MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah*

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. masalah pada siswa dengan pemilihan materi yang berkaitan dengan masalah

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

BAB V PENUTUP. hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII B

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalur pendidikan di lahirkan manusia-manusia yang berkualitas yang akan

DESKIPSI PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MTS NEGERI GORONTALO. Irma Amir, Maryam Rahim, Meiske Puluhulawa ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ada hubungan positif dan signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang

BAB IX DEFINISI, LANDASAN, DAN PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING. bimbingan dan konseling, landasan-landasan bimbingan dan konseling, serta

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENANGANI SISWA MEMBOLOS PADA KELAS IX SMP NEGERI 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PEMILIHAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 RANTAU. Noor Jannah

BAB I PENDAHULUAN. spiritual, moral, sosial, intelektual, fisik dan sebagainya. 1 Sekolah merupakan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dari persepsi siswa terhadap Bimbingan dan

Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensial-potensial seperti

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya kurikulum 1975 yang menyatakan bawa bimbingan dan penyuluhan

Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: adanya permasalahan berupa kurangnya komitmen untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa kelas IX di SMP N 6 Yogyakarta. Dari hasil analisis menunjukkan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP EMPATI PADA SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH TELADAN MEDAN. Abstrak

BAB V KESIMPULAN, EMPLIKASI DAN SARAN. layanan bimbingan sebesar 33,2%, sedangkan sisanya sebesar 76,8% ditentukan

SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, April 2017, Volume 3 Nomor 1 (42-46)

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS X SMK BINA KARYA PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan Dan Konseling di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hlm.9.

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 2 KANDAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBER GEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang di dalamnya

BAB V PENUTUP. hasil penyajian data yang sudah penulis paparkan. a. memberikan motivasi. yang bersangkutan. e. Mengetahui hasil.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahwa: ada pengaruh diskusi kelompok kecil (buzz group discussion)

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan bahwa anak lambat belajar dapat diatasi dengan. baik, kesadaran akan tanggungjawab sebagai pelajar, kesadaran

PELAKSANAAN LAYANAN KLASIKAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 3 KANDANGAN

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Arif Hadipranata, 2000, Peran psikologi di Indonesia,Yogyakarta, Fakultas Psikologi UGM,, hlm 75. 2

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi perilaku kenakalan peserta didik serta membina peserta didik untuk berakhlakul karimah.

BAB I PENDAHULUAN. mereka mengubah dirinya sendiri (QS. Ar Ra du/13: 11).

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWAKELAS XI SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB V PENUTUP. simpulkan bahwa peranan guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi

PEMANFAATAN BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 BANJARMASIN

DESKRIPSI KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA KECAMATAN KWANDANG DAN KECAMATAN ANGGREK KABUPATEN GORONTALO UTARA

Tyas Siti Syarifah ( ) Pembimbing :Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. yang matang akan menciptakan generasi-generasi yang cerdas baik cerdas

STRATEGI GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK DI SMP AL ISLAM KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Tugas

Siti Ma rifah Setiawati. Guru Bimbingan Dan Konseling MTsN 4 Surabaya Enail: Abstrak

BAB V PENUTUP. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dan yang sudah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Bimbingan Konseling.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri

PENDAHULUAN. SMA Muhammadiyah 3 Tulangan Sidoarjo adalah suatu institusi. pendidikan yang telah berdiri 29 tahun. SMA tersebut telah terakreditasi A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan Bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi

BAB V PENUTUP. sebelumnya yang di dapatkan dalam penelitian ini, dapat di ambil kesimpulan

ANALISIS PELAKSANAANBIMBINGAN DAN KONSELING DI SDN MOJOLANGU 1 MALANG SKRIPSI OLEH: YULIA FITRIANI NIM :

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN CARA BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. ini sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan yang tertuang dalam Undangundang. Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 3:

Oleh: Suyanti. Kata kunci : Layanan Informasi, Penyimpangan perilaku, Studi kasus.

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa. Di sekolah

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

ARTIKEL PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN MODEL BEHAVIORAL DALAM MENGURANGI MEMBOLOS SEKOLAH PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai DerajatSarjana S-1. Oleh: HAFNI ISTIKHOMAH A

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan wahana

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 KARANGMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara bimbingan belajar di rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. kedewasaan, dalam proses dewasa itulah muncul sebuah interaksi antara individu

ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA

BAB I PENDAHULUAN. langsung, baik secara face to face maupun melalui media (telepon atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memenuhi persyaratan validitas isi dan memiliki harga koefisien reliabilitas

KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI. Kata kunci : konferensi; kasus; asas kerahasiaan; helper

PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD MUHAMMADIYAH SE SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. (SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 yang terdapat pada bab 2 pasal 3 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. terarah dan mencapai tujuannya. Seperti, pada fase kanak-kanak orang harus

STUDI TENTANG UPAYA GURU BIMBINGAN KONSELING MENGATASI BULLYING NON VERBAL DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII-5 MTsN NGRONGGOT TAHUN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri,

BAB II KAJIAN TEORI. bimbingan dan konseling di sekolah baik terhadap warga sekolah, orang tua. siswa, komite sekolah serta masyarakat.

ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing anak didik. Untuk

DAFTAR PUSTAKA. Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup. (2004). Bandung: Alfabeta.

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA. Oleh : Taufik Yusuf * dan M.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data pada bab sebelumnya di atas dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dengan bimbingan yang benar akan berjalan baik dan terarah. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. Karir merupakan suatu proses perkembangan yang dialami oleh setiap

Oleh: Juni Prasetiyono. Abstrak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tentang kemandirian belajar yang layak sebagai media layanan bimbingan bagi

PROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, November 2015

Persepsi Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi, dan Siswa Terhadap Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling

A. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

RIWAYAT HIDUP PENULIS

SURVEI PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA JALAN JAWA SURABAYA

BAB V PEMBAHASAN. 1. Aktivitas Program BK di MA Imam Syafi i Pakal Surabaya. Dalam proses Pendidikan, khususnya di sekolah, Mortensen dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan rendahnya disiplin diri, barangkali para remaja menganggap banyak

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan ajaran yang mengandung aturan-aturan tentang jalan

PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PELAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

Transkripsi:

Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman 8-13 8 MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah* ABSTRAK Pokok persoalan dalam penelitian adalah 1) Apa saja manajemen Bimbingan dan Konseling di Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin 2) Pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin 3) Bagaimana upaya penanganan masalah siswa Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin. Kajian penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui apa saja manajemen BK dalam penanganan masalah siswa 2) untuk mengetahui pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin 3) untuk mengetahui usaha yang dilakukan guru Bimbingan dan konseling. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptifini difokuskan pada Manajemen Penanganan Masalah siswa (Studi Di Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin). Untuk keperluan pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara, dari hasil pembahasan terungkap bahwa: 1) Manajemen Bimbingan dan Konseling dalam penanganan masalah siswa Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin ialah dalam menangani masalah siswa dengan tahapan-tahapan yang dilakukan antara lain Tahap perencanaan, Tahap pelaksanaan, Tahap penilaian, Tahap analisis hasil, Tahap tindak lanjut dan Tahap pelaporan. 2) Bagaimana pelaksanaan program BK Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin sudah dilaksanakan dengan baik, dimana guru BK memberikan layanan dari kelas VII, VIII dan IX dan kepala sekolah berperan mengawasi jalannya pelaksanaan pengelolaan penanganan masalah siswa dikarenakan kepala sekolah sangat memahami betul apa yang ada pada layanan bimbingan dan konseling dan apa yang telah dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling sudah sesuai dengan program dan standar yang ada. 3) Bagaimana upaya penanganan masalah siswa Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin Dalam upaya penanganan siswa bermasalah menggunakan beberapa strategi yaitu berupa konseling individual yang mencakup tehnik pendekatan konseling directif dan non directif. Kata Kunci : Manajemen, Penanganan, Masalah, Siswa PENDAHULUAN Pada umumnya sekolah di era modern ini membutuhkan pelayanan dalam hal bimbingan konseling untuk peserta didik. Ini di maksudkan untuk bisa mengendalikan laju pengaruh globalisasi yang kian marak kita saksikan di seluruh lini terkecil dalam masyarakat. Di berbagai media kita akan banyak disuguhkan beberapa bentuk kenakalan remaja, sungguh ironis memang. Lalu apakah kita akan menyalahkan pemerintah saja tanpa ada perbaikan dari tingkat dasar? Pemerintah hanya mampu memberikan kurikulum yang terbaik untuk kita, dan satu-satunya pemegang wewenang untuk mengolah peserta didik sedemikian rupa adalah di tangan kita para calon pendidik. Pengelolaan pelayanan bimbingan di dukung oleh adanya organisasi, personal pelaksana, sarana dan prasarana, dan pengawasan pelaksanaan pelayanan bimbingan. Pelayanan bimbingan dan konseling * Tenaga Pengajar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Kalimantan

Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman 8-13 9 di sekolah dan madrasah dari tingkat satuan pendidikan sekolah dasar hingga perguruan tinggi dewasa ini semakin dibutuhkan. Seiring dengan pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai persoalan pun muncul dengan segala kompleksnya. Dunia pendidikan tampaknya belum sepenuhnya mampu menjawab berbagai persoalan akibat perkembangan IPTEK, indikasinya adalah muculnya berbagai penyimpangan perilaku dikalangan peserta didik yang sepantasnya tidak dilakukan oleh seorang atau orang-orang yang disebut terdidik. Selain itu potensi bakat minat siswa sebagai individu belum tersalurkan secara optimal melalui proses pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas. Untuk berusaha memecahkan persoalan di atas maka sekolah harus memberikan pelayanan bimbingan konseling untuk para siswanya guna meminimalisir berbagai penyimpangan dari peserta didik. Optimalisasi pelayanan bimbingan dan konseling, di sekolah dan madrasah perlu dilakukan sehingga pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah maupun madrasah benar-benar memberikan kontribusi pada pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah madrasah yang bersangkutan. Optimalisasi pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah perlu didukung oleah sumber daya manusia (Guru BK) yang memadai dalam arti memiliki pengetahuan dan wawasan tentang bimbingan dan konseling. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu: a. Apa saja manajemen BK dalam penanganan masalah siswa di Mts Muhammadiyah 3 Al- Furqan Banjarmasin? b. Bagaimana Pelaksanaan program bimbingan dan Konseling di Mts Muhammadiyah 3 Al- Furqan Banjarmasin? c. Bagaimana upaya penanganan masalah siswa di Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin? KAJIAN PUSTAKA Program layanan bimbingan dan konseling sekarang sudah lebih baik dengan yang dulu masih berstatus BP. Dalam hal ini perbedaan pelaksanaan bimbingan dan konseling secara konsep sudah terlihat jelas bahwa tujuannya adalah mengatasi masalah tanpa masalah, terlebih untuk membantu kesuksesan siswa dan siswi dalam mengdalami pelajaran di sekolah. Faktor dalam dunia belajar dengan anak-anak yang relatif masih rentan dengan hal-hal yang kurang baik pun selalu menjadi tantangan tersendiri khususnya untuk guru BK di sekolah. Sesuai dengan pengertian bimbingan dan konseling yang akan saya ungkapkan disini adalah dari beberapa sumber adalah: Menurut Rochman Natawidjaja (1981) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti (Winkel & Sri Hastuti 2007:29). Menurut Surya (1988) mengutip pendapat Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang (individu) dari setiap usia untuk

Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman 8-13 10 menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri (M. Tohirin 2008:17). Menurut Bimo Walgito (1982:11) menyatakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapinya unuk mencapai hidupnya.) dan menyetir (to steer). Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Ada pula yang menyatakan bahwa konseling merupakan salah atu jenis layanan bimbingan. Dari pengertian pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian bimbingan dan konseling yaitu suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya se-optimal mungkin secara mandiri. Tujuan pelayanan bimbingan adalah: agar konseling dapat: Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang, Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya, Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja. Personal pelaksana pelayanan bimbingan adalah: segenap unsur yang terkait dalam organisasi pelayanan bimbingan, dengan coordinator dan guru pembimbing/konselor sebagai pelaksana utamanya yaitu; Kepala Sekolah Sebagai penanggungjawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh di sekolah yang bersangkutan, tugas kepala sekolah, Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah termasuk pelaksanaan bimbingan dan konseling, sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli, guru pembimbing atau konselor, sebagai tenaga ahli pengajaran dan atau pelatihan dalam mata pelajaran atau program latihan tertentu, dan sebagai personel yang seharihari langsung berhubungan dengan siswa, peranan guru mata pelajaran dan pelatihan dalam layanan bimbingan. Mekanisme Kerja Pelaksanaan Pengelolaan Bimbingan Konseling adalah Guru mata pelajaran membantu memberikan informasi tentang data siswa, Wali Kelas disamping sebagai orang tua kedua di sekolah, juga membantu mengkoordinasi informasi dan kelengkapan data, Guru pembimbing disamping memberikan layanan informasi kepada siswa juga sebagai sumber data. Pola penanganan siswa bermasalah, pembinaan siswa dilakukan oleh seluruh unsur pendidikan di sekolah, orang tua, masyarakat, pemerintah. Pola tindakan terhadap siswa bermasalah di sekolah adalah sebagai berikut: seorang siswa yang melanggar tata tertib dapat ditindak oleh kepala sekolah. Tindakan tersebut diinformasikan kepada wali kelas yang bersangkutan. Sementara itu guru pembimbing berperan dalam mengetahui sebab-sebab yang melatar belakangi sikap dan tindakan siswa tersebut. Guru pembimbing bertugas membantu menangani masalah siswa tersebut dengan meneliti latar belakang tindakan siswa melalui serangkaian wawancara dan informasi dari sejumlah sumber data, setelah wali kelas merekomendasikannya.

Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman 8-13 11 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif ini difokuskan pada Manajemen Penanganan Masalah siswa (Studi di Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin). Objek penelitin adalah apa yang menjadi titik perhatian dari kegiatan penelitian (Suharsimi 2002:96). Untuk itu yang menjadi objek penelitian adalah Manajemen BK dalam Penanganan Masalah siswa di Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin. Subyek Penelitian adalah Individu yang dikenai suatu penelitian. (Suharsimi Arikunto, 2006:129). Jadi pada penelitian ini guru BK, Kepsek dan siswa bermasalah di Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin. Teknik dalam pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. HASIL PENELITIAN Dari hasil wawancara yang telah dilaksanakan, baik dengan guru BK, siswa dan kepala sekolah maka diperoleh keterangan sebagai berikut: 1. Guru Bimbingan dan Konseling Dari hasil wawancara dengan guru BK ialah mengenai Manajemen BK dalam menangani masalah siswa dengan tahapan-tahapan yang dilakukan antara lain Tahap perencanaan, Tahap pelaksanaan, Tahap penilaian, Tahap analisis hasil, Tahap tindak lanjut dan Tahap pelaporan. Dimana masalahnya adalah antara lain cenderung masalah pribadi seperti absen kurang hadir (alfa) disekolah, tata tertib dan kedisiplinan dan Pengelolaan penanganan masalah siswa agar masalah dapat terselesaikan dalam penanganannya diberikan arahan, nasihat, dan konseling individual yang mencakup tehnik pendekatan konseling directif dan non directif. 2. Siswa Dari hasil wawancara kepada siswa saya mempertanyakan jika kamu tidak masuk sekolah tanpa keterangan dan melanggar tata tertib sekolah Apa yang dilakukan guru BK terhadap kamu? Guru BK memanggil saya menasehati dan memberikan arahan dan motivasi, agar tidak mengulangi masalah tersebut lagi dan melanggar tata tertib saya diperingati, dinasehati dan jangan mengulangi lagi (merokok) dan ibu BK memberikan pandangan positif dengan saya, seperti memberikan informasi kepada saya tentang bahaya merokok dan dampak negatif merokok. 3. Kepala sekolah Dari hasil wawancara kepada Kepala sekolah Sebagai pemimpin di Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan, saya ingin mengetahui dalam pengorganisasian BK, Kepsek apakah bertanggung jawab terhadap penanganan masalah siswa, dan Bagaimana cara kepsek mengevaluasi hasil kerja Bimbingan dan Konseling? sebagai kepala sekolah sudah menjadi tugas saya untuk menjadi penanggung jawab pelaksanaan teknis BK disekolah seperti mengkoordinasi segenap kegiatan yang diprogramkan disekolah, melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap program BK dan dalam mengevaluasi hasil kerja BK saya melakukanya dengan cara melihat pemberian layanan dari guru BK terhadap siswa diruang kelas dan juga guru BK melaporkan adimnistrasi tiap 1 bulan. Dengan demikian dari hasil pembahasan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa manajemen BK yang dilakukan untuk menangani

Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman 8-13 12 masalah siswa sudah berjalan dengan baik. Dari masalah siswa yang sering tidak hadir kesekolah, melanggar tata tertib disekolah untuk menangani masalah tesebut diperlukan manajemen BK yang efektif dan efisien yaitu manajemen yang didalamnya terdapat tahapan-tahapan antara lain perencanaan, pelaksanaan, penilaian, analisis hasil, tindak lanjut dan pelaporan. Guru BK menangani masalah tersebut dengan cara memanggil siswa yang bersangkutan kemudian memberikan nasihat, arahan dan motivasi agar tidak mengulangi masalah/dilakukan dengan konseling individual yang memberikan bantuan untuk pengembangan pribadi klien serta klien dapat mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapinya. Dan cara konseling directif yaitu berusaha mengarahkan klien sesuai dengan masalah, selain itu guru BK juga memberikan saran, anjuran dan nasehat kepada klien dan konseling non directif yang berpusat pada siswa, Guru BK hanya menampung pembicaraan yang berperan aktif adalah klien (siswa). Dan pelaksanaan manajemen BK tersebut didukung oleh kepala sekolah yang berperan dalam pelaksanaan kegiatan yang diprogramkan disekolah, kepala sekolah mengawasi, membina dan mengevaluasi hasil kerja BK. Manajemen BK di Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin telah memuat perencanaan program BK yang didalamnya terdapat unsur-unsur kegiatan yang dirancang untuk melayani masalah siswa dan telah dilaksanakan pihak sekolah sesuai peran masing-masing manajemen tersebut dicantumkan dalam program Tahunan, semesteran dan bulanan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Manajemen BK dalam penanganan masalah siswa di Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan adalah dalam menangani masalah siswa dengan tahapan-tahapan yang dilakukan antara lain Tahap perencanaan, Tahap pelaksanaan, Tahap penilaian, Tahap analisis hasil, Tahap tindak lanjut dan Tahap pelaporan. Bagaimana pelaksanaan program BK di Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan sudah dilaksanakan dengan baik, dimana guru BK memberikan layanan dari kelas VII, VIII dan IX dan kepala sekolah berperan mengawasi jalannya pelaksanaan pengelolaan penanganan masalah siswa dikarenakan kepala sekolah sangat memahami betul apa yang ada pada layanan bimbingan dan konseling dan apa yang telah dilakukan oleh guru BK sudah sesuai dengan program dan standar yang ada. Bagaimana upaya penanganan masalah siswa di Mts Muhammadiyah 3 Al-Furqan Dalam upaya penanganan siswa bermasalah menggunakan beberapa strategi yaitu berupa konseling individual yang mencakup tehnik pendekatan konseling directif dan non directif. Sedangkan saran adalah bagi pihak Sekolah hendaknya lebih memperhatikan fasilitas bimbingan dan konseling yang ada diruangan BK, bagi guru BK hendaknya menumbuhkan minat siswa untuk senantiasa mau mengkonsultasikan setiap masalah yang dihadapinya dan guru BK lebih meningkatkan kualitas manajemen BK yang sudah cukup baik terutama dalam pengadministrasian bimbingan dan konseling, bagi siswa-siswi. Untuk siswa tingkatkanlah kesadaran diri akan pentingnya ketertiban dan pendidikan sekolah untuk mencapai masa depan yang baik, karena dengan pendidikan kita akan dapat mencapai cita-cita yang kita inginkan dan siswa siswi selalu mengikuti pelaksanaan BK yang diberikan guru BK agar berjalan maksimal.

Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman 8-13 13 DAFTAR PUSTAKA Bimo Walgito, 1995, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta, Andi Offset. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993, Pendalaman Materi Bimbingan dan Penyuluhan Bahan Acuan Penataran BP/BK Guru SMP/SMU), Jakarta, Directorat Dikmenum, Dirten Dikdasmen. Fatah N., 2006, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya. Handoko, 1999, Managemen, (Edisi 2), Yogyakarta, BPFE Yogyakarta. Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Sukardi, Dewa ketut, 1986, Bimbingan dan Konseling, Jakarta, Bina Aksara. Tery dan Rue, 2009, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya. The liang gie, 2013, Administrasi dan Manajemen Sekolah, Penerbit, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Tohirin, 2007, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta, Raja Grafindo Persada. Made Pidarta, 2004, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta, Rineka Cipta. Mohd. Surya, 2010, Inovasi Bimbingan dan Konseling: Menjawab Tantangan Global, Kertas Kerja disampaikan dalam Kongres Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) di Surabaya. Trimo, MLS., Soejono, 1984, Analisis Kepemimpinan, Bandung, Angkasa. W.S. Winkel, 1991, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta, Gramedia. Prayitno, 1997, Pelayanan Bimbingan dan Konseling SMU, Padang, UNP Padang. Prayitno dan Erman Amti, 2003, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta, Depdikbud. Rochman Natawidjaja, (Ed), 1981, Pedoman Pembinaan Program Bimbingan di Sekolah, Jakarta, Depdikbud. Sugiyono, 2005, Metode Penelitian, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.