PROFIL TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Menurut Havighurst (dalam Syaodih : 161) mengatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dengan. remaja merupakan pengembangan dan perluasan kemampuan-kemampuan

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

Gambaran Pencapaian Tugas Perkembangan Siswa SMK Insan Global Jakarta

PROFIL PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SISWA DI SMP NEGERI 8 TELUK KUANTAN

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN (SKK)

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK. Mengenal tujuan dan arti ibadah.

Sahabat. Assalamu alaikum Wr. Wb Orang bijak berkata;

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK

ASPEK KEMATANGAN BERFIKIR (INTELEKTUAL) ANAK SD DI WILAYAH KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Orientasi karir merupakan salah satu bagian penting dalam upaya untuk membantu siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Devi Eryanti, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja dipandang sebagai masa permasalahan, frustrasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kesempatan yang ada. Tujuan pendidikan yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah krisis multidimensi yang diderita oleh siswa sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi

FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa

cxü~xåutçztç exåt}t Setiawati PPB FIP UPI

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Havighurst (1972) kemandirian atau autonomy merupakan sikap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mayang Wulan Sari,2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang datang dari dirinya maupun dari luar. Pada masa anak-anak proses

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 2 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm Ibid., hlm. 15.

BAB I PENDAHULUAN. Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan Dan Konseling di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hlm.9.

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

Sigit Sanyata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa kelas IV, V dan VI di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pemenuhan tugas perkembangan tersebut, banyak remaja yang

Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta

BAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tita Andriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riesa Rismawati Siddik, 2014 Kontribusi pola asuh orangtua terhadap pembentukan konsep diri remaja

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini disajikan uraian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi. Terjadi pada usia kurang lebih lima

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurul Khoeriyah, 2013

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

Silabus Bimbingan Konseling (01) Sekolah : SMA... Kelas : XI (Sebelas) Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 ( Ganjil )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian

MENGEMBANGKAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN TUGAS PERKEMBANGAN MAHASISWA UPI KAMPUS CIBIRU. Nenden Ineu H.

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Hal tersebut diamanatkan dalam Pasal 27 Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin (adolescence)

SATUAN KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan suatu periode yang disebut sebagai masa strum and drang,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Panti Sosial Asuhan Anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah

PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. metode penelitian dan lokasi serta sampel penelitian. Adapun uraiannya sebagai. mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma

PROFIL PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 JAKARTA

SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Salah satu tugas perkembangan siswa yaitu mencapai hubungan baru dan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik di negara-negara maju maupun negara-negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat

Masa Kanak-Kanak Akhir. Siti Rohmah Nurhayati

diri yang memahami perannya dalam masyarakat. Mengenal lingkungan lingkungan budaya dengan nilai-nilai dan norma, maupun lingkungan fisik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadikan individu lebih baik karena secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hasil akhir dari pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang disajikan pada

BAB I PENDAHULUAN. pertama dalam berpacaran. Dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis remaja

BAB I PENDAHULUAN. Erni Purnamasari, 2015 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG

`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. yakni tingginya angka korupsi, semakin bertambahnya jumlah pemakai narkoba,

BAB I PENDAHULUAN. memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. pergolakan dalam dalam jiwanya untuk mencari jati diri.

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS AKSELERASI DI SMP N 7 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. maupun mentalnya. Dalam hal ini dia membutuhkan sekali orang yan mampu

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam perkembangannya memiliki suatu tugas berupa tugas. perkembangan yang harus dilalui sesuai dengan tahap perkembangannya.

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

Langkah I : Need Assessment (Analisis Kebutuhan)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang sangat kompleks. Banyak hal yang

Transkripsi:

PROFIL TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Nurhayati Jurusan Bimbingan Dan Konseling. Universitas Negeri Gorontalo Pembimbing 1: Dra. Tuti Wantu, M.Pd. Kons Pembimbing II: Meiske Puluhulawa, M.Pd ABSTRAK Permasalahan yang menjadi fokus penelitian disini adalah kurangnya pemahaman tentang kecerdasan emosional, pengembangan diri, dan ilmu pengetahuan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Profil Tugas-tugas Perkembangan Remaja Di SMK Negeri I Batudaa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif untuk membahas tentang profil tugas perkembangan remaja, dengan anggota populasi seluruh siswa dan sampel kelas XI yang berjumlah 175 siswa. Teknik pengumpulan data utama menggunakan instrumen BK (ITP), wawancara, observasi sebagai pelengkap dalam pengumpulan data. data di analisis dengan menggunakan analisis tugas perkembangan remaja. Dari hasil penelitian yang dimiliki oleh kelas XI dari ke-11 aspek analisis inventori tugas perkembangan SMK Negeri 1 Batudaa yang di berikan pada siswa. Jumlah siswa 175 yang terdapat di kelas XI secara umum yang memiliki rata-rata konsistensi 3.15/11, rata-rata tingkat perkembangan 4.53, simpangan baku 0,06, koevisien variansi 2.40%. Maka hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Negeri I Batudaa Kelas XI memiliki tingkat perkembangan tertinggi yang berada pada tahap dengan ciri-ciri mampu melihat keragaman emosi, motif, dan perspektif diri, peduli akan hubungan mutualistik dan terendah tingkat perkembangannya berada pada tahap sadar diri dengan ciri-ciri mampu berpikir alternative, melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam situasi, peduli untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang ada, pemecahan masalah. Kata kunci :Tugas Perkembangan Remaja

Globalisasi sekarang ini menemukan kemajuan di segala bidang. Baik kemajuan ilmu teknologi dan keterampilan atau aktualisasi diri. Dalam mengaktualisasi diri itu, individu dituntut untuk mengerahkan segala potensi baik itu kemampuan maupun keterampilan yang dimiliki agar dapat berkembang. Perkembangan untuk mengaktualisasi diri dimulai pada masa remaja. Masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Masa remaja sendiri terbagi atas 2 masa yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja juga merupakan masa bermasalah. Setiap periode dalam perkembangan mempunyai masalah, namun masalah yang terjadi pada masa remaja berbeda. Baik itu dalam hal kualitas maupun kompleksitasnya. Menurut Hurlock (1999) remaja yang gagal melewati masa ini tak jarang terjebak dalam perkembangan psikis yang tidak sehat. Bahkan seringkali menimbulkan masalah baru, salah satunya adalah kenakalan remaja. Melihat penjelasan diatas mengenai masa remaja, tentu bukan hal mudah bagi anak untuk melewati masa remaja secara optimal. Dukungan orang-orang terdekat utamanya orang tua dan guru pembimbing turut mempengaruhi tingkat kedewasaan anak. Kenyataan yang terjadi dilapangan yaitu banyak siswa yang terhambat dalam proses perkembangannya. Terutama dalam sikap dan perilaku mereka sehari-hari. Misalnya : kurangnya pemahaman tentang kecerdasan emosional, pengembangan diri, dan ilmu pengetahuan. Hal ini merupakan implikasi dari berkurangnya peran serta tanggung jawab guru BK yang tidak lain disebabkan oleh kelalaian dan krisis kinerja seorang guru serta merosotnya minat siswa dalam mengikuti minat siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Oleh sebab itu guru BK harus serius menghadapi masalah siswa sekarang karena kenyataannya siswa yang di bimbing hanyalah mendengar saja tapi tidak melakukan apa yang dikatakan oleh gurunya, hanya mendengar sepintas dan tidak memperdulikan bahwa guru yang membantu 2

masalah siswa demi masa depan dan kariernya, guru BK harus lebih meningkatkan profesionalisasi untuk menghadapi siswa atau masalah siswa yang lebih menantang dan lebih canggih dibandingkan masalah zaman dulu. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian ini dengan judul: Profil Tugas Perkembangan Remaja Di SMK Negeri 1 Batudaa. Berdasarkan penjelasan diatas permasalahan yang timbul dapat di identifikasikan sebagai berikut : pengenalan masalah-masalah remaja kepada siswa diperkirakan mempunyai sebab dari tugas perkembangan remaja yaitu : (a) sebagian siswa belum memahami tugas perkembangan remaja, (b) sebagian siswa memperlihatkan prilaku yang tidak sesuai dengan usianya. Berdasarkan identifikasi diatas permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : untuk mengetahui profil tugas perkembangan remaja di SMK Negeri 1 Batudaa?. Berdasarkan dari permasalahan diatas maka tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah : bagaimana profil tugas-tugas perkembangan remaja di SMK Negeri 1 Batudaa. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : (a) bagi siswa, dapat mengetahui dan memahami tugas-tugas perkembangan remaja, (b) bagi sekolah, dapat dijadikan acuan atau pedoman untuk memberikan rekomendasi kepada guru-guru yang lain, (c) memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bimbingan dan konseling, (d) dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dalam bimbingan dan konseling. KAJIAN TEORI Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja Menurut Havighurst (dalam Syaodih. 2009.: 161) mengatakan bahwa: Pengertian tugas perkembangan adalah suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam kehidupan seseorang, yang kesuksesan penyelesaiannya akan mengantarkan orang tersebut kedalam bahagia, dan 3

kegagalan penyelesaiannya akan menyebabkan orang tersebut tidak bahagia, tidak diterima oleh masyarakat, dan mengalami kesulitan dalam menjalani tugas-tugas berikutnya. Tugas-tugas Perkembangan Remaja Perkembangan merupakan suatu proses yang menggambarkan perilaku kehidupan sosial psikologi manusia pada posisi yang harmonis di dalam lingkungan masyarakat yang lebih luar dan kompleks. Menurut Havighurst (dalam Sunarto dan Hartono,1995: 43) perkembangan tersebut dinyatakan sebagai tugas yang harus dipelajari, dijalani, dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan hidupnya, atau dengan perkataan lain perjalanan hidup manusia di tandai dengan berbagai tugas perkembangan yang harus di tempuh. Tugas-tugas perkembangan tersebut oleh Havighurst dikaitkan dengan fungsi belajar, karena pada hakikatnya perkembangan kehidupan manusia dipandang sebagai upaya mempelajari norma kehidupan dan budaya masyarakat agar mereka mampu melakukan penyesuain diri dengan baik di dalam kehidupan nyata. Aspek-aspek Tugas Perkembangan Remaja Menurut Yusuf dkk, 2009: 7-9 menyatakan bahwa: terdapat 11 aspek perkembangan remaja pada siswa SMA/SMK yaitu : landasan hidup religious, (2) landasan prilaku, (3) kematangan emosional, (4) kematangan intelektual, (5) kesadaran tanggung jawab, (6) Peran sosial sebagai pria atau wanita, (7) penerimaan diri dan pengembangannya, (8) kemandirian prilaku ekonomis, (9) wawasan persiapan karir, (10) kematangan hubungan dengan teman sebaya, (11) Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga. Karateristik Umum Perkembangan Remaja Menurut Erickson (dalam Hartinah 2009: 66) masa remaja sering kali dikenal dengan masa mencari diri disebut dengan identitas ego (ego identity). Hal tersebut terjadi karena masa remaja merupakan peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Ditinjau dari segi fisiknya mereka sudah bukan anak-anak lagi melainkan seperti orang dewasa, tetapi jika mereka di 4

perlukan sebagai orang dewasa ternyata belum dapat menunjukan sikap dewasa. Oleh karena itu, terdapat sejumlah sikap yang sering di tunjukan oleh remaja, yaitu: 1. Kegelisahan Sesuai dengan fase perkembangannya, remaja mempunyai banyak idealisme angan-angan atau keinginan yang hendak di wujudkan di masa depan.akan tetapi, sesungguhnya remaja belum memiliki banyak kemampuan yang memadai untuk mewujudkan semua itu. Seringkali angan-angan dan keinginannya jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuannya. 2. Pertentangan Sebagai individu yang mencari jati diri, remaja berada pada situasi psikologis antara ingin melepas diri dari orang tua dan perasaan masih belum mampu untuk mandiri. Oleh karena itu, pada umumnya, remaja seringkali mengalami kebingungan karena sering pertentangan pendapat antara mereka dengan orang tua. Pertentangan yang sering terjadi tersebut menimbulkan keinginan remaja untuk melepaskan diri dari orang tua, kemudian ditentangnya sendiri karena dalam diri remaja ada keinginan untuk memperoleh masalah. Remaja sesungguhnya belum begitu berani mengambil resiko dari tindakan meninggalkan lingkungan keluarganya yang jelas aman bagi dirinya. Selain itu, keinginan melepaskan diri tersebut di sertai dengan kesanggupan untuk berdiri sendiri tanpa bantuan orang tua dalam soal keuangan. Akibatnya, pertentangan yang sering terjadi akan menimbulkan kebingungan dalam diri remaja itu sendiri pada orang lain. 3. Mengkhayal Keinginan untuk menjelajah dan bertualang tidak semuanya tersalurkan.biasanya hambatannya dari segi keuangan atau biaya. Oleh karena itu, menjelajah lingkungan sekitar yang luas akan menimbulkan biaya yang 5

banyak, padahal kebanyakan remaja hanya memperoleh uang dari pemberian orang tuanya. Akibatnya, mereka lalu mengkhayal mencari kepuasan, bahkan menyalurkan khayalannya melalui dunia fantasi. Khayalan remaja putra biasanya berkisar pada soal prestasi dan jenjang karir sedangkan remaja putrid lebih mengkhayalkan romantika hidup. 4. Aktifitas kelompok Menurut Singgih DS (dalam Hartinah 2009: 68) berbagai macam keinginan para remaja seringkali tidak dapat terpenuhi karena bermacam-macam kendala. Hal yang sering terjadi adalah tidak tersedianya biaya. Adanya bermacam-macam larangan dari orang tua seringkali melemahkan atau bahkan mematahkan semangat para remaja. Kebanyakan remaja menemukan jalan keluar dari kesulitannya setelah mereka berkumpul dengan rekan sebaya untuk melakukan kegiatan bersama. Mereka melakukan suatu kegiatan secara berkelompok sehingga berbagai kendala dapat di atasi bersama-sama. 5. Keinginan mencoba segala sesuatu Pada umumnya, remaja memiliki ras ingin tahu yang tinggi (high curiosity). Karena di dorong ras ingin tahu yang tinggi, remaj cenderung ingin bertualang, menjelajah segala sesuatu dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah di alaminya. Implikasi Tugas Perkembangan Remaja Bagi Pendidikan Memperhatikan banyaknya faktor kehidupan yang berada di lingkungan remaja, maka pemikiran tentang penyelenggaraan pendidikan juga harus memperhatikan faktor-faktor tersebut. Sekalipun dalam penyelenggaraan pendidikan diakui bahwa tidak mungkin memenuhi tuntutan dan harapan seluruh faktor yang berlaku tersebut. 6

1. Pendidikan yang berlaku di Indonesia, baik pendidikan yang di selenggarakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah, pada diselenggarakan dalam bentuk klasikal. Penyelenggaraan pendidikan klasikal ini berarti memberlakukan sama semua tindakan pendidikan kepada semua remaja yang bergabung di dalam kelas, sekalipun masingmasing diantara mereka sangat berbeda-beda. Pengakuan terhadap kamampuan setiap pribadi yang beraneka ragan itu menjadi kurang. Oleh karena itu, yang harus mendapatkan perhatian di dalam penyelenggaraan pendidikan adalah sifat-sifat dan kebutuhan umum remaja, seperti pengakuan akan kemampuannya, ingin untuk mendapatkan kepercayaan, kebebasan, dan semacamnya. 2. Beberapa usaha yang perlu dilakukan di dalam penyelenggaraan pendidikan, sehubungan dengan minat dan kemampuan remaja yang dikaitkan terhadap cita-cita kehidupannya antara lain adalah: 1) bimbingan karir dalam upaya mengarahkan siswa untuk menentukan pilihan jenis pendidikan dan jenis pekerjaan sesuai dengan kemampuannya, 2) memberikan latihan-latihan praktis terhadap siswa dengan berorientasi kepada kondisi (tuntutan) lingkungan, 3) penyusunan kurikulum yang komprehensif dengan mengembangkan kurikulum muatan lokal. 3. Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk membentuk keluarga banyak ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas perkembangan masa-masa sebelumnya. Untuk mengembangkan model keluarga yang ideal maka perlu dilakukan: 1) bimbingan tentang cara pergaulan dengan mengajarkan etika pergaulan lewat pendidikan budi pekerti dan pendidikan keluarga, 2) bimbingan siswa untuk memahami normal yang berlaku baik di dalam keluarga, sekolah, maupun di dalam masyarakat. Untuk kepentingan ini di perlukan arahan untuk kebebasan emosional dari orang tua. 4. Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan sosial kemasyarakatan perlu dilakukan. Dalam hal ini perlu dilakukan pendidikan praktis melalui organisasi pemuda, pertemuan dengan orang 7

tua secara periodik, dan pemantapan pendidikan agama baik di dalam maupun di luar sekolah. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode yang di anggap relevan dengan permasalahan yang ada, yakni metode deskriptif. Metode ini digunakan dengan maksud untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang tugas perkembangan remaja. Metode ini menggunakan dengan teknik pengumpulan data Inventori tugas perkembangan (ITP) adalah intrumen yang digunakan untuk memahami tingkat perkembangan individu. Inventori tugas perkembangan siswa SMA/SMK, Jumlah soal 77 masing-masing terdiri atas 4 butir pernyataan. Yang diskor 66 soal, yang 11 soal digunakan untuk menghitung konsistensi jawaban siswa. Observasi yaitu mengadakan penelitian dengan cara melihat secara langsung terhadap objek-objek yang akan penulis teliti, yaitu tugas perkembangan remaja. Wawancara yaitu penulis akan melakukan wawancara langsung dengan konselor sekolah (guru BK) dan siswa, sehingga terkumpul data-data yang objektif untuk kajian tulisan ini. Data yang terkumpul dengan menggunakan teknik wawancara maka untuk menganalisis data, diperlukan data-data sebagai berikut: (1) mengklasifikasikan profil tugas perkembangan remaja pada siswa di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo, (2) menganalisis profil tugas perkembangan remaja pada siswa di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo. HASIL PENELITIAN Hasil dari analisis inventori tugas perkembangan SMK Negeri 1 Batudaa yang di berikan pada siswa. Jumlah siswa 175 yang terdapat di kelas XI secara umum yang memiliki rata-rata konsistensi 3.15/11, rata-rata tingkat perkembangan 4.53, simpangan baku 0,06, koevisian variansi 2.40%. Dengan penjelasan dari hasil analisis inventori tugas perkembangan siswa yang secara umum mempunyai aspek tugas perkembangan yang digambarkan dalam tabel sebagai berikut: 8

Tabel 1.1: Aspek-aspek profil kelompok SMK Negeri 1 Batudaa kelas XI. No Aspek tugas perkembangan Jumlah rata-rata 1 Landasan religius 4.522 2 Landasan perilaku etis 4.552 3 Kematangan emosional 4.55 4 Kematangan intelektual 4.43 5 Kesadaran tanggung jawab 4.58 6 Peran sosial sebagai pria atau wanita 4.591 7 Penerimaan diri dan pengembangannya 4.42 8 Kemandirian perilaku ekonomis 4.505 9 Wawasan persiapan karir 4.493 10 Kematangan hubungan teman sebaya 4.59 11 Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga 4.572 Berdasarkan tabel diatas bahwa profil kelompok ini mempunyai hasil dari 8 butir tertinggi yang terdapat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 1.2: Aspek tugas perkembangan dari 8 butir tertinggi kelas XI. No Aspek tugas perkembangan Butir Tingkat perkemb angan 1 Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup 11-2 4.88 berkeluarga 2 Persiapan diri dan hidup berkeluarga 11-6 4.82 3 Landasan hidup religius 1-5 4.81 4 Kematangan emosional 3-3 4.79 5 Landasan perilaku etis 2-1 4.78 6 Kesadaran tanggung jawab 5-4 4.78 7 Kematangan hubungan dengan teman sebaya 10-1 4.77 8 Kematangan emosional 3-2 4.76 Dari penjelasan yang terdapat dalam 8 butir tertinggi, ternyata aspek tugas perkembangan juga memiliki 8 butir terendah yang terdapat dalam tabel sebagai berikut: 9

Tabel 1.3: Aspek tugas perkembangan dari 8 butir terendah kelas XI. No Aspek tugas perkembangan Butir Tingkat perkemb angan 1 Penerimaan diri dan pengembangannya. 7-4 4.12 2 Kemandirian perilaku ekonomis. 8-5 4.27 3 Wawasan dan persiapan karir. 9-3 4.27 4 Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup 11-5 4.29 berkeluarga. 5 Landasan perilaku etis. 2-4 4.30 6 Landasan perilaku etis. 2-3 4.30 7 Kematangan intelektual. 4-2 4.30 8 Kematangan emosional. 3-5 4.30 Pembahasan Dari hasil penelitian inventori tugas perkembangan pada siswa SMK Negeri 1 Batudaa yang berdasarkan dari sebelas aspek yang dimana siswa di kelas XI TSM bahwa tingkat perkembangan pada profil kelompok dengan nilai rata-rata 4.57 yang tertinggi adalah sebagai berikut: Data hasil analisis ITP dari 8 butir tertinggi dengan aspek yaitu: 1. Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berbahagia dengan tingkat perkembangannya 5.67 di butir 11-2 yaitu: (a) saya mempertimbangkan kesiapan diri memasuki pernikahan, (b) saya berkeinginan mengetahui peranan suami atau istri, (c) saya telah memahami peranan anak dalam keluarga, (d) saya meyakini bahwa pernikahan dapat memelihara diri dari perbuatan-perbuatan zina. 2. Kesadaran tanggung jawab dengan tingkat perkembangannya 5.30 di butir 5-4 yaitu: (a) saya membuat prioritas dalam memilih tindakan, (b) saya merasa puas jika orang lain mengakui hasil kerja yang di capai, (c) saya melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh, (d) saya senang bersahabat dengan siapapun. 3. Landasan hidup religuis dengan tingkat perkembangannya 5.27 di butir 1-4 yaitu: (a) saya menilai kegiatan sehari-hari yang sesuai dan yang 10

bertentangan denagn ajaran agama, (b) saya mengikuti orang lain berbuat kebajikan, (c) saya aktif dalam kegiatan keagamaan di sekolah, (d) saya merasa senang menolong orang lain. 4. Kematangan hubungan dengan teman sebaya dengan tingkat perkembangannya 5.15 di butir 10-1 yaitu: (a) saya menghargai pendapat teman dengan tulus ikhlas, (b) saya membantu teman jika diminta, (c) saya melaksanakan tugas yang diberikan oleh kelompok, (d) saya menjaga hubungan baik dengan teman meskipun berbeda pendapat. 5. Landasan prilaku etis dengan tingkat perkembangannya 5.12 dibutir 2-1 yaitu: (a) saya berprilaku sopan kepada semua orang, (b) saya belum terbiasa membuang sampah pada tempatnya, (c) saya tidak menyontek karena merugikan diri sendiri, (d) saya mengembalikan uang yang bukan milik sendiri. 6. Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga dengan tingkat perkembangannya 5.12 di butir 11-6 yaitu: (a) saya kira pria maupun wanita mempunyai hak yang sama dalm hubungan pernikahan, (b) saya mengetahui bahwa laki-laki maupun perempuan sebaiknya manikah, (c) saya memahami bahwa menikah baik bagi kesehatan jasmani maupun rohani, (d) saya berpikir perlu berhati-hati dalam memilih pasangan hidup. 7. Penerimaan diri dan pengembangannya dengan tingkat perkembangannya 5.12 dibutir 7-2 yaitu: (a) saya menghindar diri dari perbuatan yang merusak kesehatan (seperti minuman keras, dan obat-obat terlarang), (b) saya mengenal keadaan fisik sendiri, (c) saya melakukan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan fisik maupun mental, (d) saya memahami bahwa prestasi yang diperoleh sekarang sudah sesuai dengan kemauan sendiri. 8. Landasan prilaku etis dengan tingkat perkembangannya 4.97 dibutir 2-2 yaitu: (a) saya mengikuti kebiasaan menghormati orang lain, (b) saya menyayangi orang lain secara tulus, (c) saya menghargai orang lain walaupun berbeda pendapat, (d) saya menjawab panggilan orang tua dan segera menemuinya. 11

Data hasil analisis ITP dari 8 butir terendah dengan aspek yaitu: 1. Kematangan hubungan dengan teman sebaya dengan tingkat perkembangannya 3.79 dibutir 10-2 yaitu: (a) saya memelihara kerja sama dengan orang lain, (b) saya berusahauntuk berperan aktif dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok, (c) saya bergaul secara wajar dengan siapapun baik pria maupun wanita, (d) saya memperlakukan teman sesuai dengan sifat dan wataknya. 2. Landasan hidup relijius dengan tingkat perkembangannya 3.82 dibutir 1-1 yaitu: (a) saya bersyukur kepada tuhan bila memperoleh nikmat kesenangan, (b) saya membaca kitab suci dan mempelajari isinya, (c) saya memperoleh ketentraman dalam berdoa, (d) saya berdoa sebelum memulai kegiatan. 3. Wawasan dalam persiapan karir dengan tingkat perkembangannya 3.88 dibutir 9-3 yaitu: (a) saya merencanakan karir di masa depan sejak sekarang, (b) saya memperhitungkan tuntutan lingkungan kerja dalam memilih pekerjaan, (c) saya merencanakan karir dengan cermat untuk mencapai tujuan kariryang jelas, (d) saya belajar bahasa inggris, kumputer atau lainnya sebagai bekal tambahan diluar bidang studi. 4. Landasan perilaku etis dengan tingkat perkembangannya 4.09 dibutir 2-4 yaitu: (a) saya berusaha menjadi tamu yang baik, (b) saya menghindarkan diri dari perbuatan yang melanggar agama, (c) saya senang bila dapat menghindarkan diri dari perbuatanyang melanggar aturan, (d) saya berusaha sopan di depan orang banyak. 5. Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga dengan tingkat perkembangannya 4.12 dibutir 11-1 yaitu: (a) saya telah mengetahui menfaat pernikahan, (b) saya memperhatikan batas norma antara laki-laki dan perempuan dalam pergaulan, (c) saya menjaga batas hubungan dengan lawan jenis sebelum terikat pernikahan, (d) saya menganal batas-batas pergaulan dengan lawan jenis. 12

6. Kematangan intelektual dengan tingkat perkembangannya 4.12 dibutir 4-5 yaitu: (a) saya siap menghadapi akibat dati keputusan yang saya buat, (b) saya menyadari banyak pilihan dalam pemecahan masalah, (c) saya belajar mengambil keputusan yang diterima orang lain, (d) saya menyadari mengambil keputusan perlu banayak pertimbangan. 7. Kematangan emosional dengan tingkat perkembangannya 4.12 dibutir 3-5 yaitu: (a) saya pikir stress dialamioleh semua orang, (b) saya dapat mengatasi stress, (c) saya menghibur diri apabila mendapat musibah, (d) saya mengikuti keinginan orang tua untuk menyenangkan mereka. 8. Kemandirian perilaku okonomis dengan tingkat perkembangannya 4.18 dibutir 8-5 yaitu: (a) saya biasa berhemat walaupun dapat kritikan dari teman, (b) saya mau menabung karena mengerti manfaat menabung, (c) saya berusaha hidup hemat seperti yang dilakukan banyak orang, (d) saya pikir hidup sederhana menyebabkan kita tidak boros. Berdasarkan dari 11 aspek tersebut dengan tingkat perkembangan tetinggi maka siswa kelas TSM ini berada pada tahap tahap Seksama (Conscientious/Ska) dengan ciri-ciri: bertindak atas dasar nilai internal, mampu melihat keragaman emosi, motif, dan perspektif diri, peduli akan hubungan mutualistik, memiliki tujuan jangka panjang, cenderung melihat peristiwa dalam konteks sosial, dan berpikir lebih kompleks yang atas dasar analisis. Sedangkan tingkat perkembangan yang terendah yang dilihat dari 11 aspek tersebut yang dimana siswa kelas XI TSM berada pad tahap tingkat sadar diri (Sdi) dengan ciri-ciri: mampu berpikir alternative, melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam situasi, peduli untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang ada, pemecahan masalah, memikirkan cara hidup, penyesuaian terhadap situasi dan peranan. 13

PENUTUP Kesimpulan Dari penjelasan di atas dapat mengambil kesimpulan bahwa siswa yang berada di SMK Negeri 1 Batudaa, masih banyak yang belum dapat menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya. Jadi, di SMK Negeri 1 Batudaa yang berjumlah 700 siswa yang dimana peneliti mengambil sampel 175 siswa. Jumlah siswa yang 175 dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu mulai dari kelompok 1 sampai dengan kelompok 6. Setelah dilihat dari 11 aspek yang dimana siswa SMK Negeri 1 Batudaa memiliki tingkat perkembangan tertinggi dan terendah yang sama hasilnya. Dari ke-6 kelas tersebut, memiliki tingkat perkembangan yang sama yang yaitu tingkat perkembangan tertinggi pada tahap Seksama (Conscientious/Ska) dengan ciri-ciri: bertindak atas dasar nilai internal, mampu melihat keragaman emosi, motif, dan perspektif diri, peduli akan hubungan mutualistik, memiliki tujuan jangka panjang, cenderung melihat peristiwa dalam konteks sosial, berpikir lebih kompleks dan atas dasar analisis. Sedangkan tingkat perkembanan yang terendah terdapat pada tahap tingkat Sadar Diri (Sdi) dengan ciri-ciri: mampu berpikir alternative, melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam situasi, peduli untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang ada, pemecahan masalah, memikirkan cara hidup, penyesuaian terhadap situasi dan peranan. Saran a. Bagi Sekolah, hendaknya pihak sekolah menyarankan kepada guru BK untuk membantu siswa agar dapat menyelesaikan tugas-tugas perkembangan remaja dengan cara memberikan bimbingan layanan. b. Bagi Siswa, kepada siswa disarankan agar mampu menyelesaikan tugastugas perkembangan. Terutama yang terdapat dalam aspek yang pertama yaitu landasan hidup religius ( shalat dan berdoa, belajar agama, keimanan, dan sabar). Karena ini hal yang paling penting untuk diselesaikan dalam tugas-tugas perkembangan remaja. 14

c. Bagi penulis, mempunyai wawasan dan pengalaman praktis di bidang penelitian sebagai bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional. d. Bagi peneliti lebih lanjut, dapat mempergunakan hasil penelitian ini sebagai kajian untuk diadakannya penelitian lebih lanjut tentang tugastugas perkembangan. DAFTAR PUSTAKA Ali Mohammad, Asrori Mohammad. 2012. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara Dariyo Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Ghalia Indonesia Hartinah Sitti. 2009.perkembangan peserta didik. Tegal: Refika Aditama Imran Hambali. 2012. Penulisan Proposal Penelitian Skripsi (Kuantitatif). Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo Monks, Rahayu Siti. 2002. Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press Surmini Sri, Sundari Siti. 2004. Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta. Sunarto, dkk. 1995. perkembangan peserta didik. Jakarta: Rineka Cipta Syaodih Sukmadinata Nana. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Cetakan Kelima. Bandung: Rosda Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta Yusup Syamsu,dkk. 2009. Analisis Tugas Perkembangan. Thailand dan Malaysia: UPI 15