PENGARUH ADVERTENSI TERHADAP TINGKAH LAKU PEMBELIAN DITINJAU DARI SEGI PSIKOLOGIS

dokumen-dokumen yang mirip
II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN IKLAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk sejenis, disertai

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin tinggi dari setiap pelaku di pasar global.

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB II KERANGKA TEORI

PENGARUH KARAKTERISTIK MODEL IKLAN TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN DALAM MELAKUKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LUX

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup

LANDASAN TEORI. membedakannya dari barang atau jasa yang disediakan pesaing (Kotler, 2005).

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

PENGARUH PELAKSANAAN DISTRIBUSI GUNA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (Studi pada CV Percetakan Putri Mandiri Surabaya) Ach.

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan simbol kota Surakarta yang saat ini batik mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, umum (Monle dan Johnson, 2007: 3).

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini

BAB I PENDAHULUAN. produk dengan kualitas baik (product), harga bersaing di pasaran (price), promosi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA CV. SEJATI DI SRAGEN

Bab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah kegiatan untuk mendistribusikan barang dari produsen ke

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB I PENDAHULUAN. wacana kritis oleh kalangan ahli komunikasi. Untuk itu,diperlukan pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggap menjalankan fungsi dan tanggung jawab di bidang keuangan.

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Periklanan merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi produsen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ini menimbulkan kerugian bagi negara-negara tertentu yang belum

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung

Strategi Promotion (Promosi)

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang teknologi, liberalisasi perdagangan, serta faktor-faktor lain (Knight,

BAB I. sosial, hukum, kriminal, budaya, teknologi, olahraga ataupun hiburan tersaji didalamnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagaimana suatu perilaku terbentuk dan factor apa saja yang mempengaruhi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya salah satu pemain besar dunia ke PT HM Sampoerna menjadi

BAB I PENDAHULUAN. diraih, dan perlu kerja keras untuk mendapatkannya. Terlebih masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN. faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh dari perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa pebisnis UKDW

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bukan lagi sebatas kegiatan menjual suatu produk kepada para konsumen.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. keseluruhan sistem pemasaran. sebelum dan sesudah kegiatan itu berjalan.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Perusahaan

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB I PENDAHULUAN. Periklanan merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pemasaran dan Kebijakan Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi apapun baik dalam kondisi normal maupun kritis, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa industri perbankan adalah merupakan industri yang menjual. kepercayaan kepada masyarakat sebagai nasabahnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Periklanan merupakan salah satu aktivitas strategi yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama yang menentukan pemilihan produk bagi pelanggan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen Pemasaran, mendefinisikan Pemasaran adalah suatu proses. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang semakin bervariasi membuka peluang bagi perkembangan

PEMILIHAN MEDIA IKLAN BAGI ORGANISASI BISNIS. Retno Djohar Juliani Dosen Administrasi Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke:

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi secara ketat, tidak terkecuali perusahaan distributor yang bersaing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cara memberikan pelayanan yang lebih memuaskan dari pada yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam era globalisasi semakin dinamis, komplek dan

BAB I PENDAHULUAN. produk sejenis semakin banyak. Sehingga diperlukan strategi-strategi khusus

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri.

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai

Transkripsi:

PENGARUH ADVERTENSI TERHADAP TINGKAH LAKU PEMBELIAN DITINJAU DARI SEGI PSIKOLOGIS Oleh: Dyah Kusumawati * Abstraksi Semua aktivitas marketing pada dasarnya diarahkan pada pemikiran bagaimana agar suatu barang dapat dirasakan sebagai suatu kebutuhan oleh konsumen sehingga menciptakan dorongan dan motivasi yang dapat menimbulkan tingkah laku membeli. Hal ini akan lebih terasa bila marketing mulai melibatkan masalah advertensi di dalamnya secara detail karena advertensi selain merupakan masalah ekonomi, juga merupakan masalah psikologis. Faktor psikologis berperan bila fungsi persuasif dari advertensi bisa berjalan dengan baik. Advertensi sangat membantu dalam menarik calon konsumen sehingga dapat memperbanyak pelanggan. Kata Kunci : advertensi, tingkah laku pembelian, faktor psikologis A. PENDAHULUAN Kondisi perekonomian yang berkembang begitu pesat dapat dirasakan semakin mantap dan stabil. Hal ini ditunjukkan oleh daya beli masyarakat yang semakin meningkat. Peningkatan daya beli masyarakat disertai juga semakin kritisnya masyarakat ketika hendak memilih barang 1013

yang akan dibeli di toko atau di pasar. Dengan demikian kemungkinan besar akan ditemui adanya situasi-situasi di mana bukan lagi pembeli yang mencari barang tetapi justru sebaliknya barang-baranglah yang mulai mencari pembelinya. Masalah yang serius dan yang sering terjadi adalah bagaimana menciptakan suatu hasil produksi yang dapat memenuhi selera para konsumen secara maksimal. Berbagai cara ditempuh untuk mencapai tujuan ini, yang salah satunya dengan menggunakan advertensi atau iklan. Advertensi selain merupakan masalah ekonomi, juga merupakan masalah psikologis sebab menyangkut banyak aspek yaitu tingkah laku, sikap dan motivasi pembelian suatu barang. Bagaimana sebuah advertensi atau iklan dapat menarik perhatian seseorang, menumbuhkan motivasi pembelian sampai dengan terbentuknya sikap dan tingkah laku pembelian terhadap suatu produk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian. B. PEMBAHASAN Ada pepatah yang mengatakan bahwa apabila tidak kenal maka tidak sayang, pepatah ini berlaku pula pada barang-barang produksi para produsen. Jadi jika suatu barang tidak dikenal oleh masyarakat sebagai konsumennya maka praktis barang tersebut tidak akan dapat terjual sepadan dengan jumlah produksinya dan juga tidak bisa bersaing dengan barang-barang lain yang sejenis. 1014

Situasi demikianlah yang harus diperhatikan oleh para manajer perusahaan supaya sebagai produsen, perusahaan tidak saja mengemban tugas untuk menciptakan hasil-hasil produksi tetapi juga bagaimana cara yang efektif mencari pembeli. Dengan kata lain bagaimana suatu produk dapat memenuhi selera para konsumennya atau bisa merangsang tingkah laku membeli. Salah satu bentuk perangsang atau daya tarik itu dilakukan dengan menggunakan advertensi atau iklan. Tinjauan Psikologis Terhadap Tingkah Laku Membeli Meskipun seorang produsen yang marketing oriented mengorganisir faktor-faktor dalam marketing dengan baik, namun bila menghasilkan suatu tanggapan dari konsumen untuk tidak mau membeli maka usaha itu akan sia-sia saja. Perhitungan yang matang supaya konsumen mau membeli sangatlah mutlak diperlukan. Perhitungan-perhitungan itu tidak saja didasarkan pada dugaan-dugaan saja tetapi harus mempunyai dasar-dasar yang obyektif dan empiris. Dalam menelaah hal-hal yang sifatnya obyektif maka tidak hanya faktor ekonomis saja yang berperan tetapi faktor non ekonomis tidak kalah pula pentingnya. Bahkan kadang-kadang faktor non ekonomis justru mendominir masalah utama dalam suksesnya meraih pelanggan. Salah satu faktor non ekonomis yang sangat berperan dan banyak mendapat sorotan dari msyarakat produsen dewasa ini adalah faktor-faktor psikologis, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan kejiwaan manusia. 1015

Bila suatu barang konsumsi relatif baru maka pertimbangan-pertimbangan yang harus dilakukan seorang produsen supaya bisa menimbulkan proses pembelian, yaitu proses perolehan barang atau jasa yang dinilai dengan satuan nominal adalah : 1. barang atau produk apa yang dibutuhkan masyarakat 2. bentuk barang, supaya bisa lebih efisien daripada barang lain yang sejenis 3. kualitas barang harus lebih baik 4. segmen pasar yang dituju harus tepat 5. strategi advertensi yang akan dibuat 6. strategi harga yang tepat dan mudah terjangkau oleh konsumen. Diantara pertimbangan-pertimbangan di atas strategi advertensi merupakan pertimbangan yang bersifat non ekonomis dan sangat berperan di dalam mempengaruhi tingkah laku membeli seorang konsumen. Dengan faktor psikologis diharapkan para konsumen dapat memproyeksikan keinginan-keinginannya, sikapsikapnya, kepercayaannya terhadap suatu barang tertentu sehingga secara kualitatif dapat menjelaskan dengan sesungguhnya barang-barang apa yang dibutuhkan. Perlu diperhitungkan pula tingkatan masyarakat yang bagaimana yang akan dijadikan segmen pemasaran sebuah produk karena hal ini penting sekali dan menyangkut daya beli masyarakat serta prestige pembeli. Rasa bangga pada diri konsumen sudah seharusnya dapat dimunculkan jika menggunakan produk ini. Dengan demikian barang tersebut 1016

tidak saja merangsang tingkah laku membeli dari kelas masyarakat tertentu tetapi juga dari kelas masyarakat yang lain karena untuk mendapatkan prestige. Dalam hal inilah jelas sekali faktor psikologis sangat berperan dibandingkan dengan pengaruh-pengaruh yang lainnya. Bila diterjemahkan dalam suatu bagan maka dapat digambarkan sebagai berukut : M A R K E T I N G Kualitas barang harga advertensi penyaluran barang pesanpesan konsumen faktor psikologis dorongan dan motivasi tingkah laku membeli M I X promosi Pengembangan suatu produk bukanlah suatu hal yang mudah, karena bila suatu produk tetap berada dalam keadaan begitu-begitu saja maka secara psikologis dapat membuat para konsumen menjadi bosan dan bahkan bisa merasa frustasi atau kecewa. Hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkah laku membeli dari para pemakainya. Mereka bisa berpindah membeli barang saingan yang sejenis. 1017

Segi Psikologis dari Advertensi Dalam kehidupan kita sehari-hari secara tidak disadari dipengaruhi oleh advertensi dari suatu produksi barang melalui media massa. Apabila kita membutuhkan suatu barang maka ingatan kita akan tertuju pada bermacam-macam jenis advertensi barang tersebut. Misalnya jika kita hendak membeli pakaian jadi maka ingatan kita akan langsung tertuju pada merk Levi s, Amco, Manhattan, Arrow dan lain-lain. Hal ini terjadi karena seringnya kita dirangsang oleh advertensi-advertensi tersebut. Istilah advertensi sering juga disebut sebagai iklan atau reklame berasal dari bahasa Belanda yaitu advertensie atau reklame, yang artinya pemberitahuan di harian atau majalah, sedangkan reklame adalah pemberian pujian secara terbuka. Di Indonesia kata reklame dianggap sinonim dari kata advertensi maka advertensi mengandung arti pemberitahuan serta pemberian pujian secara terbuka (Moh. As ad, 1987 : 137). Advertensi merupakan pesanpesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu, dengan harga semurahmurahnya (Institut Praktisi Periklanan Inggris). Advertensi merupakan suatu metode dari fungsi penjualan yang bertujuan membantu melancarkan pemindahan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Dengan penggunaan advertensi ini diharapkan dapat menimbulkan kebutuhan-kebutuhan dari konsumen untuk membeli produk 1018

atau untuk mempergunakan jasa-jasa yang ditawarkan kepadanya. Proses untuk menimbulkan kebutuhan pada konsumen untuk membeli barang-barang produksi merupakan proses psikologis. Tinjauan mengenai advertensi dari pandangan psikologis dkemukakan oleh Floyd L. Ruch sebagai berikut: Advertensi adalah sebuah proses yng menghasilkan dan mengedarkan rangsang-rangsang yang terorganisir melalui mass media - surat kabar, majalah, radio, tv, tempat iklan lainnya dan usaha untuk mempengaruhi tingkah laku orang-orang yang diharapkan sebagai calon pembeli untuk supaya membeli. Batasan dari pandangan psikologi ini lebih menonjolkan potensi customer, serta menekan fungsi advertensi yang lain sebagai usaha untuk mempengaruhi perilaku membeli dari calon konsunmen. Dengan demikian dalam usaha mempengaruhi ini ada di dalamnya kekuatan untuk membujuk (persuasiveness) akan kebaikan dari barang yang ditawarkan melalui advertensi. Fungsi advertensi adalah ganda yaitu : 1. Fungsi Informasi, yaitu memberikan keterangan 2. Fungsi Persuasi, yaitu fungsi membujuk Ini bukan berarti bahwa kedua fungsi tersebut sama kepentingannya dalam suatu advertensi. Suatu ketika fungsi informasi lebih menonjol sedangkan pada advertensi yang lain fungsi persuasilah yang lebih menonjol. 1019

Kepentingan kedua fungsi ini dalam suatu advertensi tergantung pada keadaan pasar saat itu. Bila untuk sesuatu barang demand jauh lebih besar daripada supply yang tersedia maka advertensi hanya berfungsi sebagai alat pemberitahuan saja. Sebaliknya, bila supply untuk suatu barang lebih banyak daripada demand maka fungsi persuasi dari advertensi menjadi lebih penting. Lebihlebih bila terjadi persaingan bebas antara produsen barang tersebut. Apabila fungsi informasi dari advertensi yang lebih menonjol maka aspek psikologis dari advertensi tidaklah begitu dirasakan. Psikologis baru mulai berperan apabila fungsi persuasi dari advertensi menjadi sangat penting. Menurut Burrt, sumbangan psikologis dalam bidang advertensi terutama berkaitan erat dengan appeals yang digunakan untuk membujuk calon konsumen untuk membeli dengan mengendalikan perhatiannya dan memberi kesan pada ingatannya sehingga bila membutuhkan barang-barang tersebut maka akan muncul dalam ingatannya akan merek barang-barang tertentu. Adapun faktor-faktor psikologis yang dapat menentukan tingkat efektifitas dari advertensi adalah : 1. Daya penarik perhatian Advertensi harus dapat menarik perhatian para calon konsumen dan harus dapat mempertahankan perhatian itu supaya tidak berpaling kepada yang lain. 1020

Beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya perhatian calon konsumen bisa muncul, yaitu : a. Tempat advertensi b. Bentuk dan besarnya advertensi c. Advertensi gambar atau cerita bergambar d. Penggunaan warna dalam advertensi e. Headlines, kata-kata yang aneh lebih menarik perhatian f. Penggunaan perkataan untuk mengurai tentang produk 2. Minat dan sikap calon konsumen Seringnya advertensi-advertensi yang dilihat dapat menimbulkan sikap menerima (menyenangi) terhadap produk tertentu. Oleh karena itu advertensi perlu dibuat supaya memikat si calon pembeli dan bisa mengambil hatinya. 3. Nilai sugesti dari advertensi Inti dari advertensi adalah sugesti (Blum, 1956) sehingga setiap advertensi mempunyai nilai sugesti tertentu. Sugesti adalah proses di mana seorang individu menerima suatu cara dengan penglihatanatau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu. Apabila advertensi itu berhasil memberikan rangsang-rangsang emosionil sehingga daya kritis pikir menjadi menurun, maka nilai sugestinya menjadi lebih tinggi. 1021

4. Motivasi calon konsumen Advertensi mempunyai efektifitas yang tinggi bila isi advertensi tersebut disesuaikan dengan motivasi membeli dari calon konsumen. C. PENUTUP Semua aktivitas marketing pada akhirnya diarahkan pada pemikiran-pemikiran agar suatu barang dapat dirasakan sebagai suatu kebutuhan oleh konsumen. Bila perasaan itu ada maka dengan teknik persuasif secara teori akan menciptakan dorongan-dorongan dan motivasi yang dapat menimbulkan tingkah laku membeli. Perasaan tersebut akan bisa lebih terasa bila marketing mulai melibatkan masalah advertensi di dalamnya secara detail. Advertensi selain merupakan masalah ekonomi, juga merupakan masalah psikologis. Faktor psikologis berperan bila fungsi persuasif dari advertensi yang menonjol dan situasi ini bisa terjadi apabila supply melebihi demand atau situasi persaingan bebas antara para produsen. Advertensi sebagai salah satu alat penjualan dalam kegiatan perniagaan sangat membantu sekali untuk menarik calon konsumen untuk melakukan perilaku pembelian sehingga dapat memperbanyak langganan. Di lain pihak dengan advertensi dimungkinkan teredusir biaya penjualan. Penggunaan advertensi di Indonesia diselaraskan dengan masyarakat sekitar. Untuk ini frame of reference masyarakat (kerangka norma masyarakat) perlu diperhitungkan sebagai faktor intervening variable. 1022

Alasan ini dikemukakan karena mengingat tingkah laku individu itu tidak lepas dari proses sosialisasi dan sikap individu salah satunya dibentuk karena proses tersebut. * Penulis adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Sultan Fatah Demak 1023

Daftar Pustaka As ad, Moh. 2008. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty. Fauzi, Ahmad. 2004. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Munandar, AS. 1978. Pengantar Psikologi Perusahaan. Jakarta: Fakultas Psikologi UI Jefkins, Frank. 1993. Advertising Made Simple. Oxford: Butterwort-Heinemann Made Simple Books Blum ML& Naylor JC. 1968. Industrial Psychology: Its Theoritical and Social Foundation. New York: Harper & Row. 1024