PURSE SEINE (PUKAT CINCIN)

dokumen-dokumen yang mirip
KAPAL IKAN PURSE SEINE

SAMBUTAN. Jakarta, Nopember Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

Ukuran Mata Jaring. Judul desain. Ukuran Utama Kapa; Gross Tonase; Nama Alat tangkap; Kode klasifikasi;

Keywords: Konstruksi Alat Tangkap, Alat Tangkap Pukat Cincin (Purse seine), Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Jaring Angkat

SAMBUTAN. Jakarta, Nopember Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

PENDAHULUAN. yang lokasinya di pantai Timur Sumatera Utara yaitu Selat Malaka. Kegiatan

Menwut Direktorat Jenderal (Dirjen) Perikanan (1991), purse seine adalah

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA

Kesesuaian ukuran soma pajeko dan kapalnya di Labuan Uki Kabupaten Bolaang Mongondow

4 KEADAAN UMUM. 4.1 Letak dan Kondisi Geografis

TINJAUAN PUSTAKA. mata jaring ke arah panjang atau ke arah horizontal (mesh length) jauh lebih

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumberdaya Ikan Pelagis

BEBERAPA JENIS PANCING (HANDLINE) IKAN PELAGIS BESAR YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PPI HAMADI (JAYAPURA)

(Jaring Insang) Riza Rahman Hakim, S.Pi

seine yang digunakan sebagai sampel, ada 29 (97%) unit kapal yang tidak

Sukses pengoperasian pukat cincin Sinar Lestari 04 dengan alat bantu rumpon yang beroperasi di Perairan Lolak Provinsi Sulawesi Utara

4. HASIL PENELITIAN 4.1 Keragaman Unit Penangkapan Ikan Purse seine (1) Alat tangkap

METODE PENANGKAPAN IKAN

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Kapal / Perahu

3 METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Alat ini umumnya digunakan untuk menangkap ikan menhaden (Brevoortia

SAMBUTAN. Jakarta, Nopember Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

Volume 6, No. 2, Oktober 2013 ISSN:

Bentuk baku konstruksi jaring tiga lapis (trammel net)

BAB III BAHAN DAN METODE

Tabel 1 Contoh spesifikasi kapal purse seine Pekalongan No. Spesifikasi Dimensi

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

Jumlah kapal (unit) pada ukuran (GT) >100

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Perikanan Tangkap

5 HASIL PENELITIAN. Tahun. Gambar 8. Perkembangan jumlah alat tangkap purse seine di kota Sibolga tahun

STUDI PEMANFAATAN TEKNOLOGI RUMPON DALAM PENGOPERASIAN PURSE SEINE DI PERAIRAN SUMATERA BARAT. Oleh : Universitas Bung Hatta Padang

PENANGKAPAN IKAN DENGAN PURSE SEINE

4 HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN PANTAI BARAT SULAWESI SELATAN

1) The Student at Faculty of Fisheries and Marine Sciences, University of Riau.

BAB III BAHAN DAN METODE

SISTEM BAGI HASIL USAHA PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BUNGUS KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT. Oleh

KATA PENGANTAR. Jakarta, Nopember Penyusun

PENGARUH JUMLAH LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI DI PERAIRAN PEMALANG DAN SEKITARNYA

PENGGUNAAN PANCING ULUR (HAND LINE) UNTUK MENANGKAP IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BACAN, HALMAHERA SELATAN

4 KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Umum PPN Pekalongan Letak, klasifikasi dan pengelolaan

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PURSE SEINE (Pukat Cincin) Riza Rahman Hakim, S.Pi

PERIKANAN TUNA SKALA RAKYAT (SMALL SCALE) DI PRIGI, TRENGGALEK-JAWA TIMUR

Alat Lain. 75 Karakteristik perikanan laut Indonesia: alat tangkap

KAJIAN KECEPATAN KAPAL PURSE SEINER TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN PROBOLINGGO

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saskia (1996), yang menganalisis

BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 656 TAHUN 2003

PSPK STUDENT JOURNAL, VOL. I NO. 1 pp UNIVERSITAS BRAWIJAYA Recieved 18 January 2013, Accepted 16 May 2013

4 HASIL. 4.1 Kondisi Perikanan Ikan Layang di Maluku Utara

BAB III BAHAN DAN METODE

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bentuk baku konstruksi jaring tiga lapis (trammel net ) induk udang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PAPER TEKNIK PENANGKAPAN IKAN ALAT TANGKAP IKAN

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

ALAT PENANGKAPAN IKAN. Riza Rahman Hakim, S.Pi

4 HASIL PENELITIAN. 4.1 Kinerja Usaha Perikanan Mini Purse Seine

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

STRUKTUR ONGKOS USAHA PERIKANAN TAHUN 2014

5 PEMBAHASAN 5.1 Unit Penangkapan Ikan

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

KELOMPOK SASARAN. 1. Nelayan-nelayan yang telah mempunyai pengalaman dan keterampilan dalam pengoperasian jaring trammel.

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

3 METODOLOGI PENELITIAN

6 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 PEMBAHASAN 5.1 Proses penangkapan pada bagan rambo

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.

Technical Suitability Ratio Buoyancy Force and Sinking Force in Purse Seine Type Waring in TPI Sendang Sikucing, Kendal

MODUL MERAKIT RAWAI TUNA

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Unit Penangkapan Payang Alat tangkap payang

BAB III KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN JEPANG

8 SELEKSI ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU (Sardinella lemuru Bleeker 1853) DI SELAT BALI

Awak tidak memperhatikan bangunan dan stabilitas kapal. Kecelakaan kapal di laut atau dermaga. bahaya dalam pelayaran

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/2008

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/2009 TENTANG

Gambar 2. Konstruksi pancing ulur Sumber : Modul Penangkapan Ikan dengan Pancing Ulur

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. NASKAH SOAL (Terbuka )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Jumlah Armada Penangkapan Ikan Cirebon Tahun Tahun Jumlah Motor

3.2.1 Spesifikasi alat tangkap Bagian-bagian dari alat tangkap yaitu: 1) Tali ris atas, tali pelampung, tali selambar

5 PEMBAHASAN 5.1 Desain Perahu Katamaran General arrangement (GA)

2 GAMBARAN UMUM UNIT PERIKANAN TONDA DENGAN RUMPON DI PPP PONDOKDADAP

PENILAIAN PENGGANTIAN UNIT PENANGKAPAN PAYANG DI PPN PALABUHANRATU WULAN MEGA SARI

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.06/MEN/2010 TENTANG

BAB VI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN OLEH NELAYAN KARIMUNJAWADAN NELAYAN JEPARA

PENINGKATAN EFISIENSI PENANGKAPAN PADA MODIFIKASI ALAT TANGKAP BOAT SEINE YANG RAMAH LINGKUNGAN DI KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 EVALUASI TEKNIS PERIKANAN GIOB

Oleh : Mukhtar, A.Pi, M.Si

Bentuk baku konstruksi pukat tarik cantrang

Karakteristik Teknis Alat Tangkap Teluk Apar, Kabupaten Paser-Kalimantan Timur (Mahiswara., et al.)

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Nusantara 2.2 Kegiatan Operasional di Pelabuhan Perikanan

METODE PENELITIAN. Sumatera Utara. Peta lokasi disajikan pada Gambar 10. Gambar 10. Peta lokasi perairan Sibolga (Sumber : ArcMap)

MODUL MENGOPERASIKAN JARING INSANG HANYUT (DRIFT GILLNET)

Transkripsi:

PURSE SEINE (PUKAT CINCIN) Guru Pengampu: ADZWAR MUDZTAHID TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN SMK NEGERI 3 TEGAL Hal-1

METODE PENANGKAPAN DAN ALAT TANGKAP PUKAT CINCIN (PURSE SEINE) PENDAHULUAN P ukat cincin atau biasa sisebut dengan purse seine adalah alat tangkap yang dipergunakan untuk menangkap ikan pelagis yang bergerombo seperti : kembung, lemuru, layang, tonkol, cakalang, dan lain sebagainya. Pada dasarnya pukat cincin dibuat dari beberapa lembar jaring yang berbentuk segi empat atau hampir, yang gunanya untuk menggurung gerombolan ikan kemudian tali kerut (purse line) di bagian bawah jaring ditak sehingga jaring itu menyerupai kantong yang besar dan ditarik ke atas kapal pada salah satu sisinya atau kedua sisinya sehingga kantong semakin mengecil dan ikan dapat dipindahkan ke atas dek. Jaring merupakan dinding yang tidak dapat ditembus oleh ikan, sehingga ikan terkurung di dalam kantong (bunt) purse seine. Alat tangkap ini merupakan alat tangkap yang selektif, yaitu dengan mengatur ukuran mata jaring (mesh size) sehingga ikan-ikan yang kecil dapat meloloskan diri. Purse seine dibagi menjadi dua, yaitu purse seine dengan kontong (bunt) di tenggah dan kantong di pinggir. Pada purse seine kantong di tenggah biasanya penarikan jaring dilakukan dari ke dua ujungnya, purse seine ini biasanya ditarik dengan tenaga manusia. Sedangkan yang kantongnya di pingging biasanya ditarik dengan mesin penarik (power block) yang digerakan dengan hidrolik. Pengoperasian purse seine dapat dilakukan dengan satu buah dan dua buah kapal, hal ini tergantung dari ukuran kapal, ukuran jaring, dan jenis hasil tangkapan. A. DEFINISI Pukat cincin atau lazim disebut dengan purse seine adalah alat penangkap ikan yang terbuat dari lembaran jaring berbentuk segi empat pada bagian atas dipasang pelampung dan bagian bawah dipasang pemberat dan tali kerut (purse line) yang berguna untuk menyatukan bagian bawah jaring sehingga ikan tidak dapat meloloskan dari bawah (vertikal)dan samping (horizontal), biasanya besar mata jaring disesuaikan dengan ukuran ikan yang akan ditangkap. Ukuran benang dan mata jaring tiap-tiap bagian biasanya tidak sama. Disebut dengan pukat cincin sebab pada jaring bagian bawah dipasangi cincin (ring) yang berguna untuk memasang tali kerut (purse line) atau biasa juga disebut juga tali kolor. Purse seine dinamakan demikian karena sifat alat tangkap yang menggurung gerombolan kemudian tali kerut (purse line) ditarik sehingga jaring membentuk kantong yang besar, sehingga ikan-ikan terkurung. Purse seine memiliki bentuk umum dan bagian-bagian yang sama walaupun ada bermacam-macam purse seine. Bentuk umum purse seine beserta bagian-baiannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar. Bentuk umum pukat cincin (purse seine) B. KLASIFIKASI PUKAT CINCIN (PURSE SEINE) Pada dasarnya purse seine dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : purse seine dengan kantong di bagian ujung jaring dan purse dengan kantong dibagian tengah. Purse seine dengan kantong di ujung jaring biasanya dioperasikan oleh nelayan kecil dengan alat tangkap yang relatif kecil. Sedangkan purse seine dengan kantong di tenggah biasanya dioperasikan oleh kapal-kapal modern yang relatif lebih besar. Hal-2

Purse seine berkembang menjadi alat tangkap ikan pelagis yang bergerombol yang paling efektif, sehingga dapat dijumpai berbagai macam purse seine, maka untuk memudahkan memahami pukat cincin maka diklasifikasikan menurut : 1. Letak kantong (bunt) pada jaring utama Berdasarkan Letak Kantong pada Jaring Utama yaitu : a. Kantong terletak pada salah satu ujung jaring b. Kantong terletak pada tenggah-tenggah jaring 2. Bentuk dasar jaring utama Berdasarkan bentuk Jaring Utama purse seine yaitu : a. bentuk segi empat b. bentuk trapesium c. bentuk lekuk Gambar. Purse seine bentuk segi empat Gambar. Purse seine bentuk trapesium 3. Ikan yang menjadi tujuan penangkapan Berdasarkan jenis ikan yang akan ditangkap yaitu : a. purse seine layang b. purse seine tongkol c. purse seine cakalang d. purse seine tuna dan lain sebagainya Gambar. Purse seine bentuk lekuk 4. Jumlah kapal yang dipergunakan dalam operasi penangkapan Berdasarkan jumlah kapal yang dipergunakan pada saat operasi penangkapan purse seine dibagi yaitu : a. purse seine dengan satu buah kapal b. purseseine dengan dua buah kapal Gambar. Purse seine dengan satu buah kapal Hal-3

Gambar. Purse seine dengan dua buah kapal C. KONSTRUKSI 1. Bagian-Bagian Pukat Cincin Bagian bagian pukat cincin (purse seine) yaitu : a. sayap (wing) b. perut (midel) c. bahu (shoulder) d. kantong (bunt) e. pelampung f. tali ris atas g. mata pengguat (selvage) h. tali ris bawah i. pemberat j. tali ring k. cincin (ring) l. tali kerut (purse line) 2. Bagian Utama Pukat Cincin (Purse Seine) Sayap (wing), perut, bahu dan kantong merupakan dagian utama dari pukat cincin, biasanya bagian ini dibuat dengan menggunakan benang nylon (PA) atau bahan lainnya. Ukuran mata jaring (mesh size) biasanya sama tetapi kadang kala berbeda. Hal ini disesuaikan dengan ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Pada setiap bagian jaring purse seine yang menggunakan ukuran jaring yang berbeda, biasanya pada bagian sayap merupakan menggunakan ukuran mata jaring yang paling besar dan makin kearah kantong semakin mengecil. Penggunaan benang pada umumnya kebalikan dari mata jaring, yaitu dari sayap ke arah kantong semakin besar, maksudnya agar jaring pada kantong lebih kuat. Sebab pada bagian kantong merupakan tempat terkumpulnya ikan, sedangkan pada bagian sayap, perut dan bahu ukuran benangnya relatif lebih kecil daripada ukuran beang pada kantong, hal ini disebabkan pada bagian-bagian tersebut hanya merupakan bagian penggiring ikan agar ikan berkumpul di kantong. a. Pelampung (buoy) Pelampung merupakan alat untuk mengapungkan seluruh jaring ditambah dengan kelebihan daya apung (extra buoyancy), sehingga alat ini tetap mampu mengapung walaupun di dalamnya ada ikan hasil tangkapan. Bahan yang dipergunakan sebagai pelampung biasanya memiliki berat jenis (bj) yang lebih kecil dibandingkan dengan bj air laut, selain itu bahan tersebut tidak menyerap air. Pada umumnya pelampung purse seine dibuat dari bahan plastik yang keras. Ukuran pelampung disesuaikan dengan bentuk dan daya apung benda tersebut, pelampung yang biasanya digunakan pada alat tangkap ini berbentuk oval. Sedangkan jumlah pelampung tergantung dari extra buoyancy yang diinginkan. Pelampung biasanya dipasang pada tali pelampung (buoy line) yang besar ukuranya sama dengan tali ris atas yang berbeda hanya arah pintalan tali tersebut. b. Pemberat (Sinker) Pemberat berfungsi untuk menenggelamkan badan jaring sewaktu dioperasikan, semakin berat pemberat maka jaring utama akan semakin cepat tenggelamnya. Tetapi daya tenggelam ini tidak sampai menenggelamkan pelampung jaring, sehingga pelampung jaring harus memiliki extra buoyancy yang besar. Pemberat dibuat dari benda yang berat jenisnya (bj) lebih besar dari bj air laut, sehingga benda ini tenggelam di dalam air laut. Bahan yang biasa dipergunakan adalah timah, bila menggunakan pemberat lain harus dipergunakan bahan yang tidak mudah berkarat. Hal-4

c. Tali Ris Tali yang termasuk dalam tali ris yaitu : 1) tali ris atas 2) tali ris bawah 3) tali pelampung 4) tali pemberat 5) tali pengguat ris atas 6) tali pengguat ris bawah Tali ris atas dan tali pelampung harus berbeda arah pintalanya, maksudnya supaya jaring tetap lurus, demikian juga antara tali pemberat dan tali ris bawah. Selain itu untuk memperkuat tali ris atas dengan tali pelampung dan jaring serta untuk memperkuat tali ris bawah, tali pemberat dan jaring ditambah dengan tali pengguat. Bahan tali ris ini biasanya terbuat dari benang kuralon tetapi banyak juga yang menggunakan polyester. Gambar. Pemasangan tali ris atas Gambar. Pemasangan tali ris bawah d. Mata Pengguat (Selvage) Selvage biasanya dibuat dari benang polyester (PE) atau kadang-kadang mempergunakan bahan jaring sama dengan jaring utamna yang memiliki ukuran mata (mesh size) yang sama dengan jaring utama tetapi ukuran benangnya biasanya lebih besar. Selvage merupakan jaring yang berfungsi untuk melindunggi bagian tepi jaring utama agar tidak cepat rusak. e. Tali ring Tali ring adalah tali yang dipergunakan untuk mengantung cincin (ring) pada tali ris bawah, bahan yang dipergunakan biasanya terbuat dari tali kuralon. Tali ring dibuat berbagai macam bentuknya antara lain : a. Tali ring kaki tunggal b. Tali ring kaki ganda Gambar. Tali ring kaki tunggal Gambar. Tali ring kaki ganda Gambar. Tali ring kaki ganda (bentuk dasi) f. Cincin (Ring) Cincin atau biasa disebut ring pada umumnya berbentuk bulan, dimana pada bagian tenggahnya merupakan tempat untuk lewatnya tali kerut, agar ring terkumpul sehingga jaring bagian bawah tertutup. Bahan yang dipergunakan biasanya dibuat dari besi dan kadang-kadang kuningan. Ring ini selain memiliki fungsi seperti tersebut di atas berfungsi juga sebagai pemberat. g. Tali Kerut (Purse Line) Tali kerut (purse line) yang biasa disebut oleh nelayan sebagai tali kolor adalah tali yang berfungsi untuyk menggumpulkan ris, sehingga bagian bawah jaring tertutup dan ikan tidak dapat meloloskan diri. Hal-5

Tali kerut harus dibuat dari bahan yang kuat sehingga pada umunya ukuranya relatif lebih besar. Bahan yang dipergunakan biasanya kuralon (PVA) dan kadang-kadang mengguinakan talki polyester (PE), dan kadangkadang untuk purse seine dengan ukuran besar menggunakan tali baja. (warp) D. OPERASI PENANGKAPAN DENGAN PUKAT CINCIN (PURSE SEINE) 1. Persiapan Penangkapan Penyusunan alat tangkap sebelum kapal purse seiner (kapal penangkap ikan dengan purse seine) merupakan pekerjaan yang harus dikerjakan. Penyusunan jaring di atas dek kapal biasanya disusun pada : samping kiri, samping kanan, atau buritan kapal. Penempatan alat tangkap di atas kapal ini disesuaikan arah putaran baling-baling kapal. Pada kapal dengan balingbaling kapal putar kiri (dilihat dari buritan kapal) biasanya pukat cincin diletakan di sisi kiri, pada kapal dengan balingbaling putar kanan alat tangkap diletakan di sisi kanan kapal, sedangkan penyusunan di buritan kapal dapat dilakukan pada kapal baling-baling putar kiri maupun kanan. Gambar. Penyusunan jaring di sisi (lambung) kanan kapal Gambar. Penyusunan jaring di sisi (lambung) kiri kapal Gambar. Penyusunan jaring di buritan (dek belakang) 2. Waktu Penurunan Penangkapan dengan purse seine biasanya dilakukan pada sore (setelah matahari terbenam sampai dengan pagi hari (menjelang matahari terbit), kadang kala dilakukan siang hari. Waktu penangkapan ini berhubungan dengan berkumpulnya ikan di alat penggumpul ikan (rumpon dan lampu). Pada saat malam ikan-ikan pelagis yang menjadi target penangkapan biasanya kumpul bergerombol di daerah sekitar rumpon, sehingga pada saat ini paling tepat purse seine dioperasikan. Tetapi ada pula operasi penangkapan tidak menggunakan rumpon tetapi mencari gerombolan ikan yang ada dengan menggunakan alat bantu pencari ikan/sonar (Sound Navigation and Ranging) yaitu suatu alat yang dapat dipergunakan untuk mengetahui keberadaan gerombolan ikan di dalam laut. Pada umumnya nelayan mengoperasikan 2 s/d 4 kali sehari, hal ini tergantung dari jumlah ikan yang tertangkap. Bila hasilnya banyak maka operasi penangkapan sampai dengan penyimpanan hasil ke dalam palkah relatif membutuhkan waktu yang lama, sehingga dalam satu hari hanya melakukan dua kali penangkapan. Demikian sebaliknya bila hasil tangkapan sedikit maka operasi penangkan sampai dengan penyimpanan memerlukan waktu yang sedikit pula, sehingga dalam satu hari dapat dioperasikan purse seine lebih dari empat kali. 3. Daerah Penangkapan (Fishing Ground) Daerah penangkapan atau lazim disebut fishing ground adalah suatu daerah dimana ikan dapat ditangkap dengan hasil tangkapan ikan yang mengguntungkan. Adapun syarat daerah penangkapan pengoperasian purse seine yaitu : a. bukan daerah yang dilarang menangkap ikan b. terdapat ikan pelagis yang bergerombol c. perairannya relatif lebih dalam dibandingkan dengan dalamnya jaring Operasi penangkapan yang membutuhkan rumpon sebagai alat bantu menangkap ikan, maka kapal penangkap tersebut setelah sampai daerah penangkapan yang diinginkan maka rumpon diturunnkan ke dalam perairan dan diberi pelampung tanda kemudian ditinggalkan, biasanya nelayan membawa lebih dari satu rumpon. Tetapi ada pula Hal-6

rumpon tidak ditinggalkan, tetapi setelah kapal lego jangkar (menurunkan jangkar) rumpon diturunkan ke dalam air kemudian diikatkan satu buah di haluan di haluan dan satu buah di buritan kapal. Lampu penerangan (listrik atau minyak tanah) dinyalakan di sekeliling kapal sehingga kapal tersebut sanggat terang, maksudnya supaya ikan bergerombol di sekitar kapal. Penggunaan Sonar untuk mencari gerombolan ikan pada kapal penangkap sanggat diperlukan tetapi cara mencari gerombolan ikan dapat dilihat dengan memperhatikan tanda-tanda adanya ikan, yaitu : a. burung menyambar-nyambar ke permukaan air laut b. ikan-ikan yang melompat-lompat c. di permukaan laut terliahat ada buih-buih atau percikan air laut d. adanya riak-riak di permukaan e. warna air laut yang lebih gelap dari warna laut sekitarnya 4. Penurunan Alat (Setting) Ikan-ikan akan bergerombol di sekitar rumpon yang diberi penerangan telah terlihat padat maka operasi penangkapan dapat dilaksanakan. Pertama adalah melepas rumpon dari haluan kapal, rumpon yang di buritan dinaikan ke atas kapal. Rumpon yang dilepas dan diberi tanda serta penerangan, kemudian kapal hibob jangkar (menaikan jangkar) menjauhi rumpon sampai dengan jarak yang optimum untuk melingkari gerombolan ikan di sekitar rumpon. Operasi penangkapan dengan purse seine perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Arah angin, yaitu jaring harus di atas, maksudnya jaring berada dimana arah angin datang sedangkan kapal penangkap berada setelah alat tangkap. Sehingga kapal tidak akan masuk ke dalam lingkaran purse seine, sebab kapal lebih cepat terbawa angin dibandingkan dengan alat tangkap. Gambar. a. Kedudukan alat tangkap terhadap angin b. Kedudukan alat tangkap terhadap arus b. Arah arus, kebalikan dari arah angin, yaitu kapal harus berada di atas arus sehingga alat tangkap tidak hanyut di bawah kapal, sehingga menyulitkan penarikan alat tangkap ke atas dek kapal. c. Arah pergerakan gerombolan ikan. Jaring harus menghadang arah pergerakan gerombolan ikan sehingga ikan yang telah dilingkari tidak dapat meloloskan diri. Jaring diturunkan di depan gerombolan ikan sehingga setelah selesai setting kapal berada di belakang gerombolan ikan. d. Arah datangnya sinar matahari Gambar. Kedudukan alat tangkap terhadap arah pergerakan ikan Operasi penangkapan pada siang hari harus memperhatikan arah datangnya sinar matahari, sebab bila penempatannya tidak sesuai maka gerombolan ikan akan memencar sehingga operasi penangkapan tidak berhasil. Terhadap datangnya sinar matahari alat tangkap harus diletakan sesuai dengan datangnya sinar matahari dan kapal berada berlawanan dengan datangnya sinar matahari Hal-7

Gambar. Kedudukan kapal penangkap terhadap arah sinar matahari Setelah penggaruh-penggaruh tersebut dipertimbangkan dan mencapai jarak dengan gerombolan yang diinginkan maka pelingkaran jaring dapat dimulai. Adapun urut-urutan penurunan jaring sebagi berikut : 1) Ujung-ujung tali ris (atas dan bawah) disatukan dengan tali kerut, kemudian diberi pelampung tanda dan pelampung tersebut di bawa terjun kelaut oleh seorang anak buah kapal (ABK), pada kapal yang beroperasi dengan dua kapal ujung tersebut di bawa oleh kapal yang tidak membawa alat tangkap dan kapal yang satunya membawa alat tangkap. 2) Setelah itu maka kapal penangkap akan melingkari gerombolan ikan dimulai dengan menurunkan : jaring, pelampung, pemberat, dan cincin, menuju ke arah pelampung tanda atau kapal pembawa ujung jaring awal, bagi purse seine yang dioperasikan dengan dua buah kapal. Kapal dengan baling-baling putar kanan maka arah pelingkaran jaring ke arah kanan dan sebaliknya kapal dengan balin-baling putar kiri pelingkaran jaring ke arah kiri 3) Pada saat pelingkaran sudah selesai maka ujung jaring yang satu dinaikan ke kapal penangkap dan selanjutnya tali kerut ditarikk hingga cincinnya terkumpul demikian juga jaring bagian bawah sudah terkumpul menjadi satu di atas dek. Dengan demikian ikan-ikan sudah terkurung di dalam jaring. 5. Pengangkatan Alat dan Hasil Tangkapan Pada keadaan tali kerut sudah ditarik cincin dan jaring bagian bwah sudah terkumpul menjadi satu, maka: a. Penarikan badan jaring dimulai dari ujung-ujung sayap, hal ini dilakukan pada purse seine yang menggunakan kantong yang di tenggah-tenggah jaring atau yang ditarik oleh tenaga manusia. Tetapi pada purse seine yang ditarik dengan tenaga hidrolik (power block), biasanya kantong dibuat pada salah satu ujung sayap. Penarikan jaring dilakukan mulai dari ujung sayap yang tidak berkantong. Penarikan dilakukan dengan melepas ring dari badan jaring, tetapi pada purse seine yang ditarik manusia cincin tidak dilepaskan. b. Setelah bagian wing,midle,shoulder naik keatas kapal, maka ikan ikan terkurung pada bagian bunt yang relatif lebih sempit. Kemudian ikan dinaikan ke atas kapal dengan memaki serok sampai dengan ikan-ikan yang ada di dalam bunt terambil semua. c. Bagian yang masih berada di dalam air di naikan keatas kapal dan disusun kembali sehingga kapal siap setting. d. Ikan hasil tangkapan dicuci bersih dan di simapan ke dalam palkah pendingin. Cara penangan ikan di atas kapal dapat dilihat pada modul penangan hasil tangkap. Hal-8