PEMIKIRAN-PEMIKIRAN DALAM USAHA PENYELAMATAN CORPORATE MEMORY DAN COLLECTIVE MEMORY

dokumen-dokumen yang mirip
PENYELAMATAN ARSIP VITAL DAN ARSIP BERNILAI GUNA PERMANEN DARI MUSIBAH DAN BENCANA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

NILAI GUNA ARSIP DALAM ANCAMAN BENCANA. Oleh : FEBRIADI

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA DALAM RANGKA PRESERVASI ARSIP-ARSIP KONVENSIONAL (KERTAS) Oleh : Euis Shariasih

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian khusus dalam hal perlindungan terhadap bencana karena

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Tahun 1999 Nomor 167; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tent

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Keputusan Kepala ANRi No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusutan Arsip pada Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan Peraturan Kepala

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 28 TAHUN 2012, PASAL 54 TANTANGAN BERAT BAGI KEPALA ARSIP NASIONAL RI Oleh Rusidi*

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

KEWENANGAN DAN PROSEDUR PEMUSNAHAN ARSIP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH Oleh Rusidi*

2017, No Januari 2017 telah diberikan persetujuan jadwal retensi arsip fasilitatif fungsi keuangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG TATA CARA PENYERAHAN DAN PEMUSNAHAN DOKUMEN PERUSAHAAN

ANALISIS PELAKSANAAN AKUISISI ARSIP KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH PADA MASA ORDE BARU SEBAGAI UPAYA

SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENYELAMATAN DOKUMEN/ARSIP LEMBAGA PENYIARAN TANGGAL, 8 MARET 2016

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

UPAYA PEMERINTAH MENINGKATKAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN KEARSIPAN. P. Anggoro Yudotomo

LAPORAN TIM PENILAIAN ARSIP KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2016

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

Lampiran Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor : 06 Tahun 2005 Tanggal : 27 April 2005 BAB I PENDAHULUAN. A.

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN TENTANG

Oleh : Dra. Anna Nunuk Nuryani

Assalamu alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

PENTINGNYA JADWAL RETENSI ARSIP DALAM MANAJEMEN KEARSIPAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK BUPATI GRESIK

SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PENYERAHAN SERTIFIKAT AKREDITASI UNIT KEARSIPAN PT. SEMEN PADANG TANGGAL 27 AGUSTUS 2015

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

2016, No Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Dari segi administrasi, tujuan penyusutan arsip ialah:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SISTEM PENGARSIPAN DOKUMEN KEUANGAN NEGARA

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMIKIRAN KETERBUKAAN ARSIP DINAMIS DALAM MENYONGSONG DITETAPKANNYA RUU KEBEBASAN MEMPEROLEH INFORMASI PUBLIK

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROSEDUR DAN TEKNIK PENYUSUTAN ARSIP

NASKAH SUMBER ARSIP :

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1873); 4. Peraturan Kepala A

G U B E R N U R J A M B I

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara

KEMENHAN. Arsip Fasilitatif. Non Keuangan. Non Kepegawaian. Jadwal Retensi.

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ARSIP PEMILU LEGISLATIF DAN PEMILU PRESIDEN HARUS SEGERA DISELAMATKAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

PENYUSUTAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG TATA CARA PENYERAHAN DAN PEMUSNAHAN DOKUMEN PERUSAHAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

AKUISISI ARSIP ( Sebuah Resume Hasil Dilkat Akuisisi Arsip)

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Kementerian sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh at

pemerintah maupun hak-hak keperdataan masyarakat maka penyelenggaraan kearsipan di lingkungan Kota Pangkalpinang harus dikelola secara komprehensif, d

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG ARSIP DAERAH

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,

PERLU DITUMBUHKANKAN SIKAP MENTAL PEGAWAI NEGERI DIY UNTUK SADAR ARSIP

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB VI PENYUSUTAN ARSIP AUDIO-VISUAL

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5698); 2. Undang-Undang N

CONTOH JENIS ARSIP YANG MEMILIKI NILAI GUNA SEKUNDER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENDATAAN, PENATAAN, DAN PENGELOLAAN DOKUMEN/ARSIP PEMILU

Transkripsi:

PEMIKIRAN-PEMIKIRAN DALAM USAHA PENYELAMATAN CORPORATE MEMORY DAN COLLECTIVE MEMORY A. Pendahuluan Musibah yang terjadi belakangan ini baik yang disebabkan oleh alam ataupun faktor manusia atau sabotase nampaknya telah memacu perlunya pemikiran-pemikiran yang lebih nyata dalam usaha penyelamatan dan pengamanan arsip yang bernilai penting dan vital bagi organisasi yang berfungsi sebagai Corporate Memory dan juga pengamanan arsip yang bernilai guna permanen yang disimpan pada Arsip Nasional RI dan lembaga kearsipan yang berfungsi sebagai Collective Memory. Pemikiran ini perlu segera dilakukan agar arsip sebagai bahan bukti otentik dari suatu kegiatan organisasi tetap dapat dipelihara untuk kepentingan pertanggungjawaban dan pemeriksaan. Sementara untuk arsip yang bernilaiguna tinggi yang dipertimbangkan sebagai arsip statis dapat disimpan seterusnya pada lembaga kearsipan untuk kepentingan penelitian dan kegiatan lainnya. B. Penyelamatan Arsip Sebagai Corporate Memory Penyelamatan, pengamanan arsip penting sebagai corporate memory perlu segera dilakukan secara lebih terarah, hal ini dilandasi pada beberapa kenyataan bahwa banyak musibah terutama bencana alam yang telah menyebabkan kerusakan atau kehancuran gedung-gedung perkantoran yang berdampak terhadap arsip atau dokumen yang penting. Bencana alam dalam skala kecil berupa gempa bumi yang menimpa beberapa daerah di Indonesia seperti di Nabire, Alor (NTT) dan daerah lain telah membuat ANRI untuk memikirkan dan mengamankan arsip-arsip vital yaitu arsip-arsip yang sangat penting bagi organisasi dan mendorong 1

organisasi pemilik arsip untuk memprogramkan pengamanan arsip tersebut untuk kelangsungan hidup dan jalannya kegiatan organisasi. Kemudian pada tahun 2001 juga terjadi bencana banjir yang sangat dahsyat khususnya di wilayah ibukota Jakarta. Banjir telah menyebabkan lumpuhnya roda kegiatan perekonomian dan kegiatan organisasi, kondisi ini diperparah lagi dengan tidak terkelolanya arsip vital organisasi, sehingga banyak yang mengalami kerusakan atau musnah tergenang air. Kondisi ini tentu saja menyebabkan sebagian memori organisasi hilang bahkan bagi organisasi yang bersifat pelayanan masyarakat dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar atau dapat menjadi bangkrut karena tuntutan dari Client atau pelanggan mereka. Adapun puncak peristiwa bencana alam adalah gempa yang menyebabkan gelombang tsunami yang tentu saja masih segar didalam ingatan kita. Gelombang yang sangat besar dan telah memusnahkan gedung, rumah dan arsip yang tersimpan, mengingatkan kita agar organisasi mulai memikirkan untuk memprogramkan pengamanan arsip yang sangat penting bukan saja sebagai memori organisasi juga sebagai bahan pertanggungjawaban yang otentik. Faktor lain yang mendasari perlunya program pengamanan arsip vital atau arsip yang penting adalah faktor pengrusakan akibat kelalaian manusia atau bahkan faktor kesengajaan atau sabotase. Dari pengalaman beberapa peristiwa membuktikan hal tersebut, misalnya pada bulan Mei 2000 telah terbakar ratusan computer dan dokumen keuangan di Kantor Gubernur Papua. Masih di tahun yang sama telah terjadi kebakaran (atau dibakar) pada gedung Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Jl. Hayam Wuruk. Kebakaran telah menghanguskan sebagian dokumen yang tersimpan pada ruang penyimpanan arsip di lantai IV yang merupakan ruang arsip Deputi VII bidang khusus. Pada lantai tersebut juga tersimpan dokumen-dokumen yang saat itu menjadi kasus yang sedang ramai dibicarakan yaitu arsip-arsip 2

tentang BLBI (Bantuan Likuidasi Bank Indonesia). Kemudian dengan terbakarnya arsip-arsip penting di Fakultas Teknik Universitas Indonesia, atau yang terakhir dengan terbakarnya dokumen-dokumen penting milik BAKUN (Badan Akuntansi Negara), Departemen Keuangan yang menyimpan dokumen asset negara telah musnah. Contoh-contoh tersebut telah membuktikan bahwa akibat kelalaian manusia telah menyebabkan terbakarnya atau bahkan musnahnya arsip-arsip penting. Sementara unsur sabotase juga beberapa kali telah dilakukan dengan tujuan untuk memusnahkan dokumen-dokumen tertentu yang menyangkut kasus-kasus tertentu misalnya pada bulan Juli 2000 telah ditemukan bom pada ruangan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) di gedung Kejaksaan Agung. Di ruangan tersebut tersimpan arsip-arsip tentang kasus-kasus KKN dari orang atau sekelompok orang tertentu. Penempatan bom tersebut diduga sebagai usaha untuk menghancurkan atau memusnahkan dokumen-dokumen penting yang saat itu sedang dalam proses penyidikan. Juga pada tahun 2001 telah terjadi pembakaran terhadap arsip-arsip yang tersimpan pada kantor DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai Golkar di Kabupaten Banyuwangi. Masih di tahun yang sama terjadi kerusuhan yang menyebabkan terbakarnya computer serta arsip-arsip penting di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang. Kerusuhan tersebut telah memusnahkan arsiparsip tentang narapidana yang menyangkut masa hukuman, rivisi dan masa pembebasan. Atau kerusuhan massa dalam pelaksanaan Pilkada di Wilayah Tuban (Jawa Timur) yang telah melakukan pembakaran gedung-gedung perkantoran termasuk dokumen ikut musnah. Dengan melihat contoh-contoh kejadian tersebut diatas baik yang disebabkan oleh faktor alam dan factor manusia atau human error, nampaknya program pengamanan arsip vital menjadi suatu keharusan bagi 3

organisasi agar memori organisasi tetap terpelihara dengan baik sebagai bukti pertanggungjawaban kegiatan dan bukti otentik. C. Pengamanan Collective Memory Perlu adanya pemikiran kembali (Reinventing) terhadap konsepsikonsepsi kearsipan baik yang menyangkut pengamanan arsip statis yang disimpan pada lembaga kearsipan daerah ataupun terhadap produk-produk hukum yang berdampak langsung terhadap bidang kearsipan. a. Hal ini didasarkan kepada kenyataan di Aceh pasca bencana dimana arsip statis yang dalam perbaikan disimpan pada lantai I beserta peralatan telah hancur dan musnah diterjang tsunami. Dengan musnahnya sebagian arsip statis tersebut maka sebagian kolektif memori Aceh atau bahkan kolektif memori bangsa musnah. Dengan melihat kenyataan tersebut perlu dipikirkan kembali bagaimana pengamanan arsip statis yang tersimpan pada lembaga kearsipan daerah terutama bagi daerahdaerah yang rawan bencana. Program yang dapat dilakukan bisa dalam bentuk alih media baik dalam bentuk microfilm atau dalam bentuk CD- ROM dengan disimpan pada ANRI atau instansi yang lebih aman sehingga jika terjadi musibah dimana arsip aslinya musnah maka masih ada duplikasi dalam bentuk lain. b. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang tentang Otonomi Daerah, maka daerah dimungkinkan untuk menyimpan arsip statisnya, permasalahannya adalah bagi daerah-daerah yang rawan bencana perlu ada pemikiran bahwa ANRI dapat menyimpan arsip statis daerah yang rawan tersebut dalam bentuk copy atau dalam bentuk alih media agar jika terjadi musibah maka informasinya masih dapat diperoleh pada sumber dan tempat lain yang lebih aman. 4

c. Atau alternative lain adalah dengan didirikan depot-depot penyimpanan arsip statis yang dikelola oleh ANRI pusat dan didirikan di daerah-daerah yang rawan bencana. Tentu saja depot ini dirancang sedemikian rupa sehingga betul-betul tahan terhadap bencana alam apa itu banjir, gempa atau kebakaran. Pemikiran berikutnya muncul dengan didasari dari sebuah artikel Fighting the Destruction of Memory, A Call for Ingathering of Bosnian Manuscrift yang intinya berisi tentang himbauan untuk pengumpulan kembali khasanah kearsipan Bosnia yang sebagian besar telah dimusnahkan oleh pasukan nasionalis Serbia. Pasukan Serbia nampaknya tidak saja melakukan pembantaian terhadap suku Bosnia tetapi juga terhadap kolektif memori bangsa Bosnia yaitu khasanah kearsipan yang sangat penting berupa manuskrip tentang Islam dan Yahudi yang tersimpan di Oriental Institute (Orijentalni Institut). Serangan yang dilakukan pada bulan Mei tahun 1992 telah menghancurkan seluruh koleksi sebanyak 5. 263 bundel manuskrip dari bangsa Arab, Persia dan Turki dan Alhamiijado/Adzamijski (Serbia, Kroasia dan Bosnia dalam bahasa Arab) juga telah musnah puluhan ribu dokumen masa pemerintahan Ottonom yang merupakan sumber informasi utama dan catatan sejarah tentang Bosnia lima abad terakhir. Serangan tersebut tidak saja dilakukan pada Oriental Institute tetapi juga ke beberapa pusat penyimpanan dokumen lainnya oleh beberapa kelompok nasionalis lainnya dan telah memusnahkan koleksi serta khasanah kearsipan pada Perpustakaan Bosnia di Sarajevo yang juga menyimpan arsip statis. Selain dari perpustakaan, Museum Hezergovina juga tidak luput dari usaha penghancuran tersebut, termasuk 50.000 buah buku dimusnahkan pada Perpustakaan Roman Catholoc Archbishoperic di kota Mostar serta beberapa koleksi lainnya yang tersimpan di seluruh Bosnia Hezergovina. 5

Negara Bosnia, Serbia dan Kroasia adalah merupakan pecahan dari Negara Yugoslavia yang dipicu oleh issu Sara. Memang sangat ironis bahwa Negara Yugoslavia dengan Presidennya Joseph B. Tito yang pada waktu itu merupakan salah satu negara penggagas berdirinya Non Blok telah terpecah menjadi beberapa negara karena kasus SARA. Berdasarkan pengalaman dan kenyataan ini, Indonesia yang juga salah satu pendiri Non Blok beberapa puluh tahun yang lalu kondisinya hampir mirip dengan Yugoslavia yang rawan dengan issu Sara perlu memikirkan pengamanan yang khusus terhadap tempat penyimpanan arsip statis dari kemungkinan sabotase ataupun penghancuran oleh pihak-pihak tertentu. Kita perlu mengamankan arsip statis ini yang berfungsi sebagai identitas atau jati diri suatu bangsa dan sejarah peradaban, bukti kegiatan dan keberadaan suatu bangsa dan sebagai kolektif memori bangsa. Pengamanan tidak saja dilakukan di ANRI tetapi juga di lembaga kearsipan daerah terutama daerah-daerah yang rawan konflik Sara, hal ini perlu dilakukan agar memori-memori kolektif daerah dan nasional tetap terpelihara dengan baik. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan pembuatan copy atau alih media dari khasanah arsip statis milik lembaga kearsipan daerah yang rawan konflik untuk disimpan pada ANRI atau tempat lain yang lebih aman. Memang kegiatan ini memakan biaya yang tidak kecil tetapi keberadaan dan keselamatan arsip statis jauh lebih penting sebagai bukti untuk generasi yang akan datang. Selain itu, perlu memasyarakatkan dan menyadarkan pentingnya arsip kepada generasi muda agar dapat belajar dari sejarah yang terekam dalam arsip bagaimana sulitnya para pemimpin dan pahlawan pendahulu kita menyatukan negara kita menjadi negara kesatuan. Dengan demikian kita dapat mengetahui perjalanan bangsa kita dari arsip yang sekaligus berfungsi sebagai tali pemersatu bangsa. Dengan rasa kesadaran ini maka 6

kemungkinan pemusnahan dan penghancuran collective memory dapat dikurangi atau dapat dihindarkan walaupun terjadi konflik apapun. Drs. Sumrahyadi, MIMS 7