PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANG I PROGRAM DIPLOMA III AGROBISNIS PERTANIAN KONSENTRASI PENYULUHAN PERTANIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
Modul Uji Latih Praktek Kerja Lapangan I

TRANSEK TREN KALENDER MUSIM ANALISIS KELEMBAGAAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. (1) Naskah dicetak pada satu muka halaman (tidak bolak-balik). (2) Baris-baris kalimat naskah tesis berjarak satu setengah spasi.

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

PANDUAN PRAKTIS PEMETAAN SOSIAL (Social Map) DENGAN TEKNIK PRA (Participatory Rural Apraisal)

CITRA AMELIA dan SANTA AGNESIA. Kata Pengantar

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

pelalawankab.bps.go.id

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB. II GAMBARAN TENTANG DESA PAYUNG SEKAKI KECAMATAN TAMBUSAI UTARA ROHUL

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati

Participatory Rural Appraisal. Asep Muhamad Samsudin Pembekalan KKN Tim II Undip

Katalog BPS :

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Alang-alang dan Manusia

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

pelalawankab.bps.go.id

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1

PENDAHULUAN. Latar Belakang

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN , Kelurahan Pammase terdiri dari 3 (tiga) lingkungan:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

V GAMBARAN UMUM DESA CIMANGGIS

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bernama Tiuh Margakaya pada tahun 1738 Masehi yang dihuni masyarakat

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Profil Permukiman Transmigrasi Simpang Tiga SP 3 Provinsi Sumatera Selatan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1

PENENTUAN PRIORITAS PENANGANAN JALAN DESA DI DESA PAL IX KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan,

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

Transkripsi:

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANG I PROGRAM DIPLOMA III AGROBISNIS PERTANIAN KONSENTRASI PENYULUHAN PERTANIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2012

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN I POTRET DAN POTENSI / SUMBERDAYA DESA / KELURAHAN I. Proses Persiapan Untuk Memulai Kegiatan 1. Pembekalan PKL I kepada mahasiswa peserta PKL I. 2. Surat izin dari Fakultas Pertanian UNJA kepada Kepala Desa / Lurah terpilih. 3. Peserta PKL I menuju lokasi masing-masing. 4. Mengkomunikasi kan maksud dan tujuan PKL I kepada: a. Kepala Desa / Lurah b. Ketua dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa / Badan Perwakilan Desa c. Tokoh-tokoh masyarakat desa yang masuk ke dalam tokoh kelompok agama, adat, cerdik-pandai, tua-tengganai, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda. d. Penyuluh Pertanian e. Ketua KUD f. Ketua Kelompok Tani / Petani Pemakai Air g. Dan lain-lain yang dianggap perlu. II. Proses Pelaksanaan Kegiatan Peserta PKL I melakukan mempelajari data sekunder monografi Desa / Kelurahan (Lampiran 1). 1. Setelah mempelajari data sekunder monografi desa / kelurahan, peserta melakukan observasi wilayah Desa / Kelurahan. 2. Gambarkan sketsa Desa / Kelurahan setelah melakukan observasi (sketsa Desa / Kelurahan harus memuat sumberdaya yang ada di desa / kelurahan). 3. Periksa ulang sketsa Desa / Kelurahan tersebut dengan mengkonformasi kembali kepada aparat pemerintah Desa / Kelurahan. 4. Gambarkan transek Desa / Kelurahan, seperti panduan (Lampiran 2) 5. Gambarkan kalender musim aktivitas yang ada di Desa / Kelurahan. (Lampiran 3). 6. Gambarkan kondisi kelembagaan yang ada di Desa / Kelurahan (Diagram Venn), seperti panduan (Lampiran 4) 1

III. Pelaporan 1. Setelah melakukan PKL I, peserta membuat laporan PKL I, dengan sistematika seperti Lampiran 5. 2. Laporan ditulis pada kertas HVS berukuran A4 (210 mm x 297 mm) dan berat 60 g/m2 (HVS 60 GSM). Laporan dicetak dengan batas 4 cm dari tepi atas dan kiri kertas, serta 3 cm dari tepi kanan dan tepi bawah kertas. 3. Laporan dibuat dengan bantuan komputer menggunakan pencetak (printer) dengan tinta berwarna hitam (bukan dot matrix) dan dengan huruf jenis Arial, dengan ukuran Font 11. Khusus untuk pencetakan gambar-gambar berwarna, pada naskah asli dapat dicetak berwarna. 4. Laporan dicetak pada satu muka halaman (tidak bolak-balik). 5. Baris-baris kalimat laporan berjarak satu setengah spasi. 6. Penyimpangan dari jarak satu setengah spasi tersebut (menjadi satu spasi) dilakukan pada notasi blok yang masuk ke dalam, catatan kaki, judul keterangan dan isi diagram, tabel, gambar, dan daftar pustaka. 7. Huruf pertama alinea baru dimulai tujuh rongga (karakter) dari batas tepi kiri naskah. Hindari memulai alinea baru pada dasar halaman, kecuali apabila cukup tempat untuk sedikitnya dua baris. 8. Huruf pertama sesudah tanda-baca koma (,), titik-koma (;), titik-ganda (:) dicetak dengan menyisihkan suatu rongga (ruangan antara dua huruf) di belakang tanda-baca tersebut. Huruf pertama dari setiap kalimat ditulis dengan huruf capital dan dicetak setelah dua ketuk (karakter) dari tanda baca titik (.) yang menunjukkan akhir dari kalimat sebelumnya. 9. Bab baru diawali pada halaman baru. IV. Presentasi dan Evaluasi 1. Peserta PKL I, membuat bahan presentasi dari laporan PKLI, menggunakan program mirosoft power point. 2. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil PKL I, dibawah kordinasi Panitai Pelaksana PKL I. 3. Presentasi hasil PKL I, akan dihadiri oleh Narasumber. 4. Nilai akhir dari hasil PKL I, memenuhi kriteria sebagai berikut: 2

Aspek Penilaian Unsur Penilaian Bobot % I. Isi Laporan PKL 1.1. Sistematika Laporan 10 1.2. Konsistensi hasil dengan tujuan dan kedalaman bahasan II. Presentasi 2.1. Penyampaian Materi 30 25 2.2. Penguasaan Materi 35 Total Nilai 100 Unsur Nilai Akhir 3

Lampiran 1. Monografi Desa / Kelurahan KUEISIONER MONOGRAFI DESA / KELURAHAN A. DATA UMUM : Nama Desa : Nama Kepdes/Lurah : Jumlah Dusun : Jumlah RT : Nama Kecamatan : Nama Kabupaten : B. DATA KHUSUS : 1. Luas desa/kelurahan :... Km2 terdiri atas, a. Sawah : Ha. b. Ladang/Kebun : Ha c. Hutan :... Ha. d. Sungai/Danau : Ha e. Padang pengembalaan : Ha. f. Rawa : Ha. g. Dll, sebutkan : Ha. 2. Batas desa : a. Utara : b. Selatan : c. Barat : d. Timur : 3. Jarak desa ke ibukota/pusat perusahaan : a. Kecamatan :.... km, jalan... Kondisi. b. Kabupaten :.km, jalan... Kondisi. c. Propinsi :... km, jalan Kondisi. 4

4. Jenis mata pencaharian penduduk : a. Nelayan : jiwa. b. Petani : jiwa. c. Buruh tani :.. jiwa. d. Sektor kehutanan/membalok : jiwa. e. Tukang : jiwa. f. Dagang/Wiraswasta : jiwa. g. Pegawai Negeri/Swasta : jiwa. h. Dll, sebutkan : jiwa. 5. Keadaan demografi : Untuk tahun 2011 : a. Jumlah KK :... KK. b. Jumlah Pria : jiwa. c. Jumlah wanita :... jiwa d. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur (minimal interval 0-14, 15-64, >64) : 0-5 tahun :... jiwa. 7-11 tahun :. jiwa, 12-14 tahun : jiwa, 15-64 tahun :...jiwa, > 64 tahun :. jiwa. e. Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan formal : Tak sekolah : jiwa. Belum sekolah : jiwa. Tak tamat SD : jiwa. Tamat SD : jiwa. Tamat SLTP : jiwa. Tamat SLTA : jiwa. Tamat Akademi/PT : jiwa. 5

f. Jumlah penduduk berdasarkan suku : Melayu Jambi :. Jiwa. Bugis :. jiwa Banjar :. jiwa Minang :. Jiwa Batak :.. jiwa Palembang :. Jiwa Jawa :. jiwa Sunda :..jiwa g. Jumlah penduduk berdasarkan agama : Islam : orang Non Islam :. orang. 6. Potensi ekonomi yang dimiliki : a. Pertanian tanaman pangan dan perkebunan : Padi sawah : Ha. Padi ladang : Ha. Kelapa : Ha Karet : Ha. Kelapa sawit : Ha. Palawija (sebutkan) : Ha. Sayuran (sebutkan) : Ha. Duku :.. Ha Pisang :. Ha Durian :...Ha Dll, sebutkan :. Ha b. Peternakan : Kerbau Sapi Kambing : ekor. : ekor. : ekor. 6

Ayam : ekor. Dll, sebutkan : ekor. c. Perikanan : Kolam : Ha atau buah, Keramba : Unit Danau : Ha atau unit (namanya : ). Sungai : unit. d. Industri : Perkayuan :... Unit. Anyaman : Unit. Bata/genteng : Unit. Dll, sebutkan : Unit. 7. Kelembagaan ekonomi dan pertanian yang dimiliki : a. Warung :.. buah b. Tokokios :.. buah c. KUD :.. buah d. BPR/Bank :.. buah e. Pasar :.. buah f. Pasar mingguan : Desa.., hari pasar :., jarak km. g. Kelompok tani :. Kelompok, jumlah anggota :. Orang. 8. Fasilitas transportasi dan komunikasi yang dimiliki : a. Mobil penumpang/pribadi/truk :. unit. b. Sepeda motor :. unit. c. Sepeda :.. unit. d. Perahu/pompong dll :.. unit. e. TV :.. unit. f. Parabola :.. unit. 7

9. Jumlah fasilitas pendidikan umum yang dimiliki : a. TK buah, kelas :.. buah, murid :.. orang, guru :.. orang. b. SD buah, kelas buah, murid :.. orang, guru : orang. c. SMP buah, kelas buah, murid :.. orang, guru : orang. d. SMA buah, kelas buah, murid :.. orang, guru : orang 10. Jumlah fasilitas pendidikan agama yang dimiliki : a. TK buah, kelas :.. buah, murid :.. orang, guru :.. orang. b. MI buah, kelas buah, murid :.. orang, guru : orang. c. MTs buah, kelas buah, murid :.. orang, guru : orang. d. MA buah, kelas buah, murid :.. orang, guru : orang 8

Lampiran 2. Teknik Penelusuran Desa/Lokasi (Transek) Dengan teknik pemetaan, diperoleh gambaran keadaan sumberdaya alam masyarakat beserta masalah-masalah, perubahan keadaan, potensi yang ada. Sedangkan untuk mengamati secara langsung keadaan lingkungan dan sumberdaya tersebut, dipergunakan Teknik Penelusuran lokasi (Transek). a. Pengertian Teknik Penelusuran Lokasi (Transek) adalah teknik PRA untuk melakukan pengamatan langsung lingkungan dan sumber daya masyarakat, dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati. b. Jenis-jenis Transek Jenis-jenis transek berdasarkan Jenis Informasi (topik kajian): (1). Transek Sumber Daya Desa (Umum) Transek ini dilakukan untuk mengamati keadaan-keadaan tentang pengaturan letak perumahan dan kondisinya, pengaturan halaman rumah, pengaturan air bersih untuk keluarga, keadaan saran MCK (mandi-cuci-kakus), sarana umum desa (a.l. sekolah, toko, tembok dan gapura desa, tiang listrik, puskesmas dsb), juga lokasi kebun dan sumberdaya pertanian secara garis besar. (2). Transek Sumber Daya Alam Transek ini dilakukan untuk mengenal dan mengamati secara lebih tajam mengenai potensi sumberdaya alam serta permasalahannya, terutama sumber daya pertanian. Informasi-informasi yang biasa muncul antara lain adalah: Bentuk dan keadaan permukaan alam (topografi): termasuk ke dalamnya adalah kemiringan lahan, jenis tanah dan kesuburannya, daerah tangkapan air dan sumber-sumber air (sungai, mata air, sumur). Pemanfaatan sumber daya tanah (tataguna lahan): yaitu wilayah pemukiman, kebun, sawah, ladang, hutan, bangunan, jalan dan padang gembala. Pola usahatani: mencakup jenis-jenis tanaman penting (a.l. jenis-jenis lokal) dan kegunaannya (misalnya tanaman pangan, tanaman obat, pakan ternak dsb), produktivitas lahan dan hasilnya dsb. Teknologi setempat dan cara pengelolaan sumberdaya alam: termasuk teknologi tradisional, misalnya penahan erosi dari batu, kayu atau pagar hidup; pohon penahan api; pemeliharaan tanaman keras; sistem beternak; penanaman berbagai jebis rumput untuk pakan ternak, penahan air, 9

penutup tanah; sistem pengelolaan air, (konversi air, kontrol erosi dan pengairan) dan beberapa hal lainnya. Pemilikan sumber daya alam: biasanya terdiri dari milik perorangan, milik adat, milik umum/desa, milik pemerintah (misal hutan). (3). Transek Topik topik Lain Transek juga bisa dilakukan untuk mengamati dan membahas topik-topik khusus, seperti halnya dengan pembuatan peta desa. Misalnya transek yang dilakukan khusus untuk mengamati sarana kesehatan dan kondisi kesehatan lingkungan desa, transek wilayah persebaran hama, atau transek khusus untuk mengamati sumber air dan sistem pengelolaan air serta irigasi dsb. c. Jenis-jenis Transek Berdasarkan Lintasan: (1). Transek Lintasan Garis Lurus Di tempat tim dan masyarakat berkumpul untuk melakukan penelusuran lokasi, dibahas dan ditetapkan lintasan yang akan dilakukan. Kegiatan penelusuran lokasi ini bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut : Berjalan mengikuti garis atau mengikuti jalan utama dan jalan-jalan di pemukiman, di wilayah pertanian, dan di berbagai bagian wilayah yang ingindiamati keadaannya (dengan demikian, lintasan yang sebenarnya tentu saja tidak benar-benar berupa garis lurus). Berjalan mulai dari titik terendah samapi ke titik tertinggi atau sebaliknya (biasanya dilakukan untuk membandingkan kondisi lahan dan jenis usaha pertanian yang dilakukan pada tingkat ketinggian yang berbeda di wilayah dataran tinggi). (2). Transek Lintasan Bukan Garis Lurus Kegiatan ini dilakukan dengan perjalanan yang mengabaikan lintasan jalan yang ada. Yang menentukan adalah letak-letak atau lokasi pengamatan yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan demikian, perjalanan dimulai dengan lokasi yang paling dekat, kemudian paling jauh. Arah perjalanan untuk mencapai lokasi-lokasi yang akan diamati tersebut bisa dilakukan dengan beberapa kemungkinan, yaitu: Berkelok-kelok (zig-zag) Bisa pulang pergi atau juga berputar Menyapu (semua arah) 10

Berdasar pengamalan, cara ini memberikan suatu hasil yang lebih menyeluruh daripada melintas lokasi mengikuti garis lurus. (3). Transek Lintasan Saluran Air (sumber air) d. Tujuan Transek Penelusuran ini dilakukan dengan berjalan mengikuti aliran air secara sistematis untuk menyusuri aliran air atau tepian sungai. Pengamatan dilakukan terhadap daerah di sepanjang saluran air atau tepian sungai untuk mengkaji penataan sumber air bagi pertanian dan memperoleh informasi tentang pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dilakukan oleh petani. Penelusuran lokasi (transek) dilakukan untuk mendapatkan gambaran keadaan sumber-sumber daya, dengan cara mengamati langsung. e. Manfaat Hal-hal yang biasa dilihat dilapangan adalah: - Potensi-potensi yang tersedia (pertanian khususnya). - Pandangan dan harapan-harapan para petani responden mengenai keadaan-keadaan tersebut. - Hal lain disesuaikan dengan jenis transek dan topik bahasan yang dipilih untuk diamati. Bagi orang dalam (masyarakat): Penelusuran lokasi ini akan menimbulkan perasaan senang karena mereka dapat memperkenalkan langsung pekerjaan, keadaan, pengetahuan dan keterampilan mereka mereka kepada sesama petani dan orang luar. Bagi orang luar : - Transek membantu orang luar untuk melihat dengan jelas mengenai kondisi alam dan rumitnya sistem pertanian dan pemeliharaan sumberdaya alam yang akan dijalankan oleh masyarakat. - Kita dapat belajar tentang cara masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam. Di dalam perencanaan program, transek dipergunakan untuk observasi langsung bagi kegiatan penjajagan kebutuhan dan potensi. Sedangkan dalam evaluasi program, teknik ini dapat dimanfaatkan untuk mengetahui fakta-fakta dan perubahan yang telah terjadi. 11

f. Langkah-Langkah Penerapan (1) Persiapan Persiapan pelaksanaan kegiatan transek yang sebaiknya secara khusus diperhatikan adalah mempersiapkan tim, menentukan kapan akan dilakukan penelusuran lokasi. Juga dipersiapkan alat-alat tulis, kertas lebar (plano), karton warna-warni. Juga akan menyenangkan apabila membawa perbekalan (makanan, minuman). (2). Pelaksanaan Sebelum berangkat, bahas kembali maksud dan tujuan kegiatan penelusuran lokasi serta proses kegiatan yang akan dilakukan. Sepakati bersama peserta, lokasi-lokasi penting yang akan dikunjungi serta topik-topik kajian yang akan dilakukan. Setelah itu, sepakati lintasan penelusuran. Sepakati titik awal perjalanan (lokasi pertama), biasanya diambil dari titik terdekat dengan kita berda pada saat itu. Lakukan perjalanan dan amati keadaan disepanjang perjalanan. Biarkan petani (masyarakat) menunjuan hal-hal yang dianggap penting untuk diperlihatkan dan dibahas keadaannya. Diskusikan keadaan sumberdaya tersebut dan amati dengan seksama. Buatlah catatan-catatan hasil diskusi di setiap lokasi (tugas anggota Tim yang menjadi pencatat). (3). Setelah Perjalanan Bisa saja selama berhenti di lokasi-lokasi tertentu, gambar bagan transek dibuat untuk setiap bagian lintasan yang sudah ditelusuri. Tetapi, yang sering terjadi adalah pembuatan bagan setelah seluruh lintasan ditelusuri. Langkah-langkah kegiatannya adalah sbb: Jelaskan cara dan proses membuat bagan. Sepakati lambang atau simbol-simbol yang akan dipergunakan untuk menggambar bagan transek. Catat simbol-simbol tersebut beserta artinya di sudut kertas. Pergunakan spidol berwarna agar jelas dan menarik. 12

Lampiran 3. Kalender Musim Teknik Pembuatan Kalender Musin Siklus musim sangat berpengaruh terhadap aktivitas kehidupan masyarakat desa, seperti musim tanam menjelang musim hujan, musim panen setelah padi menguning, musim paceklik jika kemarau terlampau panjang. Sama halnya dengan kegiatan sosial seringkali berkaitan dengan peristiwa-peristiwa musim, seperti pesta adat dan perkawinan setelah panen berhasil, merantau atau imigrasi ke kota ketika musim paceklik. Dari hal tersebut terlihat adanya pola kehidupan masyarakat yang merupakan informasi penting sebagai dasar penerapan teknik penyusunan kalender musim. a. Pengertian Teknik Penyusunan Kalender Musim adalah teknik PRA yang memfasilitasi pengkajian kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan yang terjadi berulang dalam suatu kurun waktu tertentu (musiman) dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan tersebut disusun ke dalam kalender kegiatan atau keadaan dalam kurun waktu 1 tahun. b. Jenis Informasi Kajian Jenis informasi yang biasa dikaji antara lain: Penanggalan atau sistem kalender yang dipakai oleh masyarakat. Iklim, curah hujan, ketersediaan air. Pola tanam/panen, biaya pertanian, hasil pertanian dan tingkat produksi. Ketersediaan pangan dan pakan ternak terutama pada masa paceklik. Ketersediaan tenaga kerja. Musim bekerja ke kota pada masa paceklik. Masalah hama dan penyakit tanaman/ternak. Kesehatan (musim wabah penyakit) dan kebersihan lingkungan. Pola pengeluaran (konsumsi, produksi, investasi). Kegiatan sosial (kemasyarakatan), adat dan agama. Dan sebagainya. c. Tujuan Kajian Kalender Musim Pada umumnya tujuan kajian ini yaitu memfasilitasi masyarakat untuk mengkaji: Keadaan dan pola kegiatan masyarakat, sehingga diperoleh profil kegiatan utama mereka sepanjang tahun. 13

Profil kegiatan-kegiatan masyarakat, sehingga terlihat pola pemanfaatan waktu masyarakat yaitu saat mereka sibuk bekerja, saat sibuk dengan kegiatan lain (sosial, agama, adat) dan saat mereka mempunyai waktu luang. Sedangkan tujuan utamanya adalah memfasilitasi diskusi mengenai masalah-masalah yang terjadi pada suatu keadaan atau dalam menyelenggarakan suatu kegiatan. d. Manfaat Kajian Kalender Musim Memberikan gambaran mengenai pola kegiatan dan pola pembagian kerja masyarakat dan memunculkan berbagai pemikiran tentang keadaan usaha mereka sendiri terutama usaha pertanian. Melalui teknik ini muncul pembahasan tentang masa-masa sulit (masa-masa kritis) dan masa-masa baik usaha mereka, serta keadaan keadaan yang mempengaruhi tejadinya masa-masa itu. Memberikan informasi dalam pembuatan perencanaan, sebagai contoh dalam merencanakan suatu program pertanian di desa perlu diketahui keadaan pertanian yang sudah ada, yaitu pola tanam di desa yang bersangkutan. Memperoleh cara tersendiri untuk menilai suatu tawaran program, misalnya tentang penanaman jenis tanaman baru, perbaikan varietas, perubahan pola tanam, atau anjuran tanam serentak. Sumber Informasi: - sumber informasi adalah masyarakat desa dari semua kelompok atau golongan, misalnya anggota masyarakat yang tinggal di tepi jalan desa, yang tinggal jauh di dalam, yang mengolah lahan datar dan yang menggarap lahan miring, laki-laki dan perempuan dsb. - Selain itu ada baiknya kita juga menghubungi lembagalembaga yang dapat membantu melengkapi informasi yang akan dibahas (triangulasi), seperti Puskesmas, Balai Penyuluhan Pertanian dll. Tentu data sekunder yang menyangkut jenis-jenis informasi yang akan dibahas tersebut juga sebaiknya dipahami. e. Langkah-langkah Kegiatan Terangkan maksud dan proses pelaksanaan kegiatan kepada responden. Ajak responden untuk mendiskusikan secara umum: - Jenis-jenis kegiatan apa yang paling sering terjadi pada bulanbulan tertentu. - Apakah kegiatan itu selalu terulang dari tahun ke tahun. 14

- Selain kegiatan, keadaan apa yang juga sering terjadi pada bulan-bulan tertentu (misal kekeringan, wabah penyakit). Setelah cukup tergambarkan, sepakatilah bersama responden: - kegiatan-kegiatan utama yang akan dicantumkan ke dalam kalender serta perlu didiskusikan lebih lanjut. - Keadaan-keadaan kritis yang berakibat besar bagi masyarakat yang akan dicantumkan dalam kalender. - Simbol topik-topik bahasan yang dicantumkan ke dalam bagan, berupa gambar-gambar sederhana yang mudah dikenali. - Simbol untuk memberikan nilai dengan bahan-bahan lokal yang tersedia (biji jagung, kerikil, daun dsb). Cantumkan di sudut kertas simbol-simbol beserta artinya, serta penjelasan lain untuk memahami gambar. Lakukan analisis kalender musim, yaitu: - Apa sebab terjadi masalah-masalah di dalam pengelolaan kegiatan mereka. - Apa sebab terjadi masa-masa kritis di masyarakat (kekeringan, wabah, paceklik/kurang pangan dsb). - Apakah terdapat hubungan sebab akibat di masalah-masalah dan keadaan-keadaan tersebut. - Apakah jalan keluar yang telah dilakukan masyarakat untuk mengatasinya. 15

Lampiran 4. Diangram Venn Teknik Pembuatan Bagan Hubungan Kelembagaan (Diagram Venn) Salah satu hal yang perlu diperhitungkan dalam pengembangan masyarakat adalah pemanfaatan potensi lembaga-lembaga yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat itu sendiri. Teknik diagram venn merupakan teknik PRA yang sering dipergunakan untuk melihat hubungan bergagai lembaga yang terdapat di desa, sehingga diagram venn ini dikenal sebagai Bagan Hubungan Kelembagaan. a. Pengertian Teknik Pembuatan Bagan Hubungan Kelembagaan (Diagram Venn) merupakan teknik PRA yang digunakan untuk memfasilitasi kajian hubungan antara masyarakat dengan lembaga-lembaga yang terdapat di lingkungan masyarakat itu sendiri yang dituangkan ke dalam Diagram Venn (sejenis diagram lingkaran, diadaptasi dari disiplin ilmu matematika) untuk menunjukkan besarnya manfaat, pengaruh dan dekatnya hubungan suatu lembaga dengan masyarakat. b. Jenis Informasi Kajian Jenis informasi yang biasa dikaji adalah : Lembaga secara umum : yaitu informasi mengenai semua lembaga yang berhubungan dengan masyarakat desa, seperti : - lembaga-lembaga lokal (tradisional) - lembaga-lembaga pemerintah (Pemerintah Desa, Puskesmas, KUD) - lembaga swasta (LSM). Lembaga Khusus : yaitu informasi mengenai lembaga-lembaga tertentu saja, seperti lembaga yang kegiatannya berhubungan dengan pertanian saja, kesehatan saja, lembaga adat dan sebagainya. c. Tujuan Kajian Bagan Hubungan Kelembagaan. Tujuan kajian teknik PRA ini adalah menfasilitasi diskusi masyakat terhadap : Keberadaan, manfaat dan peranan lembaga yang ada di masyarkat. Hubungan antar lembaga yang ada di masyakat. Keterlibatan berbagai kelompok masyarakat di dalam kegiatan kelembagaan tersebut. 16

d. Manfaat Kajian Bagan Hubungan Kelembagaan Bagi Masyarakat Melalui kegiatan ini masyarakat telah mengenal keberadaan berbagai lembaga yang ada di lingkungan mereka, pertumbuhan berbagai lembaga dan hubungan masyarakat dengan lembaga tersebut, kemudian mengkaji harapan-harapan mereka mengenai kegiatan lembaga. Bagi Anggota Tim PRA - Anggota Tim dapat memahami cara masyarkat membuat urutan prioritas terhadap kegiatan lembaga-lembaga terebut dan penilaian mereka tentang subangan yang diberikannya kepada masyarakat desa. - Bagi lembaga luar penyelenggara program, informasi yang terungkap menjadi umpan balik yang bermanfaat dalam memperbaiki pelayanan lembaganya. Sedangkan bagi yang menjajagi kemungkinan pengembangan program kajian ini menjadi bahan acuan bagi kemungkinan kerjasama dalam membuat kegiatan. e. Langkah-langkah Pelaksanaan Jelaskan maksud, tujuan dan proses kajian kelembagaan yang sedang di laksanakan. Diskusikan mengenai jenis-jenis lembaga yang berhubungan langsung dengan desa, baik yang berada di dalam maupun yang berada di luar desa. Minta masyarakat membuat daftar nama-nama lembaga tersebut di atas kertas flano. Fasilitasi masyarakat untuk mendiskusikan kegitan atau program yang telah dikembangkan dari masing-masing lembaga, juga mengenai anggota pengurusnya. Fasilitasi responden cara membuat bagan lebih mudah, sepakati bersama mengenai : - Simbol-simbol yang akan digunakan - Pengertian dan kriteria penting atau manfaat dan kedekatan suatu lembaga Minta agar salah seorang responden memilih besarnya lingkaran sebagai simbol lembaga tertentu, dan satu orang lainnya untuk lembaga lainnya. Tentukan bersama jarak penempatan lingkaran-lingkaran lembaga. Setelah selesai, lakukan pemeriksaan kembali. Diskusikan dan bahas lebih lebih lanjut bagan tersebut, terutama tentang masalah dan potensi kelembagaan serta kegiatan dan pola hubungan yang diharapkan masyarakat. 17

Catatlah proses, pendapat, penilaian dan seluruh informasi selama kegiatan berlangsung. Cantumkan nama-nama atau jumlah peserta, pemandu, tanggal dan tempat pelaksanaan kegiatan. 18

Lampiran 5. Sistematika Laporan PKL I LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG I PROGRAM DIPLOMA III AGROBISNIS PERTANIAN KONSENTRASI PENYULUHAN PERTANIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2012 19

SISEMATIKA LAPORAN Sistematika dimaksudkan di sini adalah rangka laporan PKL I secara lengkap yang tampak dalam struktur tulisan. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. KARAKTERISTIK DESA / KELURAHAN Uraikan karakteristik desa / kelurahan bersasarkan data sekunder yang diperoleh di kantor desa / kelurahan BAB II. POTRET DAN POTENSI DESA 2.1. Sketsa Desa / Kelurahan Gambarkan dan uraikan sketsa desa / kelurahan bersasarkan observasi dilapangan 2.2. Transek Desa / Kelurahan Gambarkan dan uraikan transek desa / kelurahan bersasarkan observasi dilapangan 2.3. Kalender Musim Gambarkan dan uraikan kalender musin aktivitas masyarakat di desa / kelurahan bersasarkan observasi dan wawancara dilapangan 2.4. Diangram Venn Gambarkan dan uraikan hubunagan kelembagaan di desa / kelurahan bersasarkan observasi dan wawancara dilapangan BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR LAMPIRAN Lampirkan yang perlu dilampirkan pada laporan (bisa foto, data monografi desa, dll). 20