PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK Nama : Hery Hermawanto NPM : 23411367 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Ridwan, ST., MT
Latar Belakang Begitu banyak dan menjamurnya pembangunan di Indonesia dari pedesaan sampai perkotaan. Seperti pembangunan gedung-gedng bertingkat, ruko, gedung perkantoran, sekolah, dan lain-lain membuat alat pengayak pasir ini cukup membantu untuk mempercepat dalam pembangunan tersebut. Kegiatan pengayakan pasir biasanya dilakukan dengan cara manual atau dengan cara mencangkul pasir dan melemparnya ke arah ayakan pasir yang telah didirikan dan pasir halus melewati bagian ayakan, sedangkan bagian pasir yang kasar jatuh dengan sendirinya karna tidak bisa melewati bagian ayakan yang cukup kecil.
Tujuan Penulisan Adapun tujuan dalam penulisan ini bertujuan untuk : 1. Menghasilkan mesin / alat pengayak pasir. 2. Menentukan dimensi ukuran alat pengayak pasir. 3. Mempercepat dan mengurangi tenaga kerja. 4. Menekan penghematan biaya produksi yang sudah ada.
Pengertin Ayakan Prinsip pemisahan didasarkan pada ukuran relatif antara ukuran partikel dengan lubang ayakan. Partikel-partikel yang memiliki ukuran lebih kecil dari pada lubang ayakan akan lolos keluar dari ayakan. Kelompok partikel ini desebut undersize atau partikel minus, sedangkan partikel-partikel yang berukuran lebih besar daripada lubang ayakan akan tertahan pada bagian ayakan dan secara otomatis perlahan turun kebagian ayakan yang lebih rendah, bagian ini desebut oversize atau partikel plus.
Metode perakitan Assembling atau disebut juga dengan istilah perakitan adalah proses penggabungan dari beberapa bagian komponen untuk membentuk suatu kontruksi yang diinginkan. Proses perakitan untuk komponen-komponen yang dominan terbuat dari pelat tipis dan pelat tebal ini membutuhkan teknik-teknik perakitan tertentu yang biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor diantatanya : 1. Jenis bahan yang akan dirakit. 2. Kekuatan yang dibutuhkan untuk kontruksi.
Tujuan Pengayakan, Screening Pada pengolahan materian pengyakan pasir mempunyai berbagai cara yang dilakukan oleh manusia. Adapun tujuan dari pengayakan screening adalah sebagai berikut : 1. Mengendalikan ukuran partikel yang akan masuk atau harus keluar dalam unit atau alat tertentu. 2. Menghasilkan produk dengan ukuran pasir yang diinginkan. 3. Menghasilkan ukuran produk yang sesuai dengan persyaratan konsumen. 4. Untuk medapatkan efisiensi tinggi dan mempersingakat watu pengayakan.
Alat alat Yang Digunakan Berdasarkan alat yang dibuat, akan membutuhkan beberapa alat pendukung demi terciptanya alat yaitu seperti : 1. Meteran (roll meter) 9. Las listrik 2. Sigmat / Jangka sorong 10. Elektroda jenis RB 26 Familiaric 3. Penggores 11. Gergaji besi 4. Mistar siku 12. Spidol 5. Mistar baja 13. Mesin gerinda tangan 6. Cutting plat (Gunting Besi) 14. Mata gerinda potong 7. Kikir 15. Busur derajat 8. Mesin bor
Diagram Alir Proses Perakitan Alat Pengayak Pasir Semi Otomatik
Persiapan Bahan Dan Alat Gerinda Tangan Meteran Sigmat Penitik Mistar Siku Kikir Las Gergaji Tangan
Bahan Yang digunakan Sedangkan bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat pengayak pasir semi otomatik antara lain : 1. Motor Listrik AC 1 fasa. 2. Pully 2 Pcs : 1. Pully untuk poros silinder dengan diameter 200 mm. 2. Pully untuk poros motor dengan diameter 80 mm 3. As/ Poros silinder pengayak diameter 30 mm. 4. Plat strip 2 batang ukuran 30 x 3 mm. 5. Besi siku 4 batang dengan lebar 30 x 30 x 4 mm 6. Baut M 12 berjumlah 4 Pcs sebagai pengikat motor dengan kerangka. 7. Baut M 12 Berjumlah 4 Pcs sebagai pengikat bearing dengan kerangka. 8. Gear box. 9. Coaple joint.
Perakitan Kerangka Rangka harus mampu menempatkan dan menopang mesin transmisi, silinder pengayak dan komponen-komponen lain yang ada dalam alat pengayak pasir. Pada alat ini bahan utama kerangka adalah besi siku dengan standar JIS G 3101. Kerangka Utama Alat Pengayak Pasir
Sedangkan syarat syarat yang akan dipilih untuk bahan pembuatan kerangka alat pengayak pasir ini yaitu : 1. Rangka seharusnya kuat dan kaku, tapi ringan. 2. Rangka harus sesuai dengan geometri yang diinginkan. 3. Rangka harus siku antara sudut yang satu dengan sudut yang lain.
Proses Perakitan Kerangka Pengayak Pasir Setelah selesai melakukan Persiapan Bahan Dan alat dari flowchart diatas, maka untuk lebih jelasnya akan dijabarkan seperti berikut : Dalam proses perakitan kerangka tahap yang akan dilakukan adalah dengan cara mengukur besi yang sesuai pada gambar perancangan yang ada. Setelah tahap pengukuran selesai selanjutnya adalah pemotongan besi siku dengan cara memotong besi siku yang sudah ditandai atau sudah digaris.
Proses Pemotongan Besi Siku Proses Pemotongan Besi Siku Dengan Gerinda Proses Pemotongan Besi Siku Dengan Gergaji Tangan
Proses Las Titik Adapun tujuan dari pengelasan titik adalah agar besi siku yang ingin dilas tidak mengalami pergeseran antara benda satu dengan yang lainnya. Proses Las Titik
Pembuatan Plat bagian Bawah Metode yang digunakan dalam pembuatan plat bagian bawah ini adalah dengan cara penembakan paku keling atau biasa disebut dengan paku ripet, yang sebelumnya plat dan besi siku sudah dibor terlebuh dahulu. Proses Pengeboran Proses Penembakan Paku Keling
Pemasangan Bodi Luar Dalam pemasangan bodi luar ini plat almunium yang di potong sesuai ukuran 70cm x 50cm dimana pemotongan plat sendiri dilakukan dengan menggunakan gerida tangan. Pemotongan Plat Almunium
Perakitan Dudukan Motor Langkah pertama adalah proses pengukuran terhadap benda kerja dimana benda kerja itu sendiri dalam bentuk besi siku yang diukur dengan panjang 38cm x 14cm. setelah proses pengukuran selanjutnya adalah perakitan kerangka dudukan mesin dimana dalam proses ini dilakukan pengelasan titik terhadap benda kerja. Proses Perakitan Dudukan Motor
Pembuatan Silinder Pengayak Pasir Pada pembuatan silinder pengayak pasir material yang digunakan adalah plat strip dengan ketebalan 3 mm. Plat strip dibending manual dengan cara memukul plat strip hingga menjadi sebuah lingkaran dengan diameter masing masing 400, 500 dan 600 mm. Plat strip yang sudah dibending dilas dengan plat strip yang masih utuh dengan panjang 1000 mm berjumlah 8 pcs. Proses Pengelasan Silinder Pengayak Proses Pengelasan Kerangka Silinder
Pemasangan Poros Pada Silinder Langkah awal dalam pemasangan poros adalah poros dilas dengan potongan besi berdiameter 5 mm (jari jari), jari jari dipasang sebanyak 12 pcs pada poros dan kerangka silinder alat pengayak pasir. Proses Pengelasan Jari jari Jari jari silinder pengayak
Pemasangan Ayakan Setelah pros pembentukan kerangka silinder selesai proses selanjutnya adalah pemasangan ayakan pasir sesuai diameter kerangka ayakan yang telah selesai dibuat. Ayakan yang digunakan adalah mesh 8 dengan jarak antar lubang 2.37 mm. Pemasangan Ayakan
Menutup Lubang Pada Kerangka Proses ini sendiri sangat penting untuk merapatkan bagian kerangka alat pengayak pasir yang berlubang akibat pengelasan yang tidak sempurna atau juga pada sambungan besi siku. Menutup Lubang Pada Kerangka
Pengecatan Pengecatan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Rangka utama alat pengayak pasir 3D Rangka mesin ini adalah inti dari sebuah struktur komponen yang berperan sebagai penopang semua gaya yang terjadi baik saat diam atau saat mesin beroperasi. Rangka terdiri dari beberapa sambungan yang berfungsi sebagai penopang gaya. Berikut ini adalah spesifikasi rangka mesin pengayak pasir : 1. Panjang (P) = 1180 mm 2. Lebar (L) = 700 mm 3. Tinggi (T) = 900 mm 4. Besi siku = (30x30x4) mm Rangka pengayak pasir (3D)
Silinder pengayak Pada silinder pengayak ini bahan yang digunakan adalah plat strip dengan ketebalan 3 mm, dimana plat strip ini dibending secara manual. Untuk plat strip yang akan dibending memiliki dimensi yang berbeda-beda antara lain 400, 500, 600 mm.
Spesifikasi Hasil Perakitan
Proses pengujian dengan motor Dalam pengujian alat pengayak pasir yang menggunakan mesin ini, motor yang digunakan adalah motor listrik AC 1 fasa, dimana mesin ini akan menggerakkan silinder alat pengayak pasir dengan putaran motor bisa mencapai 1500 rpm, maka digunakkan gearbox untuk memperlambat putaran pada silinder. Pada proses pengujian ini ada beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Tentukan massa pasir yang akan diayak. 2. Masukkan pasir kedalam silinder pengayak. 3. Ukur waktu dengan menggunakan stop wacth dari mulai pasir masuk kedalam ayakan hingga pasir habis terayak. 4. Timbang massa pasir halus. 5. Timbang massa pasir kasar.
Proses Pengujian Dengan Motor
Hasil Pengujian Pengayak Pasir Dengan Motor Pasir yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam silinder pengayak, sehingga terjadi pemisahan antara pasir kasar dan pasir halus. Waktu diukur dengan menggunakan stop watch mulai dari pasir dimasukkan kedalam mesh hingga pasir habis terayak. Jumlah pasir yang digunakan dalam pengujian alat pengayak pasir ini adalah 50 dan 75 kg.
Proses Pengujian Dengan Alat Konvensional
Hasil Pengujian Pengayak Pasir Konvensional Pada pengujian ini dilakukan untuk membandingkan antara pengayak pasir yang dibuat dengan pengayak pasir manual. pada proses ini hanya dilakukan sekali pengujian, berikut adalah tabel pengujian yang dihasilkan oleh pengayak pasir konvensional :
Perbandingan Nilai Produktifitas Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai produktifitas yang dihasilkan oleh alat pengayak pasir dengan menggunakan motor sangat efektif. Tidak hanya dari hasil pasir halus yang dihasilkan, waktu yang dibutuhkan dari alat pengayak pasir yang menggunakan mesin ini jauh lebih cepat dari pada alat konvensional, sehingga biaya oprasional produksi dapat ditekan.
Grafik Pengujian Pengayak Pasir Dengan Motor
Grafik Pengujian Pengayak Pasir Konvensional
Grafik Perbandingan
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan dari hasil dan analisa pada bab III dan bab IV sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : 1. Proses pembuatan alat pengayak pasir ini meliputi kerangka dan silinder pengayak, bahan yang digunakan untuk kerangka adalah besi siku dengan standar JIS 3101 dan untuk silinder pengayak menggunakan plat strip dengan ketebalan 3 mm dan panjang 1000 mm berjumlah 8 pcs, sementara untuk mesh menggunakan mesh 8 dengan jarak antar lubang 2.37 mm.
2. Rangka terdiri dari beberapa sambungan yang berfungsi sebagai penopang gaya, dimana spesifikasi rangka mempunyai panjang 1180 mm, lebar 700 mm, dengan tinggi 900 mm. Sedangkan pada silinder memiliki diameter yang berbeda beda diantaranya 400, 500, dan 600 mm. 3. Nilai produktifitas yang dihasilkan oleh alat pengayak pasir dengan menggunakan motor ini sangat efektif, sehingga dapat mengurangi tenaga kerja yang sudah ada. 4. Waktu yang dibutuhkan oleh alat pengayak pasir yang menggunakan motor ini jauh lebih cepat dari pada alat pengayak pasir konvensional, sehingga biaya operasional produksi dapat ditekan.
Selesai Sekian presentasi tugas akhir ini, apabila ada kata-kata yang kurang dipahami dan selebihnya saya mohon maaf dan saya ucapkan,... TERIMA KASIH