BEBERAPA FAKTOR PADA KEGIATAN PENGANGKUTAN TERHADAP KELUHAN SAKIT OTOT PINGGANG PADA KARYAWAN BAGIAN GUDANG PT.SUMBER MAKMUR TASIKMALAYA JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
As'Adi, et al, Hubungan Antara Karakteristik Individu dan Manual Material Handling dengan Keluhan...

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) DI PELABUHAN BENOA TAHUN 2015

Abstrak. Teknik Mengangkat Beban Berat dengan Keluhan Nyeri Otot Leher pada Pekerja Kuli Angkut di Gudang Bulog Mangkubumi dan Pamalayan

ABSTRAK PEKERJAAN JASA KULI ANGKUT DI PASAR BADUNG MENINGKATKAN RISIKO KELUHAN NYERI PUNGGUNG TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN UMUR DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN SAMUDERA BITUNG

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN LAUT MANADO

Kata kunci: Status Gizi, Umur, Beban Kerja Fisik, Keluhan Muskuloskeletal.

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia (Ferusgel,

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

Putri AS, Saftarina F, Wintoko R Faculty of Medicine of Lampung University

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PRESS DRYER UD. ABIOSO, BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

Dwi Bayu Retnaningtyas 1, Siti Harwanti 2, Nur Ulfah 3 Alumni 1, Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Unsoed 2-3

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

SKRIPSI. Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik pada Pengemudi Angkutan Kota di Terminal Ubung

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan,

BAB I PENDAHULUAN.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata kunci : Sikap Kerja, Keluhan Muskuloskeletal Disorder

HUBUNGAN ASUPAN GIZI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN KOMPUTER BORDIR DI KELURAHAN CILAMAJANG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

STUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA PEMBUATAN BATU BATA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kerja yang meliputi pencegahan dan pengobatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pemindahan dengan tenaga sendiri itu disebut manual material handling.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Nyeri Punggung Bawah, Umur, Masa Kerja, Lama Kerja, Pelabuhan

HUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI TANGAN SAAT MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI BAHU PADA SOPIR BUS DI KABUPATEN BOYOLALI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA BONGKAR MUAT BARANG PELABUAHAN NUSANTARA KOTA PARE-PARE TAHUN 2012

HUBUNGAN SIKAP KERJA ANGKAT-ANGKUT DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA KULI PANGGUL DI GUDANG BULOG SURAKARTA

HUBUNGAN TEKNIK ANGKAT BEBAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DI INDUSTRI PAVING BLOK DESA MEKARWANGI KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA 2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

BAB V PEMBAHASAN. yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back

GAMBARAN BEBAN KERJA BERDASARKAN DENYUT JANTUNG PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) PELABUHAN SAMUDERA BITUNG.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

PERBAIKAN WORKSTATION DI PT. YUSHIRO INDONESIA UNTUK MENGURANGI RESIKO KELUHAN MUSKULOSKELETAL

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KERJA SPS 2 DI PT. TIRTA INVESTAMA KLATEN

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

BAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas

PENGARUH BEBAN KERJA DAN UMUR TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA ANGKAT- ANGKUT DI P.B. CAHAYA INTAN KRUJON TOYOGO SRAGEN

ANALISA BEBAN KERJA PADA OPERATOR VISUAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DI PT. JAPPRO BATAM

MUSCULOSKELETAL DISORDERS. dr.fauziah Elytha,MSc

ADLN -PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

HUBUNGAN UMUR DAN MASA KERJA TERHADAP KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA PEKERJA PEMECAH BATU DI KELURAHAN CIBUNIGEULIS KOTA TASIKMALAYA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

NASKAH PUBLIKASI ADI OKANANTO J Disusun oleh :

I. PENDAHULUAN. Keluhan low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebaliknya kesehatan dapat mengganggu pekerjaan. Tujuan pengembangan ilmu dan

ABSTRAK INSIDENSI ASTHENOPIA PADA PEKERJA KOMPUTER DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII, BANDUNG TAHUN 2006

PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DIKALANGAN MAHASISWA LAKI-LAKI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Penjual Jamu Gendong

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN KEJADIAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA KARYAWATI BAGIAN PRODUKSI

Ira Purnasari, Paulina dan Salbiah Kastari Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA BURUH GENDONG DI PASAR BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA PENGRAJIN SONGKET DI DESA TALANG AUR KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

BAB V PEMBAHASAN. terbanyak pada usia 35 tahun sebanyak 76 responden (80.00%) dan

HUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI TANGAN SAAT MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI BAHU PADA SOPIR BUS DI KABUPATEN BOYOLALI

ABSTRACT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MEROKOK, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGRAJIN BATU AKIK DARI BEBERAPA TEMPAT DI KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang sering dilakukan oleh manusia Peter Vi, (2000) dalam Tarwaka

BAB I PENDAHULUAN I-1

terjadi karena kerja berlebihan (ougkverexertion) atau gerakan yang berulang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KELELAHAN OTOT TANGAN PADA TENAGA KERJA ANGKUT DI GUDANG LOGISTIK SUB DIVRE BULOG KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN MENGANGKAT BEBAN DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA PENGGERGAJIAN KAYU

Volume 2 No. 5 April 2016 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN INDEKS KESEGARAN KARDIOVASKULER PEGAWAI PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO

PENGARUH POSISI DUDUK TERHADAP KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA KARYAWAN BANK BRI CABANG TEBING TINGGI. Oleh : NURANNISA

BEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PRIMER PADA SUPIR TRUK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH DI PANGKALAN CV. TOTABUAN INDAH MANADO

Perbedaan Teknik Angkat Angkut Berdasarkan Metode Pelatihan Pada Pekerja Bongkar Muat di PT. Asih Tunggal Tasikmalaya Tahun 2014.

Sem inar N asional W aluyo Jatm iko II F TI U P N V eteran Jaw a Tim ur ANALISIS PEMINDAHAN MATERIAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PEKERJA DI BAGIAN WINDING PT. BMSTI SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TKBM DI PELABUHAN PEKANBARU TAHUN 2015

ABSTRAK PREVALENSI LOW BACK PAIN PADA TENAGA KERJA PERUSAHAAN PENGOLAHAN TEH PT. X DI KOTA GARUT

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung satu sama lain dari tiap-tiap bagian yang ada di dalamnya. Sistem

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KURSI DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MAHASISWA FK UNDIP LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas kerja akan tercapai jika semua komponen dalam

ANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN MANADO

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD CILACAP TAHUN

HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KURSI DAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MAHASISWA FK UNDIP

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014).

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Nyeri Pinggang Pada. Buruh Pemetik Cabe Di UD. Sri Kundari Kota Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak pekerjaan yang dilakukan dengan. menjadi lebih dominan yang dialami oleh pekerja. Di sisi lain, ternyata

Patria Asda 1, Ariana Sumekar 2, Yosef Fabianus Ngongo 3

Transkripsi:

BEBERAPA FAKTOR PADA KEGIATAN PENGANGKUTAN TERHADAP KELUHAN SAKIT OTOT PINGGANG PADA KARYAWAN BAGIAN GUDANG PT.SUMBER MAKMUR TASIKMALAYA JURNAL Oleh : Rika Supartini 094101018 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2013

BEBERAPA FAKTOR PADA KEGIATAN PENGANGKUTAN TERHADAP KELUHAN SAKIT OTOT PINGGANG PADA KARYAWAN BAGIAN GUDANG PT.SUMBER MAKMUR TASIKMALAYA. Oleh : RIKA SUPARTINI ABSTRAK Penerapan prinsip ergonomi pada sistem kerja angkat dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dari tenaga kerja agar dalam bekerja merasa aman, nyaman, sehat dan produktif sehingga kesehatan tenaga kerja dapat terwujud. Sumber Makmur bertanggung jawab atas pemenuhan serta pendistribusian tepung. Pendistribusian dilakukan dengan cara bongkar muat tepung dari dan kegudang penyimpanan menggunakan tenaga kerja manusia dengan cara mengangkat yang menimbulkan keluhan pada pekerja misalnya sakit pinggang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik individu umur, masa kerja,status gizi,pola hidup) pada pekerja bagian gudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya, Mengidentifikasi teknik angkut, frekuensi angkut, posisi angkut dan berat beban pada pekerja bagian gudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya, Mengidentifikasi keluhan nyeri pinggang (low back pain) pada bagian gudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan pendekatan case control sample sebanyak 54 orang, data di analisis dengan menggunakan uji chi-square. hasil memperlihatkan bahwa responden yang mengalami keluhan nyeri sebanyak orang atau sekitar 50%, dan yang tidak nyeri sebanyak orang atau sekitar 50%, Tidak ada hubungan antara Umur dengan keluhan sakit pinggang, dengan Nilai (p) sebesar 0,157 dimana > dari 0,05, Tidak ada hubungan antara Masa kerja dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilal (p) sebesar 1 dimana > dari 0,05, ada hubungan antara posisi angkut dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilai (p) sebesar 0,001 dimana < dari 0,05 denga OR= 10,00, ada hubungan antara Frekuensi angkut dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilai (p) sebesar 0,006 dimana < dari 0,05 dengan OR= 5,950, tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilai (p) sebesar 0,158 dimana > 0,005. Saran : Sebaiknya perusahaan memberitahukan kepada pekerja mengenai batasan berat beban yang dapat diangkat dalam satu kali angkat dan tidak membiarkan pekerja pengangkut tepung mengangkat beban lebih dari berat maksimum 55kg. Kata kunci : kegiatan mengangkat, sakit otot pinggang, gudang.

SOME OF THE FACTORS IN THE TRANSPORT ACTIVITIES OF A MUSCLE WAIST PAIN COMPLAIN IN THE WAREHOUSE S WORKERS PT.SUMBER MAKMUR TASIKMALAYA Oleh RIKA SUPARTINI ABSTRACT Application of ergonomics principles in the work of the lift is intended to safeguard the health and safety of workers in the work in order to feel safe, comfortable, healthy and productive workforce so that health can be realized. Sumber Makmur is responsible for the fulfillment and distribution of flour. The distribution was done by means of a flour unloading and storage to ware house by manual handling it s lead to complaints such as back pain in workers. The purpose of this study was to determine the relationship of the individual characteristics of age, years of service, nutritional status, lifestyle ) in the warehouse workers PT. Sumber Makmur Tasikmalaya, Identifying lifting techniques, lifting frequency, position and work loads in the warehouse workers PT. Sumber Makmur Tasikmalaya, Identifying complaints of low back pain at the warehouse PT. Sumber Makmur Tasikmalaya. This research was conducted using a survey method with the approach of case-control. sample of 54 people, the data were analyzed by chi - square test. Results showed that respondents who experienced pain by people, or about 50 %, are chooser from 70 population, There is no relationship between age with complaints of back pain, with value ( p=0.157), there is no relationship between the period of employment with back pain complaints, with value ( p=1), there is a relationship between the lifting position with back pain complaints, with a value of ( p=0.001,or=10,00), there is a relationship between the frequency of freight with back pain complaints, with a value ( p=0.006,or=5,950 ), there was no association between smoking and low back pain complaints, with a value of ( p=0.158 ). Suggestion Keywords : a company should inform to the workers about the weight limited for the take away in one time and do not let the workers for taking a flour more than 50kg. : lifting activity, low back pain, ware house.

PENDAHULUAN Latar Belakang PT. Sumber Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi tepung. Pendistribusian tepung tersebut dilakukan dengan cara bongkar muat barang ke gudang penyimpanan dengan menggunakan tenaga kerja manusia dengan cara mengangkut barang tersebut secara manual, dengan jumlah pekerja bongkar muat sebanyak 70 orang. Metode kerja yang dilakukan pekerja yakni mengangkat barang dari truk dengan cara dipanggul di atas pundak dan mengangkat barang dari lantai dengan frekuensi pengangkutan yang cukup banyak. Masa keda pekerja bongkar muat barang antara 2-10 tahun dengan umur para pekerja antara 23-50 tahun. Berdasarkan hasil survey awal para pekerja digudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya para pekerja pengangkut barang dengan frekuensi angkut yang terns menerus setiap orang mengangkat rata-rata 75kg barang. Metode kerja yang dilakukan pekerja yakni mengangkat barang dari truk dengan cara di panggul di atas pundak dan mengangkat barang dari lantai dengan frekuensi pengangkatan yang cukup banyak. Berdasarkan hasil wawancara kepada 20 orang responden yakni ditemukan keluhan berupa rasa nyeri dan ngilu pada tulang belakang yang dialami oleh semua responden tersebut yaitu sebanyak 20 orang atau sama dengan. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan frekuensi angkut dengan rasa sakit pada otot pinggang. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul : BEBERAPA FAKTOR PADA KEGIATAN PENGANGKUTAN TERHADAP KELUHAN SAKIT OTOT PINGGANG PADA KARYAWAN BAGIAN GUDANG PT. SUMBER MAKMUR TASIKMALAYA. Tujuan Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pengangkutan berat beban barang terhadap rasa sakit pada otot pinggang (low back pain) karyawan bagian gudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya. Tujuan khusus penelitian ini diantaranya : 1. Mengidentifikasi karakteristik individu (umur, masa kerja, status gizi, pola hidup) pada pekerja bagian gudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya. 2. Mengidentifikasi teknik angkut, frekuensi angkut, posisi angkut dan berat

beban pada pekerja bagian gudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya 3. Mengidentifikasi keluhan nyeri pinggang (low back pain) pada bagian gudang PT. Sumber Makmur Tasikmalaya. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode case control atau kasus control adalah suatu penelitian (survei) analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospective. Dengan kata lain, efek (penyakit atau status kesehatan) di identifikasi pada saat ini, kemudian resiko diidentifikasi ada atau terjadinya pada waktu yang lalu.(notoatmodjo : 2010 : 41 ) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hubungan umur pekerja dengan keluhan sakit pinggang pengangkut bagian gudang PT. Sumber Makmur Kota Tasikmalaya 2013 Keluhan sakit pinggang Umur Nyeri normal pinggang 20 14 Tua 58,8% 41,2% 7 13 Muda 35,0% 65,0 Signifikan (p) 0,159 50.0% 50.0% 34 100,0% 20 54 100.0% Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa jumlah kasus responden tua yang mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 20 orang (58,8%), dan responden muda mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 7 orang (35,0%).didapat berdasarkan uji chi-square di peroleh angka probabilitas (p) sebesar 0,159 dimana > 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada hubungan antar umur dengan keluhan sakit pinggang pada pekerja pengangkut bagian gudang PT. Sumber makmur

Tasikmalaya. Chafin ( 1979 ) dan Gue et.al ( 1995 ) menyatakan bahwa pada umumnya keluhan otot skeletal mulai dirasakan pada usia kerja, yaitu 25-65 tahun. Keluhan pertama biasanya dirasakan pada umur 35 tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya umur. Hal ini terjadi karena pada umur setengah baya kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun sehingga resiko terjadinya keluhan otot meningkat. Sedangkan berdasarkan pernyataan Budiono (2003) di atas yang menyatakan bahwa pertambahan umur menurunkan kapasitas fisik / kemampuan fungsional yang dapat meningkatkan resiko nyeri punggung bawah dan terjadi pada saat seseorang berumur 40 tahun keatas. Jika di sesuaikan dengan jumlah responden yang berumur dibawah 40 tahun dilapangan adalah berjumlah 16 orang responden yaitu berumur 25-37 tahun yang masih tergolong usia muda dan memiliki kesegaran jasmani dan kekuatan fisik yang masih kuat. Hasil penelitian ini sejalan dengan Martini ( 2009 ) menyatakan bahwa, hasil uji statistik menujukan bahwa umur tidak berhubungan dengan kejadian nyeri punggung bawah. 2. Hubungan kebiasaan merokok pekerja dengan keluhan sakit pinggang pengangkut bagian gudang PT. Sumber Makmur Kota Tasikmalaya 2013 Keluhan sakit pinggang Kebiasaan Nyeri merokok Normal pinggang 10 4 >20 batang/hari 71,4% 28,6% 11-20 13 19 batang/hari 40,6% 59,4 4 4 <10 batang/hari 50,0% 50,0% Signifikan (p) 0,158 50.0% 50.0% 14 100,0% 32 100,0% 8 100,0% 54 100.0%

Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa jumlah kasus responden kebiasaan merokok >20 batang/hari yang mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 10 orang (71,4%), responden mempunyai kebiasaan merokok 11-20 batang/hari yang mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 13 orang (40,6%), dan responden mempunyai kebiasaan merokok <10 batang/hari yang mengalami sakit pinggang sebanyak 4 orang (50,0%). didapat berdasarkan uji chi-square di peroleh angka probabilitas (p) sebesar 0,158 dimana > 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada hubungan antar kebiasaan merokok dengan keluhan sakit pinggang pada pekerja pengangkut bagian gudang PT. Sumber makmur Tasikmalaya. Nikotin dalam rokok dapat membatasi aliran darah ke cakram yang melindungi tulang dan meningkatkan laju perubahan degenerative. Merokok juga mengurangi penyerapan kalsium dan mencegah pertumbuhan tulang baru, sebuah studi menyatakan bahwa seorang perokok memiliki 2 kali lipat resiko keluhan sakit pinggang dan resiko patah tulang osteoporosis akibat dibanding dengan orang yang bukan perokok. ( mayasari:2012 ). Menurut Yasin A (residen ortopedi & traumatologi univ. airlangga) Mekanisme merokok sehingga menyebabkan nyeri pinggang sampai sekarang belum diketahui dengan pasti. Walaupun beberapa peneliti ada yang menunjukan hubungan positif antara kebiasaan merokok dengan terjadinya sakit pinggang.namun mekanisme pasti belum teruji dalam penelitiaan prospektif jangka panjang.

3. Hubungan frekuensi mengangkat pekerja dengan keluhan sakit pinggang pengangkut bagian gudang PT. Sumber Makmur Kota Tasikmalaya 2013 Keluhan sakit pinggang Frekuensi Nyeri mengangkat Normal pinggang 21 10 18kali/jam 67,7% 32,3% 6 17 <18kali/jam 26,1% 73,9% Signifikan (p) 0,006 OR 5,950 50.0% 50.0% 31 100,0% 23 100,0% 54 Tabel 4.10 9 memperlihatkan bahwa jumlah responden kasus dengan frekuensi mengangkat 18kali/jam yang mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 21 orang (67,7%), dan responden dengan frekuensi mengangkat <18kali/jam yang mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 6 orang (26,1%). didapat berdasarkan uji chi-square di peroleh angka probabilitas (p) sebesar 0,006 dimana < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antar frekuensi mengangkat dengan keluhan sakit pinggang pada pekerja pengangkut bagian gudang PT. Sumber makmur Tasikmalaya dengan nilai OR = 5,950 artinya responden dengan frekuensi angkut banyak beresiko 5,950 kali terkena sakit pinggang.faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya nyeri punggung ( back injury ) adalah arah beban yang akan diangkat dan frekuensi aktifitas pemindahan. Pada kasus diatas masyarakat harus sadar bahwa pada usia menengah ( 40 tahun ) merupakan usia yang berpeluang besar untuk mendapatkan resiko ini. Namun demikian kaum muda diharapkan berhati-hati dalam mengangkat beban secara berulang (repetitive) (Nurmianto, 2008:152). Menurut Selviana ( 2006 )

menyatakan, bahwa ada hubungan yang signifikan antara frekuensi angkat dengan nyeri pinggang. Hal ini disebabkan oleh frekuensi yang diangkat sering dan beban yang diangkat berat faktor lain yang mempengaruhi yaitu cara angkat dan teknik yang dilakukan oleh pekerja itu salah. 4. Hubungan masa kerja pekerja dengan keluhan sakit pinggang pengangkut bagian gudang PT. Sumber Makmur Kota Tasikmalaya 2013 Keluhan sakit pinggang Masa kerja Nyeri pinggang Normal >5 tahun 13 14 48,1% 51,9% 5 tahun 14 13 51,9% 48,1% 50.0% 50.0% Signifikan (p) 1 54 Tabel 4.11 memperlihatkan bahwa jumlah responden kasus dengan masa kerja >5 tahun yang mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 13 orang (48,1%), dan responden dengan masa kerja 5 tahun yang mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 14 orang (51,9%). didapat berdasarkan uji chi-square di peroleh angka probabilitas (p) sebesar 1 dimana > 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada hubungan antar masa kerja dengan keluhan sakit pinggang pada pekerja pengangkut bagian gudang PT. Sumber makmur Tasikmalaya. Masa kerja merupakan akumulasi aktivitas kerja seseorang yang dilakukan dalam jangka waktu panjang. Apabila aktivitas tersebut dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu bertahun-tahun tentunya dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Pekerja yang mengangkat

dan membawa beban berat setiap hari, maka tulang belakangnya akan mengalami terus penekanan sehingga lama kelamaan sikap tubuhnya akan berubah. Perubahan ini terjadi sebagai akibat dari kebiasaan mereka bertumpu saat membawa beban. Cara bekerja dalam waktu lama dengan sikap yang salah, dapat menyebabkan nyeri pinggang yang kronis ( Tobing, 1996 ). Hasil ini sejalan dengan penelitian Martini ( 2009 ) pada penjual jamu gendong bahwa tidak ada hubungan antara masa kerja dengan nyeri punggung bawah. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Boshuizen yang melaporkan bahwa responden dengan masa kerja lebih dari 5 tahun mempunyai resiko lebih tinggi terpapar nyeri punggung bawah dibandingkan dengan responden dengan masa kerja kurang dari 5 tahun. 5. Hubungan posisi mengangkat pekerja dengan keluhan sakit pinggang pengangkut bagian gudang PT. Sumber Makmur Kota Tasikmalaya 2013 Posisi angkut Keluhan sakit pinggang Nyeri pinggang Normal Tidak ergonomis 21 7 28 75,0% 25,0% ergonomis 6 20 26 23,1% 76,9% 54 50.0% 50.0% Signifikan (p) 0,001 OR 10.00 Tabel 4.12 memperlihatkan bahwa jumlah responden kasus dengan posisi angkut tidak ergonomis yang mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 21 orang (75,0%), dan responden dengan posisi angkut ergonomis yang mengalami keluhan sakit pinggang sebanyak 6 orang (20%). didapat berdasarkan uji chi-square di peroleh angka

probabilitas (p) sebesar 0,00 dimana < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antar posisi mengangkat dengan keluhan sakit pinggang pada pekerja pengangkut bagian gudang PT. Sumber makmur Tasikmalaya dengan nilai OR= 10.00 artinya responden dengan posisi angkut tidakergonomis beresiko 10.00 kali terkena sakit pinggang. Menurut Nurmianto ( 2008 : 181 ) menyatakan bahwa, ada tiga macam kategori posisi angkat, antara lain : Dari permukaan lantai ke ketinggian genggaman tangan, Dari ketinggian genggaman tangan ke ketinggian bahu, Dari ketinggian bahu ke maksimum jangkauan tangan vertikal. Menurut Martini ( 2009 ) menyatakan bahwa, posisi kerja yang salah dan dipaksakan dapat menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien. Dalam jangka waktu panjang dapat menyebakan gangguan fisik dan psikologis dengan keluhan yang dirasakan pada punggung. KESIMPULAN 1. Sebagian besar pekerja yaitu 34 orang termasuk kategori usia tua. Rentan usia pekerja 23-50 tahun 2. Masa kerja baru dan lama jumlahnya sama masing-masing orang. Rentang masa kerja 2-10 tahun 3. Sebagian besar posisi angkut pekerja yaitu 28 orang termasuk kategori tidak ergonomis. 4. Sebagian besar pekerja yaitu 31 orang termasuk kategori banyak. Rentang frekuensi angkut 12-32. 5. Kebiasaan merokok berat pekerja yaitu 14 orang. Dengan kategori bukan perokok, merokok ringan, seclang, dan berat 6. Tidak ada hubungan antara Umur dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilai ( p ) sebesar 0,157 dimana > dari 0,05 7. Tidak ada hubungan antara Masa kerja dengan keluhan sakit pinggang,

dengan nilai (p) sebesar 1 dimana > dari 0,05 8. ada hubungan antara posisi angkut dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilai ( p ) sebesar 0,001 dimana < dari 0,05 denga OR= 10,00 9. ada hubungan antara Frekuensi angkut dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilai (p) sebesar 0,006 dimana < dari 0,05 dengan OR= 5,950 10. tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan keluhan sakit pinggang, dengan nilai (p) sebesar 0,158 dimana > 0,005 SARAN Bagi perusahaan Sebaiknya perusahaan memberitahukan kepada pekerja mengenai batasan berat beban yang dapat diangkat dalam satu kali angkat dan tidak membiarkan pekerja pengangkut tepung mengangkat beban lebih dari maksimum 55kg. Bagi pekerja Sebaiknya pekerja jangan mengangkat beban lebih dari 55kg. dan mengetahui teknik angkut yang baik.