PENYIMPANGAN BOBOT BADAN MENURUT RUMUS SCHOORL TERHADAP BOBOT BADAN AKTUAL PADA KUDA POLO DI NUSANTARA POLO CLUB THE DIVERGENCE OF BODY WEIGHT USING THE SCHOORL FORMULA TO ACTUAL BODY WEIGHT OF POLO PONY AT NUSANTARA POLO CLUB Nadya Addina Tantyhartsa*, Dudi**, Dedi Rahmat** Universitas Padjajaran *Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran Tahun 2016 e-mail: nadyaaddina@yahoo.com ABSTRAK Penelitian mengenai Penyimpangan Bobot Badan Menurut Rumus Schoorl Terhadap Bobot Badan Aktual pada Kuda Polo di Nusantara Polo Club telah dilaksanakan pada tanggal 15-29 Februari 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya penyimpangan antara bobot badan dugaan berdasarkan rumus Schoorl terhadap bobot badan aktual melalui penimbangan langsung. Objek penelitian adalah kuda polo yang berada di Nusantara Polo Club sebanyak 25 ekor. Metode penelitian yang digunakan adalah survey, penentuan sampel secara Purposive Sampling. Variabel yang diteliti adalah lingkar dada dan bobot badan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penyimpangan bobot badan menurut rumus Schoorl terhadap bobot badan aktual pada kuda polo di Nusantara Polo Club sebesar 5%. Oleh karena itu rumus Schoorl dapat digunakan dalam menduga bobot badan kuda polo. Kata Kunci : Penyimpangan, Rumus Schoorl, Bobot Badan, dan Lingkar Dada ABSTRACT Research on The Divergence Of Body Weight Using The Schoorl Formula To Actual Body Weight Of Polo Horse At Nusantara Polo Club was held on February 15 until 29, 2016. The purpose of this research to know how big the deviation of body weight using the Schoorl formula. Object of research is 25 the polo ponies at Nusantara Polo Club. The research method used data retrieval process is performed in the survey, while the determination of research area, namely the purposive sampling. The
observed variable is the actual body weight of the polo pony and the measurement of chest circumference. From the result of this study, the percentage deviation Schoorl formula to actual body weight of polo pony at Nusantara Polo Club by 5%. The Schoorl formula can be used in predicting weight polo pony. Keywords: Deviation, Schoorl Formula, Body Weight and Chest Circumference
PENDAHULUAN Kuda (Equus caballus) merupakan salah satu ternak yang sejak lama memiliki hubungan dengan manusia. Hubungan kuda dengan manusia dapat dilihat dari pemanfaatan kuda. Kuda yang ada sekarang merupakan kuda hasil domestikasi, sehingga peranannya menjadi semakin banyak dalam kehidupan manusia. Kuda adalah salah satu komoditi ternak yang menjadi pendukung pembangunan peternakan, dimana kuda memiliki manfaat sebagai kuda tunggang, kuda beban, kuda tarik, kuda pacu, dan kuda olahraga (Sudrajat, 2003). Salah satu manfaat kuda yaitu sebagai sarana olahraga, yaitu digunakan sebagai kuda polo yang terdapat di Nusantara Polo Club. Nusantara Polo Club ini merupakan sarana olahraga pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memanfaatkan kuda polo sebagai sarana olahraga beregu yang dimainkan dengan tujuan untuk mencetak gol ke gawang lawan. Nusantara Polo Club dibangun oleh Prabowo Subianto di kawasan Jagorawi Golf dan Country Club. Pada ajang turnamen SEA Games tahun 2007, Nusantara Polo Club dengan membina tim nasional polo Indonesia berkesempatan mewakili Indonesia pada bulan Desember bertempat di Thailand. Oleh karena itu, manajemen pemeliharaan dan kualitas kuda yang digunakan untuk olahraga polo pun harus diperhatikan dengan mempunyai kualitas kuda yang baik. Kuda yang digunakan di Nusantara Polo Club di impor langsung dari Argentina yang mempunyai perawakan lebih besar dan cukup tinggi, sehingga kecepatan berlarinya pun lebih cepat dibandingkan kuda lokal. Kuda yang akan dipakai untuk olahraga polo selain harus memiliki karakteristik kecepatan lari yang baik, dan mempunyai perawakan cukup tinggi, karakteristik lain yang harus diperhatikan adalah bobot badan yang ideal. Karena minimnya pengetahuan tentang bobot badan hidup ternak digunakan sebagai keberhasilan pemeliharaan dan pertumbuhan ternak yang telah dipelihara apakah sesuai dengan harapan atau tidak, serta harga timbangan yang mahal membuat hal ini menjadi lalai dan tidak diperhatikan oleh owner.
Bobot badan kuda dapat diduga berdasarkan ukuran linear tubuh kuda meliputi lingkar dada, panjang badan dan tinggi badan (Maswarni, 2002). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menduga bobot badan adalah dengan mengukur panjang badan dan lingkar dada, lalu menghitungnya menggunakan rumus pendugaan bobot badan. Terdapat beberapa rumus penduga bobot badan ternak dengan menggunakan lingkar dada yaitu Schoorl, Winter, dan Denmark. (Gofar, 2000). Informasi mengenai bobot badan dugaan terhadap kuda dengan menggunakan rumus Schoorl dapat membantu owner yang tidak memiliki timbangan untuk mengetahui bobot badan kuda. Pengukuran bobot badan kuda selain diperlukan untuk dijadikan acuaun tentang keberhasilan pemeliharaan, dapat digunakan juga untuk mengetahui berapa banyak pakan dan dosis feed supplement atau obat- obatan yang diberikan. Bobot badan yang ideal akan memberikan prestasi yang baik bagi kuda. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian tentang penyimpangan bobot badan menurut rumus Schoorl terhadap bobot badan aktual pada kuda polo di Nusantara Polo Club. BAHAN DAN METODE 1. Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian adalah kuda polo sebanyak 25 ekor berumur 10-15 tahun di Nusantara Polo Club, kabupaten Bogor 2. Peralatan Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.Pita ukur dalam satuan (cm) dengan ketelitian 0.1 cm, digunakan untuk mengukur lingkar dada. 2. Timbangan aktual, untuk mengukur bobot aktual kuda. 3. Format pengumpulan data.
4. Alat tulis, untuk mencatat hasil pengukuran dan mencatat kegiatan yang telah dilakukan. 5. Laptop, untuk mengolah data yang didapat dari hasil pengumpulan data Kamera, untuk mengdokumentasi gambar ternak kan kegiatan penelitian 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey, data yang diambil adalah sampel, sampel dilakukan secara Purposive Sampling. 4. Peubah yang Diamati 1. Lingkar Dada (LD) Diukur melingkar di sekeliling rongga dada sampai belakang sendi bahu yang diukur menggunakan pita ukur. 2. Bobot Badan (BB) Merupakan bobot yang dimiliki oleh ternak yang diukur menggunakan timbangan digital. 5. Analisis Statistik Rumus pendugaan bobot badan yang digunakan yaitu rumus Shcrool yang telah menggunakan lingkar dada dan bobot badan dalam penggunaannya. Bobot badan (BB) rumus Schrool, dengan perhitungan sebagai berikut : BB (kilogram) = (LD + 22)² 100 BB = Bobot Badan dalam kilogram LD = Lingkar Dada dalam centimeter (cm)
Data hasil pengukuran selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan statistik meliputi : 1. Rata rata ( ) adalah rata rata hitung dari nilai yang terdapat dalam sampel. = n = Banyaknya data sampel xi = Nilai data peubah ke i i = 1,2,3 n = Rata-rata sampel 2. Ragam (s²) adalah rata-rata kuadrat simpangan ukuran masing-masing individu. = = s² = ragam x i = data ke-i x = rataan sampel n = jumlah sampel 3. Simpangan Baku (s) = Keterangan: s = Simpangan baku s² = ragam 4. Koefesien Variasi (KV) adalah suatu gambaran keragaman dari suatu sifat yang diukur. = x %
KV s x = Koefisien Variasi = Simpangan baku = Rata-rata sampel 5. Nilai maksimal Merupakan nilai tertinggi dari suatu data hasil pengukuran 6. Nilai minimal Merupakan nilai terendah dari suatu data hasil pengukuran 7. Nilai minimal penyimpangan Simpangan antara bobot badan hasil rumus terhadap bobot badan aktual yang paling rendah. 8. Nilai maksimal penyimpangan Simpangan antara bobot badan hasil rumus terhadap bobot badan aktual yang paling tinggi. 9. Simpangan (ε) Menghitung besarnya simpangan antara bobot badan dugaan terhadap bobot badan aktual. = ε = Simpangan antara bobot badan dugaan terhadap bobot badan aktual. y ŷ = Bobot badan aktual = Bobot badan dugaan 10. Presentase Simpangan (% Simpangan) Untuk mengetahui besarnya presentase simpangan bobot badan dugaan berdasarkan rumus terhadap bobot badan aktual.
% = % % Simpangan = Presentase simpangan bobot badan dugaan berdasarkan rumus terhadap bobot badan aktual. y ŷ = Rata-rata bobot badan aktual = Rata-rata bobot badan dugaan berdasarkan rumus HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil penelitian mengenai lingkar dada yang dilakukan terhadap kuda polo di Nusantara Polo Club dengan jumlah kuda sebanyak 25 ekor dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Lingkar Dada pada Kuda Polo di Nusantara Polo Club Statistik Lingkar Dada (cm) Rata- rata 180,02 Koefisien Variasi (%) 1,95 Maksimal 188,33 Minimal 173,66 2. Hasil penelitian mengenai bobot badan aktual yang dilakukan terhadap kuda polo di Nusantara Polo Club dengan jumlah kuda sebanyak 25 ekor dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Data Bobot Badan pada Kuda Polo di Nusantara Polo Club Statistik Bobot Badan (Kg) Rata- rata 429,88 Maksimal 468,50 Minimal 385,00
3. Hasil perhitungan pendugaan bobot badan menggunakan rumus Schoorl pada kuda polo di Nusantara Polo Club dapat dilihat dari Tabel 3. Tabel 3. Data Bobot Badan Hasil Perhitungan Menggunakan Rumus Schoorl pada Kuda Polo di Nusantara Polo Club Statistik Bobot Badan (Kg) Rata- rata 408,25 Maksimal (kg) 442,38 Minimal (kg) 382,82 Simpangan Baku 14,28 Koefisien Variasi (%) 3,49 Ragam 204,09 4. Hasil perhitungan penyimpangan bobot badan dugaan menggunakan rumus Schoorl pada kuda polo di Nusantara Polo Club dapat dilihat dari Tabel 4. Tabel 4. Data Penyimpangan Bobot Badan Dugan Hasil Perhitungan Menggunakan Rumus Schoorl pada Kuda Polo di Nusantara Polo Club. Statistik Bobot Badan (Kg) Rata- rata 21,62 Maksimal (kg) 44,99 Minimal (kg) 11,36 Penyimpangan (%) 5,00 Lingkar dada merupakan bagian depan antara leher dan perut. Lingkar dada dengan bentuk baik dan sempurna adalah bagian depan rusuk sampai bahu dengan dada yang lebar. Dada harus dalam dan lebar serta pada bagian belakang siku memiliki lingkaran penuh. Lingkar dada merupakan lingkar rongga dada di belakang sendi bahu (os scapula). Besar kecilnya lingkar dada sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya berat badan seekor ternak. Lingkar dada biasanya memiliki nilai lebih besar dari tinggi pundak (Sasimouwski, 1987). Menurut Ensminger, (1987)
lingkar dada diukur melingkari bagian dada di bagian belakang pundak dan bagian depan punggung. Bobot badan ternak dipengaruhi oleh keadaan pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh yang terdiri dari jaringan otot daging, tulang rusuk dan lemak. Ukuran tubuh yang ideal adalah besar sesuai dengan umur, berisi, dan konformasi tulang yang kuat (Ensminger, 1987). Bobot badan perlu diketahui untuk menentukan takaran pakan yang harus diberikan, pada saat ternak kawin, ternak akan dijual, dan untuk mengetahui dosis obat atau vaksin yang akan diberikan guna menerapkan manajemen pemeliharaan dan kesehatan yang baik. Kuda polo yang dipakai di Nusantara Polo Club adalah kuda yang berasal dari Argentina, yaitu Criollo yang disilangkan dengan Thoroughbred menghasilkan Pony Argentina. Menurut Bakeley, (1994), kuda- kuda tersebut tergolong kuda ringan dengan bobot badan sekitar 400-600 Kg. Bobot badan kuda polo di Nusantara Polo Club mempunyai kisaran sebesar 468,5 385 Kg, bobot badan tersebut dapat digolongkan sebagai kuda tipe ringan. Bobot badan kuda berbedabeda disetiap bangsa dan umurnya, perbedaan bobot badan dipengaruhi oleh bobot lahir dan faktor lingkungan. Fungsi dari bobot badan ini adalah untuk mempermudah para peternak dalam mengetahui berapa banyak pakan yang diberikan, dan mengetahui obat dan dosis feed supplement yang diberikan (Ensminger, 1991). Berdasarkan Tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa nilai penyimpangan bobot badan dugaan berdasarkan rumus Schoorl terendah adalah sebesar 11,36 Kg, sedangkan nilai penyimpangan yang paling tinggi adalah 44,99 Kg, rata- rata penyimpangan bobot badan hasil rumus Schoorl adalah sebesar 21,62 Kg, dan nilai peyimpangannya adalah sebesar 5 %. Setelah dilakukan penelitian dan perhitungan besar nilai penyimpangan bobot badan menggunakan rumus Schoorl pada kuda polo sebesar 5%, rumus Schoorl ini dapat dipergunakan untuk menduga bobot badan pada kuda polo.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa nilai penyimpangan bobot badan menggunakan rumus Schoorl pada kuda polo sebesar 5%, maka rumus Schoorl ini dapat dipergunakan untuk menduga bobot badan pada kuda polo. SARAN Penyimpangan yang dihasilkan dari pendugaan bobot badan menggunakan rumus Schoorl pada kuda polo di Nusantara Polo Club menghasilkan nilai penyimpangan yang kecil, yaitu 5%, sehingga rumus ini dapat diterapkan pada kuda polo. Pendugaan bobot badan menggunakan rumus Schoorl ini dapat membantu dan memudahkan owner di Nusantara Polo Club dalam menduga bobot badan kuda tanpa adanya alat timbangan yang tergolong mahal. DAFTAR PUSTAKA Blakely, J. Dan D. H. Blade. 1994. The Science of Animal Hubandry. Printice Hall Inc. New Jersey Ensminger. M. E 1987. Beef Catle Production Science. (Animal Agriculture Series) 6th edition. The Instersate Printers and Publisher, Inc. Danville, USA. Ensminger. M. E 1991. Horses and Horsemanship. (Animal Agriculture Series) 6th edition. The Instersate Printers and Publisher, Inc. Danville, USA. Gofar. 2000. Pendugaan Bobot Badan Sapi Persilangan Limousin Berdasarkan Panjang Badan dan Lingkar Dada. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang. Maswarni. 2002. Manajemen Pemeliharaan dan Pengembangbiakan. Penebar Swadaya. Sasimowski, E. 1987. Animal Breeding and Production an Outline. Elsevier Science Publishing, USA. Sudrajat, S. 2003. Sambutan Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. Pamulang : Acara Pesta Kuda Rakyat Nasional. 6 September 2003.