ARTIKEL ILMIAH ANALISIS MANAJEMEN LABORATORIUM BIOLOGI BEBERAPA SMA SWASTA DI KOTA JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN LABORATORIUM BIOLOGI BEBERAPA SMA SWASTA DI KOTA JAMBI. Oleh: Afreni Hamidah 1) Novita Sari 1) Retni S.Budianingsih 1)

Manajemen Laboratorium dalam Pembelajaran Fisika di SMA Negeri 1 Kota Jambi. Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi 2,3)

ANALISIS MANAJEMEN LABORATORIUM KIMIA SMA NEGERI DI KOTA TANJUNGPINANG GUNA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DAN PESERTA DIDIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tempat bekerja khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah

ANALISIS MANAJEMEN LABORATORIUM KIMIA SMA NEGERI DI KOTA TANJUNGPINANG GUNA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DAN PESERTA DIDIK

PERSEPSI SISWA TENTANG KEGIATAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI LABORATORIUM SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Disusun Oleh : LIA YULIANA, M.Pd LIA YULIANA FIP UNY 1

KINERJA TEKNISI LABORATORIUM DI SMK NEGERI KELOMPOK TEKNOLOGI DAN REKAYASA SE-KABUPATEN SLEMAN

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI. Pipin Dalora Universitas Negeri Jambi

Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com

ANALISIS PEMETAAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMP NEGERI SE-KOTA JAMBI. Tiara Aprilini Universitas Negeri Jambi

Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan pula pada batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 bab XII

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KONTRIBUSI LABORATORIUM TERHADAP PEMBELAJARAN KIMIA SMA

PROFIL LABORATORIUM IPA DI MTs NEGERI SURAKARTA II DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2014/ 2015

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM SEKOLAH dan DESKRIPSI TUGAS PENGELOLA LABORATORIUM

KONTRIBUSI LABORATORIUM TERHADAP PEMBELAJARAN KIMIA SMA

PENGELOLAAN KEGIATAN LABORATORIUM SEKOLAH

PENGELOLAAN LABORATORIUM KOMPUTER DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN JURNAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KELAYAKAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DAN KUALIFIKASI GURU TEKNIK PEMESINAN SMK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PEMETAAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 SMA NEGERI DI KOTA JAMBI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 65 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

Perencanaan dan Pengorganisasian Laboratorium IPA di SMA Negeri 8 Kupang Nusa Tenggara Timur

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DAN PERMASALAHANNYA DI SMA NEGERI SE KABUPATEN KARO

Oleh: Rubiyani SDN 1 Sawahan Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. IPA merupakan mata pelajaran yang sering dianggap sulit oleh para

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA. dalam pengadaan sumber belajar di MA Al-Fatah Palembang.

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK DI LABORATORIUM IPA SMP IT AL UMAR NGARGOSOKA SRUMBUNG, KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS NASKAH PUBLIKASI

Kata kunci: profil laboratorium, kimia, SMA/MA

PENGEMBANGAN STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP) LABORATORIUM TEKNIK MESIN DI JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KETERSEDIAAN PERALATAN DAN PEMANFAATAN SERTA PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA SMP NEGERI SE-KECAMATAN RANAH BATAHAN

PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI SMA NEGERI DAN SMA SWASTA SE EKS KOTATIF JEMBER. Rachma Murtisari Prihastanti 1), Joko Waluyo 2), Pujiastuti 3)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan gabungan dari Fisika dan Biologi. Di Sekolah Menengah Atas. mata pelajaran fisika akan berdiri sendiri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA BUKU TEKS SISWA TEMATIK TERPADU TEMA BENDA-BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR SD/MI KELAS V DENGAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

I. PENDAHULUAN. mudah dihadirkan di ruang kelas. Dalam konteks pendidikan di sekolah,

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LABORATORIUM IPA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA YAPIS MANOKWARI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG

PROFILE MANAGEMENT OF BIOLOGICAL LABORATORIES IN SUPPORTING LEARNING ACTIVITIES IN SENIOR HIGH SCHOOL (SMA) PEKANBARU STATE

3. Perencanaan penggunaan laboratorium fisika SMP dan SMA

Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action

PROGRAM KERJA LABORATORIUM ALAT DAN TEKNIK PENANGKAPAN. No. Kegiatan Rencana Kerja

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) MANAJEMEN LABORATORIUM GEOFISIKA MITIGASI BENCANA GEOLOGI

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

PENGELOLAAN LABORATORIUM. Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

Jl. Wiratama No. 50, Tegalrejo, Yogyakarta, Telp. (0274)

PEND. TEKNIK ELEKTRO FT UNY

ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU BIOLOGI PADA KEGIATAN BELAJAR SISWA DI KELAS X IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013;3). Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

OPTIMALISASI FUNGSI LABORATORIUM IPA MELALUI KEGIATAN PRAKTIKUM PADA PRODI PGMI JURUSAN TARBIYAH STAIN PONOROGO. Izza Aliyatul Muna *

ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Heri Wanto G

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI EKSPLORASI PERALATAN PRAKTIKUM PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF DITINJAU DARI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP KETERAMPILAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM SISWA KELAS XII SMA N 11 SEMARANG

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGELOLAAN LABORATORIUM SEKOLAH (Kasus Laboratorium SMA Unggul Del Tapanuli Utara)

PENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL (VIRTUAL LABORATORY) PADA MATERI PEMBELAHAN SEL DI SMA

STANDAR LABORATORIUM KOMPUTER SEKOLAH

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

TATA LETAK ALAT LABORATORIUM IPA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research).

Selamat Datang Di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya

HASIL UJIAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO

Pedoman Sistem Kredit Prestasi (SKP) KATA PENGANTAR

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA KELAS XI IPS MA MA ARIF 03 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Hasil Perhitungan SPM

BAB I PENDAHULUAN. SMA Negeri 1 Boyolali beralamat di Jl. Kates nomor 8 Boyolali adalah

PANDUAN SUB KOMITE MUTU PROFESI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA CISALAK

METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/

Tgl. Pembuatan : Disetujui oleh Paraf. Tgl. Revisi : 9 hal

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS MANAJEMEN LABORATORIUM BIOLOGI BEBERAPA SWASTA DI KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH NOVITA SARI A1C409045 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014

ANALISIS MANAJEMEN LABORATORIUM BIOLOGI BEBERAPA SWASTA DI KOTA JAMBI Oleh: Novita Sari (Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi) ABSTRAK Keberadaan laboratorium di sekolah sangat penting dalam menunjang kegiatan belajar mengajar biologi. Adanya laboratorium diharapkan proses pengajaran IPA dapat dilaksanakan seoptimal mungkin. Setiap laboratorium di sekolah sudah seharusnya memiliki manajemen laboratorium yang baik, agar kegiatan praktikum dapat terlaksana dengan lancar. Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis manajemen laboratorium biologi yang telah dilakukan oleh pengelola laboratorium beberapa Swasta di Kota Jambi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan menggunakan analisis deskriptif. Subjek penelitian ini adalah kepala laboratorium dan guru biologi beberapa swasta di Kota Jambi. Sekolah-sekolah tersebut adalah sekolah yang berakreditasi A ( Xaverius 1, Xaverius 2, Ferdy Ferry Putra, Unggul Sakti, dan Nusantara) dan berakreditasi B ( Islam Al-Falah, Yadika, Dharma Bhakti 4, Adhyaksa 1, Dharma Bhakti 3, dan PGRI 2) yang ditetapkan tahun 2011. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lembar observasi alat dan bahan praktikum biologi menggunakan skala bertingkat (rating scale). Setelah itu observasi, wawancara serta dokumentasi dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat indikator manajemen laboratorium (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan) dengan 29 rincian dapat dilihat bahwa manajemen laboratorium biologi di tujuh swasta di Kota Jambi yang telah diteliti belum terlaksana dengan baik. Dari tujuh sekolah tersebut yang manajemen laboratorium biologinya terburuk adalah Nusantara (akreditasi A) dengan memenuhi 11 dari 29 rincian yang ada, sedangkan manajemen laboratorium biologi yang terbaik dari ketujuh swasta yang diteliti yaitu Yadika (akreditasi B) dengan memenuhi 18 dari 29 rincian yang ada. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada setiap sekolah untuk memiliki manajemen laboratorium yang baik agar kegiatan praktikum dapat terlaksana dengan efektif dan efisien, karena alat dan bahan laboratorium dapat berfungsi dengan baik jika didukung oleh manajemen yang baik. Selain itu, laboratorium juga harus memiliki teknisi dan laboran yang sangat dibutuhkan untuk membantu tugas kepala laboratorium dalam memanajemen laboratorium. Kata kunci: Manajemen, Laboratorium Biologi Novita Sari (A1C409045): MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page 2

I. PENDAHULUAN Keberadaan laboratorium di sekolah sangat penting dalam menunjang kegiatan belajar mengajar biologi, karena ada beberapa materi yang dalam memahaminya perlu melakukan pengamatan atau percobaan di laboratorium. Selain itu, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dijelaskan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan salah satunya yaitu ruang laboratorium. Adanya laboratorium diharapkan proses pengajaran IPA dapat dilaksanakan seoptimal mungkin, meskipun bukan berarti IPA tidak dapat diajarkan tanpa laboratorium. Oleh karena itu, laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar IPA. Ada empat alasan menurut Rustaman dalam Anonim (2013:1-2) yang menguatkan peran laboratorium dalam pembelajaran di sekolah, yaitu: a) Praktikum membangkitkan motivasi belajar IPA, b) Praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen, c) Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah, d) Praktikum menunjang materi pelajaran. Bangkitnya motivasi siswa dalam belajar biologi dengan adanya laboratorium dapat meningkatkan hasil belajar siswa tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian Sobiroh (2005) mengenai pemanfaatan laboratorium untuk meningkatkan hasil belajar biologi yang dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan laboratorium dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas 2 se-kabupaten Banjarnegara semester 1 tahun 2004/2005. Sardiman (2011:85) juga menjelaskan bahwa motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Setiap laboratorium di sekolah sudah seharusnya memiliki manajemen laboratorium yang baik, agar kegiatan praktikum dapat terlaksana dengan lancar. Menurut Suyanta (2010:1), manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik. Berdasarkan hasil observasi awal di beberapa swasta di Kota Jambi terlihat bahwa ada sekolah yang telah memiliki laboratorium tetapi tidak pernah digunakan dalam proses pembelajarannya. Antara laboratorium fisika, kimia, dan biologi ruangannya masih digabung. Ada juga sekolah yang laboratoriumnya masih berupa ruang yang di dalamnya tidak terdapat wastafel, kursi dan meja, sehingga hanya dijadikan sebagai tempat menyimpan alat-alat praktikum IPA serta alat-alat olahraga. Saat ada kegiatan praktikum, guru bersama siswa melakukannya di dalam kelas dengan membawa alat dan bahan yang dibutuhkan. Hal-hal tersebut dapat terjadi karena manajemen laboratorium yang belum berjalan dengan baik. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut dan belum adanya penelitian mengenai gambaran manajemen laboratorium biologi swasta di Kota Jambi, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul Analisis Manajemen Laboratorium Biologi Beberapa Swasta di Kota Jambi. Novita Sari (A1C409045): MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page 3

II. KAJIAN PUSTAKA Manajemen dapat didefinisikan sebagai kegiatan mengelola berbagai sumber daya dengan cara bekerja sama dengan orang lain melalui proses tertentu untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien (Barnawi & Arifin, 2012:13). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen laboratorium biologi adalah suatu rangkaian kegiatan meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang berupa proses pengelolaan laboratorium biologi agar kegiatan laboratorium dapat terlaksana dengan efektif dan efisien. a. Perencanaan Beberapa hal yang perlu direncanakan dalam manajemen laboratorium biologi adalah: 1. Perencanaan Sarana Prasarana Laboratorium Biologi Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007, tentang standar sarana dan prasarana SD/MI, SMP/MTS dan /MA, ruang laboratorium biologi dapat menampung minimum satu rombongan belajar dengan rasio minimum ruang laboratorium biologi 2,4 m 2 /peserta didik. Rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m 2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m 2. Lebar minimum ruang laboratorium biologi adalah 5 m (Barnawi & Arifin, 2012:125). 2. Perencanaan Jadwal Penggunaan Laboratorium Biologi Jadwal kegiatan laboratorium sebaiknya disesuaikan dengan jadwal pelajaran di kelas. Hal ini sesuai dengan fungsi praktikum, yaitu memantapkan pemahaman konsep yang diajarkan di kelas, jangan sampai terjadi praktikum dengan materi yang diajarkan di kelas berbeda waktu terlalu jauh. Bagi sekolah yang memiliki banyak kelas, jadwal praktikum harus dibuat sedemikian rupa agar tidak terjadi tabrakan antara kelas yang satu dengan yang lain (Salirawati, 2009:8). 3. Sumber Dana Laboratorium Biologi Pada Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang biaya satuan pendidikan dikatakan bahwa pada sekolah swasta (Suyanto, 2008:6): a. Masyarakat bertanggung jawab atas: biaya investasi lahan, biaya investasi selain lahan, biaya personalia, dan biaya non personalia. b. Pemerintah, pemerintah daerah, pemangku kepentingan pendidikan dan pihak asing dapat membantu pendanaan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat. 4. Pengadministrasian Alat dan Bahan Peralatan laboratorium yang mudah pecah, bahan-bahan kimia yang berbahaya, serta harga peralatan yang mahal, maka perlu dilaksanakan administrasi laboratorium. Dalam administrasi laboratorium juga diperlukan beberapa buku catatan menurut Sekarwinahyu, dkk (2010:220) diantaranya ialah buku stok, kartu barang, buku pembelian dan penerimaan, buku peminjaman, buku harian. b. Pengorganisasian Pengelola laboratorium terdiri atas koordinator laboratorium, kepala laboratorium, teknisi laboratorium, dan laboran. Koordinator laboratorium membawahi para kepala laboratorium yang ada di sekolah. Kepala laboratorium membawahi dua bagian yaitu, teknisi dan laboran (Barnawi & Arifin, 2012:185-186). Novita Sari (A1C409045): MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page 4

c. Pelaksanaan Hal-hal yang harus dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium biologi adalah (Decaprio, 2013:133 dan Sekarwinahyu, dkk., 2010:71): 1. Koordinator laboratorium ataupun laboran menyusun jadwal kegiatan laboratorium biologi setiap awal semester agar tidak terjadi tabrakan dalam menggunakan laboratorium. 2. Laboran mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan praktikum sesuai permintaan guru biologi. 3. Sebelum percobaan dan penelitian dilakukan guru biologi harus selalu memberi pengarahan kepada siswa tentang penggunaan alat dan bahan praktikum. 4. Guru melakukan pengecekan alat-alat dan bahan yang telah dipakai, kemudian diletakkan kembali ditempatnya semula dan laboratorium harus ditinggalkan dalam keadaan bersih. d. Pengawasan Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh pengelola laboratorium yaitu (Decaprio, 2013:54): a. Melakukan checklist day to day, yaitu selalu mengontrol kegiatan laboratorium setiap hari dan mengawasi kegiatan praktikum. b. Memonitor penataan barang-barang laboratorium, serta menjaga dan memonitor keutuhan fungsi dari barang-barang laboratorium tersebut. c. Melakukan pengecekan penerimaan peserta penelitian di laboratorium serta melakukan pemantauan hasil penelitian, praktik, ataupun eksperimentasi yang dilakukan di laboratorium. d. Melakukan counseling dengan sesama pengelola laboratorium. III. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan analisis deskriptif. Subjek penelitian ini adalah kepala laboratorium dan guru biologi beberapa swasta di Kota Jambi. Sekolah-sekolah tersebut adalah sekolah yang berakreditasi A dan berakreditasi B yang ditetapkan tahun 2011. Penelitian ini dilaksanakan di Nusantara, Islam Al-Falah, Yadika, Dharma Bhakti 4, Adhyaksa 1, Dharma Bhakti 3, dan PGRI 2 pada bulan November 2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Observasi Observasi yang dilakukan adalah observasi sistematis dengan menggunakan lembar observasi yang mengacu pada PERMENDIKNAS Nomor 24 Tahun 2007. Lembar observasi alat dan bahan praktikum dibuat dalam bentuk sign system (sistem tanda) dengan menggunakan skala bertingkat (rating scale) yaitu: a. Skor 4 = bila sangat lengkap (alat dan bahan praktikum jumlahnya sesuai atau lebih dari rasio yang ditetapkan pada PERMENDIKNAS Nomor 24 Tahun 2007). b. Skor 3 = bila lengkap (alat dan bahan praktikum jumlahnya kurang dari rasio yang ditetapkan dan lebih dari setengah dari rasio yang ditetapkan pada PERMENDIKNAS Nomor 24 Tahun 2007). Novita Sari (A1C409045): MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page 5

c. Skor 2 = bila tidak lengkap (alat dan bahan praktikum jumlahnya setengah dari rasio yang ditetapkan pada PERMENDIKNAS Nomor 24 Tahun 2007). d. Skor 1 = bila sangat tidak lengkap (alat dan bahan praktikum jumlahnya kurang dari setengah dari rasio yang ditetapkan pada PERMENDIKNAS Nomor 24 Tahun 2007). 2. Wawancara Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah jenis wawancara terstruktur, yang diwawancarai adalah kepala laboratorium dan guru biologi. Sebelum digunakan di lapangan, pedoman wawancara terstruktur divalidasi terlebih dahulu oleh dosen yang telah ditunjuk sebagai validator. 3. Dokumentasi Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan buku-buku catatan dalam administrasi laboratorium, jadwal, struktur organisasi, dan tata tertib laboratorium biologi. Data yang diperoleh dari hasil observasi alat dan bahan praktikum dihitung dengan cara mengkalikan hasil bagi skor riil dengan skor ideal dengan seratus persen (Sugiyono, 2008:137), dengan rumus sebagai berikut: % = Tabel 3.1 Interpretasi Hasil Observasi Alat dan Bahan Praktikum Interval (%) Kriteria Tingkat Penilaian 75 100 Sangat Lengkap 50 74 Lengkap 25 49 Tidak Lengkap 0 24 Sangat Tidak Lengkap Selanjutnya data hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dianalisis secara deskriptif. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Perencanaan Tabel 4.1 Ruang Laboratorium Beberapa Swasta di Kota Jambi Tahun Ajaran 2013/2014 Sekolah/Akreditasi Ruang Laboratorium Nusantara /A Islam Al- Falah /B Yadika/B Dharma Bhakti 4/B Adhyaksa 1/B Dharma Bhakti 3/B PGRI 2/B Laboratorium IPA IPA Biologi IPA IPA IPA IPA Kapasitas (siswa) 40 40 30 24 35 17 40 Luas (pxl) m (8x6) (12,5x6) (12,5x8) (13x6) (9,5x6) (8x6) (11x8) Luas Ruang penyimpanan - (2,5x6) (2,5x3) (3x6) (1,5x6) - (3x8) Novita Sari (A1C409045): MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page 6

& persiapan (pxl) m Rasio/peserta didik (m 2 /peserta didik) 1,2 1,9 3,3 3,3 1,6 2,8 2,2 Dari tabel 4.1 di atas terlihat bahwa hanya satu sekolah yang ruang laboratorium biologinya tidak bergabung dengan laboratorium fisika dan laboratorium kimia. Pada PERMENDIKNAS Nomor 24 Tahun 2007 telah dijelaskan bahwa standar sarana laboratorium di jenjang pendidikan /MA lebih kompleks daripada di SMP/MTS sehingga ruangan laboratorium diklasifikasikan berdasarkan disiplin ilmunya (Barnawi & Arifin, 2012:124). Jadi, seharusnya ruang laboratorium biologi di tidak lagi bergabung dengan laboratorium fisika dan laboratorium kimia. Hasil analisis kelengkapan alat dan bahan praktikum yang telah dilakukan dari hasil observasi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 4.2 Kelengkapan Alat dan Bahan Praktikum Biologi Beberapa swasta di Kota Jambi Sekolah/Akreditasi Persentase Kelengkapan (%) Kriteria Nusantara/A 56,89 Lengkap Islam Al-Falah/B 63,01 Lengkap Yadika/B 36,75 Tidak Lengkap Dharma Bhakti 4/B 70,15 Lengkap Adhyaksa 1/B 72,70 Lengkap Dharma Bhakti 3/B 69,64 Lengkap PGRI 2/B 66,07 Lengkap Fasilitas laboratorium yang dimiliki oleh masing-masing sekolah tidak semuanya dapat berfungsi dengan baik, misalnya bak cuci/wastafel di Dharma Bhakti 4, Adhyaksa I, dan Dharma Bhakti 3. Selain itu jam dinding di Yadika dan PGRI 2 juga tidak dapat berfungsi karena rusak. Tujuh swasta di Kota Jambi yang diteliti mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk pengembangan laboratorium. Bantuan tersebut berupa alat peraga, alat percobaan, bahan habis pakai, media pendidikan, dan perlengkapan lainnya. Dana untuk pengembangan laboratorium biologi juga ada yang berasal dari swadaya sekolah, komite sekolah, OSIS, maupun biaya daftar ulang. Kelengkapan administrasi yang dimiliki laboratorium biologi di tujuh swasta di Kota Jambi dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3 Administrasi Laboratorium Biologi Sekolah/Akreditasi Administrasi Nusantara/A Buku inventaris alat dan bahan, data penggunaan laboratorium, data peminjaman alat dan bahan, daftar penerimaan alat dan bahan. Islam Al- Falah/B Buku inventaris alat dan bahan, data penggunaan laboratorium, data peminjaman alat dan bahan, daftar penerimaan alat dan bahan. Yadika/B Buku inventaris alat dan bahan, data penggunaan laboratorium, daftar penerimaan alat dan bahan. Dharma Bhakti 4/B Buku inventaris alat dan bahan, data penggunaan laboratorium, daftar penerimaan alat dan bahan. Adhyaksa 1/B Buku inventaris alat dan bahan, data penggunaan laboratorium (buku harian), data peminjaman alat dan bahan, daftar penerimaan alat dan Novita Sari (A1C409045): MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page 7

Dharma Bhakti 3/B PGRI 2/B bahan, daftar alat dan bahan yang rusak, formulir permintaan alat dan bahan, kartu stok, kartu reparasi, daftar usulan perbaikan/pengadaan alat laboratorium. Buku inventaris alat dan bahan, data penggunaan laboratorium, daftar penerimaan alat dan bahan. Buku inventaris alat dan bahan, data penggunaan laboratorium, data peminjaman alat dan bahan, daftar penerimaan alat dan bahan. b. Pengorganisasian Tujuh swasta yang telah diteliti laboratorium biologinya belum memiliki laboran dan hanya satu yaitu PGRI 2 Kota Jambi yang memiliki penanggung jawab teknis (teknisi). Penanggung jawab teknis (teknisi) di sekolah tersebut juga menjabat sebagai kepala laboratorium dan guru bidang studi biologi. Disiplin di dalam laboratorium juga diterapkan oleh pengelola laboratorium, hal ini terlihat dari adanya tata tertib laboratorium biologi di masing-masing sekolah yang diteliti. Isi dari tata tertib laboratorium masih bersifat umum, belum ada peraturan penggunaan alat dan bahan yang berbahaya di dalam tata tertib. c. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan laboratorium (praktikum) di tujuh swasta yang telah diteliti lebih sering dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Namun, tidak semua kegiatan laboratorium (praktikum) yang telah dijadwalkan sesuai dengan program semester/tahunan dapat terlaksana. Dalam pelaksanaannya guru menyiapkan sendiri alat dan bahan yang akan digunakan saat praktikum. d. Pengawasan Pengawasan yang dilakukan oleh kepala laboratorium di tujuh swasta yang diteliti belum maksimal, karena kepala laboratorium merangkap sebagai guru bidang studi biologi atau kimia dan tidak adanya teknisi dan laboran. Jadi, dalam hal mengontrol kegiatan laboratorium tidak dilakukan setiap hari. Sebaiknya, kepala laboratorium sebagai penanggung jawab laboratorium melakukan pengawasan setiap hari agar laboratorium selalu dalam keadaan bersih dan rapi, meskipun setiap kegiatan praktikum berlangsung guru selalu mengawasi kegiatan tersebut sampai selesai dan mengkomunikasikan hambatan yang terjadi kepada kepala laboratorium. Berdasarkan deskripsi manajemen laboratorium biologi di tujuh swasta di Kota Jambi yang mencakup beberapa indikator meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dapat diketahui manajemen laboratorium biologi di tujuh swasta tersebut belum terlaksana dengan baik yang dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4 Manajemen Laboratorioum Biologi di Tujuh Swasta di Kota Jambi Sekolah/Akreditasi Indikator Islam Dhar Nusan Al- Yadi ma Adhyak tara/a Falah/ B ka/b Bhakti 4/B sa I/B Dhar ma Bhakti 3/B Perencanaan - Sarana prasarana: a. Ruang laboratorium: 1. Biologi PGRI 2/B Novita Sari (A1C409045): MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page 8

2. Rasio sesuai rasio minimum pada PERMENDIKNAS 3. Ruang penyimpanan & Persiapan b. Alat dan bahan praktikum lengkap c. Fasilitas laboratorium lengkap d. Pengusulan alat dan bahan laboratorium antara guru dengan kepala laboratorium periodenya sama - Jadwal penggunaan laboratorium ditempel - Sumber dana laboratorium: a. Swadaya sekolah b. Komite sekolah c. Pemerintah d. Lainnya - Administrasi laboratorium Lengkap Pengorganisasian - Struktur organisasi - Teknisi - Laboran - Pelatihan/seminar - Penyimpanan alat dan bahan a. Sesuai kelompok (mis:kelompok alat dan bahan dipisah) b. Tertata dengan rapi -Tata tertib laboratorium: a. Siswa b. Guru Pelaksanaan - Kegiatan praktikum sesuai Jadwal - Laboran mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan praktikum sesuai permintaan guru - Siswa bekerja dalam Kelompok - Guru memberi pengarahan kepada siswa - Guru melakukan pengecekan alat dan bahan yang telah dipakai Pengawasan - Kepala laboratorium mengontrol kegiatan laboratorium setiap hari Novita Sari (A1C409045): MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page 9

- Guru mengawasi kegiatan Praktikum - Kepala laboratorium memonitoring penataan barang-barang laboratorium dengan baik - Guru mengkomunikasikan hambatan yang terjadi kepada kepala laboratorium V. PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa manajemen laboratorium biologi di tujuh swasta di Kota Jambi belum terlaksana dengan baik. Dari tujuh swasta yang diteliti, manajemen laboratorium biologinya yang terburuk yaitu Nusantara (akreditasi A) dengan memenuhi 11 dari 29 rincian yang ada dan yang terbaik adalah Yadika (akreditasi B) dengan memenuhi 18 dari 29 rincian yang ada. 5.2 Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini adalah kepada setiap sekolah untuk memiliki manajemen laboratorium yang baik agar kegiatan praktikum dapat terlaksana dengan efektif dan efisien, karena alat dan bahan laboratorium dapat berfungsi dengan baik jika didukung oleh manajemen yang baik. Selain itu, laboratorium juga harus memiliki teknisi dan laboran yang sangat dibutuhkan untuk membantu tugas kepala laboratorium dalam memanajemen laboratorium. DAFTAR RUJUKAN Adisendjaja, Y.H. 2004. Diakses tanggal 28 Mei 2013. Keselamatan dan Keamanan Laboratorium. http://file.upi.edu/direktori/fpmipa/jur.pend. BIOLOGI/ 195512191980021-YUSUF_HILMI_ADISENDJAJA/keselamatan_dan Keamanan laboratorium_final.pdf. Anonim. 2011. Diakses tanggal 14 Oktober 2013. Panduan Teknis Perawatan Peralatan Laboratorium Biologi. http://118.98.236.126/files/buku Perawatan Alat_Lab_Biologi.pdf. ----------, 2012. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jogjakarta:Laksana. ----------. 2013. Diakses tanggal 3 Juni 2013. Peran Strategis Laboratorium di Sekolah. http://www.m-edukasi.web.id/2013/02/peran-strategislaboratorium-di-sekolah.html. Arikunto, S., 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta. Novita Sari (A1C409045): MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page 10

Barnawi & M. Arifin, 2012. Manajemen Sarana & Prasarana Sekolah. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media. Decaprio, R., 2013. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Jogjakarta:Diva Press. Kadarohman, A. 2007. Diakses tanggal 16 Juli 2013. Manajemen Laboratorium IPA. http://file.upi.edu/direktori/fpmipa/jur._pend._kimia/196305091987 031-R._ASEP_KADAROHMAN/MANAJEMEN_LABORATORIUM IPA_DEPAG.pdf. Riandi. 2012. Diakses tanggal 14 November 2012. Pengelolaan Laboratorium IPA. http://file.upi.edu/direktori/fpmipa/jur._pend._biologi/1963050119 88031-RIANDI/Bahan_Kuliah/Pengelolaan_Laboratorium.pdf. Riduwan, 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung:Alfabeta. Salirawati, D. 2009. Diakses tanggal 31 Mei 2013. Manajemen Laboratorium Kimia/ IPA. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/manajemen%20pengelolaan %20Lab-1_0.doc Sardiman, 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Press. Sekarwinahyu, M., Refirman, D.J., Suna, R., Genda D, A., Moejadi, Mujadi, Hartinawati, Afnidar, Genda, M.A., 2010. Pengelolaan Laboratorium IPA. Jakarta:Universitas Terbuka. Sobiroh, A., 2006. Pemanfaatan Laboratorium Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas 2 Se-Kabupaten Banjarnegara Semester I Tahun 2004/2005, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:Alfabeta. Sukardi, 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara. Suyanto. 2008. Diakses tanggal 10 Juli 2013. Kebijakan Sarana Prasarana Untuk Sekolah Swasta. http://118.98.166.62/application/media/file/kebijakan %20SARANA%20PRASARANA%20UNTUK%20SEKOLAH%20SWAS TA.pdf. Novita Sari (A1C409045): MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page 11