Merepresentasikan dalam bentuk meancorrected data c. Menghitung matrik kovarian d. Mencari nilai eigen dan vektor eigen e. Dilakukan reduksi 2.3 Gray Level Co-occurence Matrix Gray Level Co-occurence Matrix adalah suatu matriks yang elemen-elemennya merupakan jumlah pasangan piksel yang memiliki tingkat kecerahan tertentu, di mana pasangan piksel itu terpisah dengan jarak d, dan dengan suatu sudut inklinasi θ[3]. Tahapan pengolahan citra dengan adalah: a. Kuantisasi piksel image grayscale ke matrik bentukan b. Membuat framework matriks. c. Menentukan hubungan spasial antara pixel referensi dengan piksel tetangga berupa sudut, 45, 90, 135 dan jarak d. d. Menghitung jumlah co-ocurence dan mengisikannya pada framework(graycomatrix). 2.4 Chi Square Chi square merupakan salah satu distance yang digunakan untuk mengukur jarak antara nilai dua vektor. Konsep dasar penghitungan Chi Square distance diambil dari statistik Chi Square yang digunakan untuk menghitung kesesuaian antara distribusi dan frekuensi[4]. Berikut persamaan: III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berfikir Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baik fitur ekstraksi menggunakan teknik penggabungan fitur ekstraksi Principal Component Analysis dan Gray Level Co-occurence Matrix dalam sistem identifikasi biometrik finger knuckle print. Penelitian ini juga menggunakan teknik peningkatan citra dan tanpa peningkatan citra pada tahapan pre-processing, sehingga peneliti membangun dua arsitertur identifikasi biometrik finger knuckle print.

93,3333 94,5455 3 Berikut adalah gambaran arsitektur identifikasi biometrik finger knuckle print: Data (ROI) FKP Pre -Processing Data (ROI) FKP Tabel 3.1 Skenario penelitian Ekstraksi Image ke- 1 1 2 n 1 225 Ekstraksi fitur ROI Ekstraksi fitur ROI n Pencocokan fitur hasil ekstraksi Pencocokan fitur hasil ekstraksi IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penghitungan Akurasi Hasil Penghitungan Akurasi Hasil Gambar 3.1 Arsitektur identifikasi biometrik FKP (a) menggunakan perbaikan citra (b) tanpa perbaikan citra. Dari gambar arsitektur di atas menunjukan bahwa sumber data utama adalah citra ROI finger knuckle print, selanjutnya citra ROI akan ditingkatkan kualitas citranya. Hasil dari peningkatan citra tersebut akan di ekstraksi fiturnya dengan menggunakan principal component analysis dan Gray Level Cooccuration matrix. Tahap berikutnya adalah melakukan pencocokan antara citra latih dan citra uji, dengan cara mengukur jarak kemiripan dengan menggunakan Chi Square yang dilakukan secara berulang-ulang. Hasil dari pencocokan tersebut akan di hitung tingkat akurasinya. Skenario dari penelitian ini adalah menggabungkan ekstraksi fitur reduksi 60 dan 100 dengan hanya mengambil graycomatrik atau jumlah co-occurence dari masing-masing ekstraksi fitur. Sehingga didapati kombinasi reduksi 60, dan reduksi 100 dengan 225 ekstrasi fitur dalam 1 dimensi (memakai derajat keabuan 15) dari tiap citranya. Berikut tabel skenario penelitian: Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data citra Region of Interes (ROI) Finger Knuckle Print yang berasal dari Biometric Research Center The Hong Kong Polytechnic University, didapatkan 440 sampel citra Region of Interest (ROI) Finger Knuckle Print dari 55 responden. Setiap responden diambil sampel sebanyak 8 kali. Sebanyak 275 sampel (5 sampel dari setiap responden) akan dijadikan sebagai citra latih finger knuckle print untuk dilatih sebagai citra acuan. kemudian 165 sampel (3 sampel dari setiap responden) digunakan sebagai citra uji. Penelitian ini digabungkan dengan teknik fusion, menggunakan parameter derajat keabuan(g) 15, jarak(d) sebesar 1 piksel, sudut (θ) 0 o, 45 o, 90 o, 135 o di uji satu per satu untuk, dan reduksi 60 dan 100 untuk. Hasilnya sebagai berikut: No Tabel 4.1 Hasil penelitian kedua Menggunakan Preprocessing Parameter Akurasi(%) g d θ Fusi 1.1 15 1 0 60 57,5758 93,9394 1.2 15 1 45 60 61,8182 93,9394 1.3 15 1 90 60 57,5758 93,9394 1.4 15 1 135 60 57,5758 94,5455 1.5 15 1 0 100 57,5758 94,5455 1.6 15 1 45 100 61,8182 94,5455 1.7 15 1 90 100 57,5758 95,1515 1.8 15 1 135 100 57,5758 95,1515

95,7576 97,5758 4 No Tanpa menggunakan Preprocessing Parameter Akurasi(%) g d θ Fusi 21 15 1 0 60 56,3636 90,9091 2.2 15 1 45 60 56,3636 89,697 2.3 15 1 90 60 58,7879 90,303 2.4 15 1 135 60 55,1515 90,303 2.5 15 1 0 100 56,3636 90,9091 2.6 15 1 45 100 56,3636 90,9091 2.7 15 1 90 100 58,7879 91,5152 2.8 15 1 135 100 55,1515 90,9091 4.1 Pengaruh Preprocessing Pada penelitian yang menggunakan dataset citra Brightness dengan pengenalan Chi square, menghasilkan akurasi maksimal pada posisi 61,8182%, dan akurasi minimal pada posisisi 57,5758%. Sedangkan tanpa menggunakan Brighness, akurasi maksimal pada posisi 58,7879%, dan akurasi minimalnya pada posisi 55,1515%. Hal ini menunjukkan dengan menggunakan preprocessing brightness, mampu meningkat akurasi dibanding tanpa menggunakan preprocessing. Penggunaan preprocessing, cenderung menaikkan tingkat akurasi pada dibanding tanpa menggunakan preprocessing, karena dengan menggunakan preprocessing keunikan tiap kelasnya juga meningkat. Pada penggunaan preprocessing, menurunkan tingkat akurasinya. Hal ini terjadi karena ada informasi yang hilang pada nilai fitur. 4.2 Tingkat Akurasi Menggunakan Chi Square Pada gabungan -, dilihat dari sisi, fusi ini meningkatkan akurasi, baik yang menggunakan preprocessing maupun yang tidak menggunakan preprocessing. Dilihat dari sisi, fusi ini ada yang meningkatkan dan ada yang melemahkan. Pada paremeter dengan derajat keabuan 15, jarak 1, arah 0 dan 45, serta reduksi 100 pada, ada peningkatkan akurasi sebesar 1,21% dari akurasi 93,33 % menjadi 94,5455% setelah digabung. Dan ada kenaikan sebesar 1,82% dari 93,33 % menjadi 95,1515% pada paremeter dengan derajat keabuan 15, jarak 1, arah 90 dan 135, serta reduksi 100 pada. V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Penelitian ini berhasil menggabungkan metode fiture ekstraksi dan dengan teknik fusion. 2. Terdapat pengaruh preprocessing (Brightness),yaitu: a. Pada yang menggunakan graycoprops penggunaan prepocessing melemahkan dibanding tanpa menggunakan preprocessing. Sedang Pada yang menggunakan graycomatrik akurasi cenderung ada kenaikan dibanding tanpa menggunakan preprocessing. b. Pada yang menggunakan preprocessing akurasi menjadi turun, dibanding tanpa menggunakan preprocessing. 3. Dalam penelitian biometrik, ada tiga unsur penting dalam menghasilkan akurasi, yaitu preprocessing, processing dan pencocokan. Pada tahapan processing metode pengambilan fitur-fitur sangat berpengaruh pada tingkat akurasi. Terbukti penggabungan dengan menghasilkan tingkat akurasi yang beraneka ragam, ada peningkatan tingkat akurasi dan sebaliknya. Pada sisi keseluruhan penelitian mampu meningkatan akurasi dari yang menggunakan graycomatrik ke fusi. Sehingga dari penelitian akurasi tertinggi di angka 61,8182%. Namun pada sudut 90 dan 135 mampu mempengaruhi peningkatan dari 93,333% menjadi 95,1515% dengan Chi 5.2 Saran Dalam penelitian ini penambahan metode mempengaruhi akurasi pada

5, namun cenderung melemahkan, dari 16 kali percobaan 4 percobaan yang mampu meningkatkan akurasi hingga 95,1515%. Sehingga penelitian selanjutnya, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Mencari akurasi yang lebih baik dengan mengubah parameter untuk. 2. Penelitian dengan menggunakan preprocessing yang lain. 3. Penelitian selanjutnya dicoba untuk tidak di resize, atau menggunakan citra aslinya 110x220. Untuk pencocokan fitur yang melibatkan disarankan menggunakan mechine learning. DAFTAR PUSTAKA [1] L. Zhang, L. Zhang, and D. Zhang, FINGER-KNUCKLE-PRINT : A NEW BIOMETRIC IDENTIFIER, pp. 1981 1984, 2009. [2] P. Lismawati, PENGGUNAAN VEKTOR EIGEN PADA METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS PENGGUNAAN VEKTOR EIGEN PADA METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS, 2007. [3] T. W. A. Putra, PENGENALAN WAJAH DENGAN MATRIKS KOOKURENSI ARAS KEABUAN DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROBABILISTIK, Diponegoro, 2013. [4] V. Asha, based Chi-square Histogram Distance for Automatic Detection of Defects on Patterned Textures.