Profil Pendidikan. Kabupaten Tangerang

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2013/2014 KABUPATEN KARANGASEM

PROFIL PENDIDIKAN KOTA MATARAM

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2015/2016 KABUPATEN/KOTA. PROVINSI...

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

KATA PENGANTAR. Kami berharap semoga Profil Pendidikan Kabupaten Karangasem tahun ini dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH   

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

KOMPILASI DATA PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KOTA SEMARANG JAWA TENGAH TAHUN 2014/2015 PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN

TAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 733 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

Bagian Kedua Kepala Dinas

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BAB IV KONDISI UMUM KABUPATEN BOGOR

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PASURUAN

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. wilayah Caruban yang merupakan bagian dari Kecamatan Mejayan. Gedung

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

/ KEPUTUSAN MENTER! PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN JEPARA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

bupati kepala daerah tingkat II tangerang noomor : 11 tahun 2000 tanggal 29 tergaubung dalam satu kedinasan ( Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang).

PENYUSUNAN PROFIL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN 2015/2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROFIL UPTD PAUD DAN SD KECAMATAN KARAWANG TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB IV GAMBARAN UMUM

PROFIL PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

Ikhtisar Data Pendidikan Nasional

2017, No telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG


IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Katalog BPS :

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2005 T E N T A N G

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAERAH DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

2012 Profil Pendidikan Kabupaten Tangerang - 2012 Profil Pendidikan tahun 2012-2013 berisi data yang diperlukan yang meliputi verifikasi data, indikator pemerataan, mutu, relevansi, efisiensi pendidikan, kinerja pemerataan, kinerja mutu, kinerja efisiensi, dan kinerja pendidikan Halaman 0 KK-Datadik Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang 12/15/2012

TIM PENYUSUN Penanggung Jawab 1. Drs. H. M. Arsyad Hussein, MM Kepala Dinas Pendidikan Pengarah 2. Dr. Komarudin Sekretaris Dinas 3. Drs. H. Endang Waryo S., M.Si Kepala Bidang TK/SD 4. Drs. H. Slamet Santoso, M. Pd Kepala Bidang SMP 5. Drs. H. UR. Wahyudin, MM, M. Pd Kepala Bidang SMA/SMK 6. Hj. Taty Purnati, S. Pd Kepala Bidang PNFI Tim Penyusun A. Tim Pengumpul, Entri, 1. Cecep Khaerudin Staf Subag Perencanaan Dan Pengolah data 2. Afni Febri Maulani Staf Subag Perencanaan 3. Harjunantoro Staf Subag Perencanaan 4. Afifah Abdul Gani Staf Subag Perencanaan 5. Airudin Jafar Staf Subag Perencanaan 6. Mulyadi Staf Subag Perencanaan 7. Deni Iskandar Staf Subag Perencanaan B. Tim Analisis Data 1 Topik, S. Kom Kasubag Perencanaan 2. Encep, S. Pd M. Pd Kasi Kesiswaan SMA/SMK 2. Drs. Karnadi, M. Si Kasi Kurikulum SMP 3. Abduloh Septian, SP Kasubag Umum dan Kepegawaian 4 H. Jenal Mutakin, S.Ag, M.Si Kasi Kursus dan Kelembagaan C. Tim Evaluasi Hasil 1. Drs. Sutarno, MMPd Kasi PTK TK/SD Penyusunan Profil 2. Drs. Ilham Faturrahman Kasi Kesiswaan SMP 3. Husni Thamrin, SH Kasi PTK SMA/SMK 4. Drs. Asep Rohimat Kasi Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan 5. Drs. H. Usup Supandi Kasi PAUD 6. Drs. Namun Aliyudin, MMPd Kasi PTK SMP Profil Pendidikan Tahun 2012 1

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, bahwasannya Profil Pendidikan Kabupaten Tangerang dapat kami susun dan diselesaikan dengan baik. Profil Pendidikan tahun 2012-2013 ini berisi data yang diperlukan yang meliputi verifikasi data, indikator pemerataan, mutu, relevansi, efisiensi pendidikan, kinerja pemerataan, kinerja mutu, kinerja efisiensi, dan kinerja pendidikan. Profil Pendidikan tahun 2012-2013 ini juga disusun bekerja sama dengan Dinas/Instansi terkait di bawah naungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang antara lain Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tangerang dan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tangerang dalam rangka menampilkan informasi dan potret Pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK dan Pendidikan Non Formal (PNF) serta informasi Non Pendidikan tahun 2012-2013. Kami berharap semoga Profil Pendidikan Kabupaten Tangerang tahun 2012-2013 ini dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi pembangunan pendidikan di masa mendatang. Tangerang, Desember 2012 Kepala Dinas Pendidikan, Drs. H. M. ARSYAD HUSSEIN, MM Pembina Utama Muda NIP. 19630707 198801 1 003 Profil Pendidikan Tahun 2012 2

DAFTAR ISI Tim Penyusun... 1 Kata Pengantar... 2 Daftar Tabel... 6 BAB I PENDAHULUAN... 9 A. Latar Belakang... 9 B. Tujuan... 10 C. Ruang Lingkup... 11 BAB II ORGANISASI... 12 A. Visi dan Misi... 12 Visi... 12 Misi... 12 B. Dasar Hukum... 13 C. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)... 15 D. Struktur Organisasi Dinas... 17 E. Sejarah Singkat Dinas Pendidikan... 18 BAB III KEADAAN UMUM... 20 A. Non Pendidikan... 20 1. Peta Kabupaten Tangerang... 20 2. Administrasi Pemerintahan Daerah... 21 3. Demografi... 23 4. Geografi... 25 5. Ekonomi... 27 6. Sosial Budaya dan Agama... 28 Profil Pendidikan Tahun 2012 3

7. Transportasi dan Komunikasi... 29 B. Pendidikan... 32 1. Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudlatul/Bustanul Athfal (BA/RA)... 32 2. Tingkat Sekolah Dasar (SD dan MI)... 34 3. Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP dan MTs)... 36 4. Tingkat Sekolah Menengah Atas (SM dan MA)... 39 5. Pendidikan Nonformal... 41 BAB IV KINERJA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH... 43 A. Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan... 43 1. Tingkat Taman Kanak-kanak (TK dan RA/BA)... 47 2. Tingkat Sekolah Dasar (SD dan MI)... 48 3. Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP dan MTs)... 50 4. Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA, SMK dan MA)... 52 B. Peningkatan Mutu, Relevansi, Daya Saing Pendidikan... 54 1. Tingkat Taman Kanak-Kanak (TK dan RA/BA)... 60 2. Tingkat Sekolah Dasar (SD dan MI)... 61 3. Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP dan MTs)... 63 4. Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA, SMK, dan MA)... 66 5. Sekolah Menengah Atas (SMA)... 69 6. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)... 70 C. Efisiensi Internal Pendidikan... 71 1. Tingkat Sekolah Dasar (SD dan MI)... 75 2. Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP dan MTs)... 76 3. Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA, SMK, dan MA)... 78 D. Kinerja Pendidikan... 81 Profil Pendidikan Tahun 2012 4

BAB V PENUTUP... 82 A. Simpulan... 82 1. Dipandang dari segi pemerataan... 82 2. Dipandang dari segi peningkatan mutu... 83 B. Rekomendasi... 84 Daftar Kepustakaan... 86 Profil Pendidikan Tahun 2012 5

DAFTAR TABEL Tabel 1 Administrasi... 23 Tabel 2 Penduduk Kelompok Usia... 23 Tabel 3 Keadaan Demografi... 24 Tabel 4 Geografi... 26 Tabel 5 Keadaan Ekonomi... 27 Tabel 6 Keadaan Keagamaan... 28 Tabel 7 Peta Sebaran Transportasi... 31 Tabel 8 Data TK/RA - 2012... 32 Tabel 9 Data SD/MI -2012... 34 Tabel 10 Data SMP/MTS 2012... 36 Tabel 11 Data SMA/MA/SMK - 2012... 39 Tabel 12 Data PAUD/Kesetaraan - 2012... 42 Tabel 13 Indikator Pendidikan Dasar dan Menengah... 43 Tabel 14 Kinerja Pemerataan Pendidikan... 45 Tabel 15 Kinerja Pemerataan Pendidikan Menurut Jenis Kelamin... 46 Tabel 16 Indikator Pemerataan Pendidikan TK/RA... 47 Tabel 17 Indikator Pemerataan SD dan MI... 49 Tabel 18 Indikator Pemerataan SMP Dan MTS... 51 Tabel 19 Indikator Pemerataan SM dan MA... 53 Tabel 20 Indikator Mutu Pendidikan... 56 Tabel 21 Kinerja Mutu Pendidikan... 58 Tabel 22 Kinerja Mutu Pendidikan Menurut Jenis Kelamin... 59 Tabel 23 Indikator Mutu Pendidikan Tingkat TK... 60 Profil Pendidikan Tahun 2012 6

Tabel 24 Indikator Mutu Pendidikan Tingkat SD... 61 Tabel 25 Indikator Mutu Pendidikan Tingkat SMP... 64 Tabel 26 Indikator Mutu Pendidikan Tingkat SM... 67 Tabel 27 Persentase Siswa Menurut Penjurusan Di SMA... 69 Tabel 28 Persentase Sekolah SMK Menurut Kelompok... 70 Tabel 29 Efisiensi Internal Pendidikan... 72 Tabel 30 Siswa Terbuang dan Putus Sekolah... 73 Tabel 31 Pemborosan Biaya Akibat Tahun Siswa Terbuang... 74 Tabel 32 Efisiensi Internal Pendidikan SD Dan MI... 75 Tabel 33 Efisiensi Internal Pendidikan SMP dan MTS... 77 Tabel 34 Efisiensi Internal Pendidikan SMA, SMK Dan MA... 79 Tabel 35 Kinerja Efisiensi Internal Pendidikan... 81 Tabel 36 Kinerja Pendidikan... 81 Profil Pendidikan Tahun 2012 7

Jean Piaget mengungkapkan, "Tujuan utama pendidikan adalah menciptakan manusia yang bisa melakukan hal baru, tidak sekedar mengulang apa yang telah dilakukan generasi sebelumnya -- Manusia yang kreatif, memiliki daya cipta, memiliki hasrat keingintahuan." Profil Pendidikan Tahun 2012 8

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG D alam perencanaan pembangunan bidang pendidikan di tingkat Kabupaten diperlukan data dan informasi yang lengkap. Data dan informasi tersebut tidak hanya menyangkut data di lingkungan Dinas Pendidikan melainkan juga di luar Dinas Pendidikan. Pada kenyataannya, untuk mendapatkan data dan informasi, khususnya di luar Dinas Pendidikan sangat sulit. Hal itu disebabkan karena semua instansi memiliki data masing-masing dan belum ada instansi yang melakukan integrasi terhadap data dari setiap instansi tersebut. Agar diperoleh data yang terintegrasi, lengkap, dan mutakhir mengenai keadaan pendidikan maka perlu dikaitkan dengan data dan informasi di luar Dinas Pendidikan seperti administrasi pemerintah daerah, demografi, geografi, ekonomi, sosial budaya dan agama, transportasi dan Profil Pendidikan Tahun 2012 9

komunikasi, serta data lainnya yang relevan. Selain itu, untuk mengatasi masalahmasalah pendidikan tidak hanya dapat dilakukan melalui faktor internal pendidikan melainkan juga harus dilihat faktor eksternal lainnya atau di luar pendidikan. Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, profil pendidikan yang cukup komprehensif di suatu kabupaten dapat dipandang sebagai bahan masukan yang cukup handal untuk penyusunan perencanaan pembangunan pendidikan yang realistis. Oleh karena itu, dengan menggunakan profil pendidikan tersebut dapat diketahui dan diperhitungkan berbagai faktor yang ada dalam suatu wilayah, termasuk faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi perkembangan suatu wilayah dan khususnya perkembangan pendidikan. Berdasarkan data dan informasi yang komprehensif yang termuat di dalam profil pendidikan dapat dilakukan analisis secara deskriptif untuk mengetahui kinerja pendidikan dasar dan menengah. Kemudian, dengan menggunakan kinerja yang ada diharapkan dapat dilakukan identifikasi masalah terhadap pemerataan dan perluasan akses, mutu dan relevansi, serta tata kelola pendidikan. Berdasarkan masalah yang ada maka perlu dilakukan analisis data dan informasi untuk perencanaan dengan pendekatan berdasarkan data dan informasi yang ada. B. TUJUAN Tujuan umum disusunnya profil pendidikan adalah untuk menghasilkan data dan informasi yang terintegrasi antara data pendidikan dengan data nonpendidikan yang dapat digunakan untuk semua pihak yang berkepentingan dengan pembangunan pendidikan. Tujuan khususnya adalah untuk mengetahui kinerja pendidikan dasar dan menengah di suatu daerah, masalah yang dihadapi sebagai bahan perencanaan yang menyangkut pemerataan dan perluasan akses pendidikan; peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan; dan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pendidikan. Setelah diketahui masalah tersebut, diharapkan dapat disusun cara mengatasi masalah Profil Pendidikan Tahun 2012 10

tersebut. Di samping itu, kinerja pendidikan yang telah dikaitkan dengan faktor eksternal tersebut dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan seperti penyusunan perencanaan pembangunan wilayah, perencanaan pembangunan pendidikan, penyusunan kebijakan operasional pendidikan, dan informasi bagi pihak yang memerlukan, khususnya informasi pendidikan di Kabupaten Tangerang. C. RUANG LINGKUP Profil ini menyajikan keadaan umum nonpendidikan dan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Keadaan umum nonpendidikan yang disajikan meliputi informasi tentang administrasi pemerintahan daerah, demografi, geografi, ekonomi, sosial budaya dan agama, serta transportasi dan komunikasi. Informasi itu sangat diperlukan dan mempunyai saling keterkaitan yang mendukung perkembangan pendidikan di daerah. Keadaan umum pendidikan mencerminkan variabel-variabel pendidikan menurut jenjang pendidikan serta kemajuan yang dicapai melalui indikatorindikator pendidikan di setiap jenjang pendidikan. Sesuai dengan bahan yang tersedia disajikan kinerja dan analisis profil pendidikan yang mencerminkan kaitan antara indikator-indikator internal dan eksternal dengan permasalahannya sehingga diharapkan dapat memberikan informasi untuk keperluan perencanaan pendidikan. Data yang tersedia disajikan dalam bentuk tabel dan memuat data dasar, (baik yang bersumber dari Pemerintah Daerah, Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Pendidikan maupun dari instansi lain) mengenai pendidikan dan data olahan pendidikan yang menghasilkan indikator seperti angka, rasio, dan perbandingan pendidikan menurut jenis dan jenjang pendidikan. Profil Pendidikan Tahun 2012 11

BAB II ORGANISASI A. VISI DAN MISI VISI Berdasarkan Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang MENUJU MASYARAKAT YANG BERIMAN, SEJAHTERA, BERORIENTASI INDUSTRI, DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN dan dengan mempertimbangkan kondisi obyektif seluruh sumber daya serta komitmen untuk meraih masa depan yang lebih baik, visi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang ditetapkan sebagai berikut : TERUNGGUL DALAM MUTU LULUSAN DALAM RANGKA MENYIAPKAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN TANGERANG YANG CERDAS, TERAMPIL, DAN BERDAYA SAING MISI Untuk mewujudkan visi tersebut Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang menetapkan misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan kompetensi kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, tenaga struktural dan lainnya; 2. Meningkatkan pengembangan kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Nonformal dan Informal; 3. Meningkatkan standar sarana dan prasarana pendidikan yang mendukung proses pembelajaran; Profil Pendidikan Tahun 2012 12

4. Meningkatkan peran serta masayarakat, dunia industri jasa dalam bidang pendidikan; 5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen pendidikan. B. DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048); 2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara No. 4048); 3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 No. 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4425); 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Tahun 2004 No. 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 No. 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 7. Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Wilayah Kota Tangerang Selatan; Profil Pendidikan Tahun 2012 13

8. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar (Lembaran Negara Tahun 1990 No. 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1998 (Lembaran Negara Tahun 1998 No. 90, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3763); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 1992 No. 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2876); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 No. 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP); 12. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun; 13. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0259/U/1977 tentang Koordinasi Pengolahan Data pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor : 17 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2004, Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1704); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor : 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang 16. Peraturan Bupati Tangerang Nomor : 37 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Profil Pendidikan Tahun 2012 14

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI) Berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 37 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut : 1. Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Pendidikan sesuai kebijakan Pemerintah Daerah; 1. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis bidang Pendidikan b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang Pendidikan c. Pembinaan dan pelaksanaan bidang pendidikan d. Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendaliaan bidang TK dan SD, Bidang SMP, Bidang SMA, SMK, Bidang Non Formal dan informal e. Pengelolaan dan penyelenggaraan jalur pendidikan formal, meliputi Kesiswaan, pendidikan dasar, dan Sekolah Menengah Pertama f. Pengelolaan dan penyelenggaraan jalur Taman Kanak-Kanak, meliputi penyelenggaraan satuan pendidikan dan program pendidikan non formal g. Pengelolaan dan penyelenggaraan jalur pendidikan informal h. Pengelolaan dan penyelenggaraan jalur pendidikan khusus pada satuan pendidikan umum dan satuan pendidikan kejuruan sesuai dengan kebutuhan peserta didik i. Penyelenggaraan pendidikan layanan khusus j. Penyelenggaraan satuan pendidikan bertaraf internasional k. Penyelenggaraan satuan pendidik berbasis keunggulan lokal l. Pembinaan, pengembangan teknologi pendidikan m. Pembinaan pengembangan, dan pengurus pegawai Struktural pada lingkup Dinas Profil Pendidikan Tahun 2012 15

n. Pembinaan dan pengembangan kurikulum o. Pembinaan dan pengembangan teknologi pendidikan p. Pengadaan, pemeliharaan, dan pengurusan sarana pendidikan q. Pembinaan dan pengurusan peserta didik atau siswa r. Penjaminan proses pembelajaran s. Penjaminan mutu pendidikan t. Pengarahan, pembimbingan, peyupervisian, pengawasan, pengoordinasian, pemantauan, pengevaluasian dan pengendalian terhadap penyelenggaraan satuan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan u. Pelaksanaan kegiatan yang bersifat administrative dalam rangka proses pembelajaran v. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan tugas dan fungsi dinas w. Penyusunan program kerja dan anggaran tahunan Dinas x. Pengendalian dan pengkoordinasian seluruh kegiatan unsur organisasi Dinas y. Pelaporan pelaksanaan program kerja dan penggunaan anggaran kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah z. Pembinaan dan pengurusan kurikulum Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar/ Sederajat, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/ Sederajat, Sekolah Menengah Atas/ Sederajat, Sekolah Menengah Kejuruan dan Pendidikan Keaksaraan, Kesetaraan, Informal dan Kursus; 2. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; Profil Pendidikan Tahun 2012 16

D. STRUKTUR ORGANISASI DINAS Berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 37 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, susunan organisasi pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat; b.1. Sub Bagian Umum; b.2. Sub Bagian Keuangan; b.3. Sub Bagian Perencanaan. c. Bidang Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar; c.1. Seksi Kurikulum; c.2. Seksi Kesiswaan; c.3. Seksi Pendidik dan Tanaga Kependidikan. d. Bidang Sekolah Menengah Pertama; d.1. Seksi Kurikulum; d.2. Seksi Kesiswaan; d.3. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. e. Bidang Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan; e.1. Seksi Kurikulum; e.2. Seksi Kesiswaan; e.3. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. f. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal; f.1. Seksi PAUD; f.2. Seksi Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan; f.3. Seksi Kursus dan Kelembagaan. g. Unit Pelaksana Teknis; h. Kelompok Jabatan Fungsional. Profil Pendidikan Tahun 2012 17

E. SEJARAH SINGKAT DINAS PENDIDIKAN Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang berdiri pada tahun 2000, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1995 tentang Perluasan dan Pengembangan Wilayah di Kabupaten/ Kota, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Otonomi Daerah) yang telah diubah dengan UU Nomor 32 Tahun 2004, serta dikukuhkan dengan : 1. Surat Keputusan Bupati Tangerang Nomor 32 Tahun 2000 tentang TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG. Mengalami perubahan dengan Keputusan Bupati Tangerang Nomor 34 Tahun 2004; 2. STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH pada DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG diatur dengan PERDA Nomor 11 Tahun 2000. Mengalami perubahan dengan PERDA Nomor 16 Tahun 2004; 3. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor : 02 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (SOTK); 4. Peraturan Bupati Tangerang Nomor : 14 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Laksana pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang; 5. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang; 6. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 37 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok Fungsi dan Tata Laksana pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang terbentuk dari hasil penggabungan (Merger) dari beberapa instansi, antara lain Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas P dan K), dan sebagian dari Departemen Penerangan (Deppen) Profil Pendidikan Tahun 2012 18

Nama satuan organisasi mengalami perubahan sebanyak 6 (enam) kali; sampai dengan akhir tahun 1997 bernama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud), pada awal tahun 1998 sampai dengan pertengahan tahun 2000 diganti menjadi Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), pada akhir tahun 2000 bernama DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG sesuai dengan PERDA Nomor 11 Tahun 2000 serta pada awal tahun 2004 menjadi DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TANGERANG. Pada Tahun 2008 dengan PERDA Nomor 02 Tahun 2008 menjadi DINAS PENDIDIKAN. Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sebelum dan sesudah Otonomi Daerah sudah 6 (enam) kali mengalami perubahan kepemimpinan, antara lain : 1. Tahun 1997 sampai dengan Oktober 2002 dipimpin oleh Drs. H. MUHYI SYARIFUDIN, MM.; 2. Oktober 2002 sampai dengan Agustus 2003 dipimpin oleh Dra. Hj. NANI RISJANI, MM.; 3. September 2003 sampai dengan Maret 2004 dipimpin oleh Drs. H. MAS IMAN KUSNANDAR, SH.; 4. April 2004 hingga Juli 2007 kembali dipimpin oleh Drs. H. MUHYI SYARIFUDIN, M.Pd.; 5. Agustus 2007 hingga Juli 2010 dipimpin oleh H. ACHMAD SUWANDHI, SH.; 6. Juli 2010 hingga Nopember 2011 kembali dipimpin oleh Drs. H. MAS IMAN KUSNANDAR, SH.; 7. Nopember 2011 hingga Maret 2012 dipimpin oleh Drs. H. BAMBANG MARDISENTOSA, MM.; 8. Maret 2012 hingga saat ini Dinas Pendidikan dipimpin oleh Drs. H. M. ARSYAD HUSSEIN, MM Profil Pendidikan Tahun 2012 19

BAB III KEADAAN UMUM P ada bab III keadaan umum dimulai dengan peta Kabupaten Tangerang yang menggambarkan letak Kabupaten Tangerang dalam kaitannya dengan lingkungan sekelilingnya. Kemudian, dilanjutkan dengan keadaan nonpendidikan yang meliputi enam faktor, yaitu 1) administrasi pemerintahan daerah, 2) demografi, 3) geografi, 4) ekonomi, 5) sosial budaya, dan 6) transportasi dan komunikasi. Terakhir dijelaskan tentang keadaan pendidikan yang dimulai dari tingkat SD sampai tingkat SM. A. NON PENDIDIKAN Keadaan nonpendidikan dimasukkan dalam profil pendidikan karena selama ini terdapat kesan bahwa faktor lingkungan sering kurang diperhitungkan dalam perencanaan pendidikan sehingga timbul berbagai masalah, antara lain 1) input pendidikan kurang dikelola secara optimal dan 2) output pendidikan dianggap kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau kebutuhan lingkungan sehingga belum mampu menunjang pembangunan nasional. Untuk itu, masalah nonpendidikan perlu dikaitkan dengan pendidikan yang ada. 1. PETA KABUPATEN TANGERANG Berdasarkan Peta pada Gambar 1 dapat dikemukakan bahwa batas wilayah Kabupaten Tangerang ini adalah sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kota Tangerang dan Kota Tangerang selatan, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak. Dengan melihat peta tersebut, diketahui bahwa daerah tersebut dilalui oleh sungai Cimanceri. Profil Pendidikan Tahun 2012 20

2. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH Sesuai dengan UU Nomor 22, Tahun 1999, pemerintah daerah merupakan koordinator semua instansi sektoral dan kepala daerah yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pembinaan dan pengembangan wilayahnya. Pembinaan dan pengembangan tersebut mencakup segala bidang kehidupan dan bidang pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Tangerang sebagai satu kesatuan wilayah pemerintahan, melaksanakan pembangunan yang memiliki arah dan tujuan tertentu yang harus dicapai melalui pembangunan di semua bidang, termasuk di bidang pendidikan dan kebudayaan. Hal itu berarti, bahwa rencana pembangunan pendidikan di Kabupaten Tangerang tidaklah berdiri sendiri melainkan juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana pembangunan Kabupaten Tangerang secara keseluruhan. Oleh karena itu, segala usaha dan kegiatan pembinaan dan pengembangan di bidang pendidikan di Kabupaten Tangerang harus berada di bawah koordinasi atau sepengetahuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang untuk menjaga keserasian dan keterkaitannya dengan sektor lain dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah yang telah ditetapkan. Profil Pendidikan Tahun 2012 21

GAMBAR 1 PETA WILAYAH KABUPATEN TANGERANG Profil Pendidikan Tahun 2012 22

Kabupaten Tangerang terdiri dari 29 Kecamatan, 28 Kelurahan dan 246 desa dengan luas wilayah seluruhnya 959,61 km2. (Tabel 1) TABEL 1 ADMINISTRASI No. Variabel Jumlah 1. Kabupaten/Kota 1 2. Kecamatan 29 3. Desa/kelurahan 274 4. Desa terpencil 5 5. Luas wilayah (km2) 959,61 3. DEMOGRAFI Berdasarkan UU Nomor 2, Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan salah satu tujuannya adalah meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan penduduk secara maksimal. Dengan demikian, penduduk baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok masyarakat merupakan sasaran kegiatan pembangunan pendidikan. Oleh karena itu, aspek-aspek kependudukan, dinamika penduduk dan masalah yang ditemui dalam masyarakat akan sangat mempengaruhi pendidikan. Dengan demikian, aspek kependudukan perlu dipertimbangkan dalam pengembangan pendidikan. TABEL 2 PENDUDUK KELOMPOK USIA No. Komponen Laki-laki % Perempuan % Jumlah 1. Penduduk seluruhnya 1.454.956 51% 1.379.420 49% 2.834.376 2. Penduduk 0-6 tahun 203.469 192.906 396.375 3. Penduduk 4-5 tahun 58.202 55.181 113.383 4. Penduduk 4-6 tahun 87.118 82.595 169.713 5. Penduduk 6-7 tahun 57.674 54.679 112.353 6. Penduduk 7-12 tahun 170.088 161.258 331.346 7. Penduduk 13-15 tahun 85.191 80.768 165.959 Profil Pendidikan Tahun 2012 23

8. Penduduk 16-18 tahun 87.477 82.935 170.412 9. Penduduk 15-24 tahun 293.590 278.334 571.924 Jumlah penduduk seluruhnya sebesar 2.834.376 yang terdiri dari laki-laki sebesar 51% (lima puluh satu persen) dan perempuan sebesar 49% (empat puluh sembilan persen). Penduduk usia 0-6 tahun adalah penduduk usia PAUD sebesar 396.375. Penduduk usia 4-5 tahun adalah penduduk usia masuk TK sebesar 113.383. Penduduk usia 4-6 tahun adalah penduduk usia TK sebesar 169.713. Penduduk usia 6-7 tahun dalah penduduk usia masuk SD sebesar 112.353. Penduduk usia 7-12 tahun adalah penduduk usia SD sebesar 331.346. Penduduk usia 13-15 tahun adalah penduduk usia SMP sebesar 165.959. Penduduk usia 16-18 tahun adalah penduduk usia SM sebesar 170.412. TABEL 3 KEADAAN DEMOGRAFI No. Komponen Jumlah % No. Komponen Jumlah % Tingkat Pendidikan Penduduk Tingkat Kepandaian Membaca & menulis 1. Belum pernah sekolah 187.352 6,61% Dapat membaca 1. 2. Belum tamat SD 432.525 15,26% Menulis 2.628.141 92,72% 3. Tamat SD 783.532 27,64% 2. Buta huruf 19.787 0,70% 4. Tamat SMP 564.324 19,91% Angkatan Kerja 5. Tamat SMA 480.994 16,97% 1. Bekerja 1.364.185 48,13% 6. Tamat SMK 179.700 6,34% 2. Mencari pek. 186.502 6,58% 7. Tamat Diploma I/II 28.910 1,02% Bukan Angkatan Kerja 8. Tamat Diploma III/Sarmud 54.987 1,94% 1. Bersekolah 812.899 28,68% 9. Tamat Sarjana 103.170 3,64% 2. Mengurus RT 345.510 12,19% 10. Tak Terjawab 18.883 0,67% 3. Lainnya 125.279 4,42% Jumlah 2.834.376 Penduduk miskin 1. Daerah kota 2. Daerah desa 172.333 6,08% Profil Pendidikan Tahun 2012 24

Tingkat pendidikan penduduk yang dirinci menjadi 9 kategori dapat digambarkan sebagai berikut 1) tidak/belum pernah sekolah sebanyak 187.352 orang ( 6,61 persen), 2) tidak/belum tamat SD sebanyak 432.525 orang (15,26 persen), 3) tamat SD sebanyak 783.532 orang (27,64 persen), 4) tamat SMP sebanyak 564.324 orang (19,91 persen), 5) tamat SMA sebanyak 480.994 orang (16,97 persen), 6) tamat SMK sebanyak 179.700 orang (6,34 persen), 7) tamat Diploma I dan II sebanyak 28.910 orang (1,02 persen), 8) tamat Diploma III/Sarmud sebanyak 54.987orang (1,94 persen), 9) tamat Sarjana 103.170 orang (3,64 persen, sedangkan yang tidak terjawab 18.883 orang (0,67persen). Penduduk yang dapat membaca menulis sebanyak 2.628.141 (92,72 persen) sedangkan yang buta huruf sebanyak 19.787 (0,70 persen). Jumlah angkatan kerja pada tahun 2012 dapat diuraikan sebagai berikut 1) jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 1.364.185 orang (48,13 persen) dan 2) jumlah penduduk yang mencari pekerjaan sebanyak 186.502 orang (6,58 persen), sehingga jumlah angkatan kerja adalah 1.550.687 orang. Penduduk bukan angkatan kerja terdiri atas 1) jumlah penduduk bersekolah 812.899 orang (28,68 persen), 2) jumlah penduduk mengurus rumah tangga 345.510 orang (12,19 persen); dan 3) lain-lain 125.279 orang (4,42 persen), sehingga jumlah penduduk bukan angkatan kerja adalah 1.283.689 orang. Jumlah penduduk miskin di daerah desa (yang berpenghasilan Rp 8.084.856 /kapita/bulan ke bawah sebanyak 172.333 orang (6,08 persen) dari penduduk seluruhnya 4. GEOGRAFI Faktor geografi dimaksud mencakup aspek keadaan alam dan sumber daya alam (SDA) sehingga dapat berpengaruh besar terhadap pembangunan pendidikan. Pengaruh ini dapat bersifat menunjang dan dapat pula bersifat menghambat. Tersedianya SDA merupakan faktor yang menunjang pendidikan baik langsung maupun tidak langsung. Keadaan geografi yang tidak menguntungkan karena keadaan pemukiman penduduk yang berpencar-pencar dan terpencil serta pemukiman yang padat merupakan kendala dalam upaya peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar. Keadaan topografi di wilayah Kabupaten Tangerang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan enam faktor, yaitu 1) rencana penentuan lokasi sekolah; 2) rencana Profil Pendidikan Tahun 2012 25

rayonisasi penerimaan siswa baru; 3) rencana supervisi sekolah dan pengendalian; 4) rencana penempatan guru; 5) rencana pengadaan dan pendistribusian buku-buku; dan 6) peralatan pendidikan lainnya. TABEL 4 GEOGRAFI No. Variabel Keterangan 1. Letak Geografis Dibagian Timur Propinsi Banten 2. Luas Wilayah 959,61 km2 3. Koordinat 106 0 20 106 0 43 Bujur Timur 6 0 00 6 0 20 Lintang Selatan 4. Batas-batas -Sebelah Utara Laut Jawa -Sebelah Timur Provinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang -Sebelah Selatan Kabupaten Bogor dan Kota Depok -Sebelah Barat Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak 5. Kemiringan Tanah Rata-rata 0 3 % menurun ke Utara 6. Ketinggian Wilayah 0 85 meter di atas permukaan laut 7. Wilayah Bagian Utara Daerah pesisir pantai sepanjang ± 50 km 8. Topografi relatif datar, terdiri dari 2 bagian : a. Dataran Rendah Terletak dibagian Utara - Ketinggian 0-25 meter diatas permukaan laut - Meliputi Kecamatan Teluknaga, Mauk, Kemiri, Sukadiri Kresek, Kronjo, Pakuhaji dan Sepatan b. Dataran Tinggi Dari bagian Tengah ke arah Selatan - Ketinggian Lebih dari 25 meter diatas permukaan laut 9. Sumber daya alam yang menonjol 1 10. Keadaan Alam a. Musim kemarau (bulan) 5 b. Musim penghujan (bulan) 7 11. Curah hujan a. Tertinggi (mm2) 377 b. Terendah (mm2) 15 Faktor iklim yang mencakup antara lain aspek lamanya musim kemarau dan musim penghujan serta banyaknya curah hujan juga akan berpengaruh terhadap lingkungan seperti terhadap tingkat kesuburan lahan, kekeringan, banjir dan sebagainya, yang pada Profil Pendidikan Tahun 2012 26

gilirannya berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Secara tidak langsung, faktor iklim juga akan mempengaruhi pendidikan. Musim kemarau di Kabupaten Tangerang biasanya pada bulan Mei sampai September (5 Bulan) sedangkan musim hujan terjadi bulan Oktober sampai April dengan curah hujan rata-rata adalah 166 mm2, serta curah hujan tertinggi dan terendah masing-masing adalah 377 mm2 dan 15 mm2 (Tabel 4). 5. EKONOMI Bidang ekonomi merupakan penggerak utama pembangunan seiring dengan pengembangan kualitas SDM. Oleh karena itu, pembangunan di bidang pendidikan yang merupakan bagian dari upaya peningkatan SDM memegang peranan yang sangat penting. Melalui pendidikan diharapkan dapat terbentuk manusia yang berkualitas sebagaimana yang dicita-citakan, yaitu manusia yang memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung pembangunan ekonomi, sosial budaya dan berbagai bidang lainnya secara serasi dan seimbang (harmonis). TABEL 5 KEADAAN EKONOMI No Komponen Jumlah No Komponen Jumlah 1. PAD (Ribu Rp.) 448.067.721 Mata pencaharian 2. PBB (Ribu Rp.) 141.585.028 1. Pertanian, kehutanan 307.599 3. PDRB (Juta Rp.) 34.802.038 2. Pertambangan & penggalian 32.867 4. APBD (Juta Rp.) 4.257.650 3. Industri pengolahan 328.173 5. Pendapatan per Kapita 12.278.553 4. Listrik, gas, & air 25.591 6. UMR (Rp.) 1.125.000 5. Bangunan 96.344 6. Perdagangan besar, eceran 540.181 7. Angkutan, pergudangan 51.936 8. Keuangan, asuransi 124.696 9. Jasa kemasyarakatan 1.001.508 Jumlah 2.509.895 Profil Pendidikan Tahun 2012 27

Tingkat pendapatan suatu daerah dapat diukur antara lain dari pendapatan per kapita, penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB), pendapatan asli daerah (PAD), produk domestik regional bruto (PDRB), anggaran belanja dan pendapatan daerah (APBD) serta gambaran kualitatif tentang keadaan sandang, pangan dan perumahan masyarakat. PAD tahun 2010 Kabupaten Tangerang adalah sebesar Rp 448.067.721.000, penerimaan dari PBB sebesar Rp 141.585.028.000, PDRB sebesar Rp 34.802.038.000.000, APBD sebesar Rp 4.257.650.000.000 dan rata-rata pendapatan per kapita adalah Rp 12.278.553 sedangkan UMR yang berlaku adalah Rp. 1.125.000 (Tabel 5) Jumlah koperasi di Kabupaten Tangerang terinci sebagai berikut: Koperasi Angkutan 4, Koperasi Distribusi 20, Inkra 10, Kopkar 182, Koppas 23, KPRI 42, KSU 293, KUD 20, Masjid 33, PD K5 3, Pembiayaan 13, Pemuda 2, Pensiunan 13, Perikanan 6, Pertanian 37, KWP 16, Peternak 3, Pol/ABRI 3, Pontren 71, Profesi 2, Pusat 4, Simpan Pinjam 27, Wanita 8, Wisata 2, Lain lain 103. Jumlah keseluruhan koperasi sebanyak 940. 6. SOSIAL BUDAYA DAN AGAMA Adat istiadat yang sampai sekarang hidup di kalangan masyarakat dapat digambarkan sebagai berikut. Gotong royong masyarakat dalam menuntaskan kemiskinan; Gerakan rereongan berhias dan rereongan sarupi; Gerakan santri raksa desa dan Jum at bersih; Gerakan Penghijauan Lingkungan. TABEL 6 KEADAAN KEAGAMAAN No. Variabel Jumlah No. Variabel Jumlah 1. Penduduk 2.834.376 2. Tempat Ibadah a. Islam 2.687.272 a. Mesjid/musholla 7.078 b. Protestan 60.089 b. Gereja Kristen 70 c. Katolik 40.248 c. Gereja Katolik Profil Pendidikan Tahun 2012 28

d. Hindu 6.519 d. Pura e. Budha 34.863 e. Vihara 42 f. Khonghucu 5.385 f. Klenteng 3. Puskesmas induk 42 4. Puskesmas pembantu 39 5. Rumah sakit 13 6. Balai Pengobatan 437 Gambaran keadaan keagamaan dapat diuraikan bahwa jumlah penduduk beragama Islam sebanyak 2.687.272 orang (94,81persen), Protestan sebanyak 60.089 orang (2,12 persen), Katolik 40.248 orang (1,42 persen), Hindu sebanyak 6.519 orang (0,23 persen), Budha sebanyak 34.863 Orang (1,23 persen), dan khonghucu sebanyak 5.385 Orang (0,19 persen). Untuk mengamalkan ibadahnya, pemeluk agama tersebut didukung oleh 7.078 mesjid/mushalla, 70 gereja, 42 Vihara (Tabel 6) Keadaan kesehatan masyarakat dapat digambarkan bahwa gizi masyarakat pada umumnya bervariasi, yaitu ada yang baik, kurang atau buruk. Puskesmas induk sebanyak 42 buah dan puskesmas pembantu 39 buah, rumah sakit sebanyak 13 Buah sedangkan balai pengobatan sebanyak 437 buah. 7. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Sarana dan prasarana perhubungan baik transportasi dan komunikasi merupakan sarana untuk memperpendek jarak antara daerah satu dengan yang lain. Transportasi merupakan alat angkut baik transportasi darat (kereta api, bus, mobil pribadi, sepeda motor, sepeda dan lain-lain), maupun transportasi perairan (kapal laut, motor boat, perahu, dan lain-lain) dan transportasi udara, sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Semua sarana tersebut ditujukan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari satu tempat ke tempat lain, meningkatkan mobilitas manusia ke tempat tujuan baik dari pedesaan sampai ke perkotaan, daerah perbatasan sampai ke daerah terpencil, ataupun membantu kemudahan siswa dari tempat tinggal menuju ke sekolah. Pembangunan transportasi jalan merupakan bagian penting dalam kegiatan pembangunan yang memiliki nilai ekonomi, sosial dan strategis, yang diharapkan Profil Pendidikan Tahun 2012 29

mampu memberikan pelayanan manfaat bagi masyarakat luas. Jaringan jalan merupakan bagian dari sarana terpenting dalam sistem transportasi. Jangkauan pelayanan jalan di Kabupaten Tangerang saat ini terbatas pada wilayah-wilayah yang secara alami berkembang dengan pesat. Tingkat kepadatan jalan perhektar tertinggi di Kabupaten Tangerang berada di wilayah bagian tengah dan selatan, sedangkan jangkauan pelayanan jalan di wilayah utara yang perkembangannya relatif lebih lambat bila dibandingkan dengan wilayah selatan. Keadaan jalan setiap tahunnya terus ditingkatkan baik kuantitasnya maupun kualitasnya. Jaringan jalan yang ada di Kabupaten Tangerang kondisi tahun 2010 terdiri dari Jalan Nasional sepanjang 27,93 Km, Jalan Propinsi sepanjang 114,44 Km, dan 990,62 Km merupakan jalan kabupaten yang terbagi menjadi 293 ruas dan jalan desa 640,93 Km. Kondisi jalan tersebut pada umumnya baik mencapai 431,47 Km (43,6%), Sedang 142,58 Km (14,4%) dan Rusak Ringan mencapai 188,04 Km (19%) dan Rusak Berat 227,53 Km (23%). (Tabel 7) Tangerang sebagai bagian dari pusat pertumbuhan Industri wilayah Indonesia bagian barat, memiliki prasarana jaringan jalan, terminal, dry port, angkutan umum dan rel kereta api. Jaringan jalan paling strategis ialah jalan bebas hambatan Jakarta-Merak yang memanjang 100 Km dari Pintu Tol Tomang di Jakarta dan berhenti di Merak, Cilegon. Jembatan juga sarana transportasi yang tidak kalah pentingnya dalam menunjang aktifitas masyarakat. Pada tahun 2010, panjang jembatan mencapai 2.753,8 Km dengan jumlah jembatan mencapai 258 buah, prasarana irigasi pengairan mencapai 142.056 Km. Saat ini fungsi irigasi tersebut tidak hanya dimanfaatkan untuk pertanian tetapi juga untuk perikanan, PDAM IKK dan industri. Untuk daerah irigasi setengah teknis dan sederhana dominan digunakan untuk keperluan drainase. Infrastruktur irigasi yang ada saat ini diantaranya daerah Irigasi Cisadane yang luasnya mencapai 17,929 Ha meliputi saluran induk 3 ruas, saluran sekunder 25 ruas dan saluran tersier 250 petak, daerah Irigasi Cidurian 10.272 Ha terdiri dari saluran induk 1 ruas, saluran sekunder 17 ruas dan saluran tersier 227 petak dan Irigasi Garukgak mencapai 4.124 Ha terdiri dari saluran induk 1 ruas, saluran sekunder 7 ruas Profil Pendidikan Tahun 2012 30

dan saluran tersier 41 petak dengan 60 unit kelembagaan P3A dan 18 unit kelembagaan gabungan P3A. Sementara itu transportasi darat di Kabupaten Tangerang berupa terminal tidak mengalami perubahan masih berjumlah 17 unit meliputi 5 unit terminal dan 12 unit sub terminal. Dukungan armada angkutan darat sebanyak 46.313 angkutan kota dan pedesaan yang tersebar di 29 kecamatan, 28 kelurahan dan 246 desa, merupakan sarana yang paling strategis bagi kelancaran hubungan, komunikasi dan trnsportasi darat terutama bagi anak sekolah. TABEL 7 PETA SEBARAN TRANSPORTASI Status Jalan No Status Jalan Panjang (Km) % 1 Negara 27,93 1,57% 2 Provinsi 114,4 6,45% 3 Kabupaten 990,62 55,84% 4 Desa 640,93 36,13% 1773,88 Kondisi Jalan No Kondisi Jalan Panjang (Km) 1 Baik 431,47 2 Sedang 142,58 3 Rusak Ringan 188,04 4 Rusak Berat 227,53 Profil Pendidikan Tahun 2012 31

B. PENDIDIKAN Kemajuan pendidikan di Kabupaten Tangerang cukup menggembirakan. Pelaksanaan program pembangunan pendidikan di daerah ini telah menyebabkan makin berkembangnya suasana belajar mengajar di berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Dengan dilaksanakannya program pembangunan, pelayanan pendidikan telah dapat menjangkau daerah terpencil, daerah dengan penduduk miskin, dan daerah jarang dengan dibangunnya sekolah di daerah-daerah tersebut. Secara rinci, pembangunan di setiap jenjang pendidikan tidak sama, oleh karena itu, akan dijelaskan tentang keadaan TK+RA, tingkat SD, tingkat SMP, dan tingkat SM. 1. TAMAN KANAK-KANAK (TK) DAN RAUDLATUL/BUSTANUL ATHFAL (BA/RA) TABEL 8 DATA TK/RA - 2012 No. Komponen TK % RA/BA % TK+RA/BA 1. Sekolah 409 57,85% 298 42,15% 707 a. Negeri 14 100,00% 0 0,00% 14 b. Swasta 395 57,00% 298 43,00% 693 2. Siswa 17.274 59,85% 11.588 40,15% 28.862 a. Negeri 394 100,00% 0 0,00% 394 b. Swasta 16.880 59,29% 11.588 40,71% 28.468 c. Kelompok A 6.372 66,44% 3.218 33,56% 9.590 d. Kelompok B 10.902 56,57% 8.370 43,43% 19.272 e. Laki-laki 8.794 60,13% 5.831 39,87% 14.625 f. Perempuan 8.480 59,56% 5.757 40,44% 14.237 3. Lulusan 6.832 52,96% 6.069 47,04% 12.901 a. Laki-laki 3.531 53,18% 3.109 46,82% 6.640 b. Perempuan 3.301 52,72% 2.960 47,28% 6.261 4. Kelas 978 57,23% 731 42,77% 1.709 5. Ruang Kelas 1086 57,34% 808 42,66% 1.894 a. Baik 895 58,04% 647 41,96% 1.542 b. Rusak ringan 20 52,63% 18 47,37% 38 c. Rusak berat 122 49,39% 125 50,61% 247 Profil Pendidikan Tahun 2012 32

6. Guru 1.505 59,16% 1.039 40,84% 2.544 a. Laki-laki 49 61,25% 31 38,75% 80 b. Perempuan 1.456 59,09% 1008 40,91% 2.464 7. Fasilitas Sekolah a. Perpustakaan 99 67,81% 47 32,19% 146 b. Toilet 823 75,23% 271 24,77% 1.094 c. Air Bersih 409 57,85% 298 42,15% 707 d. Listrik 409 57,85% 298 42,15% 707 Berdasarkan data yang ada pada tahun 2012/2013 jumlah TK dan RA/BA sebanyak 707 dengan rincian negeri sebesar 14 dan swasta sebesar 693. Hal ini disebabkan karena TK dan RA/BA lebih banyak dibangun oleh yayasan swasta. Jumlah siswa TK dan RA/BA sebesar 28.862 dengan rincian di negeri sebesar 394 dan swasta 28.468. Bila dirinci menurut kelompok maka siswa kelompok A sebesar 9.590 dan kelompok B sebesar 19.272. Berdasarkan jenis kelamin, siswa laki-laki sebesar 14.625 (50,67 persen) dan perempuan sebesar 14.237 (49,33 persen) dan lulusan TK dan RA/BA sebesar 12.901. Sedangkan guru TK dan RA/BA sebesar 2.544 orang. Untuk menampung sejumlah siswa tersebut, tersedia ruang kelas TK dan RA/BA sebanyak 1.894 dengan rincian 1.542 Memiliki kondisi baik, 38 kondisi rusak ringan, dan 247 kondisi rusak berat dengan jumlah kelas/rombel sebesar 1.709. Guru yang mengajar di TK dan RA/BA sebanyak 2.544 di antaranya yaitu sebanyak 80 (3,14 persen) adalah laki-laki dan 2.464 (96,86 persen) adalah perempuan. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di TK dan RA/BA terdapat fasilitas perpustakaan sebesar 146, toilet sebanyak 1.094 Bila dilihat menurut TK dan RA/BA maka jumlah sekolah TK sebesar 409 lebih banyak daripada RA/BA sebesar 298. Hal ini mengakibatkan jumlah siswa TK sebesar 17.274 Juga lebih banyak daripada siswa RA/BA sebesar 11.588. Jumlah guru TK sebanyak 1.505 dengan ruang kelas TK sebesar 1.086 Sedangkan fasilitas sekolah TK adalah perpustakaan sebesar 99, toilet sebesar 823 air bersih sebesar 409 Dan listrik sebesar 409. Profil Pendidikan Tahun 2012 33

2. TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD DAN MI) TABEL 9 DATA SD/MI -2012 No. Komponen SD MI SD+MI 1. Sekolah 916 266 1.182 a. Negeri 751 7 758 b. Swasta 165 259 424 c. Akreditasi A 126 5 131 d. Akreditasi B 654 112 766 e. Akreditasi C 48 88 136 2. Siswa Baru Tk. I 52.457 9.002 61.459 a. TK/RA 30.227 4.049 34.276 b. RT 22.230 4.953 27.183 3. Siswa 311.212 45.584 356.796 a. Negeri 270.680 3.941 274.621 b. Swasta 40.532 41.643 82.175 c. Laki-laki 161.795 23.082 184.877 d. Perempuan 149.417 22.502 171.919 e. <7 tahun 41.863 7.459 49.322 f. 7-12 tahun 263.466 37.287 300.753 g. >12 tahun 5.883 838 6.721 4. Kelas 9.430 1.770 11.200 5. Rata2 UASBN 6,34 5,59 5,97 6. Lulusan 52.714 5.280 57.994 7. Guru 12.322 2.678 15.000 a. Di bawah S1 4.593 1.243 5.836 b. S1 ke atas 7.729 1.435 9.164 8. Ruang Kelas 6.696 1.340 8.036 a. Baik 5.009 754 5.763 b. Rusak Ringan 1.209 342 1.551 c. Rusak Berat 268 220 488 9. Fasilitas a. Perpustakaan 353 135 488 b. UKS 229 37 266 Profil Pendidikan Tahun 2012 34

c. Tempat Ibadah 221 119 340 d. Toilet 3.289 641 3.930 e. Air Bersih 916 266 1.182 f. Listrik 916 266 1.182 Berdasarkan data yang ada pada tahun 2012/2013 jumlah SD dan MI sebanyak 1.182 dengan rincian negeri sebesar 758 Dan swasta sebesar 424. Hal ini disebabkan karena banyaknya SD Negeri yang dibangun melalui program Inpres SD. Jumlah siswa baru tingkat I SD dan MI sebesar 61.459 dengan rincian dari Tk/RA/BA sebesar 34.276 dan dari rumah tangga sebesar 27.183. Jumlah siswa SD dan MI seluruhnya sebesar 356.796 dengan rincian negeri sebesar 274.621 dan swasta sebesar 82.175. Berdasarkan jenis kelamin maka jumlah laki-laki sebesar 184.877 Dan perempuan sebesar 171.919. Bila dirinci menurut usia maka usia <7 tahun sebesar 49.322, 7-12 tahun sebesar 300.753, dan <12 tahun sebesar 6.721. Jumlah kelas SD dan MI sebesar 11.200. Rata-rata UASBN SD dan MI adalah 5,97 sedangkan lulusan sebesar 57.994. Guru yang mengajar di SD dan MI sebanyak 15.000, di antaranya yaitu sebanyak 5.836 (38,91 persen) adalah berijazah di bawah S1, dan 9.164 (61,09 persen) adalah S1 ke atas. Untuk menampung sejumlah siswa SD dan MI tersebut, tersedia ruang kelas sebanyak 8.036 dengan rincian 5.763 Memiliki kondisi baik, 1.551 kondisi rusak ringan, dan 488 kondisi rusak berat. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SD dan MI terdapat fasilitas perpustakaan sebesar 488, lapangan olahraga sebesar 631, ruang UKS sebesar 266 tempat ibadah sebesar 340, toilet sebesar 3.930. (Tabel 9) Bila dilihat SD dan MI dapat digambarkan pula bahwa jumlah SD lebih besar jika dibandingkan dengan MI, hal ini terlihat di semua data yang ada. Jumlah SD sebesar 916 dengan jumlah siswa sebanyak 311.212 dan ruang kelas sebesar 6.696 dan ditangani oleh guru sebanyak 12.322. Selain itu, terdapat pula perpustakaan sebesar 353, lapangan olahraga sebesar 631, ruang UKS sebesar 229, tempat ibadah sebesar 221, toilet sebesar 3.289 air bersih sebesar 916 Dan listrik sebesar 916. Bila dilihat menurut status sekolah, jumlah sekolah negeri lebih banyak di SD jika dibandingkan dengan MI. Sebaliknya, jumlah sekolah swasta lebih banyak di MI jika dibandingkan dengan SD. Hal ini disebabkan karena MI lebih banyak dibangun oleh Profil Pendidikan Tahun 2012 35

yayasan swasta sedangkan SD lebih banyak dibangun oleh pemerintah melalui program bantuan pembangunan sekolah dasar yang lebih dikenal dengan SD Inpres pada tahun 1973/1974 sampai tahun 1983/1984. 3. TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP DAN MTS) TABEL 10 DATA SMP/MTS 2012 No. Komponen SMP * MTs SMP+MTs 1. Sekolah 299 185 484 a. Negeri 65 6 82 b. Swasta 234 179 413 c. Akreditasi A 38 23 61 d. Akreditasi B 121 78 199 e. Akreditasi C 34 44 78 2. Siswa Baru Tk. I ** 38.761 15.334 54.095 a. Laki-laki 19.742 7.656 27.398 b. Perempuan 19.019 7.678 26.697 3. Siswa 104.768 40.453 145.221 a. Negeri 55.060 4.063 59.123 b. Swasta 49.708 36.390 86.098 c. Laki-laki 53.166 20.220 73.386 d. Perempuan 51.602 20.233 71.835 e. <13 tahun 10.889 10.142 21.031 f. 13-15 tahun 88.393 28.458 116.851 g. >15 tahun 3.705 1.853 5.558 4. Kelas 3.004 1.360 4.364 5. Rata2 UN 6,86 6,70 6,78 6. Lulusan 26.257 9.882 36.139 7. Guru 6.330 3.737 10.067 a. Di bawah S1 1.102 965 2.067 b. S1 ke atas 5.228 2.772 8.000 8. Ruang Kelas 2.733 1.112 3.845 a. Baik 2.342 698 3.040 b. Rusak Ringan 216 245 461 c. Rusak Berat 56 94 150 Profil Pendidikan Tahun 2012 36

9. Fasilitas Keterangan : a. Perpustakaan 141 71 212 b. Lapangan olahraga 46 19 65 c. UKS 104 46 150 d. Laboratorium 141 48 189 e. Tempat Ibadah 206 132 338 f. Toilet 1.745 1.010 2.755 g. Air Bersih 299 185 484 h. Listrik 299 185 484 * Tidak Termasuk SMP Terbuka ** Termasuk SMP Terbuka Berdasarkan data yang ada pada tahun 2012/2013 jumlah SMP dan MTs sebanyak 484 Dengan rincian negeri sebanyak 82 dan swasta sebanyak 413. Dilihat dari akreditasi sekolah sebanyak 61 telah terakreditasi A, 199 terakreditasi B, dan 78 terakreditasi C. Jumlah siswa baru tingkat I SMP dan MTs sebesar 54.095. Dengan rincian laki-laki sebesar 27.398 dan perempuan sebesar 26.697. Jumlah siswa SMP dan MTS seluruhnya sebesar 145.221 dengan rincian negeri sebesar 59.123 dan swasta sebesar 86.098. Berdasarkan jenis kelamin maka terdapat siswa laki-laki sebesar 73.386 dan perempuan sebesar 71.835. Bila dirinci menurut usia sekolah maka siswa <13 tahun sebesar 21.031 (14,48 persen), 13-15 tahun sebesar 116.851 (80,46 persen), dan >15 tahun sebesar 5.558 (3,83 persen.) Jumlah kelas sebesar 4.364 Dan rata-rata UN SMP dan MTS adalah 6,78 dan lulusan SMP dan MTs sebesar 36.139. Guru yang mengajar di SMP dan MTS sebanyak 10.067 di antaranya yaitu memiliki kualifikasi S1 ke atas sebesar 8.000 (79,47 persen) dan memiliki kualifikasi S1 ke bawah sebesar 2.067 (20,53 persen). Untuk menampung sejumlah siswa tersebut, tersedia ruang kelas sebanyak 3.845 dengan rincian 3.040 memiliki kondisi baik, 461 dengan kondisi rusak ringan, dan 150 kondisi rusak berat dengan jumlah kelas sebesar 4.364. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SMP dan MTS terdapat fasilitas perpustakaan sebesar 212, lapangan olahraga sebesar 65, ruang UKS sebesar 150 Dan laboratorium sebesar 189, tempat Profil Pendidikan Tahun 2012 37

ibadah sebesar 338 toilet sebesar 2.755 air bersih 484 dan listrik 484. Bila dilihat SMP dan MTs dapat digambarkan pula bahwa jumlah SMP lebih besar jika dibandingkan dengan MTs. Jumlah SMP sebesar 299 dengan jumlah siswa sebanyak 104.768 dan ruang kelas sebesar 2.733 dan ditangani oleh guru sebanyak 6.330. Selain itu, terdapat pula perpustakaan sebesar 141, lapangan olahraga sebesar 46, ruang UKS sebesar 104 laboratorium sebesar 141 tempat ibadah sebesar 206 toilet sebesar 1.745 air bersih sebesar 299 Dan listrik sebesar 299. Bila dilihat menurut status sekolah, jumlah sekolah negeri lebih banyak di SMP jika dibandingkan dengan MTs. Sebaliknya, jumlah madrasah swasta lebih banyak di MTs jika dibandingkan dengan SMP. Hal ini disebabkan karena SMP lebih banyak dibangun dengan adanya wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Profil Pendidikan Tahun 2012 38

4. TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SM DAN MA) Berdasarkan data yang ada pada tahun 2012/2013 jumlah SM dan MA sebanyak 323 Dengan rincian negeri sebanyak 42 dan swasta sebanyak 281. Dilihat dari akreditasi sekolah sebanyak 42 telah terakreditasi A, 85 terakreditasi B, dan 58 terakreditasi C. TABEL 11 DATA SMA/MA/SMK - 2012 No. Komponen SMA MA SMK SM+MA 1. Sekolah 130 66 127 323 a. Negeri 29 4 9 42 b. Swasta 101 62 118 281 c. Akreditasi A 21 7 14 42 d. Akreditasi B 42 19 24 85 e. Akreditasi C 25 13 20 58 2. Siswa Baru Tk. I 12.293 4.213 16.641 33.147 a. Laki-laki 5.867 1.835 10.001 17.703 b. Perempuan 6.426 2.378 6.640 15.444 3. Siswa 35.046 11.274 43.707 90.027 a. Negeri 18.160 2.213 7.784 28.157 b. Swasta 16.886 9.061 35.923 61.870 c. Laki-laki 16.644 4.970 25.935 47.549 d. Perempuan 18.402 6.304 17.772 42.478 e. <16 tahun 3.713 4.109 12.440 20.262 f. 16-18 tahun 30.611 6.854 30.336 67.801 g. >18 tahun 722 311 931 1.964 4. Kelas 1.018 354 1.243 2.615 5. Rata2 UN 6,94 6,59 6,97 6,83 6. Lulusan 10.557 2.735 9.600 22.892 7. Guru 2.914 1.342 3.303 7.559 a. Di bawah S1 206 206 295 707 b. S1 ke atas 2.708 1.136 3.008 6.852 9. Ruang Kelas 1.095 362 1.115 2.572 a. Baik 896 251 943 2.090 b. Rusak Ringan 74 76 83 233 Profil Pendidikan Tahun 2012 39