ARSIP VS BUKU DALAM RUMPUN INFORMASI

dokumen-dokumen yang mirip
Tentang: SERAH-SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM. Indeks: PENDIDIKAN. PENERANGAN. Kebudayaan. Pelestarian Karya Cetak dan Karya Rekaman.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

a. bahwa penyelenggaraan kearsipan nasional khususnya pembentukan Tim Penilai Arsiparis perlu di lakukan oleh tenagatenaga

PENATAAN DAN PENYIMPANAN DOKUMEN PERSIDANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu pengelola informasi yang. bertugas mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan merawat koleksi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara)

PENGANTAR KEARSIPAN. 1. Pendahuluan

KEWENANGAN DI BIDANG KEARSIPAN DALAM KONTEKS OTONOMI DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

2 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 1990, Tambah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1991 TENTANG

UU 4/1990, SERAH-SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM. Oleh:PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor:4 TAHUN 1990 (4/1990) Tanggal:9 AGUSTUS 1990 (JAKARTA)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERPUSTAKAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBAGA KEARSIPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Oleh : Rusidi, Arsiparis Madya BPAD DIY.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 24 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

Perpustakaan umum kabupaten/kota

LEMBAGA KEARSIPAN DAERAH (PROVINSI) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

BAB IV PENUTUP. sejarah lisan adalah salah satu kegiatan di Arsip Nasional Republik Indonesia

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2005

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG

Perpustakaan umum kabupaten/kota

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK BUPATI GRESIK

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PELAYANAN BAHAN PUSTAKA

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

PENELUSURAN, PENILAIAN, DAN VERIFIKASI ARSIP STATIS. Oleh : Anna Nunuk Nuryani, Dra

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 11 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kejaksaan negeri (biasa disingkat KEJARI) adalah lembaga kejaksaan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Arsip Nasional Republik Indonesia

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. kerena kesengajaan oleh pencipta melainkan tercipta seiring dengan adanya rekaman

Berikut adalah pengertian dokumen dari beberapa sumber, antara lain : 1. Kamus Umum Bahasa Indonesia, menyebutkan :

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki,1993:1.6). secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 51 TAHUN 2004 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,

BUPATI TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGUNG,

PENDAYAGUNAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) PROVINSI SULAWESI UTARA

Optimalisasi Layanan Koleksi Audio Visual di Perpustakaan ISI Surakarta oleh Sartini. Abstrak

BACK OFFICE DAN LAYANAN PADA ARSIP DAERAH PROVINSI DIY

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 90 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN BANTUL

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dibaca dan disimpan menurut tata susunan tertentu untuk

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi

PENGELOLAAN ARSIP KARTOGRAFI

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,

PENGARUH SANKSI DENDA TERHADAP KEDISIPLINAN PENGEMBALIAN BUKU DI PERPUSTAKAAN UPI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 3 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

lokakarys Fungsional Non Psneii yang balk dan berkesinambungan. Juga diharapkan dapat menghindari terjadinya duplikasi penelitian maupun untuk meningk

BAB I PENDAHULUAN. tentang perpustakaan sekolah mulai muncul. Salah satunya adalah surat

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tanpa disadari

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PENYUSUTAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERPUSTAKAAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan surat. Berbicara tentang penyimpanan arsip pun tidak terlepas pada

BAB II SEJARAH BERDIRINYA PERPUSTAKAAN UMUM DI PROPINSI SUMATERA UTARA Latar Belakang Sejarah Berdirinya Perpustakaan Umum di Propinsi Sumatera

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 146 TAHUN 2003

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

Transkripsi:

ARSIP VS BUKU DALAM RUMPUN INFORMASI Dra. Monika Nur Lastiyani Kepala Seksi Data TI KAD Prop. DIY A. Pengantar Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota tanggal 9 Juli 2007 yang baru saja diberlakukan pada hakekatnya merupakan pedoman pelaksanaan Pasal 14 ayat (3) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tersebut diamanatkan tentang penggolongan urusan wajib dan urusan pilihan, Urusan Wajib adalah urusah yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota karena berkaitan dengan pelayanan dasar. Sedangkan Urusan Pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan Daerah yang bersangkutan. Dari penjelasan tersebut kiranya cukup jelas bahwa yang namanya urusan wajib memang wajib harus dilaksanakan di pemerintahan Daerah provinsi maupun pemerintahan Daerah kabupaten/kota yang diwadahi oleh suatu lembaga tertentu sedangkan urusan pilihan disesuaikan dengan kondisi Daerah masing-masing. Mengenai Urusan Wajib dan Urusan Pilihan, dalam implementasinya di Daerah muncul banyak persepsi dalam mewadahinya. Hal ini disebabkan karena munculnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah yang memberikan batasan minimal dan maksimal pembentukan kelembagaan di Daerah. Kearsipan dan perpustakaan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah dikelompokkan dalam urusan wajib. Dengan demikian maka pemerintah Daerah wajib melaksanakannya, akan tetapi karena terkendala oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah maka pemerintah Daerah membuat persepsi yang berbeda-beda dengan jalan membuat perumpunan. Kearsipan

dan perpustakaan dijadikan satu rumpun, sehingga dalam pembentukan kelembagaan kearsipan dan perpustakaan dimasukkan dalam satu lembaga. Walaupun pada hakekatnya Arsip dan buku adalah hal yang sangat berbeda, akan tetapi keduanya dikategorikan dalam rumpun informasi. B. Pengertian Pada pembahasan ini kita lihat pengertian dari Arsip dan buku secara jelas dan gamblang. 1. ARSIP Menurut Undang-undang nomor 7 Tahun 1971 Pasal 1 a yang dimaksud dengan Arsip adalah : Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun, baik dlam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka kegiatan pemerintahan Sedangkan menurut Kamus Besar bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, yang dimaksud dengan Arsip adalah : Dokumen tertulis (surat, akta, dsb) lisan (pidato, seramah, dsb) atau bergambar (foto, film, dsb) dari waktu yang lampau, disimpan dalam media tulis (kertas), elektronik(pita kaset, pita video, disket computer, dsb), biasanya dikeluarkan oleh instansi resmi, disimpan dan dipelihara di tempat khusus untuk referensi 2. BUKU Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, yang dimaksud dengan Buku adalah : lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong; kitab Menurut buku Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan terbitan Jur. Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fak. Adab IAIN SUKA Yk, yang dimaksud dengan Pustaka atau Buku atau Kitab adalah : kumpulan atau bahan berisi hasil tulisan atau cetakan, dijilid menjadi satu agar mudah dibaca yang berjumlah sedikitnya 48 halaman. Dari kata pustaka terbentuk kata turunan, yaitu perpustakaan

Menurut Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, pada pasal 1 ayat 1 yang dimaksud dengan Perpustakaan adalah : Institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan / atau karya rekam secara professional dengan system yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka 3. INFORMASI Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, yang dimaksud dengan Informasi adalah : 1 Penerangan; 2 Pemberitahuan; kabar atas bertita tetentu sesuatu; 3 lingkungan keseluruhan makna yang menunjang amanat yang terlihar dalam bagian-bagian amanat C. ARSIP DAN KEARSIPAN Arsip sebenarnya bukan tumpukan surat-surat kadaluarsa atau sekedar pertinggal saja, tetapi kita juga berbicara tentang dimensi masa lalu yang mungkin ada relevansinya dengan masa yang akan datangkarena bisa jadi kenyataan masa lalu yang pernah actual akan disusul kenyataan baru yang actual sebagaimana suatu porses yang sedang berjalan secara teus-menerus dan berkesinambungan. Persoalannya adalah bagaimana kenyataan masa lalu yang sudah lenyap dapat dihadirkan kembali saat ini, sebagai pelajaran untuk masa yang akan datang. Sedemikian pentingnya Arsip bila pemahaman tentang Arsip sudah membudaya di masyarakat kita, namun pada kenyataannya saat ini persepsi yang melekat di masyarakat tentang Arsip adalah berkas-berkas, surat-surat yang menumpuk dan berdebu serta berbau tak sedap dan membuat orang yang membukanya menjadi batuk-batuk dan segala sesuatu yang buruk tentang Arsip. Padahal apabila Arsip dikelola dengan baik sesuai dengan standart pengelolaan Arsip yang benar, maka Arsip akan mempunyai nilai guna yang tinggi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita dapat mengatakan bahwa mengelola Arsip adalah mengolah informasi sehingga dalam pengolahannnya memerlukan pengetahuan khusus di bidang kearsipan. Pemahaman akan konsep, teori dan prinsip-prinsip kearsipan harus dijadikan pijakan bagaimana informasi Arsip diolah. Ilmu kearsipan berperan sebagai unsure control pelaksanaan pengaturan Arsip, pengarutan Arsip tanpa didasari ilmu

kearsipan akan menjadikan informasi Arsip sebagai informasi pada umumnya (Pustaka/museum), bukan lagi sebagai informasi yang unik. Dalam pengertian Arsip sebagai rekaman informasi, maka Arsip sewaktu-waktu diperlukan untuk kepentingan baik administrasi maupun kepentingan lain harus dapat ditemukan dengan cepat, tepat dan lengkap, untuk itu diperlukan suatu system pengelolaan yang baik, sumber daya manusia yang professional, pengorganisasian yang mantap dan anggaran yang memadai. D. BUKU DAN PERPUSTAKAAN Buku, serial atau kumpulan yang diterbitkan merupakan satu kesatuan gagasan yang utuh untuk disampaikan kepada pembaca, sehingga dapat digunakan dan dimengerti secara individual, kecuali itu, buku baik berupa tulisan maupun gambar selalu diterbitkan (published) dan dapat ditemukan dimana-mana. Buku, disusun dengan sengaja dan memiliki tendensi atau tujuan menyampaikan gagasan sesuai keinginan penulisnya. Buku, dalam kaitannya dengan perpustakaan sering disebut koleksi, dimana koleksi dapat diartikan sebagai semua bentuk informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan / atau karya rekam dalam berbagai media yang dmempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. Adapun perpustakaan, tidak dapat dipahami sebatas sebagai sebuah gedung atau akomodasi fisik tempat menyimpan buku semata, tetapi secara sederhana dapat dinyatakan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, ruang khusus dan kumpulan koleksi sesuai dengan jenis perpustakaannya, ada juga sementara orang yang memberi batasan bahwa koleksi minimal sebuah perpustakaan adalah seribu judul. Secara sempit pengertian perpustakaan banyak dipahami sebagai pendekatan teknis dalam mengadakan, menyimpan, dan menyajikan koleksi kepada pemakai melalui institusi yang biasa disebut perpustakaan. Bahkan secara umum perpustakaan dianggap sebagai suatu institusi yang di dalamnya, tercakup unsure koleksi (informasi), pengolahan, penyimpanan, dan pemakaian. Hal tersebut diatas merupakan pengertian yang umum dipahami oleh banyak orang pada saat ini. Namun, pengertian perpustakaan sesungguhnya telah mengalami

perubahan seiring dengan perubahan paradigma perpustakaan yang tidak hanya dipahami sebagai suatu tempaty, tetapi harus dipahami sebagai sebuah system yang di dalamnya terdapat unsure tempat (institusi), koleksi yang disusun berdasarkan system tertentu, dan pemakai. E. KESIMPULAN Banyaknya organisasi yang memiliki unit pusat dokumentasi, didalamnya mengelola buku sekaligus juga Arsip. Di pihak lain banyak pula organisasi yang memiliki pusat Arsip tetapi didalamnya juga menyimpan buku-buku. Di banyak tempat kitapun sering menjumpai Arsip yang dibukukan atau dijilid. Apakah Arsip yang dibukukan juga merupakan buku? Padahal Arsip sebenarnya berbeda dengan buku, terutama dalam hal konteks penciptaannya. Dari sisi cultural Arsip memiliki karakteristik yang berlainan dengan produk pustaka, ada dua perbedaan mendasar yaitu cara keduanya tercipta dan cara bagaimana keduanya dikelola. Kekhasan Arsip adalah tercipta atau terakumulasi sebagai akibat langsung dari kegiatan fungsional, sehingga arti pentingnya terletak pada keterkaitan organisasi dalam hubungannnya dengan instansi pencipta (creating agency) dan naskah lainnya. Produk pustaka tercipta karena kreatifitas budaya dalam bentuk informasi utuh dan terlepas hubungan antara naskah satu dengan yang lain. Perbedaan dasar tersebut mendasari perbedaan teknis opengelolaan Arsip, baik mengenai proses akuisisi, pengolahan informasi dan deskripsi. Akuisisi Arsip selalu terkait dengan sesuatu pencipta dan kaitan antar naskah, sementara produk pustaka dapat diperoleh dari berbagai sumber yang masing-masing berdiri sendiri. pengolahan informasi Arsip mengacu pada dua hal secara terpadu, yakni fungsi dan aspek substansi, sehingga bersifat organik, sementara pengaturan informasi pustaka mengacu pada substansi secara murni. Pada aspek deskripsi, Arsip bersifat multilevel sehingga dituangkan dalam bentuk sarana penemuan Arsip (Finding aid : senarai, inventaris), sementara deskripsi produk pustaka bersifat monolevel yang dituangkan dalam katalog. Melihat perbedaaan mendasar diatas, meskipun sama-sama dalam rumpun informasi maka pengolahan Arsip mapaun pustaka harus didasari pada ilmu tersendiri, karena prinsip-prinsip pengelolaannya berbeda satu dengan yang lain demikian juga di bidang informasi lainnya.

F. DAFTAR PUSTAKA 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Pokok-pokok Kearsipan. 2. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan 3. Literatur penunjang lainnya. 2008. Kantor Arsip Daerah Provinsi DIY