BAB I PENDAHULUAN. 28 Oktober 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya keterampilan membaca sangat memegang peranan penting

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan. terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. saling belajar dengan yang lain, baik komunikasi secara lisan maupun tertulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. wajib untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar. Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan di negara kita. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN. konkret; sejak bayi seorang anak yang hidup di lingkungan serigala, maka

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHAREDALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi dan interaksi dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agama Islam adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada

BAB I PENDAHULUAN. dipelajari dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis dan bahasa lisan. Variasi bahasa tulis tidak sedinamis variasi bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB III METODE PENELITIAN

ALTERNATIF PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SD/MI TERHADAP MATERI MEMBANDINGKAN PECAHAN SEDERHANA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kondisi pembelajaran awal siswa sebelum diterapkan metode pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan-kebijakan tersebut. Di awal kemerdekaan republik ini, dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. matematika sama halnya melatih pola inovatif dalam memecahkan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. siswa serta didukung oleh lingkungan belajar mengajar yang kondusif.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia terdidik sesuai dengan tuntutan jaman. adalah situasi yang mempengaruhi pertumbuhan individu.

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang mampu bersaing di dunia internasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa untuk menghadapi kehidupan di masyarakat dapat bertanggung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hesti Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa itu merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP bahwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. tingkat pertama (Madrasah Tsanawiyah). Aktivitas pembelajaran berjalan

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi menekankan pada kecakapan-kecakapan yang berguna untuk

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui Strategi Bimbingan Langsung Pada Siswa Kelas 1 SD Inpres 2 Lambunu

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MATERI GREETING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional 1, maka Pembelajaran bahasa

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum tersebut, guru diharapkan dapat menciptakan metode yang kreatif agar. siswa mudah memahami materi yang disampaikan guru.

globalisasi telah mengakibatkan dekadensi moral yang demikian hebat (Aziz. terlarang semakin dekat dengan kehidupan manusia dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup yang terus

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menguasai pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills),

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR DENGAN KEMAMPUAN BERPIDATO. Oleh: Erna Ikawati 1

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilahirkan manusia-manusia yang berkualitas yang akan membangun dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbahasa meliputi empat aspek dasar, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat mengungkapkan apa yang dipikirkanya, dinalar dan dirasakannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

SKRIPSI. Disusun Oleh: Mahbub Misbahudin NIM :

BAB I PENDAHULUAN. interaksi belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar

Bahasa Indonesia. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke:

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa

I. PENDAHULUAN. cara-cara berkomunikasi yang efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai. kemampuan pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting dikawasan Republik Indonesia. Pentingnya bahasa Indonesia bersumber pada ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Selain itu, juga didasarkan pada Undang-Undang Dasar RI yang menyatakan bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia 1. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi bangsa Indonesia. Namun, kini kurang terjaga keasliannya dan bentuk bakunya pun mengalami perubahan. Sebagai buktinya, banyak kalangan anak-anak, remaja, orang dewasa, dan orang tua yang telah mengubah bahasa bakumenjadi bahasa yang tidak baku. Contohnya adalah dengan mengubah bahasa baku mengapa menjadi ngapain, bagaimana menjadi gimana, aku menjadi gue, kamu menjadi loe, ibu menjadi nyokap, memikirkan menjadi mikirin, tidak menjadi enggak, sudah menjadi udah, dan lain sebagainya.dari pernyataan tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwasannya generasi muda dirasa masih kurang dalam menjaga keaslian bahasa Indonesia. Idealnya pembelajaran berbahasa yang baik tanpa mengabaikan keterarnpilan berbahasa yang lain adalah menitik beratkan pada kemampuan 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia: (Balai Pustaka, 1992), hal. 1 1

2 berbicara. Kemampuan berbicara dipandang memiliki peranan sentral dalam tujuan pembelajaran hahasa, karena hakikat helajar bahasa adalah belajar komunikasi, terutama komunikasi lisan. Demikian pula dengan hakekat pembelajaran Bahasa Indonesia. Hakikat pembelajaran Bahasa Indonesia ialah peningkatan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar secara lisan dan tulisan. Kemampuan berbicara juga dapat menunjang kemampuan berbahasa lainnya. Kemampuan berbicara juga wajib dipandang sebagai tolak ukur untuk menilai keberhasilan dalam pembelajaran bahasa. Cara menjaga keaslian bahasa Indonesia adalah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang mengikuti kaidah baku. Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan itulah yang merupakan bahasa yang benar. 2 Dalam hal ini, kemampuan berbicara sangat penting untuk ditingkatkan dalam praktik persekolahan, terutama di tingkat dasar. Hal tersebut dikarenakan berbicara merupakan kemampuan yang paling mendasar untuk jenjang Sekolah Dasar. Kemampuan berbicara siswa perlu ditingkatkan dengan cara melatih siswa untuk berbicara di depan teman sebangku atau teman-teman sekelasnya sejak anak masih duduk di bangku MI. Maka, anjuran agar berbahasa Indonesia dengan baik dan benar sangat penting. Oleh karena itu, untuk selalu menjaga dan melestarikan 2 Ibid,. hal. 19-20.

3 bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, maka sudah seharusnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi sehari-hari. 3 Banyak siswa masih belum mampu berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar mengindikasikan bahwa pembelajaran kemampuan berbicara di sekolah juga kurang berhasil kalau tidak mau dikatakan gagal. Nampak pada hasil belajar pada pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya komponen kemampuan berbicara belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Dari 20 siswa yang mengikuti pre-test hanya 6 siswa (30%) yang memperoleh nilai di atas 70, sedangkan 14 siswa (70%) masih memperoleh nilai di bawah 70. 4 Hal ini disebabkan karena, guru mendominasi proses pembelajaran dengan ceramah saja, sehingga masih belum munculnya keberanian siswa untuk melakukan diskusi. Disebabkan siswa lebih terbiasa dengan pembelajaran yang bersifat diberikan penjelasan selanjutnya mengerjakan tugas, serta guru kurang mengaktifkan siswa dengan membiasakan melatih kemampuan berbicara siswanya, karena saat proses pembelajaran guru lebih banyakmenjelaskan, siswa hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas dari materi yang telah diberikan. Selain itu, kurangnya penggunaan metode-metode oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia khusunya dalam peningkatkan kemampuanberbicara siswa.upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan metode yang dapat meningkatkan 3 Hasil Wawancara dengan Kepala MI, pada Hari Kamis, Tanggal 20 Maret 2014 Pukul 09.45-10.30 di MIN Jumba Kecamatan Amuntai Selatan. 4 Hasil Wawancara dengan Latifah, S.Pd.I Selaku Guru Kelas IV pada Hari Kamis, Tanggal, 27 Maret 2014, Pukul 09.45-10.30 di MIN Jumba.

4 kemampuan siswa dalam berbicara, diantara adalah dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Ada dua faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kemampuan siswa dalam berbicara, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal dipengaruhi oleh penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan keluarga dan masyarakat. Dalam proses komunikasi sehari-hari, banyak keluarga yang menggunakan bahasa ibu (bahasa daerah) sebagai bahasa percakapan di lingkungan keluarga. Kalaupun ada tokoh masyarakat yang menggunakan bahasa Indonesia, pada umumnya belum memperhatikan kaidah-kaidah berbahasa secara baik dan benar. Akibatnya, siswa tidak terbiasa untuk berbahasa Indonesia sesuai dengan konteks dan situasi tutur. Tujuan diskusi kelompok yaitu melatih peserta didik mengembangkan kemampuan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan, dan menampilkan bahasan, serta melatih peserta didik untuk berani berpendapat tentang suatu masalah sampai pada pemecahan suatu masalah. 5 Sejalan dengan pendapat tersebut, peneliti meyakini dengan menggunakan metode diskusi kelompok dapat peningkatkan keterapilan berbicara siswa khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV MIN Jumba Kecamatan Amutai Selatan. Penelitian akan dikatakan berhasil apabila, terjadi peningkatan antara hasil yang didapat dari observasi awal dengan hasil yang didapat setelah diberikan tindakan yang dilihat dari peningkatan hasil belajar pada tiap siklusnya. CV. Maulana 5 Sumantri Mulyani dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung :

5 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memilih lokasi penelitian di MIN Jumba. Penulis memilih MIN Jumba sebagai lokasi penelitian karena MI tersebut masih berada di daerah pedesaan, sehingga lingkungan tersebut sangat kondusif untuk penyelenggaraan proses pembelajaran. Selain itu, guru kelas IV di MIN Jumba tersebut kurang optimal dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Alasan dipilihnya siswa kelas IV MIN Jumba sebagai subjek penelitian karena pada kelas IV ini siswa sudah seharusnya diberikan bekal dan kemampuan berbicara. Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Kelas IV MIN Jumba dapat diketahui bahwa kelas IV adalah jenjang yang paling tepat untuk diberikan pengajaran kemampuan berbicara dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Selain itu, hal tersebut juga sebagai bekal untuk siswa ketika mereka di kelas selajutnya nanti. Karena di kelas yang lebih tinggi siswa banyak mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan strategi diskusi kelompok, sehingga pengajaran kemampuan berbicara siswa harus ditanamkan sejak siswa berada di kelas IV. Itulah sebabnya penulis melakukan penelitian dengan judul Meningkatkan Aspek Kemampuan Berbicara dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Diskusi Kelompok pada Siswa Kelas IV MIN Jumba Kecamatan Amutai Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diketahui bahwa untuk memudahkan dalam menentukan kaitannya dengan permasalahan yang lain, maka dapat diidentifikasi beberapa pokok permasalahan sebagai berikut:

6 1. Bahasa Indonesia adalah bahasa tanah air yang harus dikuasai oleh seluruh warga masyarakat Indonesia sebagai alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi antara satu orang dengan orang yang lainnya. Oleh karena itu, kemampuan berbicara perlu untuk ditingkatkan. 2. Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa diantaranya adalah strategi sosiodrama, think, pair, and share, pragmatik, dan salah satunya yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode diskusi kelompok. 3. Upaya meningkatkan kemampuan berbicara siswa tidak terlepas dari peran aktif siswa dan guru dalam proses pembelajaran. 4. Kemampuan berbicara siswa dapat dilihat dari kelancaran berbicara, intonasi, ketepatan pilihan kata, struktur kalimat, dan kontak mata. C. Rumusan Masalah Memperhatikan latar belakang masalah diatas, permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan menggunakan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan aspek kemampuan berbicara dalam pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV MIN Jumba Kecamatan Amuntai Selatan? D. Cara Memecahkan Masalah Rendahnya kemampuan siswa dalam aspek kemampuan berbicara ini mengakibatkan rendahnya kemampuan berbicara siswa kelas IV MIN Jumba

7 Kecamatan Amuntai Selatan yang harus diatasi dengan menggunakan metode diskusi kelompok. E. Hipotesis Tindakan Dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok dapat meningkatkan aspek kemampuan berbicara siswa kelas IV dalam Bahasa Indonesia. F. Tujuan Penelitian Adapun tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: Untuk menggambarkan meningkatkan aspek kemampuan berbicara dalam Bahasa Indonesia melalui metode diskusi kelompok siswa kelas IV MIN Jumba Kecamatan Amuntai Selatan. G. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi Guru a) Membantu guru memperbaiki pembelajaran Bahasa Indonesia aspek kemampuan berbicara siswa. b) Menumbuhkan rasa percaya diri guru. c) Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya 2. Manfaat bagi Siswa

8 a) Membantu siswa meningkatkan aspek kemampuan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. b) Meningkatkan rasa percaya diri siswa. c) Mengaktifkan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui diskusi kelompok untuk memperoleh hasil maksimal. 3. Manfaat bagi Madrasah a) Membantu Madrasah memperbaiki pembelajaran Bahasa Indonesia aspek kemampuan berbicara siswa. b) Sebagai bahan bagi Madrasah untuk merekomendasikan agar penggunaan metode diskusi kelompok diganakan dalam pembelajara Bahasa Indonesia di Madrasah. c) Sebagai khasanah perbendaharaan bahan bacaan di Madrasah dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya aspek kemampuan berbicara dalam Bahasa Indonesisa. H. Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut: Bab I Pendahuluan,terdiri atas: Latar Belakang Masalah. Identifikasi Masalah,Rumusan Masalah, Cara Memecahkan Masalah,Hipotesis Tindakan, Tujuan Penelitian,Mamfaat Penelitian,dan Sistematika Penulisan

9 Bab II Landasan teori yang memuat tentang: Pengertian Metode, macammacam metode,langkah-langkah penerapan metode diskusi kelompok Dan Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bab III Metode Penelitian yang meliputi: Setting (waktu dan Tempat) Penelitian, Siklus PTK, Subjek dan Objek Penelitian, Data dan Sumber Data, Teknik dan Alat Pengumpul Data, Indikator Kinerja, Teknik Analisis Data, Prosedur Penelitian dan Jadwal Penelitian. Bab IV Laporan hasil Penelitian yang meliputi: gambaran Umum Lokasi penelitian, Deskripsi Setting Penelitian, hasil Penelitian, dan pembahasan Bab V Penutup yang terdiri atas: simpulan dan saran-saran.