BAB I PENDAHULUAN. kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA NETTY LAURA.S.SE.MM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. (2006:10) kaitannya dengan pentingnya SDM dalam suatu organisasi bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

I. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. itulah dapat mewujudkan tujuan dari perusahaan. Ketika seseorang. mungkin untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. karyawan secara individu maupun kelompok kerja dapat dilihat setiap. periode setelah dilakukan evaluasi pencapaian kinerja.

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi tantangan lingkungan dengan cepat dan tepat. Salah satu kuci

BAB 1 PENDAHULUAN. dukungan dari pegawai yang kompeten dan terampil. maka kemungkinan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi pengelolaan sumber daya manusia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, belum tentu mempunyai kemampuan yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. peranan sangat penting (Lukiyanto, 2013). Sumber daya manusia sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. bagian mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Dimana satu sama

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dalam teknologi sistem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai beberapa tujuan, kebutuhan dan cita-cita yang ingin dicapai, dimana

BAB I PENDAHULUAN. kerja seorang karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman menuntut perusahaan untuk berubah. Perubahan ini

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan maka akan dapat diketahui kesalahan-kesalahan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Langkat merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Langkat yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan yang unggul, salah satu bagian terpenting yaitu adanya

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan kinerja karyawan. Dalam era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut adanya profesionalisme dalam bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. karyawan dan juga memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian tentunya memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang pegawai

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu Perusahaan maupun Badan Kepegawaian. tentu membutuhkan karyawan agar mampu melaksanakan

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan modal penting yang

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki, tergantung pada kemampuan instansi untuk merencanakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya da

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Profil Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. Matahari Departemen Store cabang Bandung Indah Plaza adalah bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan motivasi karyawan dalam bekerja. Perusahaan sudah tentu

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sebagai sarana untuk mencapai tujuan perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. dikarenakan sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor penentu berhasil atau

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan perusahaan tersebut. Kedisiplinan suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan peningkatan kontribusi yang baik kedalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. ini menggunakan konsep facet (permukaan) atau komponen, yang menganggap. pertumbuhan dan pengembangan (Robbins & Judge, 2013).

II. KAJIAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak

BAB I PENDAHULUAN. pihak dalam menjalankan roda suatu perusahaan, manusia merupakan unsur. karyawan pada suatu perusahaan menjadi sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. sudah bersifat global. Perubahan-perubahan kondisi ekonomi menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat kompetisi bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap orang yang bekerja mengharapkan untuk memperoleh kepuasan

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu organisasi baik pemerintah atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) saat ini berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan

2014 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur Negara yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk menyelenggarakan pelayanan secara adil kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapi. Menurut Robbins (2001:166) menyatakan motivasi yaitu kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual. Ada beberapa motivasi yang dapat mempengaruhi tingkat keputusan karyawan dalam perusahaan. Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang karyawan yaitu faktor lingkungan (hygiene factor). Faktor ini merupakan karakteristik eksternal yang penting untuk menghindari ketidakpuasan kerja terdiri dari upah dan gaji, pengawasan, kondisi kerja, hubungan antara individu, dan kebijaksanaan perusahaan yang ke dua adalah faktor motivator (motivator factor) yang terdiri dari prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, pengembangan. Sedangkan variabel kinerja menurut Malthis dan Jackson, terdiri atas kuantitas, kualitas, ketepatan waktu, tingkat absensi, sikap kooperatif. 1

2 Kinerja suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada didalamnya, apabila sumberdaya manusia yang dimiliki memiliki motivasi tinggi, kreatif, dan mampu mengembangkan inovasi, kinerjanya akan menjadi semakin baik (Wibowo, 2011:413). Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja adalah dengan memberikan motivasi pada sumber daya manusia yang ada. Motivasi dapat dipastikan mempengaruhi kinerja, walaupun bukan satu-satunya faktor yang membentuk kinerja (Robert Kreitner dan Anggelo Kinicki,2001: 205) Obyek penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Dau yang terletak di Kabupaten Malang dengan membawahi 10 desa dan jumlah penduduknya yaitu 62.930 Jiwa. Kecamatan Dau sendiri melayani semua yang dibutuhkan oleh masyarakat diantaranya, pengurusan ktp, kartu keluarga, kartu kuning, Skck, surat pindah tempat, surat keterangan ahli waris, surat izin mendirikan bangunan, dan surat izin keramaian. Dari sisi prestasi Kecamatan Dau mendapatkan banyak prestasi baik tingkat lokal maupun nasional. Salah satunya yaitu pada tahun 2011 Kecamatan Dau dapat juara berupa pelayanan prima kepada masyarakatnya, dan juara kelompok tani tingkat nasional. Kecamatan Dau selalu berupaya untuk memeotivasi para pegawai melalui faktor hygiene yaitu seperti gaji, dimana sistem penggajian di Kecamatan Dau sesuai dengan golongannya. Indikator selanjutnya yaitu pengawasan, pada Kecamatan Dau setiap jum at dilakukan rapat kerja khusus untuk setiap kepala bagian mengenai kinerja setiap pegawai selama 1 minggu. Kondisi kerja dan hubungan antar individu tidak terjadi permasalahan yang serius karena disana terjalin komunikasi dan kerjasama (team work). Dari segi kebijakan, Kecamatan

3 Dau sendiri dilakukan kebijakan yang ketat buat pegawainya yang melanggar aturan. Salah satunya yaitu bagi para pegawai yang absen pada setiap jam kerja. Selanjutnya, dari faktor motivator dengan indikatornya kinerja para pegawai mengenai pekerjaan yang memberikan prestasi, Kecamatan Dau sendiri mendapatkan banyak prestasi baik tingkat kecamatan maupun nasional. Salah satunya yaitu pada tahun 2011 Kecamatan Dau dapat juara berupa pelayanan prima kepada masyarakatnya, dan juara kelompok tani tingkat nasional. Pengakuan, berupa pujian dan penghargaan atas hasil yang dicapai, yaitu setiap pegawai diberikan reward dan pujian dari pimpinan atas hasil kerja dari pegawainya langsung, dan setiap 10 tahun pegawai yang kinerjanya baik mendapatkan satyalencana dari pemerinta pusat. Selanjutnya tanggung jawab dan pekerjaan itu sendiri, yaitu setiap hari dan setiap hari senin pegawai diberikan tugas berupa piket dan rapat kerja ke kantor daerah. Selanjutnya pengembangan, mengenai jenjang karir, kesempatan promosi dan rotasi dan juga berupa pelatihan atau training. Kecamatan Dau diberlakukan sistem reguler dimana setiap 5 tahun sekali pegawai akan mengalami rotasi kerja dan bagi pegawai yang memiliki kinerja baik akan mendapatkan reward berupa kenaikan pangkat dan setiap 6 bulan sekali pegawai akan diikutkan pelatihan ke luar kota. Dari hasil wawancara beberapa pegawai dalam mengukur kinerja seorang pegawai Indikatornya bisa dilihat dari kuantitas mengenai jumlah layanan yang dihasilkan, kualitas mengenai mutu yang dihasilkan dari layanan tersebut, dan ketepatan waktu mengenai waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan

4 pekerjaannya, dimana tugas yang dibebankan kepada pegawai baik dari pimpinan maupun masyarakat selalu selesai tepat waktu dan hasilnya maksimal atau sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan yaitu 1 hari. Jika terjadi keterlambatan penyelesaian tugas ini terjadi karena bahan-bahan yang dibutuhkan datang terlambat dan persyaratan yang dibutuhkan belum terpenuhi. Indikator kinerja selanjutnya yaitu tingkat absensi pegawai mengenai jumlah rata-rata pegawai masuk dalam menjalankan aktifitas yang sesuai dengan standart yang ditentukan. Adapun untuk membuktikan kondisi tersebut maka akan disajikan data mengenai tingkat absensi pegawai dari bulan Agustus 2011 sampai bulan Juli 2012. Tabel 1. Data Absensi dan Jumlah Jasa yang diselesaikan Pegawai Kecamatan Dau Kota Malang Tahun 2011-2012 Bulan Absen Sakit Izin Luar Kantor Jumlah Pekerjaan yang diselesaikan Agustus 30 4 3 3 201 September 9 3 1 4 113 Oktober 14 2 2 3 225 November 7 1 1 5 332 Desember 12 3 5 2 311 Januari 13 1 2 2 312 Februari 11 2 2 1 289 Maret 12 3 3 3 320 April 10 2 5 2 310 Mei 11 3 4 1 276 Juni 13 2 3 2 332 Juli 40 1 4 3 112 Sumber : Absensi Kecamatan Dau Berdasarkan tabel 1 menunjukan bahwa komposisi tingkat absensi kerja karyawan menunjukkan hasil yang tinggi, dimana hasil tersebut menunjukkan

5 bahwa dalam bekerja di perusahaan para pegawai kurang memiliki motivasi untuk bekerja diperusahaan. Para pegawai merasakan adanya tekanan kerja pada saat awal bulan dan akhir bulan, sehingga aktivitas yang dilakukan pada hari-hari biasa pekerjaan berjalan normal sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Indikator selanjutnya yaitu sikap kooperatif mengenai kerjasama antar rekan kerja, dimana yang terjadi yaitu selama ini apabila ada tugas dari pimpinan berupa piket pagi maupun malam atau tugas luar kantor, setiap pegawai melakukan kerjasama yang baik karena komunikasi yang terjalin sangat harmonis. Berdasarkan uraian di atas yang didukung fenomena dan data, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kecamatan Dau. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana motivasi kerja yang terdiri dari faktor hygiene dan faktor motivator serta kinerja para pegawai pada Kantor Kecamatan Dau? 2. Apakah ada pengaruh antara faktor hygiene dan faktor motivator terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Dau? 3. Diantara motivasi yang terdiri dari faktor hygiene dan faktor motivator, faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan dau?

6 C. BATASAN PENELITIAN Pembatasan masalah ini dimaksudkan supaya lebih terarah serta tidak menyimpang dari permasalahan yang ada. Maka penulis memfokuskan penelitian ini membahas tentang Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Dau, dengan jumlah Pegawai sebanyak 32 orang. Teori motivasi yang digunakan adalah teori Frederick herzberg sebagai variabel bebas yaitu, faktor hygiene dengan indikator gaji dan upah, pengawasan, kondisi kerja, hubungan antar pribadi, kebijakan perusahaan dan faktor motivator dengan indikator prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, pengembangan. Sedangkan variabel kinerja diukur berdasarkan teori dari Mathis dan Jakson bahwa kinerja dilihat dari kuantitas, kualitas, ketepatan waktu, tingkat absensi dan sikap kooperatif. D. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis membuat tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah: 1. Untuk mengetahui motivasi kerja yang terdiri dari faktor hygiene dan faktor motivator serta tingkat kinerja para pegawai pada Kantor Kecamatan Dau. 2. Untuk mengetahui pengaruh antara faktor hygiene dan faktor motivator terhadap kinerja Pegawai Kecamatan Dau. 3. Untuk mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Dau.

7 E. KEGUNAAN PENELITIAN Kegunaan penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Kantor Kecamatan Dau. Bagi instansi dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan dalam rangka untuk memotivasi para pegawai baik berupa faktor hygiene dan juga faktor motivator dalam bekerja di Instansi 2. Bagi Peneliti Selajutnya Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti selajutnya yang akan menggunakan topik penelitian yang sama.