PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK PADA MATA DIKLAT PRODUKTIF PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK N 1 BATIPUH

dokumen-dokumen yang mirip
Edu Elektrika Journal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI TRAINING WITHIN INDUSTRY PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMKN 1 PADANG SASFA HENDRA

KESIAPAN SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 PAYAKUMBUH SEBELUM PRAKTEK KERJA INDUSTRI ABSTRACT

EVALUASI DAN DESAIN HIPOTETIK PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mendidik siswanya dengan keahlian dan keterampilan, juga mendidik siswa agar

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

HUBUNGAN DISIPLIN DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGOLAH MAKANAN INDONESIA 1 DI SMK NEGERI 3 KOTA SOLOK

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTEK DASAR KERJA KAYU SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum program keahlian teknik kendaraan ringan 1) menghasilkan

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK N 1 PURWOREJO

STUDI EKSPLORASI FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 GARUT BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA

BAB I PENDAHULUAN. Pemerataan pendidikan merupakan salah satu sasaran pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyono, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Mulyasa (2010) bahwa, pembangunan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan. Proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PARIAMAN

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kejuruan (SMK) adalah memberi pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan dunia kerja. Di Indonesia begitu banyak orang-orang terpelajar atau. bangsa yang masih terpuruk, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

PENGARUH STRATEGI TRAINING MODEL

EFEKTIFITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN SISTEM BLOK JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Visi pendidikan nasional Indonesia adalah mewujudkan sistem

PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PADA SISWA SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI

Key words: method, activity, achivement i

ANALISA PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERORIENTASI KTSP DI SMKN 2 PENGASIH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai dasar untuk menunjang keberhasilan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

STUDI DESKRIPTIF PEMBELAJARAN BERNYANYI SISWA SMP N 29 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

RELEVANSI PENERAPAN KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan fisik dalam kehidupan sosial; 3. Standar minimal pengetahuan dan keterampilan khusus dasar;

MINAT SISWA SMK N 3 PAYAKUMBUH UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan baik oleh individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut sumber

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seperti sekarang ini setiap negara di seluruh dunia. semakin terbuka dalam segala bidang usaha seperti bidang

PELATIHAN PEMBUATAN REAGEN KIMIA UNTUK PRAKTIKUM IPA SMP DAN IMPLEMENTASINYA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN BAGI GURU IPA, LABORAN DAN SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia, yang ditekankan pada aspek jasmani dan

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pilar kebijakan Departemen Pendidikan Nasional yang salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA MINAT BACA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

BAB I PENDAHULUAN. membekali peserta didik dengan kompetensi kompetensi yang sesuai dengan

ANALISIS PENILAIAN KUALITAS DIMENSI PRODUK UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

HUBUNGAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGELASAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK N 1 SEDAYU

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL STORYTELLING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DIKELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 PADANG.

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan.

JURNAL PENELITIAN. Oleh: MUHAMMAD ARIF NIM.87735/2007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi adalah suatu fenomena baru dalam peradaban manusia yang

Economic Education Analysis Journal

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENDAHULUAN. : Puput Kartika Pratiwi (Universitas Negeri Yogyakarta)

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 ( )

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT SIKLUS AKUNTANSI KELAS XI DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. dalam pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari.

TINJAUAN KESULITAN GURU DALAM KEGIATAN LABORATORIUM PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI SEKECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN E JURNAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

Transkripsi:

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK PADA MATA DIKLAT PRODUKTIF PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK N 1 BATIPUH WELNI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda periode ke 96

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK PADA MATA DIKLAT PRODUKTIF PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK N 1 BATIPUH Welni 1, Usmeldi 2, Oriza Candra 2 Program Studi Pendidikan Teknik Elektro FT Universitas Negeri Padang email: welnijayana@yahoo.com ABSTRACT This study has purpose to know the application of practical learning on subject of skill productive program Technique Installation of Electric Power in Vocational High School 1 Batipuh with focus of the study are: motivation, self-readability, effective and time efficiency, and facilities in applying practical learning.this type of research is qualitative research with descriptive method, where this research describe a condition as how it is on subject of skill productive program Technique Installation of Electric Power in Vocational High School 1 Batipuh. The study shows that the process of practical learning on subject of skill productive program Technique Installation of Electric Power in Vocational High School 1 Batipuh has been done as the established procedure, but the result of the students is still under the standard caused by many of barriers viewed from motivation, selfreadability, effective and efficiency of time, and facilities on applying practical learning. Kata kunci: productive, practical learning, Installation A. Pendahuluan Pendidikan sebagai pranata utama pembangunan Sumber Daya Manusia harus secara jelas berperan membentuk peserta didik menjadi produktif dan berpenghasilan serta mampu menciptakan produk unggul indonesia yang siap menghadapi persaingan di pasar global. Sesuai dengan tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional, siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri, menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini 1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro untuk wisuda periode Maret 2013. 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro FT-UNP

maupun masa yang akan datang dan menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif. SMK merupakan suatu bentuk satuan pendidikan yang menyelenggarakan berbagai program keahlian yang disesuaikan dengan kompetensi kebutuhan kerja. Pada umumnya kompetensi yang ada di SMK saling berkaitan satu sama lainnya dan merupakan salah satu syarat untuk melanjutkan ke kompetensi lainnya. Salah satu kompetensi yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai standar yang dibutuhkan dunia kerja adalah kompetensi produktif. Dalam kompetensi produktif dimana pembelajaran praktik memegang peran yang sangat penting. Melalui pembelajaran praktik siswa akan dapat menguasai keterampilan secara optimal. Dalam meningkatkan mutu pendidikan kejuruan khususnya dalam kompetensi produktif, telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah, sekolah maupun guru untuk memperlancar proses belajar mengajar terutama pembelajaran praktik dengan harapan agar meningkatnya kualitas balajar dan kemampuan serta memperoleh hasil belajar yang baik. Hasil belajar merupakan salah satu penilaian terhadap belajar, baik nilai pada akhir suatu tes belajar maupun suatu proses belajar mengajar. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Batipuh merupakan bagian dari lembaga pendidikan kejuruan yang mempelajari kompetensi produktif. Kompetensi produktif yang dipelajari SMK Negeri 1 Batipuh ada lima kompetensi keahlian yaitu Teknik Gambar Bangunan, Teknik Komputer Jaringan,

Teknik Audio Video, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, dan Teknik Mekanik Otomotif. Kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik memiliki tujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang mampu mengaplikasikan ilmu dalam bidang ketenagalistrikan. Maka dari itu pembelajaran praktik memegang perananan penting untuk membekali lulusan agar mampu beradaptasi dengan lapangan kerja. Dalam proses pembelajaran praktik siswa menemukan hambatanhambatan belajar. Hambatan belajar membuat siswa mendapat hasil belajar di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu 7,00. Dari hasil observasi awal Hasil belajar praktik siswa SMK Negeri 1 Batipuh sebesar 75% mendapatkan hasil belajar dibawah KKM. Menurut Sugihartono dan Sri Iswanti (2012) Gejala yang tanpak pada peserta didik yang ditandai dengan prestasi belajar yang rendah atau di bawah kriteria yang telah ditetapkan atau kriteria minimal. Selain itu hambatan belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Pelaksanaan pembelajaran praktik adalah proses belajar mengajar yang dilakukan pada pelajaran bidang studi kejuruan yang didukung oleh sarana dan prasarana seperti alat, bahan dan tempat. Namun dalam proses pembelajaran praktik terdapat beberapa hambatan, yaitu hambatan karena kurang motivasi, persiapan pembelajaran, waktu yang belum efektif, dan kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran. Berdasarkan wawancara dan observasi awal dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK N 1 Batipuh juga terdapat beberapa hambatan dan kurang efektif dalam pembelajaran praktik yaitu banyak waktu yang terbuang untuk persiapan awal (ganti pakaian, persiapan alat dan benda kerja) sehingga waktu praktik berkurang dan juga kadang benda kerja berserakan karena

menunggu waktu satu minggu lagi untuk dikerjakan. Di samping itu ditinjau dari sarana dan prasarana, saat jam pelajaran mata diklat praktik terdapat siswa yang tidak mengerjakan tugas karena kurangnya alat praktik sehingga pada saat pengumpulan tugas sering terjadi keterlambatan, hal ini menyebabkan terlambatnya proses pembelajaran. Berdasarkan fenomena di atas dapat dinyatakan bahwa siswa belum terlibat secara aktif dan optimal dalam mengikuti pelajaran praktik, sehingga perlu diteliti pelaksanaan pembelajaran praktik pada mata diklat produktif jurusan listrik program keahlian teknik instalasi tenaga listrik di SMK N 1 Batipuh. Belajar praktik merupakan kegiatan belajar yang mencakup belajar pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang menjadi dasar untuk belajar keterampilan. Sedangkan belajar keterampilan adalah menyangkut cara pengorganisasian gerakan anggota badan seperti tangan, kaki, mata dan anggota badan lainnya secara baik. Menurut Wena (2011:100) Pembelajaran praktik kejuruan pada dasarnya adalah proses belajar mengajar yang dilakukan pada pelajaran bidang studi kejuruan, seperti teknik mesin, teknik sipil dan sebagainya. Sedangkan mata pelajaran praktik adalah /mata pelajaran yang lebih ditekankan pada kegiatan mengaplikasikan suatu teori dalam kondisi dan situasi yang terbatas, seperti pada laboratorium, bengkel, ruang kerja, dan sebagainya. Kegiatan praktik memegang peranan dalam proses pembelajaran pada pendidikan kejuruan, maka kegiatan praktik harus harus dirancang dan dilaksanakan dengan cermat sehingga dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.

Agar proses pembelajaran praktik dapat terlaksana secara optimal guru atau teknisi harus bekerja secara professional. Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pembelajaran praktik pada mata diklat produktif program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK N 1 Batipuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran praktik pada mata diklat produktif program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK N 1 Batipuh. A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, karena penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya. Yusuf (2007;56) menyatakan bahwa penelitian kualitatif sangat deskriptif, yaitu menggambarkan sesuatu masalah dengan kata-kata dengan bahasa dengan gambar; bagaimana adanya suatu situasi atau kejadian tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan data dalam situasi yang wajar, langsung apa adanya tanpa dipengaruhi oleh unsur-unsur lain dari luar lingkungan. Untuk itu peneliti berhubungan langsung dengan situasi dan sumber data yang akan diselidiki. Peneliti tidak menggunakan angka-angka, tetapi mengumpulkan data deskriptif dalam bentuk laporan dan uraian untuk mencari makna, melihat atau meninjau gejala yang ada di lapangan, untuk mengetahui hambatan yang ditemui dalam mata pelajaran praktik di SMKN 1 Batipuh.

B. Hasil dan Pembahasan SMK Negeri 1 Batipuh didirikan dibawah naungan pemerintahan Kabupaten Tanah Datar pada tahum 1998. SMK Negeri 1 Batipuh saat ini berlokasi di Jalan Raya Padang Panjang Solok KM 6,5 Lubuk Bauk Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Bangunan yang mengelilingi sekolah diantaranya perumahan penduduk, ladang/kebun masyarakat sekitar. Kondisi lingkungan cukup nyaman dan mendukung untuk terwujudnya PBM yang lancar, nyaman, dan menyenangka Pelaksanaan pembelajaran praktik teknik instalasi tenaga listrik di SMK Negeri 1 Batipuh, dapat di lihat dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dilapangan, sebagaimana yang dikatakan oleh ketua jurusan program keahlian teknik instalasi tenaga listrik SMK N 1 Batipuh (Informan 1), bahwa: Pelaksanaan pembelajaran praktik di sekolah ini sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku, namun kurukulum tersebut masih terdapat kekurangan, maka sebagai ketua jurusan dan guru-guru teknik instalasi tenaga listrik disini mengembangkan dan menyesuaikan kembali sesuai dengan kondisi sekolah dan kebutuhan dunia usaha.(wawancara, 14 juli 2012) Pernyataan ini juga didukung oleh pernyataan Informan 2 guru program keahlian teknik instalasi tenaga listrik SMK N 1 Batipuh, bahwa: pelaksanaan pembelajaran praktik sudah sesuai dengan kurikulum di sekolah ini, namum bentuk kurikulumnya masih ada kekurangan, sehingga kami sebagai guru melengkapi sesuai dengan alat dan bahan yang ada di sekolah. (wawancara, 16 juli 2012). Dari hasil wawancara di atas dapat peneliti tarik kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran praktik pada mata diklat produktif program

keahlian teknik instalasi tenaga listrik di SMK N 1 batipuh sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku, namun kurikulum yang ada di SMK N 1 Batipuh masih menyesuaikan dengan kondisi sekolah. Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan kepada beberapa orang guru, di SMK N 1 Batipuh, pelaksanaan pembelajaran praktik dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan, seperti yang diungkapkan oleh Informan 2 bahwa: Proses pelaksanaan pembelajaran praktik dimulai dari menyediakan alat dan bahan, guru menyediakan materi sesuai pembelajaran, setelah teori dikuasai guru memberikan jobsheet, dikerjakan oleh siswa dan di bimbing oleh guru kemudian setelah melakukan praktik siswa diminta melakukan analisis serta membuat laporan hasil praktik, yang nantinya dikumpulkan sebagai tugas. (wawancara 16 Juli 2012). Dari data di atas dapat simpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran praktik di SMK N 1 Batipuh telah dilaksanakan sesuai prosedur yang seharusnya. Untuk menunjang dan melengkapi data hasil wawancara penulis melakukan observasi langsung ke lapangan. Berdasarkan hasil observasi langsung pelaksanaan pembelajaran praktik yang dilakukan memang sudah sesuai dengan tahap-tahap praktik yang seharusnya. Tabel 1 Pernyataan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran praktik dalam wawancara pada tanggal 17 Juli 2012. No Pertanyaan/pernyataan 1 Bagaimana proses pembelajaran praktik yang kamu rasakan? Respon terbanyak mengatakan sangat senang dari pada belajar teori 2 Apakah pembelajaran praktik yang dilaksanakan sudah sesuai dengan yang di harapkan?

Respon terbanyak menyatakan bahwa belum sesuai dengan yang diharapkan, rasanya masih ada yang kurang. Berdasarkan data dari tabel dapat diungkapkan bahwa siswa sangat senang belajar praktik dari pada belajar teori, hal ini dapat membatu siswa untuk bersemangat untuk setiap kali praktik, namun pelaksanaan praktik belum sesuai dengan yang di harapkan siswa karena masih banyak kekurangan-kekurangan dan kendala yang dihadapi. 1. Motivasi siswa dalam Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa, yang pertanyaanya apakah kamu memiliki motivasi untuk pelaksanaan pembelajaran praktik? pendapat terbayak menjawab sudah. Untuk menunjang dan melengkapi data hasil wawancara penulis melakukan observasi langsung di lapangan. Dari hasil pengamatan di lapangan siswa sudah mempunyai motivasi untuk belajar praktik namun masih ada mempunyai motivasi rendah, terlihat ketika praktik siswa masih ada juga yang main-main dan tidak terlalu antusias melaksanakan praktik. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Kesiapan sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran praktik agar memperoleh hasil yang lebih baik. Kesiapan dalam pembelajaran praktik ini adalah kesipan siswa baik psikis maupun materil dan kesiapan guru sebelum pelaksanaan pembelajaran. a. Kesiapan siswa

Adapun kesiapan siswa dalam melaksanakan praktik adalah persiapan mental, belajar sebelum memulai pembelajaran praktik, kemudian kesiapan materil dari siswa. Kesiapan materil dari siswa ini masih kurang karena banyak siswa yang tidak membawa alat yang seharusnya dibawa oleh siswa itu sendiri. Sebagaimana wawancara yang dilakukan dengan Informan 3 mengatakan bahwa : Dari awal sudah diberi tahu apa dan kemana tujuan belajar teknik instalasi tenaga listrik dan siswa juga di tuntut untuk mempersiapkan mental dan kesehatan. untuk persiapan materil dari siswa yaitu di suruh membawa alat seperti tespen, obeng, dan yang lain namun masalahnya untuk buku siswa tidak ada pegangan selain yang diberikan guru. (wawancara, 16 Juli 2012). b. Kesiapan guru Dari hasil wawancara dan pengamatan untuk kesiapan guru dalam pelaksanaan pembelajaran praktik sudah maksimal. Kesiapan guru adalah mempersipakan lembar kerja ( job sheet), menjelaskan tujuan pembelajaran dan pelatihan, membangkitkan minat siswa, menilai dan menetapkan kemampuan awal siswa. c. Kesiapan bengkel/labor Dari hasil wawancara dan pengamatan untuk kesiapan peralatan dan labor dalam pelaksanaan pembelajaran praktik belum maksimal, ini karena peralatan yang belum mencukupi dan labor yang masih kurang memadai. Untuk mengatasinya, guru harus mempesiapkan strategi pembelajaran yang bisa membantu siswa memaksimalkan peralatan yang ada seperti.

3. Efektif dan Efisien Penggunaan Waktu Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan kepada beberapa orang guru, di SMK N 1 Batipuh dalam pelaksanaan pembelajaran praktik teknik instalasi tenaga listrik dalam proses pembelajaran praktik di SMK Negeri 1 Batipuh waktu yang tersedia belum efektif dan efesien. Seperti yang di ungkapkan oleh teknisi program keahlian teknik instalasi tenaga listrik (Informan 4) bahwa: Untuk waktu terkendala di satu kelas dibagi menjadi dua grup dan pengaruh ruang praktik yang masih kurang, satu grup belajar di labor sementara grup lagi di dalam kelas, jadi waktu praktik tidak maksimal Cuma satu kali dalam dua minggu. (wawancara, 14 Juli 2012). Hal ini juga diungkapkan oleh Informan 2 sebagai guru program keahlian teknik instalasi tenaga listrik bahwa: Waktu kurang efektif, tapi kita sebagai guru harus bisa menggunakan waktu yang ada, kalau tidak ada yang selesai, diselesaikan jika tidak ada yang memakai labor setelah waktu habis atau di tambah waktu dilain hari. (wawancara, 16 Juli 2012). Dan hasil wawancara dengan siswa juga masih banyak yang mengatakan kalau waktu masih kurang, banyak praktik yang belum dikerjakan. 4. Sarana dan Prasarana Praktik Dari hasil wawancara dan pengamatan dapat simpulkan bahwa sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran praktik masih banyak kekurangan dan tempatpun masih belum memadai sehingga pelaksanaan pembelajaran praktik masih banyak hambatan dan siswa tidak bisa menghasilkan praktik yang sesuai dengan yang diharapkan.

5. Pembahasan Berdasarkan deskripsi data tersebut, diperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran praktik pada mata diklat produktif program keahlian teknik instalasi tenaga listrik SMK N 1 Batipuh. Proses pelaksanaan pembelajaran praktik teknik instalasi tenaga listrik sudah sesuai dengan langkah-langkah yang telah di tetapkan seperti : (1) Guru menjelaskan materi yang sesuai dengan pembelajaran, (2) Memberikan jobsheet, (3) Merancang apa yang akan di buat, (4) menyediakan alat dan bahan, (5) mengerjakan praktik sesuai dengan yang dirancang (6) Operasikan/uji yang telah selesai dikerjakan, apakah telah bekerja dengan benar yang didampingi oleh guru, (7) Setelah selesai diuji buat laporan hasil kerja, (8) setelah selesai kembalikan alat dan bahan serta bersihkan ruang kerja. Sementara itu, hasil belajar siswa masih belum menghasilkan benda kerja yang berkualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan ini disebabkan masih ada hambatan-hambatan yang di temui dalam pelaksanaan pembelajaran praktik teknik instalasi tenaga listrik di SMK N 1 Batipuh. C. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Bedasarkan hasil penelitian yang didapat, maka dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut:

Hasil belajar siswa masih kurang memenuhi standar karena masih banyak terdapat hambatan- hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran itu sendiri. Untuk menghasilkan belajar siswa yang memenuhi standar harus ada cara penyelesaian dari hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran praktik pada mata diklat produktif program keahlian teknik instalasi tenaga listrik SMK N 1 Batipuh. d. Motivasi siswa sudah ada namun belum maksimal, cara penyelesaiannya: (1) Memanfaatkan media yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran, (2) Memberikan Penghargaan Lisan dan Tulisan (3) Memberikan buku kontrol pada siswa. e. Persiapan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran praktik masih kurang, pakai strategi dengan pendekatan CBSA. f. Waktu yang belum efektif dan efisien, dalam pembagian waktu ketua jurusan dan teknisi harus dipertimbangkan. g. Sarana dan prasarana masih belum lengkap, lakukan system grup sesuai dengan jumlah alat-peralatan yang ada. 2. Saran Saran 1. Ketua program selaku pemeran utama dalam membuat jadwal hendaknya dalam pembuatan jadwal dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang akan dihadapi. 2. Guru agar lebih memperhatikan siswa dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan untuk pelaksanaan pembelajaran praktik.

DAFTAR RUJUKAN Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Ciputat Jakarta: Gaung Persada Press Slameto, (1995). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Uno,H,B. (2011). Model Pembelajaran (menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan efektif). Jakarta: Bumi Aksara Wena, M. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.