KESEHATAN DAN RAHASIA BANK

dokumen-dokumen yang mirip
Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Dana Bank

A. KESEHATAN BANK 1. Pengertian 2. Dasar Hukum Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 3. Pentingnya Tingkat Kesehatan Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab 3. Kesehatan dan Rahasia Bank

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR:9/1/PBI/2007 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada tahun 2009 & 2010 Bank Mandiri Mendapat peringkat 2 artinya Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR:9/17/PBI/2007 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

Sedangkan dalam PSAK No 31 mengenai akuntansi perbankan disebutkan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip. 1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia

ANALISIS KESEHATAN BANK PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Faimatul Khoyimah, Elfreda A Lau 2, Suyatin 3

No.9/24/DPbS Jakarta, 30 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMELS PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

Lampiran 1 Perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR) (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Pos-pos Jumlah Modal Inti.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BANK AGRONIAGA (TBK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum.

MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR PERMODALAN PERINGKAT

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

2016, No tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790); 2

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai tugas untuk menghimpun dana dari masyarakat yang selanjutnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat membutuhkan uang untuk melakukan transaksi. Dalam melakukan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 2/11/PBI/2000 TENTANG PENETAPAN STATUS BANK DAN PENYERAHAN BANK KEPADA BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 TEORI PENUNJANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

Kualitas Aset (Asset Quality) Sensitivitas terhadap Risiko Pasar (Sensitivity to Market Risks)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 3 /PBI/2011 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Syariah selama tahun 2002 dan 2003 serta analisis CAMEL (Capital, Assets,

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/ 9 /PBI/2004 TENTANG TINDAK LANJUT PENGAWASAN DAN PENETAPAN STATUS BANK GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB II URAIAN TEORITIS. aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui

BAB III TEMUAN DATA dan PEMBAHASAN. A. Tinjauan Yuridis Terhadap Upaya Penyelamatan Kredit Perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

Menurut Marrie Muhamad Mantan Menteri Keuangan mengatakan bahwa ada dua pihak yang kontra-privatisasi, dan pihak yang pro-privatisasi. Pihak yang kont

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 3/25/PBI/2001 TENTANG PENETAPAN STATUS BANK DAN PENYERAHAN BANK KEPADA BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LIKUIDASI BANK DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN. Pengertian Likuidasi Bank menurut Pasal 1 angka 13 Peraturan Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

-2- sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu diperlukan penyempurnaan mekanisme tindak lanjut penanganan permasalahan Ban

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMELS PADA PT BANK EKONOMI RAHARJA, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

Transkripsi:

KESEHATAN DAN RAHASIA BANK

Kesehatan Bank Yaitu kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Kesehatan suatu bank mencakup kegiatan usaha sbb: a. Kemampuan menghimpun dana b. Kemampuan mengelola dana c. Kemampuan menyalurkan dana ke masyarakat d. Kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarakat, karyawan, pemilik modal dan pihak lain. e. Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku.

Aturan Kesehatan Bank Berdasarkan UU no. 10 thn 1998 tentang perbankan, pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank Indonesia. Kesehatan suatu bank sangat penting bagi pembentukan kepercayaan dalam dunia perbankan serta untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dalam dunia perbankan. BI merasa perlu untuk menerapkan aturan tentang kesehatan bank agar perbankan diharapkan selalu dalam kondisi sehat, sehingga tidak akan merugikan masyarakat yang berhubungan dengan perbankan.

Sesuai edaran BI nomor 6/23/DPNP/31 Mei 2004, bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan dan bila diperlukan BI meminta hasil penilaian tersebut untuk menguji ketetapan dan kecukupan hasil analisis bank. Penilaian tingkat kesehatan bank mencakup: a. Capital (permodalan) b. Asset quality (kualitas aset) c. Management (manajemen) d. Earning (rentabilitas) e. Liquidity (liquiditas) f. Sensitivity to market risk (sensitivitas terhadap resiko pasar)

Capital (permodalan) Komponen-komponen yang dinilai: a) Kecukupan pemenuhan kewajiban penyedian modal minimum (KPMM) terhadap ketentuan yang berlaku b) Komposisi permodalan c) Tren ke depan/ proyeksi KPMM d) Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan modal bank e) Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan (laba ditahan) f) Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha g) Akses kepada sumber permodalan h) Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan.

Asset Quality (Kualitas Aset) Komponen-komponen yang dinilai: a. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibanding total aktiva produktif b. Debitor inti kredit diluarpihak terkait dibandingkan nengan total kredit c. Perkembangan aktiva produktif bermasalah dibandingkan aktiva produktif d. Tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) e. Kecukupan kebijakandan prosedur aktiva produktif f. Sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif g. Dokumentasi aktiva produktif h. Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah

Management (manajemen) Komponen-komponen yang dinilai: a. Manajemen umum b. Penerapan sistem manajemen risiko c. Kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya.

Earning (rentabilitas) Komponen-komponen yang dinilai: a. Pengembalian atas aktiva b. Pengembalian atas ekuitas c. Margin bunga bersih d. Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) e. Pertumbuhan laba operasional f. Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan g. Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya h. Prospek laba operasional

Liquidity (liquiditas) Komponen-komponen yang dinilai: a. Aktiva liquid kurang dari 1bulan dibandingkan pasiva liquid kurang dari 1 bulan b. 1-month maturity mismatch ratio c. Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga d. Proyeksi arus kas 3 bulan mendatang e. Ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti f. Kebijakan dan pengelolaan likuiditas g. Kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumber-sumber pendanaan lainnya h. Stabilitas dana pihak ketiga

Sensitivity to Market Risk (sensitivitas terhasap risiko pasar) a. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengatasi fluktuasi suku bunga dibandingkan dengan potensi kerugian sebagai akibat fluktuasi suku bunga b. Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan potensi kerugian sebagai akibat fliktuasi nilai tukar c. Kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar

Tahapan yang dilakukan dalam proses penilaian tingkat kesehatan bank: Menerapkan formula dan indikator pendukung dalam rangka penilaian setiap komponen. Analisis untuk menetapkan peringkat setiap komponen Analisis untuk menetapkan peringkat setiap faktor penilaian Analisis untuk menetapkan peringkat komposit bank

Action plan memuat langkah perbaikan suatu bank bila hasil penilaian tingkat kesehatan bank menunjukkan bahwa 1 atau lebih faktor penilaian memiliki peringkat 4 dan atau 5 yaitu: Penambahan modal bila mengalami masalah permodalan Penanganan kredit bermasalah bila mengalami masalah faktor kualitas aset Peningkatan fungsi audit internal bila ada permasalahan manajemen Peningkatan efisiensi bank bila ada permasalahan rentabilitas Pningkatan akses pada pasar uang, pasar modal dll. Bila ada permasalahan likuiditas. Penataan kembali portofolio bank bila ada permasalahan sensitivitas

Pelanggaran aturan kesehatan bank Menurut UU no. 10 thn 1998 tentang perbankan, dalam hal suatu bank mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya, BI dapat melakukan: a. Pemegang saham menambah modal b. Pemegang saham mengganti dewan komisaris dan atau direksi bank c. Bank menghapusbukukan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang macet dan memperhitungkan kerugian bank dengan modalnya d. Bank melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain e. Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban f. Bank menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan bank kepada pihak lain g. Bank menjual sebagian atau seluruh harta dan atau kewajiban bank kepada bank pihak lain.

Rahasia Bank Tujuan penerapan Untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kadar kepercayaan masyarakat kepada bank adalah terjamin atau tidaknya rahasia nasabah yang ada di bank. Dasar hukum UU no. 7 thn 1992 kemudian diubah dalam UU no. 10 thn 1998.

Perubahan UU tersebut didasarkan karena masih adanya kesulitan dalam menyelesaikan kredit bermasalahsehingga dengan adanya perubahan tersebut dapat: Menyebabkan peningkatan posisi bank dalam berhubungan dengan debitornya. Penurunan motivasi calon debitor untuk memperoleh bantuan dana pinjaman dari bank

Secara lebih rinci UU no. 7 thn 1992 dan UU no. 10 thn 1998 mengatur rahasia bank sebagai berikut: a. Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya. b. Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya c. Ketentuan tersebut berlaku pula bagi pihak terafiliasi d. Pihak terafiliasi

Pengecualian terhadap rahasia a. Kepentingan perpajakan bank b. Penyelesaian piutang bank yang diserahkan ke BUPLN atau PUPN c. Kepentingan peradilan dalam perkara pidana d. Perkara perdata antara bank dengan nasabahnya e. Tukar menukar informasi antarbank f. Atas permintaan, persetujuan, atau kuasa dari nasabah penyimpanyang dibuat secara tertulis g. Dalam hal nasabah penyimpan telah meninggal dunia.

Terima Kasih