Peranan Psikologi Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian. Tidak bisa kita sangkal lagi bahwa telah sejak lama bidang psikologi, terutama psikologi

dokumen-dokumen yang mirip
PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI FAKTOR KEBERHASILAN MANAJEMEN SEKOLAH

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 26 Bandar. ketika pertanyaan dibalik dengan rumus yang sama, siswa tidak bisa

I. PENDAHULUAN. Sains merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika, kemampuan berpikir sangat penting sebagai modal. utama untuk meningkatkan hasil belajar matematika.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia sehari-hari. Beberapa diantaranya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan karir merupakan salah satu aspek yang penting dalam. perkembangan karir individu. Kecakapan dalam mengambil keputusan,

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika Khaerunnisa, 2013

Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI GURU 1. Kompetensi Profesional 2. Kompetensi Kepribadian

BAB II LANDASAN TEORI. upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan

Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Biologi. Disusun Oleh : YULI WIDY ASTUTI A

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat sama sekali kalau hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh guru

I. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Sistim Pendidikan Nasional, pada BAB II tentang Dasar,

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dalam pengembangan kemampuan berfikir kreatif, kritis, serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kristi Novianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi. tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan

KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya pengembangan potensi peseta didik. Peserta

BAB 1 PENDAHULUAN. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu pendidikan tentu tidak terlepas dengan pembelajaran di

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI MPK BERBASIS KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Kompetensi Profesional yang Harus Dimiliki Guru

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam era globalisasi, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

PERENCANAAN PENGAJARAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari IPA tidak terbatas pada pemahaman konsep-konsep IPA, tetapi

MOTIVASI DALAM BELAJAR. Saifuddin Azwar

BAB I PENDAHULUAN. mengubah atau mengembangkan karakter individu. Karakter yang dimaksud

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BUKU MANUAL PROSEDUR. KEGIATAN MATRIKULASI MAHASISWA BARU Kiat Belajar Aktif dan Kreatif di Perguruan Tinggi Bagi Mahasiswa Baru STAIN Kudus

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan. Setiap anak merupakan individu yang unik, dimana masing-masing dari. menceritakan hal tersebut dengan cara yang sama.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Kartikawati,2013

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak kurang di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan juga perilaku yang tidak menampak (innert behavior). ( Bimo. ataupun yang buruk. Tes tersebut berupa kuesioner atau instrument

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakekatnya merupakan usaha pembentukan

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kualitas tinggi merupakan suatu bangsa yang akan mampu bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan implementasi di lapangan, pembelajaran seni budaya khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan

p-issn : e-issn :

PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013

I. PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa tergantung pada kemajuan sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang amat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemangku kebijakan (stakeholders) di bidang pendidikan berkewajiban untuk

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan diri, pendidikan merupakan upaya meningkatkan derajat. kompetensi dengan tujuan agar pesertanya adaptable

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan perbaikan mutu pendidikan agar mencapai tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat. daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi setiap permasalahan jaman, baik

resensi buku psikologi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan formal maupun nonformal. mempermudah mendapatkan pekerjaan. Berdasarkan data dari Badan

TINJAUAN PUSTAKA. sendiri. Belajar dapat diukur dengan melihat perubahan prilaku atau pola pikir

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, berbagai sektor kehidupan mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dengan memperhatikan prinsip-prinsip pendidikan orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ari Yanto, 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIK

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. perubahan kemampuan diri. Menurut Gagne (dalam Udin S.Winataputra

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian terdahulu. Berdasarkan hasil analisis

BAB I PENDAHULUAN. Nuansa Aulia. 2010), hlm Dadi Permadi, Daeng Arifin, The Smiling Teacher, (Bandung:

II. KAJIAN PUSTAKA. anak-anak diberikan bermacam-macam pelajaran untuk menambah pengetahuan. yang dimilikinya, terutama dengan jalan menghafal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizki Panji Ramadana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, skill dan nilai kepribadiannya dalam suatu keteraturan.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

Kurikulum Berbasis TIK

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Transkripsi:

Peranan Psikologi Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian Oleh : Dandan Hendayana, SP (PPL Kec. Cijati Kab. Cianjur) Tidak bisa kita sangkal lagi bahwa telah sejak lama bidang psikologi, terutama psikologi pendidikan orang dewasa telah digunakan sebagai landasan dalam pengembangan teori dan praktek kegiatan penyuluhan pertanian. Sebagai bagian dari bidang ilmu terapan yang mempunyai keterkaitan dengan berbagai disiplin ilmu, bidang penyuluhan pertanian memiliki hubungan yang erat dengan kajian psikologi. Ilmu psikologi telah memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan penyuluhan pertanian. Kontribusi tersebut dapat dicermati minimal dalam tiga aspek, diantaranya terhadap pengembangan materi penyuluhan, sistem pengajaran orang dewasa, dan sistem evaluasi hasil penyuluhan. 1. Peranan Psikologi Terhadap Pengembangan Materi Penyuluhan Kajian psikologi dalam kaitannya terhadap pengembangan materi penyuluhan, memiliki kaitan erat dengan pemahaman aspek-aspek perubahan perilaku petani. Terlepas dari berbagai aliran psikologi yang mewarnai dalam sistem pengajaran. Kajian psikologi terhadap bidang penyuluhan telah memberikan peran terhadap input, proses dan output dari suatu kegiatan penyuluhan agar dapat berjalan dengan baik. Dari tinjauan ilmu psikologi, setiap manusia dipandang sebagai pribadi yang khas atau unik. Maka kajian psikologi dalam pengembangan kurikulum materi penyuluhan, seyogyanya memperhatikan keunikan yang dimiliki oleh setiap pribadi petani. Baik ditinjau dari segi 1

tingkat kecerdasan, kemampuan, sikap, motivasi, perasaaan serta karakterisktik-karakteristik lainnya. Materi yang disajikan dalam kegiatan penyuluhan harus mampu memberikan kesempatan kepada setiap petani, untuk berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Bukan hanya dalam hal subject matter (materi) saja. Dalam metode penyampaiannya pun, setiap kegiatan penyuluhan harus mampu merespon kemampuan setiap petani, agar dapat berkembang secara independen. Dalam konteks pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di Indonesia saat ini. Materi penyuluhan yang dikembangkan adalah materi penyuluhan yang berorientasi praktis, yakni tertuju pada problem solving (mengatasi masalah yang dihadapi). Pendekatan seperti ini, menekankan pada upaya pengembangan pengetahuan, dan keterampilan, serta nilai-nilai kemampuan dasar petani yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus akan memungkinkan petani menjadi lebih kompeten dan lebih ahli. Dengan artian petani diharapkan memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampilan. Serta mempunyai kemauan untuk melakukan sesuatu secara terkontrol. Dalam pengembangan materi penyuluhan pertanian, kajian psikologi berhubungan erat dengan proses pembelajaran petani diantaranya: (1) dalam hal pencapaian kemampuan petani untuk melakukan sesuatu dalam berbagai konteks kebutuhan; (2) dalam hal proses penciptaan pengalaman belajar bagi petani; (3) dalam hal menciptakan ouput hasil belajar (learning outcomes) yang sesuai dengan tujuan, dan (4) dalam hal penentuan kualifikasi kemampuan dan keahlian (skill) petani dalam melakukan suatu tindakan. 2

2. Peranan Psikologi Terhadap Sistem Pengajaran Orang Dewasa Kajian psikologi dewasa ini telah melahirkan berbagai teori yang mendasari sistem pengajaran. Kita mengenal adanya sejumlah teori pengajaran, seperti : teori classical conditioning, connectionism, operant conditioning, gestalt, teori daya, teori kognitif dan teori-teori lainnya. Terlepas dari berbagai kontroversi yang menyertai kelemahan dari masing masing teori tersebut. Pada kenyataannya teori-teori tersebut telah memberikan sumbangan berarti dalam proses penyuluhan, khususnya dalam aspek pengajaran bagi orang dewasa (POD). Kajian psikologi telah melahirkan sejumlah prinsip-prinsip yang melandasi kegiatan pengajaran, tidak terkecuali dalam pengajaran bagi orang dewasa. Setidaknya ada tiga belas prinsip yang harus diperhatikan seorang penyuluh dalam melaksanakan proses pengajaran bagi orang dewasa (Daeng Sudirwo,2002) yakni: a. Agar seorang benar-benar mau belajar, ia harus mempunyai suatu tujuan. b. Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan karena dipaksakan oleh orang lain. c. Orang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesulitan dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang berharga baginya. d. Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuannya. e. Selain tujuan pokok yang hendak dicapai, diperolehnya pula hasil sambilan. f. Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan. g. Seseorang belajar sebagai keseluruhan, tidak hanya aspek intelektual namun termasuk pula aspek emosional, sosial, etis dan sebagainya. h. Dalam belajar seseorang memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang lain. 3

i. Untuk belajar diperlukan insight (kepandaian untuk memahami). Apa yang dipelajari harus benar-benar dipahami. Belajar bukan sekedar menghafal fakta lepas secara verbalistis. j. Disamping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya, seseorang sering mengejar tujuan-tujuan lain. k. Belajar lebih berhasil, apabila usaha itu memberi sukses yang menyenangkan. l. Ulangan dan latihan perlu, akan tetapi harus didahului oleh pemahaman. m. Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar. 3. Peranan Psikologi Terhadap Sistem Evaluasi Hasil Penyuluhan Penilaian dan evaluasi merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan penyuluhan, guna mengukur keberhasilan kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan. Melalui kajian psikologi, seorang penyuluh dapat mendiagnosa perubahan perilaku apa saja yang telah diperoleh petani, jika kegiatan penyuluhan tertentu selesai dilaksanakan. Seorang penyuluh dapat melakukan berbagai analisa dan test secara psikologis, untuk mengukur dan mengevaluasi hasil dari kegiatan penyuluhan. Instrumen yang digunakan bisa melalui teknik observasi lapangan, dan tes kemampuan (performance test) atau tes unjuk kerja. Serta berbagai kegiatan uji coba lainnya, yang bertujuan untuk menggali informasi dalam hal pencapaian tujuan kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan. Selain itu, dengan bantuan kajian psikologi seorang penyuluh dapat melihat sejauhmana tingkat kecerdasan, bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya dari seorang petani. Melalui pengukuran psikologis ini, memiliki arti penting bagi upaya pengembangan proses penyuluhan pertanian, sehingga pada gilirannya dapat dicapai pengembangan kemampuan 4

petani yang optimal. Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan psikologi bagi seorang penyuluh dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Cianjur, September 2010 (Sumber bacaan ; dari berbagai sumber) 5