UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR HITUNG PECAHAN DENGAN PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS XII IPS 4 SMA NEGERI 1 MANTUP

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang. Keywords: model of problem based learning, critical thinking

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

Key words: CTL, Achievement and Students Autonomous.

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

,, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas BungHatta

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

Oleh: Sutaji Guru SDN 2 Gandusari, Trenggalek

PENERAPAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ana Susana SMK 1 Kawung Surabaya

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV SDN 01 LUHAK NAN DUO

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

Dina Safitri, Masjudin, Eliska Juliangkary Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENERAPAN MODEL JIGSAW DAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI PADA PEMBELAJARAN PKN

Oleh: Nuryanti SDN 2 Watulimo, Trenggalek

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI CARD SORT DI SDN 20 KURAO PAGANG PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh FITRIANI NPM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD. Sutanti, Siti Istiyati, Djaelani

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 2 SANGGRAHAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hubungan Metode Demonstrasi dengan Ketuntasan Belajar

Rosyidatul Nur Laily Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR)

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN KELAS V SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN BOROWETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Widhati 1), Chumdari 2), Siti Kamsiyati 3) PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN SISWA KELAS II MELALUI ALAT PERAGA SEDOTAN DAN KANTONG BILANGAN DI SDN 13 BANGKO KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 12 ISSN X

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Fika Yunifa Efrianingrum, Triwahyudianto, Rofi ul Huda Universitas Kanjuruhan Malang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR HITUNG PECAHAN DENGAN PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW Bandi SDN 1 Bogoran Trenggalek Email: bandi.doekoet@gmail.com Jl. Mliwis RT 4 RW 2 Ds. Bogoran Kampak Abstrak: Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (1) Bagaimanakah dampak penggunaan model Jigsaw dalam pembelajaran matematika pokok bahasan hitung pecahan? (2) Apakah dengan mengimplementasikan model Jigsaw dalam belajar matematika pokok bahasan hitung pecahan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa? Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui dampak penggunaan model Jigsaw dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan hitung pecahan, (2) Mengetahui implementasi model pembelajaran Jigsaw untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan hitung pecahan. Penelitian ini menggunakan penelitian action research sebanyak 2 siklus. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap kegiatan dan pengamatan, tahap refleksi dan tahap revisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 1 Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek yang berjumlah 25 siswa. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif dan lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisa didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu, siklus I nilai rata-rata siswa 6,4, dan siklus II nilai rata-rata siswa 7,. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran Jigsaw salah satu komponen Contextual Teaching and Learning (CTL) sangat bagus digunakan dalam proses pembelajaran dan dapat dilakukan pada semua mata pelajaran tidak hanya matematika. Kata Kunci: prestasi belajar, hitung pecahan, model pembelajaran Jigsaw Abstract: The problems of the research are: (1) How is the effect of Jigsaw model in mathematic learning of fraction material? (2) Can the implementation of Jigsaw model in learning mathematics of fraction material improve the students achievement? The objectives of the research are: (1) to know the effect of Jigsaw model in learning to mathemathics achievement of fraction material, (2) to know that the implementation of Jigsaw model can improve the students achievement in fraction material.the research uses action research in two cycles. Each cycle consists of four stages. They are planning, implementing and observing, reflecting and revising. The subjects of the study are sixth grade students of SDN 1 Bogoran, Kampak, Trenggalek. It consists of 25 students. The data is obtained from the result of formatif test and observation sheet during the teaching and learning activity. The result of analysis shows that the students achievement improves from cycle 1 to cycle 2. On cycle 1, the mean score was 6.4, and on cycle 2 was 7.. So it can be concluded that Jigsaw model as one of Contextual Teaching and Learning component is good to be used in learning process and can be applied for all subjects, not only for mathematics. Keywords: achievement, fraction, Jigsaw learning model PENDAHULUAN Hasil belajar yang mengkhususkan pada prestasi sangat dipengaruhi oleh strategi dan perencanaan yang dilakukan oleh guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan. Prestasi belajar menurut Miles & Hubennen (1984:4) merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan belajar siswa selama masa tertentu. Strategi dan perencanaan 115

116 DEWANTARA, VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 215 yang dimaksud meliputi mengatur waktu, pemenggalan penyajian, pemilihan model pendekatan, dan sebagainya. Artinya bagaimana guru memikirkan strategi, sekaligus memikirkan model dan pendekatannya juga dalam upaya mencapai hasil belajar yang sesuai dengan program yang direncanakan. Menurut Hamalik (21:159) guru dituntut untuk memiliki kemampuan mendesain programnya dan sekaligus menentukan strategi instruksional yang harus ditempuh. Para guru harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan model mengajar untuk diterapkan dalam sistem pembelajaran yang efektif. Moleong (1995:95-96) menyatakan bahwa model pembelajaran Jigsaw telah dikembangkan dan diujicobakan oleh Ellot Aronson dan kemudian diadaptasi oleh Slavin. Model pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu jenis model pembelajaran kelompok dimana setiap siswa dalam kelompok akan diberikan permasalahan yang berbeda, yang kemudian masing-masing anggota kelompok akan membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli dengan anggota kelompok lain dan pada akhirnya akan menyampaikannya hasil diskusi kelompok ahli kepada kelompok asal (Zuriah, 23:2). Menurut Nurhadi & Senduk (23:1) model pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran dengan adanya kelompok asal dan kelompok ahli dalam kegiatan belajar mengajar. Dari sintaks model pembelajaran Jigsaw ini terlihat sangat bagus untuk melatih siswa membentuk pola pikir, memecahkan permasalahan dan menyampaikannya kepada orang lain. Berdasarkan pernyataan di atas, peneliti akan melakukan pengumpulan data dengan mengadakan penelitian tindakan kelas (action research) dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VI SDN 1 Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek, pada kegiatan pembelajaran mata pelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw. Tujuan penelitian kegiatan kelas tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana dampak model pembelajaran Jigsaw yang diterapkan dalam belajar Matematika terhadap prestasi belajar siswa kelas VI semester II SDN 1 Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 29/21. Pemilihan model pembelajaran Jigsaw ini berdasarkan kondisi bahwa sejauh ini pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadikan pilihan utama strategi belajar. Untuk itu diperlukan sebuah strategi baru yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri. Lebih spesifik alasan pemilihan model Jigsaw dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa, karena teknik Jigsaw adalah suatu model belajar kelompok yang menurut Hamalik (22:162) digambarkan sebagai berikut: (1) satu kelas dibagi dalam kelompokkelompok kecil, banyaknya anggota kelompok disesuaikan dengan banyaknya masalah/problem yang ditawarkan guru;

Bandi, Upaya Meningkatkan Prestasi.. 117 kelompok-kelompok ini disebut dengan home group, (2) Setiap anggota home group diberi problem yang berbeda-beda, tapi masing-masing home group diberi persoalan yang sama; dengan batasan waktu tertentu masing-masing anggota menyelesaikan problem secara individu, (3) anggota home group akan berpencar dan membentuk kelompok baru yang membawa persoalan sama, kelompok ini disebut Expert group (kelompok ahli), di kelompok inilah mereka berdiskusi untuk menyamakan persepsi atas jawaban mereka, (4) setelah selesai mereka kembali ke home group dan anggotanya akan mensosialisasikan hasil/jawaban dari kelompok ahli. Melalui kegiatan pembelajaran dengan model Jigsaw ini diharapkan hasil belajar Matematika pokok bahasan Hitung Pecahan dengan materi (1) Sub pokok bahasan menyederhanakan dan mengurutkan pecahan, (2) Sub pokok bahasan mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal, (3) Menentukan nilai pecahan dari suatu bilangan atau jumlah tertentu, dan (4) Sub pokok bahasan melakukan pengerjaan hitung yang melibatkan berbagai bentuk pecahan pada siswa kelas VI semester II SDN 1 Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 29/21 akan diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan. METODE PENELITIAN Rancangan dalam penelitian ini direncanakan data akan diperoleh dengan melakukan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan kegiatan, tahap Pelaksanaan kegiatan dan pengamatan, tahap refleksi dan tahap revisi. Subyek dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut adalah faktor perbedaan kemampuan belajar antara siswa. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI semester II SDN 1 Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 29/21. Adapun langkahlangkah yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah (1) menetapkan indikator desain model Jigsaw yang digunakan dalam proses belajar mengajar, (2) menyusun strategi penyampaian dan pengelolaan pengajaran dengan model Jigsaw yang meliputi merancang dan menyusun bahan ajar, merancang satuan pelajaran yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar, (3) menyusun model dan alat perekam data yang terdiri atas catatan lapangan, pedoman observasi, pedoman analisis, dan catatan harian, (4) menyusun perencanaan teknik pengolahan data didasarkan pada model analisis data penelitian kualitatif. Sedangkan penelitian Kegiatan direncanakan melalui beberapa tahap perencanaan, diantaranya (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Kegiatan dan Pengamatan, (3) Refleksi, dan (4) Refisi kegiatan Tahap 1 Perencanaan Tahap ini merupakan fase perencanaan yang dilakukan setelah melakukan fase pertama, perlu mereview analisis awal yang harus dilakukan, tentang model Jigsaw dalam kegiatan belajar mengajar pada siswa kelas VI semester II SDN 1 Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 29/21. Dalam tahap ini diharapkan (1) dapat menerjemahkan gambaran yang jelas tentang model Jigsaw dalam proses belajar mengajar, dan alasan

118 DEWANTARA, VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 215 pemilihan tema tersebut, (2) draf kerja Kegiatan tiap individu dan kelompok, (3) gambaran tentang pihak yang terlibat, (4) garis besar rencana program kerja (time schedule), (5) memonitor perubahan saat penelitian berlangsung, dan (6) gambaran awal tentang efisiensi data yang terkumpul. Tahap ini memastikan bahwa siswa kelas VI SDN 1 Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek dijadikan sebagai subyek penelitian dengan pertimbangan karakteristik yang dimiliki kelas ini sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas oleh peneliti. Tahap 2 Pelaksanaan Kegiatan dan Pengamatan Tahap ini merupakan tahap penjabaran rencana ke dalam kegiatan dan mengamati jalannya kegiatan. Menurut Nasution (1988:129) yang dimaksud dengan observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan selama di lapangan, peneliti berusaha berinteraksi dengan subyek secara aktif, sebab observasi adalah kegiatan selektif dari suatu proses aktif. Dimaksudkan untuk mengetahui keadaan obyek penelitian sebelum peneliti melakukan penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada. Tahap 3 Refleksi Tahap ini terdiri atas (1) menganalisis, (2) melakukan sintesis, (3) memberikan makna, (4) eksplanasi, dan (5) membuat simpulan. Tahap 4 Revisi Tahap ini merupakan fase untuk merencanakan perbaikan tindakan setelah dilakukan refleksi terhadap situasi yang sebenarnya pada kegiatan belajar mengajar sebelumnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Data Penelitian Per Siklus Untuk mengetahui hasil pembahasan dalam penelitian tindakan ini, penelitian akan menjabarkan hasil observasi dan pengamatan peneliti tindakan melalui kegiatan per siklus. Paparan data penelitian tindakan ini, terdapat 2 siklus kegiatan yang dilakukan oleh peneliti. Adapun hasil dari pengamatan dan observasi peneliti tindakan adalah sebagai berikut. Siklus I Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran, soal tes formatif dan lembar pengelolaan pembelajaran. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada tanggal 9 Pebruari 21 di kelas VI SDN 1 Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek sebanyak 25 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Pengamatan dilakukan selama pembelajaran dan pada akhir proses pembelajaran dilakukan tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Dari hasil tes formatif I yang telah dilakukan diperoleh nilai rata-rata 6,4 %. Hasil tersebut menunjukan bahwa pada siklus I secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 7 hanya sebesar 48 % atau 12 siswa dari 25 siswa yang tuntas. Hasil ini tentu lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85 %. Hal ini karena siswa masih merasa baru dan belum mengetahui apa yang dimaksud dan

Bandi, Upaya Meningkatkan Prestasi.. 119 digunakan guru dengan menerapkan model Jigsaw. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: (a) guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, (b) guru kurang baik dalam pengelolaan waktu, (c) siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung. Revisi Rancangan Revisi rancangan yang dilakukan adalah: (a) pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan siklus berikutnya, (b) guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan, (c) guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasakan perlu dan memberikan catatan, (d) guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias. Siklus II Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti merencanakan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal tes formatif II dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 21 di kelas VI SDN 1 Bogoran dengan jumlah siswa 25 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan dilaksanakan bersama pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 7, (7%) dan peningkatan ketuntasan belajar mencapai 64% atau 16 siswa dari 25 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukan bahwa pada siklus II ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan cukup baik dari siklus I. Adanya peningkatan prestasi belajar siswa ini karena setelah guru mengimformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih mempersiapkan diri untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksud dan diinginkan guru dalam menerapkan model Jigsaw dalam belajar mengajar. Refleksi Dalam kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari pengamatan sebagai berikut (a) memotivasi siswa, (b) membimbing siswa merumuskan kesimpulan / menemukan konsep (c) pengelolaan kelompok, (d) pengelolaan waktu, (e) revisi pelaksanaan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II masih terdapat

12 DEWANTARA, VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 215 kekurangan-kekurangan. Namun demikian walaupun belum mencapai ketuntasan 1%, hasil belajar siswa sudah ada peningkatan prestasi dari rata-rata 6,4 menjadi 7,. Oleh karena itu guru selalu berusaha untuk memotivasi siswa lebih giat belajar. Revisi Pelaksanaan Pada siklus II guru telah menerapkan model Jigsaw dengan baik, dan dilihat dari prestasi belajar siswa, pelaksanaan proses belajar mengajar telah berjalan dengan baik pula. Prestasi belajar siswa memang belum tuntas 1%, oleh karena itu guru akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh ketuntasan belajar. Maka yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan meningkatkan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan model Jigsaw dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Analisa Hasil Kegiatan Pencapain nilai rata-rata hasil belajar anak kelas VI SDN 1 Bogoran sebelum dilaksanakan tindakan adalah 6,1 atau nilai < 6 adalah 32% (8 siswa) sedangkan 6 adalah 68% (17 siswa). Sehingga perlu adanya usaha untuk peningkatan prestasi belajar tersebut. Setelah pembelajaran dilakukan tindakan dimana proses belajar mengajar dilaksanakan dengan menggunakan model Jigsaw ternyata prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata ulangan formatif 6,4 atau nilai < 6 adalah 16% (4 siswa) sedangkan 6 adalah 84% (21 siswa). Pada siklus II nilai rata-rata ulangan formatif adalah 7, atau nilai < 6 adalah 8% (2 siswa) sedangkan 6 adalah 92% (23 siswa). Sehingga pada siklus II ini sudah ada peningkatan prestasi belajar siswa walaupun belum tuntas 1%. Refleksi dan Temuan Berdasarkan pelaksanaan tindakan maka hasil pengamatan dapat dijelaskan sebagai berikut (a) siklus I kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model Jigsaw belum berhasil karena dalam kelompok masih terlihat siswa yang bermain, bercerita dan mengganggu siswa lain, (b) pembelajaran dengan penerapan model Jigsaw dalam hal peningkatan prestasi belajar belum tampak, sehingga hasil yang dicapai tidak tuntas, (c) karena mungkin proses belajar mengajar yang dilakukan dengan motode pembelajaran model Jigsaw siswa baru mengenal sehingga siswa merasa kaku melaksanakannya, (d) setelah mendapatkan penjelasan dan siswa mengerti terbukti pada siklus II proses belajar mengajar berjalan baik, semua siswa aktif sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan hasil paparan data tersebut di atas, maka refleksi yang disampaikan oleh peneliti adalah (a) model Jigsaw sangat cocok digunakan dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Matematika dalam belajar hitung pecahan untuk siswa kelas VI Sekolah Dasar, karena siswa yang kurang mampu akan terbantu oleh siswa yang mampu, (b) dengan mengimplementasikan model Jigsaw dalam pembelajaran, kegiatan belajar mengajar sangat efektif sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh oleh siswa sebagai pembelajaran, (c) prestasi belajar siswa dalam mengikuti belajar hitung pecahan mata pelajaran Matematika untuk siswa kelas VI Sekolah Dasar, sangat dipengaruhi oleh metode pembelajaran

Bandi, Upaya Meningkatkan Prestasi.. 121 yang disampaikan oleh guru. Hal ini dibuktikan dengan model Jigsaw yang dilakukan oleh peneliti dalam menyampaikan materi pembelajaran Matematika khususnya pokok bahasan hitung pecahan kepada siswa kelas VI semester II SDN 1 Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 29/21, (d) dengan demikian dapat dipastikan bahwa selama kegiatan pembelajaran dengan model Jigsaw, pencapaian hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan dengan strategi yang tradisional. Artinya kegiatan pembelajaran di sekolah selama ini masih didasari paradigma lama bahwa pengetahuan merupakan perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan (teacher centered), kemudian ceramah menjadikan pilihan utama strategi belajar. Namun demikian sebaliknya untuk model Jigsaw memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran lebih efektif (student centered). Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I, dan siklus II menunjukkan bahwa model Jigsaw berdampak positif pada upaya peningkatan prestasi belajar hitung pecahan siswa kelas VI semester II SDN 1 Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 29/21. Hal ini dibuktikan pada kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan melalui beberapa siklus kegiatan. Dampak positif penggunaan model Jigsaw diantaranya (a) siswa lebih termotivasi dalam belajar, (b) siswa lebih kreatif dan aktif dalam kegiatan belajar, (c) siswa lebih berani mengemukakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan, (d) siswa lebih bertanggung jawab, dan (e) prestasi belajar siswa meningkat. Dampak positif penggunaan model pembelajaran Jigsaw juga berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa kelas VI semester II SDN 1 Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 29/21. Hal ini dibuktikan hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh siswa melalui beberapa siklus. Hasil evaluasi belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 1. N o 1 2 3 4 5 6 Nil ai 1 9 8 7 6 5 Tabel 1. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I Siklus II Frekuensi % Frekuensi % 3 9 9 4 12 36 36 16 1 7 1 5 2 4 24 4 2 8 Total 25 1 25 1 Rata-rata 6,4 7, Dari kedua siklus tersebut menunjukkan bahwa pada setiap siklus kegiatan selalu mengalami peningkatan prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model Jigsaw memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VI semester II SDN 1 Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 29/21 pada mata pelajaran matematika pokok bahasan hitung pecahan. SIMPULAN Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilaksanakan dapat

122 DEWANTARA, VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 215 disimpulkan bahwa pengajaran model Jigsaw memiliki dampak positif dalam peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hal ini dapat diidentifikasi dari kenaikan prestasi ketuntasan belajar siswa secara signifikan setelah mendapat perlakuan dari tiap-tiap tindakan, yaitu nilai rata-rata hasil ulangan formatif masing-masing 6,4 (siklus I), dan 7, (siklus II). Selain itu motivasi siswa pada mata pelajaran matematika dapat ditingkatkan melalui penerapan model Jigsaw dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan saran sebagai berikut: (a) guru hendaknya memiliki referensi yang cukup untuk memecahkan kesulitan dalam penerapan pengajaran model Jigsaw, (b) hendaknya dalam proses belajar mengajar dalam kelas terutama mata pelajaran matematika menggunakan pembelajaran model Jigsaw, (c) metode pengajaran model Jigsaw perlu diteliti lebih lanjut guna memaksimalkan peran dari model tersebut dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Hamalik, O. 21. Proses Belajar Mengajar. Jakarta. PT Bumi Aksara. Hamalik, O. 22. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta. PT Bumi Aksara. Miles, M.B. & Hubennen, A.M. 1984. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia, Jakarta. Moleong, L.J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Nurhadi & Senduk, G.A. 23. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang. Universitas Negeri Malang. Zuriah, N. 23. Penelitian Kegiatan dalam Bidang Pendidikan Sosial. Edisi Pertama. Malang. Bayu Media Publishing.