ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
Bank Syariah PIEw14 1

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

DASAR HUKUM. a. Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan prinsip syariah. b. Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas Syariah

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bank syariah di dunia, baru dimulai di Mesir pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas

BAB II LANDASAN TEORI

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

Konsep dan Perhitungan Bagi Hasil Bank Syariah Tri Irawati 4)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

1. Pengertian bank konvensional & bank syariah

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KOMPARATIF PERHITUNGAN BONUS ANTARA PRODUK TABUNGAN (SUKU BUNGA) DAN TABUNGAN MUDHARABAH SERTA TABUNGAN WADIAH

Prinsip prinsip Islam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Lembaga Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

AKUNTANSI BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB II LANDASAN TEORI. Tinjauan Umum Tentang Bagi Hasil Dan Bonus Simpanan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta : Kencana, 2011), 32

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. syariah diragukan system operasionalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai tugas untuk menghimpun dana dari masyarakat yang selanjutnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap deposito mudharabah. Penelitian-penelitian tersebut adalah sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. antara pihak investor atau penabung, istilahnya shahibul maal dengan pihak pengelola

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah tidak mengenal pinjaman uang tetapi yang ada adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Gunarto Suhardi (2003:17) disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. negara maka semakin baik pula perekonomian negara tersebut. Mengingat

Materi 6 Produk Penghimpunan Dana. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB II TINAJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution), yakni

BAB IV PEMBAHASAN. Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip. Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. mendalam. Bank syariah yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, hasil, prinsip ujoh dan akad pelengkap (Karim 2004).

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka

MENGENAL BANK SYARIAH LEMBAGA KEUANGAN UNTUK UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah pada dasamya merupakan suatu industri keuangan yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut UU Perbankan no.10 tahun 1998 Pasal 1: Menurut Ketut Rindjin pada penelitian Elionasari (2008) bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN. debitur. Namun dalam sistem bagi hasil pembayaran tetap selain pokok pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. dan bank muamalat merupakan bank pertama yang ada di indonesia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank bersangkutan (Frianto, 2012:71).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan salah satu inovasi yang baru dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB II LANDASAN TEORI. juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi. sebagai tempat untuk memindahkan uang, menerima segala bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana bertemunya pemilik, pengguna dan pengelola modal.

BAB I PENDAHULUAN. gerakan renaissance Islam Modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BANK TANPA BUNGA. /

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Undang tersendiri. Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 pasal 1 Bank

PRODUK PERHIMPUNAN DANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang

Perbankan dan Isalam. Ikaputera Waspada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah

PRINSIP PENGELOLAAN LIKUIDITAS BANK SYARIAH Oleh : Ibnudin, M.H.I

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL Nama : Suci Lestari NPM : 26210706 Kelas : 3EB14 Jurusan : Akuntansi

Latar Belakang Dalam perkembangan dunia perbankan Indonesia saat ini, Potensi pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia sangat tinggi bahkan pertumbuhanya lebih tinggi disbanding dengan rata-rata pertumbuhan asset perbankan secara keseluruhan. Dengan dilakukannya praktek perbankan berdasarkan prinsip syariah diharapkan menjadi solusi perekonomian di Indonesia ditengah rentannya kondisi keuangan global. BerdasarkanUndang-undang perbankan No. 10 tahun 1998 yang menjelaskan bahwa dalam perbankan Indonesia terdapat dua system bank yaitu system bank konvensional dan system bank syariah. Layakknya perbankan konvensional, perbankan syariah juga memiliki produk deposito. Namun demikian, produk deposito ini berbeda dari segi kontrak dan mekanismenya. Deposito konvensional menggunakan instrument bunga, sedangkan deposito syariah pada prakteknya menggunakan akad mudarabah. Dengan diperkenalkannya deposito mudharabah padabanksyariah Mandiri kepada masyarakat, diharapkan masyarakat dapat mengetahui perbedaan deposito mudharabah yang menggunakan prinsip bagi hasil pada bank syariah khususnya Bank Syariah Mandiri dengan deposito yang selama ini masyarakat ketahui dengan keuntungan berupa bunga.

Pengertian Perbankan Menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diperbaharui dengan UU No. 10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat adalah bentuk bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa pembayaran.

Bunga Bank Bunga bank adalah suatu balas jasa yang diberikan kepada nasabah yang jumlah pembayarannya tetap dan besarnya presentase disesuaikan dengan jumlah uang yang dipinjamkan. Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 jenis bunga bank yang diberikan kepada nasabahnya yaitu: Bunga Simpanan Bunga simpanan diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan, dan bunga deposito. Bunga Pinjaman Bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh bunga kredit. Adapun besar kecilnya bunga yang diperoleh nasabah tergantung pada tingkat bunga yang berlaku, nominal tabungan dan jangka waktu. Dengan demikian dapat ditentukan perhitungan sistem bunga tabungan konvensional menurut N. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi sebagai berikut: Saldo akhir harian x bunga x lamanya hari dalam 1 bulan -------------------------------------------------------------------------- 365

Perbedaan Sistem Bunga dengan Prinsip Bagi Hasil Sistem Bunga Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu untung untuk pihak Bank. Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan. Tidak tergantung kepada kinerja uasaha. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat meskipun jumlah keuntungan berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik. Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agama islam. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi. Sistem Bagi Hasil Penentuan besarnya resiko bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi. Besarnya nisbah (rasio) bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. Tergantung pada kinerja usaha. Jumlah pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan. Tidak ada agama yang meragukan keabsahan bagi hasil. Bagi hasil tergantung kepada keuntungan proyek yang dijalankan. Jika

Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional No. Aspek Bank Syariah Bank Konvensional a. Legalitas Hukum Positif dan Syariah (Rukun & Hukum Positif Syarat Akad) b. Lembaga Peradilan Pengadilan Tinggi Pengadilan Tinggi Badan Arbitrase Muamalah Indonesia (BAMUI) c. Stuktur Organisasi Direksi dan Komisaris Direksi dan Komisaris Dewan Pengawas Syariah (DPS) d. Jenis Barang Halal Haram e. Oriented Profit dan Falah Profit f. Prinsip Operasonal Bagi Hasil (Take Risk) Bunga (No Risk) Jual Beli Sewa g. Hubungan dengan Nasabah Kemitraan, Sejajar Debitur vs Kreditur Tak Seimbang h. Lingkungan Kerja dan Budaya Perusahaan Syariah, Etika (Akhlak), Sidiq, Etika Umum Amanah, Tabligh, Fathanah i. Laporan Keuangan Cash Basis Accrual basis j. Sektor Moneter dengan Sektor Rill Terkait Terpisah

Produk Penghimpunan Dana Bank Syariah 1. Al-Wadi ah merupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Tujuan dari perjanjian tersebut adalah untuk menjaga keselamatan barang itu dari kehilangan, kemusnahan, kecurian, dan sebagainya. Adapun rukun yang harus dipenuhi dalam transaksi dengan prinsip wadi-ah adalah sebagai berikut: Barang yang dititipkan Orang yang menitipkan / penitip Orang yang menerima titipan / penerima titipan, dan Ijab qabul 2. Mudharabah Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, deposan bertidak sebagai shabibul maal (pemilikan modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Hasil usaha ini akan dibagi hasilkan berdasarkan nisbah yang disepekati. Dalam hal bank menggunakan untuk melakukan pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi. Rukun mudharabah terpenuhi sempurna (ada mudharib ada pemilik ada pemilik dana, ada usaha yang dibagi hasilkan, ada nisbah, ada ijab kabul). 3. Deposito Selain giro dan tabungan, produk perbankan syariah lainnya yang termasuk produk penghimpunan dana (funding) adalah deposito. Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud dengan deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.

Sistem Bagi Hasil Bank Syariah mandiri Pendapatan : Pengelolaan Dana Hak Pihak Ketiga atas bagi hasil Investasi tdk terikat : - Tabungan - Deposito - Giro Pendapatan Penyaluran Mudharabah: -Bagi Hasil (Prinsip Basil) -Margin (Prinsip Jual Beli) -Lainnya (Pembiayaan,Surat Berharga,Penempatan Bank Lain, SWBI) Pendapatan : Fee Based Income Beban Mudharib: - Beban Tenaga Kerja - Beban Adminstrasi - Beban Operasi Lainnya Tabel Distribusi Pendapatan Laba/Rugi

Pola Perhitungan Metode revenue Sharing 1. Konsep Bagi Hasil berlaku sebagai berikut: a) Pemilik dana (mudharib) menginvestasikan atau menyimpan dananya melalui bank yang bertindak sebagai pengelola dana (shahibul maal). b) Bank selaku pengelola dana selanjutnya akan menginvestasikan dana terebut kedalam proyek atau usaha yang layak dan menguntungkan serta menmenuhi aspek syariah. c) Kedua belah pihak menandatangani akad yang berisi antara lain ruang lingkup kerja sama, nominal, nisbah, dan atau jangka waktu berlakunya kesepakatan tersebut. 2. Pendapatan untuk tujuan perhitungan bagi hasil menggunakan dasar kas (cash basis). 3. Sumber Dana Pihak Ketiga (DPK) baik rupiah maupun valuta asing yang diperhitungkan dalam sistem distribusi pendapatan bagi hasil adalah meliputi: a) Giro Wadiah b) Tabungan Mudharabah c) Deposito Mudharabah 4. Simpanan Wadiah untuk tujuan perhitungan bagi hasil (pemberian bonus) adalah simpanan wadiah yad dhamanah. 5. Simpanan mudharabah untuk tujuan perhitungan bagi hasil adalah simpanan mudharabah muthlaqah. 6. Sumber pendapatan yang dialokasikan dalam proses perhitungan distribusi pendapatan bagi hasil adalah pendapatan dari margin (jual beli), bagi hasil, sewa (ijarah) dan pendapatan bagi hasil investasi utama lainnya yang dinyatakan dalam rupiah (selanjutnya disebut Pendapatan Margin dan Bagi Hasil dari Investasi). Yaitu mencakup:

Pendapatan Investasi Utama: a. Pendapatan dari margin jual beli: 1) Margin Mudharabah 2) Margin Istishna 3) Margin Salam b. Pendapatan dari Bagi Hasil 1) Bagi Hasil Musyarakah 2) Bagi Hasil Mudharabah Muthlaqah c. Pendapatan Hawalah d. Pendapatan Qard e. Pendapatan sewa Pendapatan dari investasi utama lainnya (selain jual beli, pembagian biaya bagi hasil dan sewa) yaitu pendapatan yang berasal dari Penempatan pada Surat Berharga, penempatan Bank Lain, dan SWBI dari pendapatan Investasi utama lainnya yang bersifat syariah.

Menghitung Pendapatan Bagi Hasil yang Diterima Masing-masing Nasabah Dalam menghitung bagi hasil yang harus diterima oleh masing-masing nasabah harus diperoleh / tersedia data antara lain sebagai berikut: a. Jumlah / saldo simpanan nasabah per jenis simpanan bulan yang bersangkutan. b. Total saldo rata-rata harian per jenis simpanan nasabah bulan yang bersangkutan. c. Total pendapatan bagi hasil yang akan didistribusikan kepada nasabah per jenis simpanan nasabah bulan yang bersangkutan. d. Nasabah atau rate bonus bagi hasil dari jenis simpanan nasabah dan bobotnya (jika ada) per bulan yang bersangkutan. Bagi hasil untuk nasabah untuk suatu jenis simpanan pada suatu bulan: Nominal simpanan nasabah Total pendapatan distribusi bagi hasil untuk seluruh simpanan --------------------------------- x sejenis x nisbah x jmlh hari pengendapan / jmlh hari ybs*) saldo rata-rata seluruh simpanan sejenis

Sistem Deposito Bank Konvensional DEPOSAN (INVESTOR) BSM Tabel Distribusi Pendapatan (Nisbah Bagi Hasil) Dunia Usaha -Penempatan Pembiayaan -Penempatan Surat Berharga -Penempatan Bank Lain Penempatan SWBI L /R

Perhitungan Indikasi Rate pada simpanan Deposito Mudharabah Data untuk perhitungan Indikasi Rate pada simpanan Deposito Mudharabah adalah sebagai berikut: Ibu Mawar seorang nasabah membuka Deposito Syariah Mandiri tanggal 1 Juni 2012 sebesar Rp 200.000.000,00 Jangka waktu deposito 1 bulan (mulai tanggal 1 Juni 1 Juli 2012) Total rata-rata seluruh Deposito Syariah Mandiri dengan jangka waktu yang sama yaitu 1 bulan Rp 1.748.761.107.704,54 Total pendapatan distribusi bagi hasil seluruh simpanan Deposito Syariah Mandiri Rupiah untuk jangka waktu yang sama 1 bulan sebesar 15.847.348.526,38 Nisbah bagi hasil untuk Deposito Syariah Mandiri dengan jangka waktu yang sama selama 1 bulan sebesar 51% Jangka waktu pengendapan dana pada bulan Juni 2012 adalah 1 bulan (terhitung mulai tanggal 1 s/d 30 Juli 2012) Permintaan: Berapa besarnya bagi hasil Deposito Berjangka Rupiah yang dibayarkan kepada Ibu Mawar pada tanggal 1 Juni 2012? Penyelesaian: Rp 200.000.000 30 Hari = --------------------------------------- x Rp 15.847.348.526,38 x 51% x --------- Rp 1.748.761.107.704,54 30 Hari = Rp 924.328,39

Sistem Deposito Bank Konvensional DEPOSAN BANK DUNIA USAHA PINJAMAN KREDIT SISTEM BUNGA BUNGA

Perhitungan di Bank Konvensional Sebagai perbandingan metode yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri, maka penulis membandingkannya dengan sistem bunga yang diterapkan oleh Bank Konvensional. Dengan menggunakan data yang sama yaitu : Seorang nasabah bernama Mawar membuka Deposito Berjangka 1 bulan pada salah satu bank Konvensional sebesar Rp 200.000.000,- dengan tingkat bunga deposito 6% per tahun. Permintaan: Berapa besar bunga yang diperoleh nasabah tersebut? Penyelesaian: 4,25% x Rp 200.000.000,- Bunga = x 1 bulan = Rp 1.000.000,- = Rp 708.333,33 12

Rangkuman hasil penelitian Bank Syariah Mandiri Bank Mandiri Tbk. Perhitungan Bagi Hasil Deposito Bank Syariah: Rp 200.000.000 x Rp 15.847.348.526,38 x 51% x Rp 1.748.761.107.704,54 = Rp 924.328,39 30 Hari 30 Hari Perhitungan Bunga Deposito Bank Mandiri Tbk. : 4,25% x Rp 200.000.000,- x 1 bulan 12 = Rp 708.333,33 Analisis: Dari tabel perbandingan diatas, penulis dapat menyarankan bahwa Pendapatan Deposito Mudharabah yang diperoleh nasabah pada Bank Syariah Mandiri adalah sebesar Rp 924.328,39. Sedangkan Pendapatan Deposito yang diperoleh nasabah pada Bank Mandiri Tbk. yaitu sebesar Rp 708.333,33. Maka penulis dapat menyimpulkan suatu analisis bahwa Pendapatan Deposito Mudharabah yang diperoleh nasabah pada Bank Syariah Mandiri lebih besar dibandingkan dengan Deposito pada Bank Mandiri Tbk., karena besarnya prosentase Nisbah yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri lebih besar dibandingkan dengan prosentase Bunga yang diberikan tersebut adalah 51%. Sedangkan prosentase bunga yang diberikan oleh Bank Mandiri Tbk. sebesar 4,25%.

Kesimpulan 1. Penerapan sistem bagi hasil pada Bank Syariah Mandiri menggunakan metode Revenue Sharing. Metode revenue sharing merupakan suatu metode atau sistem perhitungan distribusi bagi hasil dimana bank dan nasabah memperoleh keuntungan dengan pembagian pendapatan (revenue). 2. Perbandingan perhitungan Deposito mudharabah pada Bank Syariah Mandiri dengan Deposito pada Bank Mandiri Tbk. bulan Januari sampai Desember 2012, dapat disimpulkan bahwa bagi hasil Deposito Mudharabah lebih besar dibandingkan dengan Deposito Konvensional. 3. Perolehan keuntungan yang didapatkan nasabah Bank Syariah Mandiri lebih menguntungkan dikarenakan bagi hasil yang akan diperoleh nasabah tergantung pada besarnya distribusi bagi hasil, jumlah sumber dana pihak ketiga yang diivestasikan dalam bentuk pembiayaan, tingkat return pembiayaan (financing rate efektif), jumlah pendapatan yang diperoleh, dan besarnya nisbah bagi hasil dan sistem akuntansi atas pendapatan.

Saran 1. Bank Syariah Mandiri harus menjalin kerja sama dengan perusahaan serta lembaga/institusi pendidikan dan latihan untuk mengadakan sosialisasi mengenai pemahaman sistem bagi hasil kepada masyarakat. 2. Sebaiknya masyarakat mempertimbangkan agar menginvestasikan dananya pada Bank Syariah. 3. Bagi pihak Bank Syariah Mandiri, hendaknya lebih meningkatkan pelayanan dan usahanya agar dapat menarik minat masyarakat untuk menginvestasikan dananya.