Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN ANTARA METODE PELAKSANAAN PELAT CAST IN SITU DAN PELAT PRECAST DITINJAU DARI SEGI WAKTU DAN BIAYA PADA GEDUNG SMPN 43 SURBAYA

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

Presentasi Tugas Akhir

Dosen Pembimbing Ir. Sukobar, MT. NIP

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

ANALISIS METODE PELAKSANAAN PLAT PRECAST DENGAN PLAT KONVENSIONAL DITINJAU DARI WAKTU DAN BIAYA (STUDI KASUS : MARKAS KOMANDO DAERAH MILITER MANADO)

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya tiang pancang, balok, kolom dan pelat. Berkembangnya metode seperti ini

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

DISUSUN OLEH : STEFFI MARIA MANOPPO NRP ANIS NUR SAFITRI NRP DOSEN PEMBIMBING. Ir. SUKOBAR, MT NIP

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo

BAB III LANDASAN TEORI. akhir didalam struktur. Beton pracetak (precast) diproduksi secara masal dan

ANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA LAKARSANTRI SURABAYA MENGGUNAKAN METODE PRACETAK DENGAN SISTEM DINDING PENUMPU.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

UCAPAN TERIMA KASIH...

1.1. JUDUL TUGAS AKHIR

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.

BAB VIII TAHAP PELAKSANAAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

Assalamu alaikum wr.wb

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,


BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

STUDY PERBANDINGAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG METODE PELAKSANAAN PRECAST

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat-alat

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut diagram alir penelitian dalam studi ini.

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat.

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

TUGAS AKHIR RC

BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN. organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat, material,

sedangkan harga upah yang diperhitungkan merupakan upah borongan.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

STUDI PENERAPAN METODE REKAYASA NILAI PADA PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangunan gedung biasanya dibangun dengan metode konvensional dimana

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

METODE PELAKSANAAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN KEBUTUHAN TULANGAN ANTARA GAMBAR KERJA DENGAN SNI 7394:2008 PADA PEMBANGUNAN RUKO R2 NO

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Assalamu alaikum Wr. Wb

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya masih dilaksanakan dengan metode konvensional (cast in situ),

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

INSPEKSI PROSES PELAKSANAAN DAN CACAT PADA DINDING PANEL PRACETAK SUATU PROYEK APARTEMEN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB VI METODE PELAKSANAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. efisiansi waktu. Metode manejemen pada abad ke 21 ditandai dengan maraknya

Transkripsi:

PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN PLAT PRECAST DENGAN PLAT CAST IN SITU DITINJAU DARI WAKTU DAN BIAYA PADA GEDUNG SEKOLAH TINGGI KESEHATAN DAN AKADEMI KEBIDANAN SIDOARJO Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP. 3107 030 023 DAHNIAR ADE AYU R NRP. 3107 030 025

1 2 3 4 PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI DATA PROYEK 5 6 7 8 GAMBAR TAHAPAN PEKERJAAN SISTEM CAST IN SITU PADA BALOK DAN PLAT HASIL PERHITUNGAN KESIMPULAN

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG Metode pelaksanaan yang kami gunakan sebagai contoh adalah pada sistem pengecoran beton. Sistem pengecoran beton memiliki dua sistem, yaitu sistem cast in situ dan sistem precast. Dari kedua sistem tersebut, beberapa aspek tentunya berbeda, baik untuk waktu, alat maupun proses yang akan dilakukan. Dan dari hal-hal tersebut nantinya akan dapat diketahui sistem pengecoran mana yang lebih efisien dalam segi waktu, biaya, peralatan maupun faktor pendukung.

Dengan mengacu pada permasalahan diatas, maka proyek pembangunan Sekolah Tinggi Kesehatan dan Akademi Kebidanan kami jadikan penelitian untuk membandingkan antara pengaruh beton cast in situ dengan beton precast. Bangunan ini terdiri dari empat lantai dengan luas bangunan + 1320m 2. Pada bagian struktur bangunan bagian balok dan kolom menggunakan beton cast in situ, sedangkan pada plat menggunakan beton precast. Dari data tersebut, kami akan melakukan perbandingan pada bagian pelat. Sehingga seluruh bangunan ini menggunakan sistem cast in situ.

TUJUAN : Membandingkan metode pelaksanaan antara penggunaan sistem beton cast in situ dengan sistem beton precast. Mengetahui jenis peralatan yang digunakan pada sistem cast in situ. Menganalisa biaya yang diperlukan pada kedua sistem tersebut. Menganalisa pengaruh waktu pelaksanaan sistem cast in situ pada plat terhadap biaya dan tenaga kerja dengan meninjau metode pelaksanaannya. BATASAN MASALAH Menyusun metode pelaksanaan sistem cast in situ untuk pekerjaan balok dan plat. Peralatan berat yang digunakan adalah Concrete pump Truck mixer Mobile Crane Membandingkan pelaksanaan plat cast in situ dengan plat precast ditinjau dari segi waktu dan biaya.

TINJAUAN PUSTAKA

BETON PRECAST Beton precast atau pracetak adalah Seluruh atau sebagian dari elemen struktur yang dicetak pada satu tempat tertentu baik yang berada dilingkungan proyek maupun jauh dari proyek (pabrik) yang kemudian akan dipasang pada strukturnya. Proses beton precast dilakukan di pabrik biasanya dengan melalui produksi masal secara berulang dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan pemesanan. Harga beton precast cenderung mahal karena harga cetakannya yang terbuat dari plat baja yang biasanya dapat digunakan + 80 kali untuk setiap cetakan.

BETON PRECAST Pada pelaksanaan system precast terdiri dari beberapa tahap, yaitu: Tahap pengiriman. Tahap penurunan/penumpukkan beton di lokasi proyek. Tahap penyusunan/ pemasangan beton pada struktur. Tahap penyambungan dengan pengecoran dan pengelasan. Yang harus diperhatikan dalam tahap pengangkutan beton precast dari pabrik sampai ke lokasi proyek : Lama waktu yang dibutuhkan untuk ke lokasi proyek. Merencanakan jalan alternatif, apabila ada hambatan pada jalur awal. Menyesuaikan daya tampung lokasi proyek dengan volume beton precast yang dibutuhkan. Menentukan alat berat sesuai dengan kebutuhan angkut.

BETON CAST IN SITU Beton cast in situ adalah Pemindahan campuran beton cair dari mixer ketempat dimana beton akan dicor yaitu bekisting atau acuan pada struktur yang akan dikerjakan.

BETON CAST IN SITU Tahapan pelaksanaan beton cast in situ, sebagai berikut : Tahap pembersihan, memastikan papan bekisting dalam keadaan bersih dari kotoran. Tahap pembuatan bekisting untuk balok dan plat dilakukan terlebih dahulu sebelum tahap pembesian. Sedangkan untuk kolom tahap bekisting dilakukan setelah tahap pembesian. Sebelum melakukan tahap pengecoran, bekisting diolesi oleh oli. Bekisting dapat dilepas apabila beton mulai mengeras dan berbentuk. Tahap pembesian. Pekerjaan pembesian meliputi pemotongan besi tulangan, pembengkokan besi tulangan, perakitan tulangan. Tahap pengecoran. Semua bahan beton harus diaduk secara merata dan harus dituangkan seluruhnya sebelum pencampur diisi kembali. Pengecoran beton harus dikerjakan sedekat mungkin ke tujuan terakhir untuk mencegah bahan-bahan jatuh di luar tempat kerja akibat pemindahan adukan didalam cetakan, pengecoran balok dan plat dilakukan secara bersamaan setelah pengecoran kolom.

METODOLOGI

START STUDI LAPANGAN STUDI PUSTAKA PENGUMPULAN DATA ANALISIS MASALAH DATA PROYEK Pelat precast ANALISA Pelat konvensional DATA KONTRAKTOR RAB, kurva S PERHITUNGAN RAB, kurva S KESIMPULAN DAN SARAN FINISH

GAMBAR

A B C D E F G H I J TAMPAK DEPAN

J I H G F E D C B A TAMPAK BELAKANG

7 6 5 4 3 2 1 TAMPAK SAMPING KIRI

1 2 3 4 5 6 7 TAMPAK SAMPING KANAN

1 A B C D E F G H I J DENAH LANTAI 01

DATA PROYEK

DATA PROYEK Nama Proyek : Sekolah Tinggi Kesehatan dan Akademi Kebidanan Pemilik Proyek: Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Lokasi Proyek : Sidoarjo Rencana penyelesaian: 182 hari Struktur bangunan atas : Lantai 1 s.d. 4 menggunakan konstruksi beton bertulang dan konstruksi atap menggunakan atap baja Struktur bangunan bawah : Pondasi Tiang Pancang

TAHAPAN PEKERJAAN SISTEM CAST IN SITU PADA BALOK DAN PLAT

TAHAPAN PEKERJAAN SISTEM CAST IN SITU PADA BALOK DAN PLAT Pengangkatan Material Pekerjaan Scaffolding Pekerjaan Bekisting Pekerjaan Pembesian Pekerjaan Pengecoran

PENGANGKATAN MATERIAL Pada pekerjaan pengangkatan material untuk pekerjaan balok dan plat dibagi menjadi tiga segmen untuk setiap lantai 2 sampai lantai atap dengan menggunakan mobile crane. Dimana pekerjaan pengangkatan yang dilakukan adalah Pengangkatan scaffolding, bekisting dan tulangan. Untuk scaffolding dilakukan pengangkatan di lantai sebelumnya, dikarenakan dilantai atas tidak ada tempat penempatan material. Pekerjaan pemasangan scaffolding dilakukan hampir bersamaan dengan pekerjaan bekisting. Setelah bekisting terpasang maka dilakukan pekerjaan pengangkatan tulangan.

PEKERJAAN SCAFFOLDING Pekerjaan scaffolding dilakukan untuk mendukung perencanaan pembuatan bekisting balok dan pelat dan dilakukan secara manual sesuai persegmen yaitu segmen A, segmen B dan segmen C.

PEKERJAAN BEKISTING Pada pembuatan balok dan pelat, bekisting terlebih dahulu dikerjakan. Bekisting memiliki fungsi dalam bangunan untuk membuat bentuk dan dimensi pada suatu konstruksi beton, dan mampu memikul beban sendiri yang baru dicor sampai konstruksi tersebut dapat dipikul seluruh beban yang ada. Pelaksanaan pekerjaan bekisting pada pembuatan balok baru dapat dilakukan setelah pekerjaan scaffolding selesai.

PEKERJAAN PEMBESIAN Pekerjaan pembesian balok dan plat dilakukan setelah pekerjaan bekisting secara manual dimana dilakukan sesuai urutan pekerjaan bekisting yaitu segmen A, segmen B, dan segmen C.

PEKERJAAN PENGECORAN Pekerjaan pembesian balok dan plat dilakukan setelah pekerjaan bekisting secara manual dimana dilakukan sesuai urutan pekerjaan bekisting yaitu segmen A, segmen B, dan segmen C. Pada pekerjaan ini, balok dan plat menggunakan mutu beton K-225.

HASIL PERHITUNGAN

HASIL PERHITUNGAN Perbandingan harga balok dan plat antara sistem precast dengan cast in situ No. Jenis Pekerjaan Precast Cast In Situ Pembahasan 1 2 3 4 Lantai 1 1,240,312,756 1,026,445,203 Lantai 2 1,353,174,793 868,091,874 Lantai 3 1,020,749,822 947,116,199 Lantai 4 402,761,329 399.403.147 17,24% Lebih murah 35,85 % Lebih murah 7,2 % Lebih murah 0,5 % Lebih murah

Perbandingan waktu pelaksanaan antara sistem cast in situ dengan precast. No. Jenis Pekerjaan Precast Cast In Situ Pembahasan 1 Lantai 1 16,67 % 36 hari 42 hari Lebih lama 2 Lantai 2 30 hari 30 hari 0% 3 Lantai 3 30 hari 30hari 0% 4 Lantai 4 18 hari 18 hari 0%

KESIMPULAN

KESIMPULAN Dilihat dari sisi biaya, pekerjaan proyek dengan sistem plat precast memerlukan biaya Rp. 8,629,547,000.00. Sedangkan dengan pekerjaan proyek dengan sistem cast in situ memerlukan biaya sebesar Rp. 8,196,080,000.00. Jadi biaya pelaksanaan dengan system cast in situ lebih murah Rp.433.067.000,00. Pengaruh sistem cast in situ dalam proyek dari segi biaya lebih murah Rp.433,067.000,00 dari pada sistem precast, waktu yang dibutuhkan pelaksanaan system precast adalah 26 minggu, sedangkan system csat in situ membutuhkan waktu 31 minggu, lebih lama 5 minggu dari system cast in situ.

SEKIAN TERIMA KASIH