SWT. Kehidupan beragama identik dengan kerukunan, akan tetapi tidak dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. keunggulan dari kata strategi yang dikutip oleh Oliver yaitu, terintegrasi dalam memandang dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

BAB V PENUTUP. Setelah semua tahap penelitian dilaksanakan, maka peneliti ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

2015 POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. "Adat" berasal dari bahasa Arab,عادات bentuk jamak dari عاد ة (adah), yang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, menjadi tantangan serius bagi dunia pendidikan yang memiliki

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia datangnya dari sejumlah kecil orang-orang istimewa yang tampil ke

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

BAB I PENDAHULUAN. Konflik merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kekuasaan atau adat yang berlaku untuk semua orang dengan tujuan untuk

Peningkatan Kesalehan Sosial demi Terjaganya Harmoni Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahkluk sosial yang berbudaya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan secara jelas pada uraian berikutnya.

BAB V PENUTUP. analisis bahasan utama pada tesis ini ada tiga hal yaitu: 1. Bagaimana

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan peraturan perundang-undagan dalam sistem dan prinsip Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN. antaranya, waris menurut hukum BW (Burgerlijk Wetboek), hukum Islam, dan. Ika ini tidak mati, melainkan selalu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning

BAB I PENDAHULUAN. yang cenderung kepada kelezatan jasmaniah). Dengan demikian, ketika manusia

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. tanah ini dengan sendirinya menimbulkan pergesekan- pergesekan. kepentingan yang dapat menimbulkan permasalahan tanah.

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-nya. Ikatan suci ini adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT

BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Hukum adat merupakan salah satu sumber penting untuk memperoleh bahan-bahan bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I. Pendahuluan. Masa anak-anak adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan

AKAD PELAKSANAAN KERJASAMA SEWA MENYEWA LAHAN ANTARA PT. NUSA PRIMA MANUNGGAL DENGAN MASYARAKAT DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. satu pencerminan dari karakteristik dalam sebuah masyarakat tersebut. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara hukum yang ditentukan dalam Pasal 1 ayat

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. hidup semaunya sendiri, karena di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial juga makhluk budaya. Sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. ciri khas dari Indonesia. Kemajemukan bangsa Indonesia termasuk dalam hal. konflik apabila tidak dikelola secara bijaksana.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa ayat di dalam al-quran. Penanaman nilai-nilai akhlak mulia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai problematika remaja yang terjadi saat ini

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

PEMAHAMANAN PETANI KELAPA SAWIT DALAM MEMBAYAR ZAKAT MAL DI DESA KOTA INTAN KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU SKRIPSI

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN MEDIA MASSA DI RADIO MANDIRI FM PEKANBAU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam pendidikan Islam sudah diajarkan bagaimana bergaul yang benar

PANCASILA DAN HAM. Makalah Disusun untuk: Memenuhi tugas akhir Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM

globalisasi telah mengakibatkan dekadensi moral yang demikian hebat (Aziz. terlarang semakin dekat dengan kehidupan manusia dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah mahkluk sosial yang dilahirkan dalam suatu pangkuan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI LARANGAN PERKAWINAN NYANDUNG WATANG DI DESA NGUWOK KECAMATAN MODO KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sangat membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaran yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG BERBAHASA DAN BERPAKAIAN MELAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi belakangan ini budaya Indonesia semakin menurun dari sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rezki Puteri Syahrani Nurul Fatimah, 2015

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

BAB I PENDAHULUAN. dinamakan mampu berbuat hamemayu hayuning bawana (Suwardi Endraswara,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan dakwah merupakan suatu amanah yang diembankan kepada

UPAYA MELESTARIKAN NILAI-NILAI BUDAYA PADA MASYARAKAT DAYAK DESA SENEBAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap etnik (suku) di Indonesia memiliki kebudayaan masing-masing yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu suku bangsa mempunyai berbagai macam kebudayaan, tiap

I. PENDAHULUAN. ketuntasan belajar siswa. Moral merupakan nilai yang berlaku dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru belum terbentuk. Hal ini karena sendi-sendi kehidupan selama ini dianggap

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB IV ANALISIS DATA. A Pelaksanaan Adat Pelangkahan dalam Perkawinan dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan untuk mempunyai anak adalah naluri manusiawi dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan diri dan keluarganya. Secara sosial ekonomi masyarakat sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian sebagai salah satu unsur dari perwujudan kebudayaan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

KESENJANGAN ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN TENTANG PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada tantangan baru dan berkembang cepat, karenanya perlu kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam etnis,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, ia berkenalan terlebih dahulu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama merupakan suatu pedoman atau pandangan untuk menjalani kehidupan. Agama bukan hanya sebagai identitas manusia, melainkan sebagai keyakinan akan adanya kekuatan melebihi kekuatan manusia yakni Allah SWT. Kehidupan beragama identik dengan kerukunan, akan tetapi tidak dapat dihindari konflik juga sering terjadi bahkan antar sesama anggota masyarakat. Kehidupan bermasyarakat termasuk kelompok yang dekat dengan konflik, dan dikenal dengan sebutan konflik sosial. Dalam mengatasi konflik sosial dalam masyarakat, tokoh adat menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh, karena di masyarakat khususnya masyarakat pedesaan, adat istiadat sangat kental dan dijunjung tinggi. Adat istiadat merupakan warisan leluhur yang harus mereka pelihara. Adat istiadat dan kebiasaan masyarakat memiliki peran strategis dalam kehidupan sosial secara lokal maupun nasional. Adat istiadat masyarakat merupakan modal bangsa dalam menentukan corak pergaulan kita dengan bangsa lain. Adat istiadat mengandung pengertian dan ruang lingkup yang luas, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur ajaran agama, budaya, dan norma-norma sosial yang dapat dijadikan modal dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, makmur serta masyarakat yang rukun. 1 1 Bidang Penelitian / pengkajian dan penulisan LAM Riau, dkk, Pemetaan Adat Masyarakat Melayu Riau Kabupaten/ Kota Se-Provinsi Riau, (Pekanbaru: lembaga Adat Melayu Riau, 2006), 9 1

Adat istiadat mempunyai ikatan dan pengaruh yang kuat dalam masyarakat, kekuatan mengikatnya tergantung pada masyarakatnya (atau bagian masyarakat) yang mendukung adat istiadat tersebut. Adat istiadat jika dipelihara terus menerus dengan sendirinya, akan mewujudkan kepastian hukum. Suatu kepastian hukum akan dapat dihasilkan oleh kaidah-kaidah yang mempunyai kekuatan mengikat yang lebih kuat, yang dengan tegas menetapkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban jika ada pelanggaran terhadap adat istiadat itu sendiri. Hal ini semua tercakup di dalam hukum adat yang berisikan perintah dan larangan. Pelaksana adat adalah tokoh adat yang menjadi penegak hukum di masyarakat tersebut. Tokoh adat adalah orang yang menjalankan serta yang mempunyai ikatan dan pengaruh yang kuat dalam masyarakat kekuatan mengikatnya tergantung pada masyarakat atau bagian masyarakat yang mendukung adat istiadat tersebut terutama berpangkal tolak pada perasaan keadilan. 2 Tokoh adat merupakan salah satu bagian lembaga adat yang merupakan benteng dari generasi ke generasi untuk dikembangkan melalui adat dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berlandaskan nilai-nilai luhur adat dan budaya. 3 Salah satu konflik sosial keagamaan yang terjadi di Desa Semelinang Tebing ini adalah pertikaian antar warga masyarakat karena adanya isu tidak benar atau fitnah yang tersebar sehingga menyebabkan permusuhan antarwarga. Ada beberapa konflik yang terjadi, antara lain yaitu perebutan 2 Muhammad Kastulani, Hukum Adat, 1-7. 3 Nizami Jamil, dkk, Sejarah Lembaga Adat Melayu Riau, iii. 2

lahan, pencurian, dan persengketaan antar warga masyarakat dengan perusahaan. Dalam hal ini, tokoh adat memiliki peran penting dalam menyelesaikan permasalahan antar masyarakat itu. Berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas, penulis meneliti lebih dalam tentang Strategi Tokoh Adat Dalam Mengatasi Konflik Sosial Keagaaman Di Desa Semelinang Tebing Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu. B. Alasan Pemilihan Judul Penelitian ini ditulis dengan alasan sebagai berikut: 1. Konflik sosial disebabkan adanya ketidakcocokan antara masyarakat, melihat kurangnya kerukunan dalam masyarakat. Karena itu tokoh adat hendaknya melakukan penyelesaian. 2. Judul ini relevan dengan keahlian penulis yaitu Manajemen Dakwah dan dari segi waktu dan dana mampu untuk melaksanakannya. C. Penegasan Istilah Untuk menghindari agar tidak salah paham dalam memahami penelitian ini, perlu dijelaskan beberapa istilah, antara lain: 1. Strategi adalah cara untuk mendapatkan hasil akhir. 4 Maka dalam penelitian ini penulis memahami strategi sebagai cara. 2. Tokoh adat adalah orang yang mempunyai pengaruh dan dihormati di lingkungan masyarakat. Bisa karena pengetahuannya, budi pekertinya, 2. 4 Sandra Oliver, Strategi Public Relation (PT. Gelora Aksara Pramata: London, 2006), 3

ataupun kesuksesannya dalam menjalani kehidupan. Karena kebijaksanaan dan pengetahuannya tentang adat, seorang tokoh adat menjadi panutan bagi masyarakat. 3. Konflik sosial keagamaan. Konflik adalah sebagai suatu proses interaksi sosial di mana dua orang atau lebih, atau dua kelompok atau lebih, berbeda atau bertentangan dalam pendapat atau tujuan mereka. 5 Maka penulis memahami konflik sosial keagamaan adalah interaksi masyarakat yang berbeda atau bertentangan mengenai masalah-masalah yang menyangkut keagamaan. D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi yang digunakan tokoh adat dalam mengatasi konflik sosial keagamaan di Desa Semelinang Tebing Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang digunakan tokoh adat dalam mengatasi konflik sosial keagamaan di Desa Semelinang Tebing Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu. 2. Manfaat Penelitian a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan bagi tokoh adat dan pemuka masyarakat dalam mengatasi konflik sosial keagamaan. 2011), 17. 5 Wahyudi, Manajemen Konflik Dalam Organisasi (Bandung: Alfabeta, cet ke-iv 4

b. Sebagai bahan masukan dan referensi untuk penelitian-penelitian yang sama atau terkait. c. Untuk menambah wawasan penulis dalam bidang manajemen dakwah dan sebagai syarat mendapat gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) F. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan ini adalah: BAB I : Pendahuluan berisi tentang, latarbelakang, alasan pemilihan judul, penegasan istilah, permasalahan, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, BAB II : KAJIAN TEORI DAN KERANGKA FIKIR Berisi tentang kerangka teoritis dan konsep operasional, BABIII : METODOLOGI PENELITIAN Berisi tentang lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, sistematika penulisan. BAB IV : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian yaitu tokoh adat di Desa Semelinang Tebing Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu. 5

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini memberikan penyajian data wawancara, observasi, dokumentasi, dan menjabarkan analisis data tentang Strategi Tokoh Adat Dalam Mengatasi Konflik Sosial Keagamaan di Desa Semelinang Tebing Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu BAB VI : PENUTUP Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran mengenai strategi tokoh adat dalam mengatasi konflik sosial keagamaan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN 6