[ SIDa.F53 ] PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PERTANIAN BERBASIS LAHAN GAMBUT DALAM PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KAB. KATINGAN Ir. Suhandojo, MSi Ir. Abd. Aziz Wasil; Prof. Ir, Maryadi, MA; Dimas Januar, ST. Msi; Agung Wiratmoko, ST BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012
LATAR BELAKANG Kab. Katingan terbentuk tahun 2002 dg jumlah penduduk akhir th 2010 sebanyak 148.064 jiwa dengan 37.540 rumah tangga. Terdiri dari 13 Kec., 154 Desa dan 7 Kelurahan, beribukota di kota Kasongan (kecamatan Katingan Hilir). Struktur ekonomi didominasi 4 sektor, yaitu: pertanian (40%), jasa (18%), transportasi dan komunikasi (13%), dan ind. pengolahan (9%). RPJMD 2008-2013, memuat visi Katingan (menjadi) Pusat Produksi dan Perdagangan Rotan Indonesia. Rotan menjadi ikon Katingan. Tahun 2009, IPM (indeks pembangunan manusia) sebesar 72,33, menduduki peringkat 10 dari 14 Kabupaten / Kota di Prov. Kalimantan Tengah. Pengembangan Rotan saat terkendala deglarangan ekspor rotan asalan dan setengah jadi oleh KemDag sejak tahun 2011. Untuk mengatasi kendala ini perlu dilakukan pengolahan rotan dengan memanfaatkan IPTEK, baik secara teknis maupun peningkatan kemampuan sumberdaya manusia Secara komprehensif pemanfaatan IPTEK dilakukan dengan pendekatan Klaster Industri Rotan sebagai bagian dari Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa), sesuai PBM Ristek dan Mendagri. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1
PERMASALAHAN Bagaimana kondisi Klaster Rotan Katingan saat ini dan bagaimana mengembangkannya agar lebih berdaya guna? Apakah konsep Sistem Inovasi Daerah (SIDa) dapat dipahami dan diadopsi dalam proses pembangunan Kab. Katingan? Bagaimana kondisi awal pelaksanaan inisiasi penguatan SIDa? Bagaimana langkah-langkah melakukan Penguatan SIDa? Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2
METODOLOGI Ruang lingkup kegiatan adalah inisiasi Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yg meliputi: Induksi Penguatan SIDa, pembentukan kelembagaan strategis/ kolaboratif pengawal inovasi daerah, pengukuran kapasitas inovatif daerah, dan kajian pengembangan klaster industri rotan. Fokus kegiatan adalah melakukan Inisiasi Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) sesuai PBM Ristek No. 3/12 dan Mendagri No. 36/12. Metode penelitian dan tahapan pelaksanaan kegiatan adalah diawali dengan tujuan kegiatan, yaitu: inisiasi penguatan SIDa dan Kajian pengembangan Klaster Industri Rotan di Kabupaten Katingan. Selanjutnya dengan melihat kondisi yang ada di lapangan/ lokasi dan dukungan kebijakan yang ada dan kajian literatur, maka akan dilakukan analisis berkaitan dengan aspek-aspek penguatan SIDa dan Klaster Industri Rotan. Dari analisis itulah kemudian dihasilkan Rekomendasi penguatan SIDa dan Pengembangan Klaster Industri Rotan. Perkembangan dan Hasil Kegiatan (akhir Sept) telah mencapai sekitar 94%. Hanya ada beberapa yg belum tercapai, seperti: pembentukan tim penguatan SIDa. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3
SINERGI KOORDINASI Lingkup koordinasi kelembagaan-program dilakukan antara BPPT-KRT- Bappeda Kab Katingan - Sekretaris Daerah Kab. Katingan Dinas Perindagkop UKM Kab Katingan dan instansi pusat (Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kehutanan). Sedangkan stakeholder lainnya adalah: Bank Indonesia perwakilan Palangka Raya, PT Suwastama Solo, PD Katingan Jaya Mandiri, asosiasi rotan, Kadinda, dsb Bentuk koordinasinya berupa: diskusi terfokus, tukar-menukar informasi. Strategi pelaksanaan koordinasi: melakukan diskusi terfokus tentang pengembangan klaster rotan Katingan, induksi penguatan SIDa, pertukaran data, dsb. Capaian koordinasi yang dilakukan adalah terjalinnya sinergi program diantara stakeholder terkait, yaitu adanya kesepahaman tentang adanya kegiatan bersama (kolaboratif) di Kabupaten Katingan tentang Penguatan SIDa Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan adalah rekomendasi Penguatan SIDa dan Kajian Pengembangan Klaster Industri Rotan menjadi acuan dalam melaksanakan Penguatan SIDa sesuai dengan Peraturan bersama Menristek dan Mendagri. Bentuk hasil kegiatan, berupa rekomendasi penguatan SIDa dan Kajian pengembangan klaster industri rotan. Rekomendasi tersebut dimanfaatkan oleh Bappeda dan PM Kab. Katingan sebagai acuan dalam menyusun RKPD dan APBD, dimana implementasi program tsb melibatkan masyarakat secara umum. Bappeda dan PM merasa terbantu oleh kegiatan ini, terutama berkaitan dg rencana penyusunan persiapan RPJMD, Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan pengembangan ke depan adalah mengacu pada Peraturan Bersama Menristek dan Mendagri tentang Penguatan SIDa sbg dasar legal untuk melaksanakan Penguatan SIDa. Respon Pemda Katingan yang cukup positif dengan berbagai kendala pembangunan yang ada, menjadi sebuah inspirasi untuk melaksanakan Penguatan SIDa secara bertahap dan komprehensif dengan pelibatan penuh stakeholder. Proses penyiapan Rumusan Persiapan RPJMD 2013-2017 yang akan berlangsung tahun depan dan Pemilukada tahun yang sama, akan menjadi peluang untuk mensinergikan kegiatan ini ke depan. Strategi pengembangan ke depan adalah melakukan koordinasi antar stakholder rotan, membentuk Tim Koordinasi penguatan SIDa, mendorong efektifnya Pokja klaster industri. Tahapan pengembangan ke depan: capacity building seluruh kepala SKPD untuk memperoleh pemahaman yg sama ttg SIDa, penyusunan Roadmap oleh Tim Koordinasi. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 6
FOTO KEGIATAN Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7
TERIMA KASIH Ir. Suhandojo, MSi Ir. Abd. Aziz Wasil; Prof. Ir, Maryadi, MA; Dimas Januar, ST. Msi; Agung Wiratmoko, ST