PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN BUTON SELATAN DINAS KESEHATAN PUSKESMAS WILAYAHKECAMATAN SAMPOLAWA Jl. UwebontoKel. Jaya Bakti Kec. Sampolawa

UPAYA KESEHATAN KERJA

B. Tujuan Untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

JEJARING PROGRAM NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI INDONESIA

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukkan kemampuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

DASAR DASAR KESEHATAN KERJA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berilah tanda centang ( ) pada checklist data dokumen di bawah ini! Dokumen Telusur Internal No. Dokumen Kebijakan

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA

Armaidi Darmawan, dr, M.Epid Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/Keluarga PSPD Unja

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (SDMK) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DUKUNGAN REGULASI DALAM PENGUATAN PPK PRIMER SEBAGAI GATE KEEPER. Yulita Hendrartini Universitas Gadjah Mada

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

KEBIJAKAN PELAYANAN DOKTER GIGI KELUARGA (DOKTER GIGI SEBAGAI LAYANAN PRIMER) L A E L I A D W I A N G G R A I N I

KESEHATAN KERJA. Keselamatan & Kesehatan Kerja

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

2016, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

no ep sk a b SK Kepala Puskesmas menjalin komunikasi dengan masyarakat c c d e f a b

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tabel 7.5 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 5. INDIKATOR KINERJA (outcome)

SOTK STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DI PROV BANTEN

KELEMBAGAAN DINAS KESEHATAN PROVINSI - KABUPATEN/KOTA (MENDASARKAN UU 23 TAHUN 2014) DISAMPAIKAN OLEH : KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

VI. PENUTUP A. Kesimpulan

2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) KEBJK DSR PUSK

No Urut No E.P

URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN. Kepala Puskesmas A. Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik.

PUSKESMAS. VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang atau individu mampu untuk hidup produktif dalam segi

program dan penyelenggaraan pelayanan 33 SK Kepala Puskesmas dan SPO dokumentasi prosedur dan pencatatan kegiatan. Pedoman pendokumentasian prosedur

SUBDIT BINA KESEHATAN PERKOTAAN DAN OLAHRAGA DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA DITJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN & SISTEM RUJUKAN. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 46

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS,

DOKTER KELUARGA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG,

dr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA JL. NGESREP BARAT III NO. 44 SEMARANG TELP SERTIFIKAT ISO TAHUN

RENCANA PROGRAM KERJA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

FORMAT INSTRUMENT KAJI BANDING. Kondisi di. Puskesmas kaji. banding

Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)

Akreditasi puskesmas 1

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DOKUMEN POKJA ADMIN BAB I

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

PEDOMAN PELAYANAN TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT LAVALETTE

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

d. Sumber Data Laporan Puskesmas. Laporan Dinas Kesehatan Kab/Kota

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SOSIALISASI KESEHATAN KERJA DAN PEMBENTUKAN POS UKK PERCONTOHAN. Upaya Kesehatan kerja meliputi sektor formal dan informal dan

Visi, Misi, Kebijakan, Strategi dan Program Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional

UPT PUSKESMAS SAITNIHUTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016

Pendekatan Kebijakan di Hulu. Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013

Hasil. Riset Implementasi JKN pada Pelayanan Primer Siklus 1. Konas IAKMI, 3-5 November 2016

Perbedaan jenis pelayanan pada:

MANAJEMEN KESEHATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

ISI SK KAK SPO TELUSUR

panduan praktis Sistem Rujukan Berjenjang

Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)

Strategi Penanganan TB di dunia kerja

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Tahun Ajaran 2013 / 2014 Program Studi Pendidikan Dokter FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

POKOK BAHASAN 1. Pendahuluan 2. Konsep Pelayanan Kesehatan Kerja Dasar di Puskesmas Kawasan / Sentra Industri. 3. Langkah Langkah Puskesmas Dalam Pelayanan Kesehatan Kerja. 4. Peran Institusi Dalam Pelayanan Kesehatan Kerja

PENDAHULUAN

Latar Belakang Di era globalisasi dan pasar bebas, kebutuhan pelayanan kesehatan kerja semakin meningkat dengan disyaratkannya kesehatan dan keselamatan kerja bagi suatu negara untuk dapat ikut serta dalam hubungan ekonomi antar negara.

Latar Belakang Jumlah masyarakat pekerja terus meningkat dimana data BPS 2005 di Indonesia terdapat 105, 8 juta jiwa. Dari jumlah ini terdapat 68 % pada sektor informal dan 32 % bekerja pada sektor formal dengan berbagai masalah kesehatan yang timbul akibat pekerjaan dan lingkungan kerja.

Latar Belakang Pelayanan kesehatan kerja yang diberikan Puskesmas masih bersifat kuratif. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan untuk peningkatan kapasitas kerja dan preventif yang penting menurunkan prevalensi PAK / PAHK & KAK masih terabaikan. Ketrampilan petugas masih terbatas demikian pula peralatan medik dan teknis lingkungan.

Latar Belakang Kesehatan kerja merupakan strategi penting. Memastikan kesehatan bagi masyarakat pekerja. Memberikan nilai positif ekonomi nasional, meningkatkan produktivitas, kualitas produk motivasi kerja, kepuasan kerja akhirnya kualitas kehidupan pekerja dan lingkungan secara menyeluruh.

Tujuan Tujuan Umum : Terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja dasar oleh Puskesmas dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja.

Tujuan Tujuan khusus : 1. Meningkatnya kemampuan tenaga Puskesmas memecahkan masalah kesja di wilayahnya. 2. Teridentifikasinya permasalahan kesja di wilayah Puskesmas. 3. Teridentifikasinya potensi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas 4. Terlaksananya yan kesja yang berkualitas.

Tujuan Tujuan khusus : 5. Terselenggaranya kemitraan dengan para pengandil dalam pelayanan kesja dasar. 6. Terselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja 7. Terbentuknya unit pelayanan kesehatan kerja di kawasan industri.

Sasaran 1. Pengelola Program Kesehatan Kerja di Kabupaten / Kota 2. Penyelenggara pelayanan kesehatan kerja dasar Puskesmas. 3. Pengelola sarana kerja 4. Masyarakat pekerja dan sekitarnya.

Landasan Hukum 1. Undang Undang tentang Kesehatan, Keselamatan Kerja, Jaminan, Ketenagakerjaan, Pemda dll. 2. Peraturan Pemerintah 3. Peraturan Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dll.

KONSEP PELAYANAN KESEHATAN KERJA DASAR DI PUSKESMAS KAWASAN / SENTRA INDUSTRI.

Konsep pelayanan kesehatan kerja dasar adalah upaya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat pekerja secara minimal dan paripurna meliputi upaya peningkatan kesehatan kerja, pencegahan, penyembuhan serta pemulihan PAK dan PAHK oleh institusi pelayanan kesehatan kerja dasar.

Dalam suatu kawasan industri biasanya terdapat beragam jenis usaha dari industri besar, Usaha Mikro, Kecil alam dan Menengah ( UMKM ) serta jenis usaha informal. Peran para pengandil sangat diperlukan dalam pelaksanaan kesehatan kerja

Sistem Pelayanan Kesehatan Kerja Dasar Di Puskesmas Kawasan / Sentra Industri DINAS KESEHATAN KAB / KOTA LINTAS SEKTOR PUSKESMAS PERUSAHAAN BP JAMSOSTEK / DPS BP/ POLIKLINIK UMKM UMKM UMKM UMKM UMKM INFORMAL INFORMAL INFORMAL INFORMAL

LANGKAH LANGKAH PUSKESMAS DALAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA.

A. PERENCANAAN 1. Persiapan Puskesmas. pulta dasar Data demografi dan geografis Data umum Puskesmas. 2. Pemetaan jenis usaha, jumlah pekerja dan perkiraan faktor resiko dan besarnya masalah / penilaian besar masalah. Pemetaan diperoleh dari data primer dan sekunder di kecamatan.

A. PERENCANAAN 3. Penentuan prioritas sasaran hal yg perlu diperhatikan : Jenis usaha unggulan daerah / PAD : jenis usaha yang banyak menghasilkan pendapatan daerah. Besaran resiko terhadap kesehatan. Jumlah pekerja

B. PELAKSANAAN 1. Pertemuan koordinasi Tingkat Kecamatan ( lintas sektor ). Bertujuan membangun komitmen bersama. Materi : masalah kesehatan kerja hasil pulta. Peserta Lintas Sektor tingkat Kecamatan

B. PELAKSANAAN 2. Petemuan dg pengusaha dan Serikat Pekerja. Tujuan : membangun komitmen dalam pelaksanaan kesja di tempat kerja. Hal hal yang disampaikan : Kebijaksanaan Pemerintah tentang kesja. Peraturan ttg yan kesja di tempat kerja Hak & kewajiban pengusaha di bidang kesja. Hasil identifikasi & besaran masalah kesja. Resiko kerugian yang mungkin terjadi.

B. PELAKSANAAN 3. Pelatihan kepada pekerja dan pengusaha oleh Puskesmas tentang bahaya potensial di tempat kerja. Tujuan : meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pekerja dan pengusaha tentang identifikasi potensi hazard, bahaya resiko dan pengendaliannya.

B. PELAKSANAAN 4. Kunjungan lapangan Identifikasi bahaya kesehatan dan lingkungan yg timbul akibat lingkungan kerja, tempat kerja, proses kerja, dan peralatan kerja Dilakukakan bersama pengusaha dan wakil pekeja dengan metode survei jalan selintas ( walkthrough survey) contoh form 2 atau 3

B. PELAKSANAAN 5. Penilaian masalah / resiko keshatan ( asesmen / kajian kesehatan dan keselamatan kerja ) Langkah langkah asesmen : a. Identifikasi bahaya kesehatan kerja ( hasil dari surveilens ) b. Identifikasi pekerja atau kelompok pekerja yang terpajan bahaya tertentu

B. PELAKSANAAN c. Analisis mengenai bagaimana bahaya tersebut mempengaruhi pekerja ( cara masuk, jenis pajanan, nilai ambang batas, hubungan dosis/ respons, akibat buruk terhadap kesehatan, dsb) d. Pengaruh intensitas dan banyaknya resiko. e. Identifikasi individu /kelompok yang rentan khusus.

B. PELAKSANAAN f. Evaluasi pencegahan bahaya yang ada. g. Buat kesimpulan dan rekomendasi bagi manajemen dan kontrol resiko h. Dokumentasi temuan asesmen. i. Kaji ulang periodik, bila perlu asesmen ulang j. Hasil penilaian resiko didokumentasikan.

B. PELAKSANAAN 6. Menentukan tindakan perbaikan dan pengendalian pemeliharaan dan pemantauan yang mampu dilaksanakan pengusaha, pekerja dengan pendampingan oleh Puskemas. 7. Memfasilitasi / motivasi pengusaha untuk membentuk unit pelaksanaan kesehatan kerja minimal ada penanggung jawab. 8. Memfasilitasi pembentukan Pos UKK di tempat kerja untuk usaha kecil / informal.

B. PELAKSANAAN 9. Puskesmas memberikan yan kesja bagi pekerja yang tidak memiliki akses. Jenis kegiatan meliputi : a. Penilaian dan pengendalian resiko b. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala & khusus c. Diagnosis dini & pengobatan segera PAK /KAK d. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat.

B. PELAKSANAAN e. Pelayanan kesehatan umum, kuratif dan rehabilitasi f. Promosi kesehatan di tempat kerja ( PKDTK ) termasuk psikososial dan gizi kerja. g. Pencegahan Kecelakaan h. Surveilens lingkungan dan kesehatan kerja. i. Pencatatan, Pelaporan dan Dokumentasi.

C. EVALUASI Tujuannya : menilai sampai dimana pencapaian kegiatan keberhasilan & ketidakberhasilan, hambatan dan kendala. Hasil evaluasi diumpan balikkan ke mitra dan para pengandil. Kegiatannya : a. Memfasilitasi pengembangan unit yan kesja di BP / klinik perusahaan di kawasan industri bersama dg kab/kota

C. EVALUASI b. Pembinaan dan Evaluasi Frekwensi bimbingan minimal 4 kali /thn. Pertemuan koordinasi Puskesmas dengan pengusaha, serikat pekerja, lintas sektor untuk mengetahui permasalahan kesja di perusahaan dan umpan balik hasil pelaksanaan yan kesja di perusahaan.

D. INDIKATOR 1. Rasio dokter/nakes yang telah terlatih kesja. 2. Jumlah pos UKK yang telah dibentuk dan dibina di tempat kerja 3. Pemenuhan pelaksanaan elemen yan kesja dasar di Puskesmas ( point 1 9 Pelaksanaan )

D. INDIKATOR 4. Tersedianya data lingkungan ( hazard ) dan kesehatan kerja di kawasan industri. 5. Presentase pekerja yang telah mendapat yan kesja. 6. Presentase tempat kerja di kawasan industri yang telah dibina kesja. 7. Tersedia data PAK, PAHK dan KAK.

PERAN INSTITUSI DALAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA

A. DINAS KESEHATAN KAB / KOTA 1. Menggalang daerah, lintas sektor, profesi, dunia usaha dan serikat pekerja dukungan. 2. Koordinasi dan jejaring kerja lintas program advokasi dan sosialisasi. 3. Bimbingan teknis dan fasilitasi. 4. Pelatihan teknis dan ketrampilan petugas & kader

A. DINAS KESEHATAN KAB / KOTA 5. Orientasi program yan kesja secara kontinu 6. Menerapkan syarat kesehatan pada bebagai lingkungan kerja 7. Rujukan medis dan kesehatan 8. Surveilans kesja & pemetaan bahaya potensial

A. DINAS KESEHATAN KAB / KOTA 6. Pendataan PAK dengan Dinas Naker. 7. Upayakan ketersediaan dukungan dana, sarana, prasarana, panduan serta alat kesja.

B. DINAS TENAGA KERJA 1. Pembinaan norma kesja ( diluar teknis medis ) sebagai norma K3 sesuai aturan yang berlaku 2. Pengawasan ( termasuk penegakan hukum ) terhadap plaksanaan kewajiban pengusaha dalam yan kesja 3. Pendataan PAK dgn koordinasi Dinkes. 4. Penyelesaian kasus KAK & PAK sesuai aturan

C. Puskesmas : Melaksanakan sebagian tugas teknis opersional program2 kesehatan berdasarkan kewenangan yang diberikan Dinkes kab/ kota UKP & UKM D. Unit Pelayanan Kesehatan Perusahaan : berperan dalam pelaksanaan pelayanan medik dan kesja secara paripurna di perusahaan

D. Balai Pengobatan, Balai Laboratorium, Balai Hiperkes, BTKL. E. Praktek Dokter, Rumah Sakit, BKKM, Masyarakat pekerja, Pengusaha, Serikat Pekerja dan Pos UKK

31/03/2014 54