The results showed that potato was able to stablize blood sugar levels in diabetic rats compared to white rice.

dokumen-dokumen yang mirip
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

Richa Yuswantina, Sikni Retno K., Adi Nofiana Indarwati. ABSTRACT

UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL SEMUT JEPANG (Tenebrio Sp.) PADA TIKUS PUTIH GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ALOKSAN

The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi

Berdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh

Dewi Luksri Anjaniwati, Richa Yuswantina, Sikni Retno K. ABSTRACT

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-21, Diabetes Melitus menjadi salah satu ancaman utama bagi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP PENGHAMBATAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFEK ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK KULIT BATANG SAGA TELIK (ABRUS PRECATORIUS LINN.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN ALLOXAN

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora caulis) TERHADAP GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR Swiss Webster YANG DIINDUKSI ALOKSAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK AIR DAUN BUNGUR (LAGERSTROEMIA SPECIOSA [L.] PERS) PADA TIKUS DIABETES ALOKSAN LARISSA HINDARTO

ABSTRAK. Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa Delima.dr., M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.

Pembimbing I : Dr. Diana K Jasaputra, dr,m Kes Pembimbing II: Adrian Suhendra, dr, SpPK, M Kes

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN WARU

UJI EFEK EKSTRAK DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR ARTIKEL

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra Gaertn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

Bab IV Hasil dan Pembahasan

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet

AKTIVITAS ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) memperkirakan secara global PTM

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KAMBOJA (Plumeria. acuminata ait) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA

4. PEMBAHASAN 4.1. Formulasi Cookies

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

UJI EFEK ANTIDIABETES OLEUM AZADIRACHTAE SEMEN PADA TIKUS PUTIH JANTAN DENGAN INDUKSI ALOKSAN OLEH: LINDA KUSUMAWATI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, pola penyakit bergeser dari

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2007, diperoleh bahwa penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia tahun di daerah perkotaan

ADRIANTA KETUT AGUS*, I GUSTI AGUNG AYU KUSUMA WARDANI* Akademi Farmasi Saraswati Denpasar, Jalan Kamboja No 11 A, Denpasar, Indonesia

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BERAS MERAH TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIBERI BEBAN GLUKOSA

ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL BATANG BRATAWALI (TINOSPORAE CAULIS) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR BALB/C YANG DIINDUKSI ALOKSAN

mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG JAGUNG DENGAN SUPLEMENTASI TEPUNG TEMPE TERHADAP KADAR GULA DARAH TIKUS WISTAR DIABETES MELLITUS

I. PENDAHULUAN. Diabetes Melitus disebut juga the silent killer merupakan penyakit yang akan

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK GULA PUTIH, ASPARTAM, BROWN SUGAR, GULA AREN, DAN STEVIA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% KULIT BATANG POHON SALAM

Mahesti Utami Mona P. Wowor Christi Mambo.

AGNES PUSPITASARI PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALASURABAYA

ABSTRAK EFEK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ALOKSAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. progresif, ditandai dengan kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia) terus

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat

THE EFFECT OF 70% ETHANOL EXTRACT OF PURPLE SWEEET POTATO

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya terjadi peningkatan penyakit metabolik. Penyakit metabolik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

UJI ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Eugenia polyantha)

EDWARD WYENANTEA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup dari pasien DM sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jumlah penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia menurut World Health

Tingkat Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Yessy Mardianti Sulistria

Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

ABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes Pembimbing II: Ellya R.D, dr., M.Kes

KARAKTERISTIK PENDERITA DM RAWAT INAP DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2009 s.d. 31 DESEMBER Oleh: RONY SIBUEA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 230 juta. Angka ini akan mengalami kenaikan sebesar 3% atau bertambah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hormon insulin. Insulin merupakan hormon yang mengatur metabolisme. dalam tubuh menimbulkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OLEH: VEROS ALVARIS YUSTAKI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1,5 juta kasus kematian disebabkan langsung oleh diabetes pada tahun 2012.

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

PERBANDINGAN EFEK EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG DAYAK

BAB I PENDAHULUAN. diatas atau sama dengan 126 mg/dl (Misnadiarly, 2006). Gangguan. jaringan tubuh. Komplikasi DM lainnya adalah kerentanan terhadap

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena diabetes mencapai orang per tahun. (1) diabetes mellitus. Sehingga membuat orang yang terkena diabetes mellitus

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data WHO (2000), 57 juta angka kematian di dunia setiap

EFEK EKSTRAK ETANOL ALSTONIA SCHOLARIS (KULIT KAYU PULAI) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan tanaman obat dan rempah telah berlangsung sangat lama

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

santalin, angolensin, pterocarpin, pterostilben homopterocarpin, prunetin (prunusetin), formonoetin, isoquiritigenin, p-hydroxyhydratropic acid,

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN KALSIUM DAN VITAMIN D3 TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK

Transkripsi:

The Effects Of Dietary Red Sweet Potato, Potato, Cowpea, and White Rice On Blood Sugar Levels Of Diabetic Rats Induced Alloxan Richa Yuswantina, Sikni Retno Karminingtyas, Zaeni Azis ABSTRACT The right diet is a fundamental element in the treatment of patients with diabetes mellitus, giving the right diet and regular appropriate with the recommendation, diabetes mellitus will not cause further complications. The aim of the research was to determine the effects of dietary red sweet potato, potato, cowpea, and white rice. Purely experimental research used 30 alloxan-induced rats. Diabetic rats fed a diet of sweet potato, potato, cowpea, and white rice for 15 days and measured blood sugar levels with glukotest every 3 days. The data obtained were tested by Kruskall-Wallis and Mann-Whitney. The results showed that potato was able to stablize blood sugar levels in diabetic rats compared to white rice. Further research needs to be done using the same formulation of nutrients in animal trials on the feed diet effects and carbohydrate foods on blood sugar levels stability. Keywords : red sweet potato, potato, cowpea, white rice, diabetic dietary, blood sugar levels.

Efek Diet Ubi Jalar Merah, Kentang, Kacang Tunggak, dan Beras Putih Terhadap Kadar Gula Darah Tikus Diabetik Diinduksi Aloksan Richa Yuswantina, Sikni Retno Karminingtyas, Zaeni Azis INTISARI Diet yang tepat merupakan unsur fundamental dalam penanganan pasien diabetes melitus, pemberian diet yang tepat dan teratur sesuai dengan anjuran, penyakit diabetes melitus tidak akan menimbulkan komplikasi yang lebih lanjut. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui efek dari diet ubi jalar merah, kentang, kacang tunggak, dan beras putih. Penelitian eksperimental murni digunakan 30 ekor tikus yang diinduksi aloksan. Tikus diabetik diberi diet ubi jalar merah, kentang, kacang tunggak, dan beras putih selama 15 hari dan diukur kadar gula darah dengan glukotest tiap 3 hari sekali. Data yang didapat diuji dengan kruskall-wallis dan Mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kentang mampu menstabilkan kadar gula darah pada tikus diabetik dibandingkan dengan beras putih. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan formulasi zat gizi yang sama pada hewan uji tentang pengaruh pakan diet dan makanan berkarbohidrat terhadap stabilitas kadar gula darah. Kata kunci : ubi jalar merah, kentang, kacang tunggak, beras putih, diet diabetik, kadar PENDAHULUAN gula darah. Menurut data WHO (World Health Organization), Indonesia menempati urutan ke empat terbesar dalam jumlah penderita diabetes melitus di dunia setelah Amerika Serikat, India, dan Cina. Jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 mendatang (Elysa, 2011). Pengaturan makan merupakan pilar utama dalam pengelolaan diabetes melitus, namun penderita diabetes melitus sering memperoleh sumber informasi yang kurang tepat yang dapat merugikan penderita tersebut seperti penderita tidak lagi menikmati makanan kesukaan mereka, sebenarnya anjuran makan pada penderita diabetes melitus sama

dengan anjuran makan sehat umumnya yaitu makan menu seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing penderita diabetes melitus (Sibarani, 2010). Ketaatan diet merupakan kepatuhan seseorang dalam melakukan diet sesuai dengan aturan yang berlaku. Oleh karena itu diet yang tepat masih merupakan unsur fundamental dalam penanganan pasien diabetes melitus, sebab dengan pemberian diet yang tepat dan teratur sesuai dengan anjuran, kemungkinan penyakit diabetes melitus tidak akan menimbulkan komplikasi yang lebih lanjut. Sehingga bila penderita diabetes melitus taat dengan dietnya maka komplikasi dari diabetes melitus dapat diminimalkan, sebaliknya jika penderita diabetes melitus tidak taat dengan diet yang sesuai dengan anjuran, maka komplikasi yang lebih lanjut dari penyakit diabetes melitus akan dapat dialami oleh penderita tersebut (Almatsier, 2007). Salah satu dari diet yang penting adalah menjaga kebutuhan glukosa yang seimbang, dan Indeks Glisemik (IG) dalam makanan mempengaruhi kenaikan kadar gula dalam darah. Ubi jalar memiliki Indeks Glisemik (IG) 61, kentang 63, kacang tunggak 51, dan beras putih 86. Tingginya kandungan gizi dan rendahnya Indeks Glisemik (IG) pada ubi jalar merah, kentang, dan kacang tunggak dibandingkan dengan beras putih sebagai makanan pokok, yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian tentang efek diet ubi jalar merah, beras putih, kentang, dan kacang tunggak terhadap tikus diabetik diinduksi aloksan. BAHAN DAN CARA Alat Alat yang digunakan meliputi alat pemeliharaan tikus, timbangan elektrik, blender, glukotest, spuit, skalpel (silet), ayakan nomor 30 mesh, beker glass, gelas ukur, labu takar, batang pengaduk dan oven. Bahan Tepung ubi jalar merah, tepung kentang, tepung kacang tunggak, dan tepung beras putih, ransum pembuat pangan tikus, aloksan, aquadest, NaCl, metformin, wistar, jenis jantan dengan berat 180-200 gram.

Cara Penelitian Determinasi tanaman dilakukan untuk memperoleh kepastian bahwa tanaman yang akan digunakan pada penelitian ini berasal dari tanaman yang dimaksud. Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Semarang. Pada penelitian tentang efek diet ubi jalar merah, kentang, kacang tunggak, dan beras putih terhadap KGD ( kadar gula darah) tikus diabetik diinduksi aloksan ini, kali pertama yang dilakukan adalah mengadaptasikan tikus selama 7 hari untuk menyesuaikan kondisi tikus dengan lingkungan yang dilakukan untuk penelitian. Setelah adaptasi dilakukan pengukuran KGD awal dengan menggunakan glukotest. Kadar gula darah awal adalah KGD awal sebelum tikus diberi perlakuan apapun (setelah adaptasi). Fungsi dari pengukuran ini adalah untuk mengetahui bahwa tikus berada dalam kondisi KGD normal. Tikus dengan KGD normal kemudian diinduksi aloksan secara intraperitoneal dengan dosis 125 mg/kg BB untuk membuat tikus menjadi diabetik. Aloksan memberikan efek dengan cara menginduksi pengeluaran ion kalsium dari mitokondria yang mengakibatkan proses oksidasi sel terganggu. Keluarnya ion kalsium dari mitokondria ini mengakibatkan gangguan homeostasis yang merupakan awal dari matinya sel β-pankreas (Suharmiati, 2003). Apabila sel β-pankreas rusak, maka sekresi insulin terganggu yang mengakibatkan metabolisme glukosa juga akan terganggu, sehingga glukosa bebas dalam darah yang menyebabkan kandungan glukosa dalam darah tinggi. Setelah 3 hari penginduksian, tikus diukur KGD dengan glukotest untuk memastikan bahwa tikus sudah diabetik. Tikus yang sudah diabetik dengan KGD > 97,89 mg/dl selanjutnya diberi metformin secara per oral untuk menurunkan KGD kembali ke batas normal. Sehari setelah pemberian metformin, tikus diukur KGD lagi sebagai data H 0 (KGD normal setelah pemberian metformin). Bila KGD sudah normal, kemudian baru diberi diet ubi jalar merah, kentang, kacang tunggak dan beras putih. Selama pemberian diet, KGD diukur tiap 3 hari sekali selama 15 hari. HASIL Pada pengukuran KGD selama 15 hari didapatkan hasil rata-rata dan hasil uji Mann-Whitney yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel I. Hasil Rata-rata Kadar Gula Darah Kelompok Perlakuan Mean ± SD Pakan Standar 100 ± 8,075 Ubi Jalar Merah 98,83 ± 5,269 Kentang 90,67 ± 3,445 Kacang Tunggak 93 ± 5,692 Beras Putih 104,5 ± 9,752 Tabel II. Hasil Uji Mann-Whitney Diet Diabetik Kelompok Perlakuan Sig. Keterangan I vs II 0,197 Berbeda tidak bermakna I vs III 0,043 Berbeda bermakna I vs IV 0,035 Berbeda bermakna I vs V 0,332 Berbeda tidak bermakna II vs III 0,037 Berbeda bermakna II vs IV 0,053 Berbeda tidak bermakna II vs V 0,198 Berbeda tidak bermakna III vs IV 0,105 Berbeda tidak bermakna III vs V 0,036 Berbeda bermakna IV vs V 0,036 Berbeda bermakna Keterangan : Sig. < 0,05 : berbeda bermakna III : diet kentang Sig. > 0,05 : berbeda tidak bermakna IV : diet kacang tunggak I : pakan standar V : diet beras putih II : diet ubi jalar merah

PEMBAHASAN Dengan melihat hasil uji Mann-Whitney di atas dapat diketahui bahwa ada perbedaan antara diet beras putih dengan kentang dan kacang tunggak. Salah satu faktor penyebab perbedaan KGD antar diet ini dikarenakan perbedaan kandungan karbohidrat dan kalori dari tiap bahan diet per 100 g. Dalam 100 g, beras putih mengandung karbohidrat 78,9 g dan 360 kkal, kentang mengandung karbohidrat 15,9 g dan 70 kkal, kacang tunggak mengandung karbohidrat 21 g dan 115 kkal. Perbedaan kandungan ini menyebabkan KGD dalam darah juga berbeda sehingga efek stabilisasi KGD kentang dan kacang tunggak lebih baik dibandingkan dengan beras putih. Faktor lain adalah tinggi rendahnya indeks glisemik (IG) pada makanan. IG adalah skala yang diberikan pada makanan tertentu berdasarkan seberapa cepat makanan tersebut meningkatkan KGD, skala yang digunakan adalah 0-100. IG disebut rendah jika skala < 50, sedang 50-70, dan tinggi > 70. Beras putih memiliki Indeks Glisemik (IG) 86, kentang 63, dan kacang tunggak 51 (Rafanani, 2013). Sedangkan diet ubi jalar merah dan beras putih memiliki efek yang hampir sama dalam menjaga kestabilan KGD. Ubi jalar merah mengandung karbohidrat 27,9 g dan 123 kkal, beras putih mengandung karbohidrat 78,9 g dan 360 kkal. Untuk Indeks Glisemik (IG), ubi jalar merah memiliki IG 61 dan beras putih 86. Kandungan karbohidrat dan jumlah kalori dalam 100 g pada ubi jalar merah dan beras putih ada perbedaan dalam jumlah yang banyak, yaitu > 50%, namun untuk IG, tidak terdapat perbedaan banyak. Sehingga perbedaan dalam menstabilkan KGD tidak signifikan antara diet ubi jalar merah dan beras putih. Dari hasil penelitian diet diatas dapat diketahui bahwa makanan yang memiliki IG tinggi tetapi tidak mengandung banyak karbohidrat, tidak akan banyak dampaknya pada gula darah. Indeks Glisemik memiliki pengaruh dalam KGD, namun kandungan karbohidrat juga mempunyai peran dalam tinggi rendahnya KGD. Sehingga dapat dikatakan bahwa IG tinggi belum tentu menyebabkan KGD tinggi, karena KGD tinggi juga dipengaruhi dengan kandungan karbohidrat yang ada dalam makanan. KESIMPULAN 1. Pemberian diet memberikan efek pada kadar gula darah tikus diabetik. 2. Kemampuan menstabilkan kadar gula darah terdapat perbedaan antar diet diabetik. 3. Kentang lebih mampu menstabilkan kadar gula darah dibandingkan dengan ubi jalar merah, kacang tunggak dan beras putih.

4. Diet diabetik yang paling efektif adalah kentang. 5. Rata-rata fluktuasi kadar gula darah selama pemberian diet ubi jalar merah, kentang, SARAN kacang tunggak, dan beras putih < 20 mg/dl. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan formulasi zat gizi yang sama pada hewan uji tentang pengaruh pakan diet dan makanan berkarbohidrat terhadap stabilitas kadar gula darah. UCAPAN TERIMA KASIH Dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit kendala yang penulis hadapi. Atas bantuan, arahan dan motivasi yang senantiasa diberikan selama ini, dengan segala kerendahan hati penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh staff farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Elysa, 2011, Uji Efek Eksktrak Etanol Biji Jengkol terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang diinduksi Aloksan, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Medan. Sibarani, R., 2010, Tinjauan Pola Makan pada Penderita Diabetes Melitus Rawat Jalan di RSU Dr Pirngadi Medan, Skripsi, FKM Universitas Sumatera Utara, Medan. Almatsier, S., 2007, Penuntun Diet, 137-139, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Rafanani, B., 2013, Pola Makan Sehat dan Cerdas Bagi Penderita Diabetes, 19, Penerbit Araska, Yogyakarta.