Prosedur Pendaftaran Peserta JKN

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BPJS KESEHATAN

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

ANALISIS BPJS KESEHATAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.29, 2013 KESRA. Sosial. Jaminan Kesehatan. Pelaksanaan.

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MAKALAH Sistem Pembiayaan Kesehatan Masyarakat di Indonesia (BPJS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pelayanan Alat Kesehatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Program Jaminan Kesehatan Nasional-kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)

PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN

MANFAAT DALAM PENGATURAN PERPRES NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jaminan Kesehatan 3.2 Prinsip Prinsip Jaminan Kesehatan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

KONSEP PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PELAYANAN KESEHATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Kesehatan. iurannya dibayar oleh pemerintah (Kemenkes, RI., 2013).

Tanya-Jawab Lengkap. BPJS Kesehatan. e-book gratis KOMPILASI OLEH: MAJALAHKESEHATAN.COM

Buku Saku FAQ. (Frequently Asked Questions) BPJS Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 39 TAHUN

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

MATERI DJSN PELAKSANAAN PROGRAM JKN PROPINSI KALSEL Tahun

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Buku Saku FAQ. (Frequently Asked Questions) BPJS Kesehatan

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 61 TAHUN 2018 TENTANG

9 Prinsip. 3 Azas Kemanusiaan Manfaat Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia PENGANTAR PENGANTAR. 5 Program 21/07/2014

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN BPJS KESEHATAN.

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Marita Ahdiyana, M. Si

There are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi Puskesmas Kotabumi Udik. A. Gambaran Umum Puskesmas Kotabumi Udik

QUESTION AND ANSWER. Periode Oktober Seputar Jaminan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

panduan praktis Administrasi Klaim Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang Undang Nomor 24 tahun 2011 mengatakan bahwa. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian pasien penerima bantuan iuran. secara langsung maupun tidak langsung di Rumah sakit.

PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. IV.1. Letak Geografis dan Batas Wilayah Administrasi. 1. Sebelah Utara : Kota Yogyakarta Dan Kabupaten Sleman

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

8. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana diubah dengan Undang Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM PELAYANAN KARAWANG SEHAT TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BPJS KESEHATAN. Visi BPJS Kesehatan : Misi BPJS Kesehatan : Oleh Nama :PUTRI UTAMI F. NPM :AP CAKUPAN SEMESTA 2019

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi Bagi Peserta JKN

dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM TRAUMA CENTER

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

7. Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa; 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PRESIDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN TATALAKSANA ADMINISTRASI KEPESERTAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN. dr. Indrina Darmayanti Kadept. MPK Divisi Regional VII

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Administrasi Klaim Faskes BPJS Kesehatan

7. Apa yang dimaksud dengan PBI (Penerima Bantuan Iuran) Jaminan Kesehatan?... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR SERI F NOMOR PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 15 TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan terkait penghematan biaya. Manfaat dari utilization review

Dr. Hj. Y. Rini Kristiani, M. Kes. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Disampaikan pada. Kebumen, 19 September 2013

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 18 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Pembahasan KemenKes RI (7 Sep 2012)

Transkripsi:

Tanggal 17 Juli 2014 Prosedur Pendaftaran Peserta JKN Bagaimana prosedur pendaftaran peserta JKN? Pendaftaran peserta JKN ditentukan berdasarkan kategori peserta. A. Pendaftaran Bagi Penerima Bantuan Iuran / PBI Pendataan Fakir Miskin dan Orang Tidak mampu yang menjadi peserta PBI dilakukan oleh lembaga yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bidang statistik (Biro Pusat Statistik) yang diverifikasi dan divalidasi oleh Kementerian Sosial. Selain peserta PBI yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, juga terdapat penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan SK Gubernur/Bupati/Walikota bagi Pemda yang mengintegrasikan program Jamkesda ke program JKN. B. Pendafataran Bagi Peserta Pekerja Penerima Upah / PPU 1. Perusahaan / Badan usaha mendaftarkan seluruh karyawan beserta anggota keluarganya ke Kantor BPJS Kesehatan dengan melampirkan : a. Formulir Registrasi Badan Usaha / Badan Hukum Lainnya b. Data Migrasi karyawan dan anggota keluarganya sesuai format yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan. 2. Perusahaan / Badan Usaha menerima nomor Virtual Account (VA) untuk dilakukan pembayaran ke Bank yang telah bekerja sama (BRI/Mandiri/BNI) 3. Bukti Pembayaran iuran diserahkan ke Kantor BPJS Kesehatan untuk dicetakkan kartu JKN atau mencetak e-id secara mandiri oleh Perusahaan / Badan Usaha. B. Pendaftaran Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah / PBPU dan Bukan Pekerja Pendaftaran PBPU dan Bukan Pekerja 1. Calon peserta mendaftar secara perorangan di Kantor BPJS Kesehatan 2. Mengisi formulir Daftar Isian Peserta (DIP) dengan melampirkan Fotokopi Kartu Keluarga (KK), Fotokopi KTP/Paspor, dan Pasfoto 3 x 4 sebanyak 1 lembar. Untuk anggota keluarga menunjukkan Kartu Keluarga/Surat Nikah/Akte Kelahiran. 3. Setelah mendaftar, calon peserta memperoleh Nomor Virtual Account (VA) 4. Melakukan pembayaran iuran ke Bank yang bekerja sama (BRI/Mandiri/BNI) 5. Bukti pembayaran iuran diserahkan ke kantor BPJS Kesehatan untuk dicetakkan kartu JKN. Pendaftaran selain di Kantor BPJS Kesehatan, dapat melalui Website BPJS Kesehatan Pendaftaran Bukan Pekerja Melalui Entitas Berbadan Hukum (Pensiunan BUMN/BUMD) Proses pendaftaran pensiunan yang dana pensiunnya dikelola oleh entitas berbadan hukum dapat didaftarkan secara kolektif melalui entitas berbadan hukum yaitu dengan mengisi formulir registrasi dan formulir migrasi data peserta. www.bpjs-kesehatan.go.id

Tanggal 18 Juli 2014 Penambahan Anggota Keluarga PPU Iuran JKN bagi peserta Pekerja Penerima Upah /PPU adalah sebesar 4,5% dari Gaji/Upah Pekerja (4% dibayar oleh Pemberi Kerja dan 0,5% dibayar oleh Pekerja.). Iuran tersebut menanggung maksimal 5 orang anggota keluarga, terdiri dari pekerja, suami/ istri, anak kandung/ anak tiri/ dan atau anak angkat yang sah dari pekerja Bagaimana jika pekerja ingin mengikutsertakan anak ke-4 dan seterusnya, orangtua, mertua, dan kerabat lainnya? Penambahan anggota keluarga yang meliputi anak ke-4, dan seterusnya, orang tua dan mertua, dikenakan tambahan iuran sebesar 1% dari gaji/upah untuk setiap orang anggota tambahan. Penambahan kerabat lainnya seperti kakak, adik, paman, bibi, asisten rumah tangga, driver dan lain-lain, dengan membayar iuran secara nominal sesuai kelas perawatan yang dipilih, yaitu: Kelas I Rp.59.500,-/orang/bulan Kelas II Rp.42.500 /orang/bulan Kelas III Rp. 25.500,-/ orang/bulan Bagaimana cara mendaftarkan anggota keluarga tambahan? A.Pendaftaran secara kolektif dari Perusahaan 1. Pekerja memberikan surat kuasa pemotongan gaji kepada pemberi kerja untuk penambahan iuran bagi anggota keluarga tambahan kepada BPJS Kesehatan. 2. Perusahaan mengumpulkan data anggota keluarga tambahan untuk didaftarkan kepada BPJS Kesehatan sesuai Surat Kuasa. 3. Perusahaan akan mendaftarkan secara kolektif dan akan memotong gaji sebesar 1% per anggota keluarga tambahan, dibayar melalui Virtual Account Perusahaan tersebut. B. Pendaftaran secara perorangan oleh pekerja 1. Anggota keluarga tambahan didaftarkan secara perorangan oleh pekerja 2. Penanggung jawab perusahaan dapat membantu pendaftaran awal 3. Masing-masing anggota keluarga tambahan akan mendapatkan Virtual Account dengan besaran iuran secara nominal sesuai kelas perawatan yang dipilih Bagaimana jika masing-masing anggota keluarga berdomisili di daerah berbeda? Setiap peserta dan anggota keluarga dapat memilih fasilitas kesehatan tingkat I sesuai domisili masing-masing dan akan mendapat kartu peserta / e-id untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai ketentuan.

Pembayaran Iuran JKN Tanggal 19 Juli 2014 Peserta JKN membayar iuran ke nomor Virtual Account (VA) melalui Bank yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, yaitu BRI/Mandiri/BNI. Bagaimana ketentuan pembayaran iuran JKN setiap bulannya? Peserta JKN (Pekerja Penerima Upah/PPU, Pekerja Bukan Penerima Upah/PBPU dan Bukan Pekerja) wajib membayar iuran ke BPJS Kesehatan paling lambat tanggal 10 setiap bulan. Apabila tanggal 10 jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya. Bagaimana jika peserta JKN terlambat membayar iuran? Untuk kepesertaan PPU, Pemberi Kerja dikenakan denda administratif sebesar 2% per bulan dari total iuran yang tertunggak. Penjaminan akan dihentikan sementara jika keterlambatan pembayaran Iuran lebih dari 3 bulan. Bagi peserta PBPU dan Bukan Pekerja dikenakan denda keterlambatan sebesar 2% per bulan dari total iuran yang tertunggak. Penjaminan akan dihentikan sementara jika keterlambatan pembayaran Iuran lebih dari 6 bulan. Bagaimana jika peserta kelebihan dalam membayar iuran? BPJS Kesehatan menghitung kelebihan atau kekurangan Iuran Jaminan Kesehatan sesuai dengan besaran iuran yang menjadi kewajiban peserta. Kelebihan atau kekurangan pembayaran iuran diperhitungkan dengan pembayaran iuran bulan berikutnya.

Manfaat apa saja yang diperoleh bagi peserta JKN? Tanggal 20 Juli 2014 Manfaat dan Prosedur Pelayanan JKN Pelayanan yang diberikan secara menyeluruh (komprehensif) baik peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan penyakit (kuratif) serta pemulihan kesehatan (rehabilitatif) Pelayanan kesehatan dijamin sesuai indikasi medis, baik di rawat jalan tingkat pertama oleh dokter umum baik di Puskesmas/dokter praktek/klinik maupun dirawat jalan tingkat lanjut dan rawat inap oleh dokter spesialis di Rumah Sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Termasuk pelayanan obat, penunjang diagnostik, dan tindakan operatif. Bagaimana prosedur pelayanan kesehatan? Apabila peserta sakit maka akan dilayani terlebih dahulu di fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas/dokter praktek/klinik)sesuai pilihan peserta yang terdapat dalam kartu /e-id JKN BPJS Kesehatan Apabila diperlukan tindakan spesialistik sesuai indikasi medis akan dirujuk ke Poli Spesialistik di Rumah Sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan termasuk rawat inap. Apabila dalam keadaan gawat darurat peserta dapat langsung ke unit gawat darurat di Rumah Sakit tanpa melalui rujukan. Peserta Faskes Tingkat I (dokter praktek, klinik, Puskesmas) Rumah Sakit Kondisi Gawat Darurat Klaim Rujuk / Rujuk Balik Rujukan Sesuai Indikasi Medis yang kerjasama dg BPJS Kesehatan Kantor BPJS Kesehatan Informasi detail mengenai Program Jaminan Kesehatan Nasional dapat dilihat pada: - Perpres No. 12 Tahun 2013 - Perpres RI Nomor 111 Tahun 2013 - Permenkes RI Nomor 71 tahun 2013 - Permenkes No. 69 Tahun 2013 - Keputusan Menkes RI No. 455 Tahun 2013 - Surat Edaran Menkes No. 31 Tahun 2014 - Surat Edaran Menkes No. 32 Tahun 2014 - Peraturan BPJS Kesehatan No.1 Tahun 2014

Tanggal 21 Juli 2014 Pelayanan Kesehatan yang Dijamin Dalam Program JKN Pelayanan kesehatan apa saja yang dijamin dalam program JKN? 1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup: a. Administrasi pelayanan; b. Pelayanan promotif dan preventif; c. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis; d. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif; e. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai; f. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis; g. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama; dan h. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis. 2. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, meliputi : a. Administrasi pelayanan; b. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan subspesialis; c. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai dengan indikasi medis; d. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai; e. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis; f. Rehabilitasi medis; g. Pelayanan darah; h. Pelayanan kedokteran forensik klinik; i. Pelayanan jenazah pada pasien yang meninggal di Fasilitas Kesehatan; j. Perawatan inap non intensif; dan k. perawatan inap di ruang intensif. 3. Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh Menteri. Kesehatan Apakah program JKN juga menjamin pembiayaan alat-alat kesehatan? BPJS Kesehatan menanggung pembiayaan alat-alat kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku. Berikut dafatr alat-alat kesehatan yang ditanggung dalam program JKN*: No Nama Alat Kesehatan Nilai Ganti Keterangan 1. Kacamata * SE No HK/MENKES/31/I/2014 Kelas 3 : Rp.150.000,- Kelas 2 : Rp.200.000,- Kelas 1 : Rp 300.000,- min : sferis 0,5D silindris 0,25D Paling cepat 2 Th. Sekali sesuai dengan indikasi medis 2. Alat Bantu Dengar Maks. Rp. 1.000.000,- Paling cepat 5 Th. sekali dengan Indikasi medis 3. Protesa Gigi Maks. Rp 1.000.000,- untuk gigi yang sama dan full protesa Maks. Rp. 500.000,- untuk masingmasing rahang Paling cepat 2 Th. Sekali sesuai dengan indikasi medis 4. Protesa Alat GerakTangan & Kaki Palsu Maks. Rp.2.500.000,- Paling cepat 5 Th. Sekali sesuai dengan indikasi medis 5. Korset Tulang Belakang Maks. Rp. 350.000,- Paling cepat 2 Th. sekali dengan Indikasi medis 6. Collar Neck Maks. Rp. 150.000,- Paling cepat 2 Th. Sekali sesuai dengan indikasi medis 7. Kruk Maks. Rp. 350.000,- Paling cepat 5 Th. Sekali sesuai dengan indikasi medis

Koordinasi Manfaat (1) Tanggal 22 Juli 2014 Koordinasi Manfaat adalah suatu kondisi dimana dua atau lebih Penanggung (payer) yang menanggung orang yang sama untuk manfaat asuransi kesehatan yang sama, dengan membatasi total manfaat dalam jumlah tertentu yang tidak melebihi jumlah pelayanan kesehatan yang dibiayakan. Bagaimana jika perusahaan sudah memiliki asuransi kesehatan tambahan (asuransi swasta)? Bagi perusahaan tetap mendaftarkan sebagai peserta JKN dan melakukan koordinasi manfaat jika sudah memiliki asuransi swasta. Manfaat Tambahan Pelkes Lain yang ditetapkan oleh Menteri Pelkes Rujukan Tingkat Lanjutan ASURANSI KESEHATAN SWASTA BPJS KESEHATAN Koordinasi Manfaat Pelkes Tingkat Pertama Bagaimana cara pendaftaran bagi Perusahaan yang telah memiliki/menginginkan asuransi kesehatan tambahan? 1. Perusahaan dapat menghubungi asuransi swasta yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. 2. Bagi perusahaan yang mendaftar sebagai peserta Koordinasi Manfaat, pembayaran iuran ke nomor Virtual Account yang diberikan oleh BPJS Kesehatan, dapat dilakukan oleh Perusahaan atau melalui asuransi swasta.

Koordinasi Manfaat (2) Tanggal 23 Juli 2014 Perusahaan yang memiliki/menginginkan asuransi kesehatan tambahan (asuransi swasta) dapat mendaftar sebagai peserta JKN dan melakukan Koordinasi Manfaat. Apa saja manfaat yang diperoleh peserta JKN yang memiliki asuransi kesehatan tambahan (asuransi swasta)? Peserta yang dirawat di kelas perawatan yang lebih tinggi dari haknya maka selisih biaya dapat ditanggung asuransi swasta. Alat bantu kesehatan di luar paket INA CBG s yang jenis dan plafon harganya ditetapkan oleh Menteri Kesehatan yaitu : Kacamata, Alat bantu dengar, Protesa Alat Gerak, Protesa Gigi dan Korset tulang belakang. Selisih biaya dapat ditanggung asuransi swasta. Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin oleh program JKN, dijamin oleh asuransi swasta Besaran pertanggungan dan penjaminan pelayanan kesehatan dari asuransi dengan polis yang disepakati antara peserta dan asuransi swasta. swasta sesuai Bagaimana penjaminan pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang memiliki asuransi kesehatan tambahan? 1. Peserta mendapatkan pelayanan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan : a. Peserta mendapat pelayanan rawat jalan maupun rawat inap sesuai dengan haknya, maka biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. b. Peserta mendapat pelayanan rawat jalan (poli eksekutif) maupun kelas rawat lebih tinggi daripada hak, maka BPJS Kesehatan akan menanggung biaya sesuai hak peserta dan selisih biaya ditanggung asuransi swasta. 2. Peserta mendapatkan pelayanan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan: a. Untuk kasus rawat inap; Peserta menempati kelas perawatan sesuai dengan hak ataupun menempati kelas lebih tinggi dari haknya sebagai peserta BPJS kesehatan, maka BPJS Kesehatan akan menanggung biaya sesuai dengan hak peserta dan selisih biaya ditanggung asuransi swasta. b. Pada Rumah Sakit yang disepakati oleh BPJS Kesehatan dan asuransi swasta. Mekanisme pembayaran selisih biaya yang ditanggung asuransi swasta sesuai polis yang diperjanjikan antara asuransi swasta dengan Peserta.