BAB I PENDAHULUAN. wadah, organisasi relatif bersifat statis, sedangkan sebagai suatu rangkaian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. organisasi, dan juga memiliki teknologi, tetatpi di dalam organisasi tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada

BAB I PENDAHULUAN. interaksi serta rangkaian aktivitas kerjasama antara dua orang atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kumpulan orang yang mempunyai sikap dan. suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan di kota-kota besar di Indonesia setiap tahun

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang orang yang memiliki satu tujuan dengan dengan dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena Reformasi Birokrasi yang bergulir menuntut perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi yang berkembang merupakan dambaan setiap lembaga atau

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengatur dan mengelola sumber daya produktif, serta melayani,

BAB I PENDAHULUAN. perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik (Public Service) merupakan segala macam kegiatan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan kepada konsep otonomi daerah dewasa ini, dimana daerah

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai wadah atau tempat dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama yang diinginkan serta terlibat dengan peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan khususnya bagi masyarakat petani. mereka mampu memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. bentuk aktivitas dari organisasi dilaksanakan di kantor oleh pegawainya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Searah dengan perkembangan zaman, khususnya Negara Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. sudah bersifat global. Perubahan-perubahan kondisi ekonomi menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggung jawab di bidang kebersihan, keindahan tata pertamanan kota. Salah

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dari bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia dimaksudkan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

I. PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta harus tetap fokus pada tercapainya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB 1 PENDAHULUAN. ini merupakan suatu kewajiban yang sudah diatur dalam Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi memiliki prosedur kerja yang baik, struktur organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dengan meningkatkan pemerataan dan keadilan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis,

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Stoner dalam bukunya Sudarsono (2002:65), Organisasi. merupakan suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang,

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Wujud otonomi daerah yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau wadah yang digunakan orang orang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa pegawai dapat. tinggi dan berkualitas dalam bidang pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. diubah dengan Undang Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Primora B Harahap, 25/03/2009, Http: //primora- harahap.blog.co.uk

I. PENDAHULUAN Otonomi daerah di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998 telah

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Bandung mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, birokrasi dipergunakan untuk menyebut badan-badan pemerintah

B A B I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan. suatu organisasi. Keberadaan sumber daya manusia dalam suatu

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam memberantas

agar lebih baik. Peranan manusia di dalam menjalankan misi perusahaan itupun diklasifikasikan pada posisi dan peranan yang harus dimainkannya.

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat. Visi Kota. Bandung dalam jangka waktu Tahun , yaitu "Kota Bandung

Peranan kepemimpinan situasional dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai di dinas pariwisata seni dan budaya kota Surakarta tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya untuk senantiasa produktif sebab semangat keberadaan seorang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya sehingga harus benar-benar dapat digunakan secara efektif dan efisien

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai bidang memerlukan tenaga yang berkualitas, yaitu manusia yang dapat. kualitas sumber daya manusia yang tinggi pula..

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sumber daya yang dimiliki oleh organisasi antara lain financial/modal,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Kemampuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Tujuan dikeluarkannya kebijakan mengenai otonomi daerah, yang diatur dalam

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi senantiasa memanfaatkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. tercapai tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia tersebut yang tercantum didalam. UUD 1945 dan rencana pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan peningkatan kontribusi yang baik kedalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Beralihnya masa orde lama ke orde baru telah menimbulkan banyak. perubahan baik dalam segi pemerintahan, ekonomi dan politik.

BAB I PENDAHULUAN. utama roda pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai aparatur pemerintah dan

2014 PERAN KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN DESA UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. misi pembangunan Kabupaten Natuna Tahun , sebagai upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. dari bahasa Latin, yakni communico, communication atau communicare yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama, serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan dimana terdapat beberapa orang yang disebut atasan dan beberapa orang yang disebut bawahan. Sebagai wadah, organisasi relatif bersifat statis, sedangkan sebagai suatu rangkaian hirarki, organisasi merupakan suatu proses dan bersifat dinamis. Proses dalam organisasi melihat pada bagaimana individu atau anggota organisasi melaksanakan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan suatu organisasi sangat bergantung pada faktor individu atau manusianya. Namun, individu atau manusia sebagai pelaksana aktivitas aktivitas organisasi haruslah diperhatikan unsur sumber daya manusianya dan haruslah didukung dengan fasilitas atau sarana sesuai dengan kebutuhan kerjanya. Tingkat perkembangan masyarakat yang semakin kritis dan besar peranannya, diperlukan pembenahan sosok aparatur negara melalui pengembangan gaya manajemen yang partisipatif, akomodatif serta mendewasakan masyarakat. Pada saat yang sama perlu ditingkatkan kualitas, efektifitas, efisiensi dan rasionalitas kegiatan-kegiatan yang dominan agar tercipta pemerataan dan keadilan. 1

Menyiasati dinamika perkembangan tersebut, perlu adanya pemberdayaan sumber daya manusia dan transformasi manajemen pada organisasi publik yang diarahkan bagi peningkatan kemampuan profesional serta efektifitas pekerjaan yang disertai dengan semangat pelayanan kepada masyarakat. Disamping itu mengingat peran sumber daya manusia (aparatur pemerintahan) sebagai faktor dominan penggerak jalannya roda organisasi (organisasi publik) khususnya dalam hal peningkatan efektivitas pekerjaan menuntut perlunya setiap individu untuk dapat melaksanakan pekerjaannya secara kreatif dan profesional. Pemerintah Kota Bandung khususnya Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung yang mempunyai wewenang dalam bidang kebersihan, sebagai instansi yang berorientasi kepada pelayanan publik, maka dalam menjalankan kewenangan, visi dan misinya menuntut kepada para individu atau dalam hal ini para pegawai untuk dapat meningkatkan efektivitas pekerjaannya. Sesuai dengan visi pembangunan Kota Bandung dan periode 2004-2008 adalah mewujudkan Kota Bandung sebagai kota jasa yang BERMARTABAT (Bersih, Makmur, Taat dan Bersahabat). Bersih sebagai bagian dari visi yang akan dicapai diartikan sebagai tujuan untuk mewujudkan Kota Bandung bersih dari sampah. Kemudian visi dari Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung yaitu: Mewujudkan Kota Bandung yang bersih dengan dukungan dan peran serta semua pihak, yang selanjutnya kami nyatakan Bandung Bersih Tanggung Jawab Bersama, sedangkan misi dari Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung itu sendiri yaitu : Menyelenggarakan usaha jasa 2

pengelolaan kebersihan kepada masyarakat di pemukiman, pasar dan tempat kegiatan usaha. Oleh karena itu Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung diharapkan memiliki sumber daya manusia yang memiliki kompetensi, kreatifitas dan profesionalisme yang tinggi melalui pemberdayaan sumber daya manusia demi tercapainya efektifitas kerja yang tinggi pula. Pemberdayaan sumber daya manusia merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusianya dalam hal ini para pegawainya. Efektivitas kerja pegawai Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung merupakan faktor yang penting untuk mencapai tujuan organisasi. Peningkatan keterampilan kerja, kemampuan serta keahlian yang dimiliki oleh para pegawai dapat dilakukan melalui pemberian wewenang, otonomi dan kepercayaan kepada setiap individu agar mendorong mereka untuk dapat kreatif dalam melaksanakan pekerjaannya. Berdasarkan hasil penjajagan yang peneliti lakukan pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung ternyata efektifitas kerja pegawai pada Direktur Teknik dan Operasional masih rendah, hal ini dapat terlihat dari indikator-indikator yang dapat peneliti dapatkan sebagai berikut : 1. Kurangnya kualitas kerja pegawai dalam penyelesaian tugas pekerjaan. Contoh : Pada Seksi Bengkel Peralatan Pengumpulan dan Pemindahan pegawai yang bertugas tidak mampu memperbaiki kendaraan operasional seperti kancil, truk pengangkut sampah dan alat berat yang mengakibatkan 3

berkurangnya kendaraan operasional yang tersedia ±130 unit dari ± 175 unit. 2. Rendahnya penyelesaian pekerjaan oleh pegawai sesuai dengan jumlah kerja yang ada. Contoh : Masih banyak dan sering terjadi penumpukan sampah di tiap-tiap TPS yang ada di Kota Bandung seperti TPS Taman Sari, TPS Tegallega dan TPS Moch. Toha yang terjadi karena ketidaksanggupan para pegawai dalam mengatasi jumlah sampah yang ada di Kota Bandung. Rendahnya efektivitas kerja pada Direktur Teknik dan Operasional di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung diduga disebabkan oleh: 1. Kurangnya Direktur Teknik dan Operasional dalam memberikan pendidikan kepada pegawai. Contoh : Kurangnya pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung kepada pegawai yang membutuhkan keahlian khususnya kemampuan dalam hal peningkatan keahlian dan mekanisme perbaikan sarana operasional dan hanya ditujukan kepada pegawai yang akan dipromosikan saja. 2. Kurangnya pemberian peralatan kerja yang sesuai dengan pelaksanaan tugas. Contoh : Kurangnya jumlah armada pengangkut sampah berupa truk pengangkut sampah menyebabkan sering terjadi keterlambatan dalam penyaluran sampah menuju TPA. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut di atas, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan mengambil judul : 4

PENGARUH PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA DIREKTUR TEKNIK DAN OPERASIONAL PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh Pemberdayaan Sumber Daya Manusia terhadap Efektivitas Kerja Pegawai yang dilakukan pada Direktur Teknik dan Operasional Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung? 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat Pemberdayaan Sumber Daya Manusia terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Direktur Teknik dan Operasional Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung? 3. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan dalam mengatasi hambatanhambatan pengaruh Pemberdayaan Sumber Daya Manusia terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Direktur Teknik dan Operasional Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Menemukan data dan informasi mengenai pengaruh Pemberdayaan Sumber Daya Manusia terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada 5

Direktur Teknik dan Operasional Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung. b. Mengembangkan data dan informasi mengenai Pengaruh Pemberdayaan Sumber Daya Manusia terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Direktur Teknik dan Operasional Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung. c. Menerapkan data dan informasi mengenai Pengaruh Pemberdayaan Sumber Daya Manusia terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Direktur Teknik dan Operasional Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung. 2. Kegunaan Penelitian a. Secara Teoritis Hasil penelitian ini dapat menambah kahasanah ilmu pengetahuan di bidang Ilmu Administrasi Negara, khususnya tentang Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektivitas Kerja. b. Secara Praktik Hasil penelitian ini bagi Direktur Teknik dan Operasional Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung dapat dijadikan bahan masukan dan sumbangan pemikiran terhadap pemecahan masalah serta bermanfaat bagi pihak umum yang menaruh perhatian untuk mempelajari lebih jauh mengenai pengaruh Pemberdayaan Sumber Daya Manusia terhadap Efektivitas Kerja Pegawai. 6

D. Kerangka Pemikiran Memecahkan dan membahas suatu masalah memerlukan kerangka pemikiran yang mengacu kepada beberapa teori dan pendapat ahli sebagai landasan teoritis dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya peneliti akan mencoba mengemukakan terlebih dahulu pengertian pemberdayaan menurut Pranaka dan Priyono dalam bukunya yang berjudul Pemberdayaan, Konsep, Kebijakan dan Implementasi (1996:72), sebagai berikut : Pemberdayaan adalah proses belajar mengajar yang merupakan usaha terencana dan sistematik yang dilaksanakan secara berkesinambungan, baik bagi individu maupun kolektif guna pengembangan daya (potensi) dan kemampuan yang terdapat dalam diri individu dan organisasi, sehingga mampu melakukan transformasi sosial. Berikutnya pengertian sumber daya manusia menurut Sedarmayanti dalam buku Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas (2001:27), yaitu : Sumber daya manusia adalah tenaga kerja atau pegawai di dalam suatu organisasi, yang mempunyai peran penting dalam mencapai keberhasilan. Selanjutnya pengertian pemberdayaan sumber daya manusia menurut Stewart yang diterjemahkan oleh Hardjana dalam bukunya yang berjudul Empowering People (1998:22), menguraikan : Pemberdayaan sumber daya manusia adalah cara yang amat praktis dan produktif untuk mendapatkan yang terbaik dari diri kita sendiri dan dari staf kita. Menurut Stewart yang diterjemahkan oleh Hardjana dalam bukunya yang berjudul Empowering People (1998:112-128), bahwa untuk 7

pemberdayaan pegawai yang baik harus memenuhi syarat-syarat pemberdayaan, yaitu sebagai berikut : 1. Mengembangkan visi bersama 2. Memberikan dan memperhatikan pendidikan 3. Menyingkirkan rintangan-rintangan 4. Mengungkapkan 5. Menyemangati 6. Memperlengkapi 7. Menilai 8. Mengharapkan. Selanjutnya peneliti akan mengemukakan pengertian tentang efektivitas kerja yang dikemukakan oleh Siagian dalam bukunya yang berjudul Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (1997:151), adalah sebagai berikut : Efektivitas adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan, artinya apakah pelaksanaan suatu tugas dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada bilamana tugas itu diselesaikan atau tidak, terutama menjawab pertanyaan bagaimana melaksanakan pekerjaan dan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk itu. Berdasarkan pengertian di atas, maka faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas kerja menurut Siagian dalam bukunya yang berjudul Organisasi Kepemimpinan dan perilaku Organisasi (1997:151), yaitu sebagai berikut : 1. Penyelesaian pekerjaan tepat waktu. 2. Hasil/kualitas yang diharapkan. 3. Biaya yang dikeluarkan. 8

E. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : Ada Pengaruh Pemberdayaan Sumber Daya Manusia terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Direktur Teknik dan Operasional Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung. Berikut ini peneliti uraikan paradigma penelitiannya : ε P Y ε X P YX Y Keterangan : X : Pemberdayaan Sumber Daya manusia Y : Efektivitas Kerja Pegawai ε : Variabel lain di luar Syarat-syarat Pemberdayaan Sumber Daya Manusia yang tidak diukur yang berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Pegawai. 9

F. Lokasi dan Lamanya Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung, Jl. Surapati No. 126 Bandung. 2. Lamanya Penelitian Lamanya penelitian dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari tahap persiapan, penjajagan, penyusunan laporan sampai kepada tahap ujian sidang skripsi. Untuk lebih jelasnya peneliti sajikan dalam gambar jadwal kegiatan sebagai berikut: 10