PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Laporan Keuangan. Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal

dokumen-dokumen yang mirip
PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan atas Laporan Keuangan 4-15

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Daftar Isi. Laporan posisi keuangan Laporan aktivitas Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-09/NIBU/07/2015 TENTANG

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT LEN INDUSTRI (PERSERO)

- 2 - MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT TIMAH (PERSERO) TBK LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk

MENTERI BADAN USALIA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-07/MBU/05/2015 TENTANG

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga (Persero) Tbk

RINGKASAN PERUBAHAN DALAM PER 03/MBU/12/2016:

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas; d. bahwa sel

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

MEN I.FRI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER-20/MBU/2012 TENTANG

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

2017, No pengendalian pelaksanaan anggaran negara; c. bahwa mengacu ketentuan Pasal 26 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.02/2015 tentang

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

BAB 4 PEMBAHASAN. dalam implementasi Corporate Social Responsibility pada PT PP (Persero) Tbk

BAB 2 BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Akuntansi

LL -f L- LL.- LI -f L[ -r LI -' LL_I. L1_-, LI -r. Lt- r L. LL.I. Lt-r LL- N/tMillanWoods Professionalism at the torefronr.

GUBERNUR BANK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

BAB III PENGAWASAN INTERNAL KREDIT MITRA BINAAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

Bahan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Lampiran Bahan Mata Acara 3, 5 dan 6 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /POJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/47/PBI/2005 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

(Dibuat di atas kop surat perusahaan)

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

2015, No.73 2 e. bahwa sehubungan dengan huruf a sampai dengan huruf d diatas diperlukan penyesuaian terhadap ketentuan tentang Kewajiban Penyediaan M

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Akuntansi Keuangan Koperasi

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/3/PBI/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODE PENELITIAN

No. POS - POS. 30 Apr 2015

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG

LEMBARAN NEGARA. EKONOMI. Jaminan Sosial. Kesehatan. Aset. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5482)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KATA PENGANTAR. Imbal hasil investasi dan rasio kecukupan Dana Pensiun PLN pada tahun 2016 diatas target yang direncanakan.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI PADA PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 26 /PBI/2011 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Per 31 Oktober 2016 (dalam jutaan Rupiah)

PT BANK NTT LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BULANAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA PER 31 AGUSTUS 2015 (UNAUDITED)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 AGUSTUS (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 AGUSTUS 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Juli 2016 (Unaudited)

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JULI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JULI 2017

Transkripsi:

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Laporan Keuangan Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan atas Laporan Keuangan 4

RSMAAJ Audit TaxAdvisory I Aryanto, Amir Jusuf, Mawar &Saptoto Nomor : R/051.AGA/mgn.1/2014 Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar &Saptoto RSM AAJAssociates PlazaASIA, 10'" Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 Indonesia T+62 2151401340.F +62 2151401350 www.rsm.aajassociates.com Laporan Auditor Independen Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi Pengelola Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Kami te/ah mengaudit laporan keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ("PKBL") PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero), yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2013, serta laporan aktivitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, serta suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lain. Tanggung Jawab Pengelola atas Laporan Keuangan Pengelola Program Kemitraan dan Bina Lingkungan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ("SAK ETAP"), dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh pengelola untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung Jawab Auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angkaangka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh pengelola, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami. RSM AAJAssociates is a member of the RSM network. Each member of the RSM network is an independent accounting and advisory firm which practices in its own right. The RSM network is not itselfa separate legalentity inanyjurisdiction. Licence number: Minister of Finance: 1048/KM.1/2009 CapitalMarket SupervisoryBoard (BAPEPAM): 405 Bank Indonesia: 063 Branch Office: Jl. Mayjen Sungkono KomplekDarmo Park I BlokIII B1719 Surabaya 60256 Indonesia

» RSM AAJ AuditTaxAdvisory Opini Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ("PKBL") PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) tanggal 31 Desember 2013, serta aktivitas dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ("SAK ETAP"). Penekanan atas Suatu Hal Sebagaimana diungkapkan pada Catatan 2.a atas laporan keuangan, laporan keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ("PKBL") disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 yang bentuk penyajiannya mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.45 (Revisi 2011) "Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba" dan Buletin Teknis No.6 "Keterterapan SAK ETAP untuk Entitas Koperasi dan Entitas Nirlaba". Seperti diungkapkan pada Catatan 18 atas laporan keuangan, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuanketentuan yang dinyatakan dalam Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: S554/MBU/2013 tanggal 9 September 2013 perihal Peraturan Menteri BUMN No.PER08/MBU/2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri BUMN No.PER05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Aryanto, Amir Jusuf, Mawar &Saptoto Maurice Ganda Nainggolan Nomor Izin Akuntan Publik: AP.0147 Jakarta, 21 Pebruari 2014

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2013 dan 2012 Catatan 2013 2012 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Kas/Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya Piutang Pinjaman Mitra Binaan (Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang per 31Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar 84.611.769 130.609.448) Piutang LainLain 2.0,5 6 12.400,023.479 8.210.624.403 45.570.412 1.325.743.150 1.445.076.367 13.377.793.986 7.035.110 Jumlah Aset Lancar 20.656.218.294 16.155.648.613 ASET TIDAK LANCAR JUMLAH ASET 20.656.218.294 16.155.648.613 LIABILITAS DAN ASET NETO LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang kepada BUMN Pembina Kelebihan Pembayaran Angsuran Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 8 5.582.443.375 1.737.383 5.584.180.758 76.296 76.296 LIABILITAS JANGKA PANJANG JUMLAH LIABILITAS 5.584.180.758 76.296 ASET NETO Aset Neto Tidak Terikat Aset Neto Terikat 2.9,7 2.6,2.9,7 15.072.037.536 14.710.495.950 1.445.076.367 Jumlah Aset Neto 15.072.037.536 16.155.572.317 JUMLAH LIABILITAS DAN ASET NETO 20.656.218.294 16.155.648.613 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) LAPORAN AKTIVITAS Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 Catatan 2013 2012 PERUBAHAN ASET NETO TIDAKTERIKAT PENDAPATAN Alokasi Bagian Laba dari BUMN Pembina Kelebihan Pembayaran Angsuran Pinjaman Mitra Binaan Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman Pendapatan Bunga Deposito dan Jasa Giro Pendapatan Lainlain Jumlah ALOKASI BUMN PEDULI DANASET NETO TERIKAT TEMPORER YANG BERAKHIR PEMBATASANNYA Alokasi Dana BUMN Peduli Aset Neto Terikat Berakhir Waktu Jumlah JUMLAH PENDAPATAN 2.f,8 539.926.625 8.593.106.184 1.661.088 2.1,12 559.044.752 326.726.586 2.i,9 322.736.669 222.765.813 2.i,5.c 45.997.679 1.469.366.813 9.142.598.583 7 (1.445.076.367) 2.g,7 1.262.078.666 (182.997.701) 1.469.366.813 8.959.600.882 BEBAN Dana Pembinaan Kemitraan Penyaluran Bina Lingkungan Beban Administrasi dan Umum Beban Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Pinjaman Beban dan Pengeluaran Lainnya JUMLAH BEBAN KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO TIDAK TERIKAT 2b, 12 177.344.800 29.621.300 2.b, 10,15 2.212.724.627 2.298.753.641 2J.11 157.871.080 314.742.430 5.c 99.012.226 2j 4.961.087 2.552.901.594 2.742.129.597 (1.083.534.781) 6.217.471.285 PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER Aset Neto Terikat Temporer Penyisihan BUMN Peduli Aset Neto Terikat Temporer Terbebaskan Berakhir Waktu KENAIKAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO ASET NETO AWAL TAHUN ASET NETO AKHIR TAHUN 2.g,2.e,7 2.g,7 1.445.076.367 (1.262.078.666).. 182.997.701 (1.083.534.781) 6.400.468.986 16.155.572.317 9.755.103.331 15.072.037.536 16.155.572.317 Catatan terlampir merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI KAS DITERIMA DARI: Penerimaan Dana BUMN Pembina Pengembalian Pinjaman Mitra Binaan Kelebihan Pembayaran Angsuran Pinjaman Mitra Binaan Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman Pendapatan Jasa Giro Pendapatan Bunga Deposito Berjangka Pengembalian Piutang Lainlain Jumlah Penerimaan KAS DIKELUARKAN UNTUK: Penyaluran Pinjaman Kemitraan Dana Pembinaan Kemitraan Penyaluran Bina Lingkungan Beban Administrasi dan Umum Beban dan Pengeluaran Lainnya Jumlah Pengeluaran Catatan 12 14,1 16 10,15, 11 2013 2012 6.122.370.000 8.593.106.184 7.321.863.461 3.216.825.530 1.661.087 49.295 559.044.752 326.726.586 22.600.698 20.331.327 254.565.559 200.002.459 9.830.430 14.282.105.557 12.366.871.811 (2.100.000.000) (9.185.000.000) (177.344.800) (29.621.300) (2.212.724.627) (2.298.753.641) (157.871.080) (314.715.429) (4.961.088) (4.652.901.595) (11.828.090.370) KAS BERSIH DITERIMA DARI AKTIVITAS OPERASI 9.629.203.962 538.781.441 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN KAS DITERIMADARI: Aset Bersih Terikat Berakhir Pembatasannya Jumlah Penerimaan KAS DIKELUARKAN UNTUK: Penyisihan Program BUMN Peduli Jumlah Pengeluaran KAS BERSIH DIKELUARKAN UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN 1.262.078.666 1.262.078.666 (1.445.076.367) (1.445.076.367) (182.997.701) PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS REKLASIFIKASI ASET NETO TERIKAT KE ASET NETO TIDAK TERIKAT KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 9.629.203.962 1.445.076.367 1.325.743.150 12.400.023.479 355.783.740 969.959.410 1.325.743.150 Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

V V " PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 1. Umum. lb iv 1.a. Latar Belakang Sesuai dengan UndangUndang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BUMN mempunyai kewajiban melakukan penyisihan dan penggunaan laba perusahaan untuk mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan menciptakan pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja, kesempatan berusaha dan pemberdayaan masyarakat. Dalam rangka pemenuhan kewajiban tersebut BUMN membentuk program kemitraan dengan usaha kecil dan program bina lingkungan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007, yang telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 melalui Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: S554/MBU/2013 tanggal 9 September 2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER 05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER08/MBU/2013 tersebut, Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan dilakukan melalui pemanfaatan dana BUMN. 1.b. Informasi Umum PKBL Program Kemitraan Merupakan program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN untuk disalurkan kepada usaha kecil dengan syaratw syarat berikut: Memiliki kekayaan bersih paling banyak 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk._, tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 1.000.000.000 (satu milyar rupiah); Milik Warga Negara Indonesia; Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar; Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi; Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun; dan Belum memenuhi persyaratan perbankan (non bankable). Dana Program Kemitraan bersumber dari : Anggaran perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2% dari laba bersih tahun sebelumnya, dan bagi BUMN yang tidak memperoleh laba, besarnya ditetapkan tanpa memperhatikan prosentase tertentu dari laba bersih; Saldo dana Program Kemitraan yang berasal dari penyisihan sebagian laba BUMN yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2012; Jasa administrasi pinjaman/marjin/bagi hasil, bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan setelah dikurangi beban operasional; Pelimpahandana Program Kemitraan dari BUMN lain, jikaada. 4

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Dana Program Kemitraan diberikan dalam bentuk: Pinjaman untuk membiayai modal kerja atau pembelian aset untuk meningkatkan produksi dan penjualan; Pinjaman khusus untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiatan usaha mitra binaan yang bersifat pinjaman tambahan dan berjangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan mitra binaan; Beban Pembinaan untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan halhal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas mitra binaan serta pengkajian/penelitian yang berkaitan dengan program kemitraan. Beban pembinaan bersifat hibah dan besarnya maksimal 20% dari dana program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan. Beban Pembinaan hanya dapatdiberikan kepada atau untuk kepentingan Mitra Binaan. Program Bina Lingkungan w Merupakan kegiatan pemberdayaan serta pemberian bantuan antara lain pembangunan sarana dan prasarana umum masyarakat pada lingkup operasional Perusahaan dengan kegiatan sebagai berikut:» a. Bantuan korban bencana alam; b. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan; " c. Bantuan peningkatan kesehatan; d. Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum; "' e. Bantuan sarana ibadah; f. Bantuan pelestarian alam; dan g. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan Dana Program BL bersumber dari: Anggaran perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2% dari laba bersih tahun sebelumnya, dan bagi BUMN yang tidak memperoleh laba, besarannya ditetapkan tanpa memperhatikan prosentase tertentu dari laba bersih; Saldo dana Program BL yang berasal dari penyisihan sebagian laba BUMN yang teralokasi sampai dengan akhir tahun 2012. Hasil bunga deposito dan/atau jasa giro dana Program BL yang masih tersisa dari dana Program BL tahun sebelumnya, apabila ada m I.e. PrinsipDasar 1) Sasaran Pembinaan W Sasaran pembinaan Program Kemitraan yang ingin dicapai adalah meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan manajerial serta memberikan bantuan permodalan, peningkatan kemampuan produksi, pemasaran, dan IainIain sehingga usaha kecil yang dibina dapat menjadi usaha yang tangguh dan mandiri yang pada gilirannya nanti diharapkan dapat berkembang menjadi usaha menengah dan besar. Sasaran pembinaan Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan masyarakat berupa bantuan korban bencana alam, pendidikan dan atau pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan prasarana dan sarana umum, sarana ibadah serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan. _. r 2) Mekanisme Penyaluran Dana a) Pemberian Pinjaman Dana Program Kemitraan Tata cara pemberian pinjaman dana Program Kemitraan : Calon mitra binaan memperoleh informasi tentang adanya dana program Kemitraan dari BUMN dalam hal ini PT Perusahaan PengelolaAset (Persero). Calon mitra binaan menyampaikan proposal rencana penggunaan dana yang mencakup informasi mengenai data mitra binaan, perkembangan kinerja usaha/laporan keuangan, rencana usaha dan kebutuhan dana. w 5

w PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 V. Unit Program Kemitraan PT Perusahaa Pengelola Aset (Persero) melakukan evaluasi dan seleksi calon mitra binaan. Penyelesaian Administrasi Pinjaman. Pemberian pinjaman dituangkan dalam kontrak. BUMN Pembina dilarang memberikan pinjaman kepada mitra binaan BUMN Pembina lain. b) Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan BUMN Pembina melakukan survey dan identifikasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di wilayah usaha pembina setempat. Pelaksanaan Program Bina Lingkungan dilaksanakan langsung oleh BUMN Pembina yang bersangkutan dapat bekerjasama antar BUMN (Sinergi BUMN) atau dengan NGO yang kredible. 3) Bentuk dan Jenis Penyaluran Dana a) Bentuk Penyaluran Dana Program Kemitraan Pinjaman modal kerja atau pembelian aset dalam rangka peningkatan produksi dan penjualan dengan jangka waktu 2 sampai dengan 3 tahun. Pinjaman khusus dengan jangka waktu 1 tahun untuk memenuhi pesanan rekanan mitra binaan dengan perjanjian pinjaman antara PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero), Mitra Binaan dan Rekanan Mitra Binaan dengan kondisi yang ditetapkan oleh w PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). Dana program kemitraan yang bisa disalurkan dalam bentuk hibah besarnya maksimal r 20% dari dana program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan, dan antara lain digunakan untuk pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi dan halhal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas mitra binaan serta research and development. b) Bentuk Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan Dana program bina lingkungan bertujuan memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha BUMN dengan jalan memberdayakan kondisi sosialnya. Bantuan yang diberikan dalam bentuk korban bencana alam, pendidikan dan atau pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan prasarana dan sarana umum, sarana ibadah pelestarian alam dan bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan. 4) Sistem Administrasi Administrasi kegiatan PKBL diselenggarakan oleh Unit PKBL yang secara khusus ditugaskan untuk mengelola Program, yang terpisah dari pengelolaan kegiatan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) sebagai BUMN, antara lain mencakup: 1. Administrasi keuangan, terutama berkaitan dengan pencatatan dan penatausahaan dokumen yang berkaitan dengan penerimaan maupun penyaluran dana Program. 2. Administrasi pelaporan berupa Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan» yang diterbitkan, sekurangkurangnya memuat Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas dan Laporan Arus Kas, serta Catatan atas Laporan Keuangan; yang didukung dengan Laporan Akumulasi Dana, Laporan Penyaluran Dana, serta Laporan Kualitas Pinjaman. 3. Administrasi pinjaman, terutama yang berkaitan dengan penatausahaan dokumen proses pemberian pinjaman, perjanjian/kontrak pinjaman, monitoring angsuran pinjaman, dan pembuatan surat teguran kepada mitra binaan yang lalai menyelesaikan kewajibannya. 5) Pelaporan Laporan pelaksanaan pembinaan antara lain Laporan Triwulanan maupun Laporan Tahunan Pelaksanaan Program ditujukan kepada Menteri Negara BUMN, Koordinator BUMN Pembina, Dewan Komisaris, dan Direksi.

L,. w PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Laporan keuangan disusun berdasarkan Surat Edaran BUMN Nomor: SE02/MBU/Wk/2012 yang bentuk penyajiannya mengacu pada pernyataan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Revisi 2011) No. 45, "Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba" (PSAK 45R) dan Buletin Teknis 6, "Keterterapan SAK ETAP untuk Entitas Koperasi dan Entitas Nirlaba" (Bultek 6), yang seluruhnya ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. 1.d. Susunan Pengelola Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: SK19/PPA/0609 tanggal 15 Juni 2009 tentang Struktur Organisasi Perusahaan, Unit Kerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) melekat pada Sekretariat Perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Pelaksana kegiatan PKBL Perusahaan tahun 2013 adalah sebagai berikut: Pelaksana Tugas Direktur Utama Andi Saddawero Kepala Sekretariat Perusahaan Rizal Ariansyah Kepala Grup Kepala Unit PKBL Swasti Sawitri Kepala Unit Administrasi Keuangan Chandra Satya Staf Harni Wijayanti Pelaksana kegiatan PKBL Perusahaan tahun 2012 adalah sebagai berikut Boyke W. Mukijat Renny O. Rorong Hendy Gunawan Direktur Utama Kepala Sekretariat Perusahaan Kepala Grup Kepala Unit PKBL Kepala Unit Administrasi Keuangan Staf 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Swasti Sawitri Chandra Satya Harni Wijayanti Anggia Mariska w W 2.a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) disusun sesuai StandarAkuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang bentuk penyajiannya mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Revisi 2011) No 45 "Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba" dan Buletin Teknis 6 "Keterterapan SAK ETAP untuk Entitas Koperasi dan Entitas Nirlaba" yang seluruhnya ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. w Laporan keuangan disusun menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas disusun menggunakan dasar kas. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang disusun dengan metode langsung (direct method). Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. Sebelum 1 Januari 2012, penyajian laporan keuangan PKBL disusun berdasarkan Surat Edaran Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. SE04/MBUs/2007 tanggal 17 Jul) 2007 tentang "Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara" ("SE 04/2007"). Laporan keuangan PKBL Perusahaan meliputi: i) Laporan Posisi Keuangan Menyajikan posisi aset, liabilitas dan aset neto pada tanggal pelaporan atas pelaksanaan PKBL.

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 t. ii) Laporan Aktivitas Menyajikan jumlah perubahan Aset Neto Tidak Terikat dan Aset Neto dalam suatu periode. Kenaikan/penurunan aset neto tidak terikat pada tahun berjalan merupakan selisih antara dana yang diterima dengan penggunaan dana PKBL. Jumlah kenaikan/penurunan ini selanjutnya akan menjadi bagian dari Aset Neto pada periode berjalan. iii) Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas disajikan selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. m iv) Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, dan Laporan Arus Kas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan komitmen. 2.b. Dana PKBL Dana PKBL terdiri dari uang kas (tunai), saldo rekening giro dan tabungan di bank, deposito jangka pendek dengan jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan dan saldo dana yang ada pada pospos jangka pendek lainnya. Dana PKBL berasal dari penyisihan laba Perusahaan setelah pajak maksimal sebesar 4%, anggaran perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, pendapatan jasa administrasi, bunga deposito, jasa giro dan IainIain. Dana Program Kemitraan diberikan dalam bentuk pinjaman untuk membiayai modal kerja dan pinjaman khusus. Sedangkan Dana Program Bina Lingkungan setiap tahun berjalan disalurkan sebesar 100% melalui Program Bina Lingkungan BUMN Pembina. Apabila pada akhir tahun terdapat sisa kas dana Program Bina Lingkungan BUMN Pembina dan BUMN Peduli maka kas tersebut menjadi saldo kas awal tahun dana Program Bina Lingkungan tahun berikutnya. 2.c. Piutang Pinjaman Mitra Binaan Piutang diakui pada saat pinjaman tersebut disalurkan kepada Mitra Binaan melalui transfer maupun yang diserahkan secara tunai kepada Mitra Binaan. Besarnya piutang dicatat sebesar jumlah pokok yang diharapkan dapat ditagih. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, Pinjaman Kemitraan dikelompokkan berdasarkan ~ kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi nasabah (Mitra Binaan) dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok pinjaman tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur (Mitra Binaan) untuk membayar seluruh pinjaman yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi. Penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif tersebut dengan menggunakan data historis minimal 2 (dua) tahun. m Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas asetaset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Bank. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian hostoris tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Terhadap kualitas pinjaman kurang lancar, diragukan dan macet dapat dilakukan usahausaha pemulihan pinjaman dengan cara penjadwalan kembali (rescheduling) atau penyesuaian persyaratan [reconditioning) sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Peraturan Meneg BUMN.

k PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 2.d. Alokasi Penyisihan Penghapusan Piutang Pinjaman Mitra Binaan Alokasi Penyisihan Penghapusan Piutang Pinjaman Mitra Binaan merupakan besamya penyisihan atas piutang pinjaman yang mungkin tidak tertagih yang dihitung berdasarkan persentase tertentu sesuai dengan kualitas pinjaman, menurut Pedoman Akuntansi PKBL Revisi 2012 (SE 02/MBU/Wk/2012 tanggal 23 Pebruari 2012). 2.e. Aset Neto Aset Neto merupakan aset dikurangi liabilitas. Aset Neto diklasifikasikan menjadi Aset Neto Tidak Terikat dan Aset Neto Terikat. fe Aset Neto Tidak Terikat Merupakan sumberdaya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu. w Aset Neto Terikat Merupakan sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu atau tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasional. 2.f. Alokasi Bagian Laba dari BUMN Pembina Alokasi Bagian Laba merupakan penyisihan dari saldo laba Perusahaan yang ditetapkan berdasarkan RUPS untuk mendanai kegiatan PKBL. Alokasi Bagian Laba dari BUMN Pembina disajikan dalam laporan aktivitas dalam kelompok penerimaan. Penyisihan laba untuk tahun berjalan yang belum diterima dari Perusahaan dicatat sebagai piutang alokasi laba. 2.g. Aset Neto Terikat (ABT)Berakhir Waktu Merupakan dana Aset Neto Terikat yang masih tersedia sampai dengan batas waktu pembatasannya berakhir. ABT Berakhir Waktu diakui pada saat pengembalian sisa dana Aset Neto Terikat menjadi Aset Neto Tidak Terikat pada awal periode akuntansi sebesar jumlah dana ABT yang masih tersisa pada awal periode akuntansi. 2.h. 2.i. Dana Pembinaan Kemitraan Dana Pembinaan Kemitraan dicatat sebesar jumlah dana yang dibayarkan dalam rangka pelaksanaan Pembinaan Kemitraan dan dicatat sebagai penyaluran dalam laporan aktivitas. Besamya Dana Pembinaan Kemitraan yang disalurkan maksimal 20% dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan. Pendapatan Pendapatan terdiri dari pendapatan jasa administrasi, pendapatan bunga dan pendapatan IainIain. Pendapatan diakui pada saat kas diterima. Pendapatan yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam pendapatan jasa administrasi dan bunga, dicatatsebagai pendapatan IainIain. 2.j. Beban dan Pengeluaran Beban diakui pada saat terjadinya, sedangkan pengeluaran diakui pada saat kas keluar. Bebanbeban tersebut dikeluarkan untuk mendukung pelaksanaan PKBL. Beban Program Kemitraan bersumber dari hasil pengembangan dana kemitraan (bukan berasal dari pokok dan penyisihan laba BUMN) yang diakui sebesar jumlah yang benarbenar dikeluarkan dan digunakan untuk operasional. w

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 3. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN No.S723/MBU/2013, tanggal 3 Desember 2013, meliputi: 3.a. Efektivitas Penyaluran Dana Aspek kinerja ini diukur melalui rasio (dalam persentase) antara jumlah dana yang disalurkan dan jumlah dana yang tersedia. Adapun indikator yang ditetapkan untuk menilai kinerja penyaluran dana tersebut adalah sebagai berikut: Penyerapan (%) >90 85 s/d 90 80 s/d 85 <80 Skor 3 2 10 Sesuai dengan Surat Kementrian BUMN Nomor: S 723/MBU/2013 tanggal 3 Desember 2013 mengenai Kinerja Program Kemitraan Tahun 2013 dapat diberikan penyesuaian dengan nilai 90% dengan skor 3. 3.b. Tingkat Kolektibilitas Piutang Aspek kinerja ini diukur melalui rasio (dalam persentase) antara jumlah Nilai Tertimbang (NT) dan jumlah piutang mitra binaan. Adapun indikator yang ditetapkan untuk menilai kinerja penyaluran dana tersebut adalah sebagai berikut: Tingkat Kolektibilitas (%) >70 40 s/d 70 10 s/d 40 <10 Skor 3 2 1 0 Nilai Tertimbang (NT) diperoleh dari penjumlahan hasil perkalian nilai piutang mitra binaan dengan nilai bobot kolektibilitas masingmasing piutang. Nilai bobot yang dipergunakan sebagai angka pengali adalah 100% untuk piutang dengan kategori Lancar, 75% untuk kategori Kurang Lancar, 25% untuk kategori Diragukan dan 0% untuk kategori Macet. Kualitas piutang Mitra Binaan sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER05/MBU/2007 dikategorikan menjadi 4 (empat) kategori sebagai berikut: i) Lancar Penerimaan angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman dari mitra binaan dilakukan tepat waktu atau terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama. ii) iii) Kurang Lancar Penerimaan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman dari mitra binaan telah melampaui 30 (tiga puluh) hari dan belum melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran. Diragukan Penerimaan angsuran pinjaman dari mitra binaan telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dan belum melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran (iv) Macet Penerimaan angsuran pinjaman dari mitra binaan telah melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran. 10

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember2013 dan 2012 Pinjaman mitra binaan yang dikelompokkan sebagai piutang bermasalah yang timbul karena kahar (force majeure) sehingga tidak perlu dilakukan tindakan penyehatan pinjaman menurut Surat Kementerian BUMN No.S23.3/D5.MBU/2005, tanggal 18 Januari 2005 merupakan pengurang (tidak diperhitungkan) dalam perhitungan kinerja kolektibilitas piutang. 4. Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas yang dimiliki adalah sebagai berikut: Program Kemitraan 2013 Bina Lingkungan Jumlah Kas Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deposito PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Jumlah Kas dan Setara Kas 8.667.400 5.552.075 14.219.475 2.142.137.339 228.258.263 2.370.395.602 8.005.075.069 2.010.333.333 10.015.408.402 10.155.879.808 2.244.143.671 12.400.023.479 2012 Program Bina Kemitraan Lingkungan Jumlah Kas Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deposito PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dikurangi: Kas/Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya Jumlah Kas dan Setara Kas 4.761.400 4.072.048 8.833.448 362.782.461 870.844 363.653.305 _. 2.398.332.764 2.398.332.764 367.543.861 2.403.275.656 (1.445.076.367) 2.770.819.517 (1.445.076.367) 367.543.861 958.199.289 1.325.743.150 Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat kas dan setara kas yang sedang dijaminkan. 5. Piutang Pinjaman Mitra Binaan 2013 2012 Piutang Pinjaman Mitra Binaan Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Pinjaman Mitra Binaan Jumlah Bersih 8.295.236.172 13.508.403.434 (84.611.769) (130.609.448) 8.210.624.403 13.377.793.986 Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman adalah sebagai iai berikut: 2013 2012 Saldo Awal Penambahan Tahun Berjalan Pemulihan Tahun Berjalan Saldo Akhir 130.609.448 31.597.222 99.012.226 45.997.679 84.611.769 130.609.448 11

14,27% 4,80% 9,61% PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 a. Saldo Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Sektor Usaha Perdagangan Jasa Pertanian Industri Perkebunan Perikanan Jumlah 2013 2012 4.865.635.135 7.933.964.779 1.859.717.986 3.233.325.140 1.082.896.845 1.161.120,418 350.000.000 884,999.995 76.986.206 179.993.102 60.000.000 115.000.000 8.295.236.172 13.508.403.434 b. Saldo Piutang Pinjaman Mitra Binaan Berdasarkan Wilayah 2013 2012 Kalimantan Selatan Jawa Timur Lampung Kalimantan Barat Nusa Tenggara Barat Bali Sumatera Barat DI Yogyakarta Jawa Barat Jumlah 1.950.662.457 2.150.000.000 1.585.003.964 2475.000.016 1.233.333.337 2.291.666.667 1.066.666.624 1.700.000.000 878.795.000 1.500.000.000 716.378.829 1.579.159.667 381.066.207 902.533.104 340.432.909 633.923.563 142.896.845 276.120.417 8.295.236.172 13.508.403.434 c. Kualitas Pinjaman Penggolongan kualitas pinjaman berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER 05/MBU/2007 dan alokasi penyisihan piutang pinjaman berdasarkan Pedoman Akuntansi PKBL BUMN sebagai berikut: 2013 Kualitas Umur Saldo Persentase Alokasi Pendapatan Pinjaman Piutang Piutang Penyisihan Penyisihan Lainlain Lancar < 30 hari 8.212.339.330 0,02% 1.714.926 (45.552.266) Kurang Lancar 30180 hari ~ (2.176.692) Diragukan 180270 hari Macet > 270 hari 82.896.843 100,00% 82.896.843 1.731.279 Jumlah 8.295.236.173 84.611.769 (45.997,679) 2012 Kualitas Umur Saldo Persentase Alokasi Beban Pinjaman Piutang Piutang Penyisihan Penyisihan Penyisihan Lancar < 30 hari 13.343.673.010 0,35% 47.267.192 47.267.192 Kurang Lancar 30180 hari 83.564.860 2,60% 2.176.692 (29.420.530) Diragukan 180270 hari Macet > 270 hari 81,165.564 100,00% 81.165.564 81.165.564 Jumlah 13.508.403.434 130.609,448 99.012.226 12

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember2013 dan 2012 6. Piutang Lainlain Merupakan piutang bunga deposito yang berasal dari pendapatan atas penempatan dana dalam bentuk deposito berjangka masingmasing sebesar 45.570.412 dan 7.035.110 per 31 Desember 2013 dan 2012. 7. Aset Neto Aset Neto Tidak Terikat Saldo Awal Kenaikan (Penurunan) Aset NetoTidak Terikat Tahun Berjalan Reklasifikasi Aset Neto Terikat ke Aset Neto Tidak Terikat Saldo Akhir 2013 RP 14.710.495.950 (1.083.534.781) 1.445.076.367 15.072.037.536 2012 8.493.024.665 6.217.471.285 14.710495.950 lb Aset Neto Terikat Saldo Awal Kenaikan (Penurunan) AsetNeto Terikat Tahun Berjalan Reklasifikasi Aset Neto Terikat ke Aset Neto Tidak Terikat Saldo Akhir Saldo Akhir Aset Neto 1.445.076.367 1.262.078.666 182.997.701 (1.445.076.367) 1.445.076.367 15.072.037.536 16.155.572.317 8. Alokasi Laba dari BUMN Pembina Program Kemitraan Program Bina Lingkungan Jumlah 2013 RP 94.518.125 445.408.500 539.926.625 2012 5.728.737.456 2.864.368.728 8.593.106.184 Pada tahun 2013, terdapat penerimaan dana BUMN Pembina yang berasal dari penyisihan laba PT PPA (Persero) tahun 2012 sebesar 6.122.370.000. Dengan terbitnya PER08/MBU/2013 yang mengubah penjelasan sumber dana yang semula dari penyisihan bagian laba setelah pajak menjadi dana yang diperhitungkan sebagai biaya perusahaan, maka Pengelola PKBL harus mengembalikan dana yang telah diterima dikurangi dengan Dana Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah disalurkan sebesar 539.926.625 sehingga utang kepada BUMN Pembinasebesar 5.582.443.375 per 31 Desember 2013. 9. Pendapatan Bunga V Bunga Deposito Program Kemitraan Program BinaLingkungan Jumlah Bunga Deposito Jasa Giro Program Kemitraan Program Bina Lingkungan Jumlah Jasa Giro Jumlah 2013 2012 RP 211.181.757 115.275.548 88.954.214 87.158.938 300.135.971 202.434.486 16.586.304 14.789.045 6.014.394 5.542.282 22.600.698 20.331.327 322.736.669 222.765.813 13

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 10. Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Bantuan Sarana dan Prasarana Umum Bantuan Sosial Pengentasan Kemiskinan Bantuan Bencana Alam Bantuan Sarana Ibadah Bantuan Pelestarian Alam Bantuan Peningkatan Kesehatan Jumlah 2013 2012 894.015.772 562.375.925 522.040.285 645.714401 276.365.250 246.906.520 168.490.850 149.938.500 538.080.500 123.458.300 94.775.000 289.316.965 2.212.724.627 2.298.753.641 11. Beban Administrasi dan Umum Perjalanan Dinas Konsumsi Administrasi Bank Tol dan Parkir ATK, Cetak, Fotokopi Lainlain Jumlah 2013 2012 136.651.100 219.273.070 11.557.855 22.416.147 1.239.000 2.366.860 245.500 2.405.350 212.500 8.177.625 68.068.503 157.871.080 314.742.430 12. Akumulasi Dana Program Kemitraan w Saldo Awal Sumber Dana: Penyisihan Laba/Anggaran Biaya Perusahaan Penerimaan: Pengembalian Pokok Pinjaman Bunga Deposito Jasa Giro Jasa Administrasi Pinjaman Jumlah Penerimaan Jumlah Dana yang Tersedia 2013 2012 557.493.175 369.760.310 94.518.125 5.728.737.456 7.321.863.461 3.216.825.530 211.181.757 115.275.548 16.586.304 14.789.045 559.044.752 326.726.586 8.203.194.399 8.760.687.574 9.402.354.165 9.772.114.475 Penyaluran Dana: Pinjaman Sektor Perdagangan Sektor Jasa Sektor Pertanian Sektor Industri Sektor Perikanan Jumlah Pinjaman Dana Pembinaan Kemitraan Pemasaran dan Promosi Jumlah Penyaluran Dana 700.000.000 400.000.000 1.000.000.000 2.100.000.000 177.344.800 2.277.344.800 5.650.000.000 2.170.000.000 1.000.000.000 250.000.000 115.000.000 9.185.000.000 29.621.300 9.214.621.300 14

1.500 1,500 1.200 1.000 PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 13. Perkembangan Mitra Binaan Perkembangan jumlah mitra binaan persektor usaha per 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut 2013 2012 Sektor Perdagangan Sektor Jasa Sektor Industri Sektor Pertanian Sektor Perkebunan Sektor Perikanan Jumlah Mitra Binaan 84 87 34 37 7 11 24 13 3 3 2 3 154 154 14. Penyaluran Pinjaman Kemitraan 2013 Perdagangan Jasa_ Industri Perkebunan Pertanian Perikanan JawaTimur Jumlah 700.000.000 400.000.000 1.000.000.000 2.100.000.00 0 2012 Perdagangan Jasa Industri Perkebunan Pertanian Perikanan Jumlah JawaTimur 400.000.000 620.000.000 150.000.000 1.000.000.000 2.170.000.000 Kalimantan Barat 1.100.000.000 500.000.000 100.000.000 1.700 000 000 Lampung 1.500.000.000 000 000 Nusa Tenggara Barat 1.250.000.000 250.000.000 000 000 Kalimantan Selatan 700.000.000 500,000,000 Bali 700.000.000 300,000,000 000000 000 000 Jawa Barat 115.000.000 115000 000 Jumlah 5,650.000.000 2.170,000,000 250,000,000 1.000.000.000 115.000.000 9,185000000 15. Penyaluran Bina Lingkungan 2013 Pendidikan Sarana dar Korban Pelestarian Sarana Peningkatan Bantuan Jumlah dan Pelatihan Prasarana Umum Bencana Alam Alam Ibadah Kesehatan Sosial )Tengah 115.5 43.100.' DI Yogyakarta 894.015.772 516.640.285 276,365.250 2,212.724i 15

88.303,500 66.700.000 17950.000 193000.000 50.000.000 9.968.850 17.700.000 44830.500 ~ PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Sarana dan Sarana Peningkatan dan Pelatihan Prasarana Umu Bencana Alam Kesehatan Sosial 129590.000 309.504.901 31550,000 41975.000 512.619.901 Papua Bali Papua Barat Jawa Tengah 54676.925 22.500.000 69,620.000 149325.000 189.431.365 495.553.290 97075,000 76.358.000 48,902,000 45,525,000 41000.000 308.860.000 105466.000 41.984.000 165568.000 40.364.000 99,885.600 292 165 100 223.882.000 193.000.000 88.303.500 84.400.000 50.000.000 49.968.850 562.375.925 645.714,401 168.490.850 94.775.000 538.080.500 289.316.965 2.298 753 641 16. Tingkat Efektivitas Penyaluran Dana Pinjaman Kemitraan Jumlah Dana yang Tersedia Saldo Awal Tahun Alokasi Penyisihan Laba yang Diterima Penerimaan Pengembalian Pokok Pinjaman Jasa Administrasi Pinjaman Saldo Akhir Tahun Jumlah Dana yang Disalurkan Pinjaman Dana Pembinaan Kemitraan Jumlah Rasio Penyerapan Dana Jumlah Dana yang Disalurkan Jumlah Dana yang Tersedia Skor 2013 RP 367.543.861 94.518.125 7.321.863.461 559.044.752 8.342.970.199 2.100.000.000 177.344.800 2.277.344.800 27,30% 3 17. Tingkat Kolektibilitas Penyaluran Pinjaman Kolektibiltas Piutang Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah Piutang Mitra Binaan Rasio Kolektibilitas Piutang (=N.T/Nominal) Skor Nilai Bobot 2013 Kolektibilitas Nominal NT.* % RP 100 8.212.339.330 8.212.339.330 ~ 75 25 0 82.896.843 8.295.236.173 8.212.339.330 99,00% 3 *N. T. (Nilai Tertimbang) = nominal x nilai bobotkolektibilitas masingmasing kategon piutang 16

PT PERUSAHAAN PENGELOLA ASET (PERSERO) Untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013dan 2012 I 18. Peraturan Menteri Negara BUMN yang Berlaku untuk Tahun Buku 2013 Pada bulan Desember 2012 telah diterbitkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER20/MBU/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Nomor: PER05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Bina Lingkungan. Peraturan PER20/MBU/2012 ini mulai berlaku untuk tahun buku 2013. Beberapa ketentuan dalam PER05/MBU/2007 telah diubah, antara lain adalah penghapusan program Bina Lingkungan (BL) BUMN Peduli, yang sebelumnya diatur pada Pasal 11.c. PER05/MBU/2007. Pada bulan April 2013 telah diterbitkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: k S419/D5.MBU/2013 tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan PKBL: 1. Kebijakan PKBL harus memenuhi prinsip prinsip GCG. m 2. Kementerian sedang melakukan kajian pelaksanaan PK agar sesuai dengan tujuan pendirian BUMN. 3. Tahun 2013 tidak dilakukan pengalokasian dana PK dari laba tahun buku 2012 kecuali yang disepakati ~ melalui surat nomor S92/D5.MBU/2013. 4. Program BL BUMN dilakukan melalui pembebanan (dibiayakan) dalam RKAP seperti CSR. ~ fc Pada bulan Mei 2013 telah diterbitkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER 05/MBU/2013 tanggal 1 Mei 2013 tentang Koreksi terhadap sebagian dari peratusan sebelumnya PER 05/MBU/2007 dan PER20/MBU/2012 yaitu penambahan pasal 11 ayat (2) huruf e. nomor 7 dan 8 yaitu: Penambahan ruang lingkup Program BL BUMN no.7 Bantuan Transportasi untuk Buruh dan no.8 Bantuan social kemasyrakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan. Koreksi Peraturan PER05/MBU/2013 dengan bunyi Pasal II tentang perubahan waktu peluncuran Program BL BUMN Peduli yang belum selesai diperpanjang sampai dengan Juni 2013. Pada bulan Juni 2013 telah diterbitkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER 07/MBU/2013 tanggal 27 Juni 2013 tentang Koreksi Peraturan PER05/MBU/2013 dan PER05/MBU/2013 dengan mengganti bunyi pasal II tentang perubahan waktu peluncuran Program BL BUMN Peduli yang belum selesai diperpanjang sampai dengan Desember2013. Pada bulan September 2013 telah diterbitkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: _ PER08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 dengan merubah ketentuan Pasal 1 ayat (6) dan ayat (7) penjelasan sumber dana yang semula dari penyisihan bagian laba setelah pajak menjadi dana yang p> diperhitungkan sebagai biaya perusahaan, serta menghapus ayat (8) dan (9) tentang menghapus koordinasi dengan Menteri menjadi tanggung jawab BUMN yang bersangkutan dan penambahan pasal 9A serta ~> penghapusan Pasal 11 ayat (2) huruf e. no.7 tentang Bantuan Transportasi untuk Buruh. 19. Tanggung Jawab dan Otorisasi Penerbitan Laporan Keuangan W Pengelola Unit PKBL bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diotorisasi ** untuk terbittanggal 21 Pebruari 2014. W W _ 17